LP Nifas

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN INDIVIDU

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN


PASIEN P2-12 POST SC HARI 0 ATAS INDIKASI BSC DENGAN PROLOG
FASE LATEN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Laporan individu Praktek Profesi Ners
Departemen Keperawatan Maternitas di Ruang Nifas
RSUD SIDOARJO

Oleh:

Nama : Dian Permatasari


NIM : 2007.14901.293

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES WIDYAGAMA HUSADA
MALANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN POST SC HARI 0 ATAS


INDIKASI BSC DENGAN PROLOG FASE LATEN DIRUANG NIFAS
DI RSUD SIDOARJO

Hari :
Tanggal :

Disusun oleh:

Nama : Dian Permatasari


NIM : 2007.14901.293

Disetujui oleh:

Penguji Pendidikan Penguji Lahan

( ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan
membuka dinding perut dan dinding uterus. (Sarwono , 2005).
Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat
sayatan pada dinding uterus melalui depan perut atau vagina. Atau disebut
juga histerotomia untuk melahirkan janin dari dalam rahim. (Mochtar, 1998).
Sectio Caesaria adalah tindakan untuk melahirkan janin dengan
berat badan diatas 500 gram melalui sayatan pada dinding uterus yang utuh
(Gulardi &Wiknjosastro, 2006).

B. Etiologi
1. Indikasi Ibu
a) Panggul sempit absolute
b) Placenta previa
c) Ruptura uteri mengancam
d) Partus Lama
e) Partus Tak Maju
f) Pre eklampsia, dan Hipertensi
2. Indikasi Kelainan Letak Janin
a) Letak lintang
Bila terjadi kesempitan panggul, maka sectio caesarea adalah
jalan/cara yang terbaik dalam melahirkan janin dengan segala letak
lintang yang janinnya hidup dan besarnya biasa. Semua primigravida
dengan letak lintang harus ditolong dengan sectio caesarea walaupun
tidak ada perkiraan panggul sempit. Multipara dengan letak lintang
dapat lebih dulu ditolong dengan cara lain.
b) Letak belakang
Sectio caesarea disarankan atau dianjurkan pada letak belakang bila
panggul sempit, primigravida, janin besar.
c) Gawat Janin
d) Janin Besar
3. Kontra Indikasi dilakukanya SC
a) Janin Mati
b) Syok, anemia berat.
c) Kelainan congenital Berat

C. Tanda dan Gejala


Persalinan dengan Sectio Caesaria, memerlukan perawatan yang lebih
koprehensif yaitu: perawatan post operatif dan perawatan
post partum.Manifestasi klinis sectio caesarea menurut Doenges
(2001),antara lain :
1. Nyeri akibat ada luka pembedahan
2. Adanya luka insisi pada bagian abdomen
3. Fundus uterus kontraksi kuat dan terletak di umbilicus
4. Aliran lokhea sedang dan bebas bekuan yang berlebihan (lokhea tidak
banyak)
5. Kehilangan darah selama prosedur pembedahan kira-kira 600-800ml
6. Emosi labil / perubahan emosional dengan mengekspresikan
ketidakmampuan menghadapi situasi baru
7. Biasanya terpasang kateter urinarius
8. Auskultasi bising usus tidak terdengar atau samar
9. Pengaruh anestesi dapat menimbulkan mual dan muntah
10. Status pulmonary bunyi paru jelas dan vesikuler
11. Pada kelahiran secara SC tidak direncanakan maka bisanya kurang
paham prosedur
12. Bonding dan Attachment pada anak yang baru dilahirkan.

D. Klasifikasi
1. Abdomen (SC Abdominalis)
1) Sectio Caesarea Transperitonealis
Sectio caesarea klasik atau corporal : dengan insisi memanjang pada
corpus uteri yang mempunyai kelebihan mengeluarkan janin lebih
cepat,tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik, dan
sayatan bias diperpanjang proksimal atau distal. Sedangkan
kekurangan dari cara ini adalah infeksi mudah menyebar secara intra
abdominal karena tidak ada reperitonealisasi yang baik danuntuk
persalinan berikutnya lebih sering terjadi ruptura uteri spontan.
2) Sectio caesarea profunda : dengan insisi pada segmen bawah rahim
dengan kelebihan penjahitan luka lebih mudah, penutupan luka dengan
reperitonealisasi yang baik, perdarahan kurang dan kemungkinan
rupture uteri spontan kurang/lebih kecil. Dan memiliki kekurangan luka
dapat melebar kekiri, bawah, dan kanan sehingga mengakibtakan
pendarahan yang banyak serta keluhan pada kandung kemih.
3) Sectio caesarea ekstraperitonealis
Merupakan sectio caesarea tanpa membuka peritoneum parietalis dan
dengan demikian tidak membuka kavum abdominalis.
2. Vagina (sectio caesarea vaginalis)
Menurut arah sayatan pada rahim, sectio caesaria dapat dilakukan apabila
:
1) Sayatan memanjang (longitudinal)
2) Sayatan melintang (tranversal)
3) Sayatan huruf T (T Insisian)
3. Sectio Caesarea Klasik (korporal)
Dilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri kira-
kira 10cm. berikut adalah Kelebihanya :
1) Mengeluarkan janin lebih memanjang
2) Tidak menyebabkan komplikasi kandung kemih tertarik
3) Sayatan bisa diperpanjang proksimal atau distal
Kekurangan :
1) Infeksi mudah menyebar secara intraabdominal karena tidak ada
reperitonial yang baik.
2) Untuk persalinan berikutnya lebih sering terjadi rupture uteri spontan.
3) Ruptura uteri karena luka bekas SC klasik lebih sering terjadi
dibandingkan dengan luka SC profunda. Ruptur uteri karena luka
bekas SC klasik sudah dapat terjadi pada akhir kehamilan, sedangkan
pada luka bekas SC profunda biasanya baru terjadi dalam persalinan.
4) Untuk mengurangi kemungkinan ruptura uteri, dianjurkan supaya ibu
yang telah mengalami SC jangan terlalu lekas hamil lagi. Sekurang -
kurangnya dapat istirahat selama 2 tahun. Rasionalnya adalah
memberikan kesempatan luka sembuh dengan baik. Untuk tujuan ini
maka dipasang akor sebelum menutup luka rahim.
4. Sectio Caesarea (Ismika Profunda)
Dilakukan dengan membuat sayatan melintang konkaf pada segmen
bawah rahim kira-kira 10cm
Kelebihan :
1) Penjahitan luka lebih mudah
2) Penutupan luka dengan reperitonialisasi yang baik
3) Tumpang tindih dari peritoneal flap baik sekali untuk menahan isi
uterus ke rongga perineum
4) Perdarahan kurang
5) Dibandingkan dengan cara klasik kemungkinan ruptur uteri spontan
lebih kecil
Kekurangan :
1) Luka dapat melebar ke kiri, ke kanan dan bawah sehingga dapat
menyebabkan arteri uteri putus yang akan menyebabkan perdarahan
yang banyak.
2) Keluhan utama pada kandung kemih post operatif tinggi.

E. Pemeriksaan Penunjungan
a. Hemoglobin atau hematokrit (HB/Ht) untuk mengkaji perubahan dari kadar
pra operasi dan mengevaluasi efek kehilangan darah pada pembedahan.
b. Leukosit (WBC) mengidentifikasi adanya infeksi
c. Tes golongan darah, lama perdarahan, waktu pembekuan darah
d. Urinalisis / kultur urine
e. Pemeriksaan elektrolit

F. Penatalaksanaan
a. Pemberian cairan
Karena 24 jam pertama penderita puasa pasca operasi, maka pemberian
cairan perintavena harus cukup banyak dan mengandung elektrolit agar
tidak terjadi hipotermi, dehidrasi, atau komplikasi pada organ tubuh
lainnya. Cairan yang biasa diberikan biasanya DS 10%, garam fisiologi
dan RL secara bergantian dan jumlah tetesan tergantung kebutuhan. Bila
kadar Hb rendah diberikan transfusi darah sesuai kebutuhan.
b. Diet
Pemberian cairan perinfus biasanya dihentikan setelah penderita flatus
lalu dimulailah pemberian minuman dan makanan peroral. Pemberian
minuman dengan jumlah yang sedikit sudah boleh dilakukan pada 6 - 10
jam pasca operasi, berupa air putih dan air teh.
c. Mobilisasi
1. Mobilisasi dilakukan secara bertahap meliputi :
2. Miring kanan dan kiri dapat dimulai sejak 6 - 10 jam setelah operasi
3. Latihan pernafasan dapat dilakukan penderita sambil tidur telentang
sedini mungkin setelah sadar
4. Hari kedua post operasi, penderita dapat didudukkan selama 5 menit
dan diminta untuk bernafas dalam lalu menghembuskannya.
5. Kemudian posisi tidur telentang dapat diubah menjadi posisi setengah
duduk (semifowler)
6. Selanjutnya selama berturut-turut, hari demi hari, pasien dianjurkan
belajar duduk selama sehari, belajar berjalan, dan kemudian berjalan
sendiri pada hari ke-3 sampai hari ke5 pasca operasi.
d. Kateterisasi
Kandung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan tidak enak pada
penderita, menghalangi involusi uterus dan menyebabkan perdarahan.
Kateter biasanya terpasang 24 - 48 jam / lebih lama lagi tergantung jenis
operasi dan keadaan penderita.
e. Pemberian obat-obatan
1. Antibiotik
Cara pemilihan dan pemberian antibiotic sangat berbeda-beda sesuai
indikasi
2. Analgetik dan obat untuk memperlancar kerja saluran pencernaan
1) Supositoria : ketopropen sup 2x/24 jam
2) Oral : tramadol tiap 6 jam atau paracetamol
3) Injeksi : penitidine 90-75 mg diberikan setiap 6 jam bila perlu
3. Obat-obatan lain
Untuk meningkatkan vitalitas dan keadaan umum penderita dapat
diberikan caboransia seperti neurobian I vit. C
f. Perawatan luka
Kondisi balutan luka dilihat pada 1 hari post operasi, bila basah dan
berdarah harus dibuka dan diganti
g. Perawatan rutin
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan adalah suhu, tekanan
darah, nadi,dan pernafasan.
h. Perawatan Payudara
Pemberian ASI dapat dimulai pada hari post operasi jika ibu memutuskan
tidak menyusui, pemasangan pembalut payudara yang mengencangkan
payudara tanpa banyak menimbulkan kompesi, biasanya mengurangi
rasa nyeri.(Manuaba, 1999)

G. Patofisiologi
Adanya beberapa kelainan / hambatan pada proses persalinan yang
menyebabkan bayi tidak dapat lahir secara normal / spontan, misalnya
plasenta previa sentralis dan lateralis, panggul sempit, disproporsi cephalo
pelvic, rupture uteri mengancam, partus lama, partus tidak maju, pre-
eklamsia, distosia serviks, dan malpresentasi janin. Kondisi tersebut
menyebabkan perlu adanya suatu tindakan pembedahan yaitu Sectio
Caesarea (SC).
Dalam proses operasinya dilakukan tindakan anestesi yang akan
menyebabkan pasien mengalami imobilisasi sehingga akan menimbulkan
masalah intoleransi aktivitas. Adanya kelumpuhan sementara dan kelemahan
fisik akan menyebabkan pasien tidak mampu melakukan aktivitas perawatan
diri pasien secara mandiri sehingga timbul masalah defisit perawatan diri.
Kurangnya informasi mengenai proses pembedahan, penyembuhan, dan
perawatan post operasi akan menimbulkan masalah ansietas pada pasien.
Selain itu, dalam proses pembedahan juga akan dilakukan tindakan insisi
pada dinding abdomen sehingga menyebabkan terputusnya inkontinuitas
jaringan, pembuluh darah, dan saraf - saraf di sekitar daerah insisi. Hal ini
akan merangsang pengeluaran histamin dan prostaglandin yang akan
menimbulkan rasa nyeri (nyeri akut). Setelah proses pembedahan berakhir,
daerah insisi akan ditutup dan menimbulkan luka post op, yang bila tidak
dirawat dengan baik akan menimbulkan masalah resiko infeksi.
SECTIO CAESARE

PRE OP SC Insisi jaringan POST OP SC

Penurunan Peningkatan sekresi Penurunan


Kurang informasi Terputusnya kontinuitas Luka Pembuluh darah Kontraksi uterus
kesadaran mukosa fungsi EIC
jaringan

Kesalahan interpretasi Terbuka post dientri Kuman perdarahan Atonia aliran darah Stagnasi penarikan Reflek batuk Penurunan
Pengeluaran mediator Peristaltic
nyeri Kontraksi berlebihan usus
Kurang pengetahuan Perawatan kurang Trombus vena Akumulasi sekret
tentanf proses
pembedahan Merangsang neuro
Perdarahan meningkat Reflek
reseptor Risiko Emboli Jalan Nafas
Infeksi
Tidak efektif
ANSIETAS Nyeri saat Penumpukan
Resiko syok
beraktivitas hipovolemik gas
CO2 Menurun
dilambung

Nyeri Akut Intoleransi Perubahan fungsi jaringan Distensi


Aktivitas
abdomen
muskuloskeletal

Kembung
Intoleransi aktivitas

Gg. Rasa
Gg. Pemenuhan nyama
ADL
H. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas klien dan penanggung jawab
Meliputi nama, umur, pendidikan, suku bangsa, pekerjaan, agam, alamat, status perkawinan,
ruang rawat, nomor medical record, diagnosa medik, yang mengirim, cara masuk, alasan
masuk, keadaan umum tanda vital.
b. Keluhan utama
c. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya bagi klien multipara
d. Data Riwayat penyakit
a) Riwayat kesehatan sekarang.
Meliputi keluhan atau yang berhubungan dengan gangguan atau penyakit dirasakan saat
ini dan keluhan yang dirasakan setelah pasien operasi.
b) Riwayat Kesehatan Dahulu
Meliputi penyakit yang lain yang dapat mempengaruhi penyakit sekarang, Maksudnya
apakah pasien pernah mengalami penyakit yang sama (Plasenta previa).
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
Meliputi penyakit yang diderita pasien dan apakah keluarga pasien ada juga mempunyai
riwayat persalinan plasenta previa.
e. Keadaan klien meliputi :
a) Sirkulasi
Hipertensi dan pendarahan vagina yang mungkin terjadi. Kemungkinan kehilangan darah
selama prosedur pembedahan kira-kira 600-800 mL
b) Integritas ego
Dapat menunjukkan prosedur yang diantisipasi sebagai tanda kegagalan dan atau refleksi
negatif pada kemampuan sebagai wanita. Menunjukkan labilitas emosional dari
kegembiraan, ketakutan, menarik diri, atau kecemasan.

c) Makanan dan cairan


Abdomen lunak dengan tidak ada distensi (diet ditentukan).
d) Neurosensori
Kerusakan gerakan dan sensasi di bawah tingkat anestesi spinal epidural.
e) Nyeri / ketidaknyamanan
Mungkin mengeluh nyeri dari berbagai sumber karena trauma bedah, distensi kandung
kemih , efek - efek anesthesia, nyeri tekan uterus mungkin ada.
f) Pernapasan
Bunyi paru - paru vesikuler dan terdengar jelas.
g) Keamanan
h) Balutan abdomen dapat tampak sedikit noda / kering dan utuh
i) Seksualitas
j) Fundus kontraksi kuat dan terletak di umbilikus. Aliran lokhea sedang.
k) Pemeriksaan fisik:
1) Kepala : kulit kepala bersih
Rambut :hitam tidak mudah rontok
Muka : oedem
Mata : sklera putih, konjungtiva merah muda
Telinga : bersih tidak ada serumen, pendengaran normal
Hidung : bersih, tidak ada polip
2) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
3) Axilla : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
4) Dada : simetris, pernafasan normal
5) Abdomen : tidak ada bekas operasi, striae gravidarum (-), tidak ada pebesaran hepar
6) Punggung : lordosis
7) Genetalia : tidak ada kondimloma
8) Anus : bersih tidak terdapat heoroid
9) Ekstermitas atas dan bawah: oedem: sedikit

2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan pelepasan mediator nyeri (histamin, prostaglandin) akibat
trauma jaringan dalam pembedahan (section caesarea)
b. Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi tentang prosedur pembedahan,
penyembuhan dan perawatan post operasi.
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tirah baring ditandai dengan mengeluh lelah
d. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kurang pengendalian situasional / lingkungan
ditandai dengan kehamilan

3. Rencana Tindakan Keperawatan


a) Nyeri akut berhubungan dengan pelepasan mediator nyeri (histamin, prostaglandin) akibat
trauma jaringan dalam pembedahan (section caesarea).
Manajemen Nyeri
Observasi
1) Indentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2) Indentifikasi skala nyeri
3) Indentifikasi faktor ynag mempeberat nyeri dan memperingan nyeri
4) Monitor efek samping penggunaan analgetik.
Terapeutik
1) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.
2) Kontrol lingkungan yang memoerberat rasa nyeri
3) Fasilitas istrahat dan tidur
Edukasi
1) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2) Jelaskan strategi meredakan nyeri
3) Anjurkan memonitor nyeri secara online
4) Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberiananagetik (jika perlu)
b) Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi tentang prosedur pembedahan,
penyembuhan dan perawatan post operasi.
Terapi Relaksasi (I. 09326)
Observasi:
1) Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
2) Monitor respons terhadap terapi relaksasi
Terapeutik:
1) Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika memungkinkan
2) Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi
3) Gunakan pakaian longgar
4) Gunakan nada suara lembut dengan irama dan berirama
Edukasi:
1) Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia
2) Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
3) Anjurkan mengambil posisi nyaman
4) Demontrasikan dan latih teknik relaksasi.

c) Intoleransi aktivitas
Terapi Aktivitas
Observasi:
1) Identifikasi defisit tingkat aktivitas
2) Identifikasi strategi meningkat kan partisipasi daam aktivitas
3) Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang diinginkan
Terapeutik:
1) Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih
2) Tingkatkan aktivitas fisik untuk memelihara berat badan, jika perlu
3) Libatkan keluarga dalam aktivitas, jika perlu
4) Fasilitasi pengembangan motivasi dan penguatan diri
5) Jadwalkan aktivitas dalam rutinitas sehari-hari
Edukasi:
1) Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari, jika perlu
2) Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
3) Anjurkan melakukan fisik, sosial, spiritual, dan kognitif dalam menjaga fungsi dan
kesehatan
d) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kurang pengendalian situasional / lingkungan
ditandai dengan kehamilan
Perawatan Kenyamanan
Observasi:
1. Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan (mis. nyeri)
2. Identifikasi masalah emosional dan spiritual
Terapeutik:
1) Berikan posisi nyaman
2) Berikan kompres dingin atau hangat
3) Ciptakan lingkungan yang nyaman
4) Berikan Pemijatan
5) Dukung keluarga dan pengasuh terlibat dalam terapi/ pengobatan
6) Diskusikan mengenai situasi dan pilihan terapi/ pengobatan yang diinginkan
Edukasi:
1) Jelaskan mengenai kondisi dan pilihan terapi/ pengoatan
2) Ajarkan terapi relaksasi
3) Ajarkan latihan pernafasan
4) Ajarkan teknik distraksi dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, I.J. 2001. Diagnosa Keperawatan, Edisi 8. Jakarta : EGC


Doengoes, Marylinn. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan Maternal / Bayi. Jakarta : EGC
Manuaba, I.B. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC
Manuaba, I.B. 1999. Operasi Kebidanan Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Dokter Umum.
Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri, Edisi 2, Jilid 2. Jakarta : EGC
Sarwono, Prawiroharjo,. 2005. Ilmu Kandungan, Cetakan ke-4. Jakarta : PT Gramedia
FORMAT PENGKAJIAN

UNIT KEPERAWATAN MATERNITAS

Tanggal masuk : 11 januari 2021 Jam masuk : 16.10


Ruang/kelas : Ruang Nifas / II Kamar no. : P2. 8
Pengkajian tanggal : 11 januari 2021 Jam pengkajian : 17.05

I. IDENTITAS
Nama klien : Ny. L Nama suami : Tn. V
Umur : 26 tahun Umur : 30 tahun
Suku/bangsa : Jawa / WNI Suku/bangsa : Jawa / WNI
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat : Klanggri 3/6 sidokerto Alamat : Buduran
Status perkawinan : Kawin

II. KELUHAN UTAMA / ALASAN KUNJUNGAN


Saat MRS :
Pasien mempunyai riwayat bekas sectio caesaria

Saat Pengkajian :
Pasien mengatakan nyeri pada jalan lahir akibat bekas jahitan, nyeri seperti ditusuk-tusuk dan tidak
menyebar dengan skala nyeri 6 dari 1 – 10 dan nyeri hilang timbul.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien bersama suami datang ke IGD pada tanggal 10 januari 2021 pukul 08.54 WIB
menggunakan kendaraan pribadi dengan keluhan hamil anak ke 3 keluar lendir darah dan
masuk keruang vk pukul 09.50. Pada tanggal 11 januari 2021 pukul 11.00 WIB pasien
melakukan operasi sc dan melahirkan bayi laki-laki dengan berat badan 3000gram pada
tanggal 11 januari 2021 pukul 16.10 pasien dipindahkan ke ruang nifas P2. 8.

IV. RIWAYAT PERNIKAHAN


Status pernikahan : Menikah
Jika menikah : 1 kali lamanya 6 tahun usia 20 tahun

V. RIWAYAT OBSTETRI
1. Riwayat Menstruasi
Menarche : umur 12 th HPHT : 14 April 2020
Banyaknya : ¹/² peembalut Siklus : teratur ( ) tidak ()
Warna : darah merah segar Lamanya : ± 5 hari
Bentuk haid : encer
Bau haid : anyir
Keluhan : Dismenorhoe, PMS
Lainnya.......................
2. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas Yang Lalu
Anak ke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak Keadaan
No. Th UK Penyulit Jenis Penolong Penyulit Laserasi Infeksi Perd JK BB P anak
arah J sekarang
an
1 - 2 abort Dokter - - - - - - - Meninggal
bln us

2 9 SC Dokter - - Tidak - P 2900 - Hidup


bln ada
3 5 9 SC Dokter - - Tidak - L 3000 - Hidup
bln ada
thn
3

Bln

3. Riwayat Hamil Ini


Taksiran Persalinan (TP) : Januari 2021
Keluhan :
a. Trimester I : mual muntah, mudah lelah dan letih
b. Trimester II : nyeri uluhati dan mulai sakit pinggang
c. Trimester III : kaki bengkak, sedikit jalan sudah merasa capek
Perawatan antenatal : di bidan praktek dan RS berapa kali 3 kali
Gerakan janin : Aktif
Tanda bahaya dan penyulit kehamilan : Pro SC
Obat/jamu yang pernah dan sedang dikonsumsi : Tidak ada

4. Riwayat Persalinan Sekarang


Tipe Persalinan : SC
Tgl & Jam Persalinan : Tanggal 11 januari 2021 pukul 11:05
Lama Persalinan : Kala I .... jam Kala III .... menit
Kala II .... menit Kala IV .... jam
BB Lahir Anak : 3.000
Jenis Kelamin Anak : Laki-laki
Apgar Score :8
Jumlah Perdarahan : ± 250 ml
Data Lain-lain : cacat bawaan tidak ada

5. Riwayat Nifas
Tanggal 06 januari 2021 Jam 10.15
Involutio :
- TFU : 2 jari dibawah pusat
- Kontraksi : baik
Lochea :
- Warna : merah segar
- Jumlah : kurang lebih 1 pembaut besar
- Jenis : lochea rubia
Laktasi :
- Kolostrum : sudah keluar
- ASI : Keluar
Keluhan Lain : tidak ada

6. Rencana Perawatan Bayi


a. Sendiri/orang tua/lain-lain (sendiri)
b. Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :
- Breast Care : ibu mengatakan sudah mampu merawat bayi
- Perineal Care : ibu mengatakan sudah mampu merawat bayi dengan baik
- Nutrisi : ibu memahami nutrisi yang baik untuk ibu menyusui
- Senam nifas : ibu mengatakan tidak pernah melakukan senam nifas
- KB : ibu mengatakan pernah menggunakan KB
- Menyusui : ibu sudah mengetahui cara menyusui yang baik dan benar

7. Riwayat KB
Melaksanakan KB : () ya ( ) tidak
Bila ya jenis kontrasepsi apa yang digunakan : Suntik 3 bulan
Sejak kapan menggunakan kontrasepsi : 4 tahun
Masalah yang terjadi : Tidak ada masalah
VI. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
1. Keturunan kembar : tidak
2. Penyakit menular / keturunan : tidak ada
3. Genogram :
Keterangan:
X
= laki-laki
X
= Perempuan

= Meninggal

= pasien

= Tinggal serumah

VII. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU


Penyakit yang pernah dialami: penyakit hipertensi
Pengobatan yang pernah didapat: Tidak ada
Riwayat operasi yang pernah dialami (jenis, tempat dan waktu) : SC pada tahun 2016
dan 2021

VIII. RIWAYAT PSIKOSOSIAL SPIRITUAL


1. Komunikasi : normal
2. Keadaan emosional :
() kooperatif ( ) depresi ( ) agresif ( ) hipoaktif
( ) bingung ( ) menarik diri ( ) cemas ( ) marah
( ) hiperaktif ( ) gelisah
3. Hubungan dengan keluarga :
(  ) akrab ( ) terganggu ( )lainnya......................................
4. Hubungan dengan orang lain :
(  ) akrab ( ) terganggu ( ) lainnya .......................................
5. Proses berfikir :
(  ) terarah ( ) bingung ( ) ilusi ( ) halusinasi
6. Ibadah / spriritual :
Ibadah tetap dijalan sesuai dengan agama yang dianut
7. Respon ibu terhadap kondisi saat ini : berharap cepat pulih
8. Dukungan keluarga : dukungan keluarga baik dalam kelahiran anak ke 4
9. Pengambilan keputusan dalam keluarga: Suami
10. Beban kerja dan kegiatan sehari-hari : ibu rumah tangga
11. Tempat dan petugas yang diinginkan untuk bersalin : Rumah Sakit
12. Riwayat Psikososial Post Partum :
- Taking in : ibu merasa tidak nyaman seperti kelelahan dan nyeri jahitan yang
membuat ibu bergantung dan membutuhkan perlindungan dan perawatan dari
orang lain
- Taking Hold : fase ini adalah dimana psikologis ibu sudah mulai bisa menerima
keadaan, pendamping dan keluarga harus memberikan dukungan dan
komunikasi yang baik agar ibu mampu melewati fase ini
- Letting Go : fase ini dimana ibu sudah menerima tanggung jawab dan peran
baru sebagai seorang ibu, dimana ibu mampu melakukan perawatan diri sendiri
dan bayi baru lahir dan sudah mampu menyesuaikan diri

IX. POLA DASAR KHUSUS


a. Pola Nutrisi Rumah Rumah Sakit
1) Frekuensi makan : 3  /hari 3  /hari
2) Nafsu makan : baik baik
3) Jenis makanan : nasi susu
4) Makanan yang tidak disukai/alergi/pantangan : tidak ada
b. Pola Eliminasi Rumah Rumah Sakit
BAK
1) Frekwensi : 2-4  /hari Tidak Terkaji
2) Warna : kuning kuning
3) Keluhan : tidak ada tidak ada
BAB
1) Frekwensi : 1  /hari Tidak Terkaji
2) Warna : khas
3) Bau : khas
4) Konsistensi : padat
5) Keluhan : tidak ada
c. Pola Personal Hygiene Rumah Rumah Sakit
1) Mandi Diseka
 Frekuensi : 2  /hari 2  /hari (diseka)
 Sabun : () ya ( ) tidak ( ) ya () tidak
2) Oral hygiene
 Frekuensi : 2  /hari
 Waktu : () pagi () sore () pagi () sore
( ) setelah makan ( ) setelah makan
3) Cuci rambut
 Frekuensi : 2  /minggu Tidak terkaji
 Shampoo : () ya ( ) tidak
4) Keluhan : tidak ada
d. Pola Istirahat Tidur Rumah Rumah Sakit
1. Lama tidur : siang 2 jam Siang 3 jam
malam 6-8 jam malam 7 jam
2. Kebiasaan sebelum tidur : tidak ada tidak ada
3. Keluhan : tidak ada tidak ada
e. Pola Aktivitas dan Latihan Rumah Rumah Sakit
1. Kegiatan dalam pekerjaan: Pegawai swasta Pasien hanya bisa
berbaring ditempat
tidur dan miring
kiri kanan
2. Waktu bekerja : () pagi () sore ( ) malam
3. Olahraga : ( ) ya (  ) tidak
Jenisnya : ................................................................
Frekwensi : ................................................................
4. Kegiatan waktu luang : bersih-bersih dan mengurus anak-anak
5. Keluhan dalam aktifitas : tidak ada
f. Pola Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan
1. Merokok : tidak
2. Minuman keras : tidak
3. Ketergantungan obat : tidak ada
X. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : baik Kesadaran : CM
Berat badan : 58 kg Tinggi badan : 160cm

a. Tanda-tanda Vital :
- Suhu : 36,6 ° C
- TD : 130/80 mmHg
- RR : 19 x/m
- N : 86x/m
b. Pemeriksaan Kepala dan Leher :
- Kepala-rambut: kepala berbetuk lonjong, tidak ada benjolan, tidak rontok dan
bersih
- Wajah : tidak ada lesi, tidak ada kelainan pada wajah, senyum simetris
- Mata : simetris, reflek mata baik, kongtiva anemis, sclera anikterik
- Telinga: telinga simetris, bentuk telinga normal, lubang telinga terbuka, dan
merespon terhadap suara dengan baik
- Mulut/faring : posisi mulut simetris, gerakan bibir simetris
- Leher : bentuk leher simetris, tidak ada masa dan lesi, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
c. Pemeriksaan Integumen :
- Warna : sawo matang
- Turgor : baik
- Tekstur/kekenyalan : baik
- Kelembaban : baik
- Kelainan pada kulit : tidak ada
d. Dada/thorax :
- Paru :
 Inspeksi
Bentuk dada simetris,
 Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, kesimetrisan ekspansi paru
 Perkusi
Dalam batas normal
 Auskultasi
Suara napas vesikuler, tidak ada suara tambahan,
- Jantung :
 Inspeksi
Tidak ada pembengkakan vena jugularis
 Palpasi
Tidak ada kelaian pada jantung, detak jantung dalam batas normal, tidak
ada pembengkakan
 Perkusi
Dalam batas normal
 Auskultasi
Dalam batas normal
e. Payudara :
- Inspeksi : tidak ada pembengkakan, bentuk simetris.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
- Produksi ASI (kolostrum) : keluar
- Keluhan : tidak ada
f. Pemeriksaan abdomen :
- Inspeksi : tidak ada distensi, tidak ada benjolan, bentuk perut
buncit, adanya striae, adanya linea nigra
- Palpasi : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus teraba
keras.
- Auskultasi : bising usus 15x/menit dan dalam batas normal
- Keluhan : nyeri bila bergerak
g. Pemeriksaan genetalia :
- Inspeksi : tidak bengkak, tidak kemerahan, tidak ada hemoroid
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

- Lochea/perdarahan : 1 pembalut besar


- Keadaan rektum : tidak terdapat hemoroid
- Keluhan : tidak ada keluhan
h. Pemeriksaan muskuloskeletal :
Dalam batas normal, gerakan sendi baik

II. DATA PENUNJANG


1. Laboratorium : -
2. NST,CST : -
3. USG : -
4. Rontgen : -
5. Terapi yang didapat : cairan infus RL (20tpm), terapi oral asam mefenamat 3x1 500mg
+ sf 2x1 tablet

III. DATA TAMBAHAN


............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
.........
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
......

Malang, .....................

Pemeriksa

(...............................)
ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1 Ds: Post op SC Intoleransi Aktivitas


berhubungan agen
- Klien mengatakan sakit untuk
Penurunan kesadaran
Tirah baring ditandai
bergerak dan hanya bisa miring
Trombus vena dengan gangguan
kiri dan kanan
muskuloskeletas.
Emboli

DO:
CO2 menurun

- k/u : Lemas
Perubahan fungsi jaringan
- TTV:
TD: 140/90 mmHg muskuloskeletal

N: 82x/menit Intoleransi Aktivitas

RR: 18 x/menit

- Klien tampak meringis


- Terdapat luka jahitan pada
bekas SC
- Tidak kuat duduk
2 Ds: Nyeri akut
Sectio Caesare
- Klien mengatakan nyeri pada berhubungan agen

Insisi jaringan pencedera fisik


jalan lahir akibat bekas SC dan
jahitan, nyeri seperti ditusuk- ditandai dengan
Terputusnya kontinuitas
tusuk dan tidak menyebar jaring
kondisi

dengan skala nyeri 6 dari 1 – 10 pembedahan.


Pengeluaran mediator nyeri
dan nyeri hilang timbul
Merangsang neuro
reseptor
DO:
Nyeri akut
- k/u : Lemas
- TTV:
TD: 140/90 mmHg

N: 82x/menit

RR: 18 x/menit

S: 36,8 C

- Klien tampak meringis


DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

NAMA KLIEN : Ny. S

NO REG :

NO TANGGAL MUNCUL DIAGNOSA TANGGAL TANDA


KEPERAWATAN TERATASI TANGAN

1 11 Januari 2021 Intoleransi 12 Januari 2021


Aktivitas
berhubungan
agen Tirah baring
ditandai dengan
gangguan
muskuloskeletas.

2 11 Januari 2021 Nyeri akut 12 Januari 2021


berhubungan
agen pencedera
fisik ditandai
dengan kondisi
pembedahan.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Tgl Diagnose Tujuan dan kriteria hasil Intervensi


keperawatan

1 11 Intoleransi Tingkat Keletihan Manajemen Energi


januari Aktivitas
2021 Setelah diberikan tindakan Observasi:
berhubungan keperawatan selama 1x24 jam 1) Identifikasi
agen Tirah baring diharapkan masalah aktivitas pasien gangguan fungsi
dapat teratasi, dengan kriteria hasil: tubuh yang
ditandai dengan
mengakibatkan
gangguan No Indikator 1 2 3 4 5 kelelahan
muskuloskeletas.. 2) Monitor kelelahan
1 Lesu √ √ √ √ √
fisik dan emosional
2 Sakit √ √ √ √ √ 3) Monitor pola dan jam
Tenggorokan tidur
4) Monitor lokasi dan
Keterangan penilaian : ketidaknyamanan
selama melakukan
1. Meningkat
aktivitas
2. Cukup Meningkat
Terapeutik:
3. Sedang
1) Sediakan lingkungan
4. Cukup Menurun
nyaman dan rendah
5. Menurun
stimulus
2) Lakukan latihan
No Indikator 1 2 3 4 5 gerak rentang pasif
atau aktif
1 Selera √ √ √ √ √ 3) Fasilitasi duduk di
Makan sisi tempat tidur, jika
tidak dapat
2 Pola √ √ √ √ √ berpindah atau
Istirahat berjalan.
Edukasi:
Keterangan penilaian :
1) Anjurkan tirah baring
1. Memburuk 2) Anjurkan melakukan
2. Cukup Memburuk aktivitas secara
3. Sedang bertahap
4. Cukup Membaik 3) Anjurkan
5. Membaik menghubungi
perawat jika tanda
dan gejala kelelahan
tidak berkurang
4) Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi stress
Kolaborasi:
1) Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan
asupan makanan.
SIKI: Terapi Aktivitas

Observasi:
4) Identifikasi defisit
tingkat aktivitas
5) Identifikasi strategi
meningkat kan
partisipasi daam
aktivitas
6) Identifikasi sumber
daya untuk aktivitas
yang diinginkan
Terapeutik:
6) Fasilitasi makna
aktivitas yang dipilih
7) Tingkatkan aktivitas
fisik untuk
memelihara berat
badan, jika perlu
8) Libatkan keluarga
dalam aktivitas, jika
perlu
9) Fasilitasi
pengembangan
motivasi dan
penguatan diri
10) Jadwalkan
aktivitas dalam
rutinitas sehari-hari
Edukasi:
4) Jelaskan metode
aktivitas fisik sehari-
hari, jika perlu
5) Ajarkan cara
melakukan aktivitas
yang dipilih
6) Anjurkan melakukan
fisik, sosial, spiritual,
dan kognitif dalam
menjaga fungsi dan
kesehatan
2 11 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
januari berhubungan keperawatan selama 1x24 jam Observasi
2021
agen pencedera diharapkan nyeri pasien berkurang. 1) Indentifikasi lokasi,
fisik ditandai karakteristik, durasi,
dengan kondisi frekuensi, kualitas,
pembedahan. Kriteria 1 2 3 4 5 intensitas nyeri
hasil 2) Indentifikasi skala
nyeri
Keluhan 3) Indentifikasi faktor
nyeri ynag mempeberat
nyeri dan
Meringis
memperingan nyeri
Sikap 4) Monitor efek
protektif samping
penggunaan
Gelisah
analgetik.
Terapeutik

Ket: 1) Berikan teknik


1 meningkat nonfarmakologis
2 cukup meningkat untuk mengurangi
3 sedang rasa nyeri.
4 cukup menurun 2) Kontrol lingkungan
5 menurun yang memoerberat
rasa nyeri
3) Fasilitas istrahat dan
tidur
Edukasi

1) Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
2) Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3) Anjurkan memonitor
nyeri secara online
4) Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri
Kolaborasi

1) Kolaborasi
pemberiananagetik
(jika perlu)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnose Implementasi Respon TTD


keperawatan

1 11 Intoleransi - Mwngidentifikasi - Pasien kooperatif dalam


januari Aktivitas gangguan fungsi tubuh pelaksanaan
yang mengakibatkan
2021 berhubungan implementasi dengan
kelelahan
agen Tirah baring - Memonitor kelelahan fisik menjawab pertanyaan
ditandai dengan dan emosional - Pasien memahami
- Memonitor pola dan jam
gangguan penjelasan yang diberikan
tidur
muskuloskeletas - Memonitor lokasi dan oleh perawat
ketidaknyamanan selama - Pasien mampu mengikuti
melakukan aktivitas
dengan baik
- Mengidentifikasi defisit
tingkat aktivitas - Pasien bersedia
- Mengidentifikasi defisit mendengarkan saran atau
tingkat aktivitas edukasi yang diberikan
- Mengidentifikasi strategi
meningkat kan partisipasi oleh perawat
daam aktivitas - Pasien bersedia mengatur
- Mengdentifikasi sumber waktu tidur
daya untuk aktivitas yang
- Pasien mengerti dan
diinginkan
- Menyediakan lingkungan mampu menjawab
nyaman dan rendah pertanyaan setelah
stimulus
diberikan edukasi oleh
- Melakukan latihan gerak
rentang pasif atau aktif perawat.
- Memfasilitasi duduk di sisi
tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
berjalan.
- Memfasilitasi makna
aktivitas yang dipilih
- Meniingkatkan aktivitas
fisik untuk memelihara
berat badan, jika perlu
- Meliibatkan keluarga
dalam aktivitas, jika perlu
- Memfasilitasi
pengembangan motivasi
dan penguatan diri
- Menjadwalkan aktivitas
dalam rutinitas sehari-hari
- Menjelaskan metode
aktivitas fisik sehari-hari,
jika perlu
- Mengajarkan cara
melakukan aktivitas yang
dipilih
- Menganjurkan melakukan
fisik, sosial, spiritual, dan
kognitif dalam menjaga
fungsi dan kesehatan
- Menganjurkan tirah baring
- Menganjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
- Menganjurkan
menghubungi perawat jika
tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
- Mengajarkan strategi
koping untuk mengurangi
stress
- Melakukan kolaborasi
dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan
asupan makanan.
2 11 Nyeri akut - Mengindentifikasi lokasi, - Pasien kooperatif dalam
januari berhubungan karakteristik, durasi, pelaksanaan
2021 agen pencedera frekuensi, kualitas, implementasi dengan
fisik ditandai intensitas nyeri menjawab pertanyaan
dengan kondisi - Mengindentifikasi skala - Skala nyeri pasien 6 dari
pembedahan. nyeri 1 - 10
- Mengindentifikasi faktor - Pasien memahami
ynag mempeberat ny0eri penjelasan yang diberikan
dan memperingan nyeri oleh perawat
- Memonitor efek samping - Tidak ada efek samping
penggunaan analgetik. dari obat analgetik
- Memberikan teknik - Pasien mampu mengikuti
nonfarmakologis untuk dengan baik
mengurangi rasa nyeri.
- Mengontrol lingkungan
- Pasien bersedia
yang memoerberat rasa
mendengarkan saran atau
nyeri
edukasi yang diberikan
- Menfasilitas istrahat dan
oleh perawat
tidur
- Pasien bersedia mengatur
- Menjelaskan penyebab,
waktu tidur
periode, dan pemicu nyeri
- Pasien mengerti dan
- Menjelaskan strategi
mampu menjawab
meredakan nyeri
pertanyaan setelah
- Menganjurkan memonitor diberikan edukasi oleh
nyeri secara online perawat.
- Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
- Melakukan kolaborasi
pemberian anagetik (jika
perlu)
EVALUASI KEPERAWATAN

NO TGL DIAGNOSA JAM EVALUASI TTD


KEPERAWATAN

1 12 Intoleransi Aktivitas 08.30 S: Pasien mengatakan sakit


januari berhubungan agen untuk bergerak sudah
Tirah baring ditandai berkurang dan sudah bisa
2021
dengan gangguan miring kiri dan kanan
muskuloskeletas

O: k/u cukup

Kes: compos mentis

TD: 130/90 mmHg

N: 82x/m

S: 36,6 °C

RR: 18x/m

TFU 2 jam dibawah pusat,


nyeri bekas SC sudah
berkurang, mampu berjalan ke
kamar mandi

A: masalah teratasi sebagian,


lanjutkan sebagian intervensi

P: setelah dilakukan yindakan


keperawatan 1x24 jam nyeri
berkurang

2 12 Nyeri akut 09.30 S: Klien mengatakan nyeri


januari berhubungan agen pada jalan lahir akibat bekas
pencedera fisik SC dan jahitan, nyeri seperti
2021
ditandai dengan ditusuk-tusuk dan tidak
kondisi pembedahan. menyebar dengan skala nyeri
3 dari 1 – 10 dan nyeri hilang
timbul
O: k/u cukup

Kes: compos mentis

TD: 130/90 mmHg

N: 82x/m

S: 36,6 °C

RR: 18x/m

TFU 2 jam dibawah pusat

Terpasang infus RL 20tpm

A: masalah teratasi sebagian


lanjutkan sebagian intervensi

P: setelah dilakukan yindakan


keperawatan 1x3 jam nyeri
bekas SC berkurang
CATATAN PERKEMBANGAN

No No DX TGL S O A P I E

1 1 13 Pasien k/u cukup Intolera Setelah dilakukan tindakan - Mwngidentifikasi S: Pasien mengatakan
januari mengatakan nsi keperawatan 1x24 jam gangguan fungsi tubuh sakit untuk bergerak
2021 Kes: compos diharapkan pasien mampu yang mengakibatkan
sakit untuk Aktivita sudah berkurang dan
mentis beraktivitas kembali dengan kelelahan
bergerak s kriteria hasil - Memonitor kelelahan fisik sudah bisa miring kiri
sudah TD: 130/80 berhub dan emosional dan kanan
1. Lesu (menurun) - Memonitor pola dan jam
berkurang dan mmHg ungan 2. Sakit tenggorokan
tidur
(menurun)
sudah bisa agen - Memonitor lokasi dan
N: 86x/m 3. Selera makan
miring kiri dan Tirah (membaik) ketidaknyamanan selama O: k/u cukup
4. Pola istirahat (membaik) melakukan aktivitas
kanan. S: 36,6 °C baring
- Mengidentifikasi defisit Kes: compos mentis
ditandai tingkat aktivitas
RR: 18x/m Manajemen Energi
dengan - Mengidentifikasi defisit TD: 130/80 mmHg
ganggu Observasi: tingkat aktivitas
TFU 2 jam
1) Identifikasi gangguan - Mengidentifikasi strategi N: 86x/m
dibawah pusat, an
fungsi tubuh yang meningkat kan partisipasi
nyeri bekas SC
muskul mengakibatkan daam aktivitas S: 36,6 °C
sudah
oskelet kelelahan - Mengdentifikasi sumber
berkurang,
2) Monitor kelelahan fisik daya untuk aktivitas yang RR: 18x/m
mampu berjalan as
dan emosional diinginkan
ke kamar mandi
3) Monitor pola dan jam TFU 2 jam dibawah
tidur pusat, nyeri bekas SC
4) Monitor lokasi dan - Menyediakan lingkungan sudah berkurang,
ketidaknyamanan nyaman dan rendah mampu berjalan ke
selama melakukan stimulus
aktivitas - Melakukan latihan gerak kamar mandi
Terapeutik: rentang pasif atau aktif
2) Sediakan lingkungan - Memfasilitasi duduk di sisi
nyaman dan rendah tempat tidur, jika tidak
A: masalah teratasi
stimulus dapat berpindah atau
3) Lakukan latihan gerak berjalan. intervensi dihentikan
rentang pasif atau aktif - Memfasilitasi makna
4) Fasilitasi duduk di sisi aktivitas yang dipilih
tempat tidur, jika tidak - Meniingkatkan aktivitas
dapat berpindah atau fisik untuk memelihara P: setelah dilakukan
berjalan. berat badan, jika perlu yindakan keperawatan
Edukasi: - Meliibatkan keluarga
1x24 jam nyeri
1) Anjurkan tirah baring dalam aktivitas, jika perlu
2) Anjurkan melakukan - Memfasilitasi berkurang
aktivitas secara pengembangan motivasi
bertahap dan penguatan diri
3) Anjurkan menghubungi - Menjadwalkan aktivitas
perawat jika tanda dan dalam rutinitas sehari-hari
gejala kelelahan tidak - Menganjurkan tirah baring
berkurang - Menganjurkan melakukan
4) Ajarkan strategi koping aktivitas secara bertahap
untuk mengurangi stress - Melakukan kolaborasi
Kolaborasi: dengan ahli gizi tentang
Kolaborasi dengan ahli gizi cara meningkatkan
tentang cara meningkatkan asupan makanan
asupan makanan.

Terapi Aktivitas

Observasi:
1) Identifikasi defisit tingkat
aktivitas
2) Identifikasi strategi
meningkat kan
partisipasi daam
aktivitas
3) Identifikasi sumber daya
untuk aktivitas yang
diinginkan
Terapeutik:
b. Fasilitasi makna aktivitas
yang dipilih
c. Tingkatkan aktivitas fisik
untuk memelihara berat
badan, jika perlu
d. Libatkan keluarga dalam
aktivitas, jika perlu
e. Fasilitasi
pengembangan motivasi
dan penguatan diri
f. Jadwalkan aktivitas
dalam rutinitas sehari-
hari
Edukasi:
1) Jelaskan metode
aktivitas fisik sehari-hari,
jika perlu
2. Ajarkan cara melakukan
aktivitas yang dipilih
3. Anjurkan melakukan
fisik, sosial, spiritual, dan
kognitif dalam menjaga
fungsi dan kesehatan

2 2 13 Klien k/u cukup Nyeri Setelah dilakukan tindakan - Mengindentifikasi lokasi, S: Klien mengatakan
januari mengatakan akut keperawatan 1x3 jam karakteristik, durasi, nyeri pada jalan lahir
Kes: compos
2021 nyeri pada berhub diharapkan nyeri pasien frekuensi, kualitas, akibat bekas SC dan
mentis
jalan lahir ungan berkurang atau hilang intensitas nyeri jahitan, nyeri seperti
akibat bekas TD: 140/90 agen dengan kriteria hasil - Mengindentifikasi skala ditusuk-tusuk dan tidak
SC dan mmHg penced nyeri menyebar dengan skala
1. Keluhan nyeri (menurun)
jahitan, nyeri era fisik - Mengindentifikasi faktor nyeri 3 dari 1 – 10 dan
N: 84x/m 2. meringis (menurun)
seperti ditandai ynag mempeberat ny0eri nyeri hilang timbul
3. sikap protektif (menurun)
ditusuk-tusuk dengan dan memperingan nyeri
4. gelisah (menurun)
dan tidak S: 36,7 °C kondisi - Memonitor efek samping
menyebar pembe penggunaan analgetik.
RR: 18x/m Manajemen Nyeri O: k/u cukup
dengan skala dahan. - Memberikan teknik
Observasi
nyeri 2 dari 1 – TFU 2 jam nonfarmakologis untuk Kes: compos mentis
1. Indentifikasi lokasi,
10 dan nyeri dibawah pusat mengurangi rasa nyeri.
karakteristik, durasi, TD: 140/90 mmHg
hilang timbul. - Mengontrol lingkungan
Tidak ada frekuensi, kualitas,
yang memoerberat rasa N: 84x/m
tanda-tanda intensitas nyeri
nyeri
infeksi 2. Indentifikasi skala nyeri S: 36,7 °C
- Menfasilitas istrahat dan
3. Indentifikasi faktor ynag
tidur RR: 18x/m
mempeberat nyeri dan
- Menjelaskan penyebab,
memperingan nyeri TFU 2 jam dibawah
periode, dan pemicu nyeri
4. Monitor efek samping pusat
- Menjelaskan strategi
penggunaan analgetik.
meredakan nyeri Tidak ada tanda-tanda
Terapeutik
- Menganjurkan memonitor infeksi
1. Berikan teknik nyeri secara online
nonfarmakologis untuk - Mengajarkan teknik
mengurangi rasa nyeri. nonfarmakologis untuk A: masalah teratasi
2. kontrol lingkungan yang mengurangi nyeri intervensi dihentikan
memoerberat rasa nyeri
3. Fasilitas istrahat dan - Melakukan kolaborasi
tidur pemberian anagetik (jika
P: setelah dilakukan
Edukasi perlu)
yindakan keperawatan
1. Jelaskan penyebab, 1x3 jam nyeri bekas SC
periode, dan pemicu berkurang
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor
nyeri secara online
4. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
pemberiananagetik (jika
perlu)

Anda mungkin juga menyukai