Booklet Pemberdayaan Keluarga Dalam Pemulihan Stroke
Booklet Pemberdayaan Keluarga Dalam Pemulihan Stroke
Booklet Pemberdayaan Keluarga Dalam Pemulihan Stroke
Penyusun:
Windi Kartika, S.Kep
Pembimbing:
Ns. Mareta Dea Rosaline, M.Kep
Model:
Galih Dwi Resandro
i
KATA PENGANTAR
ii
Penulis berharap booklet ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya pada pasien stroke dan keluarga untuk meningkatkan penge-
tahuan dan meberikan informasi dalam memberikan perawatan pada
pasien stroke dirumah. Penulis menyadari dalam pembuatan booklet ini
masih terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun
sangat berarti bagi penulis dalam upaya menyempurnakan booklet ini.
Windi Kartika
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iV
LATAR BELAKANG ................................................................................ Vi
iv
C. Gangguan Yang Terjadi Pada penderita Stroke..................18
D. Kegiatan sederhana untuk meningkatkan ADL.................18
E. Latihan Apa saja yang dapat dilakukan pada pasien
stroke...................................................................................................
1. Range Of Motion (ROM) ....................................................... 25
a. ROM Aktif ................................................................... 26
b. ROM Pasif.................................................................... 31
2. Terapi Cermin................................................................ 36
3. Terapi Wicara dengan AIUEO................................... 39
F. Kiat Hidup Sehat Pasca Stroke................................................ 43
v
LATAR BELAKANG
Stroke merupakan salah satu jenis Penyakit Tidak Menular (PTM)
yang dapat menyebabkan kematian dengan peringkat ke dua dan penye-
bab disabilitas ketiga di dunia. Serangan stroke yang terjadi dapat mem-
berat dan berlangsung lama selama 24 jam atau lebih dan dapat menye-
babkan kematian mendadak. (Kemenkes, 2019).
vi
(Friedman, Bowden, 2018 ; Yaslina, Maidaliza, & Hayati, 2019).
Perawatan stroke dirumah memerlukan dukungan dan pengetahuan
yang baik dari anggota keluarga lainnya. Dukungan keluarga yang
baik dapat tercipta dengan adanya pengetahuan yang baik pada
pasien stroke dan keluarga, seperti pengetahuan tentang stroke,
peran keluarga yang diperlukan, dan persiapan yang diperlukan
dalam melakukan perawatan pasien stroke di rumah (Kosasih et al.,
2018)
vii
BAB I
KONSEP STROKE
A. PENGERTIAN
Stroke merupakan penyakit yang dapat terjadi akibat hilangnya fungsi
otak karena penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak.
Hal ini menyebabkan pasokan darah yang membawa oksigen ke otak
menjadi terganggu dan otak mengalami kekurangan oksigen yang
diperlukan, sehingga dapat menyebabkan kematian sebagian sel otak
(Kemenkes, 2019).
B. PENYEBAB STROKE
Stroke disebabkan karena adanya penyumbatan atau pecahnya pembu-
luh darah otak. Hal ini menyebabkan aliran darah otak yang membawa
oksigen terganggu, sehingga kebutuhan oksigen pada sel dan jaringan
tidak terpenuhi. Tanpa oksigen sel atau jaringan tidak dapat berfungsi
atau akan mengalami kematian sel atau jaringan.
(American Stroke Association, 2019)
1
C. KLASIFIKASI STROKE BERDASARKAN PENYEBABNYA
Selain stroke iskemik dan stroke hemoragik, stroke juga dapat disebabkan
oleh adanya gangguan aliran darah otak sementara atau disebut Trasient-
Ischemic Attack (TIA). TIA sering disebut sebagai stroke peringatan, karena
memiliki gejala seperti stroke tetapi hanya berlangsung dalam waktu
yang singkat dan tidak menyebabkan kerusakan jaringan otak permanen
(American Stroke Association, 2019).
2
E. MARI KENALI GEJALA STROKE dengan FAST
1. Face (Wajah)
Terdapat kelemahan mendadak pada salah satu sisi wajah atau mati
rasa. Mintalah orang itu untuk tersenyum dan lihat tanda-tanda
perubahan wajah ?
2. Arms (Lengan)
3
csasfw@agf&s5a
3. Speech (Berbicara)
Gambar 6. Waktu
4. Time (Waktu)
4
#Perlu Diketahui:
Stroke memiliki Golden Period atau ketepatan waktu penanganan
yaitu dalam waktu 3 jam pasca serangan, semakin cepat waktu pen-
anganan maka semakin banyak sel otak yang dapat diselamatkan dan
meminimalisir disabilitas atau kecacatan, komplikasi bahkan kema-
tian. Ketepatan waktu juga dapat menentukan terapi yang akan
segera diberikaan (Karunia., 2016; Ridwan, 2017)
5
a. Posisikan pasien terlentang tanpa bantal dengan posisi kepala sedikit
mendongak keatas. Pertahankan posisi ini Ketika dirumah atau saat
dalam perjalanan ke rumah sakit)
6
2) Buka mulut pasien dan letakkan ujung sendok diatas lidah
pasien dengan posisi terbalik untuk menahan lidah pasien
7
G. KOMPLIKASI
H. CARA PENCEGAHAN
Penyakit stroke dapat dicegah dengan berbagai cara yang dapat dilakukan
dalam memperbaiki atau meningkatkan status kesehatan seseorang. Menurut
Ridwan (2017) terdapat 10 langkah dalam melakukan pencegahan stroke, yaitu:
1. Menghentikan kebiasaan merokok
2. Melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin minimal 1
bulan sekali
3. Mengendalikan penyakit jantung
4. Mengatasi dan mengendalikan stres atau depresi
5. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi
6. Mengurangi konsumsi garam
7. Menjaga berat badan agar tetap ideal
8. Melakukan olahraga secara teratur
9. Mengurangi konsumsi alkohol
10. Mencari informasi tentang penyakit stroke
8
I. PERUBAHAN FUNGSI TUBUH PADA PENDERITA STROKE
9
3. Spastisitas atau Tegang Otot
4. Kejang
5. Afasia
10
6. Disatria
7. Apraksia
11
BAB II
A. DUKUNGAN KELUARGA
12
Dukungan keluarga dapat mempengaruhi kesembuhan pasien,
dengan demikian jika keluarga tidak memberikan dukungan maka
keberhasilan dalam proses penyembuhan pasien stroke semakin
kecil (Wardhani & Martini, 2015). Menurut Karunia (2016) terdapat 4
jenis dukungan keluarga, yaitu:
1. Dukungan Instrumental
2. Dukungan Emosional
3. Dukungan Informasi
13
4. Dukungan Penghargaan
14
2. Berperan sebagai pendukung, untuk meningkatkan
motivasi penderita stroke selama proses pemulihan
Hari ini sangat cerah ya..
15
4. Berperan sebagai pendidik, keluarga dapat mengajarkan
penderita stroke untuk melakukan aktivitas sehari-hari
sampai penderita dapat melakukannya secara mandiri
Kembali
16
6. Berperan sebagai pengambil keputusan, keluarga berperan
membuat suatu keputusan dalam memelihara kesehatan
anggota keluarganya.
PEMBAYARAN
RUMAH SAKIT
100000
17
C. GANGGUAN YANG TERJADI PADA PENDERITA STROKE
(Handayani et al., 2019; Hutagalung, 2017)
18
a. Mengatur posisi senyaman mungkin dengan mengganjal
bagian tubuh yang lemah menggunakan bantal
Gambar 17. Mengganjal dengan bantal pada bagian tubuh yang lemah
19
c. Melatih menekuk lutut dan menggerakannya ke kanan dan
ke kiri secara perlahan sambil berbaring ditempat tidur
20
e. Membantu pasien untuk mengaktifkan dan menggerakkan
sisi tubuh yang lemah dan menggunakan sisi tubuh yang
sehat sebagai pengganti dalam melakukan kegiatan
sehari-hari
a. Melatih menulis
21
b. Melatih membaca
BA-CA
BU-KU
MA - KAN
MI- NUM
22
d. Melatih penekanan vokal A I U E O untuk menggerakkan
otot bicara dengan menggerakan lidah, bibir, otot wajah
dan mengucapkan kata-kata lain.
0 E
#Perlu Diingat:
Jika saat proses makan pasien muntah atau batuk, maka segera
hentikan proses makan dan lapor kepada dokter anda.
23
4. Mengatasi Gangguan BAB dan BAK (Handayani et al.,
2019; Winstein et al., 2016)
24
E. LATIHAN APA SAJA YANG DAPAT DILAKUKAN PADA
PASIEN STROKE
25
a. ROM Aktif
1) Latihan Bahu
26
2) Latihan Siku
3) Latihan Lengan
27
4) Latihan Pergerakan
28
Gambar 29. Melebarkan jari-jari tangan
29
Gambar 32. Mengangkat kaki yang lemah dengan bantuan kaki
yang sehat
30
b. ROM Pasif
1) Latihan Bahu
31
3) Latihan Lengan
4) Latihan Pergelangan
32
5) Latihan Jari-jari
33
Gambar 40. Melatih membaca
6) Latihan Kaki
34
Gambar 42. Membantu pasien meluruskan lututnya
35
2. Terapi Cermin (Arif et al., 2019; Machyono et al., 2018;
Putra, 2018)
• Gerakan:
36
1) Atur posisi duduk dengan nyaman dan tenang, posisikan
kedua tangan diatas meja
2) Letakan cermin di tengah dada, lengan yang sehat berada
didepan cermin dan yang mengalami kelemahan sembu-
nyikan dibelakang cermin
3) Lihatlah tangan yang sehat pada cermin, kemudian bayang
kan bahwa tangan yang lemah seolah-olah bergerak seperti
tangan yang sehat. Membayangkan atau merasakan gerakan
pada bagian yang lemah ini dilakukan selama melakukan
gerakan.
37
6) Lakukan gerakan mengangkat jari satu persatu dimulai dari
jempol
38
3. Terapi Wicara dengan AIUEO (Lestari, 2017; Yunica et al.,
2019)
39
2) Amati pantulan wajah dan mulut pada cermin
A i U
40
5) Bentuklah bibir seperti tersenyum sambil menyebutkan
“E”
E
O E
41
8) Tutup bibir dengan rapat dan ucapkan “eemm”
Eemm
Ma-ma-ma
43
Beberapa jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjur-
kan bagi penderita stroke (Hutagalung, 2017; Indrawati et al.,
2016):
45
Minuman Minuman rendah Teh, kopi, coklat
Takaran: gula, Teh, kopi, dalam jumlah
Susu: 2-3 gelas per coklat dalam banyak dan tinggi
hari sebanyak 200 jumlah terbatas, gula, minuman
ml per sajian susu krim bersoda dan beral-
kohol
46
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
47
DAFTAR PUSTAKA
Arif, M., Mustika, S., & Primal, D. (2019). Pengaruh Terapi Cermin
Terhadap Kemampuan Gerak Pada Pasien Stroke
Diwilayah Kerja Puskesmas Kumpulan Kabupaten Pasa
man.
Indrawati, L., Sari, W., & Dewi, C. S. (2016). Stroke Cegah dan
Obati Sendiri: Care Your Self (1st ed.). Penebar Plus
(Penebar Swadaya Group).
49
Lameky, V. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Stroke Infark Di Ruang Perawatan Umum Lantai V
Rumah Sakit Gatot Soebroto Jakarta Pusat 2018 [Esa
Unggul]. https://digilib.esaunggul.ac.id/asuhan-keper
awatan-pada-klien-dengan-stroke-infark--di-ru
ang-perawatan-umum-lantai-v-rumah-sakit-ga
tot-soebroto-jakarta-pusat-10796.html
Machyono, Bintang, A. K., Tammasse, J., Kaelan, C., Muis, A., &
Ganda, I. J. (2018). Efektivitas Terapi Cermin Terhadap
Perbaikan Motorik Lengan Pasien Stroke Iskemik Akut.
Artikel Penelitian Neurona, 35(2), 93–97.
50
Putra, A. D. R. (2018). Pengaruh Latihan Mirror Therapy
Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Ekstremitas
Atas Dengan Hemiparesis Pada Pasien Pasca Stroke
Non Hemorage Di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun
Jeruk Tahun 2017 [Esa Unggul]. https://digilib.es
aunggul.ac.id/pengaruh-latihan-mirror-therapy-terh
adappeningkatan-kekuatan-otot-ekstremitasa
tas-dengan-hemiparesis-pada-pasienpas
ca-stroke-non-hemorage-diwilayah-kerja-puskesmas
kebun-jeruk-tahun-2017-12772.html
Winstein, C. J., Stein, J., Arena, R., Bates, B., Cherney, L. R.,
Cramer, S. C., Deruyter, F., Eng, J. J., Fisher, B., Harvey,
R. L., Lang, C. E., Mackay-lyons, M., Ottenbacher, K. J.,
Pugh, S., Reeves, M. J., Richards, L. G., Otr, L., Stiers,
W., & Rp, A. (2016). AHA / ASA Guideline Guidelines
for Adult Stroke Rehabilitation and Recovery. Ameri
can Heart Association. https://
doi.org/10.1161/STR.0000000000000098
51
Yaslina, Y., Maidaliza, M., & Hayati, I. (2019). Pengaruh Pem
berian Discharge Planning Terhadap Kemampuan
Keluarga Dalam Perawatan Pasca Stroke Di Rumah
Tahun 2019. JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis’s
Health Journal), 6(1), 54–59. https:doi.org/10.33653/
jkp.v6i1.240
52
PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM
PEMULIHAN STROKE