Askep Intranatal Care (Nada Nusaibah 1714301001)
Askep Intranatal Care (Nada Nusaibah 1714301001)
Askep Intranatal Care (Nada Nusaibah 1714301001)
C DENGAN
INTRANATAL
Disusun Oleh :
Nada Nusaibah
1714301001
Sarjana Terapan Keperawatan Tanjungkarang
A. Pengkajian
Nama Mahasiswa : Nada Nusaibah Tanggal Pengkajian : 6 Mei 2020
NPM : 1714301001 Ruangan : Bersalin
2
3
4
5
- Hasil : Pembukaan servik 4 cm, portio masih tebal teraba ketuban, kepala janin
teraba.
LAPORAN PERSALINAN
1. Pengkajian awal
a. Tanggal : 25 April 2020. Jam : 07.10 WIB
b. Tanda-tanda vital : TD 130/80mmHg, Nadi : 78 x/m, Suhu : 36,70 C, P : 22 x/m
c. Pemeriksaan palpasi abdomen :
- Leopold I: TFU 35 cm atau 3jbpx teraba bulat, lunak.
- Leopold II: Bagian kecil janin teraba sebelah kiri ibu dan teraba lebar, panjang, diperut
sebelah kanan (puka).
- Leopold III : Di daerah bawah teraba bulat, keras agak sulit digerakkan.
- Leopold IV: Di daerah atas sympisis teraba kepala, posisi sejajar (sebagian kepala janin
sudah masuk PAP)
d. Hasil pemeriksaan dalam : Pembukaan servik 4 cm, portio masih tebal teraba
ketuban, kepala janin teraba.
e. Persiapan perineum : -
f. Dilakukan klisma (ya/tidak), jelaskan :
Tidak dilakukan klisma, karena sebelum masuk RS klien sudah BAB dan klien
sudah masuk ke WC cuci kaki dan BAB pada saat baru masuk RS.
g. Pengeluaran pervaginam : Keluar lendir dan darah dari kemaluan sejak jam 03:00.
h. Perdarahan pervaginam (ya/tidak),
i. Kontraksi uterus (frekuensi, lamanya, kekuatan) terjadi dalam 10 menit, 2 sd 3 kali
lamanya 30 detik, lemah
j. Denyut jantung janin (frekuensi, kualitas) 138 x/menit, kualitas : kuat.
k. Status janin (hidup/tidak, jumlah, presentasi) : Janin Hidup, jumlah tunggal,
presentasi kepala.
2. Kala persalinan
a. Kala I :
- Mulai persalinan : tanggal : 25 April 2020 Jam : 03.00 WIB
- Tanda dan gejala : Perut terasa mulas, hilang timbul, pinggang pegal, keluar
lendir dan darah dari kemaluan.
- Kebutuhan khusus klien : Pasien merasakan mulas pada perut dan nyeri pada
pinggangnya.
- Tindakan :
Mengajarkan manajemen nyeri nafas dalam, pijat punggung dan berdoa.
PD: pembukaan
serviks 8 cm portio
tipis, ketuban pecah
jernih, kepala janin
ubun ubun kecil kiri
teraba.
14.00 4-5x/10 menit, 146x/menit. Daerah genitalia :
lamanya 50 – 60
tampak vulva
detik.
membuka,perineum
mengembang, anus
menonjol.
Dilakukan PD:
pembukaan servik
lengkap, teraba
kepala Hodge 3,
ketuban (-).
b. Kala II
- Kala II dimulai : tanggal 25 April 2020 Jam 14.00 WIB
- Tanda dan gejala :
Ibu merasa ingin buang air besar, kontraksi uterus semakin kuat dan teratur,
dalam 10 menit terjadi his 4-5 kali lamanya 50 – 60 detik. BJJ 146 x/menit.
Daerah genitalia : tampak vulva membuka, perineum mengembang, anus
menonjol.
Dilakukan PD: pembukaan servik lengkap, teraba kepala Hodge 3, ketuban
(-).
Catatan kelahiran :
- Bayi lahir jam : 15.00 WIB
- Nilai APGAR : 8/10
- Perineum (utuh/episiotomi/ruptur), jika ruptur, tingkat : I
- Bonding ibu dan bayi :
Ya, bayi dipotong tali pusat di klem umbilical cord, bayi dibersihkan diletakkan
diatas perut ibu skin to skin ditutup dengan kain hangat dan dipakaikan topi
dikepala bayi.
c. Kala III
- Tanda dan gejala : Bayi lahir, rahim mengeras, keluar darah tiba-tiba dari
kemaluan, tali pusat menjulur keluar.
d. Kala IV
- Mulai jam : 15.15
- Tanda-tanda vital : TD : 110/80 mmHg, Nadi : 78 x/m, suhu : 36,50 C, P : 18 x/m
- Kontraksi uterus : Baik.
- Perdarahan : 250 ml, karakteristik : Merah tua.
- Bonding ibu dan bayi :
Bayi dibersihkan diletakkan diatas perut ibu skin to skin ditutup dengan kain
hangat dan dipakaikan topi dikepala bayi, IMD dilakukan segera setelah bayi
lahir.
- Tindakan : Ibu sudah dilap dan tampak rapih, bayi sudah IMD dan dilakukan
pemeriksaan fisik lalu di bedong.
Bayi :
- Bayi lahir tanggal/jam : 25 April 2020/15.00 WIB.
- Jenis kelamin : Laki-laki.
- Nilai APGAR : 8/10
- BB/PB/lingkar kepala bayi : 3000 gram, 49 cm, 34 cm
- Karakteristik khusus bayi : Terdapat tanda lahir di perut.
- Kaput suksedaneum / cephal hematom : Tidak ada.
- Suhu : 36,50C
- Anus : berlubang/tertutup
- Perawatan tali pusat : Bayi dipotong tali pusat di klem umbilical cord.
P:
* Pimpin meneran
Jam .................... Ketuban dipecahkan
Warna ……..Jumlah ………… cc, bau………..
25 April 2020 Pimpin meneran
Jam 14:00 WIB Ibu dipimpin meneran sesuai dengan datangnya his.
Kepala turun menurut jalan lahir, sehingga tampak di vulva Tampak
perineum meregang tipis, kebiruan, jarak kepala-perineum minimal
(dilakukan episiotomi mediolateral sesuai denganindikasi) Kepala
mengadakan defleksimaksimal
Berturut-turut lahir : UUB, dahi, mulut, dagu dan seluruh kepala,
kepala mengadakan paksi luar.
Dengan pegangan biparietal dan tarikan ke bawah dan ke atas lahir
bahu depan dan belakang
Kemudian dilahirkan trochanter depan, belakang, bokong dan
seluruh kaki.
Lahir plasenta
25 April 2020 * Spontan,
Jam 15:05 WIB lengkap
* Berat 500gr
Ukuran
* Panjang tali pusat
50 cm
* Insersio cm
* Robekan 2 cm
Klien mendapatkan obat : Methergin 0.2 ml IM
Kemudian dilakukan perineorafi dengan simpul catgut
B. Analisa data
KALA I
Data Objektif/ Subjektif Masalah Penyebab
Nyeri Melahirkan Dilatasi serviks
DS :
Pasien mengatakan
pinggangnya pegal
DO :
Pasien tampak gelisah,
menahan nyeri
Skala nyeri 7
Kontraksi 2-3 x dalam 10
menit
VT : Pembukaan servik 4
cm.
TD : 130/80 mmHg
Nadi :78x/menit
RR : 22 x/menit
DS : Ansietas Krisis Situasional
Pasien mengatakan ini
kehamilan pertama, pasien
cemas dengan nyeri yang
terus menerus dialami.
Pasien selalu menanyakan
kenapa nyerinya semakin
bertambah dan kapan
pembukaannya lengkap.
Pasien meminta perawat
menemaninya
DO :
Klien tampak gelisah
Wajah tampak tegang
TD : 130/80 mmHg
Nadi :78 x/menit
Suhu : 36.5o C
RR : 20 x/mnit
Kala II
Kala III
Data Masalah Etiologi
DS : Risiko hipovolemia Kehilangan cairan aktif
Pasien mengeluh lelah dan
haus.
DO :
Perdarahan : 250 ml,
karakteristik merah tua
Pasien tampak banyak
mengeluarkan keringat
Terdapat ruptur pada
perineum pasien,
tingkat : 1
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 36.5o C
RR : 18 x/ menit
Kala IV
Data Masalah Etiologi
DS : Resiko hipovolemia Kehilangan cairan aktif
DO :
Perdarahan : 250 ml
Karakteristik merah tua
Terdapat jahitan laserasi
pada perineum pasien,
tidak merembes
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 36.5o C
RR : 18 x/ menit
DS : Nyeri Akut Agen pencedera fisik (luka
episiotomi)
Pasien mengeluhkan nyeri
pada luka jahitan
perineumnya.
DO:
Pasien tampak menahan
nyeri.
Mata pasien tampak sayu
kelelahan.
Skala nyeri 6
Tampak jahitan luka
sebanyak 4 jahitan pada
perineum, luka tampak
edema
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 78x/menit
RR : 18x/menit
C. Diagnosa keperawatan(Prioritaskan)
Kala I :
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan dilatasi serviks.
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional.
Kala II :
Nyeri melahirkan berhubungan dengan pengeluaran janin.
Kala III
Risiko hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif.
Kala IV
1. Risiko hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (luka episiotomi).
D. Rencana Keperawatan
Kala I
Diagnosa Rasional
Tanggal / Jam Tujuan Rencana Tindakan
Keperawatan
25 April Nyeri melahirkan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Mengetahui tingkatan nyeri
2020 berhubungan dengan keperawatan selama kala I pasien durasi, frekuensi, kualitas, karena kontraksi uterus.
11:35 WIB dilatasi serviks mampu mengontrol nyeri yang intensitas nyeri dan lakukan 2. Tekhnik pernapasan dapat
dirasakan, dengan kriteria hasil : pemantauan kontraksi uterus. meningkatkan relaksasi otot-otot
Pasien mampu mengontrol nyeri 2. Ajarkan teknik abdomen.
(tahu penyebab nyeri, mampu nonfarmakologis untuk 3. Merupakan tekhnik untuk
menggunakan teknik mengurangi rasa nyeri mis. mengalihkan perhatian dari nyeri.
nonfarmokologi untuk Latihan teknik napas dalam. 4. Membantu relaksasi,
mengurangi nyeri) 3. Berikan teknik meningkatkan kenyamanan.
Pasien melaporkan nyeri nonfarmakologis. untuk 5. Membantu pasien tenang dengan
berkurang dengan menggunakan mengurangi rasa nyeri mis. cara spiritual dan memberikan
manajemen nyeri Masase punggung. sugesti.
Pasien melaporkan rasa nyaman 4. Anjurkan untuk kompres hangat 6. Menghindari penekanan vena
setelah nyeri berkurang pada bagian pinggang bawah. kava sehingga meningkatkan
5. Anjurkan pasien perbanyak sirkulasi ke ibu maupun janin.
berdoa.
6. Anjurkan pasien posisi miring
kiri.
25 April Ansietas Setelah dilakukan tindakan 1. Gunakan pendekatan yang 1. Membina BHSP.
2020 berhubungan dengan keperawatan selama 20 menit Cemas menenangkan. 2. Kurang pengetahuan dapat
11:40 WIB krisis situasional pasien berkurang dan hilang dengan 2. Jelaskan prosedur persalinan menambah kecemasan pasien.
kriteria hasil : dan menyatakan bahwa nyeri 3. Dapat menambah semangat
Pasien mampu mengungkapkan merupakan hal yang normal pasien.
gejala cemas. dalam persalinan. 4. Pasien akan lebih mengerti dan
Pasien menunjukan teknik untuk 3. Berikan support pada pasien. memahami tentang persalinan.
mengontrol cemas. 4. Komunikasi peran seperti 5. Membuat pasien lebih
Postur tubuh, ekspresi support perawatan secara verbal memahami dan dapat beradaptasi
menunjukan berkurangnya dan non verbal. dengan lingkungan tepat
kecemasan. 5. Orientasi pasien ke lingkungan. persalinan.
Kala I
Ka
Kala II
Diagnosa
Tanggal / Jam Tujuan Rencana Tindakan Rasional
Keperawatan
25 April Nyeri melahirkan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi lokasi, 1. Mengetahui tingkatan nyeri
2020 berhubungan dengan keperawatan selama kala II pasien karakteristik, durasi, frekuensi, karena kontraksi uterus.
14:00 WIB pengeluaran janin. mampu mengontrol nyeri dengan baik. kualitas, intensitas nyeri dan 2. Tekhnik pernapasan dapat
Dengan kriteria hasil : lakukan pemantauan kontraksi meningkatkan relaksasi otot-otot
Mampu mengontrol nyeri (tahu uterus. abdomen.
penyebab nyeri, mampu 2. Ajarkan teknik 3. Merupakan tekhnik untuk
menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengalihkan perhatian dari
nonfarmokologi untuk mengurangi rasa nyeri mis. nyeri.
mengurangi nyeri) Latihan teknik napas dalam. 4. Membantu pasien tenang dan
Melaporkan nyeri berkurang 3. Berikan teknik memberikan sugesti.
dengan menggunakan manajemen nonfarmakologis. untuk 5. Mengejan saat kontraksi
nyeri mengurangi rasa nyeri mis. membantu pengeluaran bayi.
Melaporkan rasa nyaman setelah Masase punggung. 6. Membantu pengeluaran bayi.
nyeri berkurang 4. Anjurkan pasien banyak
berdoa.
5. Bimbing pasien mengejan saat
kontraksi.
6. Kolaborasi dengan bidan
untuk proses persalinan.
Kala III
Diagnosa
Tanggal / Jam Tujuan Rencana Tindakan Rasional
Keperawatan
25 April Risiko hipovolemia Setelah dilakukan tindakan 1. Periksa tanda dan gejala 1. Mengetahui kehilangan cairan
2020 berhubungan dengan keperawatan selama kala III hipovolemia (mis. Frekuensi pasien
15:00 WIB kehilangan cairan diharapkan hipovolemia tidak terjadi nadi meningkat, nadi teraba 2. Mengetahui status cairan pasien
aktif. dengan kriteria hasil : lemah, tekanan darah 3. Peningkatan nadi dan penurunan
Tekanan darah, nadi, suhu dan menurun, tekanan nadi TD menunjukan terjadinya syok
RR menyempit, turgor kulit hemoragik
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, menurun, membrane mukosa 4. Cairan iv membantu kebutuhan
elastisitas turgor kulit baik, kering, volume urin menurun, cairan dan elektrolit
membran mukosa lembab, tidak hematokrit meningkatm haus, 5. Oxytocin membantu kontraksi
ada rasa haus berlebihan lemah). uterus sehingga menghindari
2. Monitor input dan output. perdarahan
3. Monitor vital sign. 6. Memenuhi kebutuhan tubuh
4. Kelola pemberian oxytocin 10 akan cairan dan elektrolit
iu 7. Mengembalikan Hb jika Hb
5. Anjurkan memperbanyak turun.
asupan cairan oral.
6. Kolaborasi pemberian cairan
isotonis IV (mis. RL)
7. Kolaborasi pemberian produk
darah, jika perlu
Kala IV
Diagnosa
Tanggal / Jam Tujuan Rencana Tindakan Rasional
Keperawatan
25 April Risiko hipovolemia Setelah dilakukan tindakan 1. Periksa tanda dan gejala 1. Mengetahui kehilangan cairan
2020 berhubungan dengan keperawatan selama kala IV pasien hipovolemia (mis. Frekuensi pasien.
15:05 WIB kehilangan cairan tidak mengalami kekurangan cairan nadi meningkat, nadi teraba 2. Mengetahui status cairan
aktif. Dengan kritera hasil : lemah, tekanan darah pasien.
Tekanan darah, nadi, suhu dan menurun, tekanan nadi 3. Peningkatan nadi dan
RR. menyempit, turgor kulit penurunan TD menunjukan
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, menurun, membrane mukosa terjadinya syok hemoragik.
elastisitas turgor kulit baik, kering, volume urin menurun, 4. Mengetahui jumlah darah yang
membran mukosa lembab, tidak hematokrit meningkatm haus, hilang dari proses persalinan.
ada rasa haus berlebihan. lemah). 5. Cairan iv membantu kebutuhan
2. Monitor input dan output. cairan dan elektrolit.
3. Monitor vital sign. 6. Oxytocin membantu kontraksi
4. Monitor jumlah kehilangan uterus sehingga menghindari
darah. perdarahan.
5. Kelola pemberian oxytocin 10 7. Memenuhi kebutuhan tubuh
iu akan cairan dan elektrolit.
6. Anjurkan memperbanyak 8. Mengembalikan Hb jika Hb
asupan cairan oral. turun.
7. Kolaborasi pemberian cairan
isotonis IV (mis. RL)
8. Kolaborasi pemberian produk
darah, jika perlu
25 April Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi nyeri secara
1. Untuk menentukan intervensi
2020 berhubungan dengan keperawatan selama kala IV klien komprehensif termasuk lokasi,
15:10 WIB agen pencedera fisik mampu beradaptasi dengan baik karakteristik, durasi, frekuensi,
yang tepat dan mengurangi
(luka episiotomi) Dengan kriteriahasil : kualitas dan faktor presipitasi.
nyeri.
Pasien mampu mengontrol nyeri 2. Observasi respons nonverbal
2. Respon non verbal dapat
(tahu penyebab nyeri, mampu dan ketidaknyamanan.
membantu mengevaluasi derajat
menggunakan teknik 3. Ajarkan teknik
nyeri dan perubahannya.
nonfarmokologi untuk nonfarmakologis yaitu teknik
3. Menurunkan nyeri dan
mengurangi nyeri) relaksasi napas dalam.
meningkatkan kenyamanan.
Pasien melaporkan nyeri 4. Periksa perineum atau robekan
4. Untuk menentukan intervensi
berkurang dengan menggunakan (kemerahan, edema, ekimosis,
yang tepat
manajemen nyeri pengeluaran, penyatuan
5. Dengan melakukan mobilisai dini
Pasien melaporkan rasa nyaman jahitan).
dapat membantu pemulihan otot-
setelah nyeri berkurang 5. Dukung ibu melakukan
otot yang tegang saat proses
ambulasi dini.
persalinan sehingga rileks
6. Ajarkan perawatan perineum.
kembali.
7. Kolaborasi pemberian analgesic
6. Agar luka tetap bersh dan tidak
: asam mefenamat 3x500 mg.
terinfeksi
7. Analgetik membantu mengatasi
nyeri.
E. Implementasi
Kala I
Tgl/ waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Paraf
25 April 2020 Nyeri melahirkan - Mengidentifikasi lokasi,
11:30 WIB berhubungan dengan karakteristik, durasi, frekuensi,
dilatasi serviks. kualitas, intensitas nyeri dan
lakukan pemantauan kontraksi
uterus.
- Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri mis. Latihan teknik napas
dalam.
- Memberikan teknik
nonfarmakologis. untuk mengurangi
rasa nyeri mis. Masase punggung.
- Menganjurkan untuk kompres
hangat pada bagian pinggang
bawah.
- Menganjurkan pasien perbanyak
berdoa.
- Menganjurkan pasien posisi miring
kiri.
25 April 2020 Ansietas
- Menjelaskan prosedur persalinan dan
11:40 WIB berhubungan dengan
menyatakan bahwa nyeri merupakan
krisis situasional
hal yang normal dalam persalinan.
- Memberikan support pada pasien.
- Menemani pasien.
Kala II
Tgl/ waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Paraf
25 April 2020 Nyeri melahirkan - Mengidentifikasi lokasi,
14: 00 WIB berhubungan karakteristik, durasi,
dengan pengeluaran frekuensi, kualitas, intensitas
janin. nyeri dan lakukan
pemantauan kontraksi uterus.
- Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri mis.
Latihan teknik napas dalam.
- Memberikan teknik
nonfarmakologis. untuk
mengurangi rasa nyeri mis.
Masase punggung.
- Menganjurkan pasien banyak
berdoa.
- Membimbing pasien
mengejan saat kontraksi.
- Mengkolaborasi dengan bidan
untuk proses persalinan.
Kala III
Tgl/ waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Paraf
25 April 2020 Risiko hipovolemia - Memeriksa tanda dan gejala
15:00 WIB berhubungan hipovolemia (mis. Frekuensi
dengan kehilangan nadi meningkat, nadi teraba
cairan aktif. lemah, tekanan darah
menurun, tekanan nadi
menyempit, turgor kulit
menurun, membrane mukosa
kering, volume urin menurun,
hematokrit meningkatm haus,
lemah).
- Memonitor input dan output.
- Memonitor vital sign.
- Memonitor jumlah kehilangan
darah.
- Mengelola pemberian
oxytocin 10 iu
- Menganjurkan
memperbanyak asupan cairan
oral.
- Mengkolaborasi pemberian
cairan isotonis IV (mis. RL).
Kala IV
Tgl/ waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Paraf
25 April 2020 Risiko hipovolemia - Memeriksa tanda dan gejala
15:15 WIB berhubungan hipovolemia (mis. Frekuensi
dengan kehilangan nadi meningkat, nadi teraba
cairan aktif. lemah, tekanan darah
menurun, tekanan nadi
menyempit, turgor kulit
menurun, membrane mukosa
kering, volume urin menurun,
hematokrit meningkatm haus,
lemah).
- Memonitor input dan output.
- Memonitor vital sign.
- Memonitor jumlah kehilangan
darah.
- Mengelola pemberian
oxytocin 10 iu
- Menganjurkan
memperbanyak asupan cairan
oral.
- Mengkolaborasi pemberian
cairan isotonis IV (mis. RL).
25 April 2020 Nyeri akut - Mengidentifikasi nyeri secara
15:20 WIB berhubungan dengan komprehensif termasuk
agen pencedera fisik lokasi, karakteristik, durasi,
(luka episiotomi). frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi.
- Mengobservasi respons
nonverbal dan
ketidaknyamanan.
- Mengajarkan teknik
nonfarmakologis yaitu teknik
relaksasi napas dalam.
- Memeriksa perineum atau
robekan (kemerahan, edema,
ekimosis, pengeluaran,
penyatuan jahitan).
- Mendukung ibu melakukan
ambulasi dini.
- Mengajarkan perawatan
perineum.
- Mengkolaborasi pemberian
analgesic : asam mefenamat
3x500 mg.
F. Evaluasi dan Catatan Perkembangan
Kala 1
Tgl/ Diagnosa
Catatan Perkembangan Paraf
Waktu
Keperawatan
25 April 2020 Nyeri melahirkan S:
12:00 WIB berhubungan Pasien mengeluhkan nyeri masih terasa
dengan dilatasi pada punggung dan perutnya namun
serviks. terasa enak dipijit punggungnya.
O:
Pasien tampak mempraktekkan nafas
dalam.
Pasien terkadang meringis kesakitan
Skala nyeri 9
4-5x/10 menit, durasi 60-50 detik,
kuat
TD : 130/90 mmHg, Nadi : 80x/menit,
RR : 22 x/mnit, Suhu : 36.50C
A:
Nyeri melahirkan
P:
Pantau keadaan pasien, anjurkan pasien
nafasdalam sampai pembukaan lengkap
25 April 2020 Ansietas S:
12:20 WIB berhubungan Pasien cemas dengan nyeri yang terus
dengan krisis menerus dialami.
situasional Pasien selalu menanyakan kapan
pembukaannya lengkap.
O:
Pasien tampak gelisah.
Wajah tampak tegang.
TD : 130/90 mmHg, Nadi : 80x/menit,
RR : 22 x/menit, Suhu : 36.5 C
A:
Ansietas
P:
Temani pasien, berikan support.
Kala II
Diagnosa
Tgl/ waktu Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
25 April 2020 Nyeri melahirkan S:-
14: 50 WIB berhubungan
dengan O:
pengeluaran janin. Pasien tampak mempraktekkan nafas
dalam dan mengejan dengan baik.
Pasien taampak menahan kesakitan.
TD : 130/90 mmHg, Nadi : 88x/menit,
RR : 22 x/menit.
A:
Nyeri melahirkan
P:
- Dampingi pasien mengejan.
- Pantau keadaan pasien, anjurkan pasien
nafas dalam untuk mengurangi nyeri.
Kala III
Tgl/ Diagnosa
Catatan Perkembangan Paraf
Waktu Keperawatan
25 April 2020 Risiko S:
15:10 WIB hipovolemia Pasien mengeluhkan haus.
berhubungan
dengan kehilangan O:
cairan aktif. Perdarahan : ±250 ml, karakteristik
merah tua.
Pasien tampak banyak mengeluarkan
keringat.
Terdapat laserasi pada perineum
pasien.
TD : 130/70 mmHg, Nadi : 86x/menit,
A:
Resiko hipovolemia
P:
Pantau status hidrasi dan vital sign pasien.
Kala IV
Tanggal/ Diagnosa
Catatan Keperawatan Paraf
Waktu Keperawatan
25 April 2020 Risiko S:
15:20 WIB hipovolemia Pasien mengeluh haus dan lelah.
berhubungan
dengan kehilangan O:
cairan aktif. Perdarahan : 250 ml, karakteristik
merah tua.
Pasien tampak lemah.
Terdapat jahitan luka laserasi pada
perinium pasien.
TD : 120/80 mmHg, Nadi :
A:
Resiko hipovolemia
P:
Pantau status hidrasi dan vital sign pasien.
25 April 2020 Nyeri akut S:
15:20 WIB berhubungan Pasien mengeluhkan nyeri pada luka
dengan agen jahitan perineumnya, skala nyeri 4.
pencedera fisik
(luka episiotomi). O:
Pasien mempraktekan nafas dalam.
Mata pasien tampak sayu kelelahan.
Tampak jahitan luka sebanyak 4
jahitan pada perineum.
TD : 120/90 mmHg, Nadi :
82x/menit,RR :20/menit, Suhu : 36.5
C
A:
Nyeri akut
P:
Kelola pemberian asam mefinamat 3x 500
mg.