FDCDFRFRR

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

TUGAS AKHIR

METODELOGI PENELITIAN

“HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP GAYA HIDUP


PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD
KABUPATEN BEKASI”

Disusun Oleh :

Intan Trias Wulandari 2016720020

Kelas : Semester 6 A reguler

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH JAKARTA

PROGRRAM STUDI KEPERAWATAN

Jl. Cempaka Putih Tengah I No.I Jakarta Pusat 10510

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit Jantung Koroner merupakan penyakit yang sering ditakuti oleh
masyarakat baik di negara maju maupun negara berkembang. Penyakit Jantung
Koroner adalah penyebab kematian terbanyak untuk semua kelompok etnis di
Amerika Serikat terkecuali pada wanita Asia (AHA, 2009). Sedangkan hasil
survey di Indonesia menurut Departemen Kesehatan RI yang menyatakan bahwa
prevalensi PJK di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat (Davidson,
2003).
Menurut World Health Organization tahun 2012, kematian yang disebabkan
karena PJK mencapai 17,5 juta orang di seluruh dunia. dan diperkirakan pada
tahun 2030 akan meningkat sebanyak 23,3 juta orang di dunia akan meninggal
akibat berbagai penyakit kardiovaskular (WHO, 2013). Menurut data Riskesdas
(2013) prevalensi tertinggi PJK terdapat di Indonesia tahun 2013 yang menyerang
usia produktif pada kelompok usia ≥ 45 tahun. Diperkirakan jumlah penderita
penyakit jantung koroner terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Barat sebanyak
160.812 orang, di Sumatera Utara sebanyak 98.338 orang. Pada jumlah tersebut
menggambarkan bahwa angka penderita PJK sangat tinggi.
Penyakit Jantung Koroner biasa juga disebut dengan coronary heart disease
(CHD) atau coronary artery disease (CAD) dimana penyakit ini yang menyerang
bagian organ tubuh vital yakni jantung. Penyakit arteri koroner merupakan
penyakit yang terjadi selama beberapa waktu yang diakibatkan plak lemak
(ateromas) terbentuk dan menyempitkan arteri koroner sehingga mengurangi
jumlah aliran darah yang menuju ke otot jantung. Sedangkan PJK disebabkan
oleh kerusakan aliran darah yang menuju miokardium (Pricilla LeMone dkk,
2015 & Marlene Hurts, 2015). Beberapa hal yang dapat membentuk plak di arteri
koroner dan dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit arteri koroner dan
penyakit jantung koroner yang dapat di sebabkan karena kondisi tertentu :
diabetes, hipertensi, hiperlipidemua familial, hiperkolesterolemia, penyakit ginjal
kronis, dan kondisi autoimun seperti reumotoid artritis, dan obesitas sentral. Atau
dengan faktor risiko yang dapat dimodifikasi dengan perubahan gaya hidup yang
lebih baik seperti : diet, olahraga, obat-obatan yang dapat menggantu beberapa
faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi.
Gaya hidup yang salah dapat meningkatkan risiko terjadinya PJK, maka
perubahan pada gaya hidup penderita PJK harus diperhatikan jika penderita
merupakan perokok aktif maka si penderita harus mengurangi atau berhenti.
Lalu, karena kurang aktivitas fisik yang dapat menurunkan ketersediaan oksigen
ke otot jantung. dan tidak menaga asupan makanan yang di konsumsi sehingga
asupan lemak dan kolesterol masuk secara bebas. Sehingga dalam hal ini para
penderita membutuhkan support atau dukungan dari orang-orang terdekat seperti
keluarga, karena keluarga adalah orang terdekat yang mampu menjaga ataupun
meningkatkan kesehatan penderita.
Dukungan keluarga merupakan suatu proses hubungan antar keluarga yang
diperlihatkan melalui sikap, tindakan dan penerimaan keluarga yang terjadi
selama hidup (Friedman, 2010). Dukungan keluarga dapat berupa dukungan
internal yang dapat diterima dari suami, isteri, atau dukungan dari saudara
kandung dan dapat juga berupa dukungan eksternal dari keluarga inti. Dukungan
keluarga yang diberikan keluarga berupa dukungan emosional, dukungan
penghargaan, dukungan informasional dan dukungan instrumental (House dan
Khan, 1985) dalam Friedman (2010). Dukungan keluarga sangat penting untuk
menjaga dan memaksimalkan penyembuhan dan pemulihan fisik dan kognitif
pasien (Wurtiningsih, 2012).

B. Rumusan Masalah
Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang sering ditakuti oleh semua
kalangan usia, dan penderita PJK ditingkat dunia pun sudah menjadi angka
tertinggi yang mencapai angka 17,5 juta orang. PJK terjadi salah satunya karena
gaya hidup yang tidak sehat seperti sering mengkonsumsi makanan yang tinggi
kolesterol maupun lemak, jarang melakukan aktivitas atau olahraga yang memicu
plak-plak lemak bertumpuk dan menyebabkan penyempitan pada aliran darah di
jantung. Peran keluarga untuk mendukung gaya hidup penderita sangatlah
penting, karena dengan dukungan yang diberikan oleh keluarga merupakan segala
bentuk perilaku dan sikap positif yang diberikan pada pasien PJK. Dukungan dari
keluarga dapat mempengaruhi motivasi penderita PJK untuk lebih
memperhatikan gaya hidupnya.
Berdasarkan data yang di peroleh dari RisKesDas (2013), penyakit jantung
koroner di Indonesia sebesar 0,5% atau diperkirakan sekitar 883.447 orang,
jumlah terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Timur sebanyak 375.127 orang dan
Provinsi Jawa Barat sebanyak 160.812 orang. Maka dari itu peneliti ingin
mengetahui adakah hubungan dukungan keluarga terhadap gaya hidup penderita
penyakit jantung koroner di Regensi 2 Cibitung Kabupaten Bekasi

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Mengetahui “Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Gaya Hidup Pada
Penderitan Penyakit Jantung Koroner di Regensi 2 Cibitung Kabupaten
Bekasi”.

2. Tujuan Khusus
a. Teridentifikasi karakteristik responden (umur, jenis kelamin, dan
pendidikan) pada penderita PJK di Regensi 2 Cibitung Kabupaten
Bekasi
b. Teridentifikasi hubungan dukungan keluarga pada penderita PJK di
Regensi 2 Cibitung Kabupaten Bekasi
c. Teridentifikasi gaya hidup pada penderita PJK di Regensi 2 Cibitung
Kabupaten Bekasi
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Aplikatif
Memberikan tambahan ilmu pengetahuan kepada penderita, keluarga dan
tenaga kesehatan
2. Manfaat Keilmuan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran Hubungan
Dukungan Keluarga Terhadap Gaya Hidup Pada Penderita Penyakit
Jantung Koroner.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Penyakit Jantung Koroner


1. Pengertian Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi patologis arteri koroner
(aterosklerosis koroner) yang mengakibatkan perubahan struktur dan fungsi
arteri serta penurunan aliran darah ke jantung. Kelainan pada aterosklerosis
ini disebabkan karena adanya penumpukan plak kekuningan, disebut
ateroma, yang mengandung kolesterol dan kolesterol ester dari lipoprotein
plasma, serta material lipoid. Ateroma adalah massa abnormal yang
terbentuk dari lemak yang ditutup jaringan fibrosa yang terpisah dan
membentuk plak di dalam lapisan intima arteri lainnya (Dorland, 1998;
Murray et al, 2003) dalam Titin Andri Wihastuti, dkk , 2016.
Pembentukan plak ini akan memperlambat bahkan menghentikan
aliran darah sehingga jarigan yang disuplai oleh arteri yang mengalami
aterosklerosis akan kekurangan oksigen dan nutrisi. Menurut Garko (2012)
penyakit jantung koroner atau penyakit arteri koroner adalah sebuah
penyakit jantung di mana dinding endotel bagian dalam pada satu atau
lebih arteri koroner yang akan mempersempit lumen arteri koroner baik
sebagian ataupun total akibat akumulasi kronis dari plak ateromatous yang
mengurangi aliran darah yang kaya nutrisi dan oksigen dari paru-paru ke
otot jantung sehingga merusak struktur dan fungsi dari jantung, dan
meningkatkan resiko dari berbagai kejadian pada jantung seperti nyeri dada
dan serangan jantung.
2. Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
Penyebab aterosklerosis tidak diketahui, tetapi faktor risiko tertentu
telah dikaitkan dengan perkembangan plak aterosklerosis. Penelitian
terhadap CHD tengaj berlangsung, meneliti faktor penyebab, manifestasi,
dan upaya perlindungan bagi banyak populasi. Faktor risiko CHD
seringkali diklasifikasikan sebagai tidak dapat dimodifikasi atau faktor
yang tidak dapat diubah, dan dapat dimodifikasi atau faktor yang dapat
diubah.
a. Faktor Risiko Tidak Dapat Dimodifikasi
- Usia, faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi. Lebih dari 50%
korban serangan jantung adalah orang berusia 65 tahun atau
lebih; 85 % kematian akibat infark miokardium terjadi pada
kelompok umur ini.
- Jenis Kelamin, merupakan faktor risiko yang tidak dapat
dimodifikassi untuk CHD
- Genetika, Riwayat CHD dalam keluarga pada pria kekerabatan
tingkat pertama yang relatif lebih muda dari 55 tahun atau wanita
kekerabatan tingkat pertama yang relatif lebih muda dari 65
tahun diidentifikasi sebagai faktor risiko CHD (National
Cholesterol Education Program [NCEP], 2002) dalam Priscilla
LeMode, dkk, 2016.
b. Faktor Risiko yang Dapat Dimodifikasi
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi yang seringkali dapat dikontrol
dengan medikasi, pengontrolan, berat badan, diet, dan latihan fisik.
Perubahan gaya hidup membutuhkan komitmen signifikan oleh
pasien; dukungan berkelanjutan dari tim layanan kesehatan adalah hal
yang penting bagi keberhasilan.
- Merokok, faktor risiko independen untuk CHD, menjadi
penyebab kematian akibat CHD yang lebih banyak dibanding
kanker paru atau penyakit paru (Woods, Froclicher, Motzer &
Briges, 2009). Pria perokok mempunyai dua hingga tiga kali
risiko mengalami penyakit jantung dibanding pria bukan
perokok; wanita yang perokok mempunyai risiko hingga empay
kalinya. Baik pria dan wanita yang berhenti merokok, risiko
kematian akibat CHD berkurang hingga separuhnya. Perokok
pasif (atau lingkungan) juga meningkatkan risiko kematian akibat
CHD hingga sebanyak 30% (Woods et al., 2009).
- Kurang Aktivitas Fisik. Manfaat latihan pada kardiovaskular
mencakup peningkatan ketersediaan oksigen ke otot jantung,
penurunan kebutuhan oksigen dan beban kerja jantung, serta
peningkatan fungsi miokardium dan stabilitas listrik. Efek positif
lain dari aktivitas fisik teratur mencakup penurunan tekanan
darah, lemak darah, kadar insulin, agregasi trombosit, dan berat
badan.
- Diet. Diet adalah faktor risiko CHD, asupan lemak dan kolesterol
secara bebas. Diet banyak buah, sayur, gandum utuh, dan asam
lemak tidak jenuh tampak mempunyai efek perlindungan.

B. Gaya Hidup
Gaya Hidup adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa
berubah bergantung zaman atau keinginan seseorang untuk mengubah gaya
hidupnya. Adapun indikator gaya hidup sehat antara lain; makan dengan menu
seimbang (appropriate diet), olahraga teratur, tidak merokok, tidak minum-
minuman keras dan narkoba, istirahat yang cukup, mengendalikan stress, perilaku
atau gaya hidup sehat lainnya yang positif bagi kesehatan 6. Hasil Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007 menyatakan bahwa 48,2% penduduk
Indonesia tidak melakukan aktivitas fisik yang teratur.
Gaya hidup pada penderita penyakit tertentu dalam menjaga pola makan
sebagian besar tergolong pada pola makan sehat. Hal tersebut dipengaruhi oleh
kebiasaan mengonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur, sebagian besar
pasien tidak pernah makan daging maupun jeroan, namun terkadang masih makan
gorengan, memasak tidak menggunakan penyedap rasa, tidak minum-minuman
beralkohol.

C. Konsep Keluarga
1. Pengertian Dukungan Keluarga
Menurut Yosep (2009) dukungan keluarga adalah suatu dukungan
yang diberikan keluarga baik dari segi kasih sayang, menjaga, merawat,
membimbing dalam perkembangan dan pertumbuhan seseorang, serta
dalam menghadapi masalah atau pun memutuskan masalah. Menurut
Setiadi (2008), menerangkan bahwa keluarga memiliki jenis dukungan
keluarga, yaitu :
a. Dukungan Instrumental
Dukungan merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit,
mencakup sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit,
diantaranya kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan
minum, isttirahat, terhindarnya penderita dari kelelahan. Aspek-aspek
dari dukungan emosional meliputi dukungan diwujudkan dalam
bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan
didengarkan.
Beberapa teori peubahan perilaku kesehatan yang menunjukkan
bahwa keluarga adalah pengaruh utama, baik pada status kesehatan
maupun pada perilaku kesehatan anggota keluarga.
b. Dukungan Informasional
Dukungan ini berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator
(penyebar infomasi), mecakup pemberian nasihat, usulan, saran,
petunjuk-petunjuk, dan pemberian informasi. Aspek-aspek dalam
dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian
informasi.
c. Dukungan Emosional
Keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat
dan pemulihan serta membantu penguasan dalam emosi, mencakup
dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya
kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan.
d. Dukungan Penghargaan
Dukungan penilaian atau penghargaan yaitu keluarga bertindak sebai
umpan balik, membimbing, dan menghargai anggota keluarga yang
lain. Suatu bentuk penghargaan yang diberikan seseorang kepada
pihak lain berdasarkan kondisi sebenarnya dari penderita. Penilaian
ini bisa positif dan negatif yang mana pengaruhnya sangat berarti bagi
seseorang. Berikatan dengan dukungan sosial keluarga maka
penilaian yang sangat membantu adalah penilaian yang positif.
2. Struktur Keluarga
Struktur keluarga menggambarkan bagaiman keluarga melaksanakan
fungsi keluarga dimasyarakat. Struktur keluarga terdiri dari bermacam-
macam (Setiadi, 2011) diantaranya adalah :
a. Patrilieal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ayah.
b. Martilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri.
d. Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
e. Keluarga kawin, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga adanya hubungan dengan suami atau istri.
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS PENELITIAN DAN
DEFENISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori yang diuraikan pada tinjauan pustaka, maka
kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen Gaya Hidup
pada penderita penyakit jantung koroner, sedangkan variabel independen yaitu
Dukungan Keluarga pada penderita penyakit jantung koroner dapat dilihat bentuk
skema kerangka konsep dibawah ini :

Variabel Independen Variabel Dependen

Dukungan Keluarga
Gaya Hidup pada
1. Dukungan Informasional penderita penyakit
2. Dukungan Instrumental jantung koroner
3. Dukungan Emosional
4. Dukungan Penghargaan

1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Tingkat Pendidikan
4. Status Ekonomi

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti
B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi
Arikunto, 2010). Adapun hipotesis pada penelitian ini terdiri atas :
1. Hipotesis Mayor
Terdapat hubungan dukungan keluarga terhadap gaya hidup pada penderita
penyakit jantung koroner di Regensi 2 Cibitung Kabupaten Bekasi

2. Hipotesis Minor
a. Terdapat hubungan dukungan informasional terhadap gaya hidup pada
penderita penyakit jantung koroner di Regensi 2 Cibitung Kabupaten
Bekasi
b. Terdapat hubungan dukungan instrumental terhadap gaya hidup pada
penderita penyakit jantung koroner di Regensi 2 Cibitung Kabupaten
Bekasi
c. Terdapat hubungan dukungan emosional terhadap gaya hidup pada
penderita penyakit jantung koroner di Regensi 2 Cibitung Kabupaten
Bekasi
d. Terdapat hubungan dukungan penghargaan terhadap gaya hidup pada
penderita penyakit jantung koroner di Regensi 2 Cibitung Kabupaten
Bekasi

C. Definisi Operasional
Definisi oprasional adalah mendefinisikan variabel secara oprasional berdasarkan
karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan penelitian untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.
Definisi oprasional ditentukan berdasarkan parameteryang dijadikan ukuran
dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel
dapat diukur dan ditentuka karakteristik (Aziz Alimul, 2008).
Definisi Oprasional

No Variabel Definisi Oprasional Cara dan Alat Ukur Hasil Ukur Skala
.
1. Variabel Suatu motivasi, Responden mengisi  Rendah jika Ordinal
Independen: dorongan, dan peran kolom pernyataan nilainya
Dukungan yang dilakukan oleh dengan ceklis (√) <Median
Keluarga keluarga untuk pada salah satu (61,0)
memantau dan kolom dengan  Tinggi jika
mengontrol gaya keterangan S=Selalu, nilainya >
hidup pada S=Sering, J=Jarang, Median (61,0)
responden yang dan TP=Tidak
menderitak penyakit Pernah yang telah
jantung koroner agar tersedia pada lembar
menjaga gaya hiduo kuisioner
yang sehat pada klien
penyakit jantung
koroner;
2. Variabel Adalah kepatuhan Responden mengisi  Responden Ordinal
Dependen : klien dalam menjaga kolom pertanyaan tidak patuh
Gaya hidup pada dan mengontrol gaya dengan ceklis (√) menjaga gaya
penderita Penyakit hidup yaitu dengan pada salah satu hidup jika
Jantung Koroner makan menu kolom dengan nilainya
seimbang dan sehat, keterangan S=Selalu, <Median
olahraga teratur, S=Sering, J=Jarang, (41,0)
tidak merokok, tidak dan TP=Tidak  Responden
minum-minuman Pernah yang telah patuh menjaga
keras dan narkoba, tersedia pada lembar gaya hidup
dan istirahat yang kuesioner jika nilainya
cukup. >Median
(41,0)

3. Dukungan Dukungan keluarga Menggunakan Jumlah skor kumulatif Ordinal


Informasi yang diberikan pada kuesioner yang jawaban responden
pasien penyakit terdiri dari 4 tentang dukungan
jantung koroner pernyataan dengan instrumental. Hasil
dalam bentuk : alternatif jawaban ukur dalam rentang
pemahaman, belajar, menggunakan skala nilai 4 – 16.
bertanya, dan likert, yaitu : Dukungan baik bila
mengontrol gaya 4 : selalu skor nilai yang
hidup dalam 3 : sering didapatkan ≥ 10.
pemantauan makan, 2 : jarang Dukungan kurang
dan istirahat yang 1 : tidak pernah baik bila skor yang
cukup didapatkan ≤ 10
4. Dukungan Dukungan keluarga Menggunakan Jumlah skor kumulatif Ordinal
Instrumental yang diberikan pada kuesioner yang jawaban responden
pasien PJK dalam terdiri dari 4 tentang dukungan
bentuk : sumber pernyataan dengan instrumental. Hasil
kedekatan, kesediaan alternatif jawaban ukur dalam rentang
waktu, bantuan menggunakan skala nilai 4 -16.
asuhan finansial, likert, yaitu : Dukungan baik bila
tugas keluarga untuk 4 : selalu skor nilai yang
mengontrol gaya 3 : sering didapatkan ≥ 10.
hidup dalam 2 : jarang Dukungan kurang
pemantauan makan, 1 : tidak pernah baik bila skor yang
dan istirahat yang didapatkan ≤ 10
cukup

5. Dukungan Dukungan keluarga Menggunakan Jumlah skor kumulatif Ordinal


emosional yang diberikan pada kuesioner yang jawaban responden
pasien PJK dalam terdiri dari 4 tentang dukungan
bentuk : pernyataan dengan emosional. Hasil ukur
Penerimaan, alternatif jawaban dalam rentang nilai 4
perhatian, cinta, menggunakan skala -16.
empati dan likert, yaitu : Dukungan baik bila
komitmen 4 : selalu skor nilai yang
mengontrol gaya 3 : sering didapatkan ≥ 10.
hidup dalam 2 : jarang Dukungan kurang
pemantauan makan, 1 : tidak pernah baik bila skor yang
dan istirahat yang didapatkan ≤ 10
cukup pada pasien
PJK
6. Dukungan Dukungan keluarga Menggunakan Jumlah skor kumulatif Ordinal
penghargaan yang diberikan pada kuesioner yang jawaban responden
pasien PJK dalam terdiri dari 4 tentang dukungan
bentuk : pernyataan dengan instrumental. Hasil
Keputusan alternatif jawaban ukur dalam rentang
kepercayaan, pujian menggunakan skala nilai 4 – 16.
untuk mengontrol likert, yaitu : Dukungan baik bila
gaya hidup dalam 4 : selalu skor nilai yang
pemantauan makan, 3 : sering didapatkan ≥ 10.
dan istirahat yang 2 : jarang Dukungan kurang
cukup pada pasien 1 : tidak pernah baik bila skor yang
PJK didapatkan ≤ 10
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif analitik dengan pendekatan
cross sectional, dimana data diambil sesaat. Penelitian cross sectional adalah desain
penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran/observasi data variable
independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat, jadi tidak ada tindak lanjut
(Nursalam, 2014). Variable yang diamati hubungan dukungan keluarga (variabel
independen ) dengan motivasi pasien berobat jalan dimana penelitian ini selain
bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu peristiwa yang
dilakukan secara sistematik juga mencari hubungan variabel independen dan
dependen (Nursalam, 2014).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Rawat Inap RSUD Kabupaten Bekasi , Jalan Raya Teuku
Umar No. 22 Bekasi Jawa Barat dengan waktu penelitian pada Agustus sampai
dengan Oktober 2019.
C. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah keseluruhan obyek penelitian yang memiliki kriteria yang
telah ditetapkan (Nursalam, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pasien di rawat inap RSUD Kabupaten Bekasi pada periode Agustus sampai Oktober
2019. Data dari rekam medik rawat inap RSUD Kabupaten Bekasi dengan diagnosa
PJK periode
D. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diambil dari sumbernya langsung dan diisi langsung
oleh responden yaitu yang menyangkut tentang dukungan keluarga dengan gaya hidup
penderita penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi.
Sedangkan, data sekunder adalah data yang didapatkan melalui pihak lain yang tidak
langsung dari responden seperti, data dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Bekasi.

Cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data dalam penelitian ini
yaitu:
1. Membuat kuesioner sebagai alat pengumpulan data
2. Kuisioner yang telah dibuat kemudian di uji validitas dan uji reabilitasnya ke 30
responden
3. Menyerahkan surat permohonan izin penelitian yang dilakukan oleh institusi
pendidikan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta Kepada Kepala Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Bekasi
4. Pengambilan data dilakukan oleh peneliti sendiri dimana peneliti mengadakan
pendekatan dan memberikan penjelasan kepada calon responden, untuk terlebih
dahulu membaca embar permohonan untuk menjadi responden dan membaca
persetujuan menjadi responden, kemudian responden dipersilahkan untuk mengisi
informed consent
5. Responden diberikan penjelasan cara pengisian kuesioner dan apabila ada yang
kurang jelas dipersilahkan untuk bertanya
6. Pengumpulan data dengan cara pengisian kuesioner dilakukan secara langsung
oleh peneliti, selama pengisian kuesioner, peneliti berada di samping responden
7. Setelah semua pertanyaan diisi lembar kuesioner diambil atau dikumpulkan oleh
peneliti
8. Analisa data menggunakan program komputer

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data agar pekerjaannya lebih mudah hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat,
lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010).

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data.


Instrumen penelitian ini dapat berupa : kuesioner (data pertanyaan), formulir
observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan
sebagainya (Notoatmojdo, 2010).
Instrumen penelitian terdiri dari kuesioner dan lembar observasi. Kuesioner
digunakan untuk mengukur data tentang dukungan keluarga dan gaya hidup pada
penderita penyakit jantung koroner sedangkan lembar observasi untuk mendapatkan
data tentang perubahan gaya hidup pasien penyakit jantung koroner.
F. Etika Penelitian
G. Pengolahan Data
H. Analisa Data Penelitian
DAFTAR PUSTAKA

A.Nies, Mary , Melanie McEwen. 2015. Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga.
Indonesia: ELSEVIER

Friedman, Marilyn M., Vicky R. Bowden, Elaine G. Jones. 2010. Buku Ajar Keperawatan
Keluarga Riset, Teori, & Praktik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Hurts, Marlene. 2016. Belajar Mudah Keperawatan Medikal-Bedah Vol. 1. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC

Indrawati, Lina. 2014. Hubungan antara pengetahuan, sikap, persepsi, motivasi, dukungan
keluarga dan sumber informasi pasien penyakit jantung koroner dengan tindakan
pencegahan sekunder faktor risiko (studi kasus di rspad gatot soebroto jakarta). Jurnal
Ilmiah Widya : Volume 2 Nomor 3 Agustus – Oktober 2014. Hal : 31 - 33

LeMone, Priscilla; Burke, Karen M.; Bauldoff, Gerene. 2016. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Sodik, Ikhsan; Suryadi, Bambang. 2017. Gaya Hidup Pasien Penyakit Jantung Koroner.
Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia. Vol: 7 No. 4 Desember 2017: Hal 333 – 336

Internet :

https://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_hidup (Diakses pada hari Rabu, 1 Mei 2019 Pukul 13.54


WIB)

Anda mungkin juga menyukai