FORMAT PENGKAJIAN NEONATUS Dan NICU

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

BAYI PREMATUR

Disusun oleh :
Arina ayunani 21220073

Dosen Pembimbing :
Ayu Dekawaty, S.Kep., Ns., M.Kes

INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


MUHAMMADIYAH PALEMBANG
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN 2020-2021
1
FORMAT PENGKAJIAN NEONATUS dan NICU

Nama Mahasiswa : Arina Ayunani


Tempat Praktek : Rs. X
Tanggal Praktek : 20 november 2020

Pengkajian Dilakukan Tanggal jam WIB


I. IDENTITAS
Inisial Nama : By. B Alamat : Jl. xx
Tempat/tgl.lahir : Palembang/16-11-20 Agama : Islam
Usia : 4 hari Suku Bangsa : Melayu
Nama Ayah/Ibu : Tn. A/Ny. B Pendidikan ayah : S1
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta Pendidikan ibu : S1
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Berat bayi :2100 gr
Panjang Badan : 41 cm

Apgar ScorE : 10

Usia Gestasi : 35 Minggu


Berat Badan : 2000 gr Panjang Badan : 41 cm
Indikasi persalinan : preeklampsia

Tidak ada (-) Ada (x)


Aspirasi mekonium : Tidak ada

Denyut jantung janin abnormal (Tidak ada)

Prolaps tali pusat/lilitan tali pusat (Tidak ada)


Ketuban pecah dini (Tidak ada); beberapa jam :
Berat Ibu
Usia Gravida Partus Abortus
30 tahun 1 1 0

Persalinan:
Pervaginam (-)
Sectio caesarea (X); Alasan : Preeklampsia
Komplikasi kehamilan:

2
 Tidak ada (-) Ada (X)
 Perawatan antenatal (-)
 Ruptur plasenta / plasenta previa (-)
 Pre eklampsia / toxcemia (X)
 Suspect sepsis (-)
 Persalinan premature/post matur (X)
 Masalah lain : Tidak ada
A. Pemeriksaan Fisik
Intruksi: Beri tanda cek () pada istilah yang tepat/ sesuai dengan data-data di bawah ini.
Gambarkan semua temuan abnormal secara objektif, gunakan kolom data tambahan bila
perlu.

SISTEM PERSEPSI SENSORI


1. Kepala
a. Fontanel anterior Lunak (-) Tegas (-)Datar ( X ) Menonjol (-)
Cekung (-)
b. Sutura sagitalis:Tepat ( X ) Terpisah (-) Menjauh (-)Tumpang tindih (-)
c. Gambaran wajah Simetris ( X ) Asimetris (-)
d. Molding (-) Caput succedaneum (-) Cephalhematoma (-)

2. Mata
Bersih ( X ) Sekresi ( -)
Jarak interkantus Sklera: Putih ( X ) ikterik (-)

5. Bibir
a. Bibir : normal ( X ) sumbing (-)
b. Sumbing langit-langit/palatum (- )

6.Telinga, Hidung, Tenggorok


a. Telinga: Normal ( X )Abnormal (-) Sekret(-)
b. Hidung: Simetris ( X )Asimetris (-) Sekret (-) Nafas cuping hidung (-)
c. Tenggorok: Tonsil(-), radang(-)

Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

SISTEM RESPIRASI

7. Toraks
Simetris (X) Retraksi dada ( ) Klavikula normal ( )

Paru-paru
a. Suara nafas kanan kiri sama ( X ) Tidak sama ( )
b. Suara nafas bersih ( X ) ronchi ( ) sekresi ( )
wheezing ( ) vesikuler ( )tidak spontan ( )
c. Respirasi spontan ( X ) Tidak spontan ( )

Alat bantu nafas:

3
(-) Nasal kanul
( X ) O2 / incubator
Konsentrasi O2 3-8 ltr/menit

Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

SISTEM KARDIOVASKULER
Jantung
Inspeksi: ictus cordis/denyut apeks( X ), normal(-) melebar
Palpasi: kardiomegali(-)
Perkusi: redup( X ), pekak(-)
Auskultasi: HR 140 x/mnt. Aritmia(-),Disritmia(-) , Murmur (-)
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
SISTEM PENCERNAAN
Mulut
Trismus (-), Halitosis (-)
Bibir: lembab( X ), pucat(-), sianosis(-), labio/palatoskizis(-), stomatitis(-)
Lidah: bersih ( X ), kotor/ putih (-), jamur (-)
Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
BB sebelum sakit: 2100 gr BB sakit: 2000 gr

Abdomen
Inspeksi : Bentuk: simetris( x ), tidak simetris(-), kembung(-), asites(-),
Auskultasi : bising usus x/mnt
Perkusi : Timpani ( x ), redup (-)

BAB : warna Frekuensi 3 x/hari


Konsisitensi: lendir (-), darah (-), ampas (-)
Konstipasi (-)
1. Ketidakefektifan pemberian ASI b.d Refeks menghisap tidak efektif
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelemahan otot untuk
menelan

SISTEM REPRODUKSI
Genitalia dan Anus
Perempuan
Vagina: sekret(-), warna(-)
Anus: normal/ada ( x ), atresia ani(-)
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

4
SISTEM MUSKULO SKELETAL
Reflek
Moro : positif
Mengisap : positif (emah)
Rooting : positif
Dan lain-lain:

ROM: aktif

Tonus/aktifitas
a. Aktif ( x ) Tenang (-) Letargi (-) Kejang (-)
b. Menagis keras ( x ) lemah(-) melengking (-)
Sulit menangis (-)
Ekstremitas
Amelia (-), Sindaktili (-), Polidaktili(-)
Reflek Patologis :
Babinsky (normal)
Kernig (normal)
Brudzinsky (normal)
Masalah Keperawatan: (Tidak ada masalah)
SISTEM INTEGUMEN
Kulit
a. Warna Pink ( x ) pucat(-) Jaundice (-)
Sianosis pada kuku (-) sirkumoral (-)
Periorbital(-) seluruh tubuh (-)
b. Kemerahan (rash) (-)
c. Tanda lahir: ((-)); sebutkan:
d. Turgor kulit: elastis ( x ) tidak elastis(-) edema (-)Lanugo (-)
Suhu
a. Lingkungan
Penghangat radian(-) Pengaturan suhu (-)
Inkubator ( x ) Suhu ruang (-)Boks terbuka (-)

Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan


HUBUNGAN PERAN
Struktur keluarga (genogram tiga generasi) :
a.

5
Keterangan :

: Laki-Laki vvv v

: Perempuan

: Klien

............ : Tinggal Serumah

: Meninggal
Budaya : Klien menjalankan budaya ketimuran
Suku : Palembang
Agama : Islam
Bahasa Utama : Palembang
Hubungan orang tua dan bayi : hubungan orang tua dan anak sangat baik,
karena
kehamilan ini sangat di inginkan

- Orang terdekat yang dapat dihubungi:


- Orang tua berespon terhadap penyakit: ya ( x ) tidak ( )
Respon: orangtua tampak khawatir
Orang tua berespon terhadap hospitalisasi: ya ( x ) tidak ( )
Respon: orangtua mengatakan terimakasih atas perawatan yang di berikan

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tanggal Pemeriksaan

16 November 2020

Pemeriksaan tulang, pemeriksaan retna, dan pemeriksaan teinga

6
ANALISA DATA

DATA KLIEN Etiologi Masalah Keperawatan

DS : Faktor ibu, faktor janin, Mk: Hipotermia b.d malnutrisi


- ibu pasien faktor lingkungan
mengatakan
khawatir dengan Bayi lahir prematur
kondisi anaknya
- ibu pasien Terjadi adaptasi suhu dari
mengatakan sedih hangat ke dingin
karena tidak bisa
menyusui anaknya Bayi meningkatkan panas
secara langsung tubuh

Pemakaran brown fat


meningkat
DO :
- Berat lahir bayi: Sistem termoregulasi
2100 gr, berat saat mencapai batas maksima
ini: 2000 gr.
- HR= 140x/mnt Mk: Hipotermia
- RR= 38x/mnt
- suhu= 35,5oC
- terpasang NGT
- PB: 41 cm
- LK: 32 cm
- refleks menghisap
lemah
- konsumsi ASI
12x25 cc
DS : Bayi lahir prematur Ketidakefektifan pemberian ASI b.d
- ibu pasien Refeks menghisap tidak efektif
mengatakan Sistem GI
khawatir dengan
kondisi anaknya Reflek telan imatur
- ibu pasien Daya hisap menurun
mengatakan sedih
karena tidak bisa Ketidakefektifan
menyusui anaknya pemberian ASI
secara langsung

DO :
- Berat lahir bayi:
2100 gr, berat saat
ini: 2000 gr.
- HR= 140x/mnt
- RR= 38x/mnt
- suhu= 35,5oC
- terpasang NGT
- PB: 41 cm

7
- LK: 32 cm
- refleks menghisap
lemah
konsumsi ASI 12x25 cc
DS : Bayi lahir prematur Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
- ibu pasien kebutuhan tubuh b.d kelemahan otot
mengatakan Sistem GI untuk menelan
khawatir dengan
kondisi anaknya Reflek telan imatur
Daya hisap menurun

DO : BB bayi menurun
- Berat lahir bayi:
MK: Ketidakseimbangan
2100 gr, berat
nutrisi kurang dari
saat ini: 2000 gr.
kebutuhan tubuh
- HR= 140x/mnt
- RR= 38x/mnt
- suhu= 35,5oC
- terpasang NGT
- PB: 41 cm
- LK: 32 cm
- refleks menghisap
lemah
- konsumsi ASI
12x25 cc

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN


1. Mk: Hipotermia b.d malnutrisi
2. Ketidakefektifan pemberian ASI b.d Refeks menghisap tidak efektif
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelemahan otot untuk
menelan

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Bayi B Diagnosa Medis : Bayi


Prematur
Jenis kelamin : Perempuan Hari/Tanggal : 20
-11-2020
No.Kamar/Bed : Neonatus Shift : Pagi

8
No Dx. Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)

1 Hipotermia b.d Label NOC: Label NIC :


malnutrisi Termoregulasi Pengaturan suhu
TUM: 1. Monitor suhu
Klien tidak mengalami hipotermia paling tidak
DS : TUK: setiap 2 jam,
- ibu pasien suhu tubuh klien stabil dan berada dalam sesuai
mengatakan khawatir rentang normal kebutuhan
dengan kondisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Monitor suhu
anaknya 3x24 jam, pasien diharapkan dan warna kuit
- ibu pasien menunjukkan perbaikan suhu 3. Monitor
mengatakan sedih (Termoregulasi : Bayi baru lahir) dengan adanya tanda
karena tidak bisa kriteria hasil : dan gejala
menyusui anaknya Indikator Awal Tujuan hipotermia
secara langsung 1.Hipotermia 2 5 4. Monitor nadi
2. Suhu tidak stabil 2 5 dan respirasi
5. Pertahankan
kelembapan
DO : pada 50% atau
- Berat lahir bayi: 2100 lebih besar
gr, berat saat ini: dalam
2000 gr. inkubator
- HR= 140x/mnt untuk
- RR= 38x/mnt mencegah
- suhu= 35,5oC hilangnya
- terpasang NGT panas
- PB: 41 cm 6. Instruksikan
- LK: 32 cm pasien
- refleks menghisap bagaimana
lemah mencegah
konsumsi ASI 12x25 cc keluarnya
panas
7. Gunakan
matras
penghangat
selimut hangat
dan hangatkan
lingkungan
sekitar untuk
meningkatkan
suhu tubuh
sesuai
kebutuhan

Label NIC:
Perawatan Bayi
Prematur
1. Monitor
stimulus
(cahaya,

9
suara,
memegang
dan turunkan
stimulasi jika
memungkinka
n)
2. Informasikan
pada orang
tua tentang
SIDS
2 Ketidakefektifan Label NOC: Label NIC:
pemberian ASI b.d Keberhasilan Menyusui : Bayi Konseling laktasi
Refeks menghisap TUM: 1. Monitor
tidak efektif Pemberian asi pada bayi menjadi efektif kemampuan
TUK: bayi untuk
Refleks menghisap bayi menjadi menghisap
DS : sepenuhnya adekuat 2. Diskusikan
- ibu pasien piihan untuk
mengatakan sedih keperawatan 3x24 jam, diharapkan mengeluarkan
karena tidak bisa pemberian asi menjadi air susu,
menyusui anaknya efektif(Keberhasilan menyusui : bayi) meliputi
secara langsung dengan kriteria hasil : pemompaan
Indikator Awal Tujuan ASI non listrik.
1.refleks menghisap 1 5 (misalkan
2.terdengar 2 5 tangan dan
DO : menelan manual) dan
- Hisapan bayi lemah 3.Penambahan 1 5 pemompaan
- Berat lahir bayi: 2100 berat badan sesuai elektrik.
gr, berat saat ini: usia (misalkan satu
2000 gr. 4.minimal 8 kali 2 5 atau dobel
- HR= 140x/mnt menyusui per hari pompa bayi
- RR= 38x/mnt elektrik untuk
- suhu= 35,5oC ibu dengan
- terpasang NGT bayi prematur)
- PB: 41 cm 3. Instruksikan
- LK: 32 cm bagaimana
- refleks menghisap menangani air
lemah susu yang
konsumsi ASI 12x25 cc sudah di
kumpulkan
dengan cara
yang tepat
(misalnya
mengumpulka
n, menyimpan,
memanaskan,
menyiapkan
asi.
4. Instruksikan
untuk
melakukan
konsultasi
laktasi dalam

10
rangka
membantu
menentukan
status dari
suplai air susu
ibu
,misalnya(misa
lnya apakah
insufiensi
dapat di terima
atau aktual )
5. Berikan
instruksi /
dukungan
sesuai dengan
kebijakan
institusi
kesehatan
terkait
6. Instruksikan
ibu untuk
berkonsultasi
pada praktisi
perawatan
kesehatan
sebelum
meminum obat
saat menyusui
meliputi
(konsumsi obat
bebas) di luar
institusi dan
kontrasepsi)

3 Ketidakseimbangan Label NOC: Label NIC:


nutrisi kurang dari Status Nutrisi Bayi Perawatan bayi :
kebutuhan tubuh b.d TUM: Prematur
kelemahan otot untuk Nutrisi pada bayi tercukupi 1. Berikan perawatan
menelan TUK: bayi dan berikan
Bayi mengalami penambahan berat badan makan di antara waktu
20-30 gram perhari tidur dan siklus
DS : bangun
- ibu pasien mengatakan Setelah di lakukan tindakan keperawatan 2. posisikan bayi untuk
khawatir dengan 3x24 jam, diharapkan nutrsi bayi menjadi tidur di posisi
kondisi anaknya seimbang, dengan kriteria hasil : tengkurap di dada
Indikator Awal Tujuan orang tua
1. Intake nutrisi 1 5 3. sediakan kursi yang
DO : 2. Intake cairan 1 5 nyaman di area yang
- Berat lahir bayi: lewat mulut tenang untuk
3. Perbandingan 1 5 pemberian makan
2100 gr, berat saat
berat/tinggi 4. Bergerak pelan dan
ini: 2000 gr.
4. Intake kalori 1 5 lembut saat memegang
- HR= 140x/mnt dan memberikan

11
- RR= 38x/mnt perhatian pada bayi
5. Posisikan dan
- suhu= 35,5oC dukung selama
- terpasang NGT memberikan makan
dengan memelihara
- PB: 41 cm posisi fleksi dan
- LK: 32 cm midline(misalnya
dukung bahu dan
- refleks menghisap
dukung trunkal, food
lemah
braching, hand
- konsumsi ASI 12x25 holding, penggunaan
cc bunting , atau
swadding)
6. berikan makan
dengan posisi tegak
untuk menyokong
ekstensi lidah dan
memelan
7. dukung partisipasi
orang tua pada saat
pemberian makan
8. Dukung proses
menyusui

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Bayi B Diagnosa Medis: Bayi Prematur


Jenis kelamin : Perempuan Hari/Tanggal : 20 November 2020

12
No.Kamar/Bed : Neonatus Shift : Pagi

Nama &
Dx. Tanggal& Implementasi keperawatan Respons TT
Keperawatan Waktu Perawat
Hipotermia 1. Mengecek suhu tubuh
b.d malnutrisi 20 November bayi tiap 2 jam
2020 (07.00 2. Melakukan pengecekan - Suhu
WIB) warna kulit klien 07.00 WIB : 35,7oC
DS : 3. Melakukan pengecakan 09.00 WIB : 35,9 oC
- apakah ada tanda dan 11.00 WIB : 36,0 oC
gejala hipotermia 13.00 WIB : 36,0 oC
4. Melakukan pengecekan Warna kulit pink
DO : nadi dan respirasi - Tidak ada tanda
- Berat lahir apakah berada pada gejala hipotermia
bayi: 2100 gr, rentang normal yang mengancam
berat saat ini: 5. Mengatur kelembapan - HR= 143x/mnt
2000 gr. inkubator pada 50% - RR= 39x/mnt
- HR= untuk mencegah - PB: 41 cm
140x/mnt hilangnya panas - LK: 32 cm
- RR= 38x/mnt 6. Mengajarkan pasien - berat saat ini: 2020
- suhu= 35,5oC bagaimana mencegah gr
- terpasang keluarnya panas :
NGT 7. Memberikan selimut -ibu tampak
- PB: 41 cm atau kain guna memahami dengan
- LK: 32 cm menghangatkan tubuh baik penjelasan yang
- refleks bayi diberikan oleh
menghisap 8. Matikan AC, kipas perawat
lemah angin yang dapat bayi -Ibu mampu
konsumsi ASI kedinginan menjelaskan kembali
12x25 cc 9. Hindari memandikan penjelasan yang di
bayi yang sedang berikan oleh
dalam keadaan perawat
hipoterma. Jika suhu -Bayi minum asi
bayi normal, bayi boleh lebih banyak di
di mandikan dengan banding hari
catatan jangan sebelumnya, yaitu
memandikan bay 12x35
terlalu pagi maupun
terlalu sore untuk
mencegah terjadinya
hipotermia
10. Selalu pantau suhu
tubuh si kecil sesudah
dan sebelum mandi
11. Memberikan matras
penghangat selimut
hangat dan hangatkan
lingkungan sekitar
untuk membantu
meningkatkan suhu
tubuh bayi
12. Mengajarkan metode

13
kangguru mother care
untuk membantu
menghangatkan bayi
saat sedang di berikan
ASI

13. Mengecek apakah


ada cahaya, suara
yang dapat
mengganggu bayi
dan memnimalkan
gangguan

14. Menjelaskan kepada


ibu tentang bahaya
SIDS (sudden infant
death syndrome).
Risiko SIDS akan
meningkat apabila
bayi:

a. Tidur
menyamping
atau menumpu
perut
(telungkup).
Menjeaskan jika
posisi tersebut
dapat membuat
bayi sulit
bernapas,
terutama jika
ditidurkan pada
permukaan atau
kasur yang terlalu
empuk.
b. Suhu.
Menjelaskan jika
suhu ruangan
yang terlalu
panas saat bayi
sedang tidur
dipercaya dapat
meningkatkan
risiko
SIDS. Namun
suhu terlalu
rendah dapat
menyebabkan
hipotermia. Oleh

14
karena itu, suhu
AC untuk bayi
perlu diatur
dengan baik.
c. Berbagi tempat
tidur. Menjelask
an jika tidur di
ranjang yang
sama dengan ibu,
ayah, atau orang
lain, membuat
bayi berpotensi
mengalami
kejadian tidak
disengaja yang
dapat
menyebabkan
SIDS, seperti
pernapasannya
tertindih atau
terhalang.

15. Menjelaskan
pencegahan SIDS:

a. Tidurkan bayi pada


posisi telentang.
Menjelaskan kepada
ibu dan ayah untuk
menghindari bayi tidur
pada posisi miring
atau telungkup, dan
tidurkan bayi dengan
posisi telentang,
setidaknya untuk
tahun pertamanya.
Posisi tidur miring
atau telungkup dapat
menyebabkan bayi
mengalami kesulitan
beranapas.
b. Jaga dan atur tempat
tidur bayi dengan
baik. Menjelaskan
kepada ibu dan ayah
untuk menghindari
bayi menggunakan
tempat tidur yang tebal
dan terlalu empuk.
Jangan juga

15
meninggalkan bantal
atau mainan yang
empuk di boks bayi.
c. Gunakan pakaian
hangat dan nyaman.
Menjelaskan kepada
ibu dan ayah untuk
memberikan bayi
pakaian yang mampu
menjaga suhu tubuh
agar tetap hangat,
tanpa harus dibedong
atau dibalut lagi
dengan kain atau
selimut tambahan.
Hindari juga
menyelimuti kepala
bayi dengan benda apa
pun.
d. Berbagi ruangan.
Menjelaskan kepada
ibu dan ayah untuk
menidurkan bayi pada
kamar yang sama
dengan orang tua,
namun beda tempat
tidur. Hal itu bertujuan
agar orang tua dapat
dengan mudah
mengawasi sekaligus
menghindari kejadian
diluar kendali yang
dapat memicu SIDS,
seperti tertindih atau
pernapasannya
terhalang.
e. Berikan ASI,
Menjelaskan kepada
ibu dan ayah
setidaknya untuk 6
bulan.
f. Imunisasi.
Menjelaskan kepada
ibu dan ayah untuk
melakukan imunisasi
lengkap sesuai umur
bayi

16
Ketidakefektif 1. Memonitor dan - Kemampuan bayi
an pemberian 20 November mengevaluasi untuk menghisap
ASI b.d Refeks 2020 (07.20 kemampuan bayi dot masih lemah
menghisap WIB) untuk menghisap dot - Ibu mengatakan
tidak efektif 2. Berdikusi dengan ibu sudah lebih
mengenai piihan untuk tenang dan akan
mengeluarkan air susu. bersabar
DS : 3. Menjelaskan kepada menunggu
- ibu pasien ibu bagaimana cara sampai nanti bayi
mengatakan menyiapkan asi cukup umur dan
sedih karena memiliki refleks
tidak bisa a. Menyiapkan hisap
menyusui wadah yang - Ibu mengatakan
anaknya bersih (umumnya akan memberikan
secara ASI dengan cara
terbuat dari
langsung memompa asi,
bahan
dan akan
plastik/metal memberikan
agar lemak tidak melalui selang
DO : menempel di sisi OGT, maupun
- hisapan bayi wadah). dengan
lemah b. Menginstruksikan meneteskan
- Berat lahir untuk cuci tangan dengan pipet dan
bayi: 2100 gr, ibu dan duduk juga melaui dot
berat saat ini: dengan santai, secara bergantian
2000 gr. kemudian agar bayi dapat
- HR= berlatih refleks
condongkan
140x/mnt menelan dan
- RR= 38x/mnt badan ke depan.
menghisap
- suhu= 35,5oC Gunakan tangan - Ibu merasa
- terpasang sebelah kiri senang meskipun
NGT (tangan yang belum mampu
- PB: 41 cm tidak digunakan menyusui secara
- LK: 32 cm untuk memerah) langsung, namun
- refleks untuk memegang dapat
menghisap wadah tempat memberikan asi
lemah ASI. dengan cara skin
c. Mengajarkan to skin melalui
konsumsi ASI metode kangguru
12x25 cc kepada ibu, pijat
mother care
dengan lembut
membuat ibu
payudara ibu dari merasa seolah
dasar payudara sedang menyusui
hingga ke puting bayi secara
payudara untuk angsung
merangsang -Ibu tampak lebih
refleks oksitosin tenang
(refleks let down). -ibu tampak
Gunakan ibu jari memahami dengan
dan jari telunjuk baik penjelasan yang
untuk rangsang diberikan oleh
perawat
puting.
-Ibu mampu

17
d. Menginstruksikan menjelaskan kembali
kepada ibu untuk penjelasan yang di
mengompres berikan oleh
payudara dengan perawat
-Bayi minum asi
menggunakan air
lebih banyak di
hangat agar ASI
banding hari
lebih mudah sebelumnya, yaitu
keluar. Atau ibu 12x35
juga bisa mandi - berat saat ini: 2020
dengan air hangat gr.
sebelum - HR= 143x/mnt
memerah ASI. - RR= 39x/mnt
e. Menjelaskan - Suhu
kepada ibu 07.00 WIB : 35,7oC
bagaimana cara 09.00 WIB : 35,9 oC
menyimpan asi. 11.00 WIB : 36,0 oC
f. Cuci tangan 13.00 WIB : 36,0 oC
terlebih dahulu - PB: 41 cm
dengan air bersih - LK: 32 cm
sebelum
memerah dan
menyimpan ASI
Perah agar
menghindarkan si
kecil dari
penularan bakteri
maupun virus.
g. Pastikan wadah
penyimpanan
bersih dan steril,
sudah dicuci
dengan air sabun
dan direndam air
panas (atau
menggunakan
alat steril)
h. Wadah yang baik
untuk dipakai
adalah botol kaca
dengan tutup
yang rapat
dengan bahan
bebas bisphenol
A (BPA). Botol
susu dari bahan
plastik maupun
kantong plastik
sebaiknya
dihindari karena

18
sangat rentan
terkontaminasi
dan bocor.
i. Labeli wadah
penyimpanan
dengan jam dan
tanggal memerah
ASI.

4. Menjelaskan kepada
ibu bagaimana cara
menyiapkan asi.

a. Apabila sudah
dibekukan,
pindahkan ASI
Perah dari freezer
ke lemari es
suhu 0- 4 ᵒC agar
ASI Perah mencair
perlahan. Jangan
langsung hangatkan
ASI Beku karena
perubahan suhu
mendadak akan
merusak sebagian
kandungan gizinya
b. Cairkan ASI Perah
dengan memutar
botolnya perlahan
agar krim dibagian
atas dapat
tercampur rata.
Hindari
pengocokan ASI
karena komponen
dalam ASI dapat
rusak.
c. Sajikan ASI Perah
yang lebih lama
terlebih dahulu
d. Jangan hangatkan
ASI Perah secara
langsung dengan
api kompor ya
Mams. Mama bisa
menghangatkan
ASI Perah dari
lemari es dengan
cara memasukkan

19
botol ASI Perah
dalam wadah berisi
air hangat atau air
dalam panci yang
telah dipanaskan
selama beberapa
menit.
e. Botol ASI Perah
tidak boleh
dimasukkan dalam
microwave karena
tidak bisa
memanaskan ASI
secara merata dan
dapat merusak
komponen ASI.
Permukaan botol
yang panas dapat
melukai si kecil.
Tidak hanya itu,
wadah juga dapat
pecah.
f. Sebelum memberi
ASI Perah yang
telah dihangatkan,
cek suhu ASI
dengan cara
meneteskan pada
telapak tangan
Mama.
g. ASI Perah yang
dicairkan harus
diberikan dalam
waktu 4 jam,
berikan segera
setelah
dihangatkan.
Setelah itu, apabila
ada sisa ASI Perah,
ASI tidak boleh
dibekukan ulang

5. melakukan konsultasi
laktasi dengan ibu
sebagai klien dalam
rangka membantu
menentukan status
dari suplai air susu ibu
6. memberikan dukungan
kepada ibu bahwa ibu
harus semangat

20
memberikan asi
kepada bayi karena asi
adalah nutrisi terbaik
untuk bayi terutama
bayi dengan kondisi
prematur, dimana
kandungan gizinya
bahkan jauh lebih baik
di bandingkan as ibu
dengan anak lahir
cukup bulan.
7. Menginstruksikan ibu
untuk berkonsultasi
pada praktisi
perawatan kesehatan
sebelum meminum
obat saat menyusui
meliputi konsumsi obat
beba dan kontrasepsi.

Ketidakseimb 1. Berikan perawatan bayi - Ibu mengatakan


angan nutrisi 20 November dan berikan makan di sudah lebih
kurang dari 2020 (07.30 antara waktu tidur dan tenang dan akan
kebutuhan WIB) siklus bangun bersabar
tubuh b.d 2. posisikan bayi untuk menunggu
kelemahan tidur di posisi sampai nanti bayi
otot untuk tengkurap di dada cukup umur dan
menelan orang tua memiliki refleks
3. sediakan kursi yang hisap
nyaman di area yang - Ibu mengatakan
DS : tenang untuk akan memberikan
- ibu pasien pemberian makan ASI dengan cara
mengatakan 4. Bergerak pelan dan memompa asi,
khawatir lembut saat memegang dan akan
dengan dan memberikan memberikan
kondisi perhatian pada bayi melalui selang
anaknya 5. Posisikan dan dukung OGT, maupun
selama memberikan dengan
makan dengan meneteskan
DO : memelihara posisi dengan pipet dan
- Berat lahir fleksi dan juga melaui dot
midline(misalnya secara bergantian
bayi: 2100
dukung bahu dan agar bayi dapat
gr, berat
dukung trunkal, food berlatih refleks
saat ini:
braching, hand holding, menelan dan
2000 gr.
penggunaan bunting , menghisap
- HR= atau swadding) - Ibu merasa
140x/mnt 6. berikan makan dengan senang meskipun
- RR= posisi tegak untuk belum mampu
38x/mnt menyokong ekstensi menyusui secara
lidah dan memelan langsung, namun
- suhu= 7. dukung partisipasi orang dapat
35,5oC tua pada saat memberikan asi

21
dengan cara skin
to skin melalui
metode kangguru
mother care
membuat ibu
merasa seolah
sedang menyusui
bayi secara
angsung
- Kemampuan bayi
untuk menghsap
dot masih lemah
-ibu tampak
memahami dengan
baik penjelasan yang
- terpasang
diberikan oleh
NGT perawat
- PB: 41 cm pemberian makan -Ibu mampu
8. Dukung proses menjelaskan kembali
- LK: 32 cm
menyusui penjelasan yang di
- refleks 9. monitor asupan dan berikan oleh
menghisap pengeluaran perawat
lemah -Bayi minum asi
konsumsi ASI lebih banyak di
12x25 cc banding hari
sebelumnya, yaitu
12x35
- berat saat ini: 2020
gr.
- HR= 143x/mnt
- RR= 39x/mnt
- Suhu
07.00 WIB : 35,7oC
09.00 WIB : 35,9 oC
11.00 WIB : 36,0 oC
13.00 WIB : 36,0 oC
- PB: 41 cm
LK: 32 cm

Implementasi hari ke-2


Nama Pasien : Bayi B Diagnosa Medis: Bayi Prematur
Jenis kelamin : Perempuan Hari/Tanggal : 21 November 2020
No.Kamar/Bed : Neonatus Shift : Pagi

Implementasi keperawatan Respons Nama &


Dx. Tanggal& TT

22
Perawat
Keperawatan Waktu
- Suhu
07.00 WIB : 36,3oC
09.00 WIB : 36,3 oC
11.00 WIB : 36,3 oC
13.00 WIB : 36,4 oC
- HR= 144x/mnt
Hipotermia - RR= 39x/mnt
b.d malnutrisi - PB: 41 cm
- LK: 32 cm
- berat saat ini: 2100
DS : gr
-
1. Mengecek suhu tubuh - Ibu mengatakan
bayi tiap 2 jam memberikan ASI
2. Melakukan pengecekan dengan cara
warna kulit klien memompa asi
DO :
3. Melakukan pengecakan dengan alat
- suhu= 35,5oC
apakah ada tanda dan pompa elektrik
- Berat lahir
gejala hipotermia dan akan
bayi: 2100 gr,
4. Melakukan pengecekan memberikan
berat saat ini:
nadi dan respirasi melalui selang
2000 gr. 21 November
apakah berada pada OGT, maupun
- HR= 2020 (07.00
rentang normal dengan
140x/mnt WIB)
5. Mengatu kelembapan meneteskan
- RR= 38x/mnt
dengan pipet dan
- terpasang inkubator pada 50%
untuk mencegah juga melaui dot
NGT
secara bergantian
- PB: 41 cm hilangnya panas
agar bayi dapat
- LK: 32 cm
berlatih refleks
- refleks
menelan dan
menghisap
menghisap -Ibu
lemah
konsumsi ASI
tampak lebih
12x25 cc tenang
-ibu mampu
menjelaskan cara
memerah asi,
menyimpan,
mengcairkan dan
memberikan ASI
yang benar
-Bayi minum asi
12x35ml

Ketidakefektif 1. Memonitor dan - Kemampuan bayi


an pemberian 21 November mengevaluasi untuk menghisap
ASI b.d Refeks 2020 (07.20 kemampuan bayi dot masih lemah
menghisap WIB) untuk menghisap dot -ibu mampu
tidak efektif 2. Mengevaluasi kembali menjelaskan dengan
edukasi yang baik
sebelumnya di berikan -Ibu mampu
DS : kepada ibu mengenai menjelaskan kembali
- ibu pasien bagai mana cara penjelasan yang di

23
mengatakan
sedih karena
tidak bisa
menyusui
anaknya berikan oleh
secara perawat tentang
langsung bagai mana cara
memerah ASI,
menyimpan, dan
memberkan ASI kepada
bayi
DO : -Bayi minum asi
- hisapan bayi lebih banyak di
lemah banding hari
- Berat lahir memerah ASI, sebelumnya, yaitu
bayi: 2100 gr, menyimpan, dan 12x35
berat saat ini: memberkan ASI - Suhu
2000 gr. kepada bayi 07.00 WIB : 36,3oC
- HR= 09.00 WIB : 36,3 oC
140x/mnt 11.00 WIB : 36,3 oC
- RR= 38x/mnt 13.00 WIB : 36,4 oC
- suhu= 35,5oC - HR= 144x/mnt
- terpasang - RR= 39x/mnt
NGT - PB: 41 cm
- PB: 41 cm - LK: 32 cm
- LK: 32 cm - berat saat ini: 2100
- refleks gr
menghisap
lemah

konsumsi ASI
12x25 cc
Ketidakseimb 1. Membantu ibu - Ibu mengatakan
angan nutrisi 21 November memberikan ASI di sudah lebih
kurang dari 2020 (07.30 antara waktu tidur dan tenang dan akan
kebutuhan WIB) siklus bangun, yaitu bersabar
tubuh b.d jam 07.30 menunggu
kelemahan 2. Membantu ibu sampai nanti bayi
otot untuk memposisikan bayi cukup umur dan
menelan untuk tidur di posisi memiliki refleks
tengkurap di dada ibu hisap
3. Menyediakan kursi yang - Ibu mengatakan
DS : nyaman di area yang akan memberikan
- ibu pasien tenang untuk ASI dengan cara
mengatakan memberikcan ASI memompa asi,
khawatir 4. Bergerak pelan dan dan akan
dengan lembut saat memegang memberikan
kondisi bayi melalui selang
anaknya 5. Posisikan dan dukung OGT, maupun
selama memberikan dengan
makan dengan meneteskan
DO : memelihara posisi dengan pipet dan
- Berat lahir fleksi dan juga melaui dot
midline(misalnya secara bergantian
bayi: 2100

24
agar bayi dapat
berlatih refleks
menelan dan
menghisap
- Ibu merasa
senang meskipun
belum mampu
menyusui secara
langsung, namun
dapat
memberikan asi
dengan cara skin
to skin melalui
metode kangguru
mother care
gr, berat
membuat ibu
saat ini:
merasa seolah
2000 gr. dukung bahu dan sedang menyusui
- HR= dukung trunkal, food bayi secara
140x/mnt braching, hand holding, angsung
- RR= penggunaan bunting ,
atau swadding)
- Kemampuan bayi
38x/mnt untuk menghisap
6. berikan makan dengan dot masih lemah
- suhu= posisi tegak untuk -ibu tampak
35,5oC menyokong ekstensi memahami dengan
- terpasang lidah dan memelan. baik penjelasan yang
NGT Kita bisa melakukan diberikan oleh
dengan metode perawat
- PB: 41 cm kangguru -Ibu mampu
- LK: 32 cm 7. Mendukung partisipasi menjelaskan kembali
orang tua pada saat penjelasan yang di
- refleks
pemberian makan berikan oleh
menghisap
perawat
lemah
-Bayi minum asi
konsumsi ASI
12x25 cc lebih banyak di
banding hari
sebelumnya, yaitu
12x35
- Suhu
07.00 WIB : 36,3oC
09.00 WIB : 36,3 oC
11.00 WIB : 36,3 oC
13.00 WIB : 36,4 oC
- HR= 144x/mnt
- RR= 39x/mnt
- PB: 41 cm
- LK: 32 cm
- berat saat ini: 2100
gr

Implementasi hari ke-3


Nama Pasien : Bayi B Diagnosa Medis: Bayi Prematur
Jenis kelamin : Perempuan Hari/Tanggal : 22 November 2020

25
No.Kamar/Bed : Neonatus Shift : Pagi

Nama &
Dx. Tanggal& Implementasi keperawatan Respons TT
Keperawatan Waktu Perawat
- Suhu
07.00 WIB : 36,4oC
09.00 WIB : 36,4oC
11.00 WIB : 36,5 oC
13.00 WIB : 36,6 oC
- HR= 144x/mnt
Hipotermia - RR= 39x/mnt
b.d malnutrisi - PB: 41 cm
- LK: 32 cm
- berat saat ini: 2150
DS : gr
-
- Ibu mengatakan
1. Mengecek suhu tubuh bayi memberikan ASI
tiap 2 jam dengan cara
2. Melakukan pengecekan memompa asi
DO : warna kulit klien dengan alat
- suhu= 35,5oC 3. Melakukan pengecakan pompa elektrik
- Berat lahir apakah ada tanda dan dan akan
bayi: 2100 gr, gejala hipotermia memberikan
berat saat ini: 4. Melakukan pengecekan melalui selang
2000 gr. 21 November nadi dan respirasi apakah OGT, maupun
- HR= 2020 (07.00 berada pada rentang dengan
140x/mnt WIB) normal meneteskan
- RR= 38x/mnt 5. Mengatu kelembapan dengan pipet dan
- terpasang
inkubator pada 50% untuk juga melaui dot
NGT
mencegah hilangnya panas secara bergantian
- PB: 41 cm
agar bayi dapat
- LK: 32 cm
berlatih refleks
- refleks
menelan dan
menghisap
menghisap -Ibu
lemah
konsumsi ASI
tampak lebih
12x25 cc tenang
- ibu mampu
menjelaskan cara
memerah asi,
menyimpan,
mengcairkan dan
memberikan ASI
yang benar
- Bayi minum asi
12x35ml

Ketidakefektif 1. Memonitor dan - Kemampuan bayi


an pemberian 21 November mengevaluasi untuk menghisap
ASI b.d Refeks 2020 (07.20 kemampuan bayi untuk dot masih lemah
menghisap WIB) menghisap dot - ibu mampu
tidak efektif 2. Mengevaluasi kembali menjelaskan
edukasi yang dengan baik

26
DS :
- ibu pasien
mengatakan - Ibu mampu
sedih karena menjelaskan
tidak bisa kembali
menyusui penjelasan yang
anaknya di berikan oleh
secara perawat tentang
langsung bagai mana cara
memerah ASI,
menyimpan, dan
memberkan ASI
DO : sebelumnya di berikan kepada bayi
- hisapan bayi kepada ibu mengenai - Bayi minum asi
lemah bagai mana cara lebih banyak di
- Berat lahir memerah ASI, banding hari
bayi: 2100 gr, menyimpan, dan sebelumnya, yaitu
berat saat ini: memberkan ASI kepada 12x35
2000 gr. bayi - Suhu
- HR= 07.00 WIB : 36,4oC
140x/mnt 09.00 WIB : 36,4 oC
- RR= 38x/mnt 11.00 WIB : 36,5 oC
- suhu= 35,5oC 13.00 WIB : 36,6 oC
- terpasang - HR= 144x/mnt
NGT - RR= 39x/mnt
- PB: 41 cm - PB: 41 cm
- LK: 32 cm - LK: 32 cm
- refleks - berat saat ini: 2150
menghisap gr
lemah

konsumsi ASI
12x25 cc
Ketidakseimb 1. Membantu ibu - Ibu mengatakan
angan nutrisi 21 November memberikan ASI di sudah lebih
kurang dari 2020 (07.30 antara waktu tidur dan tenang dan akan
kebutuhan WIB) siklus bangun, yaitu bersabar
tubuh b.d jam 07.30 menunggu
kelemahan 2. Membantu ibu sampai nanti bayi
otot untuk memposisikan bayi cukup umur dan
menelan untuk tidur di posisi memiliki refleks
tengkurap di dada ibu hisap
3. Menyediakan kursi yang - Ibu mengatakan
DS : nyaman di area yang akan memberikan
- ibu pasien tenang untuk ASI dengan cara
mengatakan memberikcan ASI memompa asi,
khawatir 4. Bergerak pelan dan dan akan
dengan lembut saat memegang memberikan
kondisi bayi melalui selang
anaknya 5. Posisikan dan dukung OGT, maupun
selama memberikan dengan
makan dengan meneteskan

27
dengan pipet dan
juga melaui dot
secara bergantian
agar bayi dapat
berlatih refleks
menelan dan
menghisap
- Ibu merasa
senang meskipun
belum mampu
menyusui secara
langsung, namun
dapat
memberikan asi
DO : dengan cara skin
to skin melalui
- Berat lahir metode kangguru
bayi: 2100 memelihara posisi mother care
gr, berat fleksi dan membuat ibu
saat ini: midline(misalnya merasa seolah
2000 gr. dukung bahu dan sedang menyusui
- HR= dukung trunkal, food bayi secara
140x/mnt braching, hand holding, angsung
penggunaan bunting , - Kemampuan bayi
- RR= atau swadding) untuk menghisap
38x/mnt 6. berikan makan dengan dot masih lemah
- suhu= posisi tegak untuk -ibu tampak
35,5oC menyokong ekstensi memahami dengan
lidah dan memelan.
- terpasang
Kita bisa melakukan
baik penjelasan yang
diberikan oleh
NGT
dengan metode perawat
- PB: 41 cm kangguru -Ibu mampu
- LK: 32 cm 7. Mendukung partisipasi menjelaskan kembali
orang tua pada saat penjelasan yang di
- refleks pemberian makan berikan oleh
menghisap perawat
lemah -Bayi minum asi
konsumsi ASI lebih banyak di
12x25 cc
banding hari
sebelumnya, yaitu
12x35
- Suhu
07.00 WIB : 36,4oC
09.00 WIB : 36,4 oC
11.00 WIB : 36,5 oC
13.00 WIB : 36,6 oC
- HR= 144x/mnt
- RR= 39x/mnt
- PB: 41 cm
- LK: 32 cm
- berat saat ini: 2150
gr

28
EVALUASI KEPERAWATAN HARI-1

Nama Pasien : Diagnosa Medis :


Jenis kelamin : Hari/Tanggal :
No.Kamar/Bed : Shift :

Dx. Keperawatan Tanggal & Evaluasi


Jam Paraf
Hipotermia b.d 20 S :
malnutrisi November - Ibu mengatakan sudah lebih tenang
2020 (13.00 - Ibu mengatakan akan bersabar
WIB) menunggu sampai nanti bayi cukup
DS : umur dan memiliki refleks hisap
- ibu pasien - Ibu mengatakan akan memberikan
mengatakan ASI dengan cara memompa asi, dan
khawatir dengan akan memberikan melalui selang
kondisi anaknya OGT, maupun dengan meneteskan
- ibu pasien dengan pipet dan juga melaui dot
mengatakan sedih secara bergantian agar bayi dapat
karena tidak bisa berlatih refleks menelan dan
menyusui anaknya menghisap
secara langsung - Ibu merasa senang meskipun belum
mampu menyusui secara langsung,
namun dapat memberikan asi
dengan cara skin to skin melalui

29
DO : metode kangguru mother care
- Berat lahir bayi: membuat ibu merasa seolah sedang
2100 gr, berat saat menyusui bayi secara angsung
ini: 2000 gr.
- HR= 140x/mnt
- RR= 38x/mnt O:
- suhu= 35,5oC -Ibu tampak lebih tenang
- terpasang OGT -ibu tampak memahami dengan baik
- PB: 41 cm penjelasan yang diberikan oleh perawat
- LK: 32 cm -Ibu mampu menjelaskan kembali
- refleks menghisap penjelasan yang di berikan oleh perawat
lemah
konsumsi ASI 12x25 cc -Bayi minum asi lebih banyak di banding
hari sebelumnya, yaitu 12x35
- berat saat ini: 2020 gr.
- HR= 143x/mnt
- RR= 39x/mnt
- Suhu
07.00 WIB : 35,7oC
09.00 WIB : 35,9 oC
11.00 WIB : 36,0 oC
13.00 WIB : 36,0 oC
- PB: 41 cm
- LK: 32 cm

A: Masalah teratasi sebagian


Indikator Awal Tujuan Hasil
1.refleks 1 5 2
menghisap
2.terdengar 2 5 3
menelan
3.Penambahan 1 5 2
berat badan
sesuai usia
4.minimal 8 kali 2 5 5
menyusui per
hari

P :
Intervensi di lanjutkan:
1. Mengecek suhu tubuh bayi tiap 2 jam
2. Melakukan pengecekan warna kulit
klien
3. Melakukan pengecakan apakah ada
tanda dan gejala hipotermia
4. Melakukan pengecekan nadi dan
respirasi apakah berada pada
rentang normal
5. Mengatu kelembapan inkubator pada
50% untuk mencegah hilangnya
panas

30
6. Memberikan selimut atau kain guna
menghangatkan tubuh bayi
7. Matikan AC, kipas angin yang dapat
bayi kedinginan

Ketidakefektifan 20 S:
pemberian ASI b.d November - Kemampuan bayi untuk menghisap dot
Refeks menghisap 2020 (13.10 masih lemah
tidak efektif WIB) - ibu mampu menjelaskan dengan baik
- Ibu mampu menjelaskan kembali
penjelasan yang di berikan oleh perawat
DS : tentang bagai mana cara memerah ASI,
- ibu pasien menyimpan, dan memberkan ASI kepada
mengatakan sedih bayi
karena tidak bisa - Bayi minum asi lebih banyak di banding
menyusui anaknya hari sebelumnya, yaitu 12x35
secara langsung
O:
- Suhu
07.00 WIB : 36,3oC
DO : 09.00 WIB : 36,3 oC
- hisapan bayi lemah 11.00 WIB : 36,3 oC
- Berat lahir bayi: 13.00 WIB : 36,4 oC
2100 gr, berat saat - HR= 144x/mnt
ini: 2000 gr. - RR= 39x/mnt
- HR= 140x/mnt - PB: 41 cm
- RR= 38x/mnt - LK: 32 cm
- suhu= 35,5oC - berat saat ini: 2100 gr
- terpasang NGT
- PB: 41 cm A: Masalah teratasi sebagian
- LK: 32 cm Indikator Awal Tujuan Hasil
- refleks menghisap 1.refleks 1 5 2
lemah menghisap
konsumsi ASI 12x25 cc 2.terdengar 2 5 3
menelan
3.Penambahan 1 5 2
berat badan
sesuai usia
4.minimal 8 kali 2 5 5
menyusui per
hari
P :
Intervensi di lanjutkan:
1. Memonitor dan mengevaluasi
kemampuan bayi untuk menghisap
dot
2. Mengevaluasi kembali edukasi yang
sebelumnya di berikan kepada ibu
mengenai bagai mana cara memerah

31
ASI, menyimpan, dan memberkan
ASI kepada bayi

Ketidakseimbanga 20 S:
n nutrisi kurang November - Ibu mengatakan sudah lebih tenang dan
dari kebutuhan 2020 (13.20 akan bersabar menunggu sampai nanti
tubuh b.d WIB) bayi cukup umur dan memiliki refleks
kelemahan otot hisap
untuk menelan - Ibu mengatakan akan memberikan ASI
dengan cara memompa asi, dan akan
memberikan melalui selang OGT, maupun
DS : dengan meneteskan dengan pipet dan
- ibu pasien juga melaui dot secara bergantian agar
mengatakan bayi dapat berlatih refleks menelan dan
khawatir dengan menghisap
kondisi anaknya - Ibu merasa senang meskipun belum
mampu menyusui secara langsung,
namun dapat memberikan asi dengan
DO : cara skin to skin melalui metode
- Berat lahir bayi: kangguru mother care membuat ibu
merasa seolah sedang menyusui bayi
2100 gr, berat
secara angsung
saat ini: 2000 gr.
- HR= 140x/mnt O:
- RR= 38x/mnt - Kemampuan bayi untuk menghsap dot
masih lemah
- suhu= 35,5oC -ibu tampak memahami dengan baik
- terpasang NGT penjelasan yang diberikan oleh perawat
-Ibu mampu menjelaskan kembali
- PB: 41 cm
penjelasan yang di berikan oleh perawat
- LK: 32 cm -Bayi minum asi lebih banyak di banding
- refleks hari sebelumnya, yaitu 12x35
menghisap lemah - berat saat ini: 2020 gr.
konsumsi ASI 12x25 cc - HR= 143x/mnt
- RR= 39x/mnt
- Suhu
07.00 WIB : 35,7oC
09.00 WIB : 35,9 oC
11.00 WIB : 36,0 oC
13.00 WIB : 36,0 oC
- PB: 41 cm
LK: 32 cm

A: Masalah belum teratasi


Indikator Awal Tujuan Hasil
1. Intake nutrisi1 5 2
2. Intake cairan 1 5 2
lewat mulut
3. Perbandingan 1 5 2
berat/tinggi
4. Intake kalori 1 5 2

P :

32
Intervensi di lanjutkan:
1. Berikan perawatan bayi dan berikan
makan di antara waktu tidur dan
siklus bangun
2. posisikan bayi untuk tidur di posisi
tengkurap di dada orang tua
3. sediakan kursi yang nyaman di area
yang tenang untuk pemberian makan
4. Bergerak pelan dan lembut saat
memegang dan memberikan
perhatian pada bayi
5. Posisikan dan dukung selama
memberikan makan dengan
memelihara posisi fleksi dan
midline(misalnya dukung bahu dan
dukung trunkal, food braching, hand
holding, penggunaan bunting , atau
swadding)
6. berikan makan dengan posisi tegak
untuk menyokong ekstensi lidah dan
memelan
7. dukung partisipasi orang tua pada saat
pemberian makan
8. Dukung proses menyusui
9. monitor asupan dan pengeluaran

EVALUASI KEPERAWATAN HARI-2

Nama Pasien : By. B Diagnosa Medis : Bayi lahir


prematur
Jenis kelamin : Perempuan Hari/Tanggal : 21 November
2020
No.Kamar/Bed : Neonatus Shift : Pagi

Dx. Keperawatan Tanggal & Evaluasi


Jam Paraf
Hipotermia b.d 21 November S :
malnutrisi 2020 (13.00 - berat saat ini: 2100 gr
WIB) - Ibu mengatakan memberikan ASI dengan cara
memompa asi dengan alat pompa elektrik dan
DS : akan memberikan melalui selang OGT, maupun
dengan meneteskan dengan pipet dan juga
- melaui dot secara bergantian agar bayi dapat
berlatih refleks menelan dan menghisap -Ibu
DO : tampak lebih tenang
- Berat lahir bayi: - ibu mampu menjelaskan cara memerah asi,
2100 gr, berat saat menyimpan, mengcairkan dan memberikan
ini: 2000 gr. ASI yang benar
- HR= 140x/mnt - Bayi minum asi 12x35ml
- RR= 38x/mnt
- suhu= 35,5oC O:
- terpasang OGT - Suhu

33
- PB: 41 cm 07.00 WIB : 36,3oC
- LK: 32 cm 09.00 WIB : 36,3 oC
- refleks menghisap 11.00 WIB : 36,3 oC
lemah 13.00 WIB : 36,4 oC
konsumsi ASI 12x25 cc - HR= 144x/mnt
- RR= 39x/mnt
- PB: 41 cm
LK: 32 cm

A: Masalah teratasi sebagian


Indikator Awal Tujuan Hasil
1.refleks 2 5 3
menghisap
2.terdengar 3 5 5
menelan
3.Penambahan 2 5 5
berat badan
sesuai usia
4.minimal 8 kali 5 5 5
menyusui per
hari

P :
Intervensi di lanjutkan:
1. Mengecek suhu tubuh bayi tiap 2 jam
2. Melakukan pengecekan warna kulit klien
3. Melakukan pengecakan apakah ada tanda dan
gejala hipotermia
4. Melakukan pengecekan nadi dan respirasi
apakah berada pada rentang normal
5. Mengatu kelembapan inkubator pada 50%
untuk mencegah hilangnya panas
6. Memberikan selimut atau kain guna
menghangatkan tubuh bayi
7. Matikan AC, kipas angin yang dapat bayi
kedinginan

Ketidakefektifan 21 November S:
pemberian ASI b.d 2020 (13.20 - Kemampuan bayi untuk menghisap dot masih
Refeks menghisap WIB) lemah
tidak efektif - ibu mampu menjelaskan dengan baik
- Ibu mampu menjelaskan kembali penjelasan
yang di berikan oleh perawat tentang bagai
DS : mana cara memerah ASI, menyimpan, dan
- ibu pasien memberkan ASI kepada bayi
mengatakan sedih - Bayi minum asi lebih banyak di banding hari
karena tidak bisa sebelumnya, yaitu 12x35
menyusui anaknya

34
secara langsung O:

- Suhu
07.00 WIB : 36,3oC
DO : 09.00 WIB : 36,3 oC
- hisapan bayi lemah 11.00 WIB : 36,3 oC
- Berat lahir bayi: 13.00 WIB : 36,4 oC
2100 gr, berat saat - HR= 144x/mnt
ini: 2000 gr. - RR= 39x/mnt
- HR= 140x/mnt - PB: 41 cm
- RR= 38x/mnt - LK: 32 cm
- suhu= 35,5oC - berat saat ini: 2100 gr
- terpasang NGT
- PB: 41 cm
- LK: 32 cm A: Masalah teratasi sebagian
- refleks menghisap Indikator Awal Tujuan Hasil
lemah 1.refleks 2 5 3
konsumsi ASI 12x25 cc menghisap
2.terdengar 3 5 4
menelan
3.Penambahan 2 5 4
berat badan sesuai
usia
4.minimal 8 kali 5 5 5
menyusui per hari

P :
Intervensi di lanjutkan:
1. Memonitor dan mengevaluasi
kemampuan bayi untuk menghisap dot
2. Mengevaluasi kembali edukasi yang
sebelumnya di berikan kepada ibu
mengenai bagai mana cara memerah ASI,
menyimpan, dan memberkan ASI kepada
bayi

Ketidakseimbanga 21 November S:
n nutrisi kurang 2020 (13.30 - -ibu mampu menjelaskan dengan baik
dari kebutuhan WIB) - -Ibu mampu menjelaskan kembali
tubuh b.d penjelasan yang di berikan oleh perawat
kelemahan otot tentang bagai mana cara memerah ASI,
untuk menelan menyimpan, dan memberkan ASI kepada
bayi

DS : O:
- ibu pasien - Kemampuan bayi untuk menghisap dot masih
mengatakan lemah
khawatir dengan - Bayi minum asi lebih banyak di banding hari
kondisi anaknya sebelumnya, yaitu 12x35
- Suhu
07.00 WIB : 36,3oC
DO : 09.00 WIB : 36,3 oC

35
- Berat lahir bayi: 11.00 WIB : 36,3 oC
13.00 WIB : 36,4 oC
2100 gr, berat
- HR= 144x/mnt
saat ini: 2000 gr.
- RR= 39x/mnt
- HR= 140x/mnt - PB: 41 cm
- RR= 38x/mnt - LK: 32 cm
- berat saat ini: 2100 gr
- suhu= 35,5oC
- terpasang NGT
- PB: 41 cm
- LK: 32 cm A: Masalah teratasi sebagian
Indikator Awal Tujuan Hasil
- refleks 1. Intake nutrisi 1 5 3
menghisap lemah 2. Intake cairan 1 5 3
konsumsi ASI 12x25 cc
lewat mulut
3. Perbandingan 1 5 3
berat/tinggi
4. Intake kalori 1 5 3

P :
Intervensi di lanjutkan:
1. Berikan perawatan bayi dan berikan
makan di antara waktu tidur dan siklus
bangun
2. posisikan bayi untuk tidur di posisi
tengkurap di dada orang tua
3. sediakan kursi yang nyaman di area yang
tenang untuk pemberian makan
4. Bergerak pelan dan lembut saat memegang
dan memberikan perhatian pada bayi
5. Posisikan dan dukung selama memberikan
makan dengan memelihara posisi fleksi
dan midline(misalnya dukung bahu dan
dukung trunkal, food braching, hand
holding, penggunaan bunting , atau
swadding)
6. berikan makan dengan posisi tegak untuk
menyokong ekstensi lidah dan memelan
7. dukung partisipasi orang tua pada saat
pemberian makan
8. Dukung proses menyusui
9. monitor asupan dan pengeluaran

EVALUASI KEPERAWATAN HARI-3

Nama Pasien : By. B Diagnosa Medis: Bayi lahir


prematur
Jenis kelamin : Perempuan Hari/Tanggal : 22 November
2020
No.Kamar/Bed : Neonatus Shift : Pagi

36
Dx. Keperawatan Tanggal & Evaluasi
Jam Paraf
Hipotermia b.d 22 November S :
malnutrisi 2020 (13.00 - berat saat ini: 2150 gr
WIB) - Ibu mengatakan memberikan ASI dengan cara
memompa asi dengan alat pompa elektrik dan
DS : akan memberikan melalui selang OGT, maupun
dengan meneteskan dengan pipet dan juga
- melaui dot secara bergantian agar bayi dapat
berlatih refleks menelan dan menghisap -Ibu
DO : tampak lebih tenang
- Berat lahir bayi: - ibu mampu menjelaskan cara memerah asi,
2100 gr, berat saat menyimpan, mengcairkan dan memberikan
ini: 2000 gr. ASI yang benar
- HR= 140x/mnt - Bayi minum asi 12x35ml
- RR= 38x/mnt
- suhu= 35,5oC O:
- terpasang OGT - Suhu
- PB: 41 cm 07.00 WIB : 36,4oC
- LK: 32 cm 09.00 WIB : 36,4 oC
- refleks menghisap 11.00 WIB : 36,5 oC
lemah 13.00 WIB : 36,6 oC
konsumsi ASI 12x25 cc - HR= 144x/mnt
- RR= 39x/mnt
- PB: 41 cm
LK: 32 cm

A: Masalah teratasi
Indikator Awal Tujuan Hasil
1.refleks 2 5 5
menghisap
2.terdengar 3 5 5
menelan
3.Penambahan 2 5 5
berat badan
sesuai usia
4.minimal 8 kali 5 5 5
menyusui per
hari

P :
Intervensi di hentikan

Ketidakefektifan 22 November S:
pemberian ASI b.d 2020 (13.20 - Kemampuan bayi untuk menghisap dot masih
Refeks menghisap WIB) lemah
tidak efektif - ibu mampu menjelaskan dengan baik
- Ibu mampu menjelaskan kembali penjelasan
yang di berikan oleh perawat tentang bagai
DS : mana cara memerah ASI, menyimpan, dan

37
- ibu pasien memberkan ASI kepada bayi
mengatakan sedih - Bayi minum asi lebih banyak di banding hari
karena tidak bisa sebelumnya, yaitu 12x35
menyusui anaknya
secara langsung O:

- Suhu
07.00 WIB : 36,4oC
DO : 09.00 WIB : 36,4 oC
- hisapan bayi lemah 11.00 WIB : 36,5 oC
- Berat lahir bayi: 13.00 WIB : 36,6 oC
2100 gr, berat saat - HR= 144x/mnt
ini: 2000 gr. - RR= 39x/mnt
- HR= 140x/mnt - PB: 41 cm
- RR= 38x/mnt - LK: 32 cm
- suhu= 35,5oC - berat saat ini: 2100 gr
- terpasang NGT
- PB: 41 cm
- LK: 32 cm A: Masalah teratasi sebagian
- refleks menghisap Indikator Awal Tujuan Hasil
lemah 1.refleks 2 5 4
konsumsi ASI 12x25 cc menghisap
2.terdengar 3 5 5
menelan
3.Penambahan 2 5 5
berat badan sesuai
usia
4.minimal 8 kali 5 5 5
menyusui per hari

P :
Intervensi di lanjutkan:
1. Memonitor dan mengevaluasi kemampuan
bayi untuk menghisap dot
2. Mengevaluasi kembali edukasi yang
sebelumnya di berikan kepada ibu mengenai
bagai mana cara memerah ASI, menyimpan,
dan memberkan ASI kepada bayi

Ketidakseimbanga 22 November S:
n nutrisi kurang 2020 (13.30 - -ibu mampu menjelaskan dengan baik
dari kebutuhan WIB) - -Ibu mampu menjelaskan kembali
tubuh b.d penjelasan yang di berikan oleh perawat
kelemahan otot tentang bagai mana cara memerah ASI,
untuk menelan menyimpan, dan memberkan ASI kepada
bayi

DS : O:
- ibu pasien - Kemampuan bayi untuk menghisap dot masih
mengatakan lemah
khawatir dengan - Bayi minum asi lebih banyak di banding hari
kondisi anaknya sebelumnya, yaitu 12x35

38
- Suhu
07.00 WIB : 36,4oC
DO : 09.00 WIB : 36,4 oC
- Berat lahir bayi: 11.00 WIB : 36,5 oC
13.00 WIB : 36,6 oC
2100 gr, berat
- HR= 144x/mnt
saat ini: 2000 gr.
- RR= 39x/mnt
- HR= 140x/mnt - PB: 41 cm
- RR= 38x/mnt - LK: 32 cm
- berat saat ini: 2100 gr
- suhu= 35,5oC
- terpasang NGT
A: Masalah teratasi sebagian
- PB: 41 cm
Indikator Awal Tujuan Hasil
- LK: 32 cm 1. Intake nutrisi 1 5 4
- refleks 2. Intake cairan 1 5 4
menghisap lemah lewat mulut
konsumsi ASI 12x25 cc 3. Perbandingan 1 5 4
berat/tinggi
4. Intake kalori 1 5 4

P :
Intervensi di lanjutkan:
1. Berikan perawatan bayi dan berikan
makan di antara waktu tidur dan siklus
bangun
2. posisikan bayi untuk tidur di posisi
tengkurap di dada orang tua
3. sediakan kursi yang nyaman di area yang
tenang untuk pemberian makan
4. Bergerak pelan dan lembut saat memegang
dan memberikan perhatian pada bayi
5. Posisikan dan dukung selama memberikan
makan dengan memelihara posisi fleksi
dan midline(misalnya dukung bahu dan
dukung trunkal, food braching, hand
holding, penggunaan bunting , atau
swadding)
6. berikan makan dengan posisi tegak untuk
menyokong ekstensi lidah dan memelan
7. dukung partisipasi orang tua pada saat
pemberian makan
8. Dukung proses menyusui
9. monitor asupan dan pengeluaran

39

Anda mungkin juga menyukai