Laporan PBS Jalan A-6
Laporan PBS Jalan A-6
Laporan PBS Jalan A-6
Dosen Pembimbing :
Bagus Hario Setiadji, S.T., M.T., Ph.D
Disusun Oleh :
Kelompok A-6
Faruq Alkasyaf Abdillah 21010120140119
Ursula Taniesha Lula Chandra W 21010120140141
Kevin Togu Jeremia S 21010120140154
Faiz Yuflih’ Izzatur Rahman 21010120140172
Vardhana Aninditya Brahma 21010120140190
LAPORAN TUGAS
Hari :
Tanggal :
Mengetahui, Menyetujui,
Dosen Pengampu Mata Kuliah, Dosen Pembimbing Tugas,
PENDAHULUAN
Dimana :
d = Jarak (m)
x = Koordinat sumbu x
y = Koordinat sumbu y
Perhitungan Panjang Trase
Berikut merupakan perhitungan dari Panjang trase 1 pada Tabel 2.5:
1) Jarak STA. Awal ke PI1
d= √( X 2−X 1 ) + (Y 2−Y 1 )
2 2
d= √( 4 53863,56−454167,30 ) + ( 9174027,39−9175393 )
2 2
d=1398,99m
2) Jarak PI1 ke PI2
d= √( X 3−X 2 ) + ( Y 3−Y 2 )
2 2
d= √( 453882,63−453863,56 ) + ( 9173628,54−9174027,39 )
2 2
d=399,30m
3) Jarak PI2 ke PI3
d= √( X 4−X 3 ) + ( Y 4−Y 3 )
2 2
d= √( 4 54231,18−453882,63 ) + ( 9172178,76−9173628,54 )
2 2
d=1491,10m
4) Jarak PI3 ke STA. Akhir
d= √( X 5−X 4 ) + ( Y 5−Y 4 )
2 2
d= √( 454593,24−454231,18 ) + ( 9171584,16−9172178,76 )
2 2
d=696,16 m
Σ Panjang trase = 1398,99 + 399,30 + 1491,10 + 696,16
= 3985,5439 m
= 4 km
Tabel Panjang Trase
KOORDINAT
No Titik JARAK (m)
X Y
1 A 454167,303 9175393
1398,987694
2 PI.1 453863,556 9174027,385
399,2968807
1491,097269
∆ = |𝛼12 − 𝛼23|
Perhitungan Sudut Tikungan Trase
Perhitungan azimuth dapat dilihat pada tabel..
Mencari Azimuth :
α A− PI 1 = arc tg | XY 2−X
2−Y 1 |
1
= arc tg |
9174027,385−9175393 |
453863,556−454167,303
= 12,540o
= arc tg |
9173628,544−9174027,385|
453882,631−453863,556
= 177,262o
= arc tg |
9172178,755−9173628,544 |
454231,175−453882,631
= 166,482o
= arc tg |
9171584,155−9172178,755 |
454593,242−454231,175
= 148,662o
Tabel Azimuth
KOORDINAT α
N Titi
o k Radia Degree
X Y o ' "
n s
454167,30
1 A 9175393
3 3
0 12,540 12
2 23,57
453863,55 9174027,38 6
2 PI.1
6 5
17 1
180 177,262
7 5 42,67
453882,63 9173628,54 5
3 PI.2
1 4
16 2
180 166,482
6 8 55,37
454231,17 9172178,75 4
4 PI.3
5 5
14 3
180 148,662
454593,24 9171584,15 8 9 42,14
5 B
2 5 2
= |12,540° − 177,262°|
= 164,722°
∆2 = |αPI2;PI1 – ΑpI3;PI2|
= |177,262° − 166,482°|
= 10,780°
∆3 = |αPI3;PI2 – ΑpI3;B|
= |166,482° − 148,662°|
= 17,820°
1 A 454167,3 9175393
Δ1 164,722 164 43 19,099
2 PI.1 453863,6 9174027
(Sumber : Dirjen Bina Marga No. 13/P/BM/2021 Pedoman Desain Geometrik Jalan)
Berdasarkan tabel… , diperoleh rentang kecepatan desain untuk
jalan arteri primer dengan prasarana jalan sebagai jalan bebas
hambatan pada medan datar sebesar 80 - 120 km/jam. Maka
kecepatan desain yang diambil adalah 100 km/jam dengan
mempertimbangkan kendaraan rencana dan mengutamakan
keselamatan serta kenyamanan pengguna jalan.
2.7.2. Kelas Penggunaan Jalan
Ruas Jalan tol Ampel – Boyolali merupakan jalan arteri primer
yang menghubungkan Kota Semarang dengan Kota Solo. Maka,
berdasarkan PDGJ 2021, ruas jalan tol Ampel – Boyolali termasuk
Jalan Kelas I.
2.7.3. Kendaraan Desain
Setelah menetapkan kelas pengguna jalan, dapat ditetapkan
kendaraan desain. Semua elemen geometrik jalan harus dapat
melayani semua pergerakan kendaraan yang diwakili oleh kendaraan
desain yang dipilih. Terdapat dua karakteristik utama kendaraan
desain, yaitu kendaraan penumpang (sedan, minibus/microbus,
pickup/truk kecil) dan kendaraan besar (bus dan truk).
Kendaraan desain berperan mewakili kelompok kendaraan yang
diizinkan beroperasi pada jalan yang didesain, sesuai dengan kelas
yang ditetapkan. Jenis kendaraan yang dijadikan menjadi kendaraan
desain adalah kendaraan yang beroperasi di jalan tersebut dengan
dimensi atau radius putar kendaraan yang terbesar.
Berdasarkan UU No. 22 tahun 2009 Pasal 19, mengatur
mengenai jalan kelas I harus mampu dilalui oleh kendaraan paling
besar dengan klasifikasi kendaraan besar.
2.8. Analisis Perancangan Trase Jalan
2.8.1. Kelandaian Memanjang Minimum
Kelandaian datar pada jalan tanpa kerb biasanya dapat
memberikan drainase permukaan yang baik dimana kemiringan
melintangnya mencukupi untuk membuang air secara lateral melalui
bahu jalan dan kemudian ke saluran samping. Kelandaian minimum
yang pantas biasanya 0,3% (Tabel…). Pada median dan juga
drainase tepi jalan memerlukan kelandaian lebih curam daripada
kelandaian jalan agar air dapat mengalir dengan baik.
Tabel Kelandaian Memanjang Minimum
(Sumber : Dirjen Bina Marga No. 13/P/BM/2021 Pedoman Desain Geometrik Jalan)
2.8.2. Kelandaian Memanjang Maksimum
Ketentuan kelandaian maksimum disajikan pada tabel… mengacu
pada Dirjen Bina Marga No. 13/P/BM/2021 Pedoman Desain
Geometrik Jalan berdasarkan spesifikasi penyediaan prasarana jalan
dengan jenis medan yang berbeda.
Tabel Kelandaian Memanjang Maksimum
BAB III
PERANCANGAN PENAMPANG MELINTANG JALAN
2018
LHR VLHR
Gol Kendaraan Jenis (kend/hari/2 smp/hari/2
Kendaraan EMP arah) arah
Sedan, mobil jeep, pick up, truk 1
I kecil, bus LV 23.821 23821
II Truk besar dengan dua gandar HV 1,3 8.870 11530
III Truk besar dengan tiga gandar HV 1,3 1.406 1827,475
1,3
IV Truk besar dengan empat gandar HV 835 1085,825
1,3
V Truk besar dengan lima gandar HV 450 585,585
Total 35.382 38.850
2019
LHR VLHR
Jenis
Gol Kendaraan EMP (kend/hari/2 smp/hari/2
Kendaraan
arah) arah
Sedan, mobil jeep, pick up, truk 1
I kecil, bus LV 26.121 26121,05
II Truk besar dengan dua gandar HV 1,3 9.109 11841,895
III Truk besar dengan tiga gandar HV 1,3 1.495 1943,37
1,3
IV Truk besar dengan empat gandar HV 890 1156,74
1,3
V Truk besar dengan lima gandar HV 498 646,945
Total 38.113 41.710
2020
LHR VLHR
Jenis
Gol Kendaraan
Kendaraan
EMP (kend/hari/2 smp/hari/2
arah) arah
Sedan, mobil jeep, pick up,
1
I truk kecil, bus LV 27.573 27572,65
II Truk besar dengan dua gandar HV 1,3 9.481 12324,845
III Truk besar dengan tiga gandar HV 1,3 1.621 2106,78
Truk besar dengan empat
1,3
IV gandar HV 943 1225,965
V Truk besar dengan lima gandar HV 1,3 506 657,41
Total 40.123 43.888
2021
LHR VLHR
Go Jenis
Kendaraan EMP (kend/hari/2 smp/hari/2
l Kendaraan
arah) arah
Sedan, mobil jeep,
pick up, truk kecil, 1
I bus LV 28.103 28103,15
Truk besar dengan
1,3
II dua gandar HV 9.992 12989,665
Truk besar dengan
1,3
III tiga gandar HV 1.674 2176,265
Truk besar dengan 1,3
IV empat gandar HV 994 1291,875
Truk besar dengan 1,3
V lima gandar HV 535 695,37
Total 41.298 45.256
2022
LHR VLHR
Jenis
Gol Kendaraan EMP (kend/hari/2 smp/hari/2
Kendaraan
arah) arah
Sedan, mobil jeep,
pick up, truk kecil, 1
I bus LV 29.724 29723,8
Truk besar dengan
1,3
II dua gandar HV 10.032 13041,145
Truk besar dengan
1,3
III tiga gandar HV 1.764 2293,46
Truk besar dengan 1,3
IV empat gandar HV 1.046 1360,19
Truk besar dengan 1,3
V lima gandar HV 565 734,435
Total 43.131 47.153
Tahun X Y XY
qJD = LHR x k
Keterangan :
Nilai k adalah nilai faktor jam desain, dengan nilai 7% - 15% untuk jalur
luar kota (Dirjen Bina Marga No. 13/P/BM/2021 Pedoman Geometri Jalan)
faktor k = 7% (diberi penjelasan mengapa mengambil 7%)
qJD = LHR x k
= 88712,977 x 7%
= 6209,908 smp/jam
Dengan nilai qjd yang diperoleh, dapat ditentukan tipe jalan yang
digunakan berdasarkan tabel..
Tabel Kriteria Desain Teknis Dalam Menetapkan Tipe Jalan Berdasarkan qJD
Berdasarkan perhitungan, diperoleh nilai qjd sebesar 6209,908 smp/jam.
Sehingga memenuhi kriteria pada tabel untuk tipe jalan 4/2T dengan lebar
jalan 2 x 2,72 m.
Tabel Kapasitas Dasar Pada Jalan Luar Kota 4-Lajur 2-Arah (4/2)
Q
DS = < 0,85
c
Dimana :
Q = Arus Lalu Lintas Jam Desain (qJD)
C = Kapasitas jalan rencana (smp/jam)
Berikut perhitungan DS untuk jalan 4/2T
Q = 6209,908 smp/jam
C = 7600
6209,908
DS = = 0,804 < 0,85 (OK)
7600
Berdasarkan perhitungan derajat kejenuhan, dalam perencanaan ini
dapat digunakan tipe jalan 4/2T. Hal ini dikarenakan nilai DS yang
diperoleh sebesar 0,804. Dimana nilai tersebut masih masuk dalam
nilai toleransi DS maksimal, seperti yang tercantum dalam Permen
PU No. 19 Tahun 2011 yaitu kurang lebih sama dengan 0,85.
3.6. Analisis Bagian Jalan dan Komposisi Penampang Melintang
3.6.1. Ruang Manfaat Jalan (Rumaja)
Rumaja meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang
pengamannya. Rumaja diperuntukkan bagi median, perkerasan
jalan, jalur pemisah, bahu jalan, saluran tepi jalan, trotoar, ambang
pengaman, galian dan timbunan, serta bangunan pelengkap lainnya.
Rumaja dibatasi oleh:
Lebar antar batas ambang pengaman konstruksi jalan di kedua
sisi jalan
Tinggi 5 meter di atas permukaan perkerasan sumbu jalan
Kedalaman ruang bebas 1,5 meter di bawah muka jalan
BAB IV
PERANCANGAN ALINYEMEN HORIZONTAL
BAB V
PERANCANGAN ALINYEMEN VERTIKAL
BAB VI
KOORDINASI ALINYEMEN HORIZONTAL DAN
ALINYEMEN VERTIKAL
BAB VII
PERENCANAAN GEOMETRI SIMPANG
BAB VIII
PERANCANGAN SISTEM DRAINASE DAN BANGUNAN
DRAINASE JALAN
BAB IX
PERENCANAAN BANGUNAN PELENGKAP DAN FASILITAS
JALAN
BAB X
PERANCANGAN STRUKTUR PERKERASAN JALAN