KP
KP
KP
NANDA NURFADILAH
5170611064
YOGYAKARTA
2019
Daftar Isi
Daftar Isi ......................................................................................................................................... 2
1. Latar Belakang.................................................................................................................. 3
2. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
3. Batasan............................................................................................................................... 4
4. Tujuan ................................................................................................................................ 5
5. Manfaat .............................................................................................................................. 5
6. Landasan Teori ................................................................................................................. 5
6.1 Pengertian Statistic Quality Control ......................................................................... 5
6.2 Alat Pengendalian Kualitas (Quality Control) .......................................................... 6
7. Penelitian Terdahulu ...................................................................................................... 10
8. Metode Penelitian ........................................................................................................... 16
8.1 Diagram Alir Penelitian ........................................................................................... 16
9. JADWAL PENELITIAN ............................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 20
2
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengendalian produk merupakan salah satu kebijakan penting yang harus dilakukan
dari tahap awal suatu proses sampai produk jadi, sampai pendistribusian kepada konsumen.
Meningkatkan kualitas produk untuk memuaskan pelanggan merupakan salah satu hal
yang menjadi tujuan bagi setiap perusahaan. Banyak produk yang dihasilkan dengan
berbagai macam jenis, mutu, serta bentuk, dimana keseluruhan tersebut ditujukan untuk
menarik minat konsumen, Oleh karena itu setiap perusahaan dituntut agar mampu
menciptakan produk dengan spesifikasi yang terbaik, sehingga kepuasan pelanggan dapat
terpenuhi. (Feingenbaum, 2004).
PT FORMOSA BAG INDONESIA merupakan perusahaan penghasil tas yang
berlokasi di Jl. Raya Semarang – Purwodadi Km.26,5 Ds.Gebangan Kec.Tegowanu
Grobogan – Jateng. PT Formosa Bag Indonesia adalah perusahaan swasta yang bergerak
di bidang usaha manufaktur tas kulit dan non kulit yang bekerja sama dengan Perusahaan
Internasional yang memproduksi produk-produk dengan merk NIKE, ADIDAS, Reebok.
Dalam setiap tahunnya, PT FORMOSA BAG INDONESIA mengalami kecacatan produk
yang sangat tinggi. Melihat kondisi tersebut, maka perlu dilakukan usulan perbaikan
kualitas untuk mengurangi defect pada produk tas sehingga dapat mencapai efektifitas dan
efisiensi proses produksi yang optimal.
Usaha pengendalian kualitas dalam produksi merupakan usaha pencegahan dan
dilaksanakan sebelum kesalahan kualitas produk tersebut terjadi, melainkan mengarahkan
agar kesalahan kualitas tersebut tidak terjadi dalam perusahaan yang bersangkutan.
Persoalan dalam pengendalian kualitas yaitu bagaimana menjaga dan mengarahkan agar
produk yang diproduksi oleh perusahaan dapat sesuai dengan yang telah direncanakan.
Proses pengendalian kualitas produk merupakan proses yang sangat penting bagi
perusahaan sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan dan menyusun rencana serta
dapat memperbaiki sistem pengendalian dan pengawasan terhadap produk yang
diproduksi.
3
Metode Statistical Quality Control (SQC) adalah metode yang dipakai untuk
mengatasi masalah tersebut, tujuannya adalah untuk mengendalikan mutu produk dan
mengurangi jumlah produk yang mengalami defect terkait banyaknya produk yang cacat.
Penggunaan metode Statistical Quality Control (SQC) dikarenakan metode Statistical
Quality Control (SQC) lebih berfokus pada pengendalian mutu produk dalam melakukan
perbaikan dengan siklus PDCA dan Seven tools. Selain itu, metode ini dipilih karena
memiliki langkah-langkah yang terstruktur dan terukur dalam menyelesaikan
permasalahan, sehingga berdasar pada data dan fakta yang ada dapat dilakukan perbaikan.
Karena implementasi SQC sangat diperlukan untuk mengetahui penyebab suatu
permasalahan dan mendapatkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka judul laporan kerja praktik yang
akan dilakukan adalah “ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL PADA PT.
FORMOSA BAG INDONESIA”.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari latar belakang di atas adalah sebagai berikut:
1 Bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas di PT Formosa Bag Indonesia dalam
upaya menekan tingkat kerusakan produk?
2 Jenis kerusakan apa saja yang terjadi pada produk yang diproduksi oleh PT Formosa
Bag Indonesia?
3 Faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan pada produk yang diproduksi PT
Formosa Bag Indonesia?
3. Batasan
Agar penelitian lebih fokus pada penyelesaian masalah yang dihadapi, maka dilakukan
pembatasan ruang lingkup pada penelitian. Batasan-batasan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian ini berfokus pada proses produksi di PT Formosa Bag Indonesia.
2. Penelitian hanya melakukan analisis pengendalian kualitas.
3. Metode yang digunakan Statistic Quality Control (SQC).
4
4. Tujuan
Tujuan penelitian ini ialah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas di PT Formosa Bag
Indonesia.
2. Mengetahui jenis-jenis kerusakan yang terjadi pada produk yang dihasilkan oleh PT
Formosa Bag Indonesia.
3. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan pada produk yang
dihasilkan oleh PT Formosa Bag Indonesia.
5. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat memberikan salah satu alternatif pemecahan masalah kepada PT Formosa Bag
Indonesia dalam mengatasi pengendalian kualitas.
2. Sebagai pedoman bagi perusahaan untuk mengendalikan dan mengontrol pengendalian
kualitas produk.
3. Dapat menuangkan ilmu dan mengaplikasikan teori-teori statistika yang diperoleh
selama kuliah untuk menyelesaikan permasalahan yang diteliti.
6. Landasan Teori
6.1 Pengertian Statistic Quality Control
Statistic Quality Control (pengendalian kualitas statistik) adalah teknik yang
digunakan untuk mengendalikan dan mengelola proses baik manafaktur maupun jasa
melalui penggunaan metode statistik (Dorothea. W.A,2003). Pengendalian kualitas
statistik merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor,
mengendalikan, menganalisis, mengelola, dan memperbaiki produk dan proses
menggunakan metode-metode statistik.
5
golongan, yaitu pengendalian kualitas untuk data variabel dan pengendalian kualitas
untuk data atribut.
Dari ketujuh alat pengendalian kualitas tersebut digunakan 4 tool yang nantinya
digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Histogram
Histogram adalah salah satu alat bantu dalam memecahkan masalah yang berupa
grafik khusus yang menggambarkan penyebaran data sebagai hasil dari satu macam
pengukuran darisuatu proses, yang dapat digunakan untuk:
a. Membuktikan atau menyelidiki apakah suatu proses benar-benar terjadi. Dimana
histogram akan berfungsi sebagai indikator masalah dan dengan penyelidikan lebih
lanjut dapat dibuktikan sumber atau sebab masalah tersebut.
b. Menyampaikan informasi mengenai variasi dalam suatu proses.
c. Mengambil keputusan dengan memusatkan perhatian pada upaya perbaikan.
6
Gambar 1. Histogram
(Sumber: Sualaman, 2015)
2. Diagram Pareto
Alat lain dari 7-QC tools yang sering digunakan adalah ‘diagram pareto’.
Diagram pareto ini sebenarnya adalah diagram batang biasa, namun memiliki
spesifikasi khusus yang berkaitan dengan penentuan skala prioritas dari penanganan
suatu permasalahan.
a. Beberapa kegunaan dari diagram pareto ini adalah:
b. Menunjukkan persoalan utama yang ada pada suatu proses/rangkaian proses.
c. Menyatakan perbandingan masing-masing persoalan terhadap keseluruhan.
d. Menunjukkan skala prioritas dari setiap permasalahan yang sedang dibahas
e. Sebagai alat untuk melakukan evaluasi, terhadap tingkat keberhasilan dari suatu
proses perbaikan.
7
Gambar 2. Diagram Pareto
(Sumber: Sualaman, 2015)
8
sehingga perlu diambil tindakan korektif untuk memperbaiki proses yang ada.
Ilustrasi dari sebuah peta kendali dapat dilihat pada gambar.
9
Gambar 4. Diagram Sebab Akibat
(Sumber: Sualaman, 2015)
7. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang akan dilakukan dengan metode Quality Control Circle bukanlah
penelitian pertama, maka dari itu Tabel 7.1 merupakan jurnal penelitian terdahulu terkait
dengan metode penelitian yang digunakan guna membandingkan hasil penelitian terdahulu
dengan penelitian yang dilakukan saat ini.
Tabel 1. Penelitian Terdahulu
10
dukungan untuk UKM
dengan mendorong
penggunaan SQC
sebagai alternatif baru
untuk stigma inovatif.
Ini untuk memastikan
bahwa kualitas a
produk yang
dikeluarkan dijamin
sesuai dengan pedoman
dan standar yang
ditetapkan oleh
lembaga terkait di
Malaysia tentang
keamanan pangan
internasional.
Implementasi statistik
kontrol kualitas sangat
dipengaruhi oleh status
perusahaan, di mana
perusahaan
kategori menengah
lebih mampu
memberikan pelatihan
dan kursus kepada
karyawan di
program pengendalian
kualitas dibandingkan
dengan perusahaan dari
usaha mikro dan
kategori kecil.
Diharapkan bahwa
penelitian ini akan
bermanfaat bagi UKM
terutama di industri
makanan sebagai
serta membantu para
penasihat / konsultan
untuk memberikan
panduan layanan
melalui pelatihan yang
diberikan oleh
lembaga pemerintah
untuk memastikan
kinerja UKM dalam
11
praktik kualitas dan
produktivitas
ditingkatkan.
12
variasi sumber umum
yang mungkin timbul
sebagai akibat dari
kondisi kerja yang tidak
memadai. Namun, jika
suatu sistem jatuh
dalam batas kontrol
tidak menjamin bahwa
preset
batas spesifikasi akan
dipenuhi. Oleh karena
itu, kemampuan proses
untuk memenuhi batas
spesifikasi yang telah
ditentukan telah
dilakukan di Indonesia
menghormati
karakteristik kualitas.
Sehubungan dengan
produk
diameter, analisis
kemampuan
mengungkapkan nilai
rendah untuk semua
indeks kemampuan. Ini
sesuai dengan
kemampuan rendah
proses produksi dalam
memenuhi preset secara
efektif
batas spesifikasi.
Namun demikian,
dalam hal produk
hambatan listrik,
analisis kemampuan
mengungkapkan tinggi
nilai untuk semua
indeks kemampuan,
yang sesuai dengan
tinggi
kemampuan proses
produksi dalam
memenuhi secara efektif
batas spesifikasi yang
ditetapkan dari
hambatan listrik produk
13
3 Eshetu Statistical Quality Statistical Dapat disimpulkan
Hailemariam/2018 Control of Cement: Quality bahwa proses di pabrik
A Case Study at Control penggilingan semen 2
(SQC) pabrik berada dalam
Local Cement Plant
kontrol statistik
sedangkan proses
analisis kemampuan
menunjukkan bahwa
proses tidak mampu.
Meskipun prosesnya
terkendali masih ada
variabilitas yang tinggi.
ini
diperlukan untuk
mengurangi variabilitas
ini. Variasi dalam
proses produksi
mengarah pada cacat
kualitas dan kurangnya
produk
konsistensi
Hal ini diperlukan untuk
campur tangan secara
aktif dalam proses untuk
memperbaikinya.
Metode desain
eksperimental,
menyelidiki
spesifikasi dan proses
perubahan sangat
membantu dalam hal ini
14
diizinkan hanya 8,50%.
Kondisi ini
menunjukkan tingkat
minyak memiliki 0,44%
melebihi nilai
maksimum yang telah
ditentukan. Dengan
kelebihan kandungan
minyak, itu akan
menyebabkan kerugian
hasil 0,44% x 194 229
kg = 854,6078 kg PKM.
Hal yang sama terjadi
pada tingkat kotoran
dengan persentase rata-
rata 8,45%. Nilai
persentase maksimum
yang diijinkan adalah
4,00%, 4,50% berarti
ada adalah tingkat
kotoran yang
berlebihan. Dengan
demikian, kerugian
yang diderita
perusahaan akibat
tingkat kotoran yang
berlebihan sebesar
4,50% x 194 229 kg =
8643.193 PKM kg.
Analisis hasil sebab dan
akibat Diagram dan
SQC, faktor-faktor yang
menyebabkan kualitas
PKM yang buruk adalah
Ampere second oil
expeller dan jam
expeller oli tekan kedua.
5 Oyekunle Olukemi Statistical Quality Statistical meskipun produk
Bisola/2019 Control in Paint Quality berada di bawah kendali
Manufacturing Control tetapi tidak dalam
Company (SQC) spesifikasi yang
ditentukan pelanggan
limit / Standar karena
industri tidak
menerapkan kontrol
kualitas statistik.
15
Persentase dalam
pelanggan
batas yang ditentukan
atau standar untuk tiga
perusahaan sangat
buruk dan ini bisa
disebabkan oleh fakta
bahwa pelanggan
jangan suka produk
mereka. Diperlukan
pendekatan pragmatis
atau seruan untuk
peningkatan kualitas /
standar
produk sehingga dapat
meningkatkan
penjualan.
8. Metode Penelitian
8.1 Diagram Alir Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan beberapa tahapan untuk menyusun laporan penelitian
pada PT Formosa Bag Indonesia seperti yang ditunjukan pada diagram alir :
16
Gambar 5. Flow Chart Diagram Penelitian
(Sumber: Data Pengolahan, 2018)
Uraian Flow Chart penelitian pada Gambar 6.9 adalah sebagai berikut:
1. Mulai
Pada bagian ini dilakukan kajian mengenai proses awal dalam melakukan
penelitian untuk menentukan tujuan masalah.
2. Identifikasi
Dalam tahapan ini melakukan observasi ke perusahaan untuk mendapatkan
permasalahan yang ada pada perusahaan.
3. Rumusan Masalah
17
Melakukan perumusan masalah, apa saja faktor penyebab terjadinya
kecacatan produk pada proses produksi tas dan apakah produk cacat yang
paling dominan.
4. Pengumpulan Data
Dalam tahapan ini dilakukan pengumpulan data menggunakan beberapa
cara, yaitu:
a. Melakukan wawancara
b. Mengumpulkan data perusahaan
Data yang dibutuhkan ada dua jenis yaitu:
a. Data Primer (Data Umum Perusahaan)
b. Data Sekunder (Data Produksi Tas)
5. Pengolahan Data
Data yang sudah dikumpulkan dari perusahaan kemudian diolah
menggunakan metode yang diusulkan untuk menunjang tujuan penelitian,
seperti :
a. Histogram merupakan salah satu alat bantu dalam memecahkan masalah
yang berupa grafik khusus yang menggambarkan penyebaran data sebagai
hasil dari satu macam pengukuran darisuatu proses.
b. Diagram Pareto, digunakan untuk mengidentifikasi masalah dari yang
paling besar sampai yang paling kecil menggunakan Diagram Pareto.
c. Peta Kendali (Control Chart), Peneliti memilih Peta Kendali P karena
sebagai perbandingan pada semua pengamatan sampel produk, apakah
produk cacat masih termasuk dalam batas control, baik batas kontrol atas
maupun batas kontrol bawah.
d. Diagram Sebab Akibat (Cause & Effect Diagram). Diagram sebab akibat
atau yang lebih dikenal dengan nama diagram tulang ikan.
6. Analisis dan Pembahasan
Dalam tahapan ini akan menjelaskan analisis mengenai hasil dari
pengolahan data.
7. Kesimpulan
18
Dalam tahapan ini akan memperbaiki suatu permasalahan dalam
perusahaan mengenai optimasi perencanaan dan pengendalian persediaan.
8. Selesai
Tahapan ini berisi bahwa laporan atau hasil dari penelitian yang peneliti
lakukan telah selesai.
9. JADWAL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan, dengan rincian kegiatan dan waktu
penelitian pada tabel 2
19
DAFTAR PUSTAKA
Kun dan Shuai. Pendekatan Baru dengan menghitung perkiraan junlah cacat menggunakan
New Seven Tools. Jurnal Teknovasi. 2013. Vol. 3, No.1:66-80.
Muchlison Anis. Penggunaan Metode New Seven Tools untuk Pengendalian Kualitas Produk.
Jurnal Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2011. Vol. 4, No.
2:114-120.
Sulaman, (2015). Quality Improvement Of Fan Manufacturing Industry By Using Basic Seven
Tools Of Quality: A Case Study. Int. Journal of Engineering Research and
Applications, 5 (4), (Part -4), pp. 30 -35.
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. (2003). Total Quality Management. Edisi keempat.
Yogyakarta: Penerbit ANDI.
20