Makalah
Makalah
Makalah
peran perekonomian penting pada akses transportasi darat yang menghubungkan antara Provinsi
Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal ini mengakibatkan banyaknya kendaraan yang melewati kota
tersebut khususnya daerah Palur yang menghubungkan tiga wilayah, yaitu Kota Surakarta,
Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Karanganyar.
Salah satu permasalahan yang dihadapi di daerah Palur adalah kemacetan lalu lintas.
Permasalahan kemacetan terjadi di persimpangan jalan dari ketiga daerah tersebut. Beberapa
penyebabnya antara lain:
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka instansi yang berwenang dalam hal ini yaitu
Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan Provinsi
Jawa Tengah memutuskan membangun sebuah jalan flyover dengan tujuan untuk memperlancar
arus kendaraan yang melewati pertigaan Palur. Flyover ini direncanakan akan menghubungkan
jalan sisi Surakarta disebelah barat dengan jalan sisi Karanganyar disebelah timur dan melewati
sebuah perlintasan kereta api.
Proyek pembangunan flyover ini dengan panjang bentang yang direncanakan sepanjang 608
m (144 m arah Surakarta sebagai jalan pendekat, 320 m struktur flyover, dan 144 m arah Karang
Anyar sebagai jalan pendekat) dengan 8 segmen yang terdiri dari 2 abutment dan 7 pier. Jarak
antar segmen sepanjang 40 m dengan struktur utama beton bertulang dan balok PCU girder yang
mana pada satu segmen berjumlah 4 span girder dan setiap span berjumlah 7 buah potong girder
yang disatukan..
Info umum proyek pembangunan flyover palur akan dijelaskan sebagai berikut :
Struktur organisasi merupakan manajemen atau pengelolaan suatu proyek yang diperlukan
untuk kelancaran dan keberhasilan suatu pekerjaan Struktur organisasi menunjukkan adanya
pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang
berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain dari pada itu struktur organisasi juga
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Dalam suatu proyek pasti memerlukan suatu sistem koordinasi yang efektif dan efisien,
sistem koordinasi ini bertujuan untuk mewujudkan kelancaran dan lebih terjaminnya pelaksanaan
suatu proyek. Secara garis besar mekanisme pengendalian proyek pekerjaan pembuatan pondasi
jembatan dibuat secara sederhana yang telah disesuaikan dengan sistem koordinasi pengendalian
proyek-proyek di Indonesia.
Pemilik
Konsultan Konsultan
Kontraktor
Perencana Pengawas
Sub
Kontraktor
Gambar 1 Sistem Koordinasi Pengendalian Proyek
Pengelolaan proyek secara keseluruhan yang efisien terjadi jika unsur-unsur yang terkait
didalamnya dapat bekerja sama dengan baik, dan tergabung dalam satu kesatuan sesuai dengan
garis hubungan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang disepakati yaitu berdirinya gedung hasil
dari perjanjian – perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Kerjasama antara berbagai unsur
tersebut diwujudkan dengan adanya pembagian tugas dan wewenang, sehingga diperoleh hasil
kerja yang maksimal untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Unsur pengelola Proyek Pembangunan Fly Over Simpang Jakabaring Palembang Provinsi
Sumatera terdiri dari :
Kelima unsur ini harus merupakan suatu kesatuan sebagai mitra kerja dan bekerjasama
untuk melaksanakan pembangunan proyek hingga selesai sesuai dengan rencana, waktu, biaya
dan mutu yang ditetapkan.
a) Mengumpulkan data - data proyek dan hal - hal lain yang menyangkut proyek.
d) Membuat perencanaan lengkap dari bangunan yang akan dibuat sesuai dengan
keinginan pemilik proyek.
2Adapun perencanaan meliputi :
Perhitungan konstruksi
g) Membuat gambar revisi, jika karena sesuatu hal diadakan perubahan pada
gambar rencana.
h) Bertanggung jawab kepada pemilik proyek, yang dalam hal ini diwakili oleh
pimpinan proyek akan segala rancangan struktur maupun arsitektur yang akan
dilaksanakan.
3. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor Pelaksana adalah pihak yang diberi tugas oleh pemilik proyek untuk
melaksanakan pembangunan sesuai dengan keinginan pemilik proyek.
Tugas, Wewenang, dan Tangguang Jawab Kontraktor Pelaksana :
a) Merealisasikan gambar rencana menjadi gedung yang siap digunakan.
b) Menyediakan material sesuai dengan standar dan mutu dari konsultan
perencana dan mengaplikasikannya secara benar.
c) Menyediakan tenaga kerja dan perlengkapannya dalam melaksanakan proyek
pembangunan.
d) Bertanggung jawab kepada pemilik proyek / owner.
Manajemen konstruksi adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek untuk mengawasi
pelaksanaan fisik proyek sesuai dengan ketentuan dan perjanjian yang telah dibuat.
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Konsultan Pengawas :
a) Sebagai wakil dari pemilik di lapangan.
b) Menyediakan informasi pada pemilik proyek dan perencana.
c) Memonitor kemajuan pekerjaan di proyek agar sasaran-sasaran proyek dapat terpenuhi
dan tidak terlampaui tanpa sepengetahuan dan persetujuan pemilik.
d) Memimpin rapat koordinasi lapangan, baik secara rutin maupun rapat khusus.
e) Dapat memberikan rekomendasi untuk penunjukan sub kontraktor jika diperlukan.
f) Mengawasi pengadaan dan kualitas tenaga kerja, material dan peralatan dari kontraktor.
g) Bertanggung jawab kepada pemilik proyek.
h) Bertanggung jawab atas tercapainya pelaksanaan proyek sesuai standar kualitas yang
diminta oleh pemilik.