Skripsi PDF
Skripsi PDF
Skripsi PDF
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
ANITA ULKAARIMAH
NIM. 1402470007
DISUSUN OLEH :
ANITA ULKAARIMAH
NIM. 1402470007
1. Bapak Suparto dan Ibu Sri Pudji Rahayu tercinta, orangtua saya yang
saya. Terimakasih banyak atas kasih sayang dan cinta yang telah diberikan
kepada saya.
Penulis
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
Malang
4. Bapak Dr. Moh. Wildan, A.Per.Pen., M.Pd., M.M selaku ketua penguji yang
amal baik yang telah diberikan dan semoga Skripsi ini berguna bagi semua pihak
yang memanfaatkan.
Penulis
ABSTRAK
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
ABSTRACT ...................................................................................................... x
DAFTAR ISI.................................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
1.3.1 Tujuan Umum.......................................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ......................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
1.4.1 Manfaat Teoritis ...................................................................... 6
1.4.2 Manfaat Praktis ....................................................................... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Kehamilan ................................................................. 8
2.1.1 Definisi Kehamilan ................................................................... 8
2.1.2 Proses Kehamilan...................................................................... 9
2.1.3 Perubahan Anatomi dan Fisiologi Kehamilan ......................... 21
2.2 Konsep Dasar Preeklampsia ............................................................. 38
2.2.1 Definisi Preeklampsia ............................................................... 38
2.2.2 Klasifikasi Preeklampsia........................................................... 38
2.2.3 Etiologi...................................................................................... 43
2.2.4 Patofisiologi .............................................................................. 46
2.2.5 Patologi .................................................................................... 54
2.2.6 Faktor Risiko............................................................................. 66
2.2.7 Komplikasi................................................................................ 66
2.2.8 Penatalaksanaan ........................................................................ 67
2.3 Pengaruh Gravida terhadap Preeklampsia ........................................ 71
2.4 Pengaruh Usia terhadap Preeklampsia.............................................. 73
2.5 Pengaruh Hiperplasentosis terhadap Preeklampsia .......................... 74
2.5.1 Pengaruh Kehamilan Ganda terhadap Preeklampsia.............. 74
2.5.2 Pengaruh Bayi Besar terhadap Preeklampsia ......................... 76
2.5.3 Pengaruh Hidrops Fetalis terhadap Preeklampsia .................. 77
2.5.4 Pengaruh Mola Hidatidosa terhadap Preeklampsia ................ 77
2.6 Pengaruh Riwayat Penyakit terhadap Preeklampsia ........................ 78
2.6.1 Pengaruh Hipertensi Kronis terhadap Preeklampsia .............. 78
2.6.2 Pengaruh Diabetes Mellitus terhadap Preeklampsia .............. 80
2.6.3 Pengaruh Penyakit Ginjal terhadap Preeklampsia.................. 83
2.6.4 Pengaruh Preeklampsia Sebelumnya / Preeklampsia dari
Keluarga terhadap Preeklampsia............................................ 84
2.7 Pengaruh Obesitas terhadap Preeklampsia ...................................... 85
2.8 Kerangka Konseptual........................................................................ 90
2.9 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 91
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 132
5.2 Saran ................................................................................................. 133
α : Alpha
cc : Centimeter cubic
dL : Desi Liter
dk : Derajat Kebebasan
DM : Diabetes Mellitus
EKG : Elektrokardiogram
g : Gram
H0 : Hipotesis Nol
HT : Hipertensi
IM : Intra Muscular
IU : International Unite
IV : Intra Vena
Kg : Kilogram
mm : Milimeter
mg : Miligram
mL : Mikroliter
mmHg : Milimeter gram
NK : Natural Killer
NO : Nitrite Oxide
O2 : Oksigen
OR : Odds Ratio
PE : Preeklampsia
pH : Potential of Hydrogen
SD : Sekolah Dasar
Tx : Tromboxan
TXA : Tromboxan Tipe A
Zn : Zinc
BAB 1
PENDAHULUAN
ditanggulangi. Monitoring Health For the SDG’s pada tahun 2017 mencatat
bahwa sekitar 830 wanita meninggal setiap harinya karena komplikasi selama
komplikasi kehamilan yang dapat berdampak pada kematian ibu dan bayi.
pada sektor kesehatan (Kemenkes RI, 2010).Indikator ini tidak hanya mampu
kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas (Kemenkes RI, 2016).
Angka kematian harus segera diatasi dan dituntaskan agar tercapai derajat
kedua terbesar setelah Myanmar dengan angka kematian ibu sebesar 190 per
AKI di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan AKI pada tahun 2012, yakni
sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2016). Walaupun
mengalami penurunan, angka ini masih sangat jauh dari target, mengingat
pada tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup. Hal ini berarti bahwa
AKI di Indonesia jauh di atas target yang ditetapkan WHO. Ditambah lagi,
target SDG’s periode tahun 2016-2030 untuk kematian ibu adalah kurang dari
70 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2017). Oleh karena itu, diperlukan
komitmen dan kerja keras yang terus menerus dalam menurunkan angka
Angka kematian ibu di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2016 adalah
dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 89,60 per 100.000 kelahiran hidup
lain-lain 46,67%.
hamil akan mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi obstetri yang
dapat segera ditangani dan mendapatkan rujukan yang tepat dan efektif,
berlangsung sehat dan janinnya lahir sehat dan cerdas, deteksi dini masalah
sesuai standar adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil minimal 4
43 Tahun 2016).
hamil. Pemeriksaan standar adalah Body Mass Index (BMI), Roll Over Test
(ROT) dan Mean Arterial Pressure (MAP) pada seluruh ibu hamil.Hal ini
kehamilan ke- 3 atau lebih, obesitas. Bila pada pemeriksaan ANC ditemukan
a. Bagi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini disajikan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan judul
hipotesis penelitian.
dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
2010).
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari
kehamilan adalah bertemunya sel telur dan sel sperma yang tumbuh dan
yaitu kaput atau kepala yang berbentuk lonjong agak gepeng dan
kromosom setengah dari jumlah yang khas untuk jenis itu. Dari
bertambah terus sampai pada usia kehamilan enam bulan. Pada waktu
dan pada umur 16-25 tahun hanya 34.000 oogonium. Pada masa
hanya dilingkari oleh zona pelusida pada waktu berada dekat pada
terjadi.
dapat memasuki ovum yang telah siap untuk dibuahi. Hanya satu
spermatozoa yang mempunyai kemampuan (kapasitasi) untuk
zigot yang terdiri atas bahan genetik dari perempuan dan laki-laki.
sama. Dalam ukuran yang sama ini hasil konsepsi disalurkan terus
sempit) dan terus disalurkan ke arah kavum uteri oleh arus serta
b. Nidasi
massa inner cell. Massa inner cell ini berkembang menjadi janin
aktif mulai masuk ke dalam lapisan desidua, dan luka pada desidua
atau belakang uterus, dekat pada fundus uteri. Jika nidasi ini
selalu terpisahkan dari darah dan jaringan ibu oleh suatu lapisan
Kondisi ini kritis tidak hanya untuk pertukaran nutrisi, tetapi juga
tali pusat. Yolk sac dan alantois pada manusia tidak tumbuh terus,
c. Plasentasi
terbentuknya plasenta.
vena uterina. Vili korialis ini akan bertumbuh menjadi suatu massa
antara darah janin dan darah ibu. Ada juga sel-sel desidua yang
a. Uterus
elastik, terutama pada lapisan otot luar. Kerja sama tersebut akan
oleh hormon estrogen dan sedikit oleh progesteron. Hal ini dapat
ismus uteri lebih panjang dan lunak yang dikenal dengan tanda
Hegar.
kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak disertai nyeri. Pada
biasanya kontraksi ini sangat jarang dan meningkat pada satu atau
palsu.
b. Serviks
kehamilan.
memfasilitasi persalinan.
c. Ovarium
maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan
minimal.
mirip dengan insulin dan insulin like growth factor I & II,
lactobacillus acidophilus.
e. Kulit
f. Payudara
meningkatkan produksi air susu. Pada bulan yang sama areola akan
dihasilkan.
g. Perubahan Metabolik
Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik
haus dan sekresi vasoprein. Fenomena ini mulai terjadi pada awal
kehamilan. Pada saat aterm kurang lebih 3,5 l cairan berasal dari
hamil 51 g.
dan hiperinsulinemia.
kehamilan.
kadar mineral ini akan menurun dalam plasma ibu oleh karena
h. Sistem Kardiovaskular
menekan vena kava inferior dan aorta bawah ketika berada dalam
supine dan pada keadaan yang cukup berat akan mengakibatkan ibu
besar.
j. Traktus Urinarius
kadar asam amino dan vitamin yang larut air dalam jumlah yang
Pada ureter akan terjadi dilatasi di mana sisi kanan akan lebih
ureter kiri dilindungi oleh kolon sigmoid dan adanya tekanan yang
k. Sistem Endokrin
menyusui.
l. Sistem Muskuloskeletal
(Prawirohardjo, 2013)
2.2 Konsep Dasar Preeklampsia
yang terjadi pada paruh kedua kehamilan dan mengalami regresi setelah
2009).
(Leveno, 2009).
proteinuria.
normal.
a. Preeklampsia
protein urin tidak didapatkan, salah satu gejala dan gangguan lain dapat
2) Protein urin : protein urin melebihi 300 mg dalam 24 jam atau tes
d) Edema Paru
visus
f) Gangguan pertumbuhan janin yang menjadi tanda gangguan
b. Preeklampsia Berat
atas abdomen
5) Edema Paru
imminent eclampsia.
pada saat ini dalam keadaan kontraksi tonik. Keadaan ini berlangsung
15-30 detik.
otot muka dan otot-otot seluruh tubuh. Begitu kuat kontraksi otot-otot
2.2.3 Etiologi
bagi perkembangan blastosis. Fase kedua proses invasi ini terjadi antara
dilatasi pembuluh darah yang tidak dapat berkontraksi, oleh karena itu,
secara genetik terhadap antigen janin, yang diambil dari ayah dan
plasenta.
misalnya diabetes, hipertensi, atau trombofilia. Hal ini dapat terjadi jika
terdapat massa plasenta yang besar seperti pada kehamilan kembar atau
darah dan ekskresi garam dan air dari tubuh), mengaktifkan mekanisme
multisistem.
2.2.4 Patofisiologi
kehamilan hingga kini belum diketahui dengan jelas. Banyak teori yang
tetapi tidak ada satu pun teori tersebut yang dianggap mutlak benar.
spiralis”.
sekitarnya. Lapisan otot arteri spiralis menjadi tetap kaku dan keras
sel, juga akan merusak nukleus, dan protein sel endotel. Produksi
kehamilan
yang sangat toksis ini akan beredar di seluruh tubuh dalam aliran
d) Disfungsi selendotel
dapat melindungi trofoblas janin dari lisis oleh sel Natural Killer
(NK) ibu.
normotensif.
g) Teori genetik
kehamilan.
bahwa ibu hamil yang diberi suplemen kalsium cukup, kasus yang
17%.
inflamasi.
plasenta besar, pada hamil ganda, maka reaksi stres oksidatif akan
2.2.5 Patologi
a. Darah
b. Sistem koagulasi
c. Ginjal
garam tubulus tetap, terjadi retensi air dan garam, edema pada
serum kreatinin serta kadar asam urat. Oliguria terjadi jika kondisi
d. Hati
hipoksia dan edema sel hati. Pada kasus yang berat, pembengkakan
edema hati menyebabkan nyeri epigastrik dan dapat mengakibatkan
e. Otak
f. Jantung
g. Unit fetoplasenta
a. Volume Plasma
b. Hipertensi
waspada.
c. Fungsi Ginjal
mg/24 jam.
d. Elektrolit
dioksida.
kadar hamil normal, yaitu sesuai dengan proporsi jumlah air dalam
garam.
vaskular.
g. Viskositas darah
i. Edema
j. Hematologik
destruksi eritrosit.
k. Hepar
l. Neurologik
m. Kardiovaskuler
akibat hipovolemia.
n. Paru
o. Janin
a. Primigravida, primiparitas
hamil
f. Obesitas
2.2.7 Komplikasi
arrest.
b. Kematian perinatal janin intrauteri :
3) Bila hasil konsepsi tetap hidup dapat terjadi berat bayi lahir
rendah
2.2.8 Penatalaksanaan
a. Preeklampsia
3) Diet biasa.
berat.
prostaglandin.
sesarea.
Penanganan umum
2) Pasang infus Ringer Laktat dengan jarum besar (16 gauge atau
>).
setiap jam.
mg IV.
selama 2-5 menit, dapat diulang 2 kali, dan jika masih kejang beri
diazepam.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Oktaria (2015) tentang Hubungan Status
pada wanita yang pertama kali terpapar vilus korion. Hal ini terjadi karena
dibagi menjadi 3 populasi, yaitu (a) sel-sel trofoblas yang melapisi ruang
spiralis. Sel-sel trofoblas ini akan berkontak dengan sel-sel imun maternal
pada sirkulasi maternal. (c) sel-sel trofoblas yang akan menginvasi lapisan
desidua. Sel-sel ini juga berpotensi untuk berkontak dengan sel-sel imun
reproduktif ini merupakan periode yang paling aman untuk hamil dan
kehamilan lebih rendah. Usia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun disebut
kehamilan. Pada usia <20 tahun, ukuran uterus belum mencapai ukuran yang
fungsional yang terjadi pada pembuluh darah perifer yang bertanggung jawab
tahun). Ibu hamil < 20 tahun mudahmengalami kenaikan tekanan darah dan
2010).
(Odds Ratio) sebesar 4,886 yang berarti ibu hamil yang berumur <20 tahun
dan >35 tahun berisiko 4,886 kali berisiko untuk terkena preeklampsia
bayi dan ibu (Manuaba, 2010). Kehamilan ganda merupakan salah satu
misalnya pada plasenta besar, pada hamil ganda, maka reaksi stres
inflamasi dalam darah ibu menjadi jauh lebih besar, dibanding reaksi
hidrops fetalis, pembengkakan terjadi dua atau lebih bagian tubuh janin,
2012).
2.6 Pengaruh Riwayat Penyakit Terhadap Preeklampsia
potong yang merusak lapisan endotel arteri dan arteriol. Gaya regang
terutama terjadi di tempat-tempat arteri bercabang (bifurkasi) atau
Cedera pada sel endotel dapat mencetuskan reaksi inflamasi dan imun,
termasuk menarik sel darah putih ke area cedera. Pada saat ditarik ke
area cedera, sel darah putih akan menempel disana oleh aktivasi faktor
bekuan yang berasal dari trombosit, dan proliferasi sel otot polos.
polos, lumen arteri berkurang dan resistensi terhadap aliran darah yang
(Corwin, 2009).
berasal dari hormon diabetogenik hasil sekresi plasenta yang terdiri atas
darah, metabolit glukosa, atau tingginya kadar asam lemak dalam darah
yang sering dijumpai pada pasien diabetes. Akibat kerusakan tersebut,
kerusakan terus berlanjut, dan siklus umpan balik positif terus terjadi,
nefron, akibatnya lebih banyak protein yang keluar bersama urine. Pada
preeklampsia.
2.6.3 Pengaruh Penyakit Ginjal Terhadap Preeklampsia
kira 70% primigravida berusia >25 tahun dan kira-kira 25% memiliki
protein plasma lain, yaitu suatu globulin yang disebut renin (atau
(Hernawati,2008).
bahwa ada faktor keturunan dan familial dengan model gen tunggal.
Obesitas adalah salah satu faktor predisposisi yang penting (Gant, 2010).
dan fisik sebagai akibat dari akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh.Prinsip
suatu keadaan dimana energi yang masuk lebih banyak dibandingkan energi
yang keluar, kelebihan dari energi akan disimpan menjadi lemak, yang pada
akhirnya akan meningkatkan berat badan. Jika hal ini berlangsung terus
ras maka daerah Asia Pasifik terdapat kriteria lain dalam penentuan BMI
Tabel 2.8 Klasifikasi BMI menurut Kriteria Asia Pasifik (Flier, 2008)
Lingkar Perut
IMT
Klasifikasi <90 cm (laki-laki) ≥90 cm (laki-laki)
(kg/m2)
<80 cm (perempuan) ≥80 cm (perempuan)
Berat Badan <18,5 Rendah (risiko Sedang
Kurang meningkat pada
masalah klinis lain
Kisaran Normal 18,5 – 22,9 Sedang Meningkat
Berat Badan Lebih ≥23,0
Berisiko 23,0 – 24,9 Meningkat Moderat
Obes I 25,0 – 29,9 Moderat Berat
Obes II ≥30,0 Berat Sangat Berat
Obesitas selama kehamilan berdampak buruk bagi kesehatan terutama
dapat merusak sel, termasuk sel endotel yang melapisi arteri, dengan
endotel(Corwin, 2009).
hipertensi yang terjadi saat kehamilan. Adanya lemak yang berlebihan juga
Preeklampsia
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti Gambar 2.9 Kerangka konsep penelitian
90
91
2010).
H0 :
METODE PENELITIAN
(Notoatmojo, 2010).
populasi, sampel, kriteria sampel dan teknik sampling, lokasi dan waktu
data dimulai dari kejadian preeklampsia pada ibu hamil kemudian ditelusuri
faktor predisposisi preeklampsia pada ibu hamil tersebut. Dalam penelitian ini
peneliti dengan mengambil data sekunder dari rekam medis pasien di Rumah
Pengambilan Data
Hasil Penelitian
Pembahasan
Kesimpulan
Publikasi
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
diselidiki dan diukur (Kasjono, 2009). Pada penelitian ini sampel yang
3.3.3 Sampling
(Nursalam, 2008).
orang.
3.4 Kriteria Sampel
Variabel dapat diartikan sebagai ukuran atau ciri yang dimiliki oleh
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang dilakukan
mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
seterusnya kehamilan
kedua dan
seterusnya
(multigravida)
dinyatakan
dengan G2,
G3,dan
seterusnya yang
tertulis dalam
rekam medis
pasien.
Usia Usia ketika ibu Usia ibu saat Lembar Ordi 1. <20&>35
yang tertulis
dalam rekam
medis pasien.
besar/hidrops hidatidosatertuli
preeklampsia
dari keluarga.
hasil kg/m2
penghitungan
indeks massa
tubuh (IMT)
gangguan organ
spesifik lain
yang tertulis
dalam rekam
medis pasien
mengumpulkan data pada penelitian ini adalah lembar pengumpulan data dan
kalkulator. Dan sumber data yang digunakan adalah catatan rekam medis
pasien.
a. Editing
b. Codding
1 = Primigravida
2 = Multigravida
1 = Tidak hiperplasentosis
2 = Hiperplasentosis
1 = Tidak memiliki riwayat
2 = Memiliki riwayat
1 = Tidak obesitas
2 = Obesitas
1 = Preeklampsia
2 = Preeklampsia berat
c. Tabulating
d. Cleaning
(cleaning).
menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas
Dimana :
tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, dan apabila lebih besar atau
test ini ukuran sampel tidak harus sama (Sugiyono, 2010). Rumus
a. Surat Izin
d. Confidentiality(Kerahasiaan)
oleh peneliti.
BAB 4
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian tentang “Studi
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh
sehingga sampel yang diambil adalah seluruh ibu hamil preeklampsia di RSU
Data yang didapatkan dari rekam medis pasien terdiri dari data umum
dan data khusus. Data disajikan dalam bentuk tabel menurut karakteristik
(8,77%).
c. LILA Ibu Hamil Preeklampsia
variabel. Pada bagian ini akan disajikan hasil pengumpulan data ibu
a. Kejadian Preeklampsia
b. Usia
c. Hiperplasentosis
hiperplasentosis.
d. Riwayat Penyakit
e. Obesitas
nihil diterima dan hipotesa kerja ditolak yang artinya tidak ada
nihil diterima yang artinya bahwa tidak ada pengaruh faktor gravida
terhadap kejadian preeklampsia pada ibu hamil di RSU dr. H.
Koesnadi Bondowoso.
hipotesis nihil diterima yang artinya bahwa tidak ada pengaruh faktor
Koesnadi Bondowoso.
hitung sebesar 0,911. Pada hasil χ2 tabel dengan dk=1 dan α 0,05
frekuensi harapan pada salah dua sel (sel a dan b) kurang dari 5.
terlihat bahwa nilai chi kuadrathitung < nilai chi kuadrattabel. Dengan
Bondowoso.
Koesnadi Bondowoso.
hitung sebesar 0,497. Pada hasil χ2 tabel dengan dk= 1 dan taraf
tabel, maka hipotesa nihil diterima dan hipotesa kerja ditolak yang
nihil diterima yang artinya bahwa tidak ada pengaruh faktor riwayat
Koesnadi Bondowoso.
hitung sebesar 1,728. Pada hasil χ2 tabel dengan dk=1 dan taraf
maka hipotesa nihil diterima dan hipotesa kerja ditolak yang artinya
nihil diterima yang artinya bahwa tidak ada pengaruh faktor obesitas
Koesnadi Bondowoso.
4.2 Pembahasan
Bab ini merupakan pembahasan dari hasil olah data penelitian yang telah
timbul pada wanita yang pertama kali terpapar vilus korion. Hal ini
secara genetik terhadap antigen janin, yang diambil dari ayah dan
sel Natural Killer (NK) uterin dengan Human Leukocyte Antigen fetal
(Khairani, 2018).
kelompok usia berisiko (<20 dan >35 tahun) dan kelompok usia tidak
preeklampsia berada pada usia berisiko yaitu <20 dan >35 tahun.
ibu yang terlalu muda biasanya timbul karena mereka belum siap
dan proteinuria.
pada jaringan dan organ reproduksi serta jalan lahir yang mengalami
2013).
meninggal ada pada rentang usia 20-39 tahun dengan rata-rata usia
28,2 tahun.
persalinan paling banyak terjadi pada usia 20-35 tahun, dimana pada
usia ini ibu aktif dalam bereproduksi. Risiko preeklampsia juga akan
meningkat sejalan dengan pertambahan usia karena menurunnya
pada ibu yang tidak memiliki faktor predisposisi. Banyak di antara ibu
karena itu, semua ibu yang hamil pada usia berapapun lebih baik
dianggap berisiko. Untuk itu diharapkan bagi semua ibu hamil dapat
Bondowoso
hiperplasentosis.
(Dewi, 2012).
ini dapat terjadi jika terdapat massa plasenta yang besar seperti pada
pada plasenta besar, pada hamil ganda, maka reaksi stres oksidatif
dalam darah ibu menjadi jauh lebih besar, dibanding reaksi inflamasi
preeklampsia.
Bondowoso
keluarga.
hamil. Oleh karena itu, ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit pada
2013).
progesteron.
Penelitian terhadap gangguan hipertensi yang muncul pada
lipat.
pada pembuluh darah. Oleh karena itu, terjadi kenaikan tekanan darah
(Prawirohardjo, 2013).
akan beredar di seluruh tubuh dalam aliran darah dan akan merusak
sindrom resistensi insulin dan stres oksidatif. Salah satu adipokin yang
tekanan darah. Selain itu ternyata ditemukan juga bahwa leptin yang
2011).
insulin sendiri dapat dilihat pada 2/3 individu yang obesitas. Pada
trigliserida, serta kadar leptin yang tinggi pada orang obesitas yang
Koesnadi Bondowoso
dr.H.Koesnadi Bondowoso.
penyebabnya (Subandrate et al, 2017). Hingga saat ini belum ada teori
ada satupun teori yang dapat menjelaskan berbagai gejala yang timbul
(Manuaba, 2007).
Salah satu hipotesis yang dapat diterima secara luas adalah teori
(Prawirohardjo, 2013).
Suplemen kalsium juga telah diteliti dan tampaknya berguna bagi ibu
terjadinya preeklampsia.
(Prawirohardjo, 2013).
saat ini adalah teori disfungsi sel endotel, dimana terjadi kelainan pada
preeklampsia.
Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang tidak dapat
diprediksi dan dapat terjadi pada ibu hamil yang tidak memiliki faktor
Pemeriksaan antenatal secara dini dan secara rutin juga sangat penting
pemerintah serta pemeriksaan BMI, MAP dan ROT pada seluruh ibu
a. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari data rekam
tergantung pada validitas data yang tercatat dalam rekam medis pasien.
PENUTUP
Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran dari penelitian
5.1 Kesimpulan
5.1.2 Tidak ada pengaruh faktor usia ibu terhadap kejadian preeklampsia
Bagi masyarakat khususnya ibu hamil dan suami atau keluarga ibu
kehamilan secara dini dan secara teratur untuk mengetahui kondisi ibu
DAFTAR PUSTAKA
Anas, M.N (2013). Hubungan Lingkar Lengan Atas (LILA) Pada Ibu Hamil
dengan Angka Kejadian Preeklampsia Di RS. PKU Muhammadiyah
Surakarta.Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Aziz, F.M. (2010). Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi. Jakarta : PT.
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Benson, R.C, et al. (2008). Buku Saku Obstetri & Ginekologi Edisi 9. Jakarta :
EGC
Depkes RI. (2013). Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta :
Badan Pusat Statistik.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (2016). Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Timur Tahun 2015. Surabaya : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Diakses tanggal 7 September 2017 pukul 15.24 WIB
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (2017). Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Timur Tahun 2016. Surabaya : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Diakses tanggal 3 Maret 2018 pukul 10.00 WIB
Dorland, W.A. Newman. (2011). Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 28.
Jakarta : EGC
Nursal, D.G.,et al. (2015). Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil
di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Andalas, 38-44.
Oktaria, D., J. S. (2015). Hubungan Status Gravida dan Usia Ibu terhadap
Kejadian Preeklampsia di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2012-2013.
Jurnal Kesehatan Andalas, 212-217
Quedarusman, et al. (2013). Hubungan Indeks Massa Tubuh Ibu dan Peningkatan
Berat Badan Saat Kehamilan dengan Preeklampsia.Jurnal e-Biomedik
(eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 305-311
Shanty, S. (2013). Mencegah & Merawat Ibu & Bayi Dari Gangguan
Diabetes Kehamilan. Yogyakarta : Kata Hati
World Health Statistics. (2017). Monitoring Health for The SDGs. Diakses
tanggal 15 September 2017 pukul 00.07 WIB
Lampiran 1
Sept ‘17 Okt ‘17 Nov ‘17 Des ‘17 Jan ‘18 Feb ‘18 Mar ‘18 Apr ‘18 Mei ‘18 Juni ‘18 Juli ‘18 Agust ‘18
No. Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Informasi
Penyelenggara
an Skripsi
2. Pengajuan
Judul dan
Konfirmasi
Pembimbing
3. Proses
Bimbingan,
Penelusuran
Literatur dan
Penyusunan
Proposal
4. Seminar
Proposal
5. Revisi dan
Persetujuan
Proposal
6. Pengajuan Ijin
dan
Pelaksanaan
Penelitian
7. Penelitian dan
Penulisan
Laporan Hasil
Penelitian
8. Pendaftaran
Ujian Skripsi
9. Pelaksanaan
141
UjianSkripsi
10. Revisi Skripsi
11. Penyerahan
Laporan
Skripsi
142
143
Lampiran 2
144
Lampiran 3
145
Lampiran 4
146
Lampiran 5
Lampiran 6
Lembar Pengumpulan Data
No. Nama(Inisial) Pendidikan Pekerjaan LILA Gravida Usia Hiperplasentosis Riwayat Penyakit IMT Diagnosa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
147
Lampiran 7
Lembar Rekapitulasi Data
No. Nama (Inisial) Pendidikan Pekerjaan LILA Gravida Usia Hiperplasentosis Riwayat Penyakit IMT Diagnosa
148
28. Ny. S SD Wiraswasta >23,5 1 23 th Tidak Tidak ada 37,77 PE
29. Ny. M SD IRT >23,5 1 16 th Tidak Tidak ada 27,29 PEB
30. Ny. I SD IRT >23,5 2 25 th Tidak Tidak ada 28,82 PEB
31. Ny. L SMP IRT >23,5 2 29 th Gemelli HT, DM 35,19 PE
32. Ny. S SD IRT >23,5 1 21 th Tidak HT 32,29 PE
33. Ny. S SD IRT >23,5 3 39 th Tidak PE sebelumnya 24,44 PEB
34. Ny. M SMP Wiraswasta >23,5 3 32 th Tidak Tidak ada 31,5 PEB
35. Ny. S SD Buruh >23,5 4 36 th Tidak Tidak ada 28,3 PE
36. Ny. S SD IRT >23,5 2 32 th Tidak Tidak ada 28,3 PE
37. Ny. I SD IRT >23,5 1 18 th Tidak HT 21,7 PEB
38. Ny. L SMP Buruh >23,5 5 35 th Tidak HT 23,87 PEB
39. Ny. Y SMP Buruh >23,5 2 38 th Tidak HT 28,88 PEB
40. Ny. L SD IRT >23,5 2 35 th Tidak HT 27,84 PEB
41. Ny. H MTS Buruh >23,5 2 30 th Tidak HT 29,13 PE
42. Ny. S SD Buruh >23,5 3 43 th Tidak HT 24,65 PEB
43. Ny. Z SMP Wiraswasta >23,5 2 31 th Tidak Tidak ada 25 PE
44. Ny. R SD Buruh ≤23,5 3 31 th Tidak Tidak ada 24,24 PEB
45. Ny. E MI Buruh >23,5 3 35 th Tidak HT 24,98 PEB
46. Ny. H SD Buruh >23,5 2 27 th Tidak Tidak ada 30,91 PE
47. Ny. A SD IRT >23,5 3 45 th Tidak HT 20,77 PEB
48. Ny. J MI Buruh >23,5 2 22 th Tidak Tidak ada 26,7 PEB
49. Ny. R SD IRT >23,5 5 43 th Tidak Tidak ada 24,76 PEB
50. Ny. R SD IRT >23,5 2 29 th Tidak Tidak ada 29,72 PEB
51. Ny. E SD Buruh >23,5 1 22 th Tidak HT 26,37 PEB
52. Ny. A SMP Wiraswasta >23,5 1 21 th Tidak Tidak ada 23,5 PEB
53. Ny. N MTS IRT >23,5 2 31 th Tidak Tidak ada 36,63 PEB
54. Ny. L SMA PNS >23,5 3 36 th Tidak HT 29,86 PEB
55. Ny. S SMA Buruh >23,5 3 38 th Tidak Tidak ada 23,43 PE
56. Ny. N SMP PNS >23,5 1 30 th Tidak Tidak ada 24,12 PEB
57. Ny. M SD Wiraswasta >23,5 1 16 th Tidak Tidak ada 27,40 PEB
149
150
Lampiran 8
SPSS
a. Gravida
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Preeklampsia Total
Preeklampsia Preeklampsia
Berat
Primigravida 8 10 18
Gravida
Multigravida 15 24 39
Total 23 34 57
Chi-Square Tests
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,26.
b. Computed only for a 2x2 table
151
c. Usia
Median Test
Frequencies
Preeklampsia
Preeklampsia Preeklampsia
Berat
> Median 2 0
Usia
<= Median 21 34
a
Test Statistics
Usia
N 57
Median 2,00
Chi-Square 3,064
df 1
Asymp. Sig. ,080
Chi-Square 1,034
d. Hiperplasentosis
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Preeklampsia Total
Tidak hiperplasentosis 21 33 54
Hiperplasentosis
Hiperplasentosis 2 1 3
Total 23 34 57
152
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,911 1 ,340
b
Continuity Correction ,122 1 ,726
Likelihood Ratio ,893 1 ,345
Fisher's Exact Test ,559 ,355
Linear-by-Linear Association ,895 1 ,344
N of Valid Cases 57
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,21.
b. Computed only for a 2x2 table
e. Riwayat Penyakit
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Preeklampsia Total
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,497 1 ,481
b
Continuity Correction ,185 1 ,667
Likelihood Ratio ,500 1 ,479
Fisher's Exact Test ,586 ,335
Linear-by-Linear ,488 1 ,485
Association
N of Valid Cases 57
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,28.
153
f. Obesitas
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Preeklampsia Total
Preeklampsia Preeklampsia
Berat
Tidak obesitas 5 13 18
Obesitas
Obesitas 18 21 39
Total 23 34 57
Chi-Square Tests
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,26.
b. Computed only for a 2x2 table
154
Lampiran 9
Perhitungan Manual
a. Gravida
Kejadian Preeklampsia
Gravida Total
Preeklampsia Preeklampsia Berat
Primigravida 8 10 18
Multigravida 15 24 39
Total 23 34 57
(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠)(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚)
fe =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
18 𝑥 23
fe sel a = = 7,26 f0 sel a = 8 f0 – fe = 8 - 7,26 = 0,74
57
18 𝑥 34
fe sel b = = 10,73 f0 sel b = 10 f0 – fe = 10 – 10,73 = -0,73
57
39 𝑥 23
fe sel c = = 15,73 f0 sel c = 15 f0 – fe = 15 – 15,73 = -0,73
57
39 𝑥 34
fe sel d = = 23,26 f0 sel d = 24 f0 – fe = 24 – 23,26 = 0,74
57
b. Usia
Kejadian Preeklampsia
Usia Total
Preeklampsia Preeklampsia Berat
<20 &>35 tahun 7 14 21
20-35 tahun 15 21 36
Total 22 35 57
Rumus :
155
57 2
57[((7 𝑥 21)−(14 𝑥 15))− ]
2
χ=
2
(7+14)(15+21)(7+15)(14+21)
57 2
57[((7 𝑥 21)−(14 𝑥 15))− ]
2
χ=
2
(7+14)(15+21)(7+15)(14+21)
57 ((147−210)− 28,5)2
χ2=
(21)(36)(22)(35)
57 𝑥 8372,25
χ2=
582120
χ2= 0,819
c. Hiperplasentosis
Kejadian Preeklampsia
Hiperplasentosis Total
Preeklampsia Preeklampsia Berat
Tidak 21 33 54
Ya 2 1 3
Total 23 34 57
(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠)(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚)
fe =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
54 𝑥 23
fe sel a = = 21,7
57
54 𝑥 34
fe sel b = = 32,21
57
3 𝑥 23 Frekuensi harapan (fe) kurang dari 5, maka rumus harus diganti
fe sel c = = 1,21 →
57 menggunakan tes Chi Kuadrat dengan koreksi kontinuitas dari
3 𝑥 34 Yates, karena sampel besar >40.
fe sel d = = 1,78 →
57
57 (45)2
X2 =
(54)(3)(23)(34)
115425
X2 =
126684
X2 = 0,911
156
d. Riwayat Penyakit
Kejadian Preeklampsia
Riwayat Penyakit Total
Preeklampsia Preeklampsia Berat
Tidak 15 19 34
Ada 8 15 23
Total 23 34 57
(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠)(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚)
fe =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
34 𝑥 23
fe sel a = = 13,71 f0 sel a = 15 f0 – fe = 15 – 13,71 = 1,29
57
34 𝑥 34
fe sel b = = 20,28 f0 sel b = 19 f0 – fe = 19 – 20,28 = -1,28
57
23 𝑥 23
fe sel c = = 9,28 f0 sel c = 8 f0 – fe = 8 - 9,28 = -1,28
57
23 𝑥 34
fe sel d = = 13,71 f0 sel d = 15 f0 – fe = 15 – 13,71 = 1,29
57
e. Obesitas
Kejadian Preeklampsia
Obesitas Total
Preeklampsia Preeklampsia Berat
Tidak 5 13 18
Ya 18 21 39
Total 23 34 57
(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠)(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚)
fe =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
18 𝑥 23
fe sel a = = 7,26 f0 sel a = 5 f0 – fe = 5–7,26 = -2,26
57
18 𝑥 34
fe sel b = = 10,73 f0 sel b = 13 f0 – fe = 13 – 10,73 = 2,27
57
39 𝑥 23
fe sel c = = 15,73 f0 sel c = 18 f0 – fe = 18 – 15,73 = 2,27
57
157
39 𝑥 34
fe sel d = = 23,26 f0 sel d = 21 f0 – fe = 21 – 23,26 = -2,26
57
Lampiran 10
Tabel
Nilai – Nilai Chi Square
159
Lampiran 11
160
161
Lampiran 12
162
163