Tangki Gelombang

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

GELOMBANG BERJALAN, PEMBIASAN, DIFRAKSI DAN INTERFERENSI

PADA BIDANG/PERMUKAAN

A. Tujuan Percobaan
1. Memahami sifat gelombang pada bidang atau permukaan sebagai perluasan
pemahaman sifat gelombang linear.
2. Memahami penyebab terjadinya pembiasan pada gelombang, lenturan, dan akibat
interferensi antara 2 gelombang koheren.
B. Alat dan Bahan
1. Catu Daya
2. Tangki Gelombang
3. Kabel Penghubung Merah dan Hitam
4. Pipet Tetes
C. Teori Dasar
Gelombang adalah getaran yang merambat, baik melalui medium, ataupun tidak
melalui medium. Perambatan gelombang ada yang memerlukan medium seperti
gelombang tali dan ada pula yang tidak memerlukan medium yang berarti bahwa
gelombang tersebut dapat merambat melalui vakum (hampa udara).Dalam
perambatannya gelombang membawa energi. Dengan kata lain, gelombang merupakan
getaran dan getaran sendiri merupakan sumber yang membawa energi .Jadi gelombang
yang bergerak akan merambatkan energi (tenaga).
(Serway, Fisika untuk Sains dan Teknik:685).

Seutas tali yang yang kita bentangkan mendatar (Gambar 1). Salah satu ujungnya
diikatkan pada tiang, sedangkan ujung lainnya kita pegang. Apabila ujung yang dipegang
kita getarkan naik turun terus-menerus, maka pada tali tersebut akan menjadi rambatan
gelombang ke ujung yang diikatkan. Misalkan amplitudo getarannya A dan gelombang
merambat dengan kecepatan v dan periode getarannya T.

1
Gambar 1. Gelombang Berjalan

Gelombang berjalan merupakan gelombang yang bergerak dengan 2 amplitudo tetap.

1. Simpangan Getar Gelombang


Untuk menentukan simpangan pada titik P dapat ditentukan dari
simpangan getarnya dengan menggunakan waktu perjalanannya. Maka diperoleh
persamaan simpangannya :
yp = A sin(ωt − kx)
Dengan :
yp = simpangan detik P (m)
A = Amplitudo (m)
ω = frekuensi sudut
k = bilangan gelombang
x = jarak titik ke sumber(m)
2. Fase dan Sudut Fase Gelombang
Fase gelombang dapat didefinisikan sebagai bagian atau tahapan
gelombang. Dari persamaan dapat dihitung sudut fase
θ = 2πφ(rad)
Dengan :
φ = fase gelombang
(Halliday, Fisika Dasar : 144)

2
1. Pemantulan Gelombang

Gambar 2. Pemantulan Gelombang

Untuk mengamati pemantulan gelombang dapat dilakukan dengan menempatkan


balok kaca atau logam pada tangki riak sebagai penghalang gelombang yang mempunyai
muka gelombang lurus. Sinar gelombang tersebut akan dipantulkan pada saat mengenai
dinding penghalang tersebut. Dalam pemantulan gelombang tersebut berlaku hukum
pemantulan gelombang yaitu :

 sudut datang gelombang sama dengan sudut pantul gelombang, dan


 gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak dalam satu bidang
datar
2. Pembiasan Gelombang
Pada pembiasan, gelombang yang mengenai bidang batas antara 2 medium,
sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan diteruskan atau dibiaskan. Gelombang
yang dibiaskan ini akan mengalami pembelokan dari arah semula tergantung pada
mediumnya. Pada medium kedua, cepat rambat gelombang mengalami perubahan dan
perubahan ini tergantung pada mediumnya. Dengan kata lain, pembiasan gelombang
adalah pembelokan arah lintasan gelombang setelah melewati bidang batas antara 2
medium yang berbeda.

3
Gambar 3. Pembiasan Gelombang

Pada gambar diatas, pembiasan cahaya dari medium udara dengan indeks bias n1
ke medium air yang memiliki indeks bias 𝑛2 . Menurut hukum Snellius tentang
pembiasan:

1. Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada satu garis bidang datar.
2. Sinar yang datang dari medium dengan indeks bias kecil ke medium dengan indeks
bias yang lebih besar dibiaskan mendekati garis normal dan sebaliknya.
3. Perbandingan nilai sinus sudut datang (sin i) terhadap sinus sudut bias (sin r) dari
suatu medium ke medium lainnya selalu tetap.

𝑛2 sin 𝑖
𝑛1 sin 𝑖 = 𝑛2 sin 𝑟 atau = sin 𝑟
𝑛1

(Serway, Fisika Sains dan Teknik :456).

3. Difraksi Gelombang

Peristiwa difraksi atau lenturan dapat terjadi jika sebuah gelombang melewati
sebuah sebuah celah sempit. Pada suatu medium yang serba sama, gelombang akan
merambat lurus, akan tetapi jika pada medium tersebut gelombang terhalang, bentuk dan
arah perambatannya dapat berubah.

4
Sebuah gelombang pada permukaan air merambat lurus. Kemudian gelombnag
tersebut terhalang oleh sebuah penghalang yang memiliki sebuah celah sempit.
Gelombang akan merambat melalui celah sempit. Celah sempit seolah-olah merupakan
sumber gelombang baru. Oleh karena itu, setelah melewati celah sempit gelombang akan
merambat membentuk lingkaran-lingkaran dengan celah sempit tersebut sebagai
pusatnya.

Gambar 4. Difraksi Gelombang

Jumlah difraksi tergantung pada ukuran lubang (celah) dan panjang gelombang
dari gelombang. Supaya difraksi dapat diamati, lebar celah dan panjang gelombang dari
gelombang harus dari urutan yang sama atau hampir sama. Jika panjang gelombang yang
jauh lebih besar atau lebih kecil dari lebar celah, jumlah difraksi yang diamati tidak akan
diproduksi. Difraksi cahaya melalui celah kecil dapat dianggap sebagai bukti sifat
gelombang dari cahaya. Beberapa percobaan yang paling terkenal di difraksi adalah
percobaan celah tunggal Young dan percobaan celah ganda Young. Difraksi kisi adalah
salah satu produk yang paling berguna berdasarkan teori difraksi. Hal ini digunakan
untuk memperoleh spektrum resolusi tinggi.

5
Gambar 5. Tangki Gelombang

Pada percobaan kali ini yang dilakukan adalah gelombang yang merambat di
dalam satu bidang datar, yaitu gelombamg pada permukaan air. Untuk keperluan itu
digunakan alat yang sengaja dibuat untuk mempelajari berbagai sifat penting gelombang
permukaan, khususnya gelombang dipermukaan air. Sifat-sifat yang akan
didemonstrasikan di antaranya perambatan dan pemantulannya seperti pada gelombang
linear. Juga akan ditunjukkan gejala gelombang yang disebut pembiasaan, difraksi dan
interferensi. Alat yang digunakan disebut tangki gelombang.

Pada dasarnya tangki gelombang terdiri atas tangki air yang dasarnya terbuat dari
kaca, motor listrik sebagai sumber getar yang diletakkan diatas papan penggetar dan akan
menggetarkan papan penggetar yang berupa plat atau keping untuk pembangkit
gelombang. Sebuah lampu diletakkan diatas tangki riak untuk menyinari permukaan air.
Di bawah tangki riak diletakkan plat putih yang nantinya dapat mengamati bentuk
gelombang pada permukaan air.

Sebelum membicarakan sifat gelombang maka perlu dipahami mengenai


pengertian front gelombang atau muka gelombang dan sinar gelombang apabila
menggunakan keping getar, maka permukaan air akan kita lihat garis lurus yang bergerak
ke tepi dan jika kita menggunakan pola penggetarnya, maka pada permukaan timbul
lingkaran-lingkaran yang bergerak ke tepi. Sekumpulan garis-garis atau lingkaran-

6
lingkaran itu yang dinamakan dengan front gelombang atau muka gelombang. Jadi muka
gelombang didefinisikan sebagai tempat sekumpulan titik yang mempunyai fase yang
sama pada gelombang. Muka gelombang dapat berbentuk garis lurus atau lingkaran.

Gambar 6. Bentuk muka gelombang

Tempat kedudukan titik yang mempunyai fase yang sama mempunyai jarak
1𝜆, 2λ, 3λ, … … dan seterusnya, sehingga jarak antar front gelombang yang saling
berdekatan sebesar 1𝜆 gambar diatas. Setiap gelombang merambat menurut arah tertentu.
Arah rambatan gelombang disebut dengan sinar gelombang. Sinar gelombang arahnya
selalu tegak lurus terhadap muka gelombang.

(Pudak Scientific : 21)

4. Interferensi Gelombang
Interferensi adalah fenomena di mana dua atau lebih gelombang saling
mempengaruhi untuk membuat gerakan yang dihasilkan pada suatu titik tertentu dalam
ruang. Interferensi sebagian besar dibahas untuk gelombang koheren (frekuensinya sama
dan beda fasenya tetap). Hal ini karena, untuk gelombang koheren, pola interferensi dapat
digambarkan secara matematis dengan cara yang sederhana. Ketika dua gelombang
dengan amplitudo yang sama mengganggu satu sama lain, amplitudo yang dihasilkan
pada titik campur dapat bervariasi dari nol sampai dua kali amplitudo. Interferensi dapat
diamati dalam setiap bentuk gelombang.

Ada dua sifat hasil interferensi gelombang, yaitu interferensi bersifat konstruktif
dan destruktif. Interferensi bersifat konstruktif artinya saling memperkuat, yaitu saat
kedua gelombang bertemu (berinterferensi) memiliki fase yang sama . Sama fase

7
maksudnya adalah selisi lintasanya sama dengan nol atau bilangan bulat kali panjang
gelombang λ. Interferensi konstruktif akan menghasilkan garis terang .

𝑑 sin 𝜃 = 𝑚𝜆 ; 𝑚 = 0,1,2,3, … …

Bilangan m disebut orde terang. Untuk m=0 disebut terang pusat, m=1 disebut
terang ke-1, dst. Karena jarak celah ke layar l jauh lebih besar dari jarak kedua celah d (l
>> d), dengan demikian
𝑝𝑑
= 𝑚𝜆
𝑙
Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang.
Sedangkan interferensi bersifat destruktif atau saling melemahkan jika kedua
gelombang bertemu dalam fase yang berlawana atau terjadi beda fase sebesar 180 0 yaitu
jika selisih lintasannya sama dengan bilangan ganjil kali setengah .

1
𝑑𝑠𝑖𝑛𝜃 = (𝑚 + ) 𝜆 ; 𝑚 = 1,2,3, ….
2

Bilangan m disebut orde gelap. Tidak ada gelap ke nol. Untuk m=1 disebut gelap
ke-1, dan seterusnya., maka :

𝑝𝑑 1
= (𝑚 + )𝜆
𝑙 2

Jarak antara dua garis terang yang berurutan sama dengan jarak dua garis gelap
berurutan. Jika jarak itu disebut Δp, maka

∆𝑝𝑑
=𝜆
𝑙

Gambar 7. Interferensi Gelombang

8
Interferensi terjadi pada 2 gelombang koheren yaitu gelombang yang memiliki
frekuensi dan beda fase yang tetap.
(Halliday, Fisika Dasar : 466).

D. Prosedur Percobaan
Persiapan Percobaan
a. Mempersiapkan tangki gelombang agar dapat digunakan pada percobaan ini.
b. Mengisi tangki gelombang dengan air bersih sampai kedalaman air kira-kira 1-1,5 cm
saja.
c. Mengamati berbagai gejala gelombang permukaan dan menjawab pertanyaan-
pertanyaan berkaitan dengan yang teramati pada gejala yang dilakukan.

Gambar 8. Tangki gelombang dengan bagian-bagiannya

Gelombang Lingkaran
a. Meneteskan setetes air ke tengah-tengah permukaan air dalam tangki gelombang lalu
mengamati yang terjadi pada permukaan air yang pada mulanya tenang.
b. Menjawab pertanyaan- pertanyaan berikut ini :
1) Adakah terjadi gangguan terhadap keseimbangan permukaan air? Apa
penyebabnya ?
2) Apa yang tampak pada permukaan air ketika tetes air mengenai permukaan itu ?
apa bentuknya ?
3) Adakah sesuatu yang tampak berjalan (merambat) ?

9
4) Dapatkah yang teramati itu disebut gelombang ? apa alasannya ?
5) Bagaimana arah rambatannya ?
6) Apa yang dapat disimpulkan dari bentuk yang teramati tersebut dikaitkan dengan
cepat rambat gelombang ?
c. Meletakkan pelat penghalang berbentuk pelat/bilah lurus didalam tangki gelombang
seperti pada Gambar 9. dan meneteskan lagi setetes air ditengah-tengah tangki.

Gambar 9. Tangki gelombang dengan pelat

d. Mengamati yang terjadi setelah gangguan (gelombang) mengenai permukaan


penghalang tadi, lalu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1) Dipantulkankah gelombang permukaan air itu jika mengenai penghalang ?
2) Apa bentuk gelombang pantulnya? Dari bentuk gelombang pantul itu, apa yang
dapat disimpulkan mengenai cepat rambat gelombang pantul ?
e. Lalu mendemonstrasikan gelombang malar (gelombang kontinu) berbentuk
lingkaran- lingkaran dengan menggunakan pembangkit riak lingkaran (Gambar 10)
yang frekuensinya dapat diatur, penghalang disingkirkan.

10
Gambar 10. Tangki gelombang dengan pembangkit riak lingkaran

f. Dengan menggunakan lampu penerang berstroboskop gelombang-gelombang


berjalan itu dapat dibuat seakan-akan diam. Pada keadaan seperti ini panjang
gelombangnya mudah diukur.
g. Mengamati yang disebut satu panjang gelombang dan mengukur panjang gelombang
dengan cara yang lebih teliti.

Gambar 11. Panjang gelombang

h. Mengamati lalu menskets (gambar kasar) bentuk gelombang-gelombangnya pada


Gambar 10. dan menandai yang disebut satu gelombang.
i. Mengukur perkiraan panjang gelombang yang diamati itu.
j. Memperlihatkan pengaruh frekuensi terhadap panjang gelombang dan menjawab
pertanyaan berikut ini :
1) Apa pengaruh frekuensi terhadap panjang gelombang ? (Apa yang terjadi pada
panjang gelombang jika frekuensi dinaikkan)?
k. Menghalangi rambatan gelombang-gelombang lingkaran malar itu dengan pelat
penghalang lurus seperti pada gambar 12.
l. Mengamati lalu menskets (gambar kasar) bentuk gelombang-gelombang datangnya
dan gelombang-gelombang pantulnya pada Gambar 12.

11
Gambar 12. Tangki gelombang dengan pelat penghalang lurus

m. Mengukur panjang gelombang-gelombang pantul dengan cara seperti yang dilakukan


di atas dan menjawab pertanyaan berikut :
1) Hampir sama atau sangat berbedakah panjang gelombang datang dengan panjang
gelombang pantulnya ?

Gelombang Datar

a. Melakukan percobaan gelombang datar dengan menggunakanpembangkit riak datar


(Gambar 13) dan gelombang akan dibangkitkan satu demi satu dengan menggerakkan
pembangkit riak dengan tangan.
Gelombang datar ialah gelombang yang muka-muka gelombangnya berbentuk lurus.

Gambar 13. Gelombang datar dengan pembangkit riak datar


b. Mengamati gelombang berjalan yang terjadi.

12
Pemantulan
c. Menghalangi gelombang berjalan itu dengan penghalang lurus, penghalang dipasang
sejajar dengan arah muka gelombang dan menjawab pertanyaan berikut :
1) Terjadikah pemantulan ? bagaimana arah pemantulannya ?
d. Mengubah arah penghalang misalnya seperti pada Gambar 14 dan mengarahkan
gelombang datar malar ke penghalang.
e. Mengamati dan menskets gelombang pantulnya lalu menjawab pertanyaan berikut:
1) Lebih kurang hampir sama atau sangat berbedakah panjang gelombang pantul
dengan panjang gelombang datang ?
2) Bagaimana arah muka gelombang jika dibandingkan dengan arah pemantul ?
f. Mendiskusikan jawaban dari pertanyaan di atas dengan anggota kelompok.
g. Mengganti penghalang lurus dengan penghalang melingkar (melengkung),
permukaan cekungnya mengarah ke sumber gelombang seperti pada Gambar 14.

Gambar 14. Tangki gelombang dengan penghalang melingkar

h. Mengamati bentuk gelombang pantulnya, lalu menskets muka-muka gelombang dan


arah-arah gelombang pantulnya pada Gambar 14. Kemudian menjawab pertanyaan
berikut :
1) Berbentuk apa muka-muka gelombang pantulnya ?
2) Bagaimana arah gelombang pantulnya?
i. Mendiskusikan jawaban dari pertanyaan di atas dengan anggota kelompok.
j. Mengubah kedudukan penghalang lengkung tadi menjadi penghalang cembung
seperti pada Gambar 15.

13
Gambar 15. Tangki gelombang dengan penghalang cembung
k. Mengamati gelombang pantulnya, lalu menskets muka-muka gelombang dan arah-
arah gelombang pantulnya pada Gambar 15. Kemudian menjawab pertanyaan berikut:
1) Bagaimana arah gelombang pantul ?
l. Mendiskusikan jawaban dari pertanyaan di atas dengan anggota kelompok.

Pembiasan Gelombang

a. Meletakkan sepotong balok kaca (disebut balok pembias) di bawah permukaan air
didalam tangki, salah satu sisi balok diatur sejajar dengan pembangkit riak datar
seperti gambar 16.Keberadaan balok ini menyebabkan sebagian kedalaman
(ketebalan) air berkurang. Air di atas balok menjadi dangkal.
b. Membangkitkan gelombang datar pada permukaan air, gelombang mula-mula
melewati air yang dalam, kemudian air yang dangkal.
c. Mengamati yang terjadi, terutama ada atau tidak adanya perubahan panjang
gelombang, lalu menjawab pertanyaan berikut :
1) Terjadikah perubahan panjang gelombang ketika gelombang melintasi perbatasan
antara air yang dalam dan air yang dangkal ? Jika “ya” menjadi bagaimana
panjang gelombang pada air yang dangkal ?

14
Gambar 16. Tangki gelombang dengan balok pembias
d. Memutar balok pembias sehingga satu sisinya miring (tidak tegak lurus) terhadap
arah datangnya gelombang seperti pada gambar 17.

Gambar 17. Tangki gelombang dengan balok pembias dimiringkan


e. Mengamati yang terjadi, terutama arah dan panjang gelombang ditempat yang
dangkal, dibandingkan dengan arah dan panjang gelombang ditempat yang dalam.
Lalu menjawab pertanyaan berikut :
1) Adakah terjadi perubahan panjang gelombang? Jika “ya”, menjadi bagaimana
panjang gelombang pada air yang dangkal dan ke mana arahnya ?
2) Terjadikah perubahan arah rambatan gelombang? Jika “ya”, bagaimanakah kira-
kira arah gelombang setelah melintasi perbatasan ?
f. Mendiskusikan jawaban dari pertanyaan di atas dengan anggota kelompok.
g. Membuat sketsa bentuk (lebih kurang) muka-muka gelombang di kedua kedalaman
air tersebut pada Gambar 17. dan arah rambatan gelombang datang dan gelombang
pantul.

15
Lenturan (Pelengkungan) atau Difraksi Gelombang
a. Menghalangi perambatan gelombang datar menggunakan penghalang lurus seperti
pada Gambar 18.

Gambar 18. Tangki gelombang dengan penghalang lurus


b. Mengamati dengan teliti yang terjadi pada muka-muka gelombang setelah gelombang
melewati penghalang. Lalu membuat sketsa kasarnya pada Gambar 18. mengenai
bentuk muka-muka gelombang setelah melewati penghalang.
c. Gelombang datar dilewatkan ,melalui celah yang agak lebar (kurang lebih 5cm)
d. Mengamati dengan teliti yang terjadi pada muka-muka gelombang setelah gelombang
melewati penghalang. Lalu membuat sketsa kasarnya mengenai bentuk muka-muka
gelombang setelah melewati penghalang.
e. Mempersempit celah menjadi kira-kira 1cm
f. Mengamati dengan teliti yang terjadi pada muka-muka gelombang setelah gelombang
melewati penghalang. Lalu membuat sketsa kasarnya mengenai bentuk muka-muka
gelombang setelah melewati penghalang.
g. Mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman sekelompok.

Interferensi dua sumber gelombang koheren

a. Memasang pembangkit riak lingkaran ganda. Kedua pembangkit ini dipasang pada
satu sumber getaran. Dengan cara ini getaran kedua pembangkit riak ada dalam
keadaan koheren, frekuensinya sama dan beda fase tetap.
b. Mengamati interferensi antara kedua gelombang itu.
c. Mengenali daerah yang tampak tenang, tidak beriak. Di sini interferensi saling
melemahkan atau meniadakan.

16
d. Mengenali daerah yang tampak beriak. Di sini interferensi saling menguatkan.
e. Mengamati hasil pengamatan dengan anggota kelompok

Gambar 19. Hasil interferensi dua gelombang koheren

E. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan gelombang berjalan, pembiasan, difraksi dan interferensi pada
bidang/permukaan.
Gelombang Lingkaran

Gambar 20
Pada permukaan airyang seimbang terjadi gangguan akibat tetesan air yang diberikan.
Hal yang tampak ketika tetesan air mengenai permukaan air adalah gelombang yang

17
berbentuk lingkaran. Itu terjadi karena sumber atau gangguan yang diberikan berupa
lingkaran. Pada gambar telihat gelombang tersebut merambat ke segala arah.

Gambar 21
Ketika diteteskan setetes air ke permukaan air tenang yang diberi penghalang, maka
gelombang yang merambat ke segala arah saat mengenai penghalang/bilah dipantulkan
kembali. Yang mana gelombang pantulnya berbentuk setengah lingkaran.

Gambar 22
Permukaan air yang tenang diberi pembangkit maka terbentuklah gelombang lingkaran
yang kontinu. Dalam percobaan ini terlihat hubungan antara panjang gelombang λ
dengan frekuensi. Jika frekuensi yang digunakan diperbesar terlihat bahwa panjang
gelombang yang dihasilkan kecil dan sebaliknya jika frekuensi yang digunakan kecil

18
maka panjang gelombang yang dihasilkan besar. Karena frekuensi dan panjang
1
gelombang berbanding terbalik𝑓~ .

Gambar 23
Saat permukaan air menggunakan pembangkit riak diberi bilah penghalang lurus, maka
terbentuk gelombang kontinu yang dipantulkan. Pada gambar, terlihat gelombang kontinu
berasal dari pembangkit riak yang digunakan. Karena disini menggunakan bilah
penghalang lurus, maka gelombang dipantulkan yang besar panjang gelombangnya sama
dengan gelombang datang.

Gelombang datar

Gambar 24

19
Pada gambar terlihat gelombang datar yang berasal dari pembangkit riak datar. Muka
gelombang yang dihasilkan berbentuk lurus karena sumber yang digunakan juga
berbentuk lurus.

Pemantulan

Gambar 25
Pada gambar terlihat gelombang datar kontinu yang terbentuk akibat pembangkit riak
datar. Karena adanya penghalang lurus, gelombang tersebut dipantulkan kembali. Yang
mana arah pantulnya tegak lurus dengan muka gelombang.

Gambar 26
Pada tangki gelombang diletakkan enghalang melingkar yang bagian cekungnya
diletakkan di depan sumber gelombang sehingga gelombang datar dipantulkan kembali.

20
Gelombang yang dipantulkan berbentuk lingkaran. Hal ini disebabkan gelombang lurus
dikumpulkan pada pusat kelengkungan panghalang, sehingga pada saat mengenai sisi
lengkung penghalang gelombang lurus berubah menjadi sumber seperti titik yang mana
sumber titik menghasilkan gelombang lingkaran.

Gambar 26
Ketika kedudukan penghalang cekung diubah menjadi cembung sehingga bagian
cembung penghalang diletakkan di depan sumber gelombang. Penghalang memantulkan
gelombang yang berlawanan arah dengan gelombang datang. Gelombang pantul tersebut
berbentuk setengah lingkaran seperti yang terlihat pada gambar 26.

Pembiasan gelombang

Gambar 27
Saat balok pembias diletakkan di permukaan air pada tangki gelombang. Pada gambar
sebelah kiri balok pembias diletakkan sejajar dan pada gambar sebelah kanan balok
pembias agak dimiringkan. Dengan pemberian balok kaca tersebut menyebabkan
21
sebagian kedalaman air berkurang dan air yang berada di bawah balok menjadi dangkal.
Setelah gelombang dari pembangkit riak mengenai balok kaca maka gelombang yang
melewati bidang batas balok pembias dengan air terlihat
dibelokkan/dibiaskan dimana muka gelombangnya menjadi lebih rapat.Hal
ini menunjukkan adanya perubahan panjang gelombang dimana panjang gelombang
pada air yang dalam adalah besar dan cepat rambatnya juga cepat sedangkan pada air
yang dangkal panjang gelombangnya akan semakain kecil/ rapat cepat rambat
gelombangnya juga semakin lambat.

Difraksi gelombang

Gambar 28
Pada saat pembangkit riak datar menghasilkan gelombang dan mendekati penghalang ,
maka tidak terjadi difraksi, karena difraksi terjadi terhadap celah, sedangkan pada
gelombang yang mengenai penghalang hanya berupa plat , maka yang terjadi adalah
pemantulan gelombang dan gelombang yang tidak mengenai plat akan diteruskan.

22
Gambar 29
Saat gelombang datang melewati celah maka gelombang tersebut akan mengalami
difraksi. Sehingga terbentuk gelombang baru seolah-olah celah sempit sebagai sumber
gelombang baru tersebut. Pada gambar sebelah kiri diletakkan penghalang dengan celah
dengan lebar ± 5 cm dan pada gambar sebelah kanan dengan celah sempit kira-kira 1 cm.
Gelombang aterlihat lebih jelas ketika melewati celah lebih sempit.

Interferensi dua sumber gelombang koheren

Gambar 30
Saat pembangkit riang lingkaran ganda dipasang pada tangki gelombang terbentuklah
interferensi dua gelombang yang koheren. Koheren maksudnya adalah dua gelombang
yang memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang sama dan beda fasenya tetap.

F. Pembahasan

Pada percobaan pertama mengenai gelombang lingkaran, pada saat permukaan air
yang tenang diberi gangguan berupa tetesan air maka akan dibentuk gelombang yang
berbentuk lingkaran . Hal ini dikarenakan sumber gangguan berupa lingkaran, dimana
tetesan air adalah salah satu bentuk lingkaran. Ketika diberi penghalang maka gelombang
tersebut akan dipantulkan dan gelombang pantul yang terbentuk adalah setengah
lingkaran. Permukaan air pada tangki gelombang diberi pembangkit riak sehingga
terbentuk juga gelombang melingkar yang kontinu. Ketika frekuensi nya diperbesar maka
terbentuk gelombang dengan panjang gelombangnya kecil dan sebaliknya.

23
Selanjutnya kami menggunakan pembangkit riak datar sehingga gelombang yang
dihasilkan adalah gelombang datar yang kontinu. Yaitu gelombang yang muka-muka
gelombangnya berbentuk lurus. Ketika diberi penghalang maka terjadi pemantulan
gelombang datar yang panjang gelombangnya sama tetapi arahnya berlawanan.
Kemudian kami mengganti penghalangnya dengan penghalang melingkar dengan
kedudukan lengkungnya mengarah ke sumber gelombang. Hal ini disebabkan gelombang
lurus dikumpulkan pada pusat kelengkungan panghalang, sehingga pada saat mengenai
sisi lengkung penghalang gelombang lurus berubah menjadi sumber seperti titik yang
mana sumber titik menghasilkan gelombang lingkaran. Ketika penghalang kedudukan
cembungnya diarahkan ke sumber gelombang maka dihasilkan pemantulan gelombang
berbentuk setengah lingkaran.

Saat balok pembias diletakkan di permukaan air dalam tangki gelombang maka
air yang berada di bawah balok menjadi dangkal. Saat gelombang dari pembangkit riak
mengenai balok kaca maka gelombang yang melewati bidang batas balok
pembias dengan air terlihat dibelokkan/dibiaskan dimana muka
gelombangnya menjadi lebih rapat.sehingga panjang gelombang pada air
yang dalam akan lebih besar dibandingkan panjang gelombang pada air yang
dangkal.

Difraksi gelombang hanya terjadi pada gelombang yang melewati


celah sempit. Sedangkan pada gelombang yang mengenai penghalang hanya berupa
plat , maka yang terjadi adalah pemantulan gelombang dan gelombang yang tidak
mengenai plat akan diteruskan.

Sumber gelombang diberikan melalui pembangkit riak ganda sehingga terbentuk


interferensi dua gelombang yang koheren. Daerah yang tampak beriak adalah daerah
interferensi yang saling menguatkan dan daerah yang tidak beriak adalah daerah
interferensi saling melemahkan.

24
G. Kesimpulan
1. Suatu gelombang yang sumbernya berbentuk melingkar maka akan menghasilkan
gelombang melingkar dan jika sumbernya berbentuk lurus maka akan dihasilkan
gelombang datar berbentuk lurus juga. Ketika mengenai penghalang, gelombang akan
dipantulkan yang arhnya berlawanan dengan gelombang datang tetapi panjang
gelombangnya sama.
2. Pembiasan gelombang terjadi apabila gelombang melewati medium yang berbeda.
Difraksi gelombang adalah pembelokan gelombang yang disebabkan oleh adanya
penghalang berupa celah. Jika penghalang celah yang diberikan lebar, difraksi tidak
begitu jelas terlihat. Jika celah penghalang sempit, difraksi gelombang tampak
jelas.Interferensi adalah penggabungan secara superposisi dua buah gelombang yang
koheren. Dari interferensi kedua gelombang muncul adanya gelombang yang
diperkuat sehingga disebut sebagai interferensi maksimum dan ada yang melemah
yang disebut dengan interferensi minimum.

25
DAFTAR PUSTAKA

Halliday.2005. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Pundak Scientific. Panduan Percobaan Siswa. Semarang : Multi Cipta

Serway, Jewett.2009. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Salemba Teknika.

26

Anda mungkin juga menyukai