Sap Gastritis
Sap Gastritis
Sap Gastritis
(STIKes PERTAMEDIKA)
NUNUNG NURJANAH
TAHUN 2021
Program Profesi Keperawatan
1
C. Materi
1. Mampu menyebutkan pengertian gastritis.
2. Mampu menyebutkan penyebab gastritis.
3. Mampu menyebutkan tanda dan gejala gastritis.
4. Mampu menyebutkan komplikasi gastritis.
5. Mampu menyebutkan cara perawatan gastritis di rumah.
D. Strategi Penyampaian
1. Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dengan sub topik
gastritis antara lain:
a. Ceramah
Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan penekanan
pengertian gastritis dan cara perawatannya.
b. Stimulasi
Stimulasi digunakan bila penyuluh menjelaskan tentang penyakit gastritis
sehingga klien dapat mengerti dengan jelas.
c. Tanya Jawab
Metode ini digunakan baik pada saat dilangsungkannya penyuluhan atau pada
saat diakhirinya penyuluhan yang memungkinkan klien mengemukakan hal-
hal yang belum dimengerti.
2
No Kegiatan Kegiatan Klien Alat dan Waktu
Pembelajaran Bahan yang
digunakan
1 Pendahuluan 3 menit
a. Perkenalan: a. Menjawab
Mengucapkan salam,
salam, mendengarkan
memperkenalkan b. Menyimak
diri c. Menyimak
b. Tujuan:
Menjelaskan
tujuan umum dan
tujuan khusus.
c. Kontrak waktu:
Memberitahu
waktu yang akan
digunakan dan
strategi
pelaksanaan.
2 Kegiatan Inti 15 Menit
a. Pengertian Menyimak Leaflet
gastritis
b. Penyebab gastritis
c. Tanda dan gejala
gastritis
d. Komplikasi
gastritis
e. Cara perawatan
pasien dengan
gastritis
3 Penutupan 12 Menit
a. Tanya jawab a. Bertanya
dengan tentang materi
memberikan yang belum
kesempatan dimengerti.
kepada peserta b. Menjawab
3
No Kegiatan Kegiatan Klien Alat dan Waktu
Pembelajaran Bahan yang
digunakan
untuk bertanya pertanyaan
tentang materi yang diberikan
yang belum penyuluh.
dimengerti.
b. Evaluasi dengan
mengajukan
pertanyaan secara
lisan.
c. Mengucapkan Menjawab salam
salam
I. Evaluasi
1. Prosedur : Setelah proses penyuluhan kesehatan
2. Waktu : 5 Menit
3. Bentuk Soal : Lisan
4. Jumlah Soal : 5 Buah
4
LAMPIRAN MATERI
Lambung merupakan salah satu organ tubuh yang tak asing pada kebanyakan
orang, hampir semua orang tahu bahwa lambung dalam tubuh berfungsi untuk
menampung makanan secara sementara, yang mana dalam lambung makanan tersebut
akan di proses untuk bisa di ubah menjadi partikel- partikel yang lebih kecil agar
kandungan dalam makanan dapat diserap secara baik untuk mencukupi kebutuhan tubuh
B. Klasifikasi
Gastritis ada 2 kelompok yaitu gastritis akut dan gastritis kronik :
1. Gastritis akut.
Salah satu bentuk gastritis akut yang sering dijumpai di klinik ialah gastritis akut
erosif.Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan mukosa lambung yang akut
5
dengan kerusakan-kerusakan erosif.
2. Gastritis kronis
Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung
yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus lambung jinak maupun
ganas atau oleh bakteri helicobacter pylori (Smeltzer & Bare, 2013).
C. Penyebab
Menurut Suratun (2010), penyebab gastritis adalah :
1. Stress
2. Mengkonsumsi alkohol atau minuman berkafein
3. Pola makan yang tidak baik. Misalnya terlambat makan, makan makanan yang
pedas, asam yang dapat merangsang asam lambung contoh cabe, cuka, sambal,
ketan dan lain-lain. Makan terlalu banyak atau cepat, dan makanan yang
terinfeksi oleh bakteri helicobakter phylory.
4. Merokok
5. Mengkonsumsi obat-obatan dalam dosis yang tinggi. Contohnya aspirin dan
antalgin. (aspirin dalam dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa
lambung)
6. Radiasi
7. Bahan bahan yang bersifat korosif
8. Keracunan makanan
D. Gejala Klinis
Menurut Rahayuningsih (2010) tanda dan gejala gastritis adalah :
1. Daerah lambung (epigastrium) terasa nyeri, perih, terasa terbakar pada perut
bagian atas.
2. Kembung, atau penuh di daerah perut/lambung
3. Rasa tidak enak di daerah lambung (perut).
4. Nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar
keringat dingin.
5. Mual, muntah.
E. Komplikasi
1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu perdarahan saluran cerna
6
bagian atas (SCBA) berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syok
hemoragik, terjadi ulkus, kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.
2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B
12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan
besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.
F. Pencegahan
1. Mengatur pola makan dengan baik atau teratur.
2. Jauhkan kebiasaan Anda menunda waktu makan jika waktu makan Anda telah
tiba sebab jika melenceng dari jadwal makan, akan mengakibatkan produksi
asam lambung meningkat sehingga akan menimbulkan gangguan pada lambung
Anda.
3. Makan – makanan yang bersih, sehat dan bergizi
4. Menghindari stress yang berlebihan (misal, dengan berolahraga dan dengan
mendekatkan diri pada Tuhan).
5. Menghindari makanan yang merangsang kerja lambung (misal, makan pedas,
asam dan kopi).
6. Mengurangi mengkonsumsi jenis makanan yang kecut, makanan- makanan yang
pedas, karena dapat memicu asam lambung apalagi disaat anda terlambat makan
dan juga sebaiknya yang sudah terkena penyakit ini alangkah baiknya
menghindari jenis makanan ini
7. Mengatur diet sesuai dengan kebutuhan nutrisi
8. Minum madu
9. Hindari minuman yang mengandung alkohol.
G. Cara Pengobatan
Jika anda mengalami atau mempunyai riwayat gastritis, hal-hal yang dapat anda
lakukan antara lain adalah (Sukarmin, 2013) :
1. Makan dengan porsi kecil tapi sering.
Contoh makanan adalah snack atau makanan ringan yang tidak merangsang
peningkatan asam lambung.
2. Makan teratur dan tepat waktu (makan 3x sehari)
3. Dianjurkan minum air hangat jika terjadi mual dan muntah Contoh : minum teh
hangat, air jahe.
7
4. Minum obat antasida (obat maag) jika gastritis kambuh
5. Istirahat yang cukup
8
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer & Barre. (2013). Brunner & Suddarth: Buku ajar keperawatan medical
bedah. Jakarta: EGC.
Sukarmin. (2013). Keperawatan pada Sistem Pencernaan : Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
9
10