Makalah Gadar Kel 16
Makalah Gadar Kel 16
Makalah Gadar Kel 16
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Gawat Darurat
yang dibina oleh Bapak Marwansyah,S.Kep,Ns,M.Kep
Disusun Oleh :
Sabrina Kumala Dewi P17212215040
Basilio Roberto Dos P17212215041
Novianti Eka Saputri P17212215076
Hudarista Agustin P17212215082
Fenny Mellike P17212215083
Irfani Dewi Maulidiyah P17212215084
David Nur Cahya P17212215085
Selvia P17212215123
KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan kasih dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Fungsi Avokasi Dan Komunikasi Pada Kasus
Kegawatan, Kedaruratan Dan Kegawatdaruratan Terkait Berbagai System”.
Dimana makalah ini merupakan salah satu tugas dari matakuliah
Keperawatan Gawat Darurat
Dengan penyelesain tugas ini, banyak bantuan yang kami terima dari
berbagia pihak yang telah berkontribusi dalam memberikan sumbangan
materi, kami ucapkan terimakasih khususnya kepada Ibu
Marwansyah,S.Kep,Ns,M.Kep selaku dosen pembimbing matakuliah
Keperawatan Gawat Darurat yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kritik dan saran dari berbagai pihak sangat saya butuhkan untuk
menambah wawasan dan memperluas ilmu pengetahuan dari makalah saya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca untuk
menambah akan wawasan tentang Fungsi Avokasi Dan Komunikasi Pada
Kasus Kegawatan, Kedaruratan Dan Kegawatdaruratan Terkait Berbagai
System. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Sekian dan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Contents
FUNGSI ADVOKASI DAN KOMUNIKASI PADA KASUS KEGAWATAN,
KEDARURATAN AN KEGAWATDARURATAN TERKAIT BERBAGAI SYSTEM....................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I..................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN.................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................6
1.3 Tujuan................................................................................................................................6
1.3.1 Tujuan Umum................................................................................................................6
1.3.2 Tujuan Khusus...............................................................................................................6
BAB 2..................................................................................................................................... 8
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................ 8
2.10 Peran dan Fungsi Advokasi Perawat Dalam Kegawatan, Kedaruratan, dan
Kegawatdaruratan................................................................................................................... 18
BAB 3..................................................................................................................................................19
KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................................................19
3.1 Kesimpulan................................................................................................................. 19
3.2 Saran.......................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaskan fungsi advokasi dan komunikasi pada kasus kegawatan,
kedaruratan dan kegawatdaruratan terkait berbagai sistem
TINJAUAN PUSTAKA
1. Ketidakberdayaan
2. Pukulan atas perubahan konsep diri dan citra diri
3. Perubahan pola hidup
4. Perubahan pada aspek sosial-ekonomi (pekerjaan, financial klien,
kesejahteraan klien dan keluarga)
5. Keterbatasan komunikasi (tidak mampu berkomunikasi)
b. Efek kondisi kegawatan, kedaruratan, dan kegawatdaruratan terhadap
keluarga klien (Morton et al, 2011):
- Efek Psikologis
Efek psikologis yang mungkin muncul pada keluarga klien meliputi:
1. Stres akibat kondisi penyakit klien (anggota keluarga)
2. Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian pada klien
(anggota keluarga)
3. Pengingkaran terhadap kondisi kondisi kegawatan, kedaruratan, dan
kegawatdaruratan klien (anggota keluarga)
- Efek Non Psikologis
Efek non- psikologis yang mungkin muncul pada keluarga klien
meliputi:
1. Care Giver
Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan yang memberikan
pelayanan baik secara langsung dan tidak langsung kepada klien, yang
dilakukan dengan pendekatan proses keperawatan yang meliputi:
7. Change agen
Perawat sebagai agen pembaharuan, akan selalu dituntut untuk
mengadakan perubahan- perubahan atau inovasi dalam cara berfikir,
bersikap, bertingkah laku dan meningkatkan keterampilan dalam
perawatan klien berdasarkan evidence supaya klien dan keluarga menjadi
sehat.
8. Consultat
Perawat berperan sebagai sumber informasi yang dapat membantu
klien dan keluarga memecahkan masalah terkait kondisi kesehatnnya, baik
dalam hal pengetahuan penyakit, cara- cara perawatan dan pengobatan,
maupun alternative pengobatan.
1. Fungsi Independen
Tindakan keperawatan independen artinya fungsi perawat dalam
menjalankan tugasnya bersifat mandiri, berdasarkan pada ilmu
keperawatan. Oleh karena itu, perawat bertanggung jawab terhadap akibat
yang timbul dari tindakan yang diambil.
2. Fungsi Dependen
Fungsi dependen perawat artinya perawat membantu dokter dalam
pendelegasian dalam memberikan pelayanan pengobatan dan tindakan
khusus yang menjadi wewenang dokter dan seharusnya dilakukan oleh
dokter, seperti pemasangan infus, pemberian obat, dan melakukan
suntikan
3. Fungsi Interdependen
Fungsi interdependen, artinya tindakan perawat berdasar pada kerja
sama dengan tim perawatan atau tim kesehatan. Perawat berkolaborasi
mengupayakan kesembuhan klien bersama tenaga kesehatan lainnya.
Perawat bertanggung jawab terhadap kegagalan pelayanan kesehatan
terutama untuk bidang keperawatannya.
1. Sebagai pendukung
Peran yang dilakukan perawat memiliki tujuan utama yaitu untuk
membantu klien dalam membuat keputusan. Peran perawat dalam hal ini
ditekankan untuk menyerahkan segala keputusan tentang perawatan yang
akan dijalankan oleh klien kepada klien itu sendiri, sesuai dengan nilai-
nilai yang dianut klien. Tindakan perawat yang termasuk di dalamnya
yaitu perawat memberikan alternatif pilihan kepada klien saat akan
mengambil keputusan tentang terapi yang akan diambil, menyediakan
format persetujuan tindakan penjelasan atas pemulangan dini klien dari
perawatan, serta memutuskan dokter yang akan merawatnya.
2. Sebagai mediator
Peran yang dilakukan perawat memiliki tujuan untuk menjembatani
komunikasi antara klien dengan tim kesehatan lain di rumah sakit.
Tindakan perawat yang termasuk di dalamnya yaitu perawat menemani
klien saat kunjungan dokter, menentukan menu diet bersama ahli gizi,
dan juga memberikan penjelasan kepada klien mengenai pengobatan
yang diterimanya.
3. Sebagai pelaksana tindakan atas nama klien
Peran yang dilakukan perawat memiliki tujuan utama untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan yang dibutuhkan klien.
Tindakan perawat yang termasuk didalamnya yaitu dengan memberikan
lingkungan yang sesuai dengan kondisi klien, melindungi klien dari
tindakan yang dapat merugikan klien, dan memenuhi semua kebutuhan
klien selama dalam perawatan.
2. Menunjukkan penerimaan
Menerima bukan berarti menyetujui, melainkan bersedia untuk
mendengarkan orang lain tanpa menunjukkan sikap ragu atau penolakan.
Dalam hal ini sebaiknya perawat tidak menunjukkan ekspresi wajah yang
menunjukkan ketidaksetujuan atau penolakan. Selama klien berbicara
sebaiknya perawat tidak menyela atau membantah. Untuk menunjukkan
sikap penerimaan sebaiknya perawat menganggukkan kepala dalam
merespon pembicaraan klien.
4. Klarifikasi
Apabila terjadi kesalahpahaman, perawat perlu mengehentikan
pembicaraan untuk meminta penjelasan dengan menyamakan pengertian.
Ini berkaitan dengan pentingnya informasi dalam memberikan pelayanan
keperawatan. Klarifikasi diperlukan untuk memperoleh kejelasan dan
kesamaan ide, perasaan, dan persepsi.
3.1 Kesimpulan
Kegawatdaruratan adalah kejadian tiba- tiba yang tidak diharapkan dan dapat
membahayakan hidup klien yang mengancam ekuilibrium internal, yang biasanya
terpelihara dalam unit keluarga. Dalam menjalankan peran, diharapkan seseorang
memiliki pemahaman dasar mengenai prinsip dalam menjalankan tanggungjawab
secara efisien dan efektif. Peran perawat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari
dalam maupun dari luar profesi keperawatan dan bersifat konstan. Selain itu
memiliki fungsi yang dapat mendukung perawat untuk menjalankan tugas dan
tanggungjawabnya sebagai tenaga kesehatan. Perawat sebagai advokat berperan
melindungi, mempertahankan hak- hak yang dimiliki klien, dan membantu
menyatakan hak-haknya. Dalam memberikan perawatan gawat darurat, perawat
dituntut untuk berpikir kritis dan bertindak cepat dengan mempertimbangkan
perannya sebagai advokat atau pelindung.
3.2 Saran
1. bagi perawat
2. bagi mahasiswa
Melakukan penelitian terkait tentang advokasi, karena masih banyak hal yang bisa
dieksplor dan dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Zastrow, Charles. 2006. Social work with groups. United States of America:
Thomson Brooks/Cole.
Potter, P. A., & Perry, A. G. 2005. Konsep dan Praktik Keperawatan Profesional
Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep Proses dan Klinik.
Volume I. Jakarta: EGC.
Depkes RI, 2005. Indikator Kinerja Rumah Sakit. Direktorat Jendral Pelayanan
Medik. Jakarata.
Basford, Lynn & Slevin. 2006. Teori & Praktek Keparawatan: Pendekatan
Integral pada Asuhan Pasien. Alih bahasa Agung Maluyo. Jakarta: EGC.
Afidah, Etty N & Sulisno, Madya. 2013. Gambaran Pelaksanaan Peran Advokat
Perawat Di Rumah Sakit Negeri Di Kabupaten Semarang. Jurnal
Managemen Keperawatan. Volume 1; Nomor 2; 124- 130
Pradita Nurmalia, I. B. (2020). Program Public Safety Center (PSC) 119 Mataram
Emergency Medical Service (MEMS). HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC
HEALTH, 301.