LPJ Ibu Hamil 1
LPJ Ibu Hamil 1
LPJ Ibu Hamil 1
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fasilitator kelas Ibu merupakan visi dan misi prodi DIII Kebidanan
Curup yang berorientasi pada adanya perubahan sikap, prilaku dan
pengetahuan ibu setelah diadakannya kegiatan kelas ibu, sehingga ibu
dapat bersikap serta memiliki pengetahuan yang dapat menekan angka
kematian ibu dan bayi, salah satunya dari penyuluhan-penyuluhan di
dalam kelas ibu hamil.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Terjadinya interaksi dan berbagai pengalaman antar peserta (ibu
hamil dengan ibu hamil) dan antara ibu hamil dengan petugas
kesehatan/bidan.
b. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang
kehamilan, apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil dan pengaturan
gizi termasuk pemenuhan kebutuhan zat gizi besi
c. Mewujudkan visi dan misi Prodi DIII Kebidanan Curup
BAB II
RENCANA KEGIATAN
Pelaksana : Kelompok 8
A. Tujuan Pembelajaran:
Kualifikasi materi :
F. Evaluasi
1. Jenis tes : formatif
2. Bentuk tes : lisan
3. Pertanyaan :
a. Pengertian gizi pada ibu hamil
b. Faktor yang mempengaruhi gizi pada ibu hamil
c. Manfaat dari pemenuhan gizi pada ibu hamil
d. Kandungan zat gizi pada Ati, Telur dan Ikan yang diperlukan untuk
ibu hamil
e. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
2. Berat badan
Berat badan lebih atau kurang dari berat badan rata-rata untuk umur
tertentu, merupakan faktor yang dapat menentukan jumlah zat
makanan yang harus di cukupi selama hamil.
3. Suhu lingkungan
Suhu tubuh di pertahankan pada 36,5-37°c yang digunakan untuk
metabolisme optimum. Lebih besar perbedaan suhu tubuh dan
lingkungan berarti lebih besar pula masukan energi yang di perlukan.
4. Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat Gizi dalam makanan
Perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa
mempunyai peranan yang penting. Faktor yang mempengaruhi
perencanan dan penyusunan makanan yang sehat dan seimbang bagi
ibu hamil yaitu kemampuan keluarga dalam membeli makanan serta
pengetahuan tentang gizi. Dengan demikain, tubuh ibu akan menjadi
lebih efisien dalam menyerap zat gizi dari makanan sehari-hari.
6. Aktivitas
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakain banyak
energi yang di butuhkan oleh tubuh.
7. Status kessehatan
Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap harus
diperhatikan.
8. Status ekonomi
Status ekonomi maupun sosial mempengaruhi terhadap pemilihan
makanan. (Kartasapoerta,2003)
2. Protein
Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus,
jaringan payudara, hormon, penambahan cairan darah ibu serta
persiapan laktasi. 2/3 dari protein yang dikonsumsi sebaiknya berasal
dari protein hewani seperti daging, ikan, unggas, telur, Sumber energi
nabati banyak terdapat pada kacang-kacangan. Tambahan protein yang
dipelukan selama kehamilan sebanyak12 gr/hari.
3. Karbonhidrat
Karbonhidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang
dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin
selama dalam kandungan membutuhkan karbonhidrat sebagai sumber
kalori utama. Selain mengandung vitamin dan mineral, karbonhidrat
juga meningkatkan asupan serat serta untuk mencegah terjadinya
konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir.
3. Ikan
Konsumsi ikan ibu menjadi faktor yang berpengaruh terhadap outcome
bayi yang dilahirkan. Seiring dengan meningkatnya konsumsi ikan harian ibu
maka akan cenderung meningkatkan berat, panjang, dan lingkar kepala lahir
bayi. Bersama dengan tinggi badan ibu, konsumsi ikan memiliki pengaruh
terhadap berat lahir bayi. Begitupun terhadap panjang dan lingkar kepala lahir
bayi juga dipengaruhi oleh konsumsi ikan ibu.
Pengaruh konsumsi ikan ibu terhadap berat lahir bayi utamanya karena
kandungan lemak pada ikan. Penambahan berat, panjang, dan lingkar kepala lahir
bayi dapat dijelaskan karena kandungan omega-3 dalam ikan yang mungkin akan
mengganggu prostaglandin yang terlibat dalam proses persalinan sehingga
memperpanjang durasi kehamilan dan juga dengan cara menurunkan viskositas
darah sehingga aliran darah dan zat gizi ke plasenta terpenuhi dengan baik,
dengan demikian pertumbuhan janin dapat meningkat. Selain itu, ikan juga
merupakan sumber dari beberapa zat gizi yang penting untuk perkembangan
janin, seperti iodium. Iodium merupakan bahan baku hormon tiroid. Hormon ini
berperan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Pengaruh konsumsi ikan ibu
dengan lingkar kepala lahir mungkin juga karena kandungan asam lemak tak
jenuh ganda terutama asam lemak omega-3, EPA (eicosapentaenoic acid) dan
DHA (docosahexaenoic acid) yang terkandung dalam ikan sehingga konsumsi
ikan ibu yang cukup selama kehamilan menunjukkan perkembangan syaraf bayi
yang lebih baik.
Anemia defisiensi besi pada kehamilan yang tidak segera ditangani dapat
menyebabkan banyak masalah serius baik pada ibu maupun janinnya.
Risiko yang mungkin terjadi pada ibu, yaitu meningkatkan kejadian
perdarahan saat persalinan dan trauma setelah melahirkan, sedangkan pada
bayi akan meningkatkan risiko kelahiran kurang bulan (premature) bahkan
kejadian kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (Prawirohardjo,
2010).
Kebutuhan besi meningkat selama hamil untuk memenuhi kebutuhan besi
akibat peningkatan volume darah menyediakan besi bagi janin dan
plasenta, serta menggantikan kehilangan darah saat persalinan. Zat besi
dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel darah merah janin sebesar 246 mg,
kebutuhan plasenta 134 mg, untuk perbanyakan sel-sel darah merah ibu
hamil sebesar 290 mg, serta untuk meningkatkan massa hemoglobin
termasuk simpanan sebanyak 500 mg. Jika dijumlahkan maka tambahan
kebutuhan zat besi selama kehamilan adalah 1.050 mg atau setara dengan
1,1 gram.
http://www.safiyhati.com/2013/04/kebutuhan-gizi-ibu-hamil.html
DOKUMENTASI