FDCDFRFRR
FDCDFRFRR
FDCDFRFRR
METODELOGI PENELITIAN
Disusun Oleh :
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Jantung Koroner merupakan penyakit yang sering ditakuti oleh
masyarakat baik di negara maju maupun negara berkembang. Penyakit Jantung
Koroner adalah penyebab kematian terbanyak untuk semua kelompok etnis di
Amerika Serikat terkecuali pada wanita Asia (AHA, 2009). Sedangkan hasil
survey di Indonesia menurut Departemen Kesehatan RI yang menyatakan bahwa
prevalensi PJK di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat (Davidson,
2003).
Menurut World Health Organization tahun 2012, kematian yang disebabkan
karena PJK mencapai 17,5 juta orang di seluruh dunia. dan diperkirakan pada
tahun 2030 akan meningkat sebanyak 23,3 juta orang di dunia akan meninggal
akibat berbagai penyakit kardiovaskular (WHO, 2013). Menurut data Riskesdas
(2013) prevalensi tertinggi PJK terdapat di Indonesia tahun 2013 yang menyerang
usia produktif pada kelompok usia ≥ 45 tahun. Diperkirakan jumlah penderita
penyakit jantung koroner terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Barat sebanyak
160.812 orang, di Sumatera Utara sebanyak 98.338 orang. Pada jumlah tersebut
menggambarkan bahwa angka penderita PJK sangat tinggi.
Penyakit Jantung Koroner biasa juga disebut dengan coronary heart disease
(CHD) atau coronary artery disease (CAD) dimana penyakit ini yang menyerang
bagian organ tubuh vital yakni jantung. Penyakit arteri koroner merupakan
penyakit yang terjadi selama beberapa waktu yang diakibatkan plak lemak
(ateromas) terbentuk dan menyempitkan arteri koroner sehingga mengurangi
jumlah aliran darah yang menuju ke otot jantung. Sedangkan PJK disebabkan
oleh kerusakan aliran darah yang menuju miokardium (Pricilla LeMone dkk,
2015 & Marlene Hurts, 2015). Beberapa hal yang dapat membentuk plak di arteri
koroner dan dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit arteri koroner dan
penyakit jantung koroner yang dapat di sebabkan karena kondisi tertentu :
diabetes, hipertensi, hiperlipidemua familial, hiperkolesterolemia, penyakit ginjal
kronis, dan kondisi autoimun seperti reumotoid artritis, dan obesitas sentral. Atau
dengan faktor risiko yang dapat dimodifikasi dengan perubahan gaya hidup yang
lebih baik seperti : diet, olahraga, obat-obatan yang dapat menggantu beberapa
faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi.
Gaya hidup yang salah dapat meningkatkan risiko terjadinya PJK, maka
perubahan pada gaya hidup penderita PJK harus diperhatikan jika penderita
merupakan perokok aktif maka si penderita harus mengurangi atau berhenti.
Lalu, karena kurang aktivitas fisik yang dapat menurunkan ketersediaan oksigen
ke otot jantung. dan tidak menaga asupan makanan yang di konsumsi sehingga
asupan lemak dan kolesterol masuk secara bebas. Sehingga dalam hal ini para
penderita membutuhkan support atau dukungan dari orang-orang terdekat seperti
keluarga, karena keluarga adalah orang terdekat yang mampu menjaga ataupun
meningkatkan kesehatan penderita.
Dukungan keluarga merupakan suatu proses hubungan antar keluarga yang
diperlihatkan melalui sikap, tindakan dan penerimaan keluarga yang terjadi
selama hidup (Friedman, 2010). Dukungan keluarga dapat berupa dukungan
internal yang dapat diterima dari suami, isteri, atau dukungan dari saudara
kandung dan dapat juga berupa dukungan eksternal dari keluarga inti. Dukungan
keluarga yang diberikan keluarga berupa dukungan emosional, dukungan
penghargaan, dukungan informasional dan dukungan instrumental (House dan
Khan, 1985) dalam Friedman (2010). Dukungan keluarga sangat penting untuk
menjaga dan memaksimalkan penyembuhan dan pemulihan fisik dan kognitif
pasien (Wurtiningsih, 2012).
B. Rumusan Masalah
Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang sering ditakuti oleh semua
kalangan usia, dan penderita PJK ditingkat dunia pun sudah menjadi angka
tertinggi yang mencapai angka 17,5 juta orang. PJK terjadi salah satunya karena
gaya hidup yang tidak sehat seperti sering mengkonsumsi makanan yang tinggi
kolesterol maupun lemak, jarang melakukan aktivitas atau olahraga yang memicu
plak-plak lemak bertumpuk dan menyebabkan penyempitan pada aliran darah di
jantung. Peran keluarga untuk mendukung gaya hidup penderita sangatlah
penting, karena dengan dukungan yang diberikan oleh keluarga merupakan segala
bentuk perilaku dan sikap positif yang diberikan pada pasien PJK. Dukungan dari
keluarga dapat mempengaruhi motivasi penderita PJK untuk lebih
memperhatikan gaya hidupnya.
Berdasarkan data yang di peroleh dari RisKesDas (2013), penyakit jantung
koroner di Indonesia sebesar 0,5% atau diperkirakan sekitar 883.447 orang,
jumlah terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Timur sebanyak 375.127 orang dan
Provinsi Jawa Barat sebanyak 160.812 orang. Maka dari itu peneliti ingin
mengetahui adakah hubungan dukungan keluarga terhadap gaya hidup penderita
penyakit jantung koroner di Regensi 2 Cibitung Kabupaten Bekasi
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui “Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Gaya Hidup Pada
Penderitan Penyakit Jantung Koroner di Regensi 2 Cibitung Kabupaten
Bekasi”.
2. Tujuan Khusus
a. Teridentifikasi karakteristik responden (umur, jenis kelamin, dan
pendidikan) pada penderita PJK di Regensi 2 Cibitung Kabupaten
Bekasi
b. Teridentifikasi hubungan dukungan keluarga pada penderita PJK di
Regensi 2 Cibitung Kabupaten Bekasi
c. Teridentifikasi gaya hidup pada penderita PJK di Regensi 2 Cibitung
Kabupaten Bekasi
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Aplikatif
Memberikan tambahan ilmu pengetahuan kepada penderita, keluarga dan
tenaga kesehatan
2. Manfaat Keilmuan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran Hubungan
Dukungan Keluarga Terhadap Gaya Hidup Pada Penderita Penyakit
Jantung Koroner.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Gaya Hidup
Gaya Hidup adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa
berubah bergantung zaman atau keinginan seseorang untuk mengubah gaya
hidupnya. Adapun indikator gaya hidup sehat antara lain; makan dengan menu
seimbang (appropriate diet), olahraga teratur, tidak merokok, tidak minum-
minuman keras dan narkoba, istirahat yang cukup, mengendalikan stress, perilaku
atau gaya hidup sehat lainnya yang positif bagi kesehatan 6. Hasil Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007 menyatakan bahwa 48,2% penduduk
Indonesia tidak melakukan aktivitas fisik yang teratur.
Gaya hidup pada penderita penyakit tertentu dalam menjaga pola makan
sebagian besar tergolong pada pola makan sehat. Hal tersebut dipengaruhi oleh
kebiasaan mengonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur, sebagian besar
pasien tidak pernah makan daging maupun jeroan, namun terkadang masih makan
gorengan, memasak tidak menggunakan penyedap rasa, tidak minum-minuman
beralkohol.
C. Konsep Keluarga
1. Pengertian Dukungan Keluarga
Menurut Yosep (2009) dukungan keluarga adalah suatu dukungan
yang diberikan keluarga baik dari segi kasih sayang, menjaga, merawat,
membimbing dalam perkembangan dan pertumbuhan seseorang, serta
dalam menghadapi masalah atau pun memutuskan masalah. Menurut
Setiadi (2008), menerangkan bahwa keluarga memiliki jenis dukungan
keluarga, yaitu :
a. Dukungan Instrumental
Dukungan merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit,
mencakup sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit,
diantaranya kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan
minum, isttirahat, terhindarnya penderita dari kelelahan. Aspek-aspek
dari dukungan emosional meliputi dukungan diwujudkan dalam
bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan
didengarkan.
Beberapa teori peubahan perilaku kesehatan yang menunjukkan
bahwa keluarga adalah pengaruh utama, baik pada status kesehatan
maupun pada perilaku kesehatan anggota keluarga.
b. Dukungan Informasional
Dukungan ini berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator
(penyebar infomasi), mecakup pemberian nasihat, usulan, saran,
petunjuk-petunjuk, dan pemberian informasi. Aspek-aspek dalam
dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian
informasi.
c. Dukungan Emosional
Keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat
dan pemulihan serta membantu penguasan dalam emosi, mencakup
dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya
kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan.
d. Dukungan Penghargaan
Dukungan penilaian atau penghargaan yaitu keluarga bertindak sebai
umpan balik, membimbing, dan menghargai anggota keluarga yang
lain. Suatu bentuk penghargaan yang diberikan seseorang kepada
pihak lain berdasarkan kondisi sebenarnya dari penderita. Penilaian
ini bisa positif dan negatif yang mana pengaruhnya sangat berarti bagi
seseorang. Berikatan dengan dukungan sosial keluarga maka
penilaian yang sangat membantu adalah penilaian yang positif.
2. Struktur Keluarga
Struktur keluarga menggambarkan bagaiman keluarga melaksanakan
fungsi keluarga dimasyarakat. Struktur keluarga terdiri dari bermacam-
macam (Setiadi, 2011) diantaranya adalah :
a. Patrilieal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ayah.
b. Martilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri.
d. Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
e. Keluarga kawin, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga adanya hubungan dengan suami atau istri.
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS PENELITIAN DAN
DEFENISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori yang diuraikan pada tinjauan pustaka, maka
kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen Gaya Hidup
pada penderita penyakit jantung koroner, sedangkan variabel independen yaitu
Dukungan Keluarga pada penderita penyakit jantung koroner dapat dilihat bentuk
skema kerangka konsep dibawah ini :
Dukungan Keluarga
Gaya Hidup pada
1. Dukungan Informasional penderita penyakit
2. Dukungan Instrumental jantung koroner
3. Dukungan Emosional
4. Dukungan Penghargaan
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Tingkat Pendidikan
4. Status Ekonomi
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi
Arikunto, 2010). Adapun hipotesis pada penelitian ini terdiri atas :
1. Hipotesis Mayor
Terdapat hubungan dukungan keluarga terhadap gaya hidup pada penderita
penyakit jantung koroner di Regensi 2 Cibitung Kabupaten Bekasi
2. Hipotesis Minor
a. Terdapat hubungan dukungan informasional terhadap gaya hidup pada
penderita penyakit jantung koroner di Regensi 2 Cibitung Kabupaten
Bekasi
b. Terdapat hubungan dukungan instrumental terhadap gaya hidup pada
penderita penyakit jantung koroner di Regensi 2 Cibitung Kabupaten
Bekasi
c. Terdapat hubungan dukungan emosional terhadap gaya hidup pada
penderita penyakit jantung koroner di Regensi 2 Cibitung Kabupaten
Bekasi
d. Terdapat hubungan dukungan penghargaan terhadap gaya hidup pada
penderita penyakit jantung koroner di Regensi 2 Cibitung Kabupaten
Bekasi
C. Definisi Operasional
Definisi oprasional adalah mendefinisikan variabel secara oprasional berdasarkan
karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan penelitian untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.
Definisi oprasional ditentukan berdasarkan parameteryang dijadikan ukuran
dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel
dapat diukur dan ditentuka karakteristik (Aziz Alimul, 2008).
Definisi Oprasional
No Variabel Definisi Oprasional Cara dan Alat Ukur Hasil Ukur Skala
.
1. Variabel Suatu motivasi, Responden mengisi Rendah jika Ordinal
Independen: dorongan, dan peran kolom pernyataan nilainya
Dukungan yang dilakukan oleh dengan ceklis (√) <Median
Keluarga keluarga untuk pada salah satu (61,0)
memantau dan kolom dengan Tinggi jika
mengontrol gaya keterangan S=Selalu, nilainya >
hidup pada S=Sering, J=Jarang, Median (61,0)
responden yang dan TP=Tidak
menderitak penyakit Pernah yang telah
jantung koroner agar tersedia pada lembar
menjaga gaya hiduo kuisioner
yang sehat pada klien
penyakit jantung
koroner;
2. Variabel Adalah kepatuhan Responden mengisi Responden Ordinal
Dependen : klien dalam menjaga kolom pertanyaan tidak patuh
Gaya hidup pada dan mengontrol gaya dengan ceklis (√) menjaga gaya
penderita Penyakit hidup yaitu dengan pada salah satu hidup jika
Jantung Koroner makan menu kolom dengan nilainya
seimbang dan sehat, keterangan S=Selalu, <Median
olahraga teratur, S=Sering, J=Jarang, (41,0)
tidak merokok, tidak dan TP=Tidak Responden
minum-minuman Pernah yang telah patuh menjaga
keras dan narkoba, tersedia pada lembar gaya hidup
dan istirahat yang kuesioner jika nilainya
cukup. >Median
(41,0)
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif analitik dengan pendekatan
cross sectional, dimana data diambil sesaat. Penelitian cross sectional adalah desain
penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran/observasi data variable
independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat, jadi tidak ada tindak lanjut
(Nursalam, 2014). Variable yang diamati hubungan dukungan keluarga (variabel
independen ) dengan motivasi pasien berobat jalan dimana penelitian ini selain
bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu peristiwa yang
dilakukan secara sistematik juga mencari hubungan variabel independen dan
dependen (Nursalam, 2014).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Rawat Inap RSUD Kabupaten Bekasi , Jalan Raya Teuku
Umar No. 22 Bekasi Jawa Barat dengan waktu penelitian pada Agustus sampai
dengan Oktober 2019.
C. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah keseluruhan obyek penelitian yang memiliki kriteria yang
telah ditetapkan (Nursalam, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pasien di rawat inap RSUD Kabupaten Bekasi pada periode Agustus sampai Oktober
2019. Data dari rekam medik rawat inap RSUD Kabupaten Bekasi dengan diagnosa
PJK periode
D. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diambil dari sumbernya langsung dan diisi langsung
oleh responden yaitu yang menyangkut tentang dukungan keluarga dengan gaya hidup
penderita penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi.
Sedangkan, data sekunder adalah data yang didapatkan melalui pihak lain yang tidak
langsung dari responden seperti, data dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Bekasi.
Cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data dalam penelitian ini
yaitu:
1. Membuat kuesioner sebagai alat pengumpulan data
2. Kuisioner yang telah dibuat kemudian di uji validitas dan uji reabilitasnya ke 30
responden
3. Menyerahkan surat permohonan izin penelitian yang dilakukan oleh institusi
pendidikan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta Kepada Kepala Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Bekasi
4. Pengambilan data dilakukan oleh peneliti sendiri dimana peneliti mengadakan
pendekatan dan memberikan penjelasan kepada calon responden, untuk terlebih
dahulu membaca embar permohonan untuk menjadi responden dan membaca
persetujuan menjadi responden, kemudian responden dipersilahkan untuk mengisi
informed consent
5. Responden diberikan penjelasan cara pengisian kuesioner dan apabila ada yang
kurang jelas dipersilahkan untuk bertanya
6. Pengumpulan data dengan cara pengisian kuesioner dilakukan secara langsung
oleh peneliti, selama pengisian kuesioner, peneliti berada di samping responden
7. Setelah semua pertanyaan diisi lembar kuesioner diambil atau dikumpulkan oleh
peneliti
8. Analisa data menggunakan program komputer
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data agar pekerjaannya lebih mudah hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat,
lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010).
A.Nies, Mary , Melanie McEwen. 2015. Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga.
Indonesia: ELSEVIER
Friedman, Marilyn M., Vicky R. Bowden, Elaine G. Jones. 2010. Buku Ajar Keperawatan
Keluarga Riset, Teori, & Praktik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Hurts, Marlene. 2016. Belajar Mudah Keperawatan Medikal-Bedah Vol. 1. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Indrawati, Lina. 2014. Hubungan antara pengetahuan, sikap, persepsi, motivasi, dukungan
keluarga dan sumber informasi pasien penyakit jantung koroner dengan tindakan
pencegahan sekunder faktor risiko (studi kasus di rspad gatot soebroto jakarta). Jurnal
Ilmiah Widya : Volume 2 Nomor 3 Agustus – Oktober 2014. Hal : 31 - 33
LeMone, Priscilla; Burke, Karen M.; Bauldoff, Gerene. 2016. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Sodik, Ikhsan; Suryadi, Bambang. 2017. Gaya Hidup Pasien Penyakit Jantung Koroner.
Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia. Vol: 7 No. 4 Desember 2017: Hal 333 – 336
Internet :