Dokumen Ukl Upl (Tras)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

PENYUSUNAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN

LINGKUNGAN HIDUP UNTUK RENCANA PERMOHONAN IJIN USAHA PERTAMBANGAN BATUAN


…………………………………………………..
Desa ………………………………………………………………………………………Kabupaten Ponorogo

A. IDENTITAS PEMRAKARSA
1. Nama Pemohon :
2. Penanggung Jawab :
3. Alamat :
4. Telepon/fax :
B. IDENTITAS PENYUSUN
1. Nama Perusahaan : CV Bakti Pertiwi
2. No. HP : 085 257 226 027
3. Email : [email protected]
4. SIUP : 503/384/405.16/2018
5. TDP : 13.18.5.47.1240
6. Akte Notaris : No 4, 4 nopember 2016
7. NPWP : 80.570.533.2-647.000
8. Penanggung Jawab : Ike Sureni,SKM,M.Kes
9. Alamat Kantor : Perum Anggrek Garden D2 Kertosari
10. No SKA/SBU : 1.5.503.3.142.13.1149179
11. Tenaga Ahli : Ike sureni SKM.M Kes ( Kesehatan)
Putri Nugraheni, ST ( Teknik Lingkungan)
Lilis Purnama dewi, ST (TeknikSipil)
Hawin Mey R.F,SKM (K3)
S.Wiyono,M.Si (sosial ekonomi)
C. PROFIL KEGIATAN
1. Nama Kegiatan :
2. Lokasi :
3. Luas WIUP :
4. Luas IUP OP :
5. No.WIUP :
6. No.IUP Eksplorasi :

D. RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN


1
1. Latar Belakang

Dalam kaitanya dengan kegiatan pembangunan yang saat ini sedang berlangsung
khususnya di Kabupaten Ponorogo dengn skala proyek nasional dan beberapa proyek lainya
yang juga membutuhkan ketersediaan suplai material tambang tras. Secara umum kegiatan
penambangan merupakan kegiatan pengambilan bahan galian tras yang dimanfaatkan
sebagai bahan urugan ataupun keperluan lainya dimana di awali dengan proses pembersihan,
revegetasi, pemuatan dan pengangkutan tras ke lokasi pemasaran secara langsung maupun
tidak langsung kegiatan penambangan akan dapat memberikan dampak berupa perubahan
bentang alam dan kondisi lingkungan di sekitar lokasi kegiatan.

Luas WIUP milik ……………………………ini berada pada lahan seluas ……… ha yang terletak
di Desa…………….., Kecamatan……………..,Kabupaten Ponorogo. Lokasi Ini
berdasarkan/15.19/XII/2017 Tanggal 19 Desember 2017 Tentang Persetujuan Wilayah izin
pertambangan milik ………………… Selain itu juga telah mendapatkan persetujuan IUP
eksplorasi dari keputusan Gubernur Jawa Timur nomer : P2T/37/15.01/II/2018 Tanggal ……….

Sesuai Undang-undang nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan


Lingkungan hidup serta Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012
tentang Jenis Rencana usaha dan/atau Kegiatan yang wajib dilengapi dengan Amdal, maka
kegiatan penambangan gakian mineral Batu ini tidak wajib dilengkapi Amdal, yang berarti
tergolong kegiatan yang sesuai ketentuan tersebut wajib dilengkapi dengan Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL).

Kegiatan penambangan Tras ini dapat meningkatkan nilai pendapatan daerah serta
menambahkan lapangan pekerjaan. Namun selain memberikan dampak positif, dilain pihak
kegiatan penambangan tras ini akan dapat menyebabkan dampak negatif berupa timbulan
polutan debu,kebisingan dan perubahan bentuk lahan. Melalui penyusunan Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, pemrakarsa
memiliki pedoman dan acuan dalam pengelolaan dampak negatif yang dilakukan dapat
diminimalkan sehingga tidak terjadi degradasi lingkungan hidup yang tidak diharapkan serta
tidak menimbulkan gangguan di masyarakat dan lebih mengedepankan pengembangan
dampak positif dengan membuka peluang kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat
yang terkena dampak.Dengan demikian kegiatan dapat memberikan dampak positif dan
bermanfaat bagi masyarakat.

2
2. Dasar Hukum

Peraturan-peraturan yang digunakan sebagai dasar dari penyusunan


studi ini adalah :
UNDANG-UNDANG :
1) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya,
2) Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
3) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pelrindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4) Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (UU Minerba)
5) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
6) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
PERATURAN PEMERINTAH :
1) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
2) Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Pemerintah Provinsi sebagai Daerah Otonom
3) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun
4) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional
5) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatanya Usaha
Pertambangan Mineral dan Batu Bara
6) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
7) Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3
PERATURAN MENTERI :
1) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2011 tentang Ganti Kerugian
Akibat Pencemaran dan atau/ Kerusakan Lingkungan Hidup
2) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL,Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
3) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana
Usaha dan atau/ Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL
4) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
KEPUTUSAN MENTERI :
1) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor KEP.49/MENLH/1996 tentang Baku tingkat
getaran
2) Keputusan Menteri Lingkungan Hdup Nomor 43 Tahun 1996 tentang Kriteria Kerusakan
Lingkungan bagi Usaha atau Kegiatan Penambangan Bahan gakian Golongan C Jenis Lepas
Di Dataran
3) Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1457 Tahun 2000 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Lingkungan Hidup di Bidang Pertambangan dan Energi
4) Keputusan Menteri Agraria/Kepala BPN Nomor 2 Tahun 1999 tentang Ijin Lokasi
5) Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K 30 M3M 2018 Pedoman Pelaksanaan kaidah
teknis pertambangan yang baik
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR :
1) Peraturan Provinsi Daerah Jawa Timur Nomor 02 Tahun 2006 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RT/RW) Jawa Timur

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR :


1) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Udara Ambien
dan Emisi Sumber Tidak Bergerak di Jawa Timur
3
2) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 62 Tahun 2010 tentang Kriteria Kerusakan Lahan
Penambangan Sistem Tambang Terbuka di Jawa Timur
3) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 30 Tahun 2011 tentang Jenis Usaha dan/atau
Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR
1) Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : P2T/248/15.19/XII/2017 Tanggal 19 Desember
2017 tentang Persetujuan wilayah izin pertambangan milik ………….
2) Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : P2T/37/15.01/III/2018 Tanggal 14 Maret 2018
tentang Persetujuan izin usaha pertambangan eksplorasi milik ………….

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO :


1) Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 01 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
ruang wilayah daerah Kabupaten Ponorogo Tahun 2012-2032
PERATURAN BUPATI PONOROGO:
1) Peraturan Bupati Nomor 46 Tahun 2015 tentang Izin lingkungan
KEPUTUSAN BUPATI PONOROGO :
1) Surat Keputusan Bupati Nomor : 188.45/1729/405.35/2017 tentang Pembentukan tim
pemeriksa UKL-UPL dan tim Pemeriksa SPPT Kab.Ponorogo

3. Nama Rencana Usaha dan /atau Kegiatan :

Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh ……………………………………. Adalah


kegiatan pertambangan batuan dengan jenis komoditas Tras. Penyusunan Dokumen UKL
UPL adalah sebagai syarat dalam pengajuan izin lingkungan.

4. Lokasi Rencana dan/atau Kegiatan :

Lokasi Rencana Ijin USAHA Pertambangan (IUP) Tambang Tras terletak di Desa
……….,Kecamatan………….,Kabupaten Ponorogo.

Adapun batas-batas geografisnya adalah sebagai berikut :


 Sebelah Utara :
 Sebelah Timur :
 Sebelah Selatan :
 Sebelah Barat :

Gambar 1.Batas lokasi IUP dalam batas administrasi desa sekitarnya


4
 Koordinat batas wilayah permohonan WIUP dan IUP Operasi Produksi Tras dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.Titik-titik koordinat batas wilayah permohonan WIUP

No GARIS BUJUR (TIMUR) GARIS LINTANG (SELATAN)


° ‘ “ ° ‘ “
1. 111 35 38,00 7 48 54,80
2. 111 35 38,00 7 48 54,40
3. 111 35 39,60 7 48 54,40
4. 111 35 39,60 7 48 55,90
5. 111 35 40,10 7 48 55,90
6. 111 35 40,10 7 48 57,10
7. 111 35 40,90 7 48 57,10
8. 111 35 40,90 7 48 56,30
9. 111 35 42,20 7 48 56,30
10. 111 35 42,20 7 48 55,50
11. 111 35 43,40 7 48 55,50
12. 111 35 43,40 7 48 54,60
13. 111 35 44,40 7 48 54,60
14. 111 35 44,40 7 48 53,80
15. 111 35 45,70 7 48 53,80
16. 111 35 45,70 7 48 52,00
17. 111 35 44,80 7 48 52,00
18. 111 35 44,80 7 48 51,60
19. 111 35 42,80 7 48 51,60
20. 111 35 42,80 7 48 50,70
21. 111 35 43,10 7 48 50,70
22. 111 35 43,10 7 48 50,30
23. 111 35 44,60 7 48 50,30
24. 111 35 44,60 7 48 50,00
25. 111 35 46,10 7 48 50,00
26. 111 35 46,10 7 48 49,50
27. 111 35 47,10 7 48 49,50
28. 111 35 47,10 7 48 48,50
29. 111 35 47,80 7 48 48,50
30. 111 35 47,80 7 48 47,90
31. 111 35 48,10 7 48 47,90
32. 111 35 48,10 7 48 47,60
33. 111 35 48,50 7 48 47,60
34. 111 35 48,50 7 48 47,20
35. 111 35 48,90 7 48 47,20
36. 111 35 48,90 7 48 47,00
37. 111 35 49,30 7 48 47,00
38. 111 35 49,30 7 48 46,80
39. 111 35 49,70 7 48 46,80
40. 111 35 49,70 7 48 46,50
41. 111 35 50,10 7 48 46,50
42. 50,10 7 48 46,20
43. 51,50 7 48 46,20

5
No GARIS BUJUR (TIMUR) GARIS LINTANG (SELATAN)
° ‘ “ ° ‘ “
44. 111 35 51,50 7 48 45,70
45. 111 35 52,50 7 48 45,70
46. 111 35 52,50 7 48 45,30
47. 111 35 53,40 7 48 45,30
48. 111 35 53,40 7 48 45,00
49. 111 35 54,40 7 48 45,00
50. 111 35 54,40 7 48 44,40
51. 111 35 55,10 7 48 44,40
52. 111 35 55,10 7 48 43,80
53. 111 35 55,80 7 48 43,80
54. 111 35 55,80 7 48 43,30
55. 111 35 56,60 7 48 43,30
56. 111 35 56,60 7 48 42,70
57. 111 35 57,20 7 48 42,70
58. 111 35 57,20 7 48 44,10
59. 111 35 57,80 7 48 44,10
60. 111 35 57,80 7 48 45,70
61. 111 35 57,50 7 48 45,70
62. 111 35 57,50 7 48 46,60
63. 111 35 57,00 7 48 46,60
64. 111 35 57,00 7 48 47,40
65. 111 35 56,50 7 48 47,40
66. 111 35 56,50 7 48 48,40
67. 111 35 58,10 7 48 48,40
68. 111 35 58,10 7 48 48,00
69. 111 35 0,10 7 48 48,00
70. 111 35 0,10 7 48 47,50
71. 111 36 2,20 7 48 47,50
72. 111 36 2,20 7 48 47,10
73. 111 36 3,90 7 48 47,10
74. 111 36 3,90 7 48 46,70
75. 111 36 5,70 7 48 46,70
76. 111 36 5,70 7 48 46,20
77. 111 36 7,40 7 48 46,20
78. 111 36 7,40 7 48 45,80
79. 111 36 9,20 7 48 45,80
80. 111 36 9,20 7 48 45,50
81. 111 36 10,40 7 48 45,50
82. 111 36 10,40 7 48 45,20
83. 111 36 11,80 7 48 45,20
84. 111 36 11,80 7 48 44,60
85. 111 36 13,90 7 48 44,60
86. 111 36 13,90 7 48 45,40
87. 111 36 13,40 7 48 45,40
88. 111 36 13,40 7 48 46,20
89. 111 36 12,90 7 48 46,20
90. 111 36 12,90 7 48 46,80
6
No GARIS BUJUR (TIMUR) GARIS LINTANG (SELATAN)
° ‘ “ ° ‘ “
91. 111 36 12,30 7 48 46,80
92. 111 36 12,30 7 48 47,60
93. 111 36 11,70 7 48 47,60
94. 111 36 11,70 7 48 48,50
95. 111 36 10,90 7 48 48,50
96. 111 36 10,90 7 48 49,60
97. 111 36 10,20 7 48 49,60
98. 111 36 10,20 7 48 50,60
99. 111 36 9,30 7 48 50,60
100. 111 36 9,30 7 48 51,60
101. 111 36 8,50 7 48 51,60
102. 111 36 8,50 7 48 52,60
103. 111 36 5,70 7 48 52,60
104. 111 36 5,70 7 48 53,10
105. 111 36 3,50 7 48 53,10
106. 111 36 3,50 7 48 52,20
107. 111 36 0,60 7 48 52,20
108. 111 36 0,60 7 48 51,20
109. 111 35 59,40 7 48 51,20
110. 111 35 59,40 7 48 50,80
111. 111 35 54,70 7 48 50,80
112. 111 35 54,70 7 48 51,20
113. 111 35 52,50 7 48 51,20
114. 111 35 52,50 7 48 51,40
115. 111 35 51,90 7 48 51,40
116. 111 35 51,90 7 48 51,70
117. 111 35 50,50 7 48 51,70
118. 111 35 50,50 7 48 52,20
119. 111 35 49,20 7 48 52,20
120. 111 35 49,20 7 48 52,80
121. 111 35 47,50 7 48 52,80
122. 111 35 47,50 7 48 53,30
123. 111 35 47,20 7 48 53,30
124. 111 35 47,20 7 48 53,80
125. 111 35 46,90 7 48 53,80
126. 111 35 46,90 7 48 54,30
127. 111 35 46,60 7 48 54,30
128. 111 35 46,60 7 48 55,00
129. 111 35 46,30 7 48 55,00
130. 111 35 46,30 7 48 55,40
131. 111 35 46,00 7 48 55,40
132. 111 35 46,00 7 48 56,00
133. 111 35 45,70 7 48 56,00
134. 111 35 45,70 7 48 56,50
135. 111 35 45,30 7 48 56,50
136. 111 35 45,30 7 48 56,80
137. 111 35 44,90 7 48 56,80
7
No GARIS BUJUR (TIMUR) GARIS LINTANG (SELATAN)
° ‘ “ ° ‘ “
138. 111 35 44,90 7 48 57,90
139. 111 35 43,90 7 48 57,90
140. 111 35 43,90 7 48 58,20
141. 111 35 43,20 7 48 58,20
142. 111 35 43,20 7 48 58,50
143. 111 35 42,50 7 48 58,50
144. 111 35 42,50 7 48 58,80
145. 111 35 41,80 7 48 58,80
146. 111 35 41,80 7 48 59,10
147. 111 35 41,00 7 48 59,10
148. 111 35 41,00 7 48 59,40
149. 111 35 40,30 7 48 59,40
150. 111 35 40,30 7 48 59,70
151. 111 35 39,80 7 48 59,70
152. 111 35 39,80 7 48 59,90
153. 111 35 39,40 7 48 59,90
154. 111 35 39,40 7 48 0,10
155. 111 35 35,80 7 49 0,10
156. 111 35 35,80 7 49 1,00
157. 111 35 35,00 7 49 1,00
158. 111 35 35,00 7 49 1,70
159. 111 35 34,00 7 49 1,70
160. 111 35 34,00 7 49 2,40
161. 111 35 33,10 7 49 2,40
162. 111 35 33,10 7 49 3,10
163. 111 35 32,20 7 49 3,10
164. 111 35 32,20 7 49 3,80
165. 111 35 30,70 7 49 3,80
166. 111 35 35,70 7 49 2,70
167. 111 35 30,00 7 49 2,70
168. 111 35 30,00 7 49 1,60
169. 111 35 29,00 7 49 1,60
170. 111 35 29,00 7 49 0,50
171. 111 35 28,00 7 49 0,50
172. 111 35 28,00 7 48 55,40
173. 111 35 30,00 7 48 55,40
174. 111 35 30,00 7 48 54,70
175. 111 35 32,60 7 48 54,70
176. 111 35 32,60 7 48 55,50
177. 111 35 36,50 7 48 55,50
178 111 35 36,50 7 48 54,80

Lokasi Wilayah Pemetaan eksplorasi lokasi milik……………………. Di


Desa….,Kecamatan…..,Kabupaten…… Provinsi Jawa Timur dapat di capai sebagai berikut :
1. Dari …………- ke arah …….. : melalui Jalan arteri………………………………

8
2. Jalan masuk eksplorasi : Dari Desa……………., menuju lokasi eksplorasi yang berada
di……

Gambar 2. Kesampaian lokasi rencana permohonan ijin usaha pertambangan (IUP)

9
GAMBAR 3. Peta Lokasi IUP Operasi Produksi

10
5. Skala Besaran Usaha/Kegiatan/Dampak :

a. Luas Rencana Tambang

Rencana kegiatan pertambangan yang diajukan oleh ………. Berada pada lahan
pertambangan seluas ………… ha dengan komoditas tambang Tras. Lokasi
pertambangan yang akan dilakukan berada di Desa…….,Kecamatan……., Kabupaten
Ponorogo

b. Rencana Kapasitas Produksi

Produksi bantuan (tras) pada lokasi rencana tambang tersebut diperkirakan adalah
sebanyak ±…….. rit/hari. Dengan asumsi bahwa per-rit truk pengangkut batuan
ukuran sedang dapat memuat sebanyak ±…… m3,serta jumlah volume potensi/
cadangan tras yang dapat diambil adalah sebanyak …………………. M3 maka dapat
dilakukan perhitungan sebagai berikut :

.
 Kapasitas produksi (KP)=…. Rit/hari @ …..m3,atau=……m3/ hari dan setara
dengan …….. rit/ ……… m3 per tahun
 Umur tambang dengan tanpa memperhitungkan faktor lainya, dan dengan
asumsi waktu kerja efektif adalah 270 hari per- tahun, maka umur
tambangnya (dalam tahun) adalah :
= (………..m3: ………..m3)
= ……… Tahun

c. Jumlah Tenaga Kerja

Kebutuhan tenaga kerja saat operasional tambang diperkirakan sebanyak 114 orang
yang pengadaan tenaga kerjanya akan diprioritaskan dari tenaga kerja lokal. Tenaga
kerja direncanakan akan mengikuti program jaminan kesehatan kerja BPJS.
Spesifikasi kebutuhsn tenaga kerja saat operasional tambang sebagaimana tersaji
pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2 Kebutuhan Tenaga Kerja

11
No Jabatan Pendidikan/ Jumlah
Keahlian
I Manajemen
 Pimpinan Manajemen 1
 Manajer Tambang/Kepala Teknik Teknik 1
Tambang (KTT) Tambang
II Community Development (Humas)
 Humas 1
III Operator dan Maintenance
 Operator excavator (Bechoe) Operator 4
 Maintenance - 1
IV Administrasi dan Keuangan
 Admin dan Keuangan D3 1
 Security - 4
 Bagian Umum dan Drivers SMA 1
 Tenaga Manual Masyarakat 100
Jumlah 114

d. Peralatan Tambang Yang Digunakan

Penambangan Batuan dengan jenis komoditas Tras, yang dilakukan oleh …………………
dilakukan secara mekanis dan manual sehingga hanya membutuhkan peralatan seperti
excavator, alat gali manual, linggis ,dan alat angkut Dump truck.
Tabel 3. Kebutuhan Peralatan
No Jenis Kapasitas Jumlah Keterangan
1 Operasi Produksi
a. Alat Gali
Excavator PC-200 0,9-1 m3 4
Peralatan Penunjang :
Cangkul 20
Linggis 20
b. Alat Angkut 20
Dumptruck 4.5 m3 50 rit/hari Free On Board

2 Reklamasi
Excavator PC-200 1 Mekanik
Dumptruck 4.5 m3 1 Mekanik
Cangkul 5 Manual
Gerobak Dorong 5 Manual
Spesifikasi Alat
Excavator PC-2000 FE 349/ PS 120
Bucket Size 0,9 m3 Cilinder (Cc) 4009
Digging Depth (mm) 6620 Fuel Capacity 100 Lt
Digging reach (mm) 9875 Fuel Consump 3-4 Km/Lt
Swing Radius (mm) 2750 Ov. Length (mm) 5960
Swing speed 16,5 rpm Ov.Widht (mm) 1970
Fuel capacity 340 L Ov. Height (mm) 2145
Hydraulic Capacity 166 L Capacity 5,5-6 Ton

12
e. Penggunaan Bahan Bakar

Penggunaan Bahan Bakar hanya diperuntukkan untuk peralatan berat yang digunakan,
armada transportasi, dan mesin diesel, karena peralatan penunjang lainya digunakan
secara manual.
Tabel 4.Kebutuhan Bahan Bakar

Jenis Kebutuhan Per Bulan Penanganan Sisa


1. Dexlite/Pertamina 2,4000 Liter Habis Terpakai
DEX

f. Penggunaan Air

Kegiatan operasional penambangan tras memerlukan air bersih yang berasal dari air
sungai sehingga tersedia setiap saat.
Kebutuhan air dipergunakan untuk kegiatan penyiraman jalan tambang, Total
Kebutuhan air saat operasional 15,000 liter/hari atau 15.0 m3/hari dengan perincian
penggunaan pada tabel berikut :

Tabel 5. Kebutuhan Air Saat Operasional.


No Jenis Kegiatan Keperluan Air Bersih
Sumber Jumlah
1 Pembasahan Jalan Tambang Air Tanah 12.000 lt/hari
2 Akitivitas Karyawan Air Tanah 3.000 lt/hari
3 Pencucian pasir tras Air Tanah 120.000 ly/hari
Jumlah 135.000 lt/hari

Untuk menghindari sengketa dengan masyarakat , maka diperlukan ixin pemanfaatan


air tanah.
Air limbah yang dihasilkan dari kegiatan penambangan ini akan diresapkan kedalam
tanah, sedangkan untuk kegiatan domestik direncanakan akan menggunakan rumah
warga terdekat yang juga akan direkrut sebagai pekerja tambang. Volume air limbah
yang dihasilkan saat operasional penambangan diinformasikan pada neraca air berikut:

Pembasahan jalan
tambang

Air Bersih Meresap ke


dalam tanah

Akitivitas Karyawan
135,0 m3hari

Gambar 4. Neraca air operasional kegiatan operasional tambang

13
g. Limbah Padat

Limbah padat yang dihasilkan saat operasional terdiri dari sampah domestik hasil
aktivitas karyawan dan administrasi tambang sebagaimana tabel berikut :

Tabel 6. Prediksi Kapasitas padat yang dihasilkan.


No Jenis Limbah Volume
1 Limbah padat domestik karyawan (114 orang @ 34,2 kg/hari
1,5 liter/hari)*)
2 Kegiatan Administrasi Tambang 0,2 kg/minggu
Sumber:analisis,2018
*)=sumber perhitungsn:SNI 19-3964-1994 (1 liter setara dengan 0,3 kg)

6. Garis Besar Komponen Usaha dan/atau Kegiatan

a. Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan dengan Tata Ruang

Berdasarkan tata ruang yang ada saat ini, yaitu Peraturan Daerah Kabupaten
Ponorogo Nomor 01 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang wilayah daerah Kabupaten
Ponorogo tahun 2012-2032, bahwa area permohonan bahwa area/ pola ruang yang di
cadangkan merupakan kawasan padang rumput/semak. Tentunya nanti kegiatan
pertambangan akan dilakukan dengan hati-hati agar kenyamanan masyarakat sekitar
lokasi penambangan tidak terpengaruh oleh kegiatan pertambangan. Dengan
pengelolaan lingkungan yang baik diharapkan dampak negatif akan dapat dihilangkan
atau diminimalisir, sehingga dampak positifnya dapat lebih terasa. Dengan demikian
berdasarkan rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Ponorogo, letak lokasi
rencana kegiatan penambangan batuan dengan jenis komoditas Tras oleh ……………. Tidak
bertentang dengan rencana tata ruang. Sudah sesuai dengan tata ruang yang ada.Begitu
juga pada lokasi rencana permohonan ijin usaha pertambangan milik …………………… Tidak
ada dijumpai lokasi pemukiman.
Permukiman terdekat berada di desa …….., yang termasuk wilayah Desa ……
Kecamatan …….., Kabupaten Ponorogo yang kesemuanya termasuk wilayah Desa ………,
Kecamatan …………, Kabupaten Ponorogo. Kegiatan pertambangan akan dilakukan
dengan hati-hati agar kenyamanan masyarakat sekitar lokasi penambangan tidak
terpengaruh oleh kegiatan pertambangan, sedikitnya alat berat yang akan digunakan
dapat dijadikan gambaran besaran kegiatan pertambangan. Dengan pengelolaan
lingkungan yang baik diharapkan dampak negatif akan dapat dihilangkan atau
diminimalisir, sehingga dampak positifnya dapat lebih terasa.

Gambar 4. Keberadaan pemukiman di sekita lokasi IUP dari cutra satelit


14
Gambar 5. Gambaran lokasi IUP OP dengan peta tata guna lahan RTRW kabupaten
15
b. Persetujuan Prinsip Atas Rencana Kegiatan

Luas lahan usaha penambangan yang akan dikerjakan oleh …….. ini berada pada
lahan WIUP seluas …… ha yang terletak di Desa ……. Kecamatan ………. Kabupaten
Ponorogo. Lokasi ini telah mendapatkan persetujuan prinsip atas rencana kegiatan
berdasarkan persetujuan Wilayah Ijin Usaha Pertambangan (WIUP) dari Keputusan
Gubernur Jawa Timur Nomor :P2T/248/15.19/XII/2017 Tanggal 19 Desember 2017
tentang Persetujuan Wilayah Izin Pertambangan milik …………….. Selain itu juga telah
mendapatkan persetujuan IUP Eksplorasi dari Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor
:P2T/37/15.10/III/2018 Tanggal 14 maret 2018 Persyaratan IUP OP adalah berdasarkan
persetujuan teknis Dinas ESDM melalui Dokumen-Dokumen teknis berupas : Dokumen
Eksplorasi,Studi kelayakan, Rencana Anggaran Kerja dan Anggaran biaya,Rencana
Reklamasi, Rencana Pasca Tambang, serta Dokumen UKL-UPL ini adalah sebagai syarat
dalam pengajuan Rekomendasi Izin Usaha Pertambangan Operasi dan Produksi (IUP
Operasi Produksi), dimana rekomendasi teknis persetujuanya didapat dari UPT Provinsi
Jawa Timur.

c. Uraian Komponen Rencana Kegiatan Yang Dapat Menimbulkan Dampak Lingkungan

Kegiatan penambangan yang akan dilaksanakan di area penambangan ini


dilaksanakan secara bertahap. Rencana usaha pertambangan di area rencana
penambangan milik ……………… ini melalui berbagai tahapan antara lain : Tahap
prakonstruksi (prapenambangan), Tahap konstruksi (Persiapan penambangan), Tahap
oprasi/penambangan, Tahap Pasca Operasi (pasca penambangan). Informasi waktu lama
kegiatan pekerjaan (schedule) selengkapnya adalah seperti terterap pada tabel berikut :

16

Anda mungkin juga menyukai