Laporan Praktikum Kartografi 5

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Judul ACARA 5 : GENERALISASI PETA

Nama Bima Oktavian Nilai Total


NIM 19/441751/GE/09090 Laporan :
Kelompok Praktikum Kamis, 07.00 – 09.00
Asisten 1. Safira Ihdanisa Hidayah
2. Nastasya Andam Dewi
Komponen Penilaian Laporan dikumpulkan pada
A : Pretest A: Tanggal : 31/10/2019 Jam : 07.00
B : Kegiatan B: Praktikan Asisten
Praktikum
C : Laporan C:
Praktikum
D : Tugas D: (Bima Oktavian) ( )

MEDIA PEMBELAJARAN

1) Peta RBI Yogyakarta lembar 1408-223 skala 1 : 25.000


2) Peta RBI Yogyakarta lembar 1408 skala 1 : 250.000
3) Kertas HVS
4) Drawing pen
5) Peta dalam format digital (OpenStreet Map)

Nilai

LANGKAH KERJA

Peta RBI Yogyakarta skala 1 :


25.000, peta RBI Yogyakarta
skala 1 : 250.000, peta Open
Street Map

Pemilihan Pembesara
daerah n peta 3
level

Penyalinan Tabel identifikasi


data dalam
generalisasi peta
tabel

Nilai

HASIL DAN PEMBAHASAN


Generalisasi muncul karena peta selalu digambar dengan ukuran yang lebih kecil
dibandingkan ukuran di dunia nyata. Hal tersebut membuat informasi yang digambarkan
dalam peta tidak dapat persis seperti kenampakan aslinya di permukaan bumi karena
informasi yang ada harus dipilih dengan selektif dan sesuai dengan kegunaan peta tersebut
(Tyner, Judith A.,2010). Generalisasi sendiri dapat diartikan sebagai proses pemilihan dan
penyederhanaan pada peta. Pada umunya generalisasi dilakukan ketika peta yang sudah ada
akan dirubah skala dari skala kecil ke skala besar melalui penyederhanaan namun dengan
tetap mempertahankan ciri utama peta tersebut.

Terdapat delapan aspek dalam generalisasi, yaitu pemilihan, penyederhanaan,


penghilangan, perbesaran, penggeseran, penitikberatan, kombinasi, dan klasifikasi.
Sedangkan generalisasi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu dengan melakukannya secara
langsung pada peta yang skalanya telah dikecilkan, melakukan generalisasi pada peta yang
belum dikecilkan skalanya, dan melakukan generalisasi dengan menggunakan skala
perantara.

Penggunaan aspek generalisasi harus sesuai dengan kegunaan dan tidak digunakan secara
asal-asalan. Untuk itu dibutuhkan pemahaman terhadap tujuan pengubahan skala peta supaya
generalisasi dapat dilakukan dengan baik dan tujuan tercapai. Penyesuaian obyek yang akan
digeneralisasikan dengan aspek yang ada juga perlu dilakukan dengan cara memperhitungkan
tingkat kepentingan obyek tersebut pada peta skala baru.

Generalisasi peta harus tetap mengacu pada tujuan dari pengecilan skala peta sehingga
dapat diketahui objek apa saja yang tetap dipertahankan. Contoh obyek yang umumnya
dipertahankan ketika melakukan generalisasi peta adalah tempat-tempat penting atau tempat-
tempat umum,selain itu juga tempat bersejarah. Sedangkan untuk contoh lain adalah jalan,
karena merupakan suatu akses antara tempat satu dengan yang lain.

Generalisasi pada peta juga harus sesuai dengan perubahan skala peta. Contohnya adalah
saat menggunakan aspek penghilangan, akan ada beberapa obyek yang menghilang saat peta
sudah dirubah hingga skala tertentu. Selain itu, aspek penyederhanaan juga penting saat
pengubahan skala, karena bentuk relief bumi yang rumit akan membutuhkan penyederhanaan
saat digambarkan ke peta. Aspek kombinasi juga merupakan salah satu aspek penting,
contohnya adalah penggabungan suatu wilayah yang berbeda digambarkan menjadi satu
daerah setelah dilakukan proses generalisasi.

Generalisasi peta digital membutuhkan waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan
generalisasi peta manual. Hal tersebut disebabkan oleh dibutuhkannya ketelitian serta
pemahaman mengenai isi dari peta tersebut serta diperlukan pengetahuan lebih dalam
mengenai aspek-aspek generalisasi supaya tidak terjadi kesalahan aspek dalam generalisasi,
karena setiap aspek pada generalisasi telah memiliki standarnya masing-masing.

Terdapat 2 macam peta digital, yaitu peta digital offline dan peta digital online. Peta
digital offline merupakan peta digital buatan manusia yang dibuat menggunakan perangkat
lunak berdasarkan data digital yang tersedia. Sedangkan peta digital online merupakan peta
digital yang terhubung langsung dengan data satelit. Generalisasi dapat dilakukan pada peta
digital online karena data yang dimiliki berasal dari satelit, akurat, terbukti kebenarannya dan
selalu diperbarui secara langsung. Sementara peta digital offline tidak dapat digeneralisasikan
karena dibuat manusia dan memiliki data yang terbatas oleh kemampuan masing-masing
pembuat peta.

Nilai

KESIMPULAN

1) Terdapat 8 aspek dalam proses generalisasi, yaitu pemilihan, penghilangan,


penyederhanaan, pembesaran, penggeseran, kombinasi, penitikberatan, dan klasifikasi.
2) Generalisasi yang terdapat pada peta online memiliki data yang valid sehingga proses
generalisasi dapat berjalan dengan cepat dan akurat. Sedangkan pada peta offline
informasi di dalamnya tergantung dengan data digital dari pembuat peta sehingga
generalisasi tidak dapat dilakukan.

Nilai

DAFTAR PUSTAKA
Tyner, Judith A.. 2010. Principles of Map Design. New York : The Guilford Press
Gunawan, Totok. 2007. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta : Inter Plus

Nilai
Tabel Identifikasi Generalisasi Peta Digital

No Aspek Skala Kecil Skala Menengah Skala Besar


1 Pemilihan

2 Penyederhanaan

3 Penghilangan

4 Pembesaran

5 Penggeseran

6 Penitik beratan s
7 Kombinasi

8 Klasifikasi

Anda mungkin juga menyukai