Buku Pelantikan 22-Edit Pidato
Buku Pelantikan 22-Edit Pidato
Buku Pelantikan 22-Edit Pidato
Kepada :
KATA SAMBUTAN
KETUA DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN THT-KL FK USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
PADA ACARA PELANTIKAN DOKTER SPESIALIS TELINGA HIDUNG TENGGOROK
BEDAH KEPALA DAN LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
__________________________________________________________________________________
Assalamu’alaikum wr.wb.
Hadirin yang berbahagia,
Ungkapan syukur Alhamdulillah mari kita sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat-Nya pada hari ini kita dapat berkumpul dalam Acara Pelantikan Dokter Spesialis Telinga
Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran USU dalam nuansa yang penuh
kebersamaan ini.
Hadirin yang berbahagia,
Di era globalisasi ini, tren wisata medis ke luar negeri semakin tampak ke permukaan. Tak bisa kita
pungkiri banyak masyarakat kita hampir setiap harinya terbang ke negara tetangga dan menghabiskan
koceknya demi pelayanan kesehatan yang paripurna. Secara tak langsung devisa negara beralih ke
negara lain.
Bermacam alasan yang menjadi latar belakang tren wisata medis tersebut. Mulai dari perawat yang
ramah, dokter yang ahli, fasilitas yang lengkap dan lain sebagainya. Apapun itu, mau tidak mau dan
siap tidak siap kita harus mempersiapkan diri kita baik dari segi soft ware, hard ware, dan brain ware-
nya.
Dalam kerangka itu, dari sisi penguatan SDM, sisi kuantitas dan kualitas menjadi perhatian kita
bersama. Departemen Ilmu Kesehatan THT-KL selalu berupaya untuk mencetak dokter spesialis THT-
KL yang berkualitas baik dari potensi akademik maupun keterampilan. Alhamdulillah, pada hari ini
bertambah 8 orang tenaga dokter spesialis THT-KL lulusan Fakultas Kedokteran USU yang sama kita
banggakan.
Kepada para dokter spesialis THT-KL yang baru saja dilantik, saya berpesan agar kiranya ilmu yang
diperoleh selama masa pendidikan dapat diterapkan dengan baik demi meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat kita. Bungkuslah potensi akademik dan keterampilan THT-KL dengan
attitude yang baik pula. Junjunglah etika dan moral profesi kita dengan baik dan penuh keihklasan.
Mudah-mudahan Allah SWT meridhai perjuangan kita dalam memberikan pelayanaan hati kesehatan
THT-KL yang bermutu kepada masyarakat kita.
Hadirin yang berbahagia. Diakhir kata sambutan ini saya sampaikan ucapan selamat kepada anak-
anak kami dr. Indri Adriztina, M.Ked(ORL-HNS), Sp.THT-KL, dr. Emilia Salfi, M.Ked(ORL-HNS),
Sp.THT-KL dan dr. Wijaya Juwarna, M.Ked(ORL-HNS), Sp.THT-KL yang pada hari ini telah resmi
dilantik dan menyandang gelar dokter spesialis THT-KL. Kepada keluarga yang hadir saya juga turut
menyampaikan selamat, karena tentunya proses pendidikan yang mereka lalui tentunya membutuhkan
pengorbanan dan dukungan keluarga. Mudah-mudahan proses tersebut berbuah manis dan penuh rasa
syukur.Demikianlah yang dapat saya sampaikan, terima kasih atas perhatian kita semua, dan mohon
maaf saya jika ada tutur kata saya yang kurang berkenan.
dto
Prof.Dr.dr.Abdul Rachman Saragih, Sp.THT-KL (K)
3
ACARA :
1. Pembukaan
2. Pembacaan Doa
3. Pembacaan curriculum vitae wisudawan
4. Kata sambutan dari wisudawan
5. Kata sambutan Ketua Departemen Ilmu Kesehatan THT – KL FK-USU
6. Penyerahan Tanda Keahlian oleh Ketua Departemen Ilmu Kesehatan THT-KL
7. Penyerahan Kenang-kenangan dari Wisudawan kepada Departemen Ilmu Kesehatan THT-KL
8. Kata sambutan dari Ketua PERHATI – KL cabang Sumatera Utara
9. Kata sambutan Dekan FK USU
10. Foto bersama
11. Ramah tamah / hiburan
4
CURRICULUM VITAE
CURRICULUM VITAE
1. Nama : dr. Balqhis Nora, M.Ked(ORL-HNS),Sp.THT-KL
2. Tempat / tgl lahir : Aceh Timur/ 22 Januari 1978
3. Agama : Islam
4. Nama Ayah : M.Noor Abdul Rachman, BBA
5. Nama Ibu : Hj. Rahimah Nst
6. Nama Suami : Felix Novian Djalil, SH
7. Nama Anak : 1. Mhd. Irsyad Djalil
2. Mhd. Danish Djalil
3. Yasmin Nazhifa
8. Riwayat Pendidikan
a. SDN Pertamina, Rt. Panjang Aceh Timur : Tamat Tahun 1990
b. SMP Ikal Medan : Tamat Tahun 1993
c. SMA Negeri 4 Medan : Tamat Tahun 1996
d. Pendidikan Dokter
(Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara) :Tamat Tahun 2003
e. Pendidikan Spesialis
(Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara)
Mulai Pendidikan : Juli 2007
Selesai Pendidikan : April 2012
8. Riwayat Pekerjaan :
a. Dokter PTT di Puskesmas Manggeng Kec. Manggeng, Kab. Aceh Barat Daya, 2004 s/d
2005
b. Dokter PNS di Puskesmas Sialang Buah Kec.Teluk Mengkudu, Kab. Serdang Bedagai,
2005 s/d 2007
9. Judul Tesis : PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIO-DEMOGRAFI TERHADAP
KEJADIAN OMSK PADA ANAK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
6
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIO-DEMOGRAFI TERHADAP
KEJADIAN OMSK PADA ANAK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
ABSTRAK
Latar belakang: Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah penyakit radang telinga yang paling
banyak terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia. Namun data yang berhubungan dengan
faktor sosio-demografi masih jarang, padahal informasi mengenai faktor sosio-demografi sangat
bermanfaat dalam pengembangan strategi pencegahan dan pengobatan penyakit ini.
Bahan dan cara: Desain penelitian adalah observasi analitik dngan pendekatan survey yang bertujuan
untuk melihat pengaruh faktor-faktor sosio-demografi terhadap kekerapan menderita OMSK. Lokasi
penelitian adalah di Departemen/SMF THT-KL FK-USU / RSUP H.Adam Malik Medan. Populasi dan
sampel adalah pasien penderita OMSK berusia 14 tahun ke bawah yang datang berobat pada periode
Juni 2011 sampai November 2011. Data sosio-demografi yang mencakup tingkat pendapatan, status
gizi, status imunisasi, riwayat minum ASI, paparan asap dan kepadatan tempat tinggal dikumpulkan
dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji-coba. Status gizi ditentukan dengan mengukur berat
badan dan tinggi badan sesuai dengan NCHS-WHO. Pengujian dilakukan secara bertingkat, dengan
uji korelasi untuk melihat hubungan dan uji regresi untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor sosio-
demografi terhadap kejadian OMSK.
Hasil: Bahwa anak yang mendapat imunisasi dan mendapat ASI selama 6 bulan memiliki hubungan
yang signifikan dengan kekerapan anak menderita OMSK (p=0.000) dan tidak ada hubungan
signifikan antara variabel yang lain yaitu status gizi, penghasilan orang tua, orang tua merokok,
proporsi persentase penghasilan untuk kesehatan, sumber air minum keluarga, kebiasaan memasak
keluarga, kebiasaan pengolahan sampah dan kepadatan tempat tinggal, dengan kekerapan menderita
OMSK. Ada korelasi negatif antara status imunisasi dan pemberian ASI selama 6 bulan (r=0.882).
Kata kunci: Otitis media supuratif kronik (OMSK), faktor sosiodemografi, anak
CURICULUM VITAE
1. Nama : dr. Nina Amalia, M.Ked(ORL-HNS), Sp.THT-KL
2. Tempat/ Tgl Lahir : Tebing Tinggi/ 23 Maret 1978
3. Agama : Islam
4. Nama Ayah : H. OK. Agahan Sjah
5. Nama Ibu : Hj. Sulastri
6. Nama Suami : dr. Irvan N Dalimunthe
7. Nama Anak : 1. Naifa Aqiila Irvan Dalimunthe
2. Khaira Irdina Irvan Dalimunthe
8. Riwayat Pendidikan
a. SD Negeri 164612 Tebing Tinggi: Tamat Tahun 1990
b. SMP Negeri 4 Tebing Tinggi: Tamat Tahun 1993
c. SMA Negeri 1 Tebing Tinggi: Tamat Tahun 1996
d. Pendidikan Dokter
(Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara): Tamat Tahun 2003
e. Pendidikan Spesialis
(Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara)
Mulai Pendidikan : 2007
Selesai Pendidikan : 2012
9. Riwayat Pekerjaan
a. Dokter RS Bhayangkari Tebing Tinggi, 2003 s/d 2004
b. Tahun Dokter UPTD RSU Tebing Tinggi, 2003 s/d sekarang
ABSTRAK
Pendahuluan: Destruksi tulang dan angka potensial rekurensi menjadi elemen penting yang membuat
penyakit OMSK tipe kolesteatoma menjadi penyakit yang membahayakan yang sulit ditangani. Peran
enzim osteoklas pada proses destruksi tulang masih menjadi pertanyaan. Matriks Metaloproteinase
(MMP) banyak berperan dalam proses tersebut, dan terlihat menjadi salah satu faktor penting dalam
proses destruksi kolesteatoma.
Tujuan: Mengetahui hubungan ekspresi MMP-9 dengan agresifitas penyakit OMSK tipe maligna.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan design cross sectional.
Pengambilan sampel penelitian didapat dari telinga tengah pada saat tindakan operasi mastoidektomi
di RSUP H.Adam Malik Medan. Populasi penelitian adalah seluruh kasus OMSK maligna yang
dilakukan tindakan operatif di RSUP H.Adam Malik sejak Juni 2011 sampai dengan Januari 2012
yaitu sebanyak 20 sampel. Pemeriksaan imunohistokimia dilakukan untuk menilai ekspresi MMP-9
pada kolesteatoma penderita OMSK maligna di Departemen Patologi Anatomi FK USU Medan.
Hasil penelitian: Distribusi penderita OMSK maligna berdasarkan umur terbanyak pada kelompok
umur 16-21 tahun sebanyak 7 (35,00%) penderita. Distribusi penderita OMSK maligna berdasarkan
keluhan utama terbanyak adalah telinga berair sebanyak 10 (50,00%) penderita. Distribusi lama
keluhan penderita OMSK maligna berdasarkan lama keluhan adalah >10 tahun sebanyak 11 (55,00%)
penderita. MMP-9 terbanyak dengan ekspresi (+) 4 , pada sampel OMSK maligna dengan komplikasi
sebanyak 5 (62,50%) sampel, sedangkan pada sampel OMSK tanpa komplikasi sebanyak 3 (37,50%).
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang bermakna antara ekspresi MMP-9 dengan umur, keluhan
utama dan lama keluhan. Terdapat perbedaan yang bermakna antara ekspresi MMP-9 dengan
agresifitas penyakit OMSK maligna (p=0,004).
CURRICULUM VITAE
ABSTRAK
Pendahuluan: Rinosinusitis kronis merupakan peradangan mukosa hidung dan sinus paranasal yang
erat hubungannya dengan keterlibatan kompleks ostiomeatal atau celah sempit di etmoid anterior yang
merupakan serambi muka bagi sinus maksila dan frontal. Bila terdapat gangguan didaerah kompleks
ostiomeatal seperti inflamasi atau edema maka hal itu akan menyebabkan gangguan drainase sehingga
terjadi rinosinusitis. Peningkatan regulasi ekspresi COX-2 diperkirakan memegang peran penting
sebagai mediator dalam terjadinya rinosinusitis kronis dan peningkatan inflamasi saluran napas di
mukosa hidung dan sinus paranasal.
Tujuan Penelitian: Mengetahui Ekspresi Cyclooxygenase-2 pada penderita Rinosinusitis Kronis di
RSUP H. Adam malik, Medan.
Metode: Penelitian ini bersifat deskiptif dilakukan di Departemen THT-KL FK USU/RSUP H. Adam
Malik, Medan dan Departemen Patologi Anatomi FK USU. Penelitian dilakukan mulai bulan Juli
sampai dengan Desember 2011 pada seluruh penderita yang didiagnosis rinosinusitis kronis, yang
menjalani operasi sinus di divisi Rinologi Departemen THT-KL FK USU/RSUP H. Adam Malik,
Medan sejak bulan Juli 2011 sampai dengan Desember 2011.
Hasil Penelitian: Proporsi penderita rinosinusitis kronis tertinggi pada kelompok umur dewasa muda
19-29 tahun 35,7%, dengan proporsi laki-laki 64,3% dan perempuan 35,7%, keluhan terbanyak adalah
hidung tersumbat 57,1%, proporsi rasa nyeri terbanyak pada penderita rinosinusitis kronis adalah
nyeri/ tekan wajah, sakit kepala dengan hidung tersumbat 78,6%, multi sinusitis pada pemeriksaan CT
Scan SPN 88,0%, proporsi ekspresi COX-2 terbanyak adalah ekpresi COX-2 positif sebanyak 84,0%.
Ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jumlah sinus yang terlibat dengan ekspresi COX-2 (p =
0,002). Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin dengan ekspresi COX-2 (p
= 0,604). Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara kelompok umur ekspresi COX-2 (p =
0,857). Ada perbedaan yang bermakna antara proporsi rasa nyeri dengan ekspresi COX-2 (p=0,033).
Kesimpulan: COX-2 merupakan kunci proses patofisiologi inflamasi rasa nyeri, peningkatan regulasi
ekspresi COX-2 diperkirakan berperan sebagai mediator dalam terjadinya rinosinusitis kronis.
CURRICULUM VITAE
8. Riwayat Pendidikan
a. SD Negeri 050741 P. Banyak Tanjung Pura :Tamat Tahun 1985
b. SMP Negeri 3 Tanjung Pura :Tamat Tahun 1988
c. SMA Negeri 1 Tanjung Pura :Tamat Tahun 1991
d. Pendidikan Dokter
(Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara): Tamat tahun 2000
e. Pendidikan Spesialis
(Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara)
Mulai Pendidikan : Juli 2007
Selesai Pendidikan : Juli 2012
9. Riwayat Pekerjaan :
a. Dokter Umum Balai Pengobatan Siti Hajar Berastagi Kab. Karo tahun 2000 s/d
2001
b. Dokter Perusahaan PT AFR (RGM) Besitang Kab. Langkat tahun 2000 s/d 2002
c. Dokter Umum Balai Pengobatan Mitra Abadi P. Berandan Kab. Langkat tahun
d. Dokter PTT Puskesmas Tanjung Selamat Kec. Padang Tualang Kab. Langkat
e. Dokter PNS Puskesmas Tanjung Selamat Kec. Padang Tualang Kab. Langkat
10. Organisasi : 1. Pengurus LPPOM Majelis Ulama Indonesia Provinsi Sumatera Utara
Pura
11. Judul Tesis : Imunoekspresi p63 pada Inverted Papilloma dan Karsinoma Sel Skuamosa
11
ABSTRAK
Pendahuluan : Karsinoma sel skuamosa sinonasal kadang sulit dibedakan dengan inverted papilloma
yang merupakan lesi prekursor keganasan pada sinonasal secara histopatologi dengan pewarnaan
Haematoxyllin Eosin. Bahkan terkadang sering terjadi kekeliruan dalam mendiagnosis karsinoma sel
skuamosa dengan adenokarsinoma. Untuk membedakannya diperlukan pewarnaan lain yang lebih
akurat, salah satunya dengan imunohistokimia p63.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya perbedaan tampilan
imunohistokimia antara inverted papilloma dengan karsinoma sel skuamosa.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi. Sampel penelitian sebanyak 50 pasien yang
telah dilakukan pemeriksaan histopatologi dari biopsi sinonasal yang telah didiagnosis dengan
pewarnaan Haematoxyllin Eosin.
Hasil: Tidak terdapat perbedaan tampilan p63 yang bermakna antara inverted papilloma dengan
karsinoma sel skuamosa sinonasal (p>0,05) dimana p63 tertampil pada kedua kasus inverted
papilloma dan karsinoma sel skuamosa.
Kata kunci : imunohistokimia p63, inverted papilloma, karsinoma sel skuamosa, sinonasal
12
CURRICULUM VITAE
ABSTRAK
Pendahuluan: Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan salah satu jenis kanker kepala dan leher
dengan prognosis buruk karena posisi tumor berdekatan dengan dasar tengkorak dan struktur vital.
KNF berpotensi tinggi mengadakan invasi dan metastasis dibanding kanker kepala leher lainnya.
Invasi sel kanker, metastasis dan angiogenesis merupakan suatu kaskade kompleks yang salah satunya
melibatkan sekresi enzim proteolisis oleh sel tumor atau sel penjamu dimana substratnya adalah
komponen matriks ekstraselular. Degradasi matriks ekstraseluler yang akan menyebabkan sel tumor
melakukan invasi ke jaringan sekitarnya, vaskular atau pembuluh limfatik. Yang berperan pada proses
degradasi ini salah satunya adalah matriks metalloproteinase-9 (MMP-9). MMP-9 berperan pada
proses invasi tumor, metastasis dan induksi vaskularisasi jaringan tumor.
Tujuan: Untuk mengetahui ekspresi MMP-9 pada karsinoma nasofaring.
Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan melakukan pemeriksaan imunohistokimia MMP-9
pada 30 jaringan KNF yang belum pernah mendapat radioterapi, kemoterapi maupun kombinasi.
Hasil: Distribusi frekuensi penderita KNF terbanyak pada kelompok umur 41-50 tahun dan 51-60
tahun masing-masing sebanyak 9 0rang (30,0%); laki-laki (73,3%) dan tipe histopatologi non-
keratinizing squamous cell carcinoma (53,3%). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara tipe
histopatologi KNF, tumor primer, metastasis kelenjar getah bening dan stadium dengan ekspresi
MMP-9.
ABSTRAK
Latar Belakang: Penelitian secara biologi molekuler pada karsinoma nasofaring telah banyak
dilakukan, seperti ekspresi VEGF, EGFR, COX-2 dan lain sebagainya. Hasil penelitian tersebut dapat
membantu dalam menentukan prognosis pada penderita karsinoma nasofaring, dan dapat membantu
dalam memberikan terapi tambahan pada karsinoma nasofaring. MAPK berperan dalam pertumbuhan
sel seperti proliferasi, diferensiasi, dan apoptosis, terutama berperan dalam ekspresi gen, dimana jalur
p38 MAPK paling sering dikaitkan dengan fungsi anti apoptosis dan aktifnya jalur p38 MAPK
menyebabkan transformasi sel.
Tujuan: Mengetahui ekspresi p38 MAPK pada karsinoma nasofaring.
Metode: Rancangan penelitian bersifat deskriptif di Departemen THT-KL FK USU/RSUP H. Adam
Malik Medan dan Departemen Patologi Anatomi FK USU. Penelitian dilakukan mulai bulan
Desember 2011 sampai dengan Mei 2012 pada seluruh penderita yang didiagnosis karsinoma
nasofaring pada divisi onkologi Departemen THT-KL FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan yang
memenuhi kriteria populasi.
Hasil: Pada penelitian ini jaringan karsinoma nasofaring yang diperiksa dengan immunohistokimia
sebanyak 30 jaringan. Sampel paling banyak ditemukan pada laki-laki (73,3%), kelompok umur
terbanyak adalah 41-60 tahun (60,0%), jenis histopatologi terbanyak adalah karsinoma sel skuamosa
tidak berkeratinisasi (53,3%), proporsi overekspresi p38 MAPK pada jaringan karsinoma nasofaring
adalah 70% dan tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara ekspresi p38 MAPK dengan tipe
histopatologi, ukuran tumor primer, ukuran kelenjar getah bening dan stadium klinis
CURRICULUM VITAE
8. Riwayat Pendidikan
a. SDN 26 Banda Aceh Tamat tahun 1989
b. SMP Madrasah Ulumul Quran Langsa Tamat Tahun 1992
c. SMA Negeri 3 Banda Aceh Tamat Tahun 1995
d. Pendidikan Dokter
(Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala): Tamat Tahun 2003
e. Pendidikan Spesialis
(Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara)
Mulai Pendidikan : Januari 2008
Selesai Pendidikan : September 2012
8. Riwayat Pekerjaan :
a. Dokter PTT di Poliklinik THT RSU dr. Zainal Abidin Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam
9. Judul Tesis : Hubungan Rinitis Alergi dengan Disfungsi Tuba Eustachius dengan
menggunakan Timpanometri
17
ABSTRAK
Latar belakang: Rinitis alergi merupakan masalah kesehatan global dengan prevalensi yang terus
meningkat serta dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup penderitanya. Ko-morbiditas rinitis
alergi salah satunya adalah otitis media yang sangat erat hubungannya dengan gangguan fungsi tuba
Eustachius yang berkaitan dengan tekanan telinga tengah.
Tujuan: Mengetahui hubungan rinitis alergi dengan disfungsi tuba Eustachius dengan menggunakan
timpanometri.
Metode: Studi kasus-kontrol (case-control). Disfungsi tuba ditentukan dengan pemeriksaan
timpanometri (MEP negatif/<-25 daPa) dan hasil tes fungsi tuba yang tidak baik. Analisis hasil dengan
uji Chi-square dan Analisis regresi logistik.
Hasil: Didapatkan 60 sampel dengan jumlah perempuan 73.3% dengan kelompok umur terbanyak
adalah usia 21-30 tahun (50% ) dengan rerata umur 29.33 tahun. Klasifikasi ARIA-WHO yang paling
banyak yaitu rinitis alergi persisten sedang berat 36.7% dan yang paling sedikit adalah rinitis alergi
intermitten ringan 16.7%. Uji chi-square menunjukkan perbedaan yang signifikan antara tipe rinitis
alergi intermitten dan persisten dengan disfungsi tuba Eustachius (p=0.006). Jenis alergen inhalan
terbanyak yaitu tungau debu rumah 96.6% dan debu rumah 90.0%. Tipe timpanogram yang terbanyak
pada kedua kelompok yaitu tipe A, dimana kelompok kasus dengan tipe A 73.3% (rerata MEP -40.8
daPa), tipe As 10%, tipe Ad dan tipe B masing-masing 3.3%, tipe C 10.0% dan kelompok kontrol tipe
A 93.3% dan tipe As 6.7%. Pada kelompok kasus 83.3% hasil tes fungsi tuba abnormal dan 16.7%
normal, sedangkan kelompok kontrol yaitu 93.3% normal dan 6.7% abnormal.
Kesimpulan: Rinitis alergi, lebih sering 2 sampai 3 kali mengalami disfungsi tuba Eustachius dari
pada non rinitis alergi. OR:2.5 (95% CI 2.36-2.99) P=0.000
18
CURRICULUM VITAE
9. Judul Tesis : Trauma Akustik yang Disebabkan Letusan Senjata SS1 R5 Pada Prajurit
Batalyon Infanteri 100 Raider Kodam I Bukit Barisan
19
Trauma Akustik Yang Disebabkan Letusan Senjata SS1 R5 Pada Prajurit Yonif 100 Raider
Kodam I BB
ABSTRAK
Pendahuluan: Trauma akustik merupakan gangguan dengar yang disebabkan oleh paparan
gelombang suara tunggal dengan waktu singkat yang dapat menimbulkan penurunan pendengaran
permanen tanpa didahului oleh perubahan ambang dengar sementara.
Tujuan : Menentukan ada tidaknya gangguan fungsi pendengaran pada prajurit Yonif 100 Raider
KODAM I Bukit Barisan.
Metode : Jenis penelitian ini adalah studi prospektif (cohort study), terhadap kelompok paparan
(exposed) dan kelompok kontrol (non paparan/ non exposed).
Hasil : diketahui bahwa intensitas rata-rata bunyi intensitas senapan serbu (SS) 1 R5 adalah 107,66
dB. Peningkatan ambang dengar pada kelompok paparan terjadi < dari 25 dB (33,3%) (p<0.001).
Gangguan dengar pada kelompok paparan, terjadi pada frekuensi tinggi (>2 KHz). Setelah hari ke-21,
23,3% kelompok gangguan dengar, ambang dengarnya normal kembali, sedangkan 10 % menetap.
Kesimpulan : Walaupun secara klinis terjadi gangguan, trauma akustik yang disebabkan letusan
senjata SS1 R5 tidak mengakibatkan penurunan fungsi pedengaran lebih besar dari 25 dB pada
frekuensi tinggi yang bersifat sementara pada salah satu telinga prajurit Yonif 100 Raider KODAM I
Bukit Barisan.
CURRICULUM VITAE
9. Riwayat Pekerjaan :
a. Klinik Fata Husada tahun 2006 s/d 2007
ABSTRAK
Latar belakang: Polip nasal merupakan masalah kesehatan global dengan prevalensi yang terus
meningkat serta dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup penderitanya. Ko-morbiditas polip
nasal salah satunyaadalah otitis media yang sangat erat hubungannya dengan gangguan pendengaran
yang berkaitan dengan telinga tengah.
Tujuan: Mengetahui hubungan polip nasal dengan fungsi telinga tengah berdasarkan gambaran
timpanogram.
Metode: Crosssectional study.Fungsi telinga tengah dapat ditentukandengan pemeriksaan
timpanometri. Analisis hasil dengan uji Chi-square.
Hasil: Didapatkan 21 sampel dengan jumlah laki-laki 81.0% dengan kelompok umur terbanyak adalah
usia 30-39 tahun (43%). Stadium polip nasal yang terbanyak adalah stadium 1 sebanyak 45.2% dengan
gambaran timpanogram tipe A. Stadium 2 dijumpai timpanogram tipe A dan As masing-masing 11.9%
dan 14.3%. Dan stadium 3 dijumpai timpanogram tipe B dan C masing-masing 14.3% dan 4.8%. Uji
chi-square menunjukkan perbedaan yang signifikan antara stadium polip nasal dengan fungsi ventilasi
dan drainase telinga tengah.
Kesimpulan:Semakin tinggi stadium polip nasal, makin besar kemungkinan mengalami gangguan
fungsi ventilasi dan drainase telinga tengah.
Kata kunci: polip nasal, fungsitelinga tengah, ventilasi dan drainase telinga tengah
22
dto
23
DATA SUPERVISOR THT – KL FK USU/
RSUP. H.ADAM MALIK MEDAN
Ketua Departemen : Prof. Dr. dr. Abd. Rachman Saragih, Sp.THT- KL(K)
Sekretaris Departemen : dr. Andrina YM. Rambe, Sp.THT -KL
Ketua Program Studi : dr. T. Siti Hajar Haryuna, Sp.THT-KL
Sekretaris Program Studi : dr. Harry A. Asroel, M.Ked (ORL-HNS), Sp.THT- KL
Divisi
a. Otologi Ketua : Prof. dr. Askaroellah Aboet, Sp. THT- KL(K)
Anggota : Prof. Dr. dr. Delfitri Munir, Sp. THT -KL(K)
dr. Harry A. Asroel, M.Ked (ORL-HNS), Sp. THT -KL
dr. Devira Zahara, M.Ked (ORL-HNS), Sp. THT-KL
dr. M. Pahala Hanafi Hrp, Sp. THT-KL
b. Neurootologi Ketua : dr. Adlin Adnan, Sp. THT-KL
Anggota : dr. T.Siti Hajar Haryuna, Sp. THT-KL
dr. Devira Zahara, M.Ked (ORL-HNS), Sp. THT-KL
c. Rinologi Ketua : Prof. Dr. dr. Delfitri Munir, Sp. THT-KL(K)
Anggota : dr.Yuritna Haryono, Sp. THT-KL(K)
dr. Mangain Hasibuan, Sp. THT- KL
dr. Siti Nursiah, Sp. THT- KL
dr. Andrina YM Rambe, Sp. THT -KL
d. Alergi Imunologi Ketua : Prof. Dr. dr. Delfitri Munir, Sp. THT -KL(K)
Anggota : dr. Yuritna Haryono, Sp. THT-KL(K)
dr. Ferryan Sofyan, M. Kes, Sp. THT- KL
e. Laringo Faringologi Ketua : Prof. Dr. dr. Abd. Rachman Saragih, Sp. THT- KL(K)
Anggota : dr. T. Sofia Hanum, Sp. THT-KL(K)
dr. Linda I. Adenin, Sp. THT -KL
dr. Ida Sjailandrawati, Sp. THT-KL
dr. HR. Yusa Herwanto, M.Ked(ORL-HNS), Sp. THT -KL
dr. Aliandri, Sp. THT - KL
f. Bronkoesofagologi Ketua : Prof. Dr. dr. Abd. Rachman Saragih, Sp. THT-KL(K)
Anggota : dr. T. Sofia Hanum, Sp. THT-KL(K)
dr. Linda I. Adenin, Sp. THT-KL
dr. Ida Sjailandrawati, Sp. THT-KL
dr. Aliandri, Sp. THT-KL
g. Onkologi Ketua : dr. Rizalina A. Asnir, Sp. THT-KL (K)
Anggota : Prof. dr. Ramsi Lutan, Sp. THT -KL(K)
Prof. Dr. dr. Abd. Rachman Saragih, Sp. THT-KL(K)
dr. Muzakkir Zamzam, Sp. THT- KL(K)
dr. Farhat, M.Ked(ORL-HNS), Sp. THT- KL(K)
dr. H. Ashri Yudhistira, M.Ked(ORL-HNS), Sp. THT - KL
h. Maksilo Fasial & Ketua : dr. Muzakkir Zamzam, Sp. THT-KL(K)
Plastik Rekonstruksi Anggota : dr. Rizalina A. Asnir, Sp. THT-KL(K)
dr. Farhat, M.Ked(ORL-HNS), Sp. THT- KL
dr. Ashri Yudhistira, M.Ked(ORL-HNS), Sp. THT- KL
i. THT – Komunitas Ketua : dr. T. Sofia Hanum, Sp. THT-KL(K)
Anggota : dr. Adlin Adnan, Sp. THT -KL
dr. Harry A. Asroel, M.Ked(ORL-HNS), Sp. THT -KL
dr. T. Siti Hajar Haryuna, Sp. THT-KL
dr. HR. Yusa Herwanto, M.Ked(ORL-HNS), Sp. THT-KL
dr. Devira Zahara, M.Ked (ORL-HNS), Sp. THT-KL
24