Jurnal M1
Jurnal M1
Jurnal M1
(1)
I. PENDAHULUAN
Fa = f.Vf.g
(4)
Dengan,
V=plt
(2)
Dengan,
V = volume balok (m)
p = panjang balok (m)
l = lebar balok (m)
t = tinggi balok (m)
Pada saat balok ditimbang udara dengan berat wu ternyata
berat benda saat diukur dalam zat air wa beratnya lebih kecil.
Menurut hukum Archimedes bahwa Sebuah benda yang
tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida
diangkat keatas oleh sebuah gaya yang sama dengan berat
fluida yang dipindahkan[3].
Fa = w u w a
(3)
Dengan,
(5)
Dengan,
b = massa jenis benda (kg/m)
c= massa jenis fluida (kg/m)
Vb = Volume benda seluruhnya (m)
Vc = Volume benda yang tercelup (m)
(7)
Jadi, jika massa jenis benda lebih besar daripada massa
jenis zat cair, benda akan tenggelam[4].
d. Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
massa jenis zat cair. Proses pengukuran massa jenis zat cair
menggunakan hidrometer dilakukan dengan cara
memasukkan hidrometer ke dalam zat cair tersebut. Angka
yang ditunjukkan oleh hidrometer telah dikalibrasi sehingga
akan menunjukkan nilai massa jenis zat cair yang diukur[5].
Berikut ini prinsip kerja hidrometer :
Fa =
(6)
Seperti pada gambar, seluruh benda masuk kedalam
zat
cair sehingga volume benda sama dengan volume zat cair
yang dipindahkan. Oleh karena itu, untuk kasus melayang,
massa jenis benda dan massajenis zat cair adalah sama[4].
c. Benda Tenggelam
Benda tenggelam terjadi karena gaya berat benda yang
lebih besar daripada gaya tekan keatas. Benda yang
tenggelam akan menyentuh dasar tabung, seperti yang
terlihat pada Gambar 4.
f .Vf. g
w hidrometer
= m.g
Dengan,
Fa = gaya keatas (N)
(8)
4
angkat yang besarnya sama dengan volume udara yang
dipindahkan oleh benda tersebut[5].
Sebuah benda yang rapat massa rata-ratanya kurang dari
rapat massa rata-rata suatu zat cair, sebagian mungkin
mengapung diatas permukaan zat air dan sebagian
tenggelam dibawahnya. Tetapi dalam hal kapal, sembarang
mengapung saja belumlah memenuhi syarat yaitu kapal
harus mengapung tegak lurus dengan keseimbangan yang
stabil tanpa dapat terbalik.
III. METODE PERCOBAAN
Gambar 5. Hidrometer
Oleh karena volume fluida yang dipindahkan oleh
hidrometer sama dengan luas tangkai hidrometer dikalikan
dengan tinggi yang tercelup maka dapat dituliskan :
(A h ) = m
f
(9)
Dengan,
m = massa hidrometer (kg)
A = luas tangkai (m)
hf = tinggi hidrometer yang tercelup dalam zat cair (m)
f = massa jenis fluida (kg/m)
Hidrometer digunakan untuk memeriksa muatan
akumulator mobil dengan cara membenamkan hidrometer
kedalam larutan asam akumulator. Massa jenis asamuntuk
muatan akumulator penuh kira-kira = 1,25 kg/m dan
mendekati 1 kg/m untuk muatan akumulator kosong.
e. Balon Udara
Balon udara panas pertama kali diterbangkan pada
tanggal 21 November 1783. Udara panas dalam balon
memberikan gaya angkat karena udara panas didalam balon
lebih ringan daripada udara diluar balon.
Gambar 9. Gelas ukur
5
melakukan pengukuran, maka tidak ada identifikasi
variabelnya.
Untuk kegiatan kedua menggunakan tiga jenis variabel
yaitu untuk variabel manipulasinya adalah mengubah massa
benda dengan cara mengukur benda menggunakan neraca
digital yang digunakan yaitu 3 buah batu yang berbeda .
Variabel responnya yaitu mengukur massa jenis benda ( )
melalui massa benda, volume benda, dan volume akhir benda
dengan gelas ukur. Variabel kontrolnya adalah menjaga
volume awal zat air yang digunakan agar tetap yaitu sebesar
(40,0 x 10-6 5 x 10-7) m3.
Untuk kegiatan ketiga menggunakan tiga jenis variabel
yaitu
untuk variabel manipulasinya adalah mengubah massa benda
dengan cara mengukur benda menggunakan neraca digital
yang digunakan yaitu 3 buah batu yang berbeda. Variabel
responnya yaitu mengukur volume zat air yang dipindahkan,
mengukur berat benda diudara dan berat benda didalam air
dengan menggunakan neraca pegas. Dan variabel kontrolnya
yaitu volume awal zat air yang digunakan agar tetap yaitu
sebesar (40,0 x 10-6 5 x 10-7) m3
Percobaan ini dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan
percobaan. Untuk kegiatan pertama yaitu mengukur massa
jenis zat padat bentuk kontinu. Pertama, menimbang massa
balok dengan menggunakan neraca digital. Kedua, mengukur
volume
balok
dengan
mengukur
variabel-variabel
penyusunnya dengan menggunakan mistar beberapa kali.
Ketiga, mengukur volume balok dengan menggunakan jangka
sorong dan mikrometer sekrup.
Untuk kegiatan kedua yaitu mengukur massa jenis zat padat
bentuk tak kontinu. Pertama, merencanakan eksperimen untuk
mengukur massa massa jenis batu yang bentuknya tidak
kontinu. Kedua, menimbang massa batu kecil, batu sedang,
dan batu besar dengan menggunakan neraca digital. Ketiga,
mengukur volume awal air dan volume air setelah dimasukkan
batu.
Sedangkan untuk kegiatan ketiga yaitu menggunakan batu
yang massanya berbeda diukur dengan neraca pegas untuk
mengukur berat batu diudara dan berat benda didalam air,
serta mengukur volume zat cair yang dipindahkan agar sesuai
dengan prinsip hukum Archimedes. Pertama, mengisi gelas
berpancuran dengan air hingga 40 mL. Kedua, mengukur berat
batu diudara dengan neraca pegas dan catat hasil pengukuran
pada tabel data. Ketiga, masukkan batu kedalam zat cair,
kemudian catat berat batu yang terukur oleh neraca pegas dan
volume zat cair yang dipindahkan. Keempat, mengulangi
langkah pertama sampai dengan lankah ketiga dengan massa
dan volume batu tercelup yang berbeda.
Pengukuran
(m 110-4) kg
(V1 510-7) m3
(V2 510-7) m3
61,7
40,0 10-6
62,0 10-6
70,0
40,0 10-6
68,0 10-6
80,3
40,0 10-6
69,0 10-6
Mistar
Jangka
Sorong
Mikromete
r
No.
( p 510-4 )m
( l 510-4 )m
(t 510-4)m
1,80 10-2
1,80 10-2
1,80 10-2
1,80 10-2
1,80 10-2
1,80 10-2
1,80 10-2
1,80 10-2
1,80 10-2
No.
( p 110-5 )m
( l 110-5 )m
(t 110-5)m
1,900 10-2
1,900 10-2
1,900 10-2
1,900 10
-2
1,900 10
-2
1,900 10-2
1,900 10-2
1,900 10-2
1,900 10-2
No.
( p 510-5 )m
( l 510-5 )m
(t 510-5)m
1,837 10-2
1,837 10-2
1,837 10-2
1,837 10-2
1,837 10-2
1,837 10-2
1,837 10-2
1,837 10-2
1,837 10-2
No.
( wu 510-2) N
(w a 510-2) N
(V1 510-7 ) m3
0,75
0,10
22,0 10-6
0,80
0,50
28,0 10-6
1,25
0,65
29,0 10-6
No.
Alat Ukur
Mistar
9,43 103
Jangka sorong
8,93 103
Mikrometer
9,24 103
(kg/m3)
V=plt
Dari tabel diatas dapat diperoleh massa jenis benda bentuk
kontinu. Oleh karena massa benda terdiri dari balok yang
sama, maka dapat diukur massa jenis balok berdasarkan alat
No.
Alat Ukur
Batu 1
2,80 103
Batu 2
2,50 103
Batu 3
2,76 103
(kg/m )
V = V2 V1
Dari tabel diatas dapat diperoleh massa jenis benda bentuk
tak kontinu. Oleh karena massa benda terdiri dari tiga buah
batu yang berbeda, maka dapat diukur massa jenis batu-batu
tersebut dengan menggunakan gelas ukur. Pada batu pertama
besar massa jenisnya yaitu 2,80103 kg/m3, Pada batu kedua
besar massa jenisnya yaitu 2,50103 kg/m3, sedangkan batu
ketiga besar massa jenisnya yaitu 2,76103 kg/m3.
Tabel 6. Hasil perhitungan berdasarkan hukum Archimedes
(kegiatan 3)
No.
(Fa =
wu - wa) N
(Fa =
f.Vf.g) N
0,65
21,5610-2
0,30
27,4410-2
0,60
28,4210-2
7
Pada kegiatan ketiga dapat digunakan persamaan secara
teoritis:
Fa = w u - w a
Dan digunakan persamaan secara percobaan:
Fa = f.Vf.g
Dari tabel diatas dapat diperoleh hubungan antara rapat
massa gaya dengan gaya keatasnya terhadap benda dengan
volume tertentu. Pada hasil pengukuran menggunakan
persamaan teroritis yaitu pada batu pertama besar gaya
keatasnya sebesar 0,65 N, pada batu kedua besar gaya
keatasnya sebesar 0,30 N, dan pada batu ketiga besar gaya
keatasnya sebesar 0,60 N.
Pada hasil pengukuran menggunakan persamaan percobaan
yaitu pada batu pertama besar gaya keatasnya sebesar
21,5610-2 N, pada batu kedua besar gaya keatasnya sebesar
27,4410-2 N, dan pada batu ketiga besar gaya keatasnya
sebesar 28,4210-2 N.
V. SIMPULAN
Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa
pada kegiatan pertama mengukur massa jenis benda zat padat
bentuk kontinu yang terdiri dari balok yang sama dengan
menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup,
nilai massa jenisnya dapat ditentukan berdasarkan alat
ukurnya. Pada kegiatan kedua mengukur massa jenis zat padat
bentuk tak kontinu yang terdiri dari tiga buah batu yang
berbeda dengan menggunakan gelas ukur untuk menghitung
nilai massa jenis pada tiga buah batu yang berbeda massanya
yaitu dengan mencelupkan batu kedalam gelas ukur yang
berisi air 40 mL, sehingga volume awal air menjadi
bertambah. Sedangkan pada kegiatan ketiga menentukan
hubungan antara rapat massa zat cair dengan gaya keatasnya
terhadap benda dengan volume tertentu. Pada hasil
pengukuran menggunakan persamaan teroritis dan persamaan
percobaan.
Adapun hubungan antara rapat massa gaya dengan gaya
keatasnya terhadap benda dengan volume tertentu yaitu gaya
keatas suatu benda yang dicelupkan dalam zat cair berbanding
lurus dengan massa jenis dan volume benda yang tercelupnya.
Berat balok yang ditimbang diudara lebih besar daripada berat
balok yang ditimbang didalam air.
Adapun hasil yang diperoleh selama percobaan yaitu adalah
pada kegiatan pertama {(9,43103 510-4) kg/m; (8,93103
510-4) kg/m; (9,24103 510-4) kg/m; pada kegiatan
kedua {(2,80103 510-4) kg/m; (2,50103 510-4) kg/m;
(2,76103 510-4) kg/m; dan pada kegiatan ketiga {(0,65 N;
0,30 N; 0,60 N) dan (21,5610-2 N; 27,4410-2 N; 28,4210-2
N)} untuk ketiga kegiatan secara berturut-turut. Dari seluruh
hasil percobaan dapat dikatakan bahwa hasil yang diperoleh
telah sesuai dengan rumusan hipotesis yang digunakan sebagai
acuan dalam melakukan percobaan ini.
[2]
[3]
[4]
[5]