Laporan Praktikum Kartografi Acara 1
Laporan Praktikum Kartografi Acara 1
Laporan Praktikum Kartografi Acara 1
ACARA 1
“MENYALIN PETA: KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA”
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kartogafi.
Disusun oleh:
Adinda Rahmawati (2210416220033)
Kelas B
2. Tujuan
Mampu memahami definisi peta.
Mampu memahami definisi kartografi.
Mampu untuk teliti dalam menggambarkan suatu wilayah di peta secara manual.
Mengetahui cara menggambar peta secara manual.
Mampu menggambar peta secara manual.
BAB II
DASAR TEORI
1. Menurut Erwin Raisz pada tahun 1948, peta adalah “Gambaran konvensional daripada
permukaan bumi seperti kenampakannya kalau dilihat tegak lurus dari atas dan diberi
tulisan serta keterangan bagi kepentingan pengenalan.”
BAB III
PRAKTIKUM
1. Alat dan Bahan
Kertas kalkir dan plastik transparansi berukuran A4
Drawing pen berukuran 0.1 dan 0.3
Penggaris
Pensil warna
Penghapus
Pensil
Selotip
Peta Administrasi Kabupaten Hulu Sungai Utara berukuran A4
2. Langkah-Langkah Praktikum
Persiapkan bahan dan alat yang sudah didapat.
Letakkan peta diatas buku atau meja yang permukaannya yang datar, tempelkan
selotip untuk menahan peta.
Lalu letakkan lagi kerkas kalkir di atas peta, dan tempelkan selotip.
Sebelum menyalin peta, pastikan pencahayaan dalam ruangan terang agar dapat
terlihat lebih jelas garis dan komponen dalam peta tersebut.
Gambar dengan hati-hati serta teliti dalam peta seperti titik-titik, garis, area, dan
huruf.
Gambarlah garis-garis lurus dengan penggaris.
Setelah itu warnai kertas kalkir yang sudah digambar tersebut, sesuai warna yang
berada di petanya.
Lakukanlah hal sama dengan plastik transparansi.
3. Gambar Praktikum
Gambar peta administrasi Kabupaten Hulu Sungai Utara.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada hasil dari praktikum ini terdapat kesulitan dan kemudahan dalam mengerjakannya,
sebagai berikut:
1. Kesulitan
a. Tidak mengetahui bagaimana cara menggambar peta karena ini adalah
pengalaman yang pertama.
b. Huruf-huruf dan garis-garis yang kecil, ukuran peta dan ukuran pen yang kurang
tepat membuat gambaran menjadi kurang baik.
c. Gambar peta yang sulit dicari.
d. Jika ada kesalahan di kertas kalkir, hal itu tidak bisa dihapus atau sulit untuk
dihapus jadi harus mulai dari awal lagi.
e. Pengerjaan di plastik transparansi cukup sulit karena tulisannya mudah untuk
terhapus.
f. Membutuhkan ketelitian yang tinggi.
2. Kemudahan
a. Dapat dikerjakan di rumah masing-masing.
b. Tidak membutuhkan keahlian khusus dalam proses penyalinan peta.
Setelah praktikum dilaksanakan dengan baik dan sesuai kemampuan mahasiswa maka dihasilkan
peta lain yang telah disalin dari peta pemandu (guide map) ke kertas kalkir dan plastik
transparansi. Gambaran peta di kertas kalkir dan plastik transparansi yang dihasilkan dari proses
penyalinan peta tidak lah sama ini dikarenakan penyalinan peta pada kertas kalkir hanya berupa
kenampakan-kenampakan simbol titik,garis dan area saja. Terdapat beberapa simbol garis,titik,
dan warna yang terdapat pada peta. Skala pada peta ini adalah 1: 100.000, peta tersebut termasuk
peta skala besar yang berskala < 1: 5.000 – 1: 250.000. Untuk daerah berwarna coklat adalah
Kecamatan Amuntai Selatan. Daerah berwarna hijau muda adalah Kecamatan Amuntai Tengah.
Daerah yang berwarna merah adalah Kecamatan Amuntai Utara. Daerah yang berwarna hijau tua
adalah Kecamatan Babirik. Daerah yang berwarna jingga adalah Kecamatan Banjang. Daerah
yang berwarna coklat-hijau adalah Kecamatan Danau Panggang. Daerah yang berwarna kuning
adalah Kecamatan Haur Gading. Daerah yang berwarna hijau-kuning adalah Kecamatan
Paminggir. Daerah yang berwarna merah muda adalah Kecamatan Sungai Pandan. Daerah yang
berwarna biru tua adalah Sungai Tabukan. Hasil praktikum ini asli dari pengerjaan mahasiswa ini
sendiri.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Rijal, S., Barkey, R. A., Nursaputra, M., Chairil, A. S., & Saparigau, I. A. G. (2019).
KARTOGRAFI KEHUTANAN. Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin.