Geser Pada Beton Prategang
Geser Pada Beton Prategang
Geser Pada Beton Prategang
21010117120021
TUGAS 2 RESUME PERILAKU GESER PADA BETON PRATEGANG
(a) (b)
FARAH AIDAH SUWARSO
21010117120021
TUGAS 2 RESUME PERILAKU GESER PADA BETON PRATEGANG
(c) (d)
Gambar 3. Kondisi Tegangan pada Elemen A1 dan A2. (a) Kondisi Tegangan
di Elemen A1. (b) Representasi Lingkaran Mohr, elemen A1. (c) Kondisi
Tegangan di Elemen A2. (d) Representasi Lingkaran Mohr, elemen A2.
Gambar 3 menunjukkan tegangan yang bekerja di elemen kecil A1 dan A2 yaitu tegangan
geser dan tegangan beton prategang. Dengan menggunakan lingkaran Mohr dalam Gambar 3(b),
tegangan utama untuk elemen A1 di zona tarik dibawah sumbu netral adalah :
ft ft 2 2
ft(maks) = + ( ) +v
2 2 √ tarik utama (3a)
ft f 2
fc(maks) =
2
v
√
- ( t ) +v 2
2
tekan utama (3b)
Dalam SNI 2847: 2019 dikatakan bahwa Vci adalah Kekuatan geser nominal yang
disediakan beton retak diagonal dihasikan dari kombinasi geser dan momen. Retak miring yang
stabil pada jarak d/2 dari retak lentur yang terjadi pada taraf beban retak pertama secara geser
lentur ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Pertumbuhan retak geser lentur (a) Jenis pola retak. (b) Diagram geser akibat
beban eksternal dengan ordinat gaya geser friksi Vcr di potongan 2. (c) Diagram momen
dengan ordinat momen retak pertama Mcr di potongan 2.
Jika tinggi efektif adalah dp, maka tinggi dari serat tekan ke pusat berat baja prategang
longitudinal, maka perubahan momen antara potongan 2 dan 3 adalah
V dp
M- M cr = (4)
2
M cr
Atau V=
M /V −d p /2
(5)
dimana V adalah geser di penampang yang ditinjau. Banyak hasil pengujian yang menunjukkan
1
bahwa tambahan gaya geser vertikal sebesar bwdp√ fc ' dibutuhkan untuk secara penuh
20
menimbulkan retak miring di dalam Gambar 4. Jadi, geser vertikal total yang bekerja di bidang 2
dalam Gambar 4 adalah :
M cr 1
Vci = + bwdp √ fc ' + Vd (6)
M /V −d p /2 20
FARAH AIDAH SUWARSO
21010117120021
TUGAS 2 RESUME PERILAKU GESER PADA BETON PRATEGANG
dimana Vd adalah geser vertikal akibat berat sendiri. Komponen vertikal Vp dari gaya prategang
karena kecilnya diabaikan dalam Persamaan 6 di sepanjang bentang dimana tendon prategang
tidak terlalu curam.
Nilai kekuatan lentur-geser Vci harus diambil yang terbesar dari persaamaan (7) dan (8)
sesuai dengan SNI 2847:2019, yaitu :
Vi
Vci = 0,05λ √ fc ' bwdp + Vd + ( M cr ) (7)
M maks
Vci = 0,14λ √ fc ' bwdp (8)
dimana :
Nilai dp diambil terbesar dari dp dan 0,8h
λ = 1,0 untuk beton berbobot normal
= 0,85 untuk beton berbobot ringan pasir
= 0,75 untuk beton berbobot ringan
Vd = gaya geser di penampang akibat beban mati tak terfaktor
Vci = kuat geser nominal yang diberikan oleh beton pada saat terjadi retak tarik
diagonal akibat gabungan gaya geser vertikal dan momen
Vi = gaya geser terfaktor di penampang akibat beban eksternal yang terjadi secara
simultan dengan Mmaks
Persamaan untuk Mcr yaitu momen yang menyebabkan retak lentur akibat beban eksternal
dinyatakan dengan :
Ic
M cr = (0,5 λ √ fc ' + fpe – fd) (9)
yt
Di dalam standar ACI, fce dinyatakan dengan fpe
dimana :
fpe = tegangan tekan beton akibat tekanan efektif sesudah terjadinya kehilangan di
serat ekstrim penampang dimana tegangan tarik ditimbulkan oleh beban
eksternal, dalam satuan psi. Di pusat berat fce = f́ c
fd = tegangan akibat beban mati tak terfaktor di serat ekstrim penampang yang
ditimbulkan oleh berat sendiri saja dimana tegangan tarik diakibatkan oleh beban
eksternal, psi.
yt = jarak dari sumbu berat ke serat tarik ekstrim
Mcr = bagian dari momen akibat beban hidup yang bekerja yang menimbulkan retak.
Dalam SNI 2847 dikatakan bahwa Vcw adalah kekuatan geser nominal yang disediakan oleh
beton bila retak diagonal yang dihasilkan dari tegangan tarik utama yang tinggi terjadi dalam
badan beton. Kekuatan geser badan (Vcw) dapat dihitung dengan persamaan berikut.
Vcw = (0,29 λ √ fc ' +0,3 fpc) bwdp + Vp (10)
dimana :
fpc = tegangan tekan pada beton (setelah memperhitungkan semua kehilangan prategang)
pada titik berat penampang yang menahan beban luar atau pada pertemuan antara
badan dan flens, jika titik berat terletak pada flens.
Vp = komponen vertikal dari prategang efektif di penampang yang berkontribusi dalam
menambahkan kekuatan lentur.
dp = jarak dari serat tekan ekstrim ke pusat berat baja prategang, atau 0,8 h, manapun yang
terkecil.
Sebagai alternatif gaya geser Vcw dapat dihitung untuk memikul beban mati ditambah beban
hidup yang menghasilkan tegangan tarik utama sebesar :
Vcw = 0,33 λ √ fc ' (11)