Makalah Askeb Anak Balita
Makalah Askeb Anak Balita
Makalah Askeb Anak Balita
DOSEN PEMBIMBING
NOVITA RUDIYANTI, S ST, M.Kes
DISUSUN OLEH :
DEA FITRIA SELA (1915401001)
DANNISA INGRIANI (1915401002)
SOFI DARA AYU (1915401003)
REGULER 1
DIII KEBIDANAN TANJUNG KARANG
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
TAHUN 2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang memberi
rahmat dan karunianya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah ini. Dimana tugas makalah ini penulis sajikan dalam bentuk baku
dan sederhana. Adapun judul tugas makalah ini adalah “KONSEP
KEBUTUHAN DASAR ANAK BALITA”
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan
kita tentang KONSEP KEBUTUHAN DASAR ANAK BALITA. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
i
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................3
1.3. Tujuan................................................................................................................3
1.4. Manfaat................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan.................................................4
2.2. Konsep Kebutuhan Dasar Anak Balita............................................................5
2.2.1. Kebutuhan Fisik – Biologis Kebersihan Diri Pada ........................5
2.2.2. Kebutuhan Kasih Sayang Dan Emosi (ASIH) ................................13
2.2.3. Kebutuhan Stimulasi (ASAH)..............................................................14
BAB III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan.....................................................................................15
3.2. Saran...............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan dasar pada anak balita.
b. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu memberikan kebutuhan dasar pada anak balita
1.4 Manfaat
Dapat menambah pengetahuan mahasiswa tentang kebutuhan fisik meliputi nutrisi,
cairan, dan personal higiene pada anak balita serta mempraktikannya dalam melakukan
asuhan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
b. Motorik halus
Melibatkan bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot- otot kecil, misalnya
: menjepit, mengancing baju, mengerlingkan mata, dan lain – lain.
c. Bahasa / Kognitif
Kemampuan mengungkapkan perasaan , keinginan,dan pendapat melaui kata –
kata, mengerti dan memahami perkataan orang lain. Contohnya : melihat
warna-warna, mendengar suara/ bunyi, mengenal rasa.
d. Bergaul dan mandiri ( sosial ).
2.2 Konsep kebutuhan dasar anak balita
Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang, secara garis besar dikelompokkan
ke dalam 3 kelompok yaitu
a. Kebutuhan fisik-biomedis (Asuh),
b. Kebutuhan akan kasih sayang (Asih),
c. Kebutuhan Latihan / Rangsangan/ Bermain (Asah)
7
ada penyakit dan gangguan tumbuh kembang, mencegah penyakit
serta memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.
2. Imunisasi Anak perlu diberikan imunisasi dasar yang lengkap yaitu
BCG, Polio, DPT, Hb dan Campak agar terlindung dari penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi. Sekarang sudah banyak
imunisasi tambahan yang sudah beredar di Indonesia seperti Hib,
IPD dll. Pemberian Imunisasi pada bayi dan anak sangat penting
untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit
yang bisa dicegah dengan imunisasi. Dengan melaksanakan
imunisasi yang lengkap maka diharapkan dapat mencegah
timbulnya penyakit yang menimbulkan kesakitan dan kematian.
3. Morbiditas/ kesakitan Diperlukan uapaya deteksi dini, pengobatan
dini dan tepat serta limitasi kecacatan. Kesehatan anak harus
mendapat perhatian dari para orang tua, yaitu dengan cara
membawa anaknya yang sakit ke tempat pelayanan kesehatan
terdekat. Jangan sampai penyakit ditunggu menjadi parah, sebab
bisa membahayakan jiwanya. Perlu diajarkan ke orang tua cara
membuat larutan oralit untuk penderita diarhe atau obat panas
untuk anak demam. Demikian juga penyakit ISPA yang sering
memberi dampak pada tumbuh kembang anak harus ditanggulangi
sedini mungkin. Anak yang sehat umumnya akan tumbuh dengan
baik, dan berbeda dengan anak yang sering sakit karena
pertumbuhan akan terganggu. Perlu memberikan makanan ekstra
pada setiap anak sesudah menderita suatu penyakit
c. KEBUTUHAN PAKAIAN
Pakaian yang layak, bersih dan aman (tidak mudah terbakar, tanpa pernik-
pernik yang mudah menyebabkan anak kemasukan benda
asing).Kebutuhan rasa aman dan nyaman yang diberikan pada anak
dapatdiberikan melalui pemenuhan kebutuhan pakaian pada anak.
Pakaianmerupakan sebuah bentuk perlindungan dan kehangatan yang
diberikanuntuk mencegah dan melindungi anak dari berbagai benda yang
dapatmembahayakan anak. Pakaian juga dapat meningkatkan percaya diri
anakdalam lingkungan sosialnya
8
d. KEBUTUHAN PERUMAHAN
Keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang tidak
membahayakan penghuninya, akan menjamin keselamatan dan kesehatan
penghuninya. Misalnya, ventilasi dan pencahayaan yang cukup, tidak
penuh sesak, cukup leluasa untuk anak bermain, bebas polusi, maka akan
menjamin tumbuh kembang anak. Rumah merupakan tempat yang menjadi
tujuan akhir seseorang. Rumah dijadikan sebagai tempat berlindung dari
cuaca dan kondisi lingkungan sekitar, menyatukan keluarga, meningkatkan
tumbuh kembang kehidupan seseorang. Rumah yang sehat akan
meningkatkankualitas kesehatan fisik dan psikologis penghuninya.
Kriteria rumah sehat menurut WHO :
o Rumah harus dapat digunakan untuk terlindung dari hujan,
panas, dingin, dan untuk tempat istirahat
o Rumah memiliki bagian untuk tempat tidur, memasak,
mandi, mencuci, dan kebutuhan buang air
o Rumah dapat melindungi penghuninya dari kebisingan dan
bebas dari pencemaran
o Rumah dapat melindungi penghuninya dari bahan bangunan
yang berbahaya
o Rumah dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi
penghuninya dan tetangga
o Terbuat dari bahan bangunan yang kokoh dan dapat
melindungi penghuninya dari gempa, keruntuhan, dan
penyakit menular. Keadaan tempat tinggal yang layak
dengan konstruksi bangunan yang tidak berbahaya bagi
penghuninya juga merupakan faktor yang mempengaruhi
secara tidak langsung pertumbuhan dan perkembangan
anak.Jumlah penghuni rumah yang tidak berdesak-desakan
akan menjamin kesehatan penghuninya. Adanya ventilasi
dan cahaya yang masuk ke dalam rumah juga merupakan
hal yang penting bagi syarat rumah sehat karena rumah
memiliki pengaruh sangat besar terhadap perkembangan
9
anak. Sebagaisalah satu contohnya apabila rumah lembab
akan menjadi faktor pencetus anak menderita penyakit
paru-paru, namun jika di dalam rumah terdapat elemen-
elemen alam, akan memberikan inspirasi orang yang berada
di dalamnya
2. SIKAT GIGI
Dalam proses perkembangan anak, akan ada banyak kegiatan
parenting yang harus dilakukan oleh orang tua untuk mengajari dan
mendidiknya melakukan berbagai macam aktifitas yang berkaitan
dengan kegiatan sehari hari. Pembelajaran ini merupakan bentuk
tanggung jawab orang tua yang wajib dilakukan dan dimengerti
caranya dengan benar agar anak dapat memiliki sifat, fisik, dan
kecerdasan yang baik serta kepribadian yang diinginkan oleh orang
taunya
Dalam proses pendidik anak usia 1 tahun, orang tua biasanya juga
akan mulai mengajarkan bagaimana cara melakukan proses bersih
diri seperti mandi, menyikat gigi, dan mungkin juga mulai
mengajari bagaimana cara buang air besar.
11
proses. Selain itu, orangtua juga harus sabar dalam menghadapi
sikap anak yang mungkin susah diatur.
Anak yang mandiri akan memiliki rasa percaya diri yang kuat
dimanapun dia berada dan dalam kondisi apapun. Anak mandiri
akan memiliki kemampuan dalam mengatasi berbagai
permasalahan yang akan menghadangnya. Selain itu, anak mandiri
juga akan memiliki kemampuan dalam mengahadapi permasalahan
sehari-hari tanpa harus bergantung terhadap orangtua.
Mengajarkan kebiasaan bersikap mandiri pada anak sejak dini bisa
dimulai dari hal-hal yang kecil seperti mengajarkan kebiasaan
makan sendiri, mandi sendiri dan ajarkan kebiasaan untuk menjaga
kebersihan diri sendiri. Kebiasaan tersebut mungkin terlihat sepele
akan tetapi cara tersebut sebagai langkah awal dalam membentuk
karakter seorang anak untuk bersikap lebih bertanggung jawab.
f. BERMAIN, AKTIVFITAS FISIK TIDUR
Anak perlu bermain, melakukan aktifitas fisik dan tidur karena hal ini
dapat:
Merangsang hormon pertumbuhan, nafsu makan,
merangsang metabolisme karbohidrat, lemak dan protein
Merangsang pertumbuhan otot dan tulang
Merangsang perkembangan
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak tersebut. Hal
ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasar anak terpenuhi. Kebutuhan dasar ini mencakup
asah, asih dan asuh. Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi sejak dini, bahkan sejak bayi
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat diterima bagi semua pembaca dan dapat memberikan kritik
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/127083560/Kebutuhan-Dasar-Balita
https://www.kesmas.kemkes.go.id/portal/konten/~rilis-berita/021113-kebutuhan-dasar-anak-
untuk-tumbuh-kembang-yang-optimal
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-pmnj54ec2fc198full.docx
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jip/article/view/2269/1611
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-pmnj54ec2fc198full.docx
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Kebutuhan-dasar-
manusia-komprehensif.pdf
16