Akuntansi Konsinyasi
Akuntansi Konsinyasi
Akuntansi Konsinyasi
Adapun sifat dan karakteristik dari penjualan konsinyasi adalah sebagai berikut :
Konsinyasi merupakan satu-satunya produsen atau distributor memperoleh daerah pemasaran
yang lebih luas.
Konsinyor dapat memperoleh spesialis penjualan.
Harga jual eceran barang konsinyasi dapat dikendalikan oleh pihak konsinyor yang masih
menjadi pemilik barang ini.
B. Operasi Konsinyasi
Dalam penyerahan barang atas dasar konsinyasi, harus disusun kontrak (atau persetujuan
tertulis ) yang menunjukkan sifat hubungan antara pihak yang menyerahkan dan pihak yang
menerima barang. Hak dan kewajiban pihak konsinyi ditetapkan dan ditentukan oleh undang-
undang penitipan dan kegenan seperti yang dimodifikasi oleh Uniform Commercial Code. Hal-
hal yang terpenting adalah sebagai berikut :
Hak pihak konsinyi :
Pihak konsinyi berhak memperoleh penggantian atas pengeluaran yang dibutuhkan berkaitan
dengan barang konsinyasi dan juga berhak memperoleh imbalan atas penjualan barang konsiyasi.
Pihak konsinyi berhak menawarkan garansi biasa atau barang konsinyasi yang dijual, dan
sementara itu pihak konsiyor terikat pada sayrat pembelian garansi seperti ini.
Transaksi 2 Transaksi 2
Barang konsinyasi Rp. 500 Biaya transport Rp. 500
Kas Rp. 500. Kas Rp. 500
Transaksi 3 Transaksi 3
Transaksi ini tidak dicatat Transaksi ini tidak dicatat
Transaksi 4 Transaksi 4
Transaksi ini tidak dicatat Transaksi ini tidak dicatat
Transaksi 5 Transaksi 5
Piutang-komisioner Rp. 42.300 Piutang-komisioner Rp. 42.300
Barang konsinyasi Rp. 7.700 Biaya Rp. 7.700
Barang konsinyasi Rp. 50.000 Penjualan Rp. 50.000
Transaksi 6 Transaksi 6
Kas Rp. 42.300 Kas Rp. 42.300
Piutang komisioner Rp. 42.300 Piutang komisioner Rp. 42.300
2. Jurnal yang dibuat oleh Toko XYZ / Komisioner ( dalam ribuan) adalah:
Transaksi 2 Transaksi 2
Transaksi ini tidak dicatat Transaksi ini tidak dicatat
Transaksi 3 Transaksi 3
Barang komisi Rp. 200 Utang pengamanat Rp. 200
Kas Rp. 200 Kas Rp. 200
Transaksi 4 Transaksi 4
Kas Rp. 50.000 Kas Rp. 50.000
Barang komisi Rp. 50.000 Penjualan Rp. 50.000
Transaksi 5 Transaksi 5
Barang komisi Rp. 42.300 Transaksi ini tidak dicatat
Utang pengamanat Rp. 42.300
Transaksi 6 Transaksi 6
Utang pengamanat Rp. 42.300 Utang pengamanat Rp. 42.300
Kas Rp. 42.300 Kas Rp. 42.300
MEMAHAMI APA ITU KONSINYASI
Praktik penjualan titipan (konsinyasi) ini masih umum terjadi di masyarakat kita, dan merupakan
salah satu skema bisnis yang memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan beli-putus. Apa
itu beli-putus? Beli putus adalah skema penjualan biasa, dimana sang pembeli (buyer, atau
costumer) membeli barang dagangan dari penjual (kita sebagai penjual, atau perusahan) dan
seluruh resiko terkait barang pindah ke buyer. Baik penjualan dilakukan dengan cash atau kredit,
istilah lain untuk penjualan kredit adalah ‘on account’ (hutang-piutang).
Source Gambar: carajadikaya
Sebagai gambaran umum, ada beberapa isu yang terjadi dalam pembelian beli-putus, yaitu;
Retur penjualan
Garansi, seandainya barang yang dijual tidak jadi dibeli oleh pembeli dan perusahaan
wajib membeli kembali barang tersebut (refund)
Kewajiban kontinjensi (contingency), ketika ada kewajiban konstruktif yang terjadi atas
sebuah kejadian sehingga perusahaan harus membayar sejumlah uang kepada konsumen
Beberapa bisnis yang biasanya menggunakan skema penjualan titipan sebagai berikut:
Produk koran dan majalah harian atau mingguan di loper atau agen koran
Obat-obatan di apotek
Untuk mencatat semua transaksi yang dicatat dalam ayat jurnal, maka perlakuan akuntansi untuk
penjualan titipan dapat digolongkan dalam:
Apabila dalam suatu perjanjian tersebut telah selesai pada saat pihak konsinyor akan menyusun
laporan keuangan diakhir periode akuntansi maka prosedur pencatatan dan pos-pos jurnal yang
harus dibuat oleh konsinyor atas pengiriman barang-barang, penjualan barang-barang,
pembayaran barang-barang, dan penyelesaian keuangan, oleh pihak konsinyi kepada konsinyor
adalah sebagai berikut:
Beban pihak konsinyi yang harus ditetapkan pada konsinyasi akan dijurnal sebagai
berikut: konsinyasi masuk xx, kas xx
penjualan oleh pihak konsinyi, akan dijurnal sebagai berikut: kas xx, konsinyasi masuk
xx
komisi atau laba yang masih harus diterima bagi konsinyi akan dijurnal sebagai berikut:
konsinyasi masuk xx, komisi atas penjualan konsinyasi xx
– Komisi atau laba yang masih harus diterima bagi pihak konsinyi.
Pihak konsinyi tidak membuat ayat jurnal untuk komisi atau laba atas penjualan. Pendapatan atas
penjualan konsinyi akan tergambar dalam laba kotor pihak konsinyi sebagai akibat dari ayat-ayat
jurnal yang dibuat diatas tadi.
https://zahiraccounting.com/id/blog/memahami-apa-itu-konsinyasi/
Penjualan Konsinyasi adalah penyerahan barang oleh pemilik kepada pihak lain yang bertindak
sebagai agen penjual, tetapi hak atas barang tersebut tetap berada di tangan pemilik sampai
barang tersebut dijual oleh agen penjual.
Konsinyor (Consignor)
Pihak yang memiliki barang.
Konsinyi (Consignee)
Pihak yang mengusahakan penjualan barang.
Alasan Konsinyor
1. Memungkinkan produsen memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas, terutama : barang
baru, barang mahal, harga berfluktuasi
2. Memperoleh spesialis penjualan
3. Harga jual eceran dapat dikendalikan
Alasan Konsinyi
1. Terlepas dari resiko kegagalan penjualan barang
2. Resiko kerusakan fisik dan fluktuasi harga dapat dihindari
3. Kebutuhan modal kerja berkurang
http://accounting-media.blogspot.com/2013/06/akuntansi-dalam-penjualan-konsinyasi.html