Hasbudi Muhammad Syah-Fkik PDF
Hasbudi Muhammad Syah-Fkik PDF
Hasbudi Muhammad Syah-Fkik PDF
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
OLEH :
JAKARTA
1438 H/2016 M
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
Hidayatullah Jakarta;
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
Materai
6000
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Oleh
Habudi Muhammad Syah
NIM: 1113103000085
Pembimbing I Pembimbing II
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji I Penguji II
dr. Taufik Zain, Sp.OG (K) Onk dr. Marita Fadhilah, Ph.D
NIP. 19780314 200604 2 001
PIMPINAN FAKULTAS
Dekan FKIK UIN Kaprodi PSKPD
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam senantiasa
tercurah untuk pemuka para nabi dan imam para rasul, Muhammad S.A.W.,
keluarga dan para sahabatnya, serta untuk para pengikutnya hingga akhir zaman.
Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian
dengan judul “Perbandingan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida
dan Multigravida Tentang ASI Ekslusif Di Puskesmas Ciputat, Tangerang
Selatan, Banten”. Begitu banyak penghargaan dan rasa terima kasih yang ingin
penulis ungkapkan, kepada :
1. Allah SWT, atas limpahan anugerah-Nya, penulis dapat melewati ujian demi
ujian menyelesaikan penelitian ini.
2. Kedua orang tua saya, H. S. Zainuddin S.K.M., M.Kes., dan Hj. Hasnah Supiah
S.K.M., M.Kes., dan kedua kakak saya Muhammad Nur Hasan Syah S.GZ.,
M.Kes dan Mahatir Muhammad Syah A.Md yang selalu setia memberikan
semangat, dukungan, doa, dan bimbingan dalam menjalani setiap langkah
kehidupan untuk menjadi pribadi yang selalu bersyukur serta tangguh dalam
menghadapi setiap nikmat yang diberikan Sang Pemilik Kehidupan.
3. Dr. Arif Sumantri S.K.M., M.Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang selalu membimbing dan memberikan kesempatan kepada saya
untuk menempuh pendidikan di Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter
FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. dr. Achmad Zaki, M.Epid, Sp.O.T selaku Ketua Program Studi Kedokteran dan
Profesi Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta seluruh dosen di
prodi ini yang selalu membimbing serta memberikan ilmu kepada saya selama
menjalani masa pendidikan di Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter
FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. dr. Risahmawati, Ph.D dan dr. Riva Auda, M.kes, Sp.A selaku dosen
pembimbing penelitian saya, yang telah mengarahkan, membimbing, memberi
saran, dan motivasi dalam penyelesaian penelitian ini.
6. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D selaku penanggung jawab (PJ) modul riset PSKPD
2013, yang telah memberikan izin pada penelitian ini.
v
7. Dosen pembimbing akademik, Ibu Endah Wulandari M.Biomed yang telah
menjadi dosen pembimbing akademik yang baik dalam memberikan masukan,
motivasi, kritik, dan saran mengenai perkuliahan.
8. Rekan-rekan seperjuangan, Sakinah Ramadhaniah, Wahyu Arifiyanti. Terima
kasih untuk semangat dan diskusi dengan kalian semua.
9. Terimakasih penulis ucapkan kepada Kepala Puskesmas Ciputat, Ibu-ibu
Bidan dan Segenap petugas puskesmas yang telah banyak membantu penulis
saat pengambilan sampel berlangsung.
10. Seluruh mahasiswa PSKPD 2013, terima kasih atas semangat, motivasi, dan
kisah klasik untuk masa depan.
11. Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Saya menyadari laporan penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat saya
harapkan. Demikian laporan penelitian ini saya tulis, semoga dapat memberikan
manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Penulis
vi
ABSTRAK
Hasbudi Muhammad Syah. Program Studi Kedokteran Dan Profesi Dokter.
Perbandingan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida dan
Multigravida Tentang ASI Eksklusif. 2016.
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan ideal, unik dan terbaik untuk bayi.
ASI eksklusif murni tanpa adanya bahan campuran makanan. ASI mempunyai nilai
tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat oleh manusia atau susu yang
berasal dari hewan. Bayi yang mendapat ASI lebih jarang mengalami sakit karena
ASI mengandung antibodi dan faktor kekebalan non-spesifik untuk membantu
melawan infeksi, namun cakupan pemberian ASI di Indonesia masih kurang.
Tingkat pengetahuan salah satu faktor penentu keberhasilan untuk memberikan
ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat pengetahuan
ibu hamil primigravida dan multigravida tentang ASI eksklusif. Metode : Penelitian
yang digunakan adalah kuantitatif dengan design Cross-Sectional. Sampel dalam
penelitan ini adalah ibu hamil primigravida dan multigravida di Puskesmas Ciputat.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling dengan jumlah
total sampel 66. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Chi-Square dan
Independent T-test. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
bermakna (p < 0,05) dan ibu hamil multigravida memiliki rerata tingkat
pengetahuan ASI eksklusif lebih baik. Dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang bermakna pada tingkat pengetahuan ibu hamil primigrvaida dan
multigravida tentang ASI eksklusif dan pengetahuan ibu hamil primigravida lebih
baik. Dari hasil penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan bisa lebih meningkatkan
informasi tentang ASI khususnya kepada ibu hamil primigravida.
ABSTRACT
Hasbudi Muhammad Syah. Medical Education Program. Comparison of
Knowledge Level primigravid Pregnancy and multigravida On exclusive
breastfeeding. 2016.
Breastfeeding is an ideal food, unique and best for the baby. Exclusive
breastfeeding pure without any mixture of food. Breastfeeding has a higher value
than the baby food made by man or milk derived from animals. Breastfeeding
babies get sick less often because contains antibodies and non-specific immune
factors to help fight infection, but breastfeeding coverage in Indonesia is still
lacking. The level of knowledge of one of the critical success factors for breast-
feeding. This study aimed to compare the level of knowledge multigravida and
primigravida about exclusive breastfeeding. Methods : The research is quantitative
with cross-sectional design. The sample in this research is a primigravida and
multigravida in Puskesmas Ciputat. Sampling was done by consecutive sampling
by the total number of samples 66. The data were analyzed using Chi-square and
Independent T-test. This study shows that there is a significant difference (p <0.05)
and multigravida had a mean rate of exclusive breastfeeding knowledge better. It
can be concluded that there are significant differences in the level of knowledge
multigravida and primigrvaida about exclusive breastfeeding and knowledge
primigravidae better. From the results of this study are expected paramedics could
vii
further improve information about breastfeeding, especially for pregnant women
primigravida.
viii
DAFTAR ISI
ix
3.6.1 Kriteria Inklusi ..................................................................... 33
3.6.2 Kriteria Eksklusi .................................................................. 34
3.7 Besar Sampel ................................................................................... 34
3.8 Variabel Penelitian .......................................................................... 35
3.9 Cara pengumpulan data ................................................................... 35
3.9.1 Instrument ............................................................................ 35
3.10 Uji validitas dan Reliabilitas............................................................ 35
3.11 Jenis Data ......................................................................................... 37
3.12 Cara Kerja ........................................................................................ 37
3.13 Alur Penelitian ................................................................................. 39
3.14 Analisa Data..................................................................................... 40
3.14.1 Analisa Univariat ................................................................. 40
3.14.2 Analisa Bivariat ................................................................... 40
3.15 Interpretasi Data .............................................................................. 40
3.16 Manajemen Data .............................................................................. 41
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hasil Analisis Kuesioner I ............................................................... 36
Tabel 3.2 Hasil Analisis Kuesioner II ............................................................. 37
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Menurut Usia ................................ 43
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Menurut Usia Kehamilan .............. 45
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Menurut Pendidikan Terakhir ....... 46
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Menurut Pekerjaan ........................ 47
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Yang Mendapat Edukasi ASI ........ 48
Tabel 4.6 Hasil Uji Chi-Square........................................................................ 49
Tabel 4.7 Hasil Uji Independent T-test ............................................................ 50
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ...................................................................................................... 59
Lampiran 2. ..................................................................................................... 61
Lampiran 3. ..................................................................................................... 65
Lampiran 4. ..................................................................................................... 67
Lampiran 5. ..................................................................................................... 70
Lampiran 6. ..................................................................................................... 72
Lampiran 7. ..................................................................................................... 73
xi
DAFTAR SINGKATAN
ASI : Air Susu Ibu
IMD : Inisiasi Menyusui Dini
MDGs : Mellenium Development Goals
FIGO : International Federation of Gynecology and Obstetrics
SDKI : Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
UNICEF : united nations international children’s emergency fund
UK : United Kingdom
BFHI : Baby Friendly Hospital Initiative
Depkes : Departemen Kesehatan
FKUI : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Kemenkes : Kementrian Kesehatan
hCG : human Chorionic Gonadotropin
LiLA : Lingkar Lengan Atas
TT : Tetanus Toksoid
GALT : Gut-associated lymphatic tissue
BALT : Bronchus-associated lymphatic tissue
SIDS : Sudden Infant Death Syndrome
AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
LMKM : Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui
PKM : Pusat Kesehatan Masyarakat
UKS : Usaha Kesehatan Sekolah
UKGS : Usaha kesehatan Gigi Sekolah
SD : Sekolah Dasar
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMA : Sekolah Menengah Atas
IRT : Ibu Rumah Tangga
PNS : Pegawai Negeri Sipil
n : Sampel
PSKPD : Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter
RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar
WHO : World Health Organization
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
Telah diketahui bersama bahwa manfaat ASI untuk mengurangi resiko dari
penyebab angka kematian bayi, tetapi jumlah cakupan pemberian ASI eksklusif
masih kurang dari target. Di Indonesia jumlah angka kematian bayi tahun 2012
sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup. Hal ini masih kurang dari target Mellenium
Development Goals (MDGs) 2015, yaitu < 23/1.000 kelahiran hidup. Kematian
bayi di kota Banten sebesar 32 per 1.000 kelahian hidup. Di Tangerang selatan
sebanyak 41 total bayi laki-laki dan perempuan. Berbagai upaya dilakukan oleh
pemerintah dalam menurunkan Angka Kematian Bayi, salah satu dengan program
pemberian ASI eksklusif yang diatur dalam peraturan pemerintah nomor 33 tahun
2012 tentang pemberian ASI eksklusif. 1,3,4
1
2
berhubungan. Semakin tinggi pengetahuan ibu maka makin tinggi dalam pemberia
ASI eksklusif. 1,5,6,7
2.1.1 Kehamilan
2.1.1.1 Definisi
6
7
ujung-ujung jari seakan dapat ditemukan apabila ismus ditekan dari arah
yang berlawanan.
4. Tanda Piskacek, pembesaran asimetris dan penonjolan salah satu kornu
uterus.
5. Tanda Braxton hicks, kontraksi uterus akibat peningkatan aktin-miosin
pada uterus.
6. Tanda Ballotement, fenomena bandul atau pantulan balik tanda adanya
janin di dalam uterus.
7. Tanda Chadwick, perubahan warna menjadi kebiruan dan keunguan
pada vulva, vagina, dan serviks.
8. Hasil tes human chorionic gonadotropin (hCG) positif dan likakukan
beberapa hari setelah menstruasi berhenti.
2.1.2 Pengetahuan
Pengetahuan adalah kesan yang ada didalam pikiran manusia sebagai hasil
penggunaan panca indranya dan berbeda dengan kepercayaan (beliefes), takhayul
(superstition), dan penerangan-penerangan yang keliru (misinformation).19
Pengetahuan (knowloedge) juga diartikan sebagai hasil tahu atau hasil dari
pengindaraan manusia. Sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi
terhadap objek 20 .
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat kembali (recall) sesuatu yang
khusus dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima.
2. Memahami
Memahami suatu objek tidak hanya tahu terhadap objek tersebut,
tetapi orang tersebut harus dapat mengintrepetasikan secara benar tentang
objek yang diketahui tersebut.
3. Aplikasi
Aplikasi diartikan apabila seseorang yang telah memahami objek
yang dimaksud kemudian dapat menggunakan materi yang telah diterima.
4. Analsisi
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan
memisahkan dan mencari hubungan antara komponen yang terdahap dalam
suata masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan telah
sampai pada sebuah analisa orang tersebut dapat membedakan dan
mengelompokkan terhadap pengetahuan ata objek tersebut.
13
5. Sintesis
Sintesis adalah kemampuan untuk dapat menguhubungkan dan
merangkum bagian-bagian dalam suatu bentuk untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.
6. Evaluasi
Evaluasi kemampuan seseorang untuk dapat melakukan justifikasi
atau penialain terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya
didasarkan pada suatu kriteri yang telah ditentukan sendiri.
a. Pendidikan
Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada
orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Semakin tinggi
pendidikan seseorang maka makin mudah mereka dalam menerima
informasi sehingga makin banyak pengetahuan yang dimilikinya.
Sebaliknya, jika seseorang dengan pendidikan rendah akan menghambat
perkembangan sikap terhadap penerimaan informasi dan nilai yang baru.
Semakin banyak informasi yang didapat semakin banyak pula pengetahuan
yang didapat khsusunya menganai kesehatan. Peningkatan pengetahuan
tidak mutlak didapat dari pendidikan formal, dapat juga diperoleh dari
pendidikan nonformal. Pemberian informasi mengenasi ASI yang dilakukan
secara non-formal baik melalui iklan atau sebaran leaflet dapat memberi
dampak dalam meningkatkan pengetahuan tentang ASI.
b. Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman baik secara langsung dan tidak langsung.
c. Umur
Bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek
psiskis dan psikologis (mental). Pada segi psikologis dan mental taraf
berfikir seseorang semakin matang dan dewasa.
14
d. Minat
Suatu kencenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu.
Sehingga menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan
akhirnya akan memperoleh pengtahuan yang lebih dalam.
e. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Jika pengalaman terhadap objek
tersebut menyenankan maka secara psikologis akan memberikan bekas
dalam emosi sehingga menimbulkan sikap positif.
f. Kebudayaan
Kebudayaan lingkungan sekitar, apabila dalam suatu wilayah
mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat
mungkin akan memiliki sikap yang sama yaitu dengan menjaga kebersihan
lingkungannya dari masyarakat sekitar yang akhirnya akan saling
mempengaruhi.
g. Informasi
Kemudahan dalam memperoleh sebuah informasi akan dapat
membantu cepatnya seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.
Air Susu Ibu merupakan nutrien esensial bagi kelangsungan hidup bayi.
Pembentukan susu oleh kelenjar mammae atau payudara dipersiapkan selama masa
gestasi. Kemampuan menghasilkan susu tidak ditentukan dari ukuran payudara.
Akibat pengaruh hormonal selama hamil, payudara yang mampu menghasilkan
susu memilki duktus dan lobulus. Setiap lobulus terdiri dari alveolus, susu dibentuk
oleh sel epitel kemudian disekresikan ke dalam lumen alveolus, lalu dialirkan ke
duktus pengumpul ssusu yang membawa susu ke permukaan puting payudara. 24
Air susu ibu yang selanjutnya disebut ASI adalah cairan hasil sekresi
kelenjar payudara ibu. Makanan ideal, unik dan terbaik bagi bayi. ASI eksklusfi
atau lebih tepat pemberian ASI secara Ekskulsif adalah bayi hanya mendapatkan
ASI saja. Pemberian ASI eksklusif sepenuhnya tanpa disertai tambahan atau
selingan apapun sejak bayi lahir hingga umur tertentu. Sesuai rekomendasi dari
WHO, ASI eksklusif dilakukan selama 6 bulan adalah cara optimal untuk memberi
makan pada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap (MP-ASI)
dengan terus menyusui sampai 2 tahun atau lebih.18,25,26
Menyusui Eksklusif adalah bila anak umur 0-6 bulan hanya diberi Asi saja
pada 24 jam terakhir dan tidak diberi makanan prelakteal. Penelitian khamer (2012)
durasi optimal dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan dapat
mengurangi morbiditas dari infeksi gastrointestinal dari pada mereka yang
16
memberikan hanya tiga atau empat bulan saja. Dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
bayi kecukupan asupan ASI sangat perlu diperhatikan, ASI yang cukup dapat
dinilai dari pola buang air kecil dan air besar. Buang air kecil sebanyak 6-8 kali
sehari. 1,26,27,28,29
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah memberikan ASI segera setelah bayi
dilahirkan, biasanya dalam waktu 30 menit sampai 1 jam pasca bayi dilahirkan,
dengan tujuan, (1) sentuhan atau kontak antara kulit ibu dan kulit bayi membuat
keadaan lebih tenang, (2) saat IMD bayi menelan bakteri baik dari kulit ibu yang
akan membentuk koloni di kulit dan usus bayi sebagai perlindungan diri, (3) kontak
antara kulit ibu dan kulit bayi akan meningkatkan ikatan kasih sayang ibu dan bayi,
(4) dengan IMD dapat mengurangi perderahan setelah melahirkan, (5) dan dapat
mengurangi terjadinya anemia.1
a. Kolostrum
Produksi kolostrum diperkirakan ada sejak minggu ke-16 kehamilan
(laktogenesis I), nantinya merupakan cairan yang pertama kali disekresikan
oleh kelenjar payudara dari hari ke- 1 sampai ke-3 , berwarna kuning/jingga
yang sangat pekat, volumenya kecil sehingga memberikan koordinasi
pengisapan, menelan, dan bernapas pada bayi di hari awal kehidupan, juga
sebagai pencahar yang ideal untuk membersikan mekonium di usus bayi
dalam persiapan proses pencernaan. Kolostrum merupakan produksi ASI
dengan kelebihan yang banyak dibandingkan dengan produksi ASI lainnya
(matur, transisi) , hal tersebut terbukti dengan lebih banyaknya mengandung
protein (gamma globulin), antibodi yang dapat berguna sampai umur 6
bulan, mineral, vitamin dan total lemak dan karbohidrat yang rendah dari
ASI yang matur.30
b. Transitional milk/ susu transisi/ peralihan, diproduksi dalam 2 minggu awal
(laktogensis II) merupakan asi peralihan dari kolostrum ke ASI matur
dengan kadar protein rendah dan lemak, karbohidrat meningkat.31,32
17
c. Mature milk / susu matang, ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan
seterusnya. Kandungan yang bervariasi antara waktu awal menyusu dan saat
Selanjutnya menyusui. Cairan berwara putih-kekuningan yang bersal dari
Ca-kasein,riboflafin, dan karoten. Kandungannya antara lain : antimikroba
(antibodi terhadap bakteri dan virus), sel fagosit berperan memakan bakteri
patogen, granulosit dan makrofag serta limfosit T yang berperan
mengelurakan antibodi dalam meningkatkan imunitas, juga terdapat
lisozime, laktoperosidase, lipase, katalase, fosfatase, amilase,
fosfodiesterase, alkalifosfatase.30
Banyak manfaat kesehatan yang didapatkan dari pemberian asi pada bayi
diantaranya, dapat menurunkan risiko penyakit seperti : diare dan infeksi saluran
pernapasan, dermastitis atopik dan asma, obesitas dan diabetes I dan II, sindrom
kematian bayi mendadak (SIDS), dan enterokolitis nekrotikan. Pada bayi yang
menyusui berperan penting untuk menunjang pertumbuhan, kesehatan, dan
kelangsungan hidup bayi karena ASI kaya dengan zat gizi dan antibodi. Sedangkan
bagi ibu, menyesui dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas karena proses
menyusui akan merangsang konstraksi uterus sehingga mengurangi perdarahan
pascapersalinan. Penelitian lain mendapatkan manfaat ASI dapat meningkatkan IQ.
27
a. Bagi bayi. 32
1. Kolustrum yang didapatkan mengandung antibodi yang sangat baik
terutama IgA dapat melindungi bayi dari infeksi.
2. Mudah untuk dicernah dan diserap
3. Melindungi bayi dari alergi
4. Mencegah hipotermia pada bayi baru lahir.
5. Asi menunjang perkembangan motorik
6. Meningkatkan kecerdasan
19
b. Bagi ibu.33
1. Pemberian ASI memberikan 98% menjadi metode kontrasepsi yang
efisien selama 6 bulan pertama sesudah kelahiran bila diberikan hanya
ASI saja (ekslusif) dan belum terjadi menstruasi kembali.
2. Dapat menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium,
3. Membantu ibu menurunkan berat badan setelah melahirkan
4. Pemberian ASI sangat ekonomis dan mudah
5. Mengurangi terjadinya perdarahan bila langsung menyusui setelah
melahirkan
6. Mengurangi beban kerja ibu karena ASI tersedia dimana saja dan kapan
saja
7. Meningkatkan hubungan batin antara ibu dan bayi
c. Bagi keluarga
1. Gratis dan ramah lingkungan
2. Biaya perawatan lebih sedikit karena bayi sehat.
d. Bagi negara
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi dengan melindungan
bayi dari berbagai penyakit seperti diare dan infeksi saluran pernapasan.
2. Menghemat devisa negara, jika semua ibu menyusui dapat menghemat
biaya untuk susu formula.
Bayi akan mendapatkan ASI maksimal jika ibu cerdas akan hal menyusui,
adapun cara menyusui yang benar diantaranya :
1. Susui bayi sesering mungkin, semau bayi dan paling sedikit 8 kali sehari
2. Bila bayi tidur lebih dari 3 jam bangunkan, kemudian susui
3. Susui sampai terasa payudara kosong, kemudian pindah ke payudara sisi
yang lain
4. Bila bayi sudah kenyang, tapi payudar masih tersa penuh/kencang segera
kosongkan dengan diperah unutk disimpan, agar payudaraa memproduksi
asi yang cukup. 34
20
Posisi, perlekatan dan pengisapan yang nyaman merupakan faktor yang harus
diperhatikan pada saat menyusui, mengusahakan ibu agar dapat menyusui dengan
baik dan benar serta mempertahankannya secara efektif. Posisi yang buruk dan
tidak nyaman akan berakibat dalam penyeluaran ASI dan menimbulkan trauma.
Menyusui yang baik dilihat dari posisi dan perlekatan yang baik pula, untuk posisi
ibu harus mengambil posisi yang dapat dipertahankan, bila tidak nyaman durasi
penyusuan akan cepat. Untuk posisi kepala dan leher harus berada pada satu garis
lurus, biarkan bayi menggerakkan kepala secara bebas dengan menghindari
memegang kepala bayi bagian belakang agar penyusuan dapat berlangsung dengan
sukses. Selanjutnya dekatkan bayi, bukan payudara yang mendekat ke bayi,
kemudian hidung harus menghadap ke arah puting dan dekatkan bayi kepayudara
dengan dagu terlebih dahulu. 31
Bayi dapat menyusu dalam berbagai posisi beberapa posisi pada umumnya
yaitu, posisi mendekap atau menggendong (cradle position), posisi menggendong
silang (cross cradle), posisi di bawah lengan (underarm hold) dan posisi
menyamping. Ibu tetap harus menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum
dan setelah menyusui. 34,35
1. Perubahan sosial-budaya
a. Ibu-ibu yang bekerja, adanya emansipasi dalam hal bidang kerja
membuat khusunya wanita telah mengambil alih salah satu bagian di
dalamnya sehingga ibu yang bekerja menyebabkan turunya kesadaran
kesedian untuk menyusui dan durasi menyusui.
b. Ibu-ibu dengan kesibukan lainnya, era modern ini ibu-ibu tidak ingin
merasa ketinggalan zaman sehingga kesibukan sosial kadang lebih
diutamakan, pada akhirnya ibu yang sedang menyusui akan terganggu
menyebabkan turunya waktu untuk menyusui.
c. Meniru teman, tetangga, orang terkemuka yang memberikan bayinya
dengan susu botol. Berawal dari pandangan dari kalangan tertentu
tentang baiknya susu botol dibandikan ASI, hal ini dapat mempengaruhi
satu sama lain sehingga hal tersebut dapat dilakukan juga atas dasar gaya
hidup meniruh.
d. Merasa ketinggalan zaman jika menyusui bainya. Pengetahuan yang
rendah dan seringnya mengadopsi perilaku negara barat sehingga
memili air susu buatan untuk bayinya.
2. Faktor psikologis
a. Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita. Beberapa ibu
beranggapan bahwa menyusui nantinya akan menyebabkan perubahan
fisik dari payudara, sehingga daya tarik sebagai wanita akan kurang,
namun menyusui atau tidak akan tetap mengubah bentuk fisik dari
payudara.
b. Tekanan batin. Sebagian ibu merasa adanya tekanan batin jika akan
menysusui bayinya.
c. Faktor fisik ibu , ibu sakit, misalnya mastitis.
d. Kurangnya petugas kesehatan, sehingga masyarakat kurang
mendapatkan penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian asi.
Penyuluhan serta konseling tetang asi akan menurun sehingga
pengetahuan tentang asi dan bagaimana sikap ibu akan kurang.
24
1. Makanan Ibu
Dalam masa menyusui makanan yang dikonsumsi seorang ibu tidak
secara langsung mempengaruhi mutu atau jumlah air susu ibu. Berbagai zat
gizi dari ibu yang dapat digunakan bila sewaktu-waktu jika diperlukan. Ibu
harus memperhatikan makanan yang dimakan, jika makanan ibu terus
menerus tidak mengandung cukup zat gizi tentunya akan berpengaruh
terhadap produksi ASI
2. Ketentraman jiwa dan pikiran
Jiwa dan pikiran yang tentram sangat mempengaruhi dalam
pembuahan air susu ibu. Ibu yang selalu dalam keadaan gelisah, kurang
percaya diri, rasa tertekan dan berbagai bentuk ketegangan emosional,
mungkin akan gagal dalam menyusui.
25
Kesulitan dalam menyusui mungkin akan terjadi, ibu yang bekerja dan
sedang menyusui akan merasakannya, namun hal tersebut dapat dihadapi dengan
solusi memberikan cadangan asi yang telah disimpan, tetapi perlu diketahui asi
yang disimpan pada suhu tertentu terlebi dahulu dikeluarkan dengan cara memerah
asi, cara mengeluarkan asi ada 2 cara yaitu mengeluarkan asi dengan tangan dan
mengeluarkan asi dengan pompa. 31
a. Dengan tangan
1. Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum memerah, tetapi payudara
tidak perlu dicuci.
2. Sediakan tempat penampungan buat air susu dan sebuah handuk
diletakkan di bawah payudara.
26
3. Dorong ibu jari agar merasakan daerah sekeliling aerola dengan lembut
agar ia dapat merasakan perbedaan konsistensi jaringan.
4. Ibu jari dan telunjuk membentuk huruf C pada arah jam 6 dan jam 12,
sekitar 2-3 cm di atas puting
5. Kemudian dengan perlahan lakukan pijatan dan lepaskan (perah) unutk
mengeluarkan asi
6. Tidak disarankan untuk menjepit atau meluncurkan jari-jarinya ke kulit
payudara serta menarik puting karena dapat menyebabkan jaringan
rusak.
b. Dengan pompa
1. Terlebih dahulu ibu memilih memompah ganda atau tunggal, perbedaan
hanya ada di waktu saja. Untuk memompah ganda (kedua payudara
sekaligus) membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit sedangkan untuk
memompah tunggal kira-kira 15 menit untuk setiap payudara.
2. Cuci tangan dengan sabun dan air, dan gunakan seperangkat pompa
yang bersih (jika dirumah sakit hanya digunakan untuk satu orang saja).
3. Payudara dipijat untuk mendorong terjadinya refleks let-down.
4. Cari posisi nyaman yang dapat dipertahankan.
5. Sanggalah payudarah dengan jari-jari yang mendatar pada iga, dibawah
payudara dan dengan ibu jari membentuk sudut yang tepat terhadap jari-
jari;
6. Pastikan puting berada ditengah corong pelindung payudara, sehingga
terbebas dari trauma;
7. Kemudian vakum dari tingkatan rendah dan bertahan dinaikkan.
8. Jangan melepas pelindung dari payudara pada saat masih vakum
bekerja.
9. Setelah selesai, cuci tangan dan cuci peralatan pompa payudara dalma
air sabun panas. 35,38,39
2. Pijat dengan gerakan lembut pada payudara lakukan dengan ujung jari anda
atau kepalan tertutup pada tangan dengan gerakan memutar dari dasar
menuju puting.
3. Lakukan di seluruh payudara, termasuk di bawahnya. Jangan geser
jari-jari anda di sepanjang payudara karena hal ini dapat merusak kulit.
4. Setelah memijat payudara, selanjutnya dengan lembut menggulung puting
antara jari pertama dan ibu jari. Hal ini mendorong pelepasan hormon yang
merangsang payudara untuk memproduksi dan melepaskan susu. 35,38,39
air hangat pada suhu di bawah 120°F (48,9°C). Pemanasan yang tidak merata
mengakibatkan kandungan baik dalam ASI menjadi berkurang. 40
2.1.4.11 Menyusui selama kehamilan
Menyusui selama masa kehamilan dalam batas aman, ibu disarankan untuk
menjaga asupan makanan selama kehamilan berlangsung, selama mengkonsumsi
makanan yang baik, bayi yang berada didalam kandungan tidak akan kehilangan
nutrisinya. Selama kehamilan dan durasi menyusui berjalan, akan menyebabkan
kontraksi rahim namun tidak akan menimbulkan resiko untuk mengalami
keguguran, karena jumlah oksitosin yang dikeluarkan saat menyusui tidak cukup
untuk membuka leher rahim. Dan pada dasarnya kehamilan yang normal dan sehat,
tetap bisa memberika asi pada bayi. 41
1. Menetapkan kebijakan peningkatan pemberian air susu ibu yang secara rutin
dikomunikasikan kepada semua petugas
2. Melakukan pelatihan bagi petugas untuk menerapkan kebijakan tersebut
3. Memberikan penjelasan kepada ibu hamil tentang manfaat menyusui dan
talaksananya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir, sampai umur
2 tahun.
4. Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 60 menit setelah melahirkan
di ruang bersalin.
5. Membantu ibu memahami cara menyusui yang benar dan cara
mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis
6. Tidak memberikan makanan atau minman apapun selain asi kepada bayi
bari lahir
7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24
jam sehari
8. Membantu ibu menyusui semua bayi semau ibu, tanpa pembatasan terhadap
lama dan frekuensi menyusui
29
9. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi asi
10. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI di masyarakat dan
merujuk ibu kepada kelompol tersebut ketika pulang dari rumah sakit/rumah
bersalin/sarana pelayanan kesehatan.
30
Definisi Definisi
Multigravida Primigravida
a. Definisi a. Definisi
b. Syarat terjadinya b. Komposisi Asi
kehamilan c. Manfaat Asi
c. Proses d. Cara pemberian Asi
terjadinya e. Faktor yang
kehamilan mempengaruhi Asi
d. Tanda-tanda f. Cara memerah Asi
g. Cara penyimpanan Asi
kemungkinan
h. Menyusui selama
e. Klasifikasi
kehamilan
kehamilan i. 10 Langkah Menuju
f. Asuhan pada Keberhasilan
ibu hamil Menyusui (LMKM)
31
Pengetahuan
Tingkat Baik
pengetahuan ibu
Faktor yang
mempengaruhi hami primigrafida
Pengetahuan : dan ibu hamil
multigravida
f. Pendidikan tentang Asi
g. Pekerjaan Eksklusif di
h. Umur
Puskesmas Ciputat,
i. Pengalaman
Tangerang Selatan.
j. informasi Kurang
Banten
Rerata skor
pengetahuan
32
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.4. Populasi
Sampel adalah (subset) bagian populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini
sampel yang digunakan adalah ibu hamil primigravida dan multigravida yang
berkunjung di Puskesmas Kecamatan Ciputat dengan cara pemilihan sampel yaitu
consecutive sampling bagian dari non-probability sampling. 42
2
(𝑧𝛼√2𝑃𝑄+𝑧𝛽√𝑃1 𝑄1 +𝑃2 𝑄2 )
𝑛1 = 𝑛2 = (𝑃1 −𝑃2 )2
N : Jumlah sampel
Zα = 1,96
P = ½ (P1 + P2)
Q:1–P
2
(1,96√2(0,416)(0,584)+0,8√(0,59)(0,41)+(0,242)(0,758)
𝑛1 = 𝑛2 = = 29,83
(0,59−0,242)2
Berdasarkan rumus besar sampel diatas, maka jumlah sampel minimun yang
dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 29,83 responden dibulatkan menjadi 30
orang untuk masing-masing kelompok dan penambah 3 orang setiap kelompok
35
untuk menghindari data yang tidak lengkap, jadi untuk total sampel yang
dibutuhkan 66 orang.
a. Variable terikat:
1. Pengetahuan Asi Eksklusif
b. Variabel bebas
1. ASI
2. Ibu hamil primigravida dan multigravida
3.9.1 Instrumen
menggunakan program IBM SPSS 22 dan hasil item soal yang diuji hanya 11 item
soal yang valid dan 14 item yang tidak valid, kemudian kuesioner diperbaiki dan
beberapa item soal yang dihilangkan dan dilakukan kembali uji validasi dengan
total item soal sebanyak 22 dengan 16 item soal tidak valid dan 6 item soal valid,
selanjutnya dilakukan penggabungan item soal yang valid pada ujia validitas
pertama dan validitas kedua hasilnya didapatkan 15 item soal yang valid termasuk
satu item soal yang berasal dari judgement expert. Berikut item soal validasi :
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data registrasi ibu
hamil di puskesmas. Data primer adalah data yang didapat dari responden setelah
pengisian dari kuesioner yang diberikan. Data registrasi adalah data yang didapat
dari cacatan regitrasi ibu hamil mengenai riwayat kehamilan ibu dan riwayat partus.
dengan tingkat pengetahuan tinggi dan ibu hamil dengan tingkat pengetahuan
rendah. Responden mendapat reward untuk menjadi subjek penelitian sebagai cara
untuk mendapat isi data yang lengkap, serta untuk meningkatkan angka partisipasi
aktif pada saat konfirmasi.
39
Pengisian
kuesioner yang
tervalidasi
Konfirmasi tentang
pemberian asi
Input data
Pengolahan dan
analisis data
40
1) Tahap editing, yaitu dengan mengedit data yang tersedia. Tahap ini
mencakup pengecekan kembali kuesioner yang telah diisi, lengkap atau
tidak.
2) Tahap coding, yaitu menuliskan kode untuk masing-masing item.
3) Tahap entry, yaitu memasukan data yang berupa kode ke dalam program
komputer kemudian dimasukkan ke dalam tabel pengukuran.
4) Tahap cleaning, yaitu pengecekan kembali data yang telah dimasukkan dan
diperiksa adanya kejanggalan.
5) Analisis data.
Analisa yang bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan proporsi dari
variable-variable yang yang diamati.
Data dianalisis menggunakan SPSS versi 22.0, data merupakan data awal
dianalisi secara univariat dalam bentuk frekuensi dan persen. Kemudian dilakukan
analisis bivariat antara hubungan variabel terkait menggunakan Chi-Square
dengan tabel 2 x 2 untuk mendapatkan niali p-value dan interval kepercayaan. Uji
Independent T-test untuk mendapatkan rerata skor pengetahuan tentang asi.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
42
43
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi ibu hamil multigravida dan primigravida menurut
usia di Puskesmas Ciputat, Tangerang Selatan, Banten tahun 2016
Multigravida Primigravida
Usia Jumlah (n) Persen (%) Jumlah (n) Persen (%)
< 20 0 0 5 15,6
20 - 35 27 84,4 25 78,1
>35 5 15,6 2 6,3
Total 32 100,0 32 100,0
44
Menurut penelitian Wadud (2013) dari hasil analisis bivariat dengan uji
statistik chi-square menunjukkan ada hubungan bermakna antara umur ibu dengan
pemberian ASI Eksklusif p value sebesar 0,026, kelompok umur tua yang lebih
dari 30 tahun sebanyak 13 responden (54,2%) yang memberikan ASI dan 22
45
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi ibu hamil multigravida dan primigravida menurut
usia kehamilan di Puskesmas Ciputat, Tangerang Selatan, Banten tahun 2016
sehat sehingga kehamilan dapat terjaga dan terhindar dari komplikasi kehamilan,
seperti preeklamsi jika terkena akan menyebabkan pemberian ASI dihentikan24.
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi Ibu hamil multigravida dan primigravida menurut
pekerjaan di Puskesmas Ciputat, Tangerang Selatan, Banten tahun 2016
Multigravida Primigravida
Pekerjaan Jumlah (n) Persen (%) Jumlah (n) Persen (%)
PNS 2 6,3 0 0
IRT 26 81,3 26 81,3
Pegawai swasta 4 12,5 4 12,5
Pengusaha 0 0 2 6,3
Total 32 100,0 32 100,0
mungkin akan kurang dalam pemberian ASI. Tetapi dalam penelitan oleh Lestari
(2013) didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara antara
pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusif, nilai (p=0,754)48.
Tabel 4.9 Distribusi frekuensi ibu hamil multigravida dan primigravida yang
mendapat edukasi tentang ASI Eksklusif usia di Puskesmas Ciputat, Tangerang
Selatan, Banten tahun 2016
ASI akan lebih baik lagi. Dari penelitian Vyronica (2013) terdapat perbedaan
pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
kesehatan ditinjau dari analisis statistik yang digunalan yaitu wilcoxon dengan hasil
nilai p sebesar 0,000.44 .
5.2 Saran
1. Diperlukan adanya kerjasama antara institusi kesehatan, pendidikan dan
pemerintah untuk terus meningkatkan upaya peningkatan pengetahuan
tentang ASI eksklusif dengan memberikan pendidikan dasar tentang
ASI eksklusif kemudian aktif dalam mensosialisasikan dan konseling.
2. Perlunya informasi tentang manfaat dan cara pemberian ASI eksklusif
terutama untuk ibu hamil primigravida dengan menggunakan Leaflet
sehingga dapat diberikan pada pelayanan ANC di Puskesmas. Leaflet
tersebut dapat dibaca oleh ibu saat ibu menunggu panggilan untuk
pemerikasaan.
3. Penelitian ini sebaiknya dilakukan di tempat yang lebih kondusif agar
ibu dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan nyaman.
4. Setelah melakukan penelitian ini dan didapatkan hasil tingkat
pengetahuan ibu hamil primigravida di Puskesmas Ciputat yang kurang
lebih banyak dan beberapa pada ibu hami multigravida. Maka peneliti
menyarankan kepada pihak terkait terutama Puskesmas untuk
melakukan edukasi mengenai ASI eksklusif, pada ibu hamil
primigravida dengan harapan nantinya akan siap dalam pemberian ASI
pasca persalinan dan tidak melupakan juga untuk terus melakukan
edukasi kembali kepada ibu hamil muligravida dan menjadi motivator
untuk ibu hamil primigravida agar pemberian ASI tetap terjaga.
53
54
DAFTAR PUSTAKA
12. Cunningham,F Gary.et all. Obsteri Williams ed 23. Jakarta; Penerbit Buku
Kedokteran,EGC ; 2012
13. Manuaba, Ida Bagus Gde. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta; Penerbit
Buku Kedokteran,EGC ; 2007
14. Wiknjosastro, hanifa. Ilmu Kandungan. Jakarta; Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo ; 2010
15. Manuaba, Ida Bagus Gde. Penuntun Kepanitraan Obstetri dan Ginekologi
ed 2.Jakarta;Penerbit Buku Kedokteran,EGC ; 2003
16. Sinclair, Constance. Buku Saku Kebidanan. Jakarta; Penerbit Buku
Kedokteran,EGC ; 2009
17. Dorlan, W. A. Newman.et all.Kamus Saku Kedokteran Dorlan. Jakarta;
Penerbit Buku Kedokteran,EGC ; 2011
18. Kementerian Kesehatan RI, Sekretariat Jendral. Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI ; 2014
19. Soekanto, S. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada
; 2003
20. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta;Rineka Cipta
; 2007
21. Mubarak, Wahid Iqbal. Promosi Kesehatan. Jogjakarta; Graha Ilmu; 2007
22. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika ; 2008
23. Riwidikdo, H. Statistik Kesehatan Dengan Aplikasi SPSS dalam Prosedur
Penelitian.Yogyakarta. Rohima Press ; 2013
24. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia : dari sel ke sistem, ed 6. Jakarta;
Penerbit Buku Kedokteran, EGC ; 2011
25. Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 39 Tahun 2013 Tentang Susu Formula dan Produk Bayi Lainnya.
Jakarta;Menteri Kesehatan ; 2013
26. Budiasih, K. Handbook Ibu Menyusui. Bandung: Hayati Qualita ; 2008.
27. Marcdante, K. J., Kliegman, R. M., Jenson, H. B & Behrman, R. E. Nelson
Ilmu Kesehatan Anak Esensial, ed 6. Singapore; Elsevier ; 2014.
56
Lampiran 1
Surat Izin Penelitian
60
(Lanjutan)
61
Lampiran 2
Demikian permohonan ini saya buat. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan
saya mengucapkan banyak terima kasih.
(Lanjutan)
Responden
(....................)
63
(Lanjutan)
Lampiran identitas responden
Petunjuk pengisian :
1. Isilah titik dibawah ini dan beri tanda silang ( X ) pada pada salaha satu
pilihan huruf sesuai dengan jawaban yang menurut ibu itu benar.
2. Bila ada yang kurang mengerti dapat ditayakan kepada peneliti.
Puskesmas :
Tanggal :
Identitas responden
1. Nama : ...............................................
2. Alamat : ...............................................
3. Umur :
a) <20 tahun
b) 20-30 tahun
c) >30 tahun
4. Usia kehamilan saat ini :
a) Trimester I
b) Trimester II
c) Trimester III
5. Kehamilan :
a) Kehamilan pertama kali
b) Kehamilan kedua kali atau lebih
6. Pendidikan terakhir :
a) SD : tamat/tidak tamat
b) SMP : tamat/tidak tamat
c) SMA : tamat/tidak tamat
d) PT : tamat/tidak tamat
7. Apakah anda bekerja :
a) Ya
b) Tidak
8. Jika, YA :
A. PNS
B. IRT
C. Pegawai swasta
D. Pengusahan
E. Polisi/TNI
F. Dll
9. Jika kehamilan kedua atau lebih, berapa jumlah anak yang pernah
dilahirkan :
a) 1-2
64
(Lanjutan)
b) 3-4
c) >5
10. Agama : ............................................
11. Apakah ibu pernah mendapatkan penjelasan/penyuluhan tentang ASI
eksklusif ?
a. Ya
b. Tidak
65
Lampiran 3
Berikan tanda cheeklist ( √ ) pada salah satu kolom ya atau tidak yang menjadi
jawaban ibu!
No Pertanyaan
.
Iya Tidak Tidak
tahu
Pengetahuan ASI Eksklusif
Tentang Manfaat Asi
1. Pemberian ASI pasca bersalin dapat
mengurangi resiko perdarahan.
2. Dengan menyusui dapat menurukan resiko
kanker payudara.
3. Pemberian ASI dapat mengembalikan bentuk
tubuh, rahim dan mencegah kelebihan berat
badan.
4. Pemberian ASI eksklusif dapat menjadi alat
KB yang baik untuk menurunkan resiko
kehamilan.
Tentang Komposisi ASI
5. ASI mengandung anti infeksi yang dapat
mencegah penyakit yang terjadi pada bayi
seperti diare dan infeksi saluran pernapasan.
6. Dalam ASI tidak mengandung zat taurin,
vitamin, dan mineral.
(Lanjutan)
Lampiran 4
Hasil Uji SPSS
Hasil uji distribusi dan frekuensi
Kategori ibu hamil primigravida
Usia_primigravida
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
usia_kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
pendidikan_terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
(Lanjutan)
Edukasi_asi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Usia_multigravida
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
usia_kehamilan_multigravida
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
pendidikan_terakhir_multi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
(Lanjutan)
pekerjaan_multigravida
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Edukasi_asi_multigravida
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Lampiran 5
Hasil uji analisis
71
(Lanjutan)
\
72
Lampiran 6
Identitas peneliti
Riwayat penulis
Identitas
Nama : Hasbudi Muhammad Syah
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Pangkep, 25 Desember 1994
Agama : Islam
Alamat : Jl. Perintis kemerdekaan Km 13. Perumahan Az zahran Green land B7.
Makassar.
E-mail : [email protected]
Riwayat pendidikan
1999-2001 : TK Bhayangkara Pangkep
2001-2007 : SDN 28 Tumammpua II Pangkep
2007-2010 : MTs Pondok Pesantren Modern Immim Putra Makassar
2010-2013 : MA Pondok Pesantren Modern Immim Putra Makassar
2013-sekarang : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
73
Lampiran 7
Dokumentasi penelitian