Review Artikel Audit
Review Artikel Audit
Review Artikel Audit
Oleh:
Kelompok 6
ASPEK ONTOLOGI
Aspek ontologi berkaitan dengan apa yang dipelajari ilmu atau berkenaan dengan objek
studi. Dalam aspek ontologi berkenaan dengan apa yang ingin diketahui, apa yang dipikirkan
atau apa yang menjadi masalah. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kecenderungan turunnya
kualitas pelaporan keuangan perusahaan di lingkungan perusahaan Nigeria akibat adanya Kasus
African Petroleum PLC yang menunjukkan perusahaan tidak secara adil mempresentasikan
posisi keuangan perusahaan. Berdasarkan hal tersebut maka dinyatakan penting untuk
meningkatkan kualitas pekerjaan auditor dengan menerapkan skeptisisme profesional dalam
Pelaksanaan prosedur audit. Tujuan utama mempertahankan skeptisisme profesional selama audit
adalah untuk mengurangi risiko seperti Kegagalan dalam melihat kondisi-kondisi tidak lazim,
kemudian untuk mengurangi adanya penyamarataan kesimpulan ketika menarik kesimpulan
tersebut dari observasi audit, serta mengurangi asumsi yang tidak tepat dalam menetapkan sifat,
saat, dan luas prosedur audit serta penilaian atas hasilnya.
Skeptisisme profesional diperlukan dalam penilaian penting atas bukti audit. Hal ini
mencakup sikap mempertanyakan bukti audit yang kontradiktif, keandalan dokumen dan respons
terhadap pertanyaan, dan informasi lain yang diperoleh dari manajemen dan pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola. Hal ini juga mencakup pertimbangan mengenai kecukupan
dan ketepatan bukti audit yang diperoleh sesuai kondisi perikatan, sebagai contoh: dalam hal
ketika terdapat faktor risiko kecurangan dan suatu dokumen tunggal, yang rentan terhadap
kecurangan, merupakan satu-satunya bukti pendukung bagi suatu angka material dalam laporan
keuangan.
Auditor dapat menganggap catatan dan dokumen yang diterimanya asli, kecuali auditor
memiliki alasan untuk meyakini sebaliknya. Namun, auditor tetap diharuskan untuk
mempertimbangkan keandalan informasi yang akan digunakan sebagai bukti audit. Jika terdapat
1
keraguan terhadap keandalan informasi atau terdapat indikasi kemungkinan adanya kecurangan
(sebagai contoh, jika kondisi yang teridentifikasi selama audit menyebabkan auditor untuk
meyakini bahwa suatu dokumen tidak otentik atau isi dokumen telah dimanipulasi), SA
mengharuskan auditor untuk menginvestigasi lebih lanjut dan menentukan perlu atau tidak
perlunya dilakukan modifikasi atau penambahan terhadap prosedur audit untuk menyelesaikan
hal tersebut.
Auditor tidak dapat mengabaikan pengalaman lalu mengenai kejujuran dan integritas
manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas. Namun, suatu keyakinan
bahwa manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola adalah jujur dan memiliki
integritas tidak melepaskan auditor dari kebutuhan untuk memelihara skeptisisme profesional
atau memperbolehkan auditor menerima bukti audit yang kurang persuasif, ketika memperoleh
keyakinan yang memadai.
Peneliti tertarik untuk menelaah dampak etika akuntansi, audit tenor, jumlah biaya audit
dan lamanya masa jabatan (pengalaman auditor) terhadap skeptisisme profesional auditor pada
perusahaan audit di Nigeria. Penelitian dilakukan pada perusahaan audit di Edo dan Delta karena
adanya kasus kecurangan laporan keuangan pada perusahaan di Nigeria berlandaskan laporan
Komisi Kejahatan Ekonomi dan Keuangan (EFCC) menimbulkan keraguan dalam pikiran
masyarakat mengenai kredibilitas keuangan perusahaan sebagaimana diungkapkan pada laporan
tahunan, sehingga menjadi tantangan berat bagi sektor perbankan untuk mengembalikan
kepercayaan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan teori Concepts of Auditor Professional Skepticism. Konsep
skeptisisme profesional adalah sikap yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi bukti
audit secara kritis. Pengertian serupa dipaparkan dalam Standar Internasional auditing (ISA)
yang menyatakan skeptisisme profesional adalah sikap yang meliputi pikiran yang selalu
bertanyatanya (questioning mind), waspada (alert) terhadap kondisi dan keadaan yang
mengindikasikan adanya kemungkinan salah saji material yang disebabkan oleh kesalahan atau
kesengajaan (fraud), dan penilaian (assessment) bukti-bukti audit secara kritis. Konsep
skeptisisme profesional yang tercermin dalam standar tersebut adalah sikap selalu bertanya-
tanya, waspada, dan kritis dalam melaksanakan seluruh proses audit. Untuk menerapkan
skeptisisme profesional yang efektif, perlu dibentuk persepsi bahwa bahkan sistem pengendalian
internal yang paling baik memiliki celah dan memungkinkan terjadinya fraud. Hanya saja, dalam
2
menerapkan skeptisisme profesional, auditor tidak boleh mengasumsikan bahwa manajemen
klien melakukan praktik yang bersih, namun tidak juga berprasangka bahwa manajemen klien
melakukan fraud. Sebagaimana disebutkan oleh International Auditing and Assurance Standards
Board (IAASB), skeptisisme profesional harus dimiliki dalam mental anggota tim audit,
sementara Badan Praktik Audit (APB) menyatakan penting bagi auditor internal maupun auditor
independen untuk memiliki karakteristik pribadi seperti kepercayaan diri, ketekunan yang
waspada dan pikiran yang kritis.
ASPEK EPISTEMOLOGI
Aspek epistemologi berkenaan dengan bagaimana ilmu mempelajari objek studinya
dengan menggunakan metode tertentu, yaitu metode keilmuan atau metode ilmiah yang didukung
oleh sarana berfikir ilmiah. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dalam memenuhi
maksud dan tujuan penelitian, karena adanya kasus kecurangan laporan keuangan pada
perusahaan di Nigeria berlandaskan laporan Komisi Kejahatan Ekonomi dan Keuangan (EFCC)
menimbulkan keraguan dalam pikiran masyarakat mengenai kredibilitas keuangan perusahaan
sebagaimana diungkapkan pada laporan tahunan, sehingga menjadi tantangan berat bagi sektor
perbankan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan dan analisis data kuantatif yaitu
dengan menggunakan kuesioner penelitian. Kuesioner penelitian tersebut terbagi ke dalam dua
sesi, sesi pertama menanyakan terkait data personal responden, sedangkan sesi kedua merupakan
daftar pernyataan yang harus dijawab responden dengan memberikan lima alternatif jawaban
yakni dari sangat tidak setuju hingga sangat setuju. Daftar pertanyaan yang diberikan terdiri dari
20 pernyataan terkait etika akuntansi, audit tenor, jumlah biaya audit dan lamanya masa jabatan
(pengalaman auditor) terhadap skeptisisme profesional auditor. Penelitian ini menggunakan 75
orang responden yang merupakan auditor pada perusahaan audit di Nigeria Pengambilan sampel
dilakukan secara acak (random sampling).
Tahapan analisis yang dilakukan oleh peneliti setelah melakukan penyebaran kuesioner
adalah melakukan rekapitulasi hasil dari 75 jaaban responden.Selanjutnya data di analisis
menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan agar dapat memperoleh
3
jawaban terkait pengaruh etika akuntansi, audit tenor, jumlah biaya audit dan lamanya masa
jabatan (pengalaman auditor) terhadap skeptisisme profesional auditor.
ASPEK AKSIOLOGI
Aspek aksiologi berkenaan dengan aspek gunalaksana atau manfaat dari ilmu. Nilai guna
ilmu bisa dilihat secara positif dan normatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa 59% sikap
skeptisisme profesional auditor dipengaruhi oleh etika akuntansi, lamanya masa auditor dengan
klien, jumlah biaya audit dan lamanya masa jabatan auditor. Berdasarkan hasil analisis,maka
diketahui bahwa:
1. Etika akuntansi berpengaruh positif signifikan terhadap skeptisisme profesional
auditor
Etika mengacu pada sistem atau kode perilaku yang didasarkan pada kewajiban moral
dan kewajiban yang menunjukkan bagaimana kita seharusnya bersikap. Kode etik auditor
merupakan aturan perilaku auditor sesuai dengan tuntutan profesi dan organisasi serta
standar audit yang merupakan ukuran mutu minimal yang harus dicapai oleh auditor
dalam menjalankan tugas auditnya. Hasil analisis ini memberikan manfaat ilmu bahwa
semakin tinggi tingkat kesadaran etis atau tidak etisnya tindakan yang dipakai dalam
pengambilan keputusan maka akan semakin tinggi skeptisisme profesional auditor.
Etika memiliki pengaruh terhadap skeptisme professional auditor, jika etika yang dimiliki
oleh seorang auditornya baik maka sikap Sekptisme profesional auditor yang merupakan
sikap auditor yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan
evaluasi secara kritis terhadap bukti audit akan semakin meningkat.
2. Audit tenor berpengaruh negatif signifikan terhadap skeptisisme profesional
auditor
Hasil analisis memberikan manfaat ilmu bahwa semakin singkat audit tenor yang diterima
oleh auditor, maka akan mendukung auditor untuk meningkatkan sikap skeptisisme
profesionalnya. Dengan demikian bahwa setiap adanya penugasan yang diberikan,
seorang auditor telah memiliki manajemen waktu yang disesuaikan dengan banyaknya
tugas sehingga auditor harus mampu melaksanakan tugas-tugasnya secara efisien,
yaitu menggunakan waktu seoptimal mungkin dalam melakukan penugasan audit laporan
keuangan kliennya. Hal tersebut menunjukkan auditor di perusahaan Nigeria
4
menganggap adanya audit tenor yang pendek akan mendorong mereka melakukan
tindakan untuk meningkatkan skeptisisme profesional dalam pelaksanaan audit keuangan
perusahaan.
Pemahaman mengenai teori skeptisisme dapat mengkaji bagaimana adanya batasan
waktu penyelesaian audit diharapkan menjadi stimulus sehingga diharapkan auditor
merespon tekanan batas waktu audit dengan baik dan termotivasi agar bersikap skeptis
pada bukti audit yang diperiksanya.
3. Audit Fee (jumlah biaya audit) berpengaruh negatif signifikan terhadap skeptisisme
profesional auditor
Fee audit merupakan fee yang diterima akuntan publik setelah melaksanakan jasa audit.
Seorang auditor bekerja untuk mendapatkan imbalan atau upah yaitu berupa fee audit.
Penetapan audit fee tidak kalah penting didalam penerimaan penugasan, auditor tentu
bekerja untuk memperoleh penghasilan yang memadai. Besaran Fee audit yang akan
diterima Auditor diduga berpengaruh terhadap skeptisisme profesional auditor”. Audit
fee yang tinggi menghasilkan auditor yang berkualitas karena auditor akan melaksanakan
tugasnya sesuai standar yang telah ditetapkan, menjunjung tinggi kaidah dan norma agar
kualitas audit dan citra profesi auditor tetap terjaga. Dengan demikian untuk mencapai
laporan keuangan yang berintegritas, diperlukan adanya kemampuan auditor yang
tinggi dalam mengerjakan tugas mengauditnya dengan memberikan fee audit yang
cukup agar auditor dapat memberikan kualitas audit yang baik sehingga dihasilkan
laporan keuangan yang berintegritas tinggi
4. lamanya masa jabatan (pengalaman auditor) tidak berpengaruh signifikan
terhadap skeptisisme profesional auditor
Hasil analisis menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara pengalaman
auditor dengan skeptisisme profesional auditor. Hal ini disebabkan karena banyaknya
tugas yang dihadapi oleh auditor tidak pasti memberikan kesempatan untuk belajar dari
kegagalan dan keberhasilan yang pernah di alami, sehingga kualitas auditnya tidak
meningkat. Pengalaman akuntan publik tidak meningkat jika tugas yang dihadapi oleh
auditor tidak dilakukan dengan baik. Namun meskipun auditor telah memiliki
pengalaman yang tinggi dan puas dalam bekerja tetap tidak menjamin kualitas auditnya
menjadi semakin baik. Sebagian besar responden dalam penelitian ini masih memiliki
5
lama bekerja dibidang audit kurang dari 5 tahun . Itu masih bukan waktu yang cukup
lama seorang auditor untuk menguasai teknik-teknik audit yang baik. Jadi meskipun
auditor dalam penelitian ini telah banyak melakukan penugasan, tapi bisa jadi mereka
belum terlalu menguasai teknik audit dengan sangat baik karena masa kerja mereka yang
masih relatif singkat. Namun hasil menunjukkan adanya arah positif antara pengalaman
terhadap skeptisisme profesional auditor, yang memberikan manfaat ilmu bahwa semakin
lama pengalaman seorang auditor maka akan semakin tinggi skeptisisme profesional
auditor
Penelitian ini berkontribusi untuk menambah pemahaman teoritis dan badan literatur
dengan fokus pada sikap skeptisisme profesional auditor yang dipegaruhi oleh etika akuntansi,
audit tenor, jumlah biaya audit dan lamanya masa jabatan (pengalaman auditor). Temuan dari
penelitian ini sangat berharga bagi literatur akademis dan praktisi di perusahaan Nigeria seperti
auditor internal dan manajer administrasi. Akhirnya, memberikan beberapa rekomendasi untuk
memperbaiki kelemahan sikap skeptisisme profesional auditor dari kasus nyata yang akan
menguntungkan tidak hanya perusahaan dalam kasus tersebut tetapi juga perusahaan lain yang
mungkin mengalami situasi serupa.
Kelebihan:
- Penelitian ini asli dan berbeda dengan penelitian lain karena telah meneliti berbagai
dokumen dan laporan kecurangan karyawan yang umumnya sulit diakses oleh peneliti
untuk dipublikasikan dalam jurnal akademik.
- Temuan penelitian ini dapat disimpulkan dari akses langsung dokumen perusahaan yang
bersifat privat dan rahasia.
- Dari latar belakang, metodologi sampai pembahasan hasil penelitian sudah dipaparkan
dengan jelas oleh peneliti
Kekurangan:
- Tidak berfokus pada satu perusahaan tertentu, temuan penelitian mungkin tidak dapat
digeneralisasikan ke perusahaan lain karena sifat bisnis, lingkungan kerja, dan praktiknya
yang berbeda.
- Penelitian ini tidak mengungkap dampak dari kecurangan dan kelemahan skeptisisme
profesional auditor
6
- Penelitian ini tidak memaparkan grand theory yang berkaitan dengan pengaruh etika
akuntansi, audit tenor, jumlah biaya audit dan lamanya masa jabatan (pengalaman
auditor) terhadap skeptisisme profesional auditor