Lima Strategi Generik Tingkat Bisnis
Lima Strategi Generik Tingkat Bisnis
Lima Strategi Generik Tingkat Bisnis
Strategi generik biasanya disebut dengan strategi bersaing (SBU strategy) yaitu memusatkan pada cara bersaing dalam suatu industri atau sub kelompok strategis dan cara mencapai keunggulan. Strategi generic terdiri dari lima strategi yaitu :
1. Strategi keunggulan biaya (cost leadership)
2. Strategi pembedaan (diffferensiasi) 3. Strategi biaya rendah terfokus 4. Strategi pembedaan terfokus 5. Biaya rendah (pembedaan terintegritas) Daya saing strategis dicapai apabila sebuah perusahaan dengan baik merumuskan serta menerapkan strategi pencipta nilai. Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan (melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Strategi Keunggulan Biaya (Cost Leadership) Strategi keunggulan biaya adalah strategi yang lebih memperhitungkan para pesaing daripada pelanggan. Perusahaan memfokuskan pada harga jual yang murah pada pembeli. Persyaratan strategi ini adalah :
Investasi modal yang terus menerus dan akses ke modal. Keterampilan perekayasaan proses Supervisi tenaga kerja yang ketat. Produk didisain untuk kemudahan dalam produksi. Sistim distribusi dengan biaya rendah.
Pengendalian biaya yang ketat. Laporan yang sering dan laporan pengendalian yang rinci. Insentif berdasarkan target kuantitatif
Strategi Pembedaan (Diffferensiasi) Diferensiasi adalah mengambil pelanggan sebagai titik perhatian utama. Strategi ini menitik beratkan pada membangun persepsi pembeli akan keungulan kualitas, desain produk, teknologi, jaringan distribusi, image berat, bahan atau pelayanan. Persyaratan untuk strategi ini adalah : Ketrampilan dan Sumberdaya Umum yang diperlukan 1. 2. 3. 4. 5. kemampuan pemasaran yang kuat bakat yang kreatif perekayasaan produk kemampuan yang kuat dalam riset dasar reputasi korporat untuk kepemimpinan mutu dan teknologi
6.
strategi yang lama dalam industri atau gabungan yang unik dari
ketrampilan yang diambil dari usaha-usaha yang lain 7. kerjasama yang kuat dari saluran-saluran.
Persyaratan Organisasi Umum 8. koordinasi yang kuat antara fungsi-fungsi dalam riset dan
Strategi Biaya Rendah Terfokus dan Strategi Pembedaan Terfokus Strategi kedua ini umumnya disebut sebagai strategi fokus yaitu strategi ini dilakukan perusahaan yang ingin memiliki keunggulan biaya atau differensiasi. Tujuan dari strategi fokus ini adalah untuk mendapatkan segmen pasar kecil. Namun, sebetulnya strategi fokus pada differensiasi dan biaya ini merupakan pisau bermata dua, dimana bila suatu perusahaan mampu menyediakan produk berkualitas tinggi yang bernilai buyer, maka akan terjadi peningkatan permintaan yang akan meningkatkan skala ekonomis. Tercapainya skala ekonomis akan membuat biaya per unit bisa lebih rendah. Untuk bisa berhasil di dalam strategi fokus ini, suatu organisasi harus memiliki komitmen yang tinggi pada kualitas produk dan jasanya. Biaya Rendah (Pembedaan Terintegritas) Perusahaan bermaksud untuk menyediakan produk secara terdifferensiasi yang dihargai konsumen dengan biaya rendah. Perusahaan berusaha untuk melayani konsumen dengan produk dengan biaya relatif rendah namun dengan karakteristik yang dibedakan. Strategi ini dapat menjadi alternatif dalam perekonomian global saat ini, suatu perekonomian dimana semakin banyak perusahaan yang dapat mengembangkan kompetensi inti yang dibutuhkan untuk dapat memproduksi produk yang beragam
namun dengan biaya yang relatif rendah. Resiko utamanya adalah perusahaan menawarkan produk yang tidak memberikan suatu nilai yang berarti baik baik dalam hal biaya rendah atau pembedaan.
Lima Strategi Generik Porter pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. dan PT. Pangan Lestari
1) Strategi Kepemimpinan Biaya
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Untuk menjalankan strategi kepemimpinan biaya agar berhasil, sebuah perusahaan harus memastikan bahwa total biaya di seluruh rantai nilainya lebih rendah dari total biaya pesaing. Selain itu perusahaan juga perlu untuk mengeliminasi atau memangkas aktivitas-aktivitas yang menambah biaya. Aktivitas-aktivitas tersebut mencakup pencarian pemasok dan distributor baru, penjualan produk secara online, perelokasian fasilitas pabrik, peniadaan serikat buruh, dan lainnya, Dalam hal ini, PT. Indofood mengakuisisi PT. London Sumatera untuk mendapatkan bahan baku kelapa sawit. Mengakuisisi PT. London Sumatera untuk mendapatkan bahan baku kelapa sawit ini mencakup pencarian pemasok dengan mengambil alih PT London Sumatera. Indofood memiliki satu grup tersendiri yang menangani pendistribusian produkproduknya yaitu Grup Distribusi Indofood. Grup distribusi Indofood sangat berperan dalam meningkatkan penjualan produknya. Peningkatan penjualan pada tahun 2007 misalnya, merupakan satu hasil kerja keras dari grup distribusi Indofood. Warung Indomie adalah salah satu channel Indofood yang dibangun dan dikembangkan sekian lama. Indofood mengajarkan para pengelola warung membuat Indomie, men-support warung-warung mereka dengan spanduk, sekaligus memonitor ketersediaan produk Indomie di sana.
Pada tahun 2007, Indomie melakukan penghematan di lini produksinya dengan menggunakan sumber energy yang lebih murah untuk mesin-mesin produksinya untuk menekan biaya produksi. Untuk penetrasi yang lebih luas melalui rantai supply, jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak dan ditempatkan pada areaarea yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu sesingkat mungkin. Di Yogyakarta, terdapat banyak sekali warung yang menyediakan menu mie instant (disebut Burjo). Untuk membangun relasi yang baik dengan Burjo (meskipun tidak semua Burjo) agen-agen Indofood menyalurkan langsung Indomie kepada Burjo.
PT. Pangan Lestari PT. Pangan Lestari memiliki cabang di tujuh kota di Indonesia (Jakarta, Bandung, Bali, Semarang, Malang, Sidoarjo. Masing-masing cabang memiliki fasilitas gudang pendingin. Tidak hanya gudang pendingin saja, alat transportasi yang digunakan juga memiliki pendingin sehingga memastikan produknya memiliki kualitas yang tetap dan dapat men-supply produk tersebut dengan baik. Dalam hal distribusi produk, PT. Pangan Lestari memiliki shop gift yang yang ada di Jalan Raya Darmo dan Pasar Atum sehingga hal ini akan memangkas biaya distribusi yang ada. Selain menjadi pusat oleh-oleh, gerai shop gift yang terletak di Jalan Raya Darmo dilengkapi dengan ruang demo masak, sehingga para pengunjung yang datang secara rombongan bisa melakukan kegiatan memasak. Tentunya dengan memakai bumbu dari produk Finna. PT. Pangan Lestari bekerjasama dengan industri rumahan yang memproduksi makanan ringan yang khas dari daerah lain seperti misalnya bandeng presto, kripik buah dan tempe dari Malang atau makanan khas lainnya. Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika dimiliki beberapa keunggulan di bidang sumber daya perusahaan, yaitu: kuat akan modal, terampil pada rekayasa proses (process engineering), pengawasan yang ketat, mudah diproduksi, serta
biaya distribusinya rendah. Dalam hal ini, PT. Indofood Sukses Makmur dan PT. Pangan Lestari melalui produknya FINNA memiliki hal-hal tersebut di atas.
2) Strategi Diferensiasi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mengadakan diferensiasi produk terhadap produk mie instantnya, Indomie. Sesuai dengan Strategi Diferensiasi menurut M. Porter, strategi ini dicirikan dengan keputusan perusahaan untuk menciptakan persepsi pasar potensial terhadap produk baru yang berbeda atau unik dengan harapan calon konsumen mau membeli dengan harga mahal karena adanya perbedaan itu. Seperti yang kita ketahui, PT. Indofood terutama produk mie instannya (Indomie) memiliki keunikan rasa yang mengusung tema nusantara dan memiliki cakupan pasar yang luas terhadap produk mie instannya. Produk yang diproduksi oleh Indomie adalah mie berkualitas tinggi dengan berbagai macam varian produk dan rasa dengan total 18 buah varian produk. Misalnya saja terdapat Indomie goreng, Indomie rasa soto, Indomie Kari Auam, dan bahkan ada Indomie citarasa tradisional seperti rasa Cakalang, soto Betawi dan soto Madura, selain itu ada juga Inomie duo, Indomie jumbo, dan Indomie goreng premium.
PT. Pangan Lestari PT. Pangan Lestari telah memproduksi 40 varian produk Finna. Pdouk kerupuk mendominasi dari total produk Finna yang ada. Ada berbagai macam produk kerupuk, yaitu krupuk ikan, krupuk udang, krupuk sayur. Tetapi, untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pelanggan yang tidak ada habisnya dan untuk menjaga eksistensi dari perusahaan, maka PT. Pangan Lestari akan berinovasi untuk membuat berbagai macam kerupuk yang belum ada di masyarakat. PT. Pangan
Lestari akan mengenalkan Beberapa jenis kerupuk buah dan sayur yang akan dikenalkan adalah kerupuk labu, kerupuk wortel, kerupuk jagung, dan kerupuk ubi ungu. Selain perbedaan pada bahan dasar kerupuk, ternyata PT. Pangan Lestari ini tidak hanya memproduksi kerupuk yang sesuai dengan taste dalam negeri saja, tetapi PT. Pangan Lestari juga memproduksi kerupuk yang sesuai dengan taste negara tujuan ekspor. Selain itu kemasan kerupuk juga dibedakan menjadi kemasan yang isinya Finna Food Product mengembangkan bisnis parcel yang berisikan pelengkap hidangan utama seperti aneka kerupuk, saos, tepung bumbu, emping, dan bumbu-bumbu makanan. Harganya pun bervariasi mulai Rp 200.000,00 hingga Rp 500.000,00. Kemasan dalam bentuk parcel ini biasanya dibuat pada saat mendekati hari Lebaran maupun hari Natal. Dari sisi sumber daya perusahaan, maka untuk menerapkan strategi ini dibutuhkan kekuatan-kekuatan yang tinggi dalam hal: pemasaran produk, kreativitas dan bakat, perekayasaan produk (product engineering), riset pasar, reputasi perusahaan, distribusi, dan ketrampilan kerja. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. dan PT. Pangan Lestari melalui produknya FINNA memiliki semua hal tersebut.