Laporan Praktikum Peta Kerja - Kelompok 29

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA SISTEM KERJA

PETA-PETA KERJA

Disusun oleh:

Kelompok 29

1. Dika Cahya Novandra (119190005)


2. Andi Kuta Silaban (119190050)
3. Anastasya Gloria Eveline (119190113)
4. Dinda Anisa Dewi (119190149)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2021
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

LEMBAR PENGESAHAN
Dosen pengampu mata kuliah Rekayasa Sistem Kerja, yang bertanda tangan
dibawah ini mengesahkan Laporan Praktikum Rekayasa Sistem Kerja modul 1 : Peta
Kerja. Kelompok 29, yang beranggotakan:

1. Dika Cahya Novandra (119190005)


2. Andi Kuta Silaban (119190050)
3. Anastasya Gloria Eveline (119190113)
4. Dinda Anisa Dewi (119190149)

Dan menyetujui untuk dikumpulkan pada :

Hari : Jumat

Tangggal : 26 Maret 2021

Waktu :

Lampung Selatan, 25 Maret 2021

Lina Aulia, S.T., M.T.

NRK 1994 01 09 2019 2127

Senoaji Azis i
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum.....................................................................1
1.3 Alur Praktikum.........................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................4
2.1 Definisi Peta Kerja....................................................................4
2.2 Lambang-lambang Peta Kerja.......................................................4
2.3 Macam-macam Peta Kerja...........................................................7
2.4 Peta Kerja Keseluruhan..............................................................8
2.1 Peta Kerja Setempat................................................................11
BAB III ANALISIS................................................................................13
3.1 Hasil Identifikasi Video dan Penjelasan..........................................13
3.2 Operation Process Chart dan Penjelasan........................................19
3.3 Flow Process Chart dan Penjelasan...............................................21
3.4 Peta Kerja Tangan Kiri dan Tangan Kanan dan Penjelasan....................23
BAB IV PENUTUP...............................................................................28
4.1 Kesimpulan............................................................................28
4.2 Saran...................................................................................28
BAB V PERSENTASE KONTRIBUSI...........................................................29
LAMPIRAN.......................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................31

Senoaji Azis ii
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Alur Praktikum....................................................................2


Gambar 3.2 Peta Operasi Proses Chart.....................................................19
Gambar 3.3 Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri.........................................27

Senoaji Azis iii


Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Aktivitas......................................................................13


Tabel 3.2 Peta Flow Process Chart..........................................................21

Senoaji Azis iv
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada perkembangan industri pada zaman sekarang ini, pekerjaan sudah


sangat beragam dan memiliki tingkat kesulitan masing-masing sesuatu porsi
kerjanya. Pada saat bekerja manusia tidak lepas dengan bantuan mesin ataupun
alat-alat bantu lainnya yang dapat dilakukan secara manual. Meskipun kita sudah
berpengalaman dalam bidang pekerjaan yang kita tekuni, tentu saja ada beberapa
proses pengerjaan yang harus kita kembangkan dan ada juga proses pengerjaan
yang harus kita hilangkan agar mendapat pencapaian yang baik saat bekerja.
Masih banyak kesalahan dan kendala yang sering dialami pekerja, misalnya
banyaknya gerakan yang tidak dibutuhkan, sehingga mempengaruhi lama
pengerjaan dan juga banyak gerakan yang tidak butuhkan yang merugikan tenaga
pada saat bekerja. Oleh karena itu, kita membutuhkan pemetaan dalam
melakukan pekerjaan.
Pembuatan peta kerja dalam dunia pekerjaan sangat dibutuhkan untuk
memetakan pekerjaan. Tujuannya adalah agar pekerjaan dapat tertata dengan
baik, kita juga dapat menganalisa pekerjaan yang kita lakukan apakah sudah baik
atau apakah sebaliknya dan dengan peta kerja kita dapat memperbaiki kesalahan
yang terjadi pada saat bekerja. Peta kerja dapat dikatakan sebagai instrument
atau alat yang menggambarkan yang menggambarkan kegitan saat bekerja secara
sistematis dan jelas. Sehingga dengan lebih mudah kita dapat memperbaiki cara
kita bekerja dan kita dapat memperbaiki proses pekerjaan kita. Pada kesempatan
kami akan mencoba melakukan praktek peta kerja dalam beberapa jenis
diantaranya adalah; peta kerja operasi (OPC), peta aliran proses (FPC), dan peta
kerja tangan kiri dan tangan kanan. Dengan adanya peta kerja diharapkan pekerja
dapat mengamati suatu pekerjaan dan memperbaiki kesalahan pada saat
melakukan suatu pekerjaan, dan diharapkan dengan adanya peta kerja ini proses
pekerjaan menjadi lebih baik dan produktif.

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum modul peta kerja adalah sebagai berikut:

Senoaji Azis 1
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja
1. Praktikan mengetahui lambang-lambang pada peta kerja.
2. Praktikan dapat mengidentifikasi kegiatan yang kurang efektif pada suatu
pekerjaan.
3. Praktikan dapat mengidentifikasi detail aktivitas yang dilakukan
operator.
4. Praktikan dapat merancang peta proses operasi atau Operation Process
Chart (OPC) dan peta aliran proses atau Flow Process Chart (FPC)
berdasarkan kegiatan produksi yang diamati.

1.3 Alur Praktikum

Gambar 1.1 Alur Praktikum

Senoaji Azis 2
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja
Gambar 1.1 merupakan penjelasan alur praktikum peta kerja mulai dari awal
hingga selesai, berikut ini merupakan penjelasan alur praktikum peta kerja
tersebut :
1. Praktikan harus menonton video perakitan sesuai dengan pembagian
kelompok masing-masing yaitu dengan pembagian kelompok ganjil
menonton video operator 1 dan untuk kelompok genap menonton video
operator 2
2. Setelah menonton video perakitan, praktikan menganalis setiap aktivitas
yang dilakukan oleh operator yang ada di video tersebut
3. Berdasarkan hasil analisis tersebut, praktikan membuat OPC dan FPC
4. Praktikan juga di minta untuk membuat Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dari menonton video
5. Kemudia praktikan membuat laporan akhir sesuai dengan format yang telah
ditentukan dan dikumpulkan sesuai dengan batas pengumpulannya

Senoaji Azis 3
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Peta Kerja

Menurut Tarwaka[CITATION Tar04 \n \t \l 1033 ] , peta-peta kerja merupakan


salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi secara luas dan
sekaligus melalui peta-peta kerja ini kita bisa mendapatkan informasi informasi
yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metoda kerja.

Contoh informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu


metoda kerja, terutama dalam suatu proses produksi, ialah sebagai berikut:
Jumlah benda kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin,
bahan-bahan khusus yang harus disediakan, alat-alat khusus yang harus
disediakan.

Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Lewat peta-peta ini kita bisa
melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari
mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku); kemudian menggambarkan semua
langkah yang dialaminya, seperti: tranportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan
perakitan sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau
merupakan bagian dari suatu produk lengkap.

Usaha memperbaiki metode kerja dari suatu proses produksi akan lebih
mudah dilaksanakan, jika kita melakukan studi yang seksama terhadap suatu peta
kerja. Perbaikan yang mungkin dilakukan, antara lain: kita bisa menghilangkan
operasi-operasiyang tidak perlu, menggabungkan suatu operasi dengan operasi
lainnya, menemukan suatu urutan-urutan kerja/proses produksi yang lebih baik,
menentukan mesin yang lebih ekonomis, menghilangkan waktu menunggu antara
operasi, dan sebagainya. Pada dasarya semua perbaikan tersebut ditujukan untuk
mengurangi biaya produksi secara keseluruhan dengan demikian, peta ini
merupakan alat yang baik untuk menganalisa suatu pekerjaan sehingga
mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja.[ CITATION Tar04 \l 1033 ]

Senoaji Azis 4
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja
2.2 Lambang-lambang Peta Kerja

Menurut catatan sejarah pada buku karya Berry Yuliandara [CITATION Ber15
\n \t \l 1033 ], peta-peta kerja yang ada sekarang ini dikembangkan oleh Gilberth.
Pada saat itu, untuk membuat suatu peta kerja, Gilberth mengusulkan 40 buah
lambang yang bisa dipakai. Kemudian pada tahun berikutnya 28 Analisa
Perancangan Kerja jumlah lambang-lambang tersebut disederhanakan, sehingga
hanya tinggal 4 macam.

Penyederhanaan ini memudahkan pembuatan suatu peta kerja, disamping


setiap notasi mempunyai flexibilitas yang tinggi karena setiap lambang
mempunyai kandungan arti yang sangat luas. Dalam tahun 1947, American Society
of Mechanical Engineers (ASME) membuat standar lambang-lambang yang terdiri
dari 5 macam lambang.

Lambang-lambang ini merupakan modifikasi dari lambang yang digunakan


oleh Gilberth, yaitu lingkaran kecil diganti dengan anak panah untuk kejadian
transportasi dan menambah lambang baru (D) untuk kejadian menunggu.
Lambang-lambang standar dari ASME inilah yang akan digunakan dalam
pembahasan-pembahasan selanjutnya. Lambang-lambang tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:

1. OPERASI

Suatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan


sifat, baik fisik maupun kimiawi, mengambil informasi maupun memberikan
informasi pada suatu keadaan juga termasuk operasi. Kegiatan operasi
dilambangkan dengan bentuk lingkaran. Operasi merupakan kegiatan yang
paling banyak terjadi dalam suatu proses. Dan biasanya terjadi pada suatu
mesin atau stasiun kerja. Contohnya :

a. Pekerjaan menyerut kayu dengan mesin serut


b. Pekerjaan mengeraskan logam
c. Pekerjaan merakit

Dalam prakteknya, lambang ini juga bisa digunakan untuk menyatakan


aktivitas administrasi, misalnya: aktivitas perencanaan atau perhitungan.

Senoaji Azis 5
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja
2. PEMERIKSAAN

Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan


mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas. Lambang
yang digunakan pada kegaiatan pemeriksaan adalah kotak, dimana jika kita
melakukan pemeriksaan terhadap suatu obyek atau membandingkan obyek
tertentu dengan suatu standar. Suatu pemeriksaan tidak menjuruskan bahan ke
arah menjadi suatu barang jadi. Contohnya:

a. Mengukur dimensi benda


b. Memeriksa warna benda
c. Membaca alat ukur tekanan uap pada suatu mesin uap
3. TRANSPORTASI
Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau
perlengkapan rnengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian
dari suatu operasi. Kegiatan transportasi dilambangkan dengan tanda panah.
Contoh kegiatan transportasi adalah sebagai berikut :
a. Benda kerja diangkut dari mesin bubut ke tempat mesin skrap untuk
mengalami operasi berikutnya.
b. Suatu obyek dipindahkan dari lantai bawah ke lantai atas lewat elevator.
Suatu pergerakan yang merupakan bagian dari operasi atau disebabkan
oleh petugas pada tempat bekarja sewaktu operasi atau pemeriksaan
berlangsung, bukanlah merupakan transportasi, contohnya yaitu keramik
yang mengalami operasi pemanasan sambil bergerak di atas ban
berjalan, merupakan kegiatan operasi, walaupun keramik tersebut
mengalami perpindahan tempat tetapi perpindahan tersebut merupakan
bagian dari kegiatan pemanasan.
4. MENUNGGU

Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan


tidak mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu (biasanya sebentar).
Kejadian ini menunjukkan bahwa suatu obyek ditinggalkan untuk sementara
tanpa pencatatan sampai diperlukan kembali. Kegiatan menunggu
dilambangkan setangah lingkaran. Contoh dari proses menunggu adalah sebagai
berikut :

Senoaji Azis 6
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja
a. Obyek menunggu untuk diproses atau diperiksa.
b. Peti menunggu untuk dibongkar.
c. Bahan menunggu untuk diangkut ketempat lain.
5. PENYIMPANAN

Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka


waktu yang cukup lama. Proses penyimpanan sendiri dilambangkan dengan
segitiga yang terbalik. Jika benda kerja tersebut akan diambil kembali,
biasanya memerlukan suatu prosedur perizinan tertentu [ CITATION Ber15 \l 1033 ].
Lambang ini digunakan untuk menyatakan suatu objek yang mengalami
penyimpanan permanen, yaitu ditahan atau dilindungi terhadap pengeluaran
tanpa izin tertentu. Prosedur perizinan dan lamanya waktu adalah dua hal yang
membedakan antara kegiatan menunggu dan penyimpanan. Contoh:

a. Dokumen-dokumen/catatan-catatan disimpan dalam brankas.


b. Bahan baku disimpan dalam gudang.

Selain kelima lambang standar di atas, kita bisa menggunakan lambang lain
apabila merasa perlu untuk mencatat suatu aktivitas yang memang terjadi
selama proses berlangsung dan tidak terungkapkan oleh lambang-lambang yang
ada. Lambang tersebut ialah:

6. AKTIVITAS GABUNGAN
Kegiatan ini terjadi apabila antara aktivitas operasi dan pemeriksaan
dilakukan bersamaan atau dilakukan pada suatu tempat kerja. Aktivitas
gabungan dilambangakan dengan kotak yang didalamnya terdapat
lingkaran[ CITATION Tar04 \l 1033 ].

2.3 Macam-macam Peta Kerja

Pada dasarnya peta-peta kerja yang ada sekarang bisa dibagi dalam dua
kelompok besar berdasarkan kegiatannya, yaitu:

1) Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja keseluruhan


yang terdiri dari 5 peta kerja yaitu :
a. Peta Proses Operasi atau Operation Process Chart (OPC)
b. Peta AIiran Proses atau Flow Process Chart (FPC)

Senoaji Azis 7
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja
c. Peta Proses Kelompok Kerja atau Group Process Chart (GPC)
d. Diagram AIiran atau Flow Diagram (FD)
e. Assembly Chart (AC)
2) Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja setempat
yang terdiri dari 2 peta kerja yaitu :
a. Peta Pekerja dan Mesin
b. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan (R&LH Chart)
Dalam hal ini tentunya kita harus bisa membedakan antara kegiatan kerja
keseluruhan dan kegiatan kerja setempat. Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja
keseluruhan apabila kegiatan tersebut melibatkan sebagian besar atau semua
fasilitas yang diperlukan untuk membuat produk yang bersangkutan. Sedangkan
suatu kegiatan disebut kegiatan kerja setempat, apabila kegiatan tersebut terjadi
dalam jumlah terbatas. Hubungan antara kedua macam kegiatan di atas akan
terlihat bila untuk menyelesaikan suatu produk diperlukan beberapa stasiun kerja,
dimana satu sama lainnya saling berhubungan, misalnya suatu perusahaan
perakitan yang mempunyai bermacam-macam mesin produksi atau stasiun kerja.
Dalam hal ini kelancaran proses produksi secara keseluruhan akan sangat
tergantung pada kelancaran setiap stasiun kerja [CITATION Bam08 \l 1033 ].

2.4 Peta Kerja Keseluruhan


1) Peta Proses Operasi atau Operation Process Chart (OPC)

Peta Proses Operasi ini merupakan suatu diagram yang menggambarkan


langkah-langkah proses yang akan dialami bahan (bahan-bahan) baku mengenai
urutan-urutan operasi dan pemeriksaan. Sejak dari awal sampai menjadi produk
jadi utuh maupun sebagai komponen, dan juga memuat informasi-informasi yang
diperlukan untuk analisa lebih lanjut, seperti: waktu yang dihabiskan, material
yang digunakan, dan tempat atau alat atau mesin yang dipakai. Jadi dalam suatu
Peta Proses Operasi, dicatat hanyalah kegiatankegiatan operasi dan pemeriksaan
saja, kadang-kadang pada akhir proses dicatat tentang penyimpanan. Kegunaan
dari OPC yaitu sebagai berikut :

a. Mampu mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.


b. Mampu memperkirakan kebutuhan akan bahan baku (dengan
memperhitungkan efisiensi ditiap operasi/pemeriksaan)

Senoaji Azis 8
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja
c. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik - Sebagai alat untuk
melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai.
d. Sebagai alat untuk latihan kerja
2) Peta Aliran Proses atau Flow Process Chart (FPC)

Peta Aliran Proses adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan


dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang
terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung, serta di dalamnya
memuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa seperti waktu
yang dibutuhkan dan jarak perpindahan. Waktu biasanya dinyatakan dalam jam
dan jarak perpindahan biasanya dinyatakan dalam meter, walaupun hal ini tidak
terlampau mengikat. Kegunaan dari peta aliran proses yaitu sebagai berikut :

a. Mampu digunakan untuk rnengetahui aliran bahan atau aktivitas orang


rnulai awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sarnpai aktivitas
terakhir.
b. Peta ini bisa memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu
proses atau prosedur.
c. Mampu digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan
atau dilakukan oleh orang selama proses atau prosedur berlangsung.
d. Sebagai alat untuk rnelakukan perbaikan-perbaikan proses atau metoda
kerja.
e. Dapat digunakan untuk rnengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan
atau dilakukan oleh orang selama proses atau prosedur berlangsung.
f. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metode
kerja.
g. Khusus untuk peta yang hanya menggambarkan aliran yang dialarni oleh
suatu komponen atau satu orang, secara lebih lengkap, maka peta ini
merupakan suatu alat yang akan rnempermudah proses analisa untuk
mengetahui tempat-tempat dimana terjadi ketidakefisienan atau terjadi
ketidaksempurnaan pekerjaan, sehingga dengan sendirinya dapat
digunakan untuk mengbilangkan ongkos-ongkos yang tersembunyi.
2) Peta Proses Kelompok Kerja atau Group Process Chart (GPC)

Proses Kelompok Kerja merupakan hasil perkembangan dari suatu Peta


Aliran Proses. Orang yang pertama yang memperkenalkan dan kemudian
Senoaji Azis 9
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja
mengembangkannya adalah John A. Adridge. Peta ini bisa digunakan dalam
suatu tempat kerja dimana untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
memerlukan kerjasama yang baik dari sekelompok pekerja. Jenis pekerjaan
atau tempat kerja yang mungkin memerlukan analisa melalui Peta Proses
Kelompok Kerja ialah misalnya pekerjaan-pekerjaan : pergudangan,
pemeliharaan, atau pekerjaanpekerjaan pengangkutan material (material
handling) lainnya. Pada dasarya dapat dikatakan bahwa Peta Proses Kelompok
Kerja merupakan kumpulan dari beberapa Peta Aliran proses dimana tiap Peta
Aliran Proses tersebut menunjukkan satu seri kerja dari seorang operator.
Setiap Peta Aliran Proses tersebut dipetakan dalam arah horizontal, sehingga
paralel satu sama lain, yang satu diatas/dibawah yang lainnya. Arah kegiatan
dari sebelah kiri menuju ke sebelah kanan, perubahan kegiatan digambarkan
dengan berubahnya lambang pada tiap peta Aliran Proses tersebut. Kolom
vertikal yang memotong lambang-lambang dari setiap Peta Aliran Proses
menunjukkan aktivitas-aktivitas dari kelompok tersebut yang dilaksanakan dan
terjadi secara serentak dari semua anggota kelompok tersebut. Adapun
kegunaan dari peta kelompok kerja sendiri adalah sebagai berikut :

a. Sebagai alat untuk menganalisa aktivitas suatu kelompok kerja.


b. Meminimumkan waktu menunggu (delay)
c. Bisa mengurangi ongkos produksi atau proses.
d. Bisa mempercepat waktu penyelesaian produksi atau proses.
3) Diagram Aliran atau Flow Diagram (FD)

Diagram Aliran merupakan gambaran menurut skala dari susunan lantai


dan gedung, yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam
Peta Aliran Proses. Aktivitas yang berarti pergerakan suatu material atau
orang dari suatu tempat ketempat berikutnya, dinyatakan oleh garis aliran
dalam diagram tersebut. Arah aliran digambarkan oleh anak panah pecil pada
garis aliran tersebut. Kegunaan dari diagram aliran adalah sebagai berikut :

a. Dapat digunakan untuk mengetahui aliran bahan atau aktifitas orang


mulai awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sampai aktifitas
terakhir.

Senoaji Azis 10
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

b. Memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses atau


prosedur.
c. Digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau
dilakukan oleh orang selamaproses atau prosedur berlangsung.
d. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metode
kerja.
4) Assembly Chart (AC)

Menurut Turner[CITATION Tur00 \n \t \l 1033 ], peta proses perakitan adalah


suatu diagram yang menggambarkan suatu urutan dari operasi, transportasi,
pemeriksaan, inspeksi hingga penyimpanan dari suatu kegiatan kerja secara
keseluruhan mulai dari bahan baku, perakitan dan menjadi barang jadi. Peta
proses perakitan merupakan gabungan dari peta proses operasi dan peta aliran
proses. Peta rakitan (Assembly Chart) adalah gambaran grafis dari urutan
aliran komponen dan rakitan bagian ke dalam rakitan suatu produk.

a. Untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai dari awal
masuk dalam suatu proses sampai aktivitas terakhir.
b. Untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan
oleh orang selama proses atau prosedur berlangsung.
c. Sebagai alat untuk mempermudah proses analisa untuk mengetahui
tempat-tempat di mana terjadi ketidakefisien.
d. Sebagai alat untuk memperbaiki tata letak dan metode kerja.

2.1 Peta Kerja Setempat

1) Peta Manusia-Mesin

Peta Manusia dan Mesin menurut Nurmianto [CITATION Eko96 \n \t \l 1033 ] ,


merupakan peta pertama yang termasuk kelompok kegiatan setempat, yang akan
kita bahas sekarang. Dalam beberapa hal, hubungan antara operator dan mesin
sering bekerja secara silih berganti. Yaitu sementara mesin menganggur,
operator bekerja atau sebaliknya. Pada hakekatnya, waktu menganggur ini
adalah suatu kerugian. Maka dari itu, waktu menganggur ini harus dibilangkan
atau setidaknya diminimalkan, baik waktu menganggur pekerja ataupun mesin,
namun tentunya harus masih ada dalam batas-batas kehormatan, artinya harus
Senoaji Azis 11
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja
memperhitungkan kemampuan manusia dan mesinnya. Peta Manusia dan Mesin
dapat dikatakan merupakan suatu grafik yang mnggaembarkan koordanasi antara
waktu bekerja dan waktu menganggur dari kombinasi antara pekerja dan mesin.
Dengan demikian peta ini merupakan alat yang baik digunakan untuk
mengurangi, waktu menganggur. Kegunaan Peta Manusia dan Mesin adalah
sebagai berikut :

a. Untuk mengubah tata letak tempat kerja.


b. Untuk mengatur kembali gerakan-gerakan kerja.
c. Untuk merancang kembali mesin dan peralatan.
d. Untuk memperkirakan adanya penambahan pekerja bagi suatu mesin atau
sebaliknya penambahan mesin bagi seorang pekerja.

2) Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan (R&LH Chart)

Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan merupakan suatu alat dari studi Gerakan
untuk menentukan gerakan-gerakan yang efisien, yaitu gerakan-gerakan yang
memang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Peta ini
menggambarkan semua gerakan-gerakan saat bekerja dan waktu menganggur
yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga menunjukkan
perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri dan tangan kanan
ketika melakukan suatu pekerjaan. Melalui peta ini kita bisa melihat semua
operasi secara cukup lengkap, yang berarti mempermudah perbaikan operasi
tersebut. Peta ini sangat praktis untuk memperbaiki suatu pekerjaan manual
dimana tiap siklus dari pekerja terjadi dengan cepat dan terus berulang,
sedangkan keadaan lain, peta ini kurang praktis untuk dipakai sebagai alat
penganalisa. lnilah sebabnya dengan menggunakan peta ini kita bisa melihat
dengan jelas pola-pola gerakan yang tidak efisien, dan atau bisa melihat adanya
pelanggaran terhadap prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang terjadi pada saat
pekerja manual tersebut berlangsung. Berdasarkan Nurmianto [CITATION Eko96
\n \t \l 1033 ], kegunaan Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan adalah sebagai
berikut :

a. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.


b. Mengurangi atau menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak efisien dan
tidak produktif.

Senoaji Azis 12
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja
c. Sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja.
d. Sebagai alat untuk melatih pekerjaan baru, dengan cara yang ideal.

Senoaji Azis 13
BAB III
ANALISIS

3.1 Hasil Identifikasi Video dan Penjelasan


Pada praktikum modul peta-peta kerja terdapat video perakitan yang
dibagikan sesuai dengan pembagian kelompok. Video yang dibagikan merupakan
video perakitan pada chassis tamiya dengan Operator I. Video perakitan harus
ditonton untuk membuat peta OPC, peta FPC dan Peta Tangan Kiri dan Tangan
Kanan. Dari video tersebut kita melakukan identifikasi nama-nama komponen yang
telah tersedia dan menganalisis aktivitas-aktivitas yang akan dimasukkan pada OPC
dan FPC secara detail dengan mencatat aktivitas tangan kanan dan tangan kiri
beserta durasi waktu yang ditempuh dalam setiap proses melalui Tabel 1 Data
Aktivitas. Hal ini dilakukan agar kita dapat menentukan apakah pekerjaan yang
dilakukan dalam video tersebut sudah efisien atau belum sehingga nantinya akan
memudahkan kita dalam perencanaan perbaikan kerja. Setelah dilakukan
identifikasi pada komponen/material yang digunakan dan menganalisis setiap
aktivitas yang dilakukan secara detail, diperoleh sebanyak 16 aktivitas untuk
merakit sebuah chassis tamiya. Aktivitas-aktivitas tersebut antara lain dimulai dari
memasang gear belakang, merakit eyelet dan roda assy, memasang dinamo,
merakit eyelet dan roda assy ke chassis, merakit gear depan, merakit penutup plat
depan, merakit as roda depan dengan ring as roda, merakit ban tamiya dengan velg
depan, merakit ban tamiya dengan velg belakang, memasang ban depan chassis
tamiya, merakit as roda belakang dengan ring as roda, memasang ban belakang
chassis tamiya, memasang baut pada bumper belakang, memasang penutup
baterai, merakit body tamiya, dan merakit sekrup dan toller. Berikut hasil
identifikasi berdasarkan video operator pertama.

Tabel 3.1 Data Aktivitas

Detail Aktivitas Perakitan


No Aktivitas Lambang ASME
Tangan Kanan Tangan Kiri

1 Memasan   Mengambil gear kecil


Diam
g gear belakang
O-1
belakang
Merakit gear kecil Memegang chassis
belakang tamiya

14
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

Menjangkau gear besar Memegang chassis


belakang tamiya

Merakit gear besar Memegang chassis


belakang tamiya

  Menjangkau roda assy Menjangkau eyelet


O-2
Merakit roda assy Merakit eyelet

Menjangkau roda assy Menjangkau eyelet


Merakit
Merakit roda assy Merakit eyelet
eyelet
2
dan roda
Menjangkau roda assy Menjangkau eyelet
assy
Merakit roda assy Merakit eyelet

Menjangkau roda assy Menjangkau eyelet

Merakit roda assy Merakit eyelet

  Memegang chassis
O-3 Memilih
tamiya

Menjangkau dinamo Memegang dinamo

Memasan Menjangkau garden Memegang dinamo


3
g dinamo
Merakit garden Memegang dinamo

Mengatur posisi Mengatur posisi

Merakit dinamo Mengarahkan chasis

4 Merakit  
O-4 Memegang chassis
Menjangkau eyelet
eyelet tamiya
dan roda
aisy ke Memegang chassis
Merakit eyelet
chasis tamiya

Memegang chassis
Menjangkau eyelet
tamiya

Memegang chassis
Merakit eyelet
tamiya

Memegang chassis
Menjangkau eyelet
tamiya

Merakit eyelet Memegang chassis


tamiya

Senoaji Azis 15
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

Memegang chassis
Menjangkau eyelet
tamiya

Memegang chassis
Merakit eyelet
tamiya

O-5 Mengarahkan Mengarahkan chasis

Merakit Memegang chassis


Mengambil gear depan
5 gear tamiya
depan
Memegang chassis
Merakit gear depan
tamiya

O-6 Menjangkau penutup plat Memegang chasiss


depan tamiya

Memegang penutup plat Mencari plat baterai


depan depan

Melepas penutup plat Menjangkau plat


depan baterai depan

Memegang plat baterai Memegang plat baterai


depan depan

Pengarahan sementara Memegang chasiss


plat baterai depan tamiya

Melepas plat baterai


Menjangkau turn on/off
Merakit depan
penutup
6 Memegang turn on/off Memegang tun on/off
plat
depan Memegang chasiss
Merakit turn on/off
tamiya

Menjangkau plat baterai Memegang chasiss


depan tamiya

Merakit plat baterai Memegang chasiss


depan tamiya

Menjangkau penutup plat Memegang chasiss


depan tamiya

Pengarahan penutup plat Pengarahan penutup


depan plat depan

Merakit penutup plat Memegang chassis


depan tamiya

Senoaji Azis 16
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

  Pengarahan chassis Pengarahan chassis


O-7 tamiya tamiya

Menjangkau as roda
Melepas chassis tamiya
depan

Memegang chassis
Merakit ring as roda
tamiya

Memegang chassis
Merakit as Menjangkau ring as roda
tamiya
roda
depan Memegang chassis
7 Merakitring ring as roda
dengan tamiya
ring as
roda Memegang chassis
Menjangkau ring as roda
tamiya

Memegang chassis
Merakit ring as roda
tamiya

Memegang chassis Menjangkau ring as


tamiya roda

Memegang chassis
Merakit ring as roda
tamiya

  Menjangkau ban tamiya Menjangkau velg depan


O-8
Merakit velg depan dan Merakit velg depan dan
ban tamiya ban tamiya

Merakit Menjangkau ban tamiya Melepas rakitan


ban
tamiya Memegang velg depan Memegang ban tamiya
8
dengan
velg Membawa band tamiya Membawa band tamiya
depan dan velg depan dan velg depan

Merakit velg depan dan Merakit velg depan dan


ban tamiya ban tamiya

Melepas rakitan Melepas rakitan

  Menjangkau velg
Merakit Menjangkau ban tamiya
O-9 belakang
ban
tamiya Merakit velg belakang Merakit velg belakang
9
dengan dan ban tamiya dan ban tamiya
velg
belakang Menjangkau velg
Memegang rakitan
belakang

Senoaji Azis 17
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

Membawa velg velakang


Melepas rakitan
ke ban tamiya

Merakit velg belakang Merakit velg belakang


dan ban tamiya dan ban tamiya

  Menjangkau rakitan ban Menjangkau rakitan ban


O-10 depan tamiya depan tamiya

Melepas rakitan ban Memegang rakitan ban


Memasan depan tamiya depan tamiya
g ban
Memegang chassis Merakit ban depan
10 depan
tamiya tamiya
chassis
tamiya Menjangkau rakitan ban Memegang rakitan ban
depan tamiya depan tamiya

Merakit ban depan Memegang rakitan ban


tamiya depan tamiya

 
O-11 Menjangkau as roda Memegang chassis
belakang tamiya

Memegang chassis
Merakit as roda belakang
tamiya

Merakit as roda
Merakit as roda belakang
belakang

Merakit as Melepas rakitan Melepas rakitan


roda
belakang Menjangkau ring as
11 Diam
dengan roda
ring as
roda Memegang chassis
Merakit ring as roda
tamiya

Memegang chassis
Melepas rakitan
tamiya

Menjangkau ring as roda Diam

Memegang chasiss
Merakit ring as roda
tamiya

12 Memasan   Menjangkau rakitan ban Memegang chasiss


O-12
g ban belakang tamiya tamiya
belakang
chasiss Merakit ban belakang Memegang chasiss
tamiya

Senoaji Azis 18
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

Memegang rakitan ban Menjangkau rakitan ban


belakang belakang tamiya

Memeriksa Memeriksa

Memegang chassis
tamiya Merakit ban belakang
tamiya dan ban

Memegang chassis
Merakit ban belakang
tamiya dan ban

  Memegang chassis Menjangkau bumper


O-13 tamiya belakang

Pengarahan chassis Memegang bumper


tamiya belakang

Memegang chassis Memegang bumper


tamiya belakang

Memegang bumper
Melepas chassis tamiya
belakang dan chassis

Memasan Memegang bumper


Menjangkau baut
g baut belakang dan chassis
13 pada
bumper Merakit baut dengan Memegang bumper
belakang bumper belakang belakang dan chassis

Memegang bumper
Melepas rakitan
belakang dan chassis

Memegang bumper
Menjangkau obeng
belakang dan chassis

Memegang untuk Memegang bumper


memakai obeng belakang dan chassis

Memegang bumper
Memakai obeng
belakang dan chassis

 
O-14
Mengarahkan chasis Melepas obeng

Memasan Menjangkau penutup Memegang chassis


14 g penutup battery tamiya
battery
Memegang chassis
Merakit penutup battery
tamiya

15 Merakit   Menjangkau body tamiya Mengarahkan posisi


O-15
body
Merakit body tamiya Memegang chassis

Senoaji Azis 19
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

tamiya

Menjangkau pengunci
Mengarahkan chassis
body

Memegang chassis
Merakit pengunci body
tamiya

Memegang chassis
Menjangkau spoiler
tamiya

Memegang chassis
Merakit spoiler
tamiya

Memegang chassis
Melepas rakitan
tamiya
tamiya
Memegang chassis
Merakit body tamiya
tamiya

Memegang untuk
Mengarahkan chassis
memakasi pengunci body

Memegang chassis
Merakit pengunci body
tamiya

Menjangkau spoiler
Mengarahkan chassis
tamiya

Merakit spoiler tamiya Memegang chassis

16 Merakit   Menjangkau sekrup Mengarahkan posisi


O-16
sekrup
dan toller Menjangkau roller
Merakit sekrup
depan

Memegang chassis
Merakit roller
tamiya

Memegang untuk Memegang chassis


memakai obeng tamiya

Memegang chassis
Memakai obeng
tamiya

Menjangkau sekrup Menjangkau roller

Merakit roller dan


Merakit roller dan sekrup
sekrup

Memakai obeng Memegang roller

Senoaji Azis 20
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

Mengambil sekrup Mengambil roller

Merakit roller dan


Merakit roller dan sekrup
sekrup

Memegang untuk
Melepas rakitan
memakai roller

Memegang roller Memakai obeng

Memegang chassis
Melepas roller
tamiya

Memegang chassis
Menjangkau obeng
tamiya

Memakai obeng Memegang roller

Memegang chassis
Merakit roller
tamiya

Memegang chassis
Menjangkau obeng
tamiya

Memakai obeng Memegang roller

Menjangkau sekrup Menjangkau roller

Merakit sekrup Merakit roller

Menjangkau obeng Memegang roller

Memakai obeng Memegang roller

Memegang chassis
Menjangkau spoiler
tamiya

Memegang chassis
Menjangkau obeng
tamiya

Memakai obeng Memegang spoiler

Senoaji Azis 21
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja
3.2 Operation Process Chart dan Penjelasan

Gambar 3.2 Peta Operation Process Chart

Senoaji Azis 22
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja
Peta proses operasi atau disebut juga dengan OPC merupakan peta yang
menggambarkan langkah-langkah operasi dan pemeriksaan dari awal bahan sampai
menjadi produk jadi yang utuh. Produk yang dibuat pada praktikum modul peta-
peta kerja adalah merakit tamiya. Berasarkan peta OPC diatas diperoleh total
kegiatan operasi yang dilambangkan dengan bentuk lingkaran sebanyak 16
kegiatan.

Operasi tersebut dimulai dari memasang gear belakang dengan waktu selama
7 detik, merakit eyelet dan roda assy dalam waktu 40 detik, memasang dinamo
dalam waktu 29 detik, merakit eyelet dan roda assy ke chassis Tamiya dalam waktu
15 detik, memasang gear depan dalam waktu 6 detik, merakit penutup plat depan
dalam waktu 37 detik, merakit as roda depan dengan ring roda dalam waktu 22
detik, memasang ban depan dengan vleg depan dalam waktu 13 detik, memasang
ban belakang dengan vleg belakang dalam waktu 12 detik, memasang ban depan
chassis Tamiya dalam waktu 14 detik, merakit as roda belakang dengan ring as roda
dalam waktu 19 detik, memasang ban belakang chassis Tamiya dalam waktu 34
detik, memasang baut pada bumber belakang dalam waktu 28 detik, memasang
penutup battery dalam waktu 11 detik, merakit body Tamiya dalam waktu 52
detik, dan berakhir dengan merakit sekrup serta taller dalam waktu 157 detik. Dari
semua kegiatan operasi tersebut membutuhkan waktu selama 496 detik atau
sekitar 8 menit lebih 3 detik.

Berdasarkan peta OPC ini juga kita dapat mengetahui material dan alat apa
saja yang digunakan selama proses perakitan Tamiya sampai selesai menjadi
produk Tamiya yang utuh. Adapun material dan alat yang digunakan antara lain
chassis Tamiya, body Tamiya, spoiler Tamiya, bumper belakang, ban Tamiya
sebanyak 4, velg sebanyak 4, garden 4WD, as roda depan, as roda belakang,
penutup battery, pengunci body, penutup plat depan, dinamo yang sudah dirakit,
eyelet sebanyak 4, sekrup, ring as roda, baut, roda assy, gear depan, roller depan,
roller belakang, gear kecil belakang, gear besar belakang, obeng kecil dan obeng
besar.

Senoaji Azis 23
3.3 Flow Process Chart dan Penjelasan

Tabel 3.2 Peta Flow Process Chart

RINGKASAN

Sekarang Usulan Beda


KEGIATAN Jumla Wakt Jumla Wakt Jumla Wakt Pekerjaan : Merakit
h u h u h u Tamiya

OPERASI 16 496 - - - - Nomor Peta : 2

PEMERIKSAAN - - - - - -
Dipetakan oleh :
TRANSPORTAS
- - - - - - Kelompok 29
I
Tanggal Dipetakan :
MENUNGGU - - - - - -
17 Maret 2021
PENYIMPANA
- - - - - -
N

TOTAL 16 496 - - - -

                       

WAKT
JUML
KETERANG
LAMBANG
AN
URAIAN KEGIATAN
         

Memasang gear belakang         - 1 7  

Merakit eyelet dan roda


        - 1 40  
assy

Memasang dinamo         - 1 29  

Merakit eyelet dan roda


        - 1 15  
assy ke chasis

Merakit gear depan         - 1 6  

Merakit penutup plat


        - 1 37  
depan

Merakit as roda depan


        - 1 22  
dengan ring as roda

Memasang ban tamiya


        - 1 13  
dengan velg depan

Memasang ban tamiya


        - 1 12  
dengan velg belakang

Memasang ban depan


        - 1 14  
chassis tamiya

24
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

Merakit as roda belakang


        - 1 19  
dengan ring as roda

Memasang ban belakang


        - 1 34  
chassis tamiya

Memasang baut pada


        - 1 28  
bumper belakang

Memasang penutup
        - 1 11  
battery

Merakit body tamiya         - 1 52  

15
Merakit sekrup dan toller         - 1  
7

Peta aliran proses merupakan diagram yang menunjukkan urutan dari 5


kegiatan, yang meliputi operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan
penyimpanan selama proses berlangsung serta dalam peta ini terdapat informasi
waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan yang terjadi. Berdasakan peta FPC
diatas dapat disimpulkan bahwa pada diagram ini terdapat kegiatan operasi
sebanyak 16 selama proses perakitan berlangsung dengan lamanya waktu 496 detik.
Dimana setiap operasi yang dilakukan mempunyai waktu yang berbeda-beda.

Operasi pertama dilakukan selama 7 detik yaitu dengan kegiatan memasang


gear belakang sebanyak satu kali. Operasi ke-2 dilakukan selama 40 detik dengan
kegiatan merakit eyelet dan roda assy sebanyak satu kali. Operasi ke-3 dilakukan
selama 29 detik dengan kegiatan merakit gear depan sebanyak satu kali. Operasi
ke-4 dilakukan selama 15 detik dengan kegiatan merakit eyelet dan roda assy ke
chassis Tamiya. Operasi ke-5 dilakukan selama 6 detik dengan kegiatan merakit
gear depan sebanyak satu kali. Operasi ke-6 dilakukan selama 37 detik dengan
kegiatan merakit penutup plat depan sebanyak satu kali. Operasi ke-7 dilakukan
selama 22 detik dengan kegiatan merakit as roda depan dengan ring as roda
sebanyak satu kali. Operasi ke-8 dilakukan selama 13 detik dengan kegiatan
memasang ban Tamiya dengan velg depan sebanyak satu kali. Operasi ke-9
dilakukan selama 12 detik dengan kegiatan memasang ban Tamiya dengan velg
belakang sebanyak satu kali. Operasi ke-10 dilakukan selama 14 detik dengan
kegiatan memasang ban depan chassis Tamiya sebanyak satu kali. Operasi ke-11
dilakukan selama 19 detik dengan kegiatan merakit as roda belakang dengan ring as
roda sebanyak satu kali. Operasi ke-12 dilakukan selama 34 detik dengan kegiatan

Senoaji Azis 25
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja
memasang ban belakang chassis Tamiya sebanyak satu kali. Operasi ke-13 dilakukan
selama 28 detik dengan kegiatan memasang baut pada bumper belakang sebanyak
satu kali. Operasi ke-14 dilakukan selama 11 detik dengan kegiatan memasang
penutup battery sebanyak satu kali. Operasi ke-15 dilakukan selama 52 detik
dengan kegiatan merakit body Tamiya sebanyak satu kali. Operasi terakhir ke-16
dilakukan selama 157 detik dengan kegiatan merakit sekrup dan toller sebanyak
satu kali. Sehingga diperoleh Waktu tercepat yaitu pada kegiatan operasi merakit
gear depan yang hanya membutuhkan waktu selama 6 detik. Sedangkan waktu
terlama terdapat pada kegiatan operasi merakit sekrup dan toller yang
membutuhkan waktu selama 157 detik.

Senoaji Azis 26
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja
3.4 Peta Kerja Tangan Kiri dan Tangan Kanan dan Penjelasan

Senoaji Azis 27
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

Senoaji Azis 28
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

Senoaji Azis 29
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

Senoaji Azis 30
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

Senoaji Azis 31
Lina Aulia, S.T., M.T. Peta Kerja

Gambar 3.3 Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri

Peta tangan kiri dan tangan kanan merupakan suatu alat dari studi gerakan
untuk menentukan gerakan-gerakan yang efisien, yaitu gerakan-gerakan yang
memang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Diatas merupakan peta
tangan kiri dan tangan kanan dari operator 1 dengan melakukan 233 pekerjaan.
Tangan kiri pada peta kerja diatas melakukan pekerjaan sebanyak 103 dengan total
jarak perpindahan yang terjadi sebesar 677 cm dan memakan waktu selama 499
detik. Sedangkan tangan kanan pada peta kerja diatas melakukan pekerjaan
sebanyak 130 dengan total jarak perpindahan yang terjadi sebesar 1414 cm dan
memerlukan waktu selama 499 detik. Dengan kata lain, tangan kanan lebih banyak
melakukan pekerjaan dibandingkan dengan tangan kiri, di mana kecenderungan
tangan kanan melakukan pekerjaan adalah sebesar 56% dan tangan kiri sebesar
44%. Selain itu, terdapat gerakan pada aktivitas yang menyebabkan perubahan arah
yang menghabiskan waktu lebih banyak.

Senoaji Azis 32
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari praktikum kali ini antara lain:

1. Terdapat lima lambang pada peta kerja, yaitu operasi, transportasi,


inspeksi, menunggu, dan penyimpanan.
2. Kegiatan pada proses perakitan, seperti gerakan menunggu dan pengarahan
dinilai tidak efektif pada suatu pekerjaan dan menghabiskan waktu lebih
banyak.
3. Aktivitas yang dilakukan oleh operator pertama adalah sebanyak 16
aktivitas, yang dimulai dari memasang gear belakang hingga merakit sekrup
dan toller.
4. Pada peta OPC diperoleh total kegiatan operasi yang dilambangkan dengan
bentuk lingkaran sebanyak 16 kegiatan.
5. Pada peta FPC diperoleh lamanya waktu dalam proses perakitan yang sedang
berlangsung sebesar 496 detik melalui kegiatan operasi sebanyak 16
kegiatan, di mana setiap operasi yang dilakukan mempunyai waktu yang
berbeda-beda.
6. Dalam proses pengerjaan perakitan chassis tamiya, didapatkan tangan kanan
lebih banyak melakukan pekerjaan dibandingkan dengan tangan kiri.
4.2 Saran

Adapun saran untuk praktikum kali ini sebagai berikut :

1. Praktikan menggunakan kecepatan video yang rendah saat mengamati


pembuatan peta tangan kiri dan tangan kanan.
2. Praktikan hendaknya menggamati video dengan baik, untuk membuat peta
kerja dan data aktivitas.

33
BAB V
PERSENTASE KONTRIBUSI

Anggota Kelompok 29 :
1. Dika Cahya Novandra (119190005) : 25%
2. Andi Kuta Silaban (119190050) : 25%
3. Anastasya Gloria Eveline (119190113) : 25%
4. Dinda Anisa Dewi (119190149) : 25%

34
LAMPIRAN

1. Lembar Kendali Asisten Praktikum

Asistensi BA TTD
Modul Revisi
Ke- B Asisten

Memperbaiki format dan


1 keterangan pada
diagram alir praktikum 

 Menambahkan sitasi dan


memperbaiki penulisan
2
yang termasuk ke dalam
bahasa asing

1 Peta-Peta Kerja  Memperbaiki Peta FPC  


3 dan memperbaiki
penulisan bahasa asing

Memperbaiki penulisan
4
pada subbab saran 

5 - 

6 - 

1  

2  

3  
2    
4  

5  

6  

1  

2  

3  
3    
4  

5  

6  

35
DAFTAR PUSTAKA

Berry Yuliandra, M. (2015). Pengantar Ergonomi Industri. Padang: Andalas


University Press.
Manuaba, A. (1992). Pengaruh Ergonomi terhadap Produktifitas. Jakarta: Seminar
Produktivitas Tenaga Kerja.
Nurmianto, E. (1996). Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Institut
Teknologi Sepuluh November.
Suhardi, B. (2008). Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Industri Jilid 2 Untuk
SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional.
Tarwaka, H.B, S., & S, L. (2004). Ergonomi untuk Keselamatan Kerja dan
Produktivitas. Surakarta: Uniba Press.
Turner, W. C., Mize, J. H., Case, K. E., & Nazementz, J. W. (2000). "Pengantar
Teknik & Sistem Industri", Jilid 2 Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Guna
Widya.

36

Anda mungkin juga menyukai