Kelompok 7 Ispa
Kelompok 7 Ispa
Kelompok 7 Ispa
Disusun oleh :
Kelompok 7
Universitas Sriwijaya
Puji serta syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat
rahmat dan karunia-NYA penyusun dapat menyelesaikan buku saku ini yang
berjudul “Infeksi Saluran Pernafasan Atas”.
Penyusun sadari bahwa buku saku ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu,penyusun mengharapkan kesediaan dari teman-teman untuk mengkritik
dan memberikan sarannya untuk perbaikan buku saku ini agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya. Akhir kata, penyusun ucapkan terimakasih, semoga sukses
dan semoga berhasil.
Kelompok7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau biasa disebut dengan ISPA adalah
infeksi saluran pernafasan yang biasanya terjadi kurang lebih hingga 14 hari.
Secara klinis ISPA ditandai dengan gejala akut akibat infeksi yang terjadi di setiap
bagian saluran pernafasan dengan berlangsung tidak lebih dari 14 hari. ISPA
merupakan kelompok penyakit yang komplek dan heterogen, yang disebabkan
oleh 300 lebih jenis virus, bakteri, serta jamur. Virus penyebab ISPA antara lain
golongan miksovirus yang meliputi virus influensa, virus pra-influensa dan virus
campak. Faktor penting yang mempengaruhi ISPA adalah pencemaran udara.
Adanya pencemaran udara di lingkungan rumah akan merusak mekanisme
pertahanan paru-paru sehingga mempermudah timbulnya gangguan pernapasan.
1
World Health Report 2004 - Changing History [electronic resource]. Geneva: World Health
Organization; 2004.
2
Korespondensi: Muhammad Habibi Syahidi, Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Indonesia
3
Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5. Kita dapat mengetahui pravalensi dari Penyakit ISPA dari tahun ke tahun.
PEMBAHASAN
A. Pengertian ISPA
Infeksi Saluran Pernafasan atau yang lebih sering disebut dengan ISPA
merupakan salah satu penyakit yang menyerang saluran utama pernafasan yaitu
hidung, alveoli, adneksanya, sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Pada
mulanya istilah ISPA diadaptasi dari Bahasa Inggris yaitu Acute Respiratory
Infections (ARI). Sehingga dari istilah tersebut terdapat beberapa unsur yang ada
dalam ISPA, meliputi:
a) Infeksi
b) Saluran pernapasan
c) Infeksi akut
B. Penyebab ISPA
Penyebab penyakit ISPA perlu dikenali dengan cepat agar tidak menimbulkan
dampak yang semakin parah. Selain itu, mudahnya penyebaran penyakit ISPA ini
membuat kamu perlu waspada dan perlu untuk mengenali gejalanya agar bisa
segera mengatasi dan mengobatinya.
Penyebab penyakit ISPA ialah virus dan bakteri. Tertularnya virus dan
bakteri penyebab penyakit ISPA atau infeksi pernapasan ini dengan mudah
melalui kontak langsung atau bisa juga melalui mata, mulut dan hidung. Virus
penyebab penyakit ISPA disebut rhinovirus dan coronavirus, walaupun ada
banyak virus yang mungkin juga bisa membawa penyakit ini.
C. Gejala ISPA
2. Saat tubuh mulai terserang penyakit ISPA, tubuh akan melawan sehingga akan
menimbulkan demam ringan.
6. Kulit akan tampak kebiruan akibat kurangnya asupan oksigen dari sulitnya
bernapas.
7. Muncul gejala sinusitis, seperti pilek dan nyeri yang disertai demam.
8. Nyeri otot
D. Bahaya ISPA
Gangguan Pernapasan
Virus yang menyebabkan ISPA pada balita menyerang sistem pernapasan atas,
seperti hidung, tenggorokan dan paru-paru. Dampak dari terganggunya sistem
pernapasan ini tidak baik bagi kesehatan si kecil, karena akan mengganggu sistem
tubuh lainnya. Sulit bernapas membuat tubuh kekurangan oksigen yang sangat
dibutuhkan tubuh. Akibatnya organ-organ tubuh lain tidak berfungsi dengan baik
juga.
Penyakit ISPA mudah menular, terutama lewat kontak langsung, udara atau
makanan. Bila si kecil terkena ISPA dan tidak segera ditangani atau beristirahat di
rumah, virus bisa mudah menyebar ke teman-teman mainnya. Dibutuhkan
penanganan kesehatan khusus agar virus ISPA tidak tersebar.
G. Pencegahan ISPA
Penyakit ISPA sangat erat kaitannya dengan sistem kekebalan tubuh yang
dimiliki setiap individu. Jika kekebalan tubuh seseorang sangat lemah maka orang
tersebut sangat rentan akan penyakit ISPA ini. maka dari itu, untuk mencegah
terjadinya ISPA, kita dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Berikut adalah beberapa cara yang harus dilakukan :
2. Tidak menyentuh bagian muka seperti mata, hidung dan mulut pada keadaan
tangan kotor untuk menghindari penularan virus dan bakteri.
3. Gunakan sapu tangan atau tisu jika bersin dan batuk, jika tidak ada tisu atau
sapu tangan, bisa menggunakan bagian diantara siku tangan untuk menghindari
penularan ke orang lain.
7. Melakukan salah satu vaksinasi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti vaksin
MMR, influenza atau pneumonia.
ISPA sering menyerang saluan pernafasan atas seperti hidung, faring dan
lainnya. ISPA biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Penegakan
diagnosis ISPA tidaklah sulit bagi para dokter, hanya dengan anamnesis untuk
mengetahui gejala-gejala yang dialami penderita dan pemeriksaaan fisik, dokter
akan dapat menegakkan diagnosis. Gajala awal pada ISPA ini mirip dengan gejala
awal pada pwnyakit TBC dan Asma.
a. Anamnesis
1. Dokter akan memeriksa dan bertanya gejala/ keluhan yang dialami orang
tersebut, seperti :
2. Dokter akan memeriksa riwayat penyakit lain dari penderita itu, seperti asma.
b. Pemeriksaan Fisik
3. Gagal Nafas
4. Gagal jantung
c. Pemeriksaan Laboratorium
Jika ISPA disebabkan oleh virus, maka dokter akan membiarkannya atau
tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut karena akan sembuh sendiri saat
beberapa minggu, tetapi gejala harus tetap dipantau.
3. meront-gent paru-paru dengan X-ray atau CT scan untuk melihat kondisi paru-
paru.
I. Pengobatan ISPA
Sebenarnya ISPA bisa sembuh sendiri tanpa perlu penanganan khusus karena
penyebab ISPA ini kebanyakan dari virus. Ada hal-hal yang bisa dilakukan
mandiri di rumah untuk mengatasi gejala-gejala infeksinya antara lain sebagai
berikut.
Jika gejala yang dialami belum membaik, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Dokter dapat memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala, antara lain:
Beberapa hal yang perlu dikerjakan seorang ibu selama perawatan di rumah untuk
mengatasi anaknya yang menderita ISPA.
Pemberian makanan
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang- ulang
yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI
pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.
Pemberian minuman
Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih
banyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak,
kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita.
Lain-lain
a) Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal
dan rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam.
b) Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat
kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah.
c) Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi
cukup dan tidak berasap.
d) Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak memburuk maka
dianjurkan untuk membawa kedokter atau petugas kesehatan.
e) Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas
usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama
5 hari penuh. Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik, usahakan
agar setelah 2 hari anak dibawa kembali ke petugas kesehatan untuk
pemeriksaan ulang.
J. DATA KASUS ISPA DI INDONESIA
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Seperti yang telah di uraikan diatas, ISPA merupakan terjadinya infeksi yang
parah pada bagian hidung, alveoli, adneksanya, sinus, rongga telinga tengah
pleura, tenggorokan dan saluran udara atau paru-paru. Gejala yang ditimbulkan
akibat ISPA adalah hidung tersumbat atau berair, paru-paru terasa sesak atau
terhambat, batuk-batuk, tenggorokan terasa sakit, mudah merasa lelah, tubuh
terasa sakit dan nyeri yang disertai demam. Seseorang dapat tertular ISPA ketika
orang tersebut menghirup udara yang mengandung virus atau bakteri. Virus atau
bakteri ini dikeluarkan oleh penderita infeksi saluran pernapasan melalui bersin
atau batuk.
DAFTAR PUSTAKA
https://hot.liputan6.com/read/4096813/penyebab-penyakit-ispa-gejala-dan-
cara-mengobatinya-di-rumah
https://www.alodokter.com/ispa-pada-anak-jangan-disepelekan
https://lifestyle.kompas.com/read/2012/09/21/17443441/ispa.penyakit.serius.y
ang.sering.diremehkan
https://www.alodokter.com/ispa
https://www.halodoc.com/kesehatan/ispa
http://dinkes.surabaya.go.id/portal/berita/ketahui-penanganan-saluran-pernafasan-
dan-neuropati/
https://www.researchgate.net/publication/309539495_Sistem_Deteksi_Dini_Diag
nosa_ISPA_Infeksi_Saluran_Pernapasan_Akut_pada_Anak_dengan_Metode_Cos
ine_Similarity
https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/prevalensi-ispa-menurut-provinsi-2018-
1563160346
http://www.alodokter.com/ispa
https://uc.xyz/1RVBIv
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/12206/BAB%20II.pdf?
sequence=6&isAllowed=y
https://idtesis.com/pengertian-infeksi-saluran-pernapasan-akut-ispa-menurut/
http://eprints.ums.ac.id/50356/4/BAB%20I.pdf