Oskim Cantika
Oskim Cantika
Oskim Cantika
OSEANOGRAFI KIMIA
OLEH
NIM : L011181028
KEL/GEL : 5A / 09.30
A. Latar Belakang
sifat fisis air laut (seperti: densitas, kompresibilitas, titik beku, dan temperatur dimana
sifat (viskositas, daya serap cahaya) tidak terpengaruh secara signifikan oleh salinitas
(Ruwaida, 2000).
mempelajari dan mengidentifikasi asal-usul massa air. Air laut mengandung garam-
beberapa tingkat, tetapi tidak menentukannya. Beberapa sifat (viskositas, daya serap
distribusi biota akuatik yang sangat erat hubungannya dengan salinitas. Karena
salinitas ditentukan oleh pencampuran massa air, maka distribusi salinitas merupakan
suatu parameter penting dalam mempelajari gerak massa air ( Sidjabat, 1976 ).
Tujuan dari praktikum penentuan kadar salinitas dalam air laut adalah praktikan
dapat melaksanakan penentuan kadar garam dalam air aut menggunakan metode
1
Kegunaan dalam praktikum ini agar praktikan mampu mengetahui cara
penentuan kadar garam dalam air laut menggunakan metode densitas, indeks refraksi
dan konduktivitas.
C. Ruang Lingkup
Praktium Penentuan Salinitas Dalam Air Laut meliputi penentuan kadar garam
dalam air laut menggunakan metode densitas, indeks refraksi dan konduktivitas
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Salinitas
Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas
juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah. Kandungan garam pada
sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami sangat kecil sehingga air di
tempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Kandungan garam sebenarnya pada air ini,
secara definisi, kurang dari 0,05%. Jika lebih dari itu, air dikategorikan sebagai air
payau atau menjadi saline bila konsentrasinya 3 sampai 5%. Lebih dari 5%, ia disebut
tersebut. Suatu kawasan dengan salinitas tertentu didominasi oleh suatu spesies
tertentu terkait dengan tingkat toleransi spesies tersebut terhadap salinitas yang ada.
Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup tingkat tinggi yang terpengaruh oleh
salinitas. Spesies tumbuhan yang toleran terhadap salinitas tinggi (> 5‰) adalah
mangrove, yaitu antara lain Avicenia. Sedangkan tanaman yang beradaptasi pada
salinitas 0,5-5‰ antara lain Pluchea indica dan Chatarantus sp. (Nybakken, 1992).
dan S.PX. Soren-Sen tahun 1902. Salinitas didefinisikan sebagai berat dalam gram
dari semua zat padat yang terlarut dalam 1 kilo gram air laut jika semua brom dan
yodium digantikan dengan klor dalam jumlah yang setara, semua karbonat diubah
menjadi oksidanya dan semua zat organik dioksidasikan. Nilai salinitas dinyatakan
dalam g/kg yang umumnya dituliskan dalam ‰ atau ppt yaitu singkatan dari Part Per
Thousand. Hal yang dimaksud dengan garam di sini adalah istilah garam dalam
pengertian kimia, yaitu semua senyawa yang terbentuk akibat reaksi asam dan basa.
Jadi bukan garam dalam arti garam dapur saja (Agus, 2010).
3
B. Faktor – Faktor Fluktuasi Salinitas
Faktor – faktor yang mempengaruhi s alinitas yaitu penguapan, curah hujan dan
air sungai. Makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya
tinggi dan sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka
daerah itu rendah kadar garamnya. Makin besar/banyak curah hujan di suatu wilayah
laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah
hujan yang turun salinitas akan tinggi. Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut
tersebut, makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut
tersebut akan rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai yang bermuara ke laut
berada di bawah atau di atas nilai standar baku tersebut menunjukkan bahwa perairan
Tiga sumber utama salinitas di laut adalah pelapukan batuan di darat, gas-gas
vulkanik dan sirkulasi lubang - lubang hidrotermal (hydrothermal vents) di laut dalam.
Garam - garaman utama yang terdapat dalam air laut dapat berupa klorida (55%),
natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potasium (1%) dan
sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan
4
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum Penentuan Kadar salinitas dalam air laut di Perairan dermaga kera-
kera dilaksanakan pada hari Jum’at, 6 Mare 2020 pukul 09.30 – 10.30 WITA.
C. Prinsip Analisis
Di dalam praktikum ini di gunakan 3 alat untuk menentukan jumlah salinitas air
laut yaitu:
1. Salinometer
yang disebut salinometer. Prinsip kerja salinometer yaitu mengacu pada massa jenis
air yang diukur. Salinometer akan mengapung karena ada pengaruh dari massa jenis
air. Semakin tinggi massa jenis air, maka daya apung salinometer juga akan semakin
mengindikasikan nilai kadar garam air tersebut. Untuk mengetahui kadar garam air
tersebut, yaitu dengan melakukan pembacaan skala yang terdapat pada Salinometer
(Nybakken, 1992).
2. Handrefractometer
Metode ini digunakan untuk mengukur kadar garam air berdasarkan prinsip
pembiasan cahaya. Alat yang digunakan untuk mengukur salinitas dengan metode
pada prinsip pembiasan cahaya yang merambat dalam transisi sinar antara
pengukuran prisma dengan media air, sehingga dapat dibaca nilai pembiasan
5
cahayanya. Nilai bias yang terukur mengindikasikan nilai salinitas air (Nybakken,
1992).
3. konductivitymeter
Prinsip kerja dari konduktivitas adalah kemampuan suatu media atau alat dalam
adalah Conductivitymeter, yang memiliki dua komponen untuk pengukuran daya hantar
Alat yang digunakan pada prakikum ini yaitu Salinometer digunakan untuk
mengukur kadar garam air laut dengan prinsip densitas, Handrefraktometer digunakan
untuk mengukur kadar garam air laut dengan prinsip refraksi atau pembiasan cahaya,
dan Conductivity Meter digunakan untuk menentukan kadar garam air laut dengan
prinsip penentuan menggunakan muatan listrik, gelas ukur 250 ml untuk mengukur
jumlah sampel yang akan digunakan, gelas kimia sebagai wadah sampel air laut, pipet
tetes untuk memindahkan sampel air laut dari tempat satu ke tempat yang lain, ATK
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu Air Laut sebagai sampel yang
diukur salinitasnya, Aquabides sebagai larutan pengencer sampel air laut dan sebagai
E. Prosedur Kerja
1. Salinometer
Menyiapkan alat yang terdiri dari salinometer gelas ukur 1000 ml. dan alat tulis
serta bahan sampel air laut. Tuangkan sampel air laut pada gelas ukur 1000 ml
sebanyak 1000 ml. Memasukkan salinometer kedalam gelas ukur yang berisi sampel
air laut secara hati-hati melihat skala salinometer pada bagian permukaan air serta
6
2. Hand-refraktometer
3. Conduktivitimeter
F. Pengolahan Data
1. Menggunakan salinometer :
C .1+C .2+C .3
S=
3
2. Menggunakan Handrefraktometer :
C .1+C .2+C .3
S=
3
3. Menggunakan konduktivitymeter :
∆S=¿
Dimana :
a0 = 0,0080 b0 = 0,0005
a1 = -0,1692 b1 = -0,0056
a2 = 25,3851 b2 = -0,0066
a3 = 14,0941 b3 = -0,0375
a4 = -7,0261 b4 = 0,0636
a5 = 2,7081 b5 = -0,0144
7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Diketahui :
I 14
II 14
III 14
8
2. Salinitas yang diperoleh dengan menggunakan Handrefraktometer :
Diketahui :
I 11
II 11
III 11
Diketahui :
II
III
B. Pembahasan
9
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
a. Salinometer
C 1+C 2+C 3
Salinometer
3 =
18+18+18
3=
= 18 ppt
b. Handrefractometer
C 1+C 2+C 3
Hand refractometer
3 =
19+19+19
3 =
= 19 ppt
c. Conductivitymeter
1. Csampel
3,4+3,82+3,72
Csampel = x 10
3
= 3.6467 × 10
= 36.5 ms/cm
2. Suhu
S 1+ S 2+ S 3
Suhu 3 =
25.7+25.7+25.7
3 =
= 25.7 oC
2
3. Ratio
Konduktivitas air sampel
Rt Konduktivitas
= air Kcl
36 ,5 ms /cm
53 ms/cm =
= 0,6886 m2 / cm
4. ∆S
t−15
∆s = ⟦ 1+0.0162( t−15) ⟧
( b0 + b1 Rt1/2 + b2 Rt + b3 Rt3/2 + B4 Rt2 + b5 +
Rt5/4 )
25.7−15
=[ ](0,0005 + (-0,0056 ( )1/2 + (-0,0060 (0,730) +
1+0,0162 ( 25.7−15 )
= 11,1
[ ] (0,0005) + (-0,0048) + (-0,0048) + (-0,0283) + (0,0339) +
11,28
(-0,0066)
= [0,9842] (-0,0052)
= -0,0051
5. Salinitas
3
= (0,0080 + (-0,1692 (0,8544)1/2 + (25,3851 (0,730) + (14,0941
(1,2330)
+ (-0,0051)
= 24,66 ppt