Pengukuran Internal
Pengukuran Internal
Pengukuran Internal
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nyalah, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengukuran
Internal. Sholawat dan salam tak lupa selalu tercurah kepada uswatun hasanah
kita, Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan insyaAllah kita
pengikutnya hingga akhir zaman.
Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu menyusun dan menyelesaikan makalah ini, khususnya
dosen pengampu dan teman-teman semuanya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu, kami berharap kepada pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang membangun untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dan dapat memberikan pengetahuan tentang manajemen strategik.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Audit Internal.............................................................................................. 8
2.2 Tinjauan Berbasis Sumber Daya................................................................ 11
2.3 Integrasi Strategi dan Budaya..................................................................... 14
2.4 Informasi dalam Audit Internal.................................................................. 16
2.5 Pengukuran Internal.................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
d. Apa saja informasi yang dibutuhkan dalam audit internal?
e. Bagaimana pengukuran internal?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kompetensi khusus. Strategi-strategi dirancang sebagai bagian untuk
mengembangkan kelemahan perusahaan, menjadikannya sebagai kekuatan dan
bahkan mungkin kompetensi khusus.
4
telah bekerja cukup baik untuk dianggap sahih untuk diajarkan ke anggota baru
sebagai cara yang benar dalam memahami, memikirkan dan merasakan. Produk
budaya (cultural products) mencakup nilai, kepercayaan, tata cara, ritual, upacara,
mitos, cerita, legenda, kisah rakyat, bahasa, metafora, simbol, pahlawan,
kepahlawanan. Produk-produk atau dimensi yang dapat digunakan para penyusun
strategi untuk memengaruhi dan mengarahkan formulasi, implementasi dan
evaluasi strategi.
Setiap perusahaan memiliki kultur atau budaya organisasi yang berbeda satu
dengan yang lain. Sebagai contoh kultur di Google sangat informal sementara
P&G memiliki kultur organisasi yang sangat formal dan rigid atau kaku. Kultur
organisasi sangat mempengaruhi keputusan bisnis yang akan diambil sehingga
harus dievaluasi dalam proses penialaian internal. Jika strategi yang diambil dapat
memanfaatkan kekuatan kultur organisasi, seperti etika bekerja yang tinggi, maka
penerapan strategi dapat dengan mudah dilaksanakan.
5
ditentukan oleh empat faktor yaitu kepemimpinan, dinamisasi grup,
komunikasi, dan perubahan organisasional.
d. Staffing: sering disebut juga manajemen sumber daya manusia yang
meliputi seluruh aktivitas yang difokuskan pada tiap pegawai, administrasi
gaji, keuntungan pegawai, interview, penugasan, pelatihan, keamanan
pegawai, karir, dan sebagainya.
e. Controlling: segala aktivitas manajerial yang ditujukan untuk memastikan
hasil yang dicapai sesuai dengan hasil yang direncanakan. Kegiatan
controlling terdiri dari empat tindakan dasar yaitu (1) menentukan standar
kinerja, (2) mengukur kinerja individual dan organisasi, (3)
membandingkan kinerja aktual dengan standar kinerja, dan (4) mengambil
tindakan korektif.
B. Pemasaran
Pemasaran dapat didefinisikan sebagai seluruh proses yang dilakukan dalam
menciptakan dan memenuhi kebutuhan pelanggan atas barang dan jasa. Fungsi
dasar pemasaran adalah sebagai berikut:
a. Customer analysis meliputi survei pelanggan, informasi pelanggan,
strategi pemasaran, profil pelanggan, strategi segmentasi pasar.
b. Selling product/services: iklan, promosi penjualan, publikasi, penjualan
pribadi, manajemen kekuatan penjual, hubungan pelanggan, hubungan
dengan distributor.
c. Product and service planning: test pasar, posisi merk, garansi, kemasan,
pilihan produk, gaya/style, kualitas, penghapusan produk lama, pengadaan
dan pelayanan pelanggan.
d. Pricing: penentuan harga berdasarkan konsumen, pemerintah, supplier,
distributor, harga pesaing.
e. Distribution: pabrik dan gudang, chanel distribusi, lokasi pengecer, teritori
penjualan, tingkat persediaan, transportasi, pengeceran, grosiran.
f. Marketing research: mengumpulkan data, merekam data, menganalisis
data.
g. Cost/benefit analysis: penilaian biaya, keuntungan, dan risiko.
6
- Selain dari fungsi tersebut pemasaran juga memiliki fungsi seperti analisis
pelanggan, penjualan produk dan jasa, perencanaan produk dan jasa, penetapan
harga distribusi, riset pemasaran untuk mrngetahui kondisi pasar, analisis biaya
manfaat, dan daftar pertanyaan audit pemasaran.
Dalam pemasaran terdapat sebuah landasan utama yang menjadi acuan agar
mendapatkan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Landasan utamanya
adalah power marketing meliputi me” manusia “kan pelanggan yang terangkum
dalam konsep customer centered marketing (CCM). Pelanggan harus benar-benar
dijadikan subyek dan bukannya objek. Ketika pendekatan terhadap pelanggan
semakin pribadi dan semakin spesifik, paradigma dan perspektif pemasaran
berdasarkan CCM merupakan pendekatan yang paling tepat. Landasan pola pikir
power marketing terletak pada tiga hal yakni moving, caring, dan inovating.
Moving adalah kemampuan untuk menjawab gelora dan dinamika
permintaan yang selalu bergerak karena ekspektasi pelanggan yang beranjak
semakin tinggi. Dalam perwujudannya, moving ini disertai kepengelolaan kepada
pelanggan (caring) melalui inovasi di bidang strategi, manajerial maupun produk
atau jasa. Informasi di bidang strategi maupun di bidang manajerial merupakan
proses untuk menghantarkan nilai tambah bagi pelanggan, dan hasil inovasi
berupa produk dan jasa yang inovatif adalah keluaran yang dipersembahkan oleh
pelanggan. Diharapkan persembahan ini diterima dengan suka cita oleh pelanggan
dan karenanya pelanggan menjadi puas. Dalam mewujudkan semua itu harus ada
nilai sebagai bahan rujukan dalam melakukan aksi nyata.
Power marketing terdiri dari landasan nilai 9-3-5 matriks yaitu 9 nilai
strategis, 3 nilai pengembangan, dan 5 nilai penyampaian. Sembilan nilai strategis
terdiri dari: pemangku kepentingan, service (pelayanan), strategi, segmentasi,
solusi, strike (serangan), surprise, system, shake.
Rangkaian nilai yang lain yakni “3N” nilai pengembangan yang terdiri dari
newness, nourishment, dan networking. Newness menggambarkan bahwa dalam
pengembangan tidak sekadar dibutuhkan peningkatan atau perbaikan, tetapi yang
dibutuhkan adalah inovasi yang harus didukung oleh daya cipta, dan bukan
sekadar modifikasi. Nourishment dalam implementasinya menerapkan
7
relationship marketing yang bertumpu pada program pemeliharaan jejaring.
Sedangkan networking adalah program perluasan jaringan. Rangkaian terakhir
dari nilai matriks 9-3-5 adalah “5 C” nilai penyampaian yaitu competence,
customer, competition, convenience, dan care.
Pelanggan masa kini tidak mudah terpengaruh oleh kampanye pemasaran.
Penelitian terkini terhadap industri menujukkan bahwa kebanyakan pelanggan
lebih mempercayai faktor-f yaitu friends atau teman, families atau keluarga, fans
facebook, follower dari pada iklan dan pendapat pakar. Fenomena ini
menunjukkan bagaimana begitu besarnya pengaruh internet dan media sosial
dalam pemasarean. Oleh karena itu, menentukan kekuatan dan kelemahan
organisasi dalam fungsi penjualan pemasaran adalah bagian penting dalam
melakukan audit internal manajemen strategik. Terkait dengan periklanan produk
dan jasa diinternet, tren yang baru ini adalah mendasari tingkat iklan secara
eksklusif pada tingkat penjualan.
C. Keuangan Dan Akuntansi
- Kondisi keuangan seringkali dipertimbangkan sebagai pengukuran tunggal terbaik
dari posisi bersaing perusahaan dan daya tarik keseluruhan bagi investor.
Menentukan kekuatan dan kelemahan organisasi penting agar secara efektif
memformulasikan strategi. Likuiditas, leverage, modal kerja, profitabilitas,
penggunaan aset, aliran kas, dan ekuitas dapat mengeliminasi beberapa strategi
alternatif yang layak. Adapun fungsi dari akutansi atau keuangan adalah terdiri
atas tiga fungsi yaitu kepurtusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan
dividen.
D. Analisis Titik Impas (Breakeven Analysis)
Perusahaan dengan biaya tetap yang lebih kecil seperti amazon dan apple
memiliki titik impas lebih rendah sehingga memberikan keunggulan bersaing bagi
mereka ketika kondisi ekonomi makin sulit. Formula untuk menghitung titik
impas adalah kuantitas BE=TFC dibagi oleh (harga –VC). Dimana BE adalah
breakevenpoint/ titik impas dan TFC adalah Total Fixed Cost total biaya tetap.
Dengan kata lain, kuantitas atau unit produk yang perlu dijual perusahaan agar
8
mencapai titik impas adalah biaya tetap dibagi oleh (harga per unit-biaya variabel
per unit)
E. Produksi dan Operasi
Fungsi produksi atau operasi adalah semua aktivitas yang yang mengubah input
menjadi barang atau jasa. Manajemen produksi dan operasi terkait dengan input,
perubahan dan keluaran, yang bervariasi antar industri pasar. Operasi manufaktur
mengubah input seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, mesin dan fasilitas
menjadi barang jadi dan jasa.
Aktivitas produksi dan operasi sering kali mempresentasikan bagian terbesar dari
aset manusia dan modal organisasi. Biaya terbesar dari memproduksi produk atau
jasa terjadi dioperasi, sehingga produksi dan operasi dapat memiliki nilai yang
besar sebagai senjata bersaing dalam keseluruhan strategi perusahaan.
F. Penelitian dan Pengembangan
- Penelitian dan pengembangan atau research and development ini merupakan area
kelima terbesar dari operasi internal yang sebaiknya diuji kekuatan dan
kelemahannya. Organisasi yang berinvestasi di R&D beralasan bahwa mereka
percaya mengenai beberapa investasi akan menghasilkan produk dan jasa yang
superior dan akan memberikan keunggulan bersaing. Pengeluaran R&D diarahkan
untuk mengembangkan produk baru sebelum pesaing melakukannya,
meningkatkan kualitas produk, atau meningkatkan proses produksi untuk
mengurangi biaya.
G. Sistem Informasi Manajemen
Informasi adalah hal mendasar dari semua organisasi. Informasi
mempresentasikan sumber utama keunggulan manajemen bersaing atau
kelemahannya. Mengukur kekuatan dan kelemahan internal dalam sistem
informasi adalah dimensi yang penting dalam melakukan audit internal. Tujuan
sistem informasi manajemen ini adalah untuk meningkatkan kinerja dari
perusahaan dengan meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Sistem informasi
yang efektif kemudian mengumpulkan, memberi kode, menyimpan,
menyintesiskan dan kemudian menyajikan informasi sehingga dapat menjawab
pertanyaan operasi dan strategi yang penting.
9
2.5 Pengukuran Internal
Ketika pengukuran eksternal membahas tentang kesempatan (opportunities)
dan ancaman (threats), pengukuran internal lebih menitikberatkan kepada
kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang dimiliki oleh perusahaan.
Manajemen strategik berupaya memperbaiki kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan, meningkatkan kekuatannya sehingga menjadi kemampuan yang khas
(distinctive competencies) bagi perusahaan demi menciptakan keunggulan
kompetitif. Pengukuran internal melibatkan proses pengumpulan, asimilasi, dan
evaluasi informasi atas operasi perusahaan. Selain itu penilaian internal juga
melibatkan berbagai level/divisi sehingga koordinasi antarlevel menjadi penting.
Setiap manajer atau pegawai diharapkan mengetahui peran mereka dalam
keberhasilan organisasi.
A. Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis)
Menurut Porter, bisnis suatu perusahaan dapat digambarkan dengan baik
dengan value chain, dimana total pendapatan dikurangi total biaya semua aktivitas
yang dipakai untuk mengembangkan dan memasarkan produk atau jasa yang
menghasilkan suatu nilai. Value Chain Analysis (VCA) adalah suatu proses
dimana suatu perusahaan menentukan biaya-biaya yang berhubungan dengan
aktivitas organisasi mulai dari membeli bahan baku, memproduksi barang, hingga
memasarkannya. VCA bertujuan untuk mengidentifikasi dimana letak keuntungan
dan kerugian biaya rendah disepanjang rantai nilai dari bahan baku hingga
aktivitas pelayanan pelanggan.
Perusahaan dapat membandingkan atau melakukan benchmarking atas rantai
nilai mereka dengan pesaing di industri.Keunggulan dalam area tertentu dalam
analisis rantai nilai dapat membantu perusahaan dalam memperoleh keunggulan
kompetitif.
B. Matriks Evaluasi Faktor Internal.
Matriks evaluasi faktor internal (Internal Factor Evaluation-IFE) adalah langkah
ringkas dalam melakukan audit manajemen strategik internal. Perangkat strategi
ini meringkas, serta mengevaluasi kekuatan, dan kelemahan utama dalam fungsi-
10
fungsi perusahaan. Hal tersebut memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi hubungan diantara fungsi-fungsi ini:
Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dapat dikembangkan dalam lima
langkah yakni :
1. Buatlah daftar faktor-faktor kunci internal seperi yang teridentifikasikan dalam
proses audit internal. Gunakan 20 faktor internal termasuk kelemahan dan
kekuatan
2. Tentukan bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (semuanya
penting) untuk setiap faktor.
3. Tentukan peringkat 1 hingga 4 pada setiap faktor untuk mengindikasikan
apakah faktor itu mempresentasikan kelemahan utama (peringkat = 1),
kelemahan kecil (peringkat = 2), kekuatan kecil (peringkat = 3) dan kekuatan
utama (peringkat = 4).
4. Kalikan bobot setiap faktor dengn peringkatnya untuk menentukan skor
tertimbang untuk setiap variabel
5. Jumlahkan skor tertimbang untuk setiap variabel untuk menentukan total skor
tertimbang organisasi.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Audit internal mensyaratkan pengumpulan dan asimilasi informasi
mengenai manajemen, pemasaran, akuntansi dan keuangan, produksi dan operasi,
R&D dan SIM perusahaan. Kultur organisasi sangat mempengaruhi keputusan
bisnis yang akan diambil sehingga harus dievaluasi dalam proses penialaian
internal. Jika strategi yang diambil dapat memanfaatkan kekuatan kultur
organisasi, seperti etika bekerja yang tinggi, maka penerapan strategi dapat
dengan mudah dilaksanakan. Pendekatan tinjauan berbasis sumber daya
(Resource Based View) menyatakan bahwa sumber daya internal jauh lebih
penting bagi perusahaan daripada faktor eksternal dalam mendapatkan dan
mempertahankan keunggulan kompetitif. Sumber daya perusahaan dapat
dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu sumber daya fisik, sumber daya
manusia dan sumber daya organisasi. Untuk melakukan pengukuran internal dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu teknik analisis nilai mata rantai dan matriks
evaluasi faktor internal.
3.2 Saran
Audit internal sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan agar untuk
mewujudkan misi dan visinya. Audit internal juga memberikan kemudahan dalam
menganalisis manajemen strategik berupa formulasi strategi, implementasi dan
evaluasi strategi. Oleh karena itu, penulis berharap agar semua orang yang
membaca makalah ini dapat memahami dan sebaiknya dapat mencari referensi –
referensi yang lain agar menemukan informasi secara lengkap dan akurat.
12
DAFTAR PUSTAKA
13