Jurnal Fisika Massa Jenis
Jurnal Fisika Massa Jenis
Jurnal Fisika Massa Jenis
PENDAHULUAN
Setiap benda atau zat yang ada dalam alam semesta ini memiliki massa jenis
sendiri yang berbeda satu sama lain. Ukuran kerapatan ini berbeda-beda untuk
setiap zat baik yang berwujud padat, cair, maupun gas. Juga seringkali banyak di
jumpai dalam kehidupan sehari-hari bahwa benda-benda yang berada di lingkungan
dalam sekitar kita memiliki bentuk yang tidak beraturan. Sehingga sulit untuk
melakukan penghitungan atau pengukuran terhadap massa jenis yang terkandung
dalam benda atau subyek yang diteliti. Meski masa jenis pada suatu zat tertentu
dapat diketahui dengan melakukan penghitungan atau pengukuran secara langsung,
namun pada beberapa kasus tidak demikian.
Pada praktikum ini akan dilakukan penentuan massa jenis pada suatu benda
atau zat padat dengan bentuk teratur. Hal ini dilakukan untuk mengatasi penentuan
massa jenis suatu benda atau zat yang tidak dapat dilakukan perhitungan secara
langsung. Sehingga dalam praktikum ini akan menggunakan 2 metode yang saling
berkaitan dalam menentukan massa jenis benda atau zat yang terkandung. Metode
pertama dengan melakukan pengukuran secara langsung dengan menggunakan alat
bantu seperti jangka sorong, micrometer sekrup, neraca ohaus, dan neraca analitis.
Sedangkan pada metode kedua menggunakan pengukuran melalui dimensinya
dengan kemudian melakukan penngukuran pada volumenya melalui rumus atau
formula terhadap bentuk benda atau zat yang terkait. Demikian dengan
menenggelamkannya ke dalam zat cair kemmudian pengukuran dilakkukan dengan
menghitung selisih antara volume zat cait sebelum dan sesudah dimasukan benda ke
dalamnya.
Dalam massa jenis benda atau zat merupakan suatu kerakteristik mendasar
yang dimiliki suatu zat. Massa jenis di definisikan dengan massa per satuan volume.
Suatu benda atau zat yang homogen materialnya dengan massa (m) dan memiliki
volume (v), maka densitas p adalah :
P= m/V……………………………………………………………………………..(1)
Karena diketahui P adalah massa jenis (Kg/m³, m adalah massa (Kg), dan V
adalah volume (m³).
Besaran massa jenis bias disebut juga densitas, begitu pula massa jenis pada
benda yang berbentuk plat dinyatakan dalam satuan massa per luas, dalam satuan
SI dinyatakan kg/m kuadrat. Jika plat itu bermasa m, dan luas A, massa jenis nya
dinyatakan:
P=m/A……………………………………………………………………………...(2)
(Ainiyah, 2018)
2.2 Massa
Semua satuan massa didasari dengan satuan (kg). Kilogram standar terbuat dari
logam campuran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa massa adalah sebuah besaran
yang membari pengaruh pada kelakuan benda.Sehingga setiap benda memiliki sifat
menahan terhadap perubahan gerak yang lebih besar, karena semakin besar massa
benda tersebut. Sifat menahan itu disebut juga inersia atau malas, jadi semakin
besar massa benda tersebut jadi semakin pula inersia diubah gaya benda tersebut.
(Jati, 2013).
2.3 Volume
(Jati, 2013)
(Suwarto, 2008)
Suatu alat untuk melakukan pengukuran panjang dengan ketelitian 0,1 mm dan
terdiri atas dua pasang rahang merupakan pengertian alat jangka sorong. Pasangan
pertama pada rahang jangka sorong berfungsi berfungsi mengukur diameter dalam.
Untuk pasangan rahang kedua berfungsi untuk mengukur diameter luar tehadap
obyek benda. Terdapat dua jenis sorong yaitu digital dan analog. Untuk jangka
sorong analog menentukan ukuran panjang benda dan jangka sorong digital untuk
mengukur benda pengamatan kemudian terlihat pada LCD.
(Suwarto, 2008).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.1 Alat
3.1.2 Bahan
1. Balok
2. Silinder
3. Kelereng besar
4. Kelereng kecil
2. Menimbang massa benda (Balok, silider, kelereng, dan batu kerikil) dengan
neraca ohaus dan mencatatnya.
3. Menaruh benda (Balok, silinder, kelereng dan batu kerikil) pada mikrometer
skurp atau janngka sorong kemudain mengkencangkan alat tersebut
5. Mengkali skala nonius alat tersebut jika jangka sorong dikali 0,1 mm dan
mikrometer skrup 0,01mm
PERLAKUAN PENGAMATAN
Massa Balok
Langkah pertama menimbang
massa benda dengan
Massa Silinder
menggunakan neraca ohaus
Massa Kelereng Besar
V Kelereng Besar
Mengukur volume zat padat Balok P :
dengan metode yang berbeda dan L:
mengukur diameter dengan T:
menggunakan jangka sorong atau
icrometer sekrup Silinder Tinggi :
Diameter :
Bola Diameter :
2 33,42 30 34 4 8,355
3 35,26 25 30 5 7,052
2 43,35 30 35 5 8,67
3 43,34 25 30 5 8,668
3 2,5 25 26 1 2,5
3 5,11 25 27 2 2,555
4.2.1 Pembahasan kedua
Silinder 1 D T 0.048
9,15 31,6
Kelereng 1 D 0,2096
besar
2 15,25 0,144
3 16,04 0,2096
15,25
3 12,13 8,407
4.4 Pembahasan
Pertama kali yang dilakukan dalam percobaan massa jenis kali ini yaitu menimbang
semua benda dengan neraca ohaus untuk menentukan suatu massa masing-masing
benda pastikan tidak ada benda lain selain benda yang akan ditimbang di dalam
neraca ohaus. Setelah mengetahui massa masing-masing benda selanjutnya
dilakukan pengukuran volume benda yang pertama secra langsung yaitu dengan
menggunakan gelas ukur dan setelah mengetahui semua volume benda kemudian
yang kedua secara tidak langsung yaitu masing-masing benda diukur terlebih dahulu
dengan menggunakan jangka sorong.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang tinggi dan lebar dan
mempunyai nilai tingkat ketelitian 0,05 untuk jangka sorong dibawah 30 cm
sedangkan yang di 30 cm mempunyai tingkat ketelitian 0,01
3. Nilai dari hasil pengukuran massa jenis padat dengan 3 metode hasilnya tidak
berubah