Tegangan Tarik
Tegangan Tarik
Tegangan Tarik
Tegangan tarik pada umumnya terjadi pada rantai, tali, paku keling, dan lain-lain. Rantai yang diberi
beban W akan mengalami tegangan tarik yang besarnya tergantung pada beratnya. Persamaan
tegangan tarik dapat dituliskan sebagai berikut :
Tegangan Tekan
Tegangan tekan terjadi bila suatu batang diberi gaya F yang saling berlawanan dan terletak dalam satu
garis gaya. Misalnya, terjadi pada tiang bangunan yang belum mengalami tekukan, porok sepeda,
danbatang torak. Tegangan tekan dapat ditulis:
Tegangan Geser
Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan dua gaya yang berlawanan arah, tegak lurus
sumbu batang, gaya tidak segaris namun pada penampangnya tidak terjadi momen. Tegangan ini banyak
terjadi pada konstruksi seperti sambungan keling, gunting, dan sambungan baut.
Tegangan geser terjadi karena adanya gaya radial F yang bekerja pada penampang normal dengan jarak
yang relatif kecil, maka pelengkungan benda diabaikan. Untuk hal ini tegangan yang terjadi adalah
Apabila pada konstruksi mempunyai n buah paku keling, maka sesuai dengan persamaan dibawah ini
tegangan gesernya adalah.
http://ilmuteknik.com/teknik-mesin/tegangan.html/
http://funny-mytho.blogspot.co.id/2010/12/definisi-dan-macam-macam-tegangan.html
Sebuah balok komposit (composite beam) adalah sebuah balok yang kekuatannyabergantung
pada interaksi mekanis diantara dua atau lebih bahan (Bowles,1980). Beberapa jenisbalok komposit
antara lain :
Untuk balok komposit penuh, penghubung geser harus disediakan dalam jumlah yang memadai
sehingga balok mampu mencapai kuat lentur maksimumnya. Pada penentuan distribusi tegangan
elastis, slip antara baja dan beton dianggap tidak terjadi (SNI 03-1729-2002 Ps.12.2.6).
Pada balok komposit parsial, kekuatan balok dalam memikul lentur dibatasi oleh kekuatan
penghubung geser.Perhitungan elastis untuk balok seperti ini, seperti pada penentuan defleksi
atau tegangan akibat beban layan, harus mempertimbangkan pengaruh adanya slip antara baja
Walaupun tidak diberi angker, balok baja yang diberi selubung beton di semua permukaannya
dianggap bekerja secara komposit dengan beton, selama hal-hal berikut terpenuhi (SNI 03-1729-
2002 Ps.12.2.8)
Pada umumnya, balok komposit yang digunakan pada konstruksi gedung dan jembatan
adalah berupa baja dengan lantai beton dan lantai jem-batan. Antara baja dan beton pada balok
komposit diikat dengan suatu penghubung (shear connectors), sehingga beton dan baja dapat
http://documents.tips/documents/pengertian-balok-komposit-rima.html
I. Material Ductile
Material bersifat ductile akan meregang dan mengalami deformasi sebelum patah, yang disebut dengan
benda elastis (ductile). Di dalam buku Earth Structure 2nd edition karangan Ben A. van der
Pluijm dan Stephen Marshak, material ductile adalah suatu istilah umum untuk menggambarkan suatu
material padat yang terkena deformasi (stress). Bila suatu material terderformasi secara ductile,
mendandakan bahwa strain terdisribusi secara merata.
Beberapa matetial dapat patah begitu saja tanpa mengalami deformasi, yang berarti benda tersebut
bersifat rapuh atau getas (brittle). P.S. Saklani (2008) di dalam Glossary of Structural Geology and
Tectonic menyatakan bahwa brittle adalah rekahan pada batuan yang disebabkan karena kekuatan
deformasi atau strain yang kecil. Di dalam buku Earth Structure 2nd edition karangan Ben A. van der
Pluijm dan Stephen Marshak, brittle adalah respon material padat terhadap stress saat material tersebut
kehilangan kohesivitas. Sifat brittle mencerminkan proses dari mekanisme deformasi brittle, hal itu
hanya terjadi saat stress melebihi nilai critical dan hanya terjadi setelah material tersebut mengalami
sifat elastic dan/atau plastic. Brittle akan terjadi bila terjadi stress yang dikontrol oleh tekanan (stress-
sensitive behavior) dan biasanya tidak terjadi pada temperature yang tinggi.
Respon mekanis dari batuan terhadap stress berbeda-beda, tergantung dari kondisi deformasi. Berikut
ini akan dipaparkan beberapa variabel yang mempengaruhi reologi dari batuan. Dalam suatu urutan
litologi yang berbeda, batuan yang paling mungkin untuk bersifat paling ductile jika
dikenai stress biasanya disebut sebagai incompetent, sedangkan batuan yang paling mungkin untuk
bersifat brittle biasanya disebut competent. Kedua istilah ini bersifat relative karena urutan batuan
berdasarkan kompentensinya dapat berubah apabila kondisi-kondisi deformasi seperti: confining
pressure, temperature, laju strain, tekanan fluid pori dan lamanya deformasi (waktu).
https://riancr.wordpress.com/2015/03/07/material-ductile-dan-brittle-2/
Jari-jari girasi
Dalam dunia engineering, jari-jari girasi sering diaplikasikan dalam berbagai keadaan. Misalnya untuk
structure engineering dan naval architect. Pengertian jari-jari girasi adalah jarak yang menunjukkan
distribusi massa (atau area) dari benda tersebut. Pada daerah lingkaran dengan jari-jari tersebut
dianggap massa (atau area) terdistribusi secara sama.
Jari-jari girasi sendiri mempunyai simbol r, dengan kata lain untuk mendapatkan nilai jari-jari girasi kita
bisa gunakan persamaan sbb:
r^2 = I/A
dimana I = inersia
http://jagunglimabelas.blogspot.co.id/2011/08/jari-jari-girasi.html