AKB - RMK - Bab 1 - Team 2 - Kelas A

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

PERAN AKUNTANSI BIAYA

Disusun oleh :

KELOMPOK II

Akhrizal Fahrudin 1413010186


Angela Ratnasari C. 1613010185
Naurah Doumistry L 1613010272
Prajna Shafira P. 18013010008
Diana SantikaDewi 18013010010
Rizqina Rahmalia 18013010016
Vianinnda Ayang D. 18013010023
Muliyani Kristina 18013010159

KELAS A
AKUNTANSI BIAYA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
TAHUN 2019/2020
1. Peran Akuntansi Biaya

Mulyadi (2010:7), mengatakan Akuntansi biaya adalah proses pencatatan,


pengolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau
jasa dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya.
Akuntansi biaya menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh akuntansi
manajemen dan akuntansi keuangan. Akuntansi biaya mengukur, menganalisis dan
melaporkan informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan biaya
perolehan atau penggunaan sumber daya dalam suatu organisasi. Contoh: menghitung
biaya produk merupakan salah satu fungsi akuntansi biaya yang memenuhi kebutuhan
akuntansi keuangan dalam menilai persediaan dan sekaligus kebutuhan akuntansi
manajemen dalam membuat keputusan seperti memilih produk yang akan dipasarkan
(Horngren, Datar, dan Foster, 2008:3)

Akuntansi biaya melengkapi manajemen denganalat yang diperlukan untuk


aktivitas-aktivitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas dan efisiensi
serta membuat keputusan yang bersifat rutin dan strategis. Pengumpulan, presensi dan
analisis dari informasi mengenai biaya dan keuntungan akan membantu manajemen
menyelesaikan tugas berikut:

a) Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk operasi dalam


kondisi-kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah diprediksi sebelumnya.
Suatu aspek penting dari rencana adalah potensi untuk memotivasi manusia
untuk berkinerja secara konsisten dengan tujuan perusahaan.
b) Menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan pengendalian
aktivitas, mengurangi biaya dan memperbaiki kualitas.
c) Mengendalikan kualitas fisik dari persediaan dan menentukan biaya dari setiap
produk dan jasa yang dihasilkan, untuk tujuan penerapan harga dan evaluasi
kinerja dari suatu produk, departemen atau divisi.
d) Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk satu tahun periode akuntansi atau
untuk periode lain yang lebih pendek. Hal ini termasuk menemukan nilai
persediaan dan harga pokok penjualan sesuai dengan aturan pelaporan
eksternal.
e) Memilih di antara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka panjang,
yang dapat mengubah pendapatan atau biaya.

Mulyadi (2010:7), mengatakan akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok


sebagai berikut:
1. Penentuan harga pokok produk
Untuk memenuhi tujuan penentuan harga pokok produk, akuntansi biaya mencatat,
menggolongkan, dan meringkas biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan
jasa.
2. Pengendalian biaya
Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan biaya yang seharusnya
dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk.
3. Pengambilan keputusan khusus
Pengambilan keputusan khusus menyangkut masa yang akan datang. oleh karena
itu, informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan khusus selalu
berhubungan dengan informasi masa yang akan datang

2. Departemen Biaya
Departemen biaya, dibawah pimpinan kontroler, yang bertanggung jawab untuk
mengumpulkan, menyusun, dan mengomunikasikan informasi mengenai aktivitas-
aktivitas suatu perusahaan. Departemen tersebut menganalisis biaya dan menerbitkan
laporan kinerja yang nantinya diambil untuk pengambilan keputusan (Carter, 2012:10).

Departemen akuntansi biaya bertugas menganalisis biaya dan menyampaikan


laporan kinerja serta data untuk pengambilan keputusan lainnya kepada manajer agar
manajer dapat mengendalikan dan memperbaiki operasi perusahaan. Analisis biaya dan
penyiapan laporan dilakukan melalui pembagian fungsi dalam departemen akuntansi
biaya dan berkoordinasi dengan fungsi akuntansi lainnya, misalnya akuntansi
keuangan. Koordinasi juga dilakukan dengan departemen produksi, personalia,
pemasaran, dan hukum (Siregar, dkk., 2013:9).

Menurut Carter (2012:10) departemen biaya berkoordinasi dengan:

a. Departemen manufaktur, yang ada dibawah pimpinan insinyur dan penyelia


pabrik, dengan mendesain dan mengendalikan produksi. Estimasi biaya
digunakan untuk memutuskan apakah kan menerima, memperbaiki, atau
menolak suatu desain. Selain itu, penyusunan jadwal, produksi, dan inspeksi
diukur efisiensi sesuai kualitas, biaya, dan manfaat.
b. Departemen personalia, bertugas untuk melakukan wawancara dan pemilihan
karyawan. Departemen tersebut juga menjaga catatan karyawan (termasuk
tingkat upah). Informasi ini berguna untuk menghitung biaya gaji dan biaya lain
yang berhubungan dengan aktivitas, jasa, dan produk yang dihasilkan.
c. Departemen keuangan, bertugas untuk mengurusi segala masalah keuangan
perusahaan, termasuk keluar masuknya kas perusahaan.
d. Departemen pemasaran, membutuhkan produk bermutu dengan harga
kompetitif untuk menarik pelanggan. Manajer pemasaran menggunakan data
biaya untuk menentukan produk yang menguntungkan, kebijakan penjualan,
merencanakan promosi, dan mengevaluasi segmen pasar.
e. Departemen hubungan masyarakat, berfungsi untuk memelihara hubungan baik
antara perusahaan dengan mesyarakat, terutama pelanggan dan pemegang
saham. Titik-titik friksi biasanya meliputi harga, gaji, laba, dan deviden.
f. Departemen hukum, menggunakan informasi biaya untuk memastikan ketaatan
terhadap kontrak dan hukum.

3. Konsep Biaya
Biaya (cost) tidak sama dengan beban (expense). Biaya adalah sumber daya yang
dikorbankan atau dilepaskan untuk mencapai tujuan tertentu. Beban adalah biaya yang
telah digunakan untuk memperoleh pendapatan. Semua beban adalah biaya tapi tidak
semua biaya adalah beban.
Mulyadi (2010:8), Biaya (cost) dalam arti luas dapat diartikan sebagai
pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, atau
yang mungkin akan terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Sedangkan dalam arti sempit, biaya dapat diartikan sebagai beban (expense) adalah
pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.
Akuntansi mendefinisikan biaya (cost) sebagai sumber daya yang dikorbankan
atau dilepaskan untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk memandu keputusan yang akan
dibuatnya, manajer ingin mengetahui berapa biaya suatu hal (seperti biaya produk,
mesin, layanan, atau proses) yang kita sebut dengan istilah objek biaya.

4. Sistem Informasi Akuntansi Biaya


Informasi akuntansi biaya yang sistematis dan komparatif, serta data biaya dan
laba analitis dibutuhkan agar manajer dapat menetapkan target laba analitis dibutuhkan
agar menejer dapat menetapkan target laba, menetapkan target departemental untuk
manajemen tingkat menengah dan manajemen operasi, mengevaluasi efektivitas
rencana, menunjukkan keberhasilan/kegagalan tertentu, mengidentifikasikan dan
memilih strategi, serta memutuskan penyesuaian dan perbikan dalam organisasi.
Komunikasi yang terintegrasi dan terkoordinasi akan menyediakan informasi yang baik
bagi manajer (Carter, 2012:34).
Data akuntansi diakumulasikan dalam berbagai bentuk, metode, dan sistem karena
beragamnya jenis dan ukuran bisnis. Sistem informasi yang berhasil sebaiknya
memberikan perpaduan efisien antara kecanggihan dan kesederhanaan, melalui
mengembangkan dan mendidikan karyawan sesuai persyaratan sistem. Sistem
informasi akuntansi biaya harus mencerminkan pembagian otoritas sehingga manajer
individual dapat dimintai pertanggung jawaban. Sistem informasi tersebut sebaiknya
memfokuskan perhatian manajemen. Aspek signifikan dari kinerja mungkin saja sulit
untuk diukur, sementara faktor-faktor yang lebih mudah diukur namun kurang
signifikan, yang bisa menyebabkan perusahaan menekankan aktivitas-aktivitas yang
salah. Manajer sebikanya memperoleh informasi yang benar dan sesuai demi kegunaan
dari sistem informasi tersebut (Carter, 2012:34).
Beberapa persyaratan pembukuan dan pelaporan diharuskan oleh kekuatan
eksternal. Persyaratan hukum, Undang-undang, dan kontraktual harus dipenuhi oleh
sistem yang efektif secara biaya. Kecanggihan sistem di luar persyaratan tersebut
ditentukan semata-mata oleh nilai yang dihasilkannya bagi manajemen (Carter,
2012:35).

5. Perilaku Biaya
Menurut Mulyadi (2009:465) perilaku biaya dapat dikatakan sebagai hubungan
antara total biaya dengan perubahan volume kegiatan. Berdasar perilakunya dengan
hubungan dengan volume kegiatan, biaya dapat dibagi menjadi tiga yaitu, biaya tetap,
biaya variabel, dan semivariabel.
a. Biaya tetap
Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total tidak berubah
saat aktivitas bisnis meningkat atau menurun. Meskipun beberapa jenis biaya
tampak sebagai biaya tetap, semua biaya sebenarnya bersifat variabel dalam
jangka panjang. Satu jenis biaya tertentu sebaiknya diklasifikasikan sebagai
biaya tetap hanya dalam rentang aktivitas yang terbatas. Rentang aktivitas yang
terbatas ini sering disebut rentang yang relevan (relevant range). Total biaya
tetap akan berubah di luar rentang aktivitas yang relevan.
Beberapa pengeluaran bersifat tetap karena kebijakan manajemen
misalnya tingkat iklan dan jumlah sumbangan sosial yang ditentukan oleh
manajemen dan tidak terkait langsung dengan aktivitas penjualan atau
produksi.

b. Biaya Variabel
Biaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang secara total meningkat
secara proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas bisnis dan menurun
secara proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas bisnis. Biaya variabel
termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, beberapa perlengkapan,
beberapa tenaga kerja tidak langsung, alat-alat kecil, pengerjaan ulang dan unit-
unit yang rusak. Biaya variabel biasanya dapat didefinisikan langsung dengan
aktivitas yang menimbulkan biaya.
c. Biaya Semi-Variabel
Biaya semivariabel didefinisikan sebagai biaya yang memperlihatkan
baik karakter-karakter dari biaya tetap maupun biaya variabel. Karakteristik
biaya semivariabel adalah biaya ini meningkat atau menurun sesuai dengan
peningkatan atau penurunan aktivitas bisnis namun tidak proporsional. Contoh
biaya tersebut adalah biaya listrik, air, gas, bensin, batu bara, perlengkapan,
pemeliharaan, beberapa tenaga kerja tidak langsung dan lain-lain. Dua alasan
adanya karakteristik semivariabel pada beberapa jenis pengeluaran:
a) Pengaturan minimum mungkin diperlukan, atau kuantitas minimum dari
perlengkapan atau jasa mungkin perlu dikonsumsi untuk memelihara kesiapan
beroperasi. Di luar tingkat minimum biaya, yang biasanya tetap, tambahan
biaya bervariasi terhadap volume.
b) Klasifikasi akuntansi, berdasarkan objek pengeluaran atau fungsi, umumnya
pengelompokan biaya tetap dan biaya variabel bersama-sama. Misalnya, biaya
mesin uap yang digunakan untuk memanaskan ruangan, yang tergantung pada
kondisi cuaca dan mesin uap yang digunakan untuk proses produksi, yang
tergantung pada volume produksi, mungkin dibebankan ke perkiraan yang
sama, sehingga mengakibatkan tercampurnya biaya tetap dengan biaya variabel
pada perkiraan yang sama.
DAFTAR PUSTAKA

Horngren, Charles T.dkk. 2008. Akuntansi Biaya Dengan Penekanan Manajerial.


Jakarta: Erlangga
Dewi, Sofia Prima., dan Kristanto, Septian Bayu. 2013. Akuntansi Biaya. Bogor:
Inmedia
Contoh Kasus :
L2-1 Biaya Manufaktur. Untuk setiap sepeda yang diproduksi, Matheson Company
mengeluarkan biaya bahan baku langsung $6, tenaga kerja langsung $3, dan biaya
overhead variabel $1. Biaya overhead tetap Matheson adalah $1.000 per bulan.

Diminta:

1. Identifikasi biaya utama per unit


2. Identifikasi biaya konversi variabel per unit
3. Identifikasi biaya manufaktur variabel per unit
4. Hitung total biaya manufaktur yang akan terjadi pada bulan di mana 500 sepeda
produksi

Jawaban:

1. Biaya utama: biaya bahan baku langsung+biaya tenaga kerja langsung


= (500x$6) + (500x$3)
= $30.000 + $1500
= $31.500

2. Overhead variabel: total unit x biaya overhead variabel

= 500 x $1

= $500

3. Total overhead pabrik: overhead variabel+overhead tetap

= $500 + $1.000

= $1.500

4. Biaya manufaktur: biaya utama+biaya overhead pabrik


= $31.500 + $1.500

= $33.000

L2.2 Biaya manufaktur. Estimasi biaya per unit untuk CNR Inc., Ketika perusahaan
tersebut beroperasi pada tingkat produksi dan penjualan 12.000 unit, adalah sebagai
berikut:

Item Biaya Estimasi biaya per unit


Bahan baku langsung $32
Tenaga kerja langsung 10
Overhead pabrik variable 15
Overhead pabrik tetap 6
Pemasaran Variabel 3
Pemasaran Tetap 4

Diminta:
1. Identifikasikan estimasi biaya konversi per unit.

2. Identifikasikan estimasi biaya utama per unit.

3. Tentukan estimasi total biaya variabel per unit

4. Hitung total biaya yang akan dikeluarkan selama satu bulan dengan tingkat produksi
sebesar 12.000 unit dan tingkat penjualan sebesar 8000 unit.

Solusi:

1. Biaya konversi per unit =Biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead pabrik

= $10 + ($5+$6)

=$10 + $21
=$31

3. Biaya variabel per unit = Biaya utama + overhead pabrik variabel + pemasaran
variabel

= ($32+$10) + $15 + $3

= $42 + $15 + $3

= $60

L2.3 Biaya Tetap dan Biaya Variabel. Pada tahun 20A, Titanic company memiliki
penjualan sebesar $19.950.000, dengan biaya variabel sebesar $11.571.000 dan biaya
tetap sebesar $.623.000. Penjualan tahun 20B diperkirakan akan turun 15% dan
hubungan biaya diperkirakan akan teteap konstan ( biaya tetap tidak akan berubah)

Diminta: Tentukan perkiraan laba atau rugi operasi Titanic Company untuk tahun 20B

Jawab:

Penjualan ($19.950.000 x (100%-15%)) $16.957.000

Dikurangi: a. Biaya Variabel ($11.571.000 x (100%-15%)) $9.835.350

b. Biaya tetap $7.623.000 +

$17.458.350 –

($500.000)
L2.4 Ukuran Kinerja Nonfinansial. Setiap item yang diberikan nomor di kolom
pertama merupakan contoh dari ukuran kinerja nonfinansial. Setiap item yang
diidentifikasikan dengan huruf di kolom kedua adalah sasaran, tujuan, atau aspek lain
dari kinerja.
Diminta: Untuk setiap ukuran kinerja nonfinansial, pilihlah huruf yang
mengidentifikasikan sasaran, tujuan, atau aspek kinerja lain yang paling berkaitan.

1) Tingkat absensi a) Inovasi produk


2) Jumlah perbaikan dalam masa b) Kualitas produk
3) Unit ditolak sebagai persentase dari c) Penyederhanaan produk
unit yang diinspeksi
4) Paten yang diajukan d) Motivasi karyawan
5) Antaran tepat waktu, sebagai e) Penyederhanaan proses
persentase dari semua antaran
6) Berapa kali setiap unit ditangani f) Layanan pelanggan
selama proses produksi
7) Jumlah komponen unik yang
disimpan di persediaan
8) Jumlah keluhan pelanggan

Jawab :
1) (D)
2) (B)
3) (B)
4) (A)
5) (F)
6) (E)
7) (C)
8) (F)
L2.5 Biaya Manufaktur. Randall Company memproduksi komputer mainframe.
Biaya utama untuk memproduksi satu komputer adalah sebesar $ 300.000 dan biaya
konversinya adalah $ 400.000, sedangkan total biaya manufaktur sebesar $ 600.000.

Diminta :
Tentukan besarnya biaya tenaga kerja langsung per komputer !!

Diketahui :

*Biaya Utama = BBB + BTKL


= $300.000
*Biaya Konversi = BTKL + BOP
= $400.000
*Biaya Manufaktur = $600.000
Ditanya:

Tentukan besarnya BTKL per computer!

Jawab:

Biaya Manuftur (Produksi) = (BBB + BTKL) + (BTKL + BOP)


$ 600.000 = $ 300.000 b + $ 400.000 b
$ 600.000 = $ 700.000 b
b = $ 700.000 – $ 600.000
= $ 100.000
Jadi, besarnya BTKL per komputer adalah $ 100.000

Anda mungkin juga menyukai