SAP Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil Di PKM

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL

Pokok Bahasan : Gizi Seimbang pada Ibu Hamil

Sub pokok bahasan : a. Pengertian gizi seimbang


b. Manfaat Gizi pada Ibu Hamil
c. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan
janin yang dikandungnya
d. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi
pada kehamilan
e. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi
Janin
f. Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Trimester I,
II dan III
g. Cara Mengetahui Status Gizi Ibu Hamil
h. Gangguan yang biasa terjadi selama hamil
yang berhubungan dengan gizi

Peserta (Sasaran) : Ny N

Alokasi Waktu : 1. Hari/tanggal : Rabu, 20 Februari 2019


2. Waktu : 16.30- 16.50 WITA

Tempat : Rumah Ny. N

Penyuluh : Widya Nandini Lestari


A. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan tentang Gizi Seimbang
pada Ibu Hamil selama 20 menit, diharapkan Ny N dapat memahami
tentang gizi seimbang pada ibu hamil
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Metode perawatan
kangguru, diharapkan :
a. Pasien mengetahui pengertian gizi seimbang
b. Pasien memgetahui manfaat Gizi pada Ibu Hamil
c. Pasien mengetahui dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan
janin yang dikandungnya
d. Pasien mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi
pada kehamilan
e. Pasien mengetahui faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Gizi
Janin
f. Pasien mengetahui kebutuhan nutrisi pada Ibu Hamil Trimester I, II
dan III
g. Pasien mengetahui cara mengetahui status gizi Ibu Hamil
h. Pasien mengetahui gangguan yang biasa terjadi selama hamil yang
berhubungan dengan gizi

B. METODE
1. Ceramah dan Diskusi
2. Tanya jawab

C. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet

D. WAKTU DAN TEMPAT


Hari/Tanggal : Rabu, 20 Februari 2019
Jam : 16.30 - 16.50 WITA
Waktu : 25 menit
Tempat : Rumah Ny. N

E. SETTING TEMPAT

Peserta / Keluarga

Pemateri

F. KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menjawab


salam
 Perkenalan mahasiswa  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dan
penyuluhan memperhatikan
 Menyebutkan
materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
 Menjelaskan kontrak
waktu
 Menanyakan
pengetahuan peserta
tentang metode kangguru

2. Pelaksanaan 10 menit  Menjelaskan materi


penyuluhan secara
 Menyimak dan
berurutan dan teratur
memperhatikan
serta penayangan video

Materi :

a. Definisi Gizi Seimbang


b. Manfaat Gizi pada Ibu
Hamil
c. Dampak kekurangan
gizi pada ibu hamil dan
janin yang
dikandungnya
d. Faktor yang
mempengaruhi
kebutuhan zat gizi pada
kehamilan
e. Faktor yang
Mempengaruhi
Kebutuhan Gizi Janin
f. Kebutuhan Nutrisi pada
Ibu Hamil Trimester I,
II dan III
g. Cara Mengetahui Status
Gizi Ibu Hamil
h. Gangguan yang biasa
terjadi selama hamil
yang berhubungan
dengan gizi

3. 5 menit Evaluasi dan Penutup


 Bertanya
 Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya
 Memperhatikan
 Memberi kesempatan
dan menyimak
kepada narasumber
jawaban dari
untuk menjawab
penyaji
pertanyaan yang
dilontarkan
 Menyimpulkan
 Memberi kesempatan
inti
kepada peserta untuk
penyuluhan
menyimpulkan inti
penyuluhan
 Menerima
 Membagikan Leaflet
Leaflet
 Menyampaikan terima
kasih atas perhatian dan
waktu yang telah di
berikan
 Mengucapkan salam
G. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah dibuat
b. Keluarga, mahasiswa menghadiri penyuluhan
c. Tempat, media serta alat penyuluhan tersedia sesuai rencana
d. Keluarga siap menerima materi
e. Mahasiswa siap menyampaikan materi

2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dimulai dari pukul 16.30 - 16.50 WITA
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
d. Keluarga mendengarkan dengan penuh perhatian dan antusias
e. Keluarga berperan aktif selama kegiatan berlangsung

3. Evaluasi Hasil

Keluarga dapat mengetahui apa itu pengertian gizi seimbang,


manfaat Gizi pada Ibu Hamil, dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
dan janin yang dikandungnya, faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat
gizi pada kehamilan, faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Gizi Janin ,
kebutuhan nutrisi pada Ibu Hamil Trimester I, II dan III, cara mengetahui
status gizi Ibu Hamil serta gangguan yang biasa terjadi selama hamil
yang berhubungan dengan gizi.

H. RINGKASAN MATERI
1. Definisi Gizi Seimbang
Gizi adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari yang
beraneka ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur sesuai dengan kebutuha hidupnya. Gizi seimbang ibu hamil
adalah makanan yang mengandung zat-zat yang dibutuhkan ibu selama
kehamilan dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan gizi ibu hamil.
Gizi ibu hamil adalah makanan atau zat-zat gizi (baik makro dan
mikro) yang dibutuhkan oleh seorang ibu yang sedang hamil baik pada
trimester I, trimester II, dan trimester III dan harus cukup jumlahnya dan
mutunya dan harus dipenuhi dari kebutuhan makan sehari-hari sehingga
janin yang dikandungnya dapat tumbuh dengan baik serta tidak mengalami
gangguan dan masalah. (Alfitra Pramdya, 2008)
Makanan dengan gizi seimbang pada ibu hamil adalah makanan
yang cukup mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat
tenaga, potein sebagai sumber pembangun, serta vitamin dan mineral
sebagai zat pengatur yang diperlukan oleh ibu hamil. (E. Sophia, 2009)
Gizi seimbang sangat penting terutama pada ibu yang sedang hamil
untuk keperluan dirinya sendiri dan juga janinnya. Keadaan gizi juga dapat
mempengaruhi kesehatan ibu dan janin, pertumbuhan dan perkembangan
janin, serta persiapan laktasi ibu. Sehingga kebutuhan makanan ibu
meningkat. Makanan tersebut digunakan untuk pembentukan janin,
persiapan pembentukan ASI, tumbuh kembang bayi selanjutnya dan untuk
kesehatan ibu. Pada tiga bulan kehamilan, kebutuhan makan naik
perlahan-lahan tetapi pada bulan-bulan selanjutnya pertumbuhan janin
yang dikandung tumbuh dengan pesat sehingga makanan yang dibutuhkan
juga meningkat.

2. Manfaat Gizi pada Ibu Hamil


a. Mencegah kekurangan darah pada ibu hamil
b. Sumber energi dan tenaga
c. Produksi susu
d. Pertumbuhan janin
3. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin yang
dikandungnya

1. Terhadap Ibu

Menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia,


perdarahan, BB ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena
infeksi.

2. Terhadap Persalinan

Mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum


waktunya (premature), perdarahan setelah persalinan serta persalinan
dengan operasi cenderung meningkat.

3. Terhadap Janin

Mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan


keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan,
anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir
dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

4. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi pada kehamilan


a. Usia
Usia diperlukan untuk menentukan besaran kalori serta zat gizi
yang akan diberikan. Usia akan mempengaruhi kemampuan atau
pengalaman yang dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak
balita (Nursalam, 2001).
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu hamil, akan
berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang banyak karena selain
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri juga
harus berbagi dengan janin yang sedang dikandungnya. Sedangkan
untuk umur yang tua perlu energi yang besar juga karena fungsi organ
yang makin melemah dan diharuskan untuk bekerja maksimal maka
memerlukan tambahan energi yang cukup guna mendukung
kehamilan yang sedang berlangsung. (Kristiyanasari, 2010 ).
Lebih muda umur seorang wanita hamil, lebih banyak energi
yang di butuhkan. Angka kematian maternal yang berusia 10-14 tahun
5 kali lebih besar dari mereka yang berusia 20-24 tahun. Remaja yang
berumur 15-19 tahun menunjukkan angka kematian 2 kali lebi besar.
(Soejoenoes,1992). Ini berhubungan dengan status gizi remaja yang
perkembangan fisik dan mentalnya masih membutuhkan energi lebih
banyak (Paath,dkk. 2005).
Masalah yang mempengaruhi reproduksi yang mencakup gizi
untuk menjamin pertumbuhan sempurna salah satunya ialah umur saat
hamil terlalu muda (kurang 20 tahn) atau umur terlalu tua (diatas 35
tahun). (Manuaba, dkk., 2009)
b. Berat badan
Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan
rata-rata untuk umur tertentu merupakan faktor untuk menentukan
jumlah zat makanan yang harus diberikan agar kehamilannya berjalan
lancar. Di negara maju, pertambahan berat badan selama hamil sekitar
12-14 kg. Jika ibu kekurangan gizi, pertambahannya hanya 7-8 kg
dengan akibat akan melahirkan bayi dengan BBLR.
c. Suhu lingkungan
Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5-37 derajat c untuk
metabolisme yang optimum. Dengan adanya perubahan suhu antara
tubuh dan lingkungannya, maka tubuh melepaskan sebagian panasnya
yang harus diganti dengan hasil metabolisme tubuh. Maka lebih besar
perbedaan suhu tubuh dan lingkungannya berarti lebih besar pula
masukan energi yang diperlukan (Putri, 2013).
d. Aktivitas
Setiap aktivitas memerlukan energi, makin banyak aktivitas yang
dilakukan makin banyak energi yang diperlukan tubuh.
e. Status kesehatan
Pada kondisi asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil
dianjurkan mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi atau
makanan yang mengandung zat besi seperti : hati, bayam dan
sebagainya
f. Pendidikan
Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang
berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan,
perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik,
dan lebih matang dari individu, kelompok atau masyarakat. (
Notoadmodjo, 2007)
Bagi masyarakat yang berpendidikan tinggi dan cukup tentang
nilai gizi lebih banyak menggunakan pertimbangan rasional dan
pengetahuan tentang nilai gizi makanan atau pertimbangan fisiologik
lebih menonjol dibandingkan dengan kebutuhan psikis.
(Paath,dkk.,2005 ).
g. Kebiasaan dan pandangan terhadap wanita
Pada umumnya kaum wanita lebih memberikan perhatian
khusus pada kepala keluarga dan anak-anaknya. Ibu hamil harus
mengkonsumsi kalori paling sedikit 3000 kal setiap hari. Ibu hamil
harus memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan paling
sedikit empat kali selama masa kehamilannya.
h. Status Ekonomi dan Sosial
Baik status ekonomi maupun sosial sangat mempengaruhi
seorang wanita dalam memilih makanannya. Ekonomi seseorang
mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan dikonsumsi
sehari-harinya. Seorang dengan ekonomi yang tinggi kemudian hamil
kemungkinan besar sekali gizi yang dibutuhkan tercukupi ditambah
lagi adanya pemeriksaan membuat gizi ibu semakin terpantau.

5. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Janin


Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi janin yaitu:
a. Genetik
Seorang anak yang memiliki ibu yang mempunyai gen dengan
struktur tebal lemak yang lebih besar maka anak juga akan memiliki
genetik yang sama.
b. Nutrisi
Komponen nutrisi yang terkandung dalam makanan sangat
mempengaruhi pertumbuhan janin. Pertumbuhan sel dalam menyusun
bagian organ janin sangat tergantung ketersediaan zat nutrisi
pembangun yang dikonsumsi ibu selama hamil. Seandainya
ketersediaan zat tersebut terganggu, maka peluang timbulnya kelainan
organ sangat mungkin terjadi.
c. Gaya hidup ibu
Gaya hidup ibu yang selalu merasa lapar akan mengakibatkan
kebutuhan kalorinya bisa melebihi normal. Apabila kebutuhan gizi
sudah berlebihan seperti ini, maka tidak bisa dipungkiri apabila
makanan dan gizi yang diperlukan lebih besar lagi terutama jika ibu
tersebut dalam kondisi mengandung maka dapat menjadi 2x lipat dari
kondisi biasanya.
d. Kondisi kesehatan ibu
Seorang ibu yang sedang sakit, keinginan untuk makan dan
minum otomatis akan berkurang. Kondisi ini akan dimengerti oleh
janinnya yang akan berakibat pada penurunan kondisi janin. Hal ini
tidak lain karena makanan, darah, nafas dan semua yang dimiliki oleh
ibu terhubung dengan janinnya.
e. Lingkungan
Lingkungan di luar ibu dengan keanekaragaman bahan makanan
yang berbeda akan mempengaruhi kebutuhan gizi janinnya juga. Yang
tidak boleh terlupakan adalah pemenuhan gizi selama hamil seperti
konsumsi karbohidrat, protein nabati dan hewani, lemak, mineral,
vitamin dan cairan.
6. Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Trimester I, II dan III
a. Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Trimester I
Kebutuhan gizi ibu hamil pada trimester I meningkat secara
minimal, karena pertumbuhan janin pada 3 bulan pertama masih
lambat. Akan tetapi seluruh zat gizi yang dikonsumsi ibu hamil harus
memenuhi kebutuhan janin, karena gizi menentukan nasib jabang bayi
dikemudian hari. Pada trimester pertama kebutuhan zat gizi yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut :
1) Kalori
Kalori dibutuhkan untuk perubahan dalam tubuh ibu hamil,
meliputi pembentukan sel-sel baru, pengaliran makanan dari
pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta dan
pembentukan enzim serta hormone yang mengatur pertumbuhan
janin. Selama trimester pertama, wanita hamil perlu tambahan berat
badan sebanyak 1-2 kg.
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -
80.000 kilo kalori (kkal), dengan pertambahan berat badan sekitar
12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20
minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap
hari adalah sekitar 285-300 kkal.
Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot
konsumsi makanan dari sumber karbohidrat dan lemak.
Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia (padi-padian) dan
produk olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan
susu. Sementara untuk lemak, Anda bisa mengonsumsi mentega,
susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.
2) Protein
Protein dibutuhkan untuk membangun sel-sel baru janin,
termasuk sel darah, kulit, rambut, kuku dan jaringan otot. Protein
juga diperlukan plasenta untuk membawa makanan ke janin dan
juga pengaturan hormone sang ibu dan janin. Kebutuhan wanita
hamil akan protein meningkat sampai 68% dari sebelum hamil.
Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan
diperkirakan sebanyak 925 g yang tertimbun dalam jaringan ibu,
plasenta, serta janin.
3) Vitamin dan Mineral
a) Vitamin A dalam bentuk retinol berkontribusi terhadap kualitas
penglihatan anak.
b) Vitamin B1 dan B2 serta niasin diperlukan dalam proses
metabolism tubuh.
c) Vitamin B6 dan b12 berguna untuk mengatur penggunaan
proten dalam tubuh.
d) Vitamin C penting untuk membantu penyerapan zat besi selama
hamil untuk mencegah anemia.
e) Vitamin D diperlukan untuk pembentukan tulang serta
persendian janin, juga diperlukan untuk membantu penyerapan
kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin. Magnesium
juga diperlukan.
f) Vitamin E diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah
serta melindungi lemak dari kerusakan. Asam folat dibutuhkan
di masa awal kehamilan.

Minggu 1 sampai minggu ke-4


Selama trimester 1 (hingga minggu ke-12), ibu harus
mengonsumsi berbagai jenis makanan berkalori tinggi untuk
mencukupi kebutuhan kalori yang bertambah 170 kalori (setara 1
porsi nasi putih). Tujuannya, agar tubuh menghasilkan cukup energi,
yang diperlukan janin yang tengah terbentuk pesat. Konsumsi minimal
2000 kilo kalori per hari.
Penuhi melalui aneka sumber karbohidrat (nasi, mie, roti,
sereal, dan pasta), dilengkapi sayuran, buah, daging-dagingan atau
ikan-ikanan, susu dan produk olahannya.

Minggu ke-5 sampai minggu ke-6


Agar asupan kalori terpenuhi, meski dilanda mual dan muntah,
makan dalam porsi kecil tapi sering. Konsumsi makanan selagi segar
atau panas. Contoh porsi yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi per hari pada trimester 1, antara lain roti, sereal,
nasi 6 porsi, buah 3 - 4 porsi, sayuran 4 porsi, daging, sumber protein
lainnya 2 - 3 porsi, susu atau produk olahannya 3 - 4 porsi, camilan 2 -
3 porsi

Minggu ke-7 sampai minggu ke-8

Konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk


menunjang pembentukan tulang kerangka tubuh janin yang
berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium Anda 1000 miligram/hari.
Didapat dari keju 3/4 cangkir, keju Parmesan atau Romano 1 ons, keju
cheddar 1,5 ons, custard atau puding susu 1 cangkir, susu (full cream,
skim) 8 ons, yoghurt 1 cangkir.
Minggu ke-9
Jangan lupa penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari,
diperoleh dari hati, kacang kering, telur, brokoli, aneka produk whole
grain, jeruk, dan jus jeruk. Konsumsi juga vitamin C untuk
pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan mencegah
pre-eklampsia. Sumbernya: 1 cangkir stroberi (94 miligram), 1
cangkir jus jeruk (82 miligram), 1 kiwi sedang (74 miligram), 1/2
cangkir brokoli (58 miligram).

Minggu ke-10 sampai minggu ke-11


Saatnya makan banyak protein untuk memperoleh asam amino
bagi pembentukan otak janin, diitambah kolin dan DHA untuk
membentuk sel otak baru. Sumber kolin; susu, telur, kacang-kacangan,
daging sapi dan roti gandum. Sumber DHA: ikan, kuning telur,
produk unggas, daging, dan minyak kanola.

Minggu ke-12
Sejumlah vitamin yang harus Anda penuhi kebutuhannya adalah
vitamin A, B1, B2, B3, dan B6, semuanya untuk membantu proses
tumbuh-kembang, vitamin B12 untuk membentuk sel darah baru,
vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan
tulang dan gigi, vitamin E untuk metabolisme. Jangan lupa konsumsi
zat besi, karena volume darah Anda akan meningkat 50%. Zat besi
berguna untuk memproduksi sel darah merah. Apalagi jantung janin
siap berdenyut.
b. Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Trimester II
Kebutuhan gizi pada trimester kedua dan ketiga perlu
diperhatikan karena terkait erat dengan perkembangan intelegensia
janin. Pada usia kehamilan 15-20 mg, otak janin mengalami
pertumbuhan pesat sekali. Bahkan memasuki minggu ke-30 sampai
bayi berusia 18 bulan, otak mengalami fase pertumbuhan pesat kedua.
Memasuki trimester kedua dan ketiga ibu hamil membutuhkan zat
gizi.
Tambahan kalori pada trimester kedua 285 kalori setiap hari
dibandingkan sebelum hamil. Konsuksi makanan ini setidaknya
menghasilkan pertambahan bobot sekitar 8-15 kg sampai akhir
trimester ketiga. Sejak trimester ketiga ini diusahakan untuk
menambah bobot 0,5 kg setiap minggu. Diakhir bulan kelahiran,
konsumsi karbohidrat (50-60% dari total kalori) diperlukan dalam
takaran yang cukup unruk persiapan tenaga ibu dalam persalinan.
Kebutuhan protein untuk pertumbuhan janin dan plasenta, juga
untuk memenuhi kebutuhan suplai darah darah. Kebutuhan protein
didapat dari bahan makanan hewani seperti daging, ikan, telur dan
nabati sepeti kacang-kacangan, tahu, dan tempe.
Vitamin dan mineral tetap dibutuhkan pada trimester kedua. Zat
besi biasanya mulai dikonsumsi pada kehamilan trimester kedua.

Minggu ke-13
Kurangi atau hindari minum kopi. Sebab kafeinnya (juga
terdapat di teh, kola dan cokelat) berisiko mengganggu perkembangan
sistem saraf pusat janin yang mulai berkembang.

Minggu ke-14 sampai minggu ke-16


Ibu perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk tambahan
energi yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang janin. Penuhi antara
lain dari 2 cangkir nasi atau penggantinya. Juga perlu lebih banyak
ngemil, 3-4 kali sehari porsi sedang.

Minggu ke-17
Makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah sembelit.
Penuhi kebutuhan cairan tubuh yang meningkat. Pastikan minum 6-8
gelas air setiap hari. Selain itu, konsumsi sumber zat besi (ayam,
daging, kuning telur, buah kering, bayam) dan vitamin C untuk
mengoptimal pembentukan sel darah merah baru, karena jantung dan
sistem peredaran darah janin sedang berkembang.

Minggu ke-24 sampai minggu ke-27


Batasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan
mencetus kaki bengkak akibat menahan cairan tubuh. Bila ingin jajan
atau makan di luar, pilih yang bersih, tidak hanya kaya karbohidrat
tapi bergizi lengkap, tidak berkadar garam dan lemak tinggi (misal,
gorengan dan junk food). Bila mungkin pilih yang kaya serat.

Minggu ke-28
Konsumsi aneka jenis seafood untuk memenuhi kebutuhan asam
lemak omega-3 bagi pembentukan otak dan kecerdasan janin.
Vitamin E sebagai antioksidan harus dipenuhi pula. Pilihannya, bayam
dan buah kering.

c. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Pada Trimester III


Mempersiapkan kelahiran bayi anda maka yang harus
dipersiapkan adalah energi yang mencukupi dalam kesiapan
persalinan. Bagi anda yang memasuki trimester ini persiapkan dengan
kebutuhan kalori yang akan berperan dalam pertumbuhan jaringan
janin dan plasentanya. Peranan yang tidak kalah penting adalah cairan
dalam mengatur sel-sel baru, pengaturan suhu tubuh dan proses
metabolisme.
Di trimester ke III, ibu hamil butuh bekal energi yang memadai.
Selain untuk mengatasi beban yang kian berat, juga sebagai cadangan
energi untuk persalinan kelak. Itulah sebabnya pemenuhan gizi
seimbang tidak boleh dikesampingkan baik secara kualitas maupun
kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua
bulan terakhir menjelang persalinan. Karena itu, jangan sampai
kekurangan gizi.
Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada
kehamilan trimester ke III ini, tentu tanpa mengabaikan zat gizi
lainnya:
1) Kalori
Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan
janin dan plasenta dan menambah volume darah serta cairan
amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan
ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui.
2) Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100
reaksi kimia di dalam tubuh yang melibatkan enzim. Selain
membantu metabolisma asam amino, karbohidrat, lemak dan
pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam pembentukan
neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf).
Semakin berkembang otak janin, semakin meningkat pula
kemampuan untuk mengantarkan pesan.
Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar
2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya
akan vitamin ini.
3) Yodium
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin
yang berperan mengontrol setiap metabolisma sel baru yang
terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya proses
perkembangan janin, termasuk otaknya terhambat dan terganggu.
Janin akan tumbuh kerdil.
Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh
secara berlebihan sehingga janin tumbuh melampaui ukuran
normal. Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam tubuh saat
hamil. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175
mikrogram perhari.
4) Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3)
Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur
metabolisma sistem pernafasan dan energi. Ibu hamil dianjurkan
untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari,
Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11 miligram
perhari. Ketiga vitamin B ini bisa Anda konsumsi dari keju, susu,
kacang-kacangan, hati dan telur.
5) Air
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari
makanan tapi juga dari cairan. Air sangat penting untuk
pertumbuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan dan
mengatur proses metabolisme zat-zat gizi, serta mempertahankan
volume darah yang meningkat selama masa kehamilan.
Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar
sehingga terhindar dari sembelit serta risiko terkena infeksi saluran
kemih. Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain air putih,
bisa pula dibantu dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-
buahan. Tapi jangan lupa, agar bobot tubuh tidak naik berlebihan,
kurangi minuman bergula seperti sirup dan softdrink.
6) Omega 3
Selain itu konsumsi juga bahan yang mengandung omega 3
yang banyak terkandung dalam daging ikan tuna dan salmon.
Omega 3 juga berperan dalam perkembangan otak dan retina janin.
7) Zink
Zink dibutuhkan bagi sistem imunologi atau kekebalan tubuh.
Konsumsi zink juga dapat menghindari lahirnya janin premature
yang berperan dalam perkembangan otak janin, terutama trimester
terakhir. Diduga kekurangan zink menyebabkan bibir sumbing.
Makanan yang kaya zink antara lain daging sapi dan ikan.

Tabel Perbedaan Kebutuhan Gizi antara Ibu Hamil dan Tidak Hamil
Kebutuhan Kebutuhan
Zat Gizi Sumber Makanan
Wanita Dewasa Wanita Hamil
Energi 2500 + 300 Padi-padian, jagung,
(kalori) umbi-umbian, mie, roti
Protein 40 + 10 Daging, ikan, telur,
(gram) kacang-kacangan,
tahu, tempe
Kalsium 0,5 + 0,6 Susu, ikan teri,
(mg) kacang-kacangan,
sayuran hijau
Zat besi 28 +2 Daging, hati, sayuran
(mg) hijau.
Vit. A (SI) 3500 + 500 Hati, kuning telur,
sayur dan buah
berwarna hijau dan
kuning kemerahan
Vit. B1 0,8 + 0,2 Biji-bijian, padi-
(mg) padian, kacang-
kacangan, daging
Vit. B2 1,3 + 0,2 Hati, telur, sayur,
(mg) kacang-kacangan
Vit. B6 12,4 +2 Hati, daging, ikan, biji-
(mg) bijian, kacang-
kacangan
Vit. C 20 +20 Buah dan sayur
(mg)

7. Cara Mengetahui Status Gizi Ibu Hamil


a. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LLA/LILA)
Pengukuran LLA dimaksudkan untuk mengetahui apakah
seseorang menderita kurang energi kronis (KEK). Di Indonesia batas
LLA dengan resiko KEK adalah 23,5 cm hal ini berarti ibu hamil
dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Untuk
mencegah resiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia
subur sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya LLA tidak
kurang dari 23,5 cm. Namun pengukuran LILA tidak dapat digunakan
untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek.
Sasaran : Wanita Usia Subur umur 15–45 tahun dan ibu hamil.
Alat : pita LiLA sepanjang 33 cm dengan ketelitian 0,1 cm atau
meteran kain.
Persiapan :
1) Pastikan pita LiLA tidak kusut, tidak terlipat-lipat atau tidak sobek
2) Jika lengan klien > 33cm, gunakan meteran kain
3) Klien diminta berdiri dengan tegak tetapi rileks, tidak memegang
apapun serta otot lengan tidak tegang
4) Baju pada lengan kiri disingsingkan keatas sampai pangkal bahu
terlihat atau lengan bagian atas tidak tertutup.
Pengukuran:
Sebelum pengukuran, dengan sopan minta izin kepada klien
bahwa petugas akan menyingsingkan baju lengan kiri klien sampai
pangkal bahu. Bila klien keberatan, minta izin pengukuran dilakukan
di dalam ruangan yang tertutup.
1) Tentukan posisi pangkal bahu.
2) Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak
tangan ke arah perut.
3) Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan
menggunakan pita LiLA atau meteran, dan beri tanda dengan
pulpen/spidol (sebelumnya dengan sopan minta izin kepada klien).
Bila menggunakan pita LiLA perhatikan titik nolnya.
4) Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan
klien sesuai tanda (di pertengahan antara pangkal bahu dan siku).
5) Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
6) Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar.
7) Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLA
(kearah angka yang lebih besar).
8) Tuliskan angka pembacaan
b. Indeks Massa Tubuh
Indeks massa tubuh / body mass index adalah suatu alat untuk
mengkategorikan kelompok kategori berat badan kurang, normal atau
berlebih melalui suatu perhitungan.
Pertambahn berat badan yang diharapkan pada ibu hamil :
1) TRIMESTER I : 1 – 2,5 kilogram
Trimester pertama penting karena saat itu terjadi pembentukan
dan pertumbuhan otak, syaraf, jantung dan organ-organ reproduksi
janin. Pada saat yang sama, kemungkinan nafsu makan ibu berkurang
karena mual-mual dan muntah. Tidak heran jika kenaikan bobot ibu
pada trimester pertama tidak banyak. Bahkan kadang berat badan malah
turun sekilo, dua kilo.
Jangan khawatir janin kurang nutrisi karena tubuh anda akan
selalu memprioritaskan kebutuhan janin, meski harus ‘mencuri’
cadangan gizi dari tubuh anda.
2) TRIMESTER II : 5 kilogram
Pada trimester kedua nafsu makan anda biasanya pulih sehingga
berat badan meningkat rata-rata 0,35-0,4 kg per minggu. Pertumbuhan
janin pun ngebut. Sebagian besar berat badan anda ‘terserap’ untuk
pertambahan berat janin.
3) TRIMESTER III: 4 – 5 kilogram
Meski pada minggu ke-28 pertambahan volume darah ibu hamil
mencapai puncaknya, namun secara keseluruhan pertambahan berat
badan pada trimester ini kembali melambat. Syukurlah, karena itu pun
sudah membuat ibu hamil kepayahan membawa perut pesarnya.

8. Gangguan yang biasa terjadi selama hamil yang berhubungan


dengan gizi
a. Mual dan muntah
Mual dan muntah disebabkan hormone hCG dan psikis ibu. Jika
tak diatasi, lama-kelamaan membuat intake (asupan) makan/minum
ibu hamil berkurang, hingga tak mencukupi kebutuhan keduanya (ibu
dan janin). Karena tak ada bahan makanan yang diolah, cadangan
lemak yang ada di tubuh pun akan dibakar jadi energi. Bila lemak
yang dibakar berjumlah banyak namun tak ada penggantinya, bisa
mengganggu sistem dalam tubuh, termasuk pertumbuhan janin.
Cara mengatasinya : coba ubah pola makan dari porsi besar
menjadi porsi kecil namun dengan frekuensi lebih sering. Kurangi
jenis makanan yang merangsang. Pilih makanan lunak hingga lebih
mudah dicerna seperti roti atau biskuit. Bila ia tidak mengonsumsi apa
pun, calon bayi nya pun tidak memiliki sumber makanan. Agar
tumbuh-kembang janin optimal, ibu mesti mencoba mengatasi rasa
mualnya.
b. Konstipasi
Kejadian gangguan saat buang air besar (BAB) merupakan
kejadian yang sangat tidak mengenakkan dan sangat mengganggu.
Perut terasa sakit, kejang bahkan kadang disertai perdarahan.
Gangguan ini juga dikenal sebagai sembelit atau konstipasi.
Konstipasi diakibatkan menurunnya motilitas saluran pencernaan,
pengaruh hormon, dan meningkatnya tekanan pada saluran
pencernaan karena pembesaran uterus. Apabila tidak ditangani secara
tepat sembelit dapat mengakibatkan komplikasi seperti: Wasir
(hemoroid), Fisura ani (adanya luka pada anus akibat feses yang besar
dan keras).
Cara mengatasinya : Tinggkatkan makanan berserat tinggi
seperti kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran segar. Cairan juga
dapat membantu mengurangi konstipasi dan lakukan aktifitas fisik
membantu fungsi saluran pencernaan.
c. Sering buang air kecil
Sering kencing atau BAK biasanya terjadi pada trimester 1 dan
trimester 2 kehamilan. Hal ini diakibatkan karena adanya penekanan
kantung kemih oleh perbesaran rahim.
Cara mengatasinya : Hindari kebiasaan menahan kencing,
waspadai tanda-tanda infeksi saluran kencing sakit dan panas saat
kencing, rasa kencing tidak puas. Kurangi minum pada waktu malam
dan kurangi minun minuman yang dapat merangsang kencing seperti
minuman soda, kopi, dn teh.
d. Anemia
Anemia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam
sel darah merah sangat kurang. Normalnya, kadar hemoglobin dalam
darah seseorang sekitar 12 g/100 ml. Bila kadar hemoglobin dalam
darah berkisar 9-11 g/100 ml, penderita digolongkan anemia ringan.
Sedangkan bila kadar hemoglobin 6-8 g/100 ml, berarti menderita
anemia sedang. Kita bisa dimasukkan kelompok anemia berat bila
kadar hemoglobin kurang dari 6 g/100 ml.
Jumlah kadar hemoglobin dalam setiap sel darah akan
menentukan kemampuan darah untuk mengangkut oksigen dari paru-
paru ke seluruh tubuh. Seperti kita tahu, oksigen diperlukan demi
kelancaran seluruh fungsi organ tubuh.
Saat hamil, volume darah dalam tubuh meningkat sekitar 50%.
Ini karena tubuh memerlukan tambahan darah untuk mensuplai
oksigen dan makanan bagi pertumbuhan janin. Meningkatnya volume
darah berarti meningkat pula jumlah zat besi yang dibutuhkan untuk
memproduksi sel-sel darah merah. Selama hamil, dibutuhkan zat besi
sebanyak 800 mg, dimana 500 mg digunakan untuk pertambahan sel
darah merah ibu sedang 300 mg untuk janin dan plasenta.
Cara mengatasinya : untuk mencegah kurang darah selama
hamil, ibu harus banyak memakan makanan sumber zat besi, seperti
sayuran hijau tua, tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, telur,
ikan, hati dan daging. Jangan lupa minum tablet tambah darah satu
butir sehari.
I. DAFTAR PUSTAKA
Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2006. Ilmu Gizi jilid 1. Jakarta: Penerbit Dian
Rakyat.
Sulistyoningsih, Haryani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak.
Jogjakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai