Tugas Formulasi Sediaan Tetes Mata
Tugas Formulasi Sediaan Tetes Mata
Tugas Formulasi Sediaan Tetes Mata
Disusun Oleh :
2019
A.) Preparasi / Formula Sediaan Tetes Mata
Bahan Konsentrasi
Sulfasetamida 10
natrium (%)
Natrium 0,1
tiosulfat (%)
Dinatrium 0,05
edetat (%)
Dapar fosfat 7
(pH)
Pada saat sebelum melakukan uji sterilitas dari sediaan, pada meja lemari
aseptis terlebih dahulu dilap dengan alkohol 70%, lalu dinyalakan lampu
ultraviolet (UV) dan LAF selama 1jam. Kemasan obat tetes mata bagian
luarnya dibersihkan dengan alkohol 70%. Tiga tabung reaksi yang berisi media
Tioglikolat, ke dalam masing-masing tabung diteteskan 2 mL sediaan uji
dan diinkubasikan pada suhu 3035 oC. Hal yang sama dilakukan terhadap tiga
tabung reaksi yang berisi media Soybean-Casein Digest,dan diinkubasikan pada
suhu 2025 oC. Inkubasi dilakukan selama tidak kurang dari 14 hari dan setiap
hari diamati apakah terjadi kekeruhan dan juga perlu adanya kontrol sterilitas
media uji berupa kontrol positif, dan kontrol negatif.
sediaan farmasi tetes mata dengan cara melihat bentuk sediaan. Pada sediaan
tetes mata, harus dilakukan uji evaluasi terlebih dahulu untuk mengetahui apakah
sediaan tetes mata tersebut layak untuk di gunakan dalam pengobatan atau tidak.
1. Uji Organoleptis
Uji organoleptik atau uji indera atau uji sensori merupakan cara pengujian
dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya
produk.
menghasilkan produk. Selain itu, dengan adanya uji organoleptik, produsen dapat
meluaskan pasaran, atau dengan mengarah ke segmen pasar tertentu. Melalui uji
menyeleksi bahan mentah atau formulasi dari berbagai pilihan atau tawaran.
bahan dalam sediaan larutan tetes mata. Setelah itu hasil pengamatan dicatat dan
2. Kejernihan
Kejernihan adalah suatu batasan yang relatif, artinya sangat dipengaruhi oleh
penilaian subjektif dari pengamat. Uji kejernihan larutan sangat penting untuk
memastikan tidak ada partikel padat yang belum terdispersi kecuali sediaan yang
dibuat dalam bentuk suspensi, serta untuk mengidentifikasi partikel-partikel yang
tidak diinginkan dalam sediaan larutan tetes mata tersebut. Tidak dapat diragukan,
suatu larutan bersih yang sangat mengkilap, membawa pengaruh bagi pengamat
untuk menyimpulkan bahwa produk tersebut istimewa baik dalam mutu maupun
kemurniannya.
berwarna, transparan, dan terbuat dari kaca netral. Masukkan ke dalam dua
tabung reaksi masing-masing larutan zat uji dan Suspensi padanan yang sesuai
secukupnya, dibuat segar sehingga volume larutan dalam tabung reaksi terisi
setinggi tepat 40 mm. Bandingkan kedua isi tabung setelah 5 menit pembuatan
Larutan mata adalah dengan definisi bebas dari partikel asing dan jernih
penampilan untuk larutan dalam lingkungan yang bersih, penggunaan LAF dan
bebas dari partikel asing. Dalam beberapa permasalahan, kejernihan dan sterilisasi
dilakukan dalam langkah filtrasi yang sama. Ini penting untuk menyadari bahwa
larutan jernih sama fungsinya untuk pembersihan wadah dan tutup. Keduanya,
wadah dan tutup harus bersih, steril dan tak tertumpahkan.Wadah atau tutup
tidak membawa partikel dalam larutanselama kontak lama dalam penyimpanan.
hingga 25 mm, tidak berwarna, transparan, dan terbuat dari kaca netral.
mm.
Suspensi padanan I dapat langsung dibedakan dari air dan dari suspensi
padanan II.
memperbaiki daya tahan sediaan, mengoptimasi kerja zat aktif, dan juga
rendah oleh karena sistem yang terdapat pada darah seperti asam
nyari tanpa rasa nyeri adalah larutan dengan harga pH 7,3 – 9,7. daerah
Tetes mata didapar atas dasar beberapa alasan yang sangat berbeda.
larutan pada kondisi isohidri (pH = 7,4) adalah sangat berguna untuk
mencapai rasa bebas nyeri yang sempurna, meskipun hal ini sangat sulit
fisiologis. Hal yang sama terjadi pada anestetikal lokal untuk terapi mata
harga pH 5, 5 – 6,5.
Penyeimbangan pH pada umumnya dilakukan dengan larutan dapar
a. Dapar natrium asetat – asam borat, kapasitas daparnya tinggi dalam
daerah asam.
c. Jika harga pH yang ditetapkan atas dasar stabilitas berada diluar
tidak menunjukan kapasitas dapar sehingga oleh cairan air mata lebih
ekivalen dengan cairanair mata yaitu 7,4 dan prakteknya jarang dicapai.
Mayoritas bahan aktif dalam optalmology adalah garam basa lemah dan
Prosedur Pengujian :
a. Kertas indikator pH. Kertas dicelupkan ke dalam larutan dan hasil
b. Harga pH adalah harga yan gdiberikan oleh alat potensiometrik (pH
meter) yang sesuai, yang telah dibakukan terhadap Baku larutan dapar,
yang mampu mengukur harga pH sampai 0,02 unit pH. Pelarut untuk
4. Tonisitas
dalam larutan berair. Larutan mata adalah isotonik dengan larutan lain
dibuat mendekati isotonis agar dapat diterima tanpa rasa nyeri dan
steril. Mata biasanya dapat mentoleransi larutan sama untuk range 0,5
% – 1,8 %NaCl intraokuler. Namun demikian ini tidak dibutuhkan ketika
5. Viskositas
Tetes mata dalam air mempunyai kerugian, oleh karena mereka dapat
aktif yang lebih baik didalam cairan dan waktu kontak yang lebih
panjang dengan mata. Lagi pula sediaan tersebut memiliki sifat lunak
dan licin sehingga dapat mengurangi rasa nyeri. Oleh Karena itu sediaan
waktu kontak dalam mata dan untuk absorpsi obat dan aktivitasnya.
Prosedur Uji :
e. Lepaskan bola hisap,bila larutan tetes mata turun tampak pada garis
pertama,hidupkan stopwatch.
f. Matikan stopwatch ketika larutan tetes mata tepat pada garis ke 2
Semua produk tetes mata yang diberi label steril harus melewati uji
dan juga untuk mengetahui tingkat sterilitas dari larutan tetes mata
Prosedur Uji:
sekurang-kurangnya pada hari ke-3atau ke-4 atau ke-5, pada hari ke-7
atau hari ke-8 dan pada hari terakhir dari masa uji.
b. Pada interval waktu tertentu dan pada akhir periode inkubasi,
semua isi wadah akan diamat untuk menunjukkan ada atau tidaknya