Askep CKD On HD Buat Format Awal
Askep CKD On HD Buat Format Awal
Askep CKD On HD Buat Format Awal
OLEH :
( 2018.C.10a.0923 )
PRODI S 1 KEPERAWATAN
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan laporan tentang
“ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. E DENGAN KASUS CKD ON HD”
ini dengan baik. Asuhan keperawatan ini disusun sebagai penugasan dan
pelaporan asuhan keperawatan di ruang Aster.
Adapun asuhan keperawatan ini saya susun berdasarkan pengamatan saya
dari buku yang ada kaitannya dengan asuhan keperawatan yang saya buat dan
berdasarakan kasus yang didapat. Dalam penyusunan asuhan keperawatan ini
tentunya tidak lepas dari adanya bantuan dari pihak tertentu, oleh karena itu saya
tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada orang tua saya, dosen
pembimbing saya, dan teman-teman satu tim yang saling mendukung dan
membantu hingga selesainya asuhan keperawatan ini.
Dalam penyusunan asuhan keperawatan ini saya menyadari masih banyak
kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan asuhan keperawatan ini.
Semoga asuhan keperawatan ini bermanfaat.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum............................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus...........................................................................3
1.4 Manfaat...............................................................................................3
1.4.1 Untuk Mahasiswa......................................................................3
1.4.2 Untuk Klien dan Keluarga.........................................................3
1.4.3 Untuk Institusi...........................................................................3
1.4.4 Untuk IPTEK.............................................................................3
iii
2.3.3 Intervensi Keperawatan............................................................17
2.3.4 Implementasi Keperawatan......................................................21
2.3.5 Evaluasi Keperawatan..............................................................21
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN.........................................................23
3.1 Pengkajian...................................................................................23
3.2 Diagnosa.....................................................................................41
3.3 Intervensi.....................................................................................42
3.4 Implementasi...............................................................................46
3.5 Evaluasi.......................................................................................46
PENUTUP....................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................57
LAMPIRAN
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.4 Manfaat
1.4.1 Untuk Mahasiswa
Sebagai bahan acuan untuk menambah pengetahuan serta
mendapatkan pengalaman secara langsung dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien CKD on HD.
1.4.2 Untuk Klien dan Keluarga
Menambah pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakit Chronic
Kidney Disease (CKD) on HD, terutama tentang cara pencegahan dan
penanggulangannya.
1.4.3 Untuk Institusi ( Pendidikan dan Rumah Sakit)
1. Institusi
Menjadi masukan bagi institusi guna menambah literature atau
referensi untuk kelengkapan perkuliahan.
2. Rumah Sakit
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam
upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya penerapan
asuhan keperawatan pada klien dengan Chronic Kidney Disease (CKD)
on HD.
1.4.4 Untuk IPTEK
Untuk menambah atau memperkaya pengetahuan di penyakit dalam,
dan memperoleh informasi tentang Chronic Kidney Disease (CKD) on HD.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.3 Etiologi
Penyebab paling umum dari gagal ginjal kronik adalah diabetes
mellitus (tipe 1 atau tipe 2) dan hipertensi, sedangkan penyebab End-stage
Renal Failure (ERFD) di seluruh dunia adalah IgA nephropahty (penyakit
implamasi ginjal). Komplikasi dari diabetes dan hipertensi adalah rusaknya
pembuluh darah kecil di dalam tubuh, pembuluh darah di ginjal mengalami
dampak terjadi kerusakan sehingga mengakibatkan gagal ginjal kronik.
Etiologi gagal ginjal kronik bervariasi antara negara yang satu dengan
negara yang lain. Di Amerika Serikat diabetes mellitus menjadi penyebab
paling banyak terjadi gagal ginjal kronik yaitu sekitar 44%, kemudian di
ikuti oleh hipertensi sebanyak 27% dan glomerulonefritis sebanyak 10%
(Thomas. 2008). Di Indonesia penyebab gagal ginjal kronik seing terjadi
karena glomerulonefristis, diabetes mellitus, obstruksi, dan infeksi pada
ginjal, hipertensi. (Suwitra dalam Sudoyo et al. 2009).
2.1.4 Klasifikasi
Klasifikasi gagal ginjal kronis berdasarkan derajat (stage) LFG (Laju
Filtration Glomerulus) dimana nilai normalnya adalah 125 ml/min/1,73m 2
dengan rumus Kockroft – Gault sebagai berikut :
Derajat Penjelasan LFG (ml/mn/1.73m2)
1 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau ↑ ≥ 90
2 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ atau ringan 60-89
3 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ atau sedang 30-59
4 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ atau berat 15-29
5 Gagal ginjal < 15 atau dialisis
Sumber : Sudoyo,2006 Buku Ajar Ilmu penyakit Dalam. Jakarta : FKUI
2.1.7 Komplikasi
8
4) Hiponatremia
5) Hiperkalemia
6) Hipokalsemia dan hiperfosfatemia
7) Hipoalbuminemia dan hipokolesterolemia
8) Gula darah tinggi
9) Hipertrigliserida
10) Asidosis metabolik
b. Tanda-tanda vital.
Tekanan darah naik, respirasi riet naik, dan terjadi dispnea, nadi
meningkat dan reguler.
c. Antropometri.
Penurunan berat badan selama 6 bulan terahir karena kekurangan
nutrisi, atau terjadi peningkatan berat badan karena kelebihan cairan.
d. Kepala.
Rambut kotor, mata kuning / kotor, telinga kotor dan terdapat kotoran
telinga, hidung kotor dan terdapat kotoran hidung, mulut bau ureum, bibir
kering dan pecah-pecah, mukosa mulut pucat dan lidah kotor.
e. Leher dan tenggorok.
Peningkatan kelenjar tiroid, terdapat pembesaran tiroid pada leher.
f. Dada
Dispnea sampai pada edema pulmonal, dada berdebar-debar. Terdapat otot
bantu napas, pergerakan dada tidak simetris, terdengar suara tambahan pada
paru (rongkhi basah), terdapat pembesaran jantung, terdapat suara tambahan
pada jantung.
g. Abdomen.
Terjadi peningkatan nyeri, penurunan pristaltik, turgor jelek, perut buncit.
16
h. Genital.
Kelemahan dalam libido, genetalia kotor, ejakulasi dini, impotensi, terdapat
ulkus.
i. Ekstremitas.
Kelemahan fisik, aktifitas pasien dibantu, terjadi edema, pengeroposan
tulang, dan Capillary Refill lebih dari 1 detik.
j. Kulit.
Turgor jelek, terjadi edema, kulit jadi hitam, kulit bersisik dan
mengkilat / uremia, dan terjadi perikarditis.
2.3.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada CKD adalah
sebagai berikut:
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluran
urin dan retensi cairan dan natrium.
2. Perubahan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi paru.
3. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia mual muntah.
4. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai
O2 dan nutrisi ke jaringan sekunder.
6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan anemia, retensi
produk sampah dan prosedur dialysis.
7. Resiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan
alveolus sekunder terhadap adanya edema pulmoner.
8. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidak
seimbangan cairan mempengaruhi sirkulasi, kerja miokardial dan
tahanan vaskuler sistemik, gangguan frekuensi, irama, konduksi
jantung (ketidak seimbangan elektrolit).
2.3.3 Intervensi Keperawatan
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan beban jantung yang
meningkat
Tujuan:
Penurunan curah jantung tidak terjadi dengan kriteria hasil :
17
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.E
Umur : 56 Thn
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan : SD
GENOGRAM KELUARGA :
24
KETERANGAN:
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Garis Keturunan
= Tinggal serumah
= Klien ( Tn.E)
C. PEMERIKASAAN FISIK
1. Keadaan Umum :
2. Status Mental :
h. Fungsi kognitif :
Orientasi waktu : pasien mengetahui pagi, siang dan
malam
25
3. Tanda-tanda Vital :
b. Nadi/HR : 88 x/mt
c. Pernapasan/RR : 28 x/mt
d. Tekanan Darah/BP : 140/88 mmHg
4. PERNAPASAN (BREATHING)
Lainnya
Bronchial Trakeal
Keluhan lainnya :
Masalah Keperawatan :
5. CARDIOVASCULER (BLEEDING)
Anasarka Ekstrimitas
bawah
Ada kelainan
Keluhan lainnya :
Tidak ada
Masalah Keperawatan :
Tidak ada
6. PERSYARAFAN (BRAIN)
M : 6 ( mengikuti perintah )
Apatis Soporus
Coma
Midriasis Meiosis
Uji Koordinasi :
Refleks :
Refleks lainnya :
Keluhan lainnya :
Tidak ada
Masalah Keperawatan :
Tidak ada
Warna : kuning
Oliguri Nyeri
Retensi
Poliuri Panas
Hematuri
Dysuri Nocturi
Kateter Cystostomi
Keluhan Lainnya :
Tidak ada
Masalah Keperawatan :
Tidak ada
Gigi : lengkap
Mukosa : lembab
Keluhan lainnya :
Tidak ada
Masalah Keperawatan :
Tidak ada
Atropi
Hipertropi
Kontraktur
Malposisi
Kifosis Lordosis
Ganda Buta/gelap
Gerakan bola mata : Bergerak normal Diam
Bergerak spontan/nistagmus
b. Telinga / Pendengaran :
c. Hidung / Penciuman:
Lesi
Patensi
Obstruksi
Nyeri tekan sinus
Transluminasi
Cavum Nasal Warna…………………..
Integritas……………..
Masalah Keperawatan :
35
Tidak ada
a. Reproduksi Wanita
Kemerahan, Lokasi......................................................
Gatal-gatal, Lokasi.......................................................
Perdarahan .................................................................
Clitoris .......................................................................
Labis ....................................................................
Uretra ....................................................................
Kehamilan : ……………………………………
Keluhan lain......................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
Payudara :
Simetris Asimetris
Sear Lesi
...........................................................................................................................
Masalah Keperawatan :
2. Nutrisida Metabolisme
TB : 163 Cm
BB / (Tb x Tb )
52 / (1,63 x 1,63)
BB sekarang : 48 Kg 52/3,26 =18,09
BB Sebelum sakit : 52 Kg
Diet :
Diet Khusus :
Mual
Muntah…………….kali/hari
Rasa haus
Jenis Minuman Air putih dan susu Air putih, teh dan
kopi
Masalah Keperawatan
Tidak ada
Masalah Keperawatan
Tidak ada
4. Kognitif :
Pasien mengatakan tahu tentang penyakit yang dideritanya saat ini, dan
tindakan keperawatan pasien mengetahui apa yang terjadi pada dirinya.
Masalah Keperawatan
Tidak ada
5. Konsep diri (Gambaran diri, ideal diri, identitas diri, harga diri, peran):
Gambar diri (Pasien dapat menerima kondisi nya sekarang) identitas
diri (laki – laki) pran (pedagang) harga diri (pasien menerima
keadaannya sekarang).
Masalah Keperawatan
39
Tidak ada
Aktivitas Sehari-hari
Masalah Keperawatan
Tidak ada
Masalah Keperawatan
Tidak ada
7. Nilai-Pola Keyakinan
Keluarga yakin bahwa semua tindakan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan tidak ada berhubungan dengan keluarganya
Masalah Keperawatan
Tidak ada
40
E. SOSIAL - SPIRITUAL
1. Kemampuan berkomunikasi
2. Bahasa sehari-hari
harmonis
Baik
5. Orang berarti/terdekat :
Istri, anak dan keluarga
7 . Kegiatan beribadah :
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
Nebulizer: combivort,Pulmicort 1xsehari Meredakan keluhan dan
mencegah munculnya gejala
akibat penyempitan saluran
pernapasan
Mahasiswa
ANALISIS DATA
RR = 28x/mnt
DO =
S= 36,7oC
RR = 28 x/ mnt
Pola napas tidak efektif
44
RR = 28 x/ mnt
- Urine : 50cc
Balance Cairan : -152
Mukosa lembab
45
PRIORITAS MASALAH
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn . E
Diagnosa 2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1) Monitor pola napas 1) Observasi frekuensi napas
3x24 jam pola napas membaik dengan 2) Posisikan semi fowler 2) Klien merasa nyaman
Pola napas tidak
kriteria hasil : 3) Ajarkan batuk efektif 3) Memperbaiki fungsi pernapasan
efektif b.d hambatan
47
upaya napas - Pasien ridak sesak napas lagi 4) Auskultasi bunyi napas 4) Agar pasien merasa nyama
- Tidak ada penumpukan secret tambahan Mengurangi sesak napas
- Pasien tampak tenang 5) Membatasi untuk aktivitas
Diagnosa 3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1) Jaga intake dan catat output 1) Untuk mengetahui status
3x24 jam ketidakseimbangan cairan pasien volume cairan pasien melalui
Ketidakseimbangan
membaik dan kriteria hasil : 2) Memonitor TTV dan hasil berat badan
cairan b.d. penyakit
laboratorium 2) Bertujuan untuk mengevaluasi
ginjal ₋ Pasien terbebas dari edema, efusi,
3) memonitor indikasi balance ketidakseimbangan cairan dan
anasarka
cairan elektrolit pasien
₋ Bunyi napas bersih, tidak adanya
4) Menilai lokasi dan edema 3) Bertujuan untuk mengetahui
wheezing
5) Kolaborasi pemberian terapi tanda dan gejala kelbihan
₋ Pitting edema > 4 detik
iv yang telah ditentukan volume cairan
₋ Memelihara TTV dalam batas
normal
₋ Terbebas dari kelelahan dan
kecemasan
3.1 Kesimpulan
Gagal ginjal kronik adalah penyakit ginjal yang ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal yang bersifat progresif dan irreversible
sehingga tubuh gagal mempertahankan metabolisme dan keseimbangan
cairan dan elektrolit sehingga terjadi uremia yang bisa mengarah
kepada penyakit ginjal tahap akhir yang disebabkan oleh berbagai
penyebab.
3.2 Saran
Setelah membaca dan memahami laporan ini, diharapkan kita
sebagai perawat dapat melakukan Asuhan Keperawatan kepada Tn. E
dengan Diagnosa Medis Chronic Kidney Disease (CKD)/Gagal ginjal
kronik dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia di Ruang Aster
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
52
No. Dokumen :
Halaman : 5 (Lima)
1. Definisi oksigenasi
Inhalasi oksigen adalah memasukan oksigen kedalam paru – paru melalui
saluran pernapasan dengan menggunakan alat – alat khusus. Oksigenasi
merupakan suatu tindakan yang memberikan tambahan oksigen kepada pasien
yang membutuhkan.
2. Tujuan
1) Kanul
- Memberikan oksigen dengan kosentrasi relatif rendah saat kebutuhan
ksigen minimal
- Memberikan oksigen yang tak terputus saat pasien makan atau minum.
2) Masker wajah
- Memberikan tambahan oksigen dengan kadar sedang dengan kosentrasi
dan kelembapan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kanul.
3) Tenda wajah/Face tent
- Memberikan oksigen bila masker tidak bertoleransi
- Memberikan oksigen aliran tinggi saat di hubungkan dengan sistem
venture
3. Ruang Lingkup
Semua pasien dengan kondisi yang memerlukan bantuan pernapasan
menggunakan oksigen tambahan
53
4. Kriteria Pencapaian
Inhalasi oksigen memberikan oksigen dengan konsentrasi tertentu.
Konsentrasi oksigen yang di berikan ini sesuai dengan alat yang digunakan
yaitu nasal kanul, masker, atau tenda wajah(face tent).
5. Standar Tenaga
Perawat, Bidan, dan tenaga medis lainnya.
8. Prosedur Tetap
1) Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan.
2) Menyapa dan mengucapkan salam kepada pasien dan keluarga
3) Memperkenalkan diri
4) Menjelaskan prosedur pada pasien dan keluarga
54
NO KEGIATAN/TINDAKAN
A FASE ORIENTASI
1 Mempersiapkan alat
Memeriksa kelengkapan dan fungsi peralatan yang akan digunakan tersedia serta berfungsi
dengan baik. Di antaranya peralatan yang disiapkan yaitu tabung oksigen dengan flowmeter,
humidifier menggunakan cairan steril, nasal canula sesuai ukuran, selang oksigen , kasa, bak
instrumen di dalamnya terdapat handscoon dan kasa, serta baki.
Menyapa : Dengan suara lembut dan ramah sambil menatap mata pasien mengucapkan
3 Memperkenalkan diri
“Bagaimana ibu/bapak apakah bersedia? Baiklah ibu/bapak akan kita mulai pemeriksaan,
waktu pelaksaan kurang lebih 15 menit “(jika bersedia)
(Jika pasien tidak bersedia maka jelaskan kembali kepada pasien dan tujuan lebih ditegaskan)
“Bapak/ibu tindakan pemberian oksigen ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen
56
tubuh dan mengurangi sesak napas yang bapak/ibu rasakan”. Prosedur tindakan ini nanti
saya akan memasangkan masker/slang canula ke bagian hidung yang akan dihubungkan
dengan tabung oksigen.
FASE KERJA
1) Tarik sketsel (gorden) untuk menjaga privasi pasien. Caranya adalah dengan memegang
gorden dari tepi kanan/kiri kemudian tarik perlahan – lahan ke arah kanan/kiri tergantung
dengan arah dari gorden pengait/rell gorgen.
2) Apabila di kamar pasien tidak terdapat sketsel, maka dapat menggunakan sampiran. Tarik
sampiran yang ada di ruangan. Letakkan disamping tempat tidur pasien dan sampiran
dibuka disesuaikan dengan panjang tempat tidur untuk menjaga privasi pasien dengan
pasien lainnya.
3) Apabila ruangan tidak mengguanakan AC maka jendela dibuka agar dapat terjadi sirkulasi
udara yang berada di dalam dengan udara yang berada diluar, dan ini dilakukan agar pasien
merasa nyaman. Cara membuka jendela adalah dengan cara tangan dominan (kanan/kiri)
menarik grendel dan tangan yang nondominan (kanan/kiri) mendorong jendela kearah luar.
Kemudian kaitkan pengait yang ada fi bingkai jendela ke jendela
4) Apabila ruangan menggunakan AC maka jendela tidak perlu diuka, hanya cukup membuka
gorden , agar pencahayaan kedalam ruanan tetap baik. Caranya adalah dengan memegang
gorden dari tepi kanan/kiri kemudian tarik perlahan – lahan kearah kanan/kiri tergantung
dengan arah penai/rell gorden.
Bapak/ibu sebelum saya memberikan tindakan pemberian oksigen ini terlebih dahulu
bapak/ibu berbaring di tempat tidur dengan posisi setengah duduk ya”.
1) Jika tempat pasien masih menggunakan model lama (brankar), bantu pasien untuk posisi
duduk, kemudian angkat bagian tempat tidur pasien bagian kepala setelah di angkat
pasang penyangga dan posisikan pada sudut 45o.
57
2) Jika tempat tidur pasien menggunakan model baru, posisi petugas kesehatan berada di
bawah kaki pasien, kemudian tarik tuas yang ada di bwah kaki pasien setelah itu putar
searah jarum jam di sesuaikan dengan sudut yang di inginkan.
FASE TERMINASI
58
“Ibu/bapak pemeriksaan telah selesai dilakukan, bagaimana ibu atau bapak keadaannya
setelah saya lakukan pemeriksaan? Nanti saya akan bekerjasama dengan dokter dalam
menyampaikan hasil pemeriksaan ini ya….senang bekerja sama dengan bapak/ibu…(seraya
tersenyum)
“bapak/ibu prosedur tindakan telah selesai, terimas kasih atas kerjasamanya, dan saya akan
kembali ke ruangan jika bapak/ibu membutuhkan kami bisa mendatangi kami di ruang
keperawatan, selamat pagi/siang/sore/malam”.
15 Merapikan alat
a. Merapikan alat yang sudah dipakai, kemudian dicuci dan dikembalikan ke tempat asalnya.
b. Bahan linen yang kotor diletakkan dikeranjang tempat linen kotor, di bawa ke dapur atau
laundry untuk di cuci dan untuk di pakai kembali
c. Membuang sampah sesuai dengan kategorinya, sampah medis atau sampah non medis.