Jurnal Gea

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU IBU

DALAM PENANGANAN DIARE PADA ANAK


USIA 0-5 TAHUN

Atik Pramesti W 1, Dwi Ayu Nurya Faradevy 2, Fany Anitarini 3


STIKes Banyuwangi Jl. Letkol Istiqlah No. 109 Banyuwangi
[email protected]

ABSTRAK
Permasalahan kesehatan yang banyak terjadi pada anak-anak salah satunya adalah diare. Anggota
keluarga yang paling dekat dengan balita adalah ibu sehingga ibu dituntut terampil dalam
penanganan diare pada anak. Upaya untuk meningkatkan perilaku ibu dalam merawat balita sakit
adalah melalui pendidikan kesehatan . Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas pendidikan
kesehatan terhadap perilaku ibu dalam penatalaksanaan diare pada anak usia 0-5 Tahun. Penelitian
ini menggunakan pre experimental one group pra-post test design. Sampel penelitian ini adalah
seluruh ibu yang mempunyai anak usia 0-5 tahun penderita diare dengan tanpa dehidrasi dan
dehidrasi ringan/sedang berjumlah 38 responden yang diambil dengan teknik Purposive Sampling.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa setelah diberikan perlakuan pengetahuan ibu meningkat
sejumlah 21 responden, sikap ibu tetap sejumlah 20 responden, tindakan ibu meningkat sejumlah
38 responden. Uji Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan ada perbedaan antara sebelum dan
sesudah intervensi dilihat dari pengetahuan, sikap dan tindakan ibu dengan nilai p = 0,000.
Pendidikan kesehatan mengenai penatalaksanaan diare secara dini merupakan metode yang efektif
dalam upaya meningkatkan perilaku ibu dalam penatalaksanaan diare pada anak selama di rumah.
Metode pendidikan kesehatan ini dapat dikembangkan oleh tenaga kesehatan yang ada di
puskesmas maupun kader-kader posyandu sehingga angka kematian anak akibat dehidrasi karena
diare berkurang.

Kata kunci : Pendidikan kesehatan, diare, perilaku ibu

ABSTRACT
One of health problems that many occur in children is diarrhea. The closest family member to a
toddler is the mother so that the mother is required to be skilled in handling diarrhea in children.
The effort to improve maternal behavior in caring for toddlers paints through health education.
This study aims to analyze the effectiveness of health education on maternal behavior in the
management of diarrhea in children aged 0-5 years. This study used pre experimental one group
pre-post test design. The samples of this study were all mothers who had children aged 0-5 years
with diarrhea with no dehydration and mild / moderate dehydration amounted to 38 respondents
taken with Purposive Sampling technique. The result of data analysis showed that after giving
treatment, the mother's knowledge increased by 21 respondents, mother's attitude remained 20
respondents, mother's action increased by 38 respondents. Wilcoxon Signed Ranks Test shows
there is difference before and after intervention seen from knowledge, attitude and action of mother
with value p = 0,000. Health education on diarrhea management earlieris an effective method of
improving maternal behavior in the management of diarrhea in children during at home. The
method of health education can be developed by health workers in the health center and posyandu
cadres so that the child mortality due to dehydration because of diarrhea can be reduced.

Keywords : health education, diarrhea, mother behaviour

PENDAHULUAN Indonesia 1. Penyakit diare masih menjadi


Permasalahan kesehatan yang banyak salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
terjadi pada anak-anak salah satunya adalah penting karena merupakan penyumbang
diare 9. Diare masih merupakan salah satu ketiga angka kesakitan (morbiditas) dan
masalah kesehatan utama di Indonesia, dan kematian (mortalitasnya) anak di berbagai
15
termasuk dalam 10 penyakit terbanyak di negara termasuk Indonesia .Upaya

Adi Husada Nursing Journal – Vol. 3 No. 2 Desember 2017 11


mengatasi penyakit diare dalam masyarakat Diare menyebabkan kehilangan natrium
baik tata laksana kasus maupun untuk dan air secara cepat, yang sangat penting bagi
pencegahannya sudah cukup dikuasai akan tubuh. Jika air dan garam tidak digantikan
tetapi permasalahan tentang penyakit diare cepat, tubuh akan mengalami dehidrasi.
masih merupakan masalah yang relatif besar Kematian terjadi jika tubuh anak kehilangan
12
. 10% cairan dalam tubuh 11. Anak-anak lebih
Diare merupakan penyakit kedua yang rentan mengalami dehidrasi karena komposisi
menyebabkan kematian pada anak-anak balita cairan tubuh yang besar, ginjal yang belum
(bawah lima tahun). Anak-anak yang matang, dan ketidakmampuan untuk
mengalami kekurangan gizi atau sistem imun memenuhi kebutuhan mereka sendiri secara
yang kurang baik seperti pada orang dengan bebas, oleh karena itu perlu penanganan awal
HIV sangat rentan terserang penyakit diare. yang tepat pada diare untuk menurunkan
Diare sudah membunuh 760.000 anak setiap angka kematian pada anak.
tahunnya. Sebagian besar orang diare yang Pencegahan dan pengobatan diare bisa
meninggal dikarenakan terjadinya dehidrasi ditangani sendiri di rumah dengan mudah.
atau kehilangan cairan dalam jumlah yang Peran keluarga dalam menangani Perilaku ibu
besar 14. Tahun 2012 jumlah kasus diare yang dalam perawatan dan penanganan dini bagi
ditemukan sekitar213.435 penderita dengan balita diare sangatlah penting, apabila perilaku
jumlah kematian 1.289 dan sebagian besar dan penanganan diare tingkat keluarga kurang
(70-80%) terjadi pada anak-anak dibawah 5 maka akan berpengaruh pada perjalanan
tahun 1. .Angka kejadian diare pada tahun penyakit dari yang ringan menjadi bertambah
2009 di Jawa Timur mencapai 989.869 kasus berat.
diare dengan proporsi balita sebesar 39,49% Sebagai upaya untuk meningkatkan
(390.858 kasus). Kejadian ini meningkat di perilaku ibu dalam merawat balita sakit maka
tahun 2010, jumlah penderita diare di Jawa WHO dan pemerintah Indonesia merancang
Timur tahun 2010 sebanyak 1.063.949 kasus strategi yang dinamakan manajemen terpadu
dengan 37,94% (403.611 kasus) diantaranya balita sakit (MTBS). Pada program tersebut,
adalah balita dan pada tahun 2012 angka peningkatan perilaku ibu dalam merawat
kejadian diare mencapai 1.132.814 kasus 11. balitanya yang sakit lebih ditekankan dalam
Di Kabupaten Banyuwangi, kasus diare pada pendidikan kesehatan yang berupa
anak dan dewasa tercatat dari 45 Puskesmas penyuluhan kesehatan (Kemenkes RI, 2012).
sebanyak 22.453 kasus. Pada Januari sampai Penyuluhan kesehatan di sini merupakan
September 2016, kasus diare tertinggi terdapat suatu upaya untuk menciptakan perilaku
di Puskesmas Kedungrejo sebanyak 249 kasus masyarakat yang kondusif untuk kesehatan 8.
pada usia dibawah 5 tahun 16. Artinya, penyuluhan kesehatan yang ditujukan
Beberapa faktor yang menyebabkan untuk ibu dapat menciptakan perilaku yang
diare adalah faktor infeksi dan malabsorbsi kondusif untuk kesehatan anaknya.
makanan. Penyebab lainnya adalah disentri, Banyaknya kasus diare yang terjadi, ibu atau
kurang gizi, dan infeksi. Golongan umur yang pengasuh yang berhubungan erat dengan
paling menderita akibat diare adalah anak – balita harus diberi pendidikan kesehatan
anak karena daya tahan tubuhnya masih lemah tentang cara memberikan cairan dan obat di
15
. Anak dikatakan diare jika frekuensi buang rumah dan kapan harus membawa kembali
air besar lebih dari 3 kali, tinja lebih encer, balita ke petugas kesehatan 9. Tujuan
dan selain itu perlu diperhatikan warna dan penelitian ini adalah teridentifikasinya
baunya. Tanda dan gejala diare pada anak pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
bergantung pada penyebabnya. Diare pada perilaku ibu dalam penatalaksanaan diare
anak umumnya disebabkan oleh infeksi, anak usia 0-5 tahun.
seperti virus, bakteri, atau parasit. Diare juga
dapat disebabkan oleh beberapa hal lain, METODE PENELITIAN
seperti efek samping obat-obat tertentu, Jenis penelitian ini adalah pre
keracunan makanan atau zat kimia tertentu, experimental One Group pra-post test design
alergi, gangguan penyerapan, individu dengan yaitu kelompok subyek diobservasi sebelum
imunodefisiensi, dan penyakit saluran dilakukan intervensi, kemudian diobservasi
pencernaan 10. lagi setelah intervensi. Populasi dalam
penelitian ini adalah ibu dari anak penderita

12 Adi Husada Nursing Journal – Vol. 3 No. 2 Desember 2017


diare usia 0-5 tahun di Puskesmas Kedungrejo Tabel 2 Sikap Ibu Dalam penatalaksanaan
Banyuwangi tahun 2017. Sampel diambil Diare Anak Usia 0-5 Tahun di
dengan teknik purposive sampling dengan Puskesmas Kedungrejo Banyuwangi
kriteria semua ibu dari anak penderita diare (Agustus-September 2017)
dengan tanpa dehidrasi dan dengan dehidrasi Sebelum Sesudah
ringan/sedang usia 0-5 tahun. Besar sampel No. Sikap Ibu
f % f %
dalam penelitian ini sebesar 38 responden.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah 1 Baik 8 21% 25 66%
pendidikan kesehatan yang diberikan dengan 2 Cukup 24 63% 13 34%
menggunakan laflet dan alat peraga 3 Kurang 6 16% 0 0%
sedangkan variabel terikatnya adalah Total 38 100% 38 100%
pengetahuan, sikap dan tindakan ibu dalam
penatalaksanaan diare anak yang dikumpulkan
Tabel 3 Tindakan Ibu Dalam penatalaksanaan
dalam bentuk kuesioner, skala likert dan
Diare Anak Usia 0-5 Tahun di
lembar observasi. Dimana pengukuran
Puskesmas Kedungrejo Banyuwangi
pengetahuan dan sikap dilakukan pada hari
(Agustus-September 2017)
yang sama setelah pemberian pendidikan
kesehatan sedangkan pengukuran perubahan Tindakan Sebelum Sesudah
No.
tindakan setelah pemberian pendidikan Ibu f % f %
kesehatan dilakukan peneliti setiap hari 1 Baik 0 0% 34 89%
selama 10 hari. Data kemudian diuji dengan 2 Cukup 0 0% 4 11%
Wilcoxon Signed Ranks Test dengan α≤0.05
3 Kurang 38 100% 0 0%
HASIL Total 38 100% 38 100%
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas
Kedungrejo Banyuwangi tahun 2017. Hasil uji Tabel 4 Pemberian pendidikan kesehatan
Wilcoxon Signed Ranks Test pengetahuan, terhadap pengetahuan ibu tentang
sikap dan tindakan menunjukkan nilai p = penatalaksanaan diare anak usia 0-5
0,000 artinya ada perbedaan perilaku ibu tahun di Puskesmas Kedungrejo
dalam penatalaksaan diare anak sebelum dan Banyuwangi (Agustus-September
sesudah intervensi dilihat dari pengetahuan, 2017)
sikap dan tindakan ibu dalam penatalaksanaan No Pengetahuan Ibu f %
diare anak. Data tentang pengetahuan ibu 1 Meningkat 21 55%
dalam penatalaksanaan diare anak sebelum
2 Tetap 17 45%
dan sesudah intervensi dapat dilihat pada tabel
1. 3 Menurun 0 0%
Tabel 1 Pengetahuan ibu tentang Jumlah 38 100%
penatalaksanaan diare anak usia
0-5 Tahun di Puskesmas Tabel 5 Pemberian pendidikan kesehatan
Kedungrejo Banyuwangi terhadap sikap ibu dalam
(Agustus-September 2017) penatalaksanaan diare anak usia 0-5
Pengetahuan Sebelum Sesudah tahun di Puskesmas Kedungrejo
No.
Ibu f % f % Banyuwangi (Agustus-September
1 Baik 4 11% 12 32%
2017)
No Sikap Ibu f %
2 Cukup 18 47% 24 63%
1 Meningkat 22 58%
3 Kurang 16 42% 2 5%
2 Tetap 16 42%
Total 38 100% 38 100%
3 Menurun 0 13%
Jumlah 38 100%

Adi Husada Nursing Journal – Vol. 3 No. 2 Desember 2017 13


Tabel 6 Pemberian pendidikan kesehatan bahan pendukung seperti leaflet, oralit, air
terhadap tindakan ibu dalam matang, tablet zinc, gelas, sendok, serta gula
penatalaksanaan diare anak usia 0-5 dan garam sehingga diharapkan responden
tahun di Puskesmas Kedungrejo lebih mudah memahami materi yang
Banyuwangi (Agustus-September disampaikan. Pendidikan kesehatan dilakukan
2017) satu kali dengan durasi 20 menit. Pendidikan
No Tindakan Ibu f % kesehatan disampaikan dalam bentuk
1 Meningkat 38 100% penyuluhan, diskusi dan simulasi selam di
puskesmas. Setelah diberikan pendidikan
2 Tetap 0 0%
kesehatan peneliti melakukan pengukuran
3 Menurun 0 0% kembali pengetahuan responden tentang
Jumlah 38 100% penatalaksanaan diare anak dengan
menggunakan kuesioner. Peningkatan
PEMBAHASAN pengetahuan responden yang terjadi setelah
Hasil uji menggunakan SPSS Wilcoxon diberikan pendidikan kesehatan, dalam hal ini
Signed Ranks Test pengetahuan, sikap dan responden telah mendapat informasi yang
tindakan menunjukkan nilai p = 0,000. Pada lebih jelas mengenai penatalaksanaan diare
tabel 4, 5 dan 6 menunjukkan bahwa ibu anak. Adanya informasi tersebut,
dengan anak penderita diare mengalami memungkinkan pengetahuan responden
peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan meningkat sehingga diharapkan ibu-ibu
setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan anak penderita diare semakin
berjumlah 21 responden. memahami bagaimana cara melakukan
Penyuluhan kesehatan adalah suatu penanganan diare anak sehingga dehidrasi
bentuk kegiatan dengan menyampaikan materi anak akibat diare dapat dikurangi.
tentang kesehatan yang bertujuan untuk Setelah dilakukan pendidikan
mengubah perilaku sasaran8. Perilaku adalah kesehatan, responden diharapkan bisa
aksi seseorang individu terhadap reaksi mengubah persepsinya tentang diare dan cara
rangsangan tertentu dari hubungannya dengan penanganannya. Melalui pendidikan
lingkungan 13. Sikap atau attitude adalah kesehatan tentang penatalaksanaan diare,
reaksi emosional terhadap reaksi dari stimulus responden lebih memahami dalam melakukan
atau respon sosial yang merupakan penanganan mandiri diare anak saat di rumah.
predisposisi tindakan dan perilaku 8. Anggota keluarga dalam hal ini suami
Tindakan/keterampilan (practice) adalah diharapkan memberikan dukungan serta
aktifitas (fisik) yang mencerminkan mendampingi responden dalam memberikan
kemampuan motorik dalam psikomotor terapi kepada anaknya sehingga responden
seseorang 7. Pengetahuan ibu tentang lebih termotivasi.
penanganan awal diare pada anak merupakan
salah satu komponen faktor predisposisi yang KESIMPULAN
penting dalam melaksanakan penanganan Pendidikan kesehatan dapat
awal diare diare pada anak. Peningkatan meningkatkan pengetahuan, sikap dan
pengetahuan tidak selalu menyebabkan tindakan ibu dalam melakukan
terjadinya perubahan sikap tetapi mempunyai penatalaksanaan diare pada anak. Hal ini
hubungan yang positif, yakni dengan dibuktikan dari hasil penelitian yang
peningkatan pengetahuan maka terjadinya menunjukkan bahwa ibu dengan anak
perubahan sikap yang cepat 8. penderita diare mengalami peningkatan
Pada penelitian ini peneliti mendata ibu yang pengetahuan sebanyak 21 responden,
anaknya menderita diare di Puskesmas peningkatan sikap terjadi pada 22 responden
Kedungrejo Banyuwangi, selanjutnya ibu dan semua ibu mengalami peningkatan
diberikan lembar kuesioner sebelum tindakan dalam melakukan penatalaksanaan
dilakukan pendidikan kesehatan. Responden diare setelah diberikan pendidikan kesehatan.
mendapatkan pendidikan kesehatan tentang Hal ini dikarenakan peneliti melakukan
penatalaksanaa diare pada anak sesuai dengan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan,
pedoman MTBS (Metode Terpadu Balita diskusi dan simulasi serta menggunakan
Sakit). Pemberian pendidikan kesehatan ini beberapa alat pendukung yang memungkinkan
peneliti memanfaatkan beberapa alat dan

14 Adi Husada Nursing Journal – Vol. 3 No. 2 Desember 2017


responden lebih mudah memahami materi 6. Kemenkes RI. (2012). Buku Bagan
yang disampaikan Managemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS). Jakarta
SARAN 7. Mubarak, Wahit.(2012). Promosi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta:
diaplikasikan oleh kader kesehatan dalam Salemba Medika
melakukan pendampingan dan 8. Notoatmodjo, S. (2012). Promosi
mengembangkan perencanaan keperawatan Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
sebagi upaya merubah perilaku ibu dalam Jakarta: Rineka Cipta
memberikan terapi diare pada anak melalui 9. Riskesdas. (2013). Profil Kesehatan
penyuluhan kesehatan. Indonesia tahun 2012. Jakarta
10. Sofwan, Rudianto. (2010). Cara Cepat
DAFTAR PUSTAKA Atasi Diare Pada Anak. Jakarta : PT.
1. Depkes RI. (2013). Data dan Informasi Bhuna Ilmu Populer Gramedia
Tahun 2013. Jakarta Depkes RI 11. Sudarmoko. (2011). Mengenal,
2. Dinas Kesehatan Banyuwangi. (2016). Mencegah, dan Mengobati Gangguan
Kasus Diare di 45 Puskesmas Kesehatan pada Balita. Yogyakarta:
Banyuwangi. Banyuwangi Dinkes Titano
Banyuwangi 12. Suraatmadja, S. (2007). Kapita Selekta
3. Dinas Kesehatan Jawa Timur. (2011). Gastroenterologi Anak. Sagung Seto,
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Jakarta
Tahun 2010. Surabaya; Dinas 13. Susilo, Rakhmad (2011). Pendidikan
Kesehatan Provinsi Jawa Timur Kesehatan Dalam
4. Huang, L.H., Anchala, K.R., Ellsbury, Keperawatan.Yogyakarta: Nuha
L., George, S.C., (2009). Dehydration. Medika.
Available from 14. WHO. (2013). Diarrhoeal Disease.
:http://emedicine.medscape.com/article/ Geneva
906999-overview.com [Accessed 12 15. Widoyono. (2012). Penyakit Tropis,
Desember 2016] Epidemiologi, Penularan, Pencegahan
5. Kemenkes RI. (2009). Buletin jendela & Pemberantasan. Erlangga Medical
data dan informasi kesehatan vol 2. Series : Jakarta.
Jakarta: Kemenkes RI

Adi Husada Nursing Journal – Vol. 3 No. 2 Desember 2017 15

Anda mungkin juga menyukai