Capital Structure

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH CAPITAL STRUCTURE

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN KEUANGAN II

DOSEN PENGAMPU: SITI KHOTIMAH, SE, MM.

DISUSUN OLEH :

- M. BASARUDIN (19612011505)
- M. INDRA WIDIYANTO (19612011504)
- PITUNG BAYLIR (19612011512)

KELAS 02

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANTAKUSUMA PANGKALAN BUN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Capital Structure.

Ucapan terima kasih tidak lupa pula kami ucapkan kepada ibu Siti Khotimah,
SE, MM selaku Dosen mata kuliah Manajemen Keuangan II yang telah
memberikan tugas ini kepada kami dan membimbing kami dalam menyelesiakan
tugas ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat


kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan dapat berguna, kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik serta saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan datang.

Pangkalan Bun, April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................2
C. Tujuan Makalah...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
1. Definisi Biaya Modal (Cost Of Capital)......................................................................................3
2. Manfaat dari Biaya Modal (Cost of Capital)..............................................................................4
3. Jenis-jenis Biaya Modal (Cost of Capital)...................................................................................5
4. Faktor-faktor yang menentukan biaya modal..........................................................................14
PENUTUP............................................................................................................................15
A. KESIMPULAN...........................................................................................................................15
B. SARAN........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manager keuangan


dalam kaitannya dengan operasional perusahaan adalah keputusan atas
Struktur Modal, yaitu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi
utang, saham prefen dan saham biasa yang harus digunakan oleh perusahaan.

Keputusan Struktur Modal secara langsung berpengaruh terhadap


besarnya risiko yang ditanggung pemegang saham beserta besarnya tingkat
pengembalian atau tingkat keuntungan yang diharapkan. Keputusan Struktur
Modal yang diambil oleh manager tersebut tidak saja berpengaruh terhadap
profitalitas perusahaan tetapi juga berpengaruh terhadap resiko yang dihadapi
oleh perusahaan.

Struktur Modal merupakan pilihan pendanaan antara utang dan


ekuitas. Teori yang menjelaskan hal tersebut antara lain Teori Trade-Off,
Teori Pecking Order, dan Teori lainnya.

Secara umum perusahaan dapat memilih diantara banyak struktur


modal altrenative. Pilihan tersebut bisa dimisalkan, misalnya dengan cara
mengeluarkan sejumlah skuritas hutang atau sebaliknya melibatkan hutang
yang sedikit. Hal tersebut juga dapat dilakukan dengan cara menerbitkan
saham biasa, saham preferen dengan bunga mengambang, waran, obligasi
konversi, sewa guna usaha, kontrak forward, atau sejumlah ekuritas syariah.

MANAJEMEN KEUANGAN II 1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan deskripsi pada latar belakang diatas, maka penulis


memperoleh permasalahan yang kemudian akan dijadikan sebagai bahan
pembahasan, yaitu:

1. Apakah Pengertian Struktur Modal dan Menurut Para Ahli ?


2. Bagaimana pendapat atau teori-teori tentang Capital Structure?
3. apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi dalam capital structure?
4. Apa saja jenis-jenis modal?
5. Apa yang menjadi komponen capital structure?

C. Tujuan Makalah

Sesuai rumusan masalah yang ada diatas, maka penulisan ini bertujuan
untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui definisi dari capital structure.


2. Untuk mengetahui pendapat atau teori mengenai capital structure.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi capital structure.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis dari capital structure.
5. Untuk mengetahui apa saja komponen dari capital strukture.

MANAJEMEN KEUANGAN II 2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Capital Structure (Struktur Modal)

Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan
dalam pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau
kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya
(Munawir,2001). Modal pada dasarnya terbagi atas dua bagian yaitu modal
Aktif (Debet) dan modal Pasif (Kredit)..
Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal
asing dan modal sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah hutang
baik jangka panjang maupun jangka pendek. Sedangkan modla sendiri bisa
terbagi atas laba ditahan dan juga dengan penyertaan kepemilikan perusahaan.
Struktur Modal merupakan masalah penting dalam pengambilan
keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Untuk mengukur Struktur
Modal tersebut maka dapat digunakan beberapa Teori yang menjelaskan
Struktur Modal dalam suatu Perusahaan.
Menurut Harjito dan Martono (2003) biaya modal adalah biaya yang
harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dan baik yang berasal
dari hutang, saham preferen, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu
investasi atau operasi perusahaan.
Menurut Weston dan Copeland bahwa capital structure or the
capitalization of the firm is the permanent financing represented by long-term
debt, preferred stock and shareholder’s equity. Sedangkan Joel G. Siegel dan
Jae K. Shim mengatakan Capital Structure (struktur modal) adalah komposisi

MANAJEMEN KEUANGAN II 3
saham biasa, saham preferen, dan berbagai kelas seperti itu, laba yang ditahan,
dan utang jangka panjang yang dipertahankan oleh kesatuan usaha dalam
mendanai aktiva. Sehingga dapat dimengerti bahwa struktur modal merupakan
gambaran dari bentuk proporsi finansial perusahaan yaitu antara modal yang
memiliki yang bersumber dari utang jangka panjang (long-term liabilities)
dan modal sendiri (shareholders’ equity) yang menjadi sumber pembiayaan
suatu perusahaan.

2. Teori- teori Capital Structure


2.1. Teori Pendekatan Tradisional

Pendekatan Tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yang


optimal. Artinya Struktur Modal mempunyai pengaruh terhadap Nilai
Perusahaan, dimana Struktur Modal dapat berubah-ubah agar bisa diperoleh
nilai perusahaan yang optimal.

2.2. Teori Pendekatan Modigliani dan Miller

Dalam teori ini berpendapat bahwa Struktur Modal tidak


mempengaruhi Perusahaan. Dalam hal ini telah dimasukkan faktor pajak.
Sehingga nilai Perusahaan dengan hutang lebih tinggi dibandingkan dengan
nilai perusahan tanpa hutang, Kenaikan tersebut dikarenakan adanya
penghematan pajak.

2.3. Teori Trade-Off dalam Struktur Modal

Dalam kenyataan, ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa


menggunakan hutang sebanyak banyaknya. Suatu hal yang terpenting adalah
dengan semakin tingginya hutang, akan semakin tinggi kemungkinan
kebangkrutan. Biaya kebangkrutan tersebut bisa cukup signifikan. Biaya
tersebut terdiri dari 2 (dua) hal, yaitu :

MANAJEMEN KEUANGAN II 4
a. Biaya Langsung Yaitu, biaya yang dikeluarkan untuk
membayar biaya administrasi, atau biaya lainnya yang sejenis.
b. Biaya Tidak Langsung Yaitu, biaya yang terjadi karena dalam
kondisi kebangkrutan, perusahaan lain atau pihak lain tidak
mau berhubungan dengan perusahaan secara normal. Misalnya
Suplier tidak akan mau memasok barang karena
mengkwatirkan kemungkinan tidak akan membayar. Biaya lain
dari peningkatan hutang adalah meningkatnya biaya keagenan
antara pemegang hutang dengan pemegang saham akan
meningkat, karena potensi kerugian yang dialami oleh
pemegang hutang akan meningkatkan pengawasan terhadap
perusahaan. Pengawasan bisa dilakukan dalam bentuk biaya
biaya monitoring (Persyaratan yang lebih ketat) dan bisa dalam
bentuk kenaikan tingkat bunga
2.4. Teori Pecking Order

Teori Trade-Off mempunyai implikasi bahwa manager akan berfikir


dalam kerangka trade-off antara penghematan pajak dan biaya
kebangkrutan dalam penentuan Struktur Modal. Dalam kenyataan empiris
nampaknya jarang manager keuangan yang berfikir demikian. Secara
spesifik, perusahaan mempunyai urutan-urutan prefensi dalam
penggunaan dana. Skenario urutan dalam Teori Pecking Order adalah
sebagai berikut:

 Perusahaan memilih pandangan internal. Dana internal tersebut


diperoleh dari laba (keuntungan) yang dihasilkan dari kegiatan
perusahaan.
 Perusahaan menhitung target rasio pembayaran didasarkan
pada perkiraan kesempatan investasi.

MANAJEMEN KEUANGAN II 5
 Karena kebijakan deviden yang konstan, digabung dengan
fluktuasi keuntungan dan kesempatan investasi yang tidak bisa
diprediksi, akan menyebabkan aliran kas yang diterima oleh
perusahaan akan lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran
investasi pada saat saat tertentu dan akan lebih kecil pada saat
yang lain.
 Jika padangan eksternal diperlukan, perusahaan akan
mengeluarkan surat berharga yang paling aman terlebih dulu.
Perusahaan akan memulai dengan hutang, kemudian dengan
surat berharga campuran seperti obligasi konvertibel, dan
kemudian barangkali saham sebagai pilihan terakhir.
2.5. Teori Asimetri Informasi dan Signaling
Teori ini mengatakan bahwa dalam pihak pihak yang berkaitan dengan
perusahaan tidak mempunyai informasi yang sama mengenai prospek dan
resiko perusahaan. Pihak tertentu mempunyai informasi yang lebih dari pihak
lainnya. Teori ini terdiri dari Teori:
 Myers dan Majluf Menurut Teori ini ada asimetri informasi
antara manger dengan pihak luar. Manager mempunyai
informasi yang lebih lengkap mengenai kondisi perusahaan
dibandingan pihak luar.
 Signaling. Mengembangkan model dimana struktur modal
(penggunaan hutang) merupakan signal yang disampaikan oleh
manager ke pasar. Jika manager mempunyai keyakinan bahwa
prospek perusahaan baik, dan karenanya ingin agar saham
tersebut meningkat, ia ingin megkomunikasikan hal tersebut
kepada investor. Manager bisa menggunakan hutang lebih
banyak sebagai signal yang lebih credible. Karena perusahaan
yang meningkatkan hutang bisa dipandang sebagai perusahaan

MANAJEMEN KEUANGAN II 6
yang yakin dengan prospek perusahaan di masa mendatang.
Investor diharapkan akan menangkap signal tersebut, signal
bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Capital Structure


Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Struktur Modal antara
lain:
a) Struktur Aktiva (Tangibility)
Kebanyakan perusahaan industri yang sebagian besar modalnya
tertanam dalam aktiva tetap , akan mengutamakan pemenuhan
modalnya dari modal yang permanent yaitu modal sendiri,
sedangkan hutang bersifat pelengkap. Perusahaan yang semakin
besar aktivanya terdiri dari aktiva lancer akan cenderung
mengutamakan pemenuhan  kebutuhan dana dengan utang. Hal ini
menunjukkan adanya pengaruh struktur aktiva terhadap struktur
modal suatu perusahaan
b) Growth Opportunity
Yaitu kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada
hal-hal yang menguntungkan. Teori Agency menggambarkan
hubungan yang negative antara Growth Opprtunity dan leverage.
Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung akan
melewatkan kesempatan  dalam berinvestasi pada kesempatan
investasi yang menguntungkan.
c) Ukuran Perusahaan (Firm Size)
Perusahaan besar cenderung akan melakukan diversifikasi usaha
lebih banyak dari pada perusahaan kecil. Oleh karena itu
kemungkinan kegagalan dalam menjalankan usaha atau
kebangkrutan akan  lebih kecil. Ukuran perusahaan sering

MANAJEMEN KEUANGAN II 7
dijadikan indicator bagi kemungkinan terjadinya kebangkrutan
bagi suatu perusahaan, dimana perusahaan dalam ukuran lebih
besar dipandang lebih mampu menghadapi krisis dalam
menjalankan usahanya.
d) Profitabiltas
Teori Pecking Order mengatakan bahwa perusahaan lebih
menyukai  internal funding. Perusahaan dengan frofitalitas yang
tinggi tentu memiliki dana internal yang lebih banyak dari pada
perusahaan dengan profitalitas rendah. Perusahaan dengan tingkat
pengembalian yang tinggi  investasi menggunakan utang yang
relative kecil (Bringham & Houston, 2001).Tingkat pengembalian
yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar
kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara
internal. Hal ini menunjukkan bahwa profitalitas berpengaruh
terhadap struktur modal perusahaan.Semakin tinggi keuntungan
yang diperoleh berarti semakin rendah utang
e) Risiko Bisnis
Risiko Bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksanakan
pendanaan eksternal, sehingga secara teori akan berpengaruh
negative terhadap leverage perusahaan
f) Kondisi intern perusahaan dan ekonomi makro
Saat yg tepat menjual saham/obligasi; tingkat bunga pasar rendah
dan pasar bursa sedang bullish (lawan dari bearish).

4. Jenis- jenis modal


Terminonogi modal menunjukkan sumber dana yang digunakan pada

MANAJEMEN KEUANGAN II 8
suatu perusahaan. Modal meliputi semua komponen di sisi pasiva pada neraca
perusahaan kecuali hutang lancar.Modal terdiri dari modal utang dan moda
sendiri/ekuitas. Jenis-jenis modal antara lain:

 Modal Pinjaman, termasuk semua pinjaman jangka


panjang yang diperoleh perusahaan. Diketahui bahwa
biaya modal pinjaman relatif lebih rendah dibandingkan
dengan bentuk pinjaman lainnya, hal ini disebabkan karena
mereka memperoleh risiko yang relatif kecil atas segala
jenis modal jangka panjang.
 Modal Sendiri/Ekuitas, merupakan modal jangka panjang
yang diperoleh dari pemilik perusahaan/pemegang saham.
Modal sendiri diharapkan tetap berada dalam perusahaan
untuk jangka waktu yang tidak terbatas sedangkan modal
pinjaman mempunyai jatuh tempo. Ada dua sumber utama
modal sendiri, yaitu:
Dalam perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas
modal sendiri dapat dibagi menjadi:
 Modal saham. Menurut Dahlan Siamat (2005:507)
saham adalah: Surat bukti atau tanda kepemilikan
bagian modal pada perseroan terbatas.Secara
sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda
penyertaan/pemilikan seseorang/badan dalam suatu
perusahaan. Dalam transaksi jual beli di Bursa
Efek,saham merupakan instrumen yang paling
dominan diperdagangkan.
 Keuntungan (laba) yang ditahan. Laba
yang ditahan adalah bagian laba yang ditanam
kembali dalam perusahaan. Laba yang diperoleh

MANAJEMEN KEUANGAN II 9
tidak semuanya dibagikan kepada para pemilik
(pemegang saham) sebagai dividen, tetapi sebagian
akan ditahan dan ditanamkan kembali dalam
perusahaan untuk membiayai keperluan
perusahaan.

5. Komponen Capital Structure


Komponen-komponen struktur modal adalah (Bambang Riyanto, 2002:238
dalam penelitian Dedy Setyo, 2007).

5.1. Modal asing atau modal jangka panjang.


Yaitu hutang yang jangka waktunya pada umumnya lebih dari lima tahun.
Hutang jangka panjang ini pada umumnya digunakan untuk membelanjai
perluasan perusahaan (ekspansi) atau modernisasi dari perusahaan karena
kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar.
Jenis – jenis hutang jangka panjang adalah:
a) Obligasi atau bonds adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi
kontrak jangka panjang antara pemberi pinjaman dengan yang diberi
pinjaman. Dimana peminjam dana setuju untuk membayar bunga dan
pokok pinjaman, pada tanggal tertentu kepada pemegang obligasi.
Obligasi berdasarkan jenisnya yaitu:
 Obligasi bunga tetap ( fixed rate bond). Obligasi yang
menawarkan bunga tetap selama jangka waktu obligasi tersebut (
di Indonesia biasanya berjangka waktu lima tahun ). Bunga yang
dibayarkan mungkin dilakukan setahun sekali, tetapi bisa juga
dilakukan setiap semester ( 6 bulan).
 Obligasi bunga mengambang (floating rate bond). Obligasi yang
pembayaran bunganya tidak tetap dan disesuaikan dengan
tingkat bunga pasar secara berkala. Penentuan tingkat bunga

MANAJEMEN KEUANGAN II 10
obligasi misal didasarkan pada tingkat bunga rata – rata deposito
berjangka ditambah sejumlah persentase tertentu di atas rata –
rata tingkat bunga deposito tersebut.
  Obligasi tanpa bunga ( zero coupon bond). Obligasi jenis ini
dijual dengan harga yang lebih rendah daripada nilai nominal
obligasinya (discounted basis) pada saat jatuh tempo, obligasi
tersebut dilunasi sesuai dengan nilai nominalnya.
 Obligasi konversi. Sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi
biasa yaitu memberikan coupon yang tetap, memiliki jatuh
tempo dan memiliki nilai pari. Hanya saja obligasi konversi
memiliki keunikan yaitu dapat ditukarkan dengan saham biasa.
Pada obligasi konversi selalu tercantum persyaratan untuk
melakukan konversi.
b) Pinjaman Hipotik adalah bentuk hutang jangka panjang dengan
aktiva tidak bergerak dimana kreditur diberi hak hipotik terhadap
aktiva tersebut artinya apabila debitur tidak memenuhi
kewajibannya maka barang jaminan tersebut dapat untuk
menutupi utangnya.

MANAJEMEN KEUANGAN II 11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian yang sudah ditulis maka dapat diambil kesimpulan bahwa
sebagai berikut:

 Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan
dalam pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan
atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh
utangnya.
 Bahwa Struktur Aktiva (Tangibility),Growth Opportunity, Ukuran
Perusahaan (Firm Size), Profitabiltas dan  Risiko Bisnis baik secara
simultan maupun parsial mempunyai pengaruh pada Keputusan
Struktur Modal Suatu Perusahaan.
 Dari faktor-faktort  tersebut mempunyai pengaruh satu dengan yang
lainnya. Sehing dengan demikian Para Investor, Kreditor maupun
Managemen Perusahaan  hendaknya memberikan perhatian yang
lebih kepada informasi atas faktor-faktor yang mempengaruhi
tersebut.

B. SARAN

Seorang manajer harus teliti dalam membuat Keputusan Struktur Modal,


karena secara langsung berpengaruh  terhadap besarnya  risiko yang ditanggung

MANAJEMEN KEUANGAN II 12
pemegang saham beserta besarnya tingkat pengembalian  atau tingkat keuntungan
yang diharapkan. Keputusan Struktur Modal yang diambil oleh  manager tersebut
tidak saja berpengaruh terhadap profitalitas perusahaan , tetapi juga berpengaruh
terhadap resiko yang dihadapi oleh perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

- F. Brigham. Eugene, joel F. Houton. .2009. Fundamentals of Financial


Management. Jakarta: Salemba 4.
- Agus Sartono. 2000. Manajemen keuangan edisi 3. Yogyakarta: BPFE.
- Brigham and Houston. 2006. Manajemen Keuangan Buku 2 Edisi 8.
(Penerjemah: Ali Akbar Yulianto, Jakarta: Erlangga).
- Ambarwati Sri Dwi Ari. 2010. Manajemen Keuangan Lanjut. Graha Ilmu.
- https://www.academia.edu/26166172/Struktur_Modal_Capital_Structure
- http://ulfatunnazilah94.blogspot.com/2015/04/makalah-struktur-modal-
diajukan-untuk.html

MANAJEMEN KEUANGAN II 13

Anda mungkin juga menyukai