Keperawatan Sebagai Profesi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

BAB II

MATERI

Keperawatan sebagai Profesi


A. Pengertian Profesi

Kata profesi berasal dari bahasa Inggris yaitu “profes” dan dalam bahasa Yunani
“Eπayyελia” yang berarti “janji” untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus
secara tetap/permanen.

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan & penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus yang memiliki pendidikan yang tinggi yang digunakan untuk
mengabdikan diri pada suatu pekerjan yang sesuai denagn keahlian yang dimilikinya serta
memiliki ciri-ciri tertentu.

Pengertian profesi menurut para ahli sebagai berikut :

1. Menurut Chin Yacobs ( dalam A. Aziz Alimul Hidayat, 2007). Profesi adalah suatu
pekerjaan yang memerlukan pengetahuan khusus dalam beberapa bidang ilmu,
melaksanakan peran yang bermutu di masyarakat. Melaksanakan cara-cara dan
peraturan yang telah disepakati oleh anggota profesi

2 Menurut Oemar Hamalik. Profesi adalah suatu pernyataan atau janji terbuka, bahwa
orang akan mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan/ pekerjaaan karena orang
tersebut terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu.

3. Peter Jarvis ( 1983: 21 ), profesi merupakan suatu pekerjaan yang didasarkan


pada studi intelektual dan latihaan yang khusus, tujuannya iyalah untuk  menyediakan
pelayanan ketrampilan terhadap yang lain dengan bayaran maupun upah tertentu.

4. Menurut Daniel Bell (1973). Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari
termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan
memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung
jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika
layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan
ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan
dalam masyarakat.

5. Dedi Supriyadi ( 1998: 95 ),profesi merupakan pekerjaan atau jabatan yang menuntut


suatu keahlian, tanggung jawab serta kesetiaan terhadap profesi.

B. Ciri-ciri Profesi

Secara umum :

1. Adanya penegtahuan khusus

2. Adanya kaedah dan standar moral yang sagat tinggi

3. Mengabdi kepentingn masyarakat

4. Harus dapat izin khusus untuk menjalankannya

5. Harus mempunyai sifat profesional

6. Merupakan suatu jabatan/pekerjaan

7. Diperluka pendidikan dan latihan dalam jangka waktu cukup lama

8. Hubunan yang erat dengan profesional lain

Ciri – ciri profesi menurut para ahli sebagai berikut :

1. Menurut Abraham Flexner :

a. Aktivitas yang bersifat intelektual

b. Berdasarkan ilmu dan pengetahuan

c. Digunakan untuk tujuan praktik pelayanan

d. Dapat dipelajari

e. Terorganisir secara internal

f. Altruistic (mementingkan orang lain).

2. Menurut McCully (1963),Tolbert(1972), dan Nugent(1981) dalam Prayitno (1994:339)


1) Suatu profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang memiliki fungsi dan
kebermaknaan sosial yang sangat menentukan.  

2) Untuk mewujudkan fungsi tersebut pada butir diatas para anggotanya (petugasnya
dalam pekerjaan itu) harus menampilkan pelayanan yang khusus yang didasarkan atas
teknik-teknik intelektual dan keterampilan –keterampilan tertentu yang unik.    

3) Penampilan pelayanan tersebut bukan dilakukan secara rutin saja, melainkan


bersifat pemecahan  masalah atau penanganan situasi kritis yang menuntut pemecahan
dengan menggunakan teori dan metode ilmiah.    

4) Para anggotanya mempunyai kerangka ilmu yang sama yaitu yang didasarkan pada
ilmu yang jelas, sistematis, dan eksplisit. Bukan hanya didasarkan atas akal sehat
belaka.  

5) Untuk dapat menguasai kerangka ilmu itu diperlukan pendidikan dan pelatihan
dalam jangka waktu yang cukup lama.    

6) Para anggotanya secara tegas dituntut memiliki kompetensi minimum melalui


prosedure seleksi, pendidikan dan latihan, serta lisensi ataupun sertifikasi.  

7) Dalam menyelenggarakan kepada pihak yang dilayani, para anggota memiliki


kebebasan dan tanggung jawab pribadi dalam memberikan pendapat dan
pertimbangan serta membuat keputusan tentang apa yang akan dilakukan berkenaan
dengan penyelenggaraan pelayanan professional yang dimaksud.    

8) Para anggotanya, baik perorangan maupun kelompok, lebih mementingkan


pelayanan yang bersifat sosial dari pada pelayanan yang mengejar keuntungan yang
bersifat ekonomi.    

9) Standar tingkah laku bagi anggotanya dirumuskan secara tersurat (eksplisit)


melalui kode etik yang benar-benar diterapkan, setiap pelanggaran terhadap kode etik
dapat dikenakan sanksi tertentu.    

10) Selama berada dalam pekerjaan itu, para anggotanya terus-menerus berusaha


menyegarkan dan meningkatkan kompetensinya dengan jalan mengikutisecara cermat
literatur dalam bidang perkerjaan itu, menyelenggarakan dan memahami hasil-hasil
riset serta berperan serta secra aktif dalam pertemuan-pertemuan sesama anggota.  
3. Menurut Greenwood

a. Pelaanan berdasarkan “Body og Knowledge”

b. Kemampuan memberikan pelayan khas pada orang lain

c. Pendidikan standar dan berdasarkan pendidikan tinggi

d. Adanya pengawasan/kontrol terhadap praktiknya denagn menggunakan standar


praktik

e. Tanggung jawab dan tanggung gugat anggota untuk tindakan:

1) legal (sesuai hukum)

2) per grup

3) pegawai

4) konsumen/masyarakat/penerima pelayanan

C. Karakteristik Profesi

a. Menurut Edgar Schein (1974), karakteristik profesi adalah:

1. Para profesional terkait dengan pekerjaan seumur hidup dan menjadi sumber
penghasilan utama.

2. Profesional mempunyai motivasi kuat atau panggilan sebagai landasan bagi


pemilihan karier profesionalnya dan mempunyai komitmen seumur hidup yang
mantap terhadap kariernya.

3. Profesional memiliki kelompok ilmu pengetahuan dan keterampilan khusus yang


diperolehnya melalui pendidikan dan latihan yang lama.

4. Profesional mengambil keputusan demi kliennya berdasarkan aplikasi prinsip-


prinsip dan teori-teori.

5. Profesional berorientasi pada pelayanan, menggunakan keahlian demi kebutuhan


khusus klien

6. Pelayanan yang diberikan kepada klien didasarkan pada kebutuhan objektif klien.
7. Profesional lebih mengetahui apa yang baik untuk klien daripada klien sendiri.
Profesional mempunyai otonomi dalam mempertimbangkan tindakannya.

8. Profesional membentuk perkumpulan profesi yang menetapkan kriteria


penerimaan, standar pendidikan, perizinan atau ujian masuk formal, jalur karier dalam
profesi, dan batasan peraturan untuk profesi.

9. Profesional mempunyai kekuatan dan status dalam bidang keahliannya dan


pengetahuan mereka dianggap khusus.

10. Profesional dalam menyediakan pelayanan, biasanya tidak diperbolehkan


mengadakan advertensi atau mencari klien.

b. Karateristik profesi secara umum:

 Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis


Professional dapat diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang
ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan tersebut dan
bisa diterapkan dalam praktik
 Asosiasi professional
Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang
dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi tersebut
biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
 Pendidikan yang ekstensif
Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam
jenjang pendidikan tinggi
 Ujian kompetensi
Sebelum memasuki organisasi professional, biasanya ada persyaratan untuk
lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoritis.
 Pelatihan institusional
Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan
istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum
menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan
profesional juga dipersyaratkan.
 Lisensi
Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya
mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
 Otonomi kerja
Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka
agar terhindar adanya intervensi dari luar.
 Kode etik

Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur
pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan. Menurut UU NO. 8 (POKOK-POKOK
KEPEGAWAIAN), Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan
dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan Kode etik :

–          Untuk menjunjung tinggi martabat profesi

–          Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.

–          Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.

–          Untuk meningkatkan mutu profesi.

–          Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.

–          Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.

–          Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

–          Menentukan baku standarnya sendiri.

D. Pengertian keperawatan sebagai profesi

Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan yang dilakukan oleh perawat dengan
memberikan asuhan keperawatan secara tepat kepada individu,kelompok,dan
masyarakat,yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan,mencegah dan mengobatipenyakit
serta pemulihan kesehatan demi tercapainya kesejahteraan umat manusia,dengan berpegang
teguh pada kode etik yang melandaskannya.
Profesi merupakan suatu keahlian yang membutuhkan ilmu pendidikan dan pelatihan
sebagai dasar pengembangan teori untuk menangani permasalahan yang sering muncul dalam
bidangnya.
Dengan melihat definisi dan ciri-ciri dari profesi diatas,maka dapat disimpulkan
bahwa keperawatan dianggap sebagai suatu profesi.
Keperawatan sebagai suatu profesi adalah salah satu pekerjaan bagian dari tim
kesehatan,yang ikut bertanggung jawab dalam membantu klien sebagai
individu,keluarga,maupun sebagai masyarakat,baik dalam kondisi sehat maupun sakit,yang
bertujuan untuk tercapainya pemenuhan kebutuhan dasar klien,dalam mempertahankan
kondisi kesehatan yang optimal,dalam menentukan tindakan keperawatan harus didasarkan
pada ilmu pengetahuan,komunikasi interpersonal serta memiliki keterampilan yang jelas
dalam keahliannya.

E. Kode Etik Keperawatan


1. Pengertian Kode Etik Keperawatan
Kode etik Keperawatan adalah sistem norma,nilai, dan aturan professional dalam
keperawatan yang tertulis secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, serta apa
yang tidak benar dan tidak baik bagi professional.
2. Tujuan Kode Etik Keperawatan
a.    Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi
b.    Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
c.   Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
d.   Untuk meningkatkan mutu, kode etik juga memuat tentang norma-norma serta
anjuran agar profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu profesi, sesuai dengan
bidang pengabdiannya.
3. Fungsi Kode Etik Keperawata
a. Kode etik perawat menunjukan kepada masyarakat bahwa perawat diharuskan
memahami dan menerima kepercayaan dan tanggung jawab yang di berikan kepada
perawat oleh masyarakat.
b. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin
hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktik etika.
c.      Kode etik perawat menetapkan hubungan professional yang harus di patuhi,
yaitu hubungan perawat dengan pasien atau klien sebagai advocator, perawat dengan
tenaga profesi lain sebagai teman sejawat dan denagn masyarakat sebagai perwakilan
dari asuhan keperawatan.
d.      Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.

4. Jenis Kode Etik Keperawatan


a. Kode Etik Keperawatan menurut Persatuan Perawat Amerika (American Nurses
Association, ANA )
1. Perawat memberikan layanan dengan penuh hormat bagi martabat kemanusiaan dan
keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan status social atau ekonomi,
atribut personal atau corak masalah kesehatannya.
2. Perawat melindungi hak privasi klien dengan memegang teguh informasi yang
sifatnya rahasia.
3. Perawat melindungi klien dan masyarakat saat kesehatan dan keselamatan mereka
terancam akibat praktik pihak yang tidak berkompeten, tidak etis atau illegal.
4. Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan perawatan yang
dilakukan masing-masing individu.
5. Perawat memelihara kompetensi keperawatan.
6. Perawat membuat pertimbangan yang beralasan dan menggunakan kompetensi, serta
kualifikasi individu sebagai criteria dalam mengupayakan konsultasi, menerima
tanggung jawab dan melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang lain.
7. Perawat turut aktif dalam membantu pengembangan pengetahuan profesi.
8. Perawat turut serta dalam upaya profesi melaksanakan dan meningkatkan standar
praktik.
9. Perawat turut serta dalam upaya profesi menciptakan dan membina kondisi kerja
yang mendukung layanan keperawatan yang berkualitas.
10. Perawat turut serta dalam upaya profesi melindungi masyarakat dari informasi dan
gambaran yang salah , serta mempertahankan integritas perawat.
11. Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan lain dan warga masyarakat
dalam meningkatkan upaya masyarakat dan nasional untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan masyarakat.

b. Kode Etik Keperawatan Menurut ICN (International Council of Nurses )


1. Tanggung Jawab Utama Perawat
Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah
timbulnya penyakit, memelihara kesehatan, dan mengurangi penderitaan. Untuk
melaksanakan tanggung jawab utama tersebut,
2. Perawat, Individu dan Anggota Kelompok Masyarakat
Tanggung jawab utama perawat adalah melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dalam menjalankan tugas, perawat perlu
meningkatkan keadaan lingkungan kesehata dengan menghargai nilai-nilai yang ada
di masyarakat, menghargai adat kebiasaan serta kepercayaan individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat yang menjadi pasien/klien. Perawat dapat memegang
teguh rahasia pribadi (privasi) dan hanya dapat memberikan keterangan bila
diperlukan oleh pihak yang berkepentingan atau pengadilan.
3. Perawat dan Pelaksanaan Praktik Keperawatan
Perawat memegang peranan oenting dalam menentukan dan melaksanakan standar
praktik keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan standar
pendidikan keperawatan. Perawat dapat mengembangkan pengetahuan yang
dimilikinya secara aktif untuk menopang perannya dalam situasi tertentu. Perawat
sebagai anggota profesi, setiap saat dapat mempertahankan sikap sesuai dengan
standar profesi keperawata.
4. Perawat dan Lingkungan Masyarakat
Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai inisiatif, dan dapat
berperan serta secara aktif dalam menemukan masalah kesehatan dan masalah sosial
yang terjadi di masyarakat.
5. Perawat dan Sejawat
Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman sekerja, baik tenaga
keperawatan maupun tenaga profesi lain di luat keperawatan. Perawat dapat
melindungi dan menjamin seseorang, bila dalam masa perawatannya merasa
terancam.
6. Perawat dan Profesi Keperawatan
Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar praktik
keperawatan dan pendidikan keperawatan. Perawat diharapkan ikut aktif dalam
mengembangkan pengetahun dalam menopang pelaksanaan perawat secara
profesional. Perawat, sebagai anggota organisasi profesi, berpartisipasi dalam
memelihara kestabilan sosial dan ekomoni sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktik
keperawatan
F. Tanggung Jawab Perawat

1. Tanggung Jawab Utama Perawat

Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan,mencegah timbulnya


penyakit, memelihara kesehatan, dan mengurangi penderitaan. Untuk melaksakan tanggung
jawab utama tersebut, perawat meyakini, bahwa :

a. kebutuhan terhadap layanan keperawatan di berbagai tempat adalah sama.

b. plaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada penghargaan terhadap


kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

c. dalam melaksanakan pelayan kesehatan dan/atau keperawatan pada


individu,keluarga,kelompok dan masyarakat, perawat mengikutsertakan kelompok
dan instansi yang terkait.

2. Perawat, Individu, dan Anggota Kelompok Masyarakat

Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan sesuai


dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dalam menjalankan tugasnya, perawat perlu
meningkatkan kondisi kesehtan lingkungan dengan menghargai nilai-nilai yang ada didalam
masyarakat,adat istiadat,kebiasaan dan kepercayaan individu, keluarga, kelompok, serta
masyarakat yang menjadi pasien/kliennya. Perawat dapat memegang teguh rahasia pribadi
(privacy), dan hanya dapat memberikan keterangan bila diperlukan oleh pihak yang
berkepentingan atau pengadilan.

3. Perawat dan Pelaksanaan Praktik Keperawatan.

Perawat memegang peranan penting alam menentukan dan melaksanakan standar


praktik keperawatan guna menvapai kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan
keperawatan. Perawat dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya secara aktif
untuk menopang perannya dalam situasi tertentu. Pearawat sebagai anggota profesi setiap
saat dapat mempertahankan sikap sesuai dengan standar profesi keperawatan.

4. Perawat dan Lingkungan Masyarakat


Perawat dapat memprakarsai pembaruan,tanggap,mempunyai inisiatif dan dapat
berperan serta aktif dalm menemukan masalah kesehatan dan masalah sosial yang terjadi di
masyarakat.

5. Perawat dan Sejawat

Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman sejawat baik tenaga
keperawatan maupun tenaga profesi lain di luar keperawatan. Perawat dapat melindungi dan
menjamin hak seseorang yang merasa erancam dalam masa perawatannya.

6. Perawat dan Profesi Keperawatan

Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar praktik
keperawatan dan pendidikan keperawatan. Perawat diharapkan ikut aktif dalam
pengembangan pengetahuan guna menopang pelaksanaan perawatan secara profesional.
Perawat, sebagai anggota organisasi profesi,berpartisipasi dalam memelihara kestabilan
sosial,dan ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksaan praktik keperawatan.

https://tekinfoetika.wordpress.com/2012/04/23/karakteristik-profesi/

Anda mungkin juga menyukai