Laporan Pelaksanaan Reklamasi Tahunan 2022
Laporan Pelaksanaan Reklamasi Tahunan 2022
Laporan Pelaksanaan Reklamasi Tahunan 2022
Mineral zirkon merupakan salah satu mineral yang saat ini dapat dimanfaatkan sebagai
bahan campuran industri. Hingga kini, terdapat beberapa perusahaan pertambangan di Indonesia
telah memiliki izin untuk melakukan kegiatan penambangan dan pengolahan dari mineral
tersebut. Dimana, PT. Sungai Batu Utama (SBU) yang merupakan perusahaan pertambangan
mineral bukan logam dan batuan komoditas zirkon di Kalimantan Tengah telah mendapatkan
izin untuk melakukan kegiatan eksplorasi melalui keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah dengan SK No. 570/21/DESDM-
IUPOP/III/DPMPTSP-2020 dengan luas 146.76 Ha di desa Lawang Kamah, Kecamatan Kapuas
Tengah, Kabupaten Kapuas.
Sesuai peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, setiap pemegang Izin
Usaha Pertambangan (IUP) baik usaha pertambangan mineral bukan logam dan batuan maupun
usaha pertambangan lainnya diwajibkan membuat dokumen laporan tentang pelaksanaan
reklamasi.Penyusunan laporan pelaksanaan reklamasi pada tahun 2022 ini ditujukan sebagai
bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar lokasi tambang.
Akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak, yang telah banyak
membantu dalam menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Reklamasi Tahun 2022 ini, dan semoga
dokumen laporan ini dapat bermanfaat untuk semua pihak terkait.
28 Desember 2022
PT. Sungai Batu Utama
i
Laporan Reklamasi 2022
DAFTAR ISI
ii
Laporan Reklamasi 2022
DAFTAR TABEL
iii
Laporan Reklamasi 2022
DAFTAR GAMBAR
iv
Laporan Reklamasi 2022
BAB I
PENDAHULUAN
b. Pengolahan 30.000
Direksi: NPWP:
1
Laporan Reklamasi 2022
1.2 Luas Wilayah IUP dan Fasilitas Penunjang di Luar Wilayah IUP (Project Area)
Daerah lzin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi PT Sungai Batu Utama secara
administrasi berada di desa Lawang Kamah, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Provinsi
Kalimantan Tengah dengan luas area 146,76 Ha
Gambar 1. 1
Peta Iup PT.Sungai Batu Utama
2
Laporan Reklamasi 2022
BAB II
PEMBUKAAN LAHAN
Tabel 2. 1
Rencana Produksi Penambangan 1
Tahun Stripping Rencana Bukaan
No Zircon Ore (Ton) Waste (BCM)
Ke - Ratio Lahan (Ha)
2.2 Timbunan
a) Penimbunan Top Soil
Dalam pengelolaan tanah pucuk pada disiapkan lahan seluas 1,2 ha, tanah pucuk yang
nanti akan digunakan dalam kegiatan reklamasi. Tinggi tumpukan top soil sekitar 4
meter, yang akan dikelola oleh PT. SUNGAI BATU UTAMA untuk upaya menghindari
erosi dan kehilangan top soil akan ditanami cover crop sebagai penutup. Lokasi tersebut
terletak pada masing-masing dekat area blok area penambangan.
b) Penimbunan OB
Untuk lokasi dan luas lahan timbunan PT. SUNGAI BATU UTAMA tidak
direncanakan karena pada kegiatan penambangan tidak melakukan
pembongkaran overburden.
3
Laporan Reklamasi 2022
2.3 Jalan
Jalan angkutan zirkon milik PT. SUNGAI BATU UTAMA terbagi menjadi 2, yaitu jalan
tambang dan jalan non tambang. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan adalah dalam
pembukaan jalan angkut dan jalan tambang :Keberadaan akses jalan dari lokasi tambang ke lokasi
rencana pelabuhan,Kemudahan dalam pembangunan sarana transportasi dan dengan biaya
investasi semurah mungkin,Ketersediaan alat angkut dan biaya operasi yang relatif murah.Dalam
kegiatan penambangan zirkon secara garis besar meliputi dua kegiatan utama yaitu: jalan tambang
yang menghubungkan antar tambang, waste dump area pengolahan sertan sarana penunjang
lainnya,
PT. SUNGAI BATU UTAMA merencanakan membuat jalan tambang seluas 4,83 ha dengan
Dokumen Rencana Reklamasi kapasitas 8 ton dan lebar 12 meter dilengkapi dengan pant dan
tanggul pengaman. Sedangkan jalan non tambang yang merupakan jalan berada diluar lokasi
tambang tetapi membantu proses kegiatan penambangan seperti jalan untuk mengangkut material
dan kebutuhan lainnya, PT. SUNGAI BATU UTAMAmenggunakan fasilitas jalan yang telah
ada.
4
Laporan Reklamasi 2022
pengendapan (settling pond) dengan tawas untuk mempercepat proses pengendapan partikel
sedimen yang mungkin terbawa, dan penambahan kapur untuk mempercepat penetralan pH air
limbah tersebut, sehingga air buangan diharapkan sesuai standard dalam baku Dokumen Rencana
Reklamasi mutu dengan melakukan pemantauan harian pada kolam terakhir (outlet)/titik penaatan
secara internal ataupun bekerjasama dengan pihak ketiga/ independent setiap triwulan sebagai
dokumen kepada pemerintah.Kolam sedimen yang dimaksud adalah settling pond yang berada di
dalam lokasi IUP dan berdekatan dengan Pit dan lokasi pengolahan itu sendiri. Luas areal yang
digunakan adalah 1,25 hektar.
Tabel 2. 2
Luas Rencana Bukaan 5 (lima) T 1
No Uraian Rencana Bukaan (Ha)
2020 2022 2022 2023 2024
1. Rencana Tapak Tambang 8,68 6,35 8,27 5,56 7,77
2. Rencana Penimbunan
Topsoil/Tanah Zona Pengakaran 1,20 - - - -
Batuan Penutup/ Over Burden - - - - -
3. Lokasi Penimbunan Komoditas Tambang
Di luar Wilayah IUP - - - - -
Di dalam Wilayah IUP - - - - -
4. Rencana Jalan
Jalan Angkut - - - - -
Jalan Tambang 1 1 1 1 0,83
5. Rencana Fasilitas Penunjang - - - -
6. Pembukaan Kolam Sedimen / Endapan 0.37 - 0.57 - 0,31
Jumlah 11,25 7,35 9,84 6,56 8,91
Total Bukaan 2020-2024 43,91
5
Laporan Reklamasi 2022
BAB III
PELAKSANAAN REKLAMASI
Gambar 3. 1
Rencana Kegiatan Reklamasi Peri 1
Luas Lahan Yang Akan Di Reklamasi dan Revegetasi
Kegiatan Reklamasi Tahun Total (Ha)
2020 2021 2022 2023 2024
Blok Tambang - 8,68 6,35 8,27 5,57 28,87
Total Areal yang di Reklamasi dan Revegetasi 28,87
6
Laporan Reklamasi 2022
7
Laporan Reklamasi 2022
Tabel 3. 1
Penataan Tanah Pucuk (Top Soil)
1 Excavator Caterpillar PC-200
a. Kapasitas Bucket = 0.9 m³
b. Bucket Faktor = 0.9
c. Cycle Time = 20 detik
d. Effisiensi Kerja = 0.9
Kapasitas Produksi = 131 m³/jam
2 Dump Truck Volvo 125
a. Kapasitas Vessel = 8 m³
b. Kapasitas Bucket = 0.9 m³
c. Bucket Factor = 0.9
Jumlah Pengisian = 9.9 Bucket
≈ 10.0 Bucket
d. Waktu muat = 3.3 menit
Jarak = 0.5 Km
e. Kecepatan Truk = 20 Km/Jam
(Bermuatan)
Waktu angkut muatan = 1.5 menit
f. Waktu dumping + atur = 0.5 menit
posisi
g. Kecepatan Truk (Kosong) = 25 Km/Jam
Waktu Angkut kosong = 1.2 menit
h. Waktu Tunggu = 0.5 menit
Cycle time 1 rit = 7 menit
8
Laporan Reklamasi 2022
Tabel 3. 2
Penataan Akhir
1 Bulldozer Komatsu D85SS
a. Blade = Angle Dozer
Tinggi = 4.37 m
Panjang = 1.255 m
b Kapasitas blade = 7 m³
c Jarak = 15 m
Forward Speed = 50 m/menit
Reverse Speed = 50 m/menit
Manuver Time = 0.33 menit
d Cycle time = 0.93 menit
e Trip /Jam = 64.29
f Blade Factor = 1.1
g Produktivitas / Trips = 7.57 m³
Machine = 0.9
Effisiensi Kerja = 0.9
Operator Skill = 0.85
Kapasitas Produksi = 335 m³ /jam
Tabel 3. 3
Pembuatan Drainase
1 Excavator Komatsu PC-200
a Kapasitas bucket = 0.9 m³
b Faktor pengisian = 0.9
c Cycle time = 20 Detik
d Effisiensi kerja = 0.9
Kapasitas Produksi = 131 m³/Jam
Tabel 3. 4
Pembuatan Settling Pond
1 Excavator Komatsu PC-200
a Kapasitas bucket = 0.9 m³
b Faktor pengisian = 0.9
c Cycle time = 20 detik
d Effisiensi kerja = 0.9
Kapasitas Produksi = 131 m³/Jam
9
Laporan Reklamasi 2022
10
Laporan Reklamasi 2022
11
Laporan Reklamasi 2022
3.4 Revegetasi
Sebelum kegiatan revegetasi dimulai, terlebih dahulu lahan yang telah direklamasi
di-treatment terlebih dahulu dengan penambahan kapur (jika pH tanah asam), pemberian
pupuk organik dan pupuk anorganik untuk meningkatkan kesuburan tanahnya.
Kendala utama dalam melakukan kegiatan revegetasi pada lahan-lahan terbuka pasca
tambang adalah kondisi lahan yang marginal termasuk masalah fisik, kimia (nutrients dan
toxicity), dan biologi tanah. Masalah fisik tanah mencakup tekstur dan struktur tanah.
Masalah kimia tanah berhubungan dengan reaksi tanah (pH), kekurangan unsur hara dan
mineral toxicity. Selain itu tanah terbuka bekas tambang biasanya tanahnya memadat, minim
kandungan unsur hara, berpotensi keracunan mineral, miskinnya bahan organik, status KTK
(kapasitas tukar kation) yang rendah, dan minimnya populasi dan aktivitas mikroba tanah
potensial, merupakan faktor-faktor penyebab buruknya pertumbuhan tanaman dan
rendahnya tingkat keberhasilan revegetasi. Untuk dapat mengatasi masalah ini maka upaya
perbaikan lahan dan upaya memilih jenis tanaman yang tepat, serta perlakuan teknik
silvikultur yang benar perlu diterapkan.
12
Laporan Reklamasi 2022
yang tergredasi seperti jenis sengon. Untuk tanaman sisipan juga direncanakan akan
mengkombinasikan jenis tanaman cempedak.
A. Pengenalan Jenis Pohon Sengon
Sengon (Paraserianthes falcataria) termasuk famili Mimosaceae, keluarga petai-
petaian adalah pohon yang tumbuh cepat yang banyak terdapat di Indonesia. Sengon dapat
tumbuh mulai dari pantai sampai dengan ketinggian 1600 mdpl tetapi sengon optimal pada
ketinggian sampai 800 mdpl. Sengon secara alami tumbuh di Maluku, Papua hingga
Kepulauan Solomon. Sengon termasuk tumbuhan paling cepat tumbuh (fast growing
species) dimana dapat tumbuh tinggi hingga 7 meter per-tahun pada tahun pertama
penanaman.
Bagian terpenting yang mempunyai nilai ekonomi pada tanaman sengon adalah kayunya.
Kayu sengon digunakan untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas, peti kas, perabotan
rumah tangga, pagar, tangkai dan kotak korek api, pulp, kertas dan lain-lainnya. Pohonnya
dapat mencapai tinggi sekitar 30 – 45 meter dengan diameter batang sekitar 70 – 80 cm.
Bentuk batang sengon bulat dan tidak berbanir. Kulit luarnya berwarna putih atau kelabu,
tidak beralur dan tidak mengelupas. Berat jenis kayu rata-rata 0,33 dan termasuk kelas awet
IV – V. Tajuk tanaman sengon berbentuk menyerupai payung dengan rimbun daun yang
tidak terlalu lebat. Daun sengon tersusun majemuk menyirip ganda dengan anak daunnya
kecil-kecil dan mudah rontok. Warna daun sengon hijau pupus, berfungsi untuk memasak
makanan dan sekaligus sebagai penyerap nitrogen dan karbon dioksida dari udara bebas.
Sengon memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus kedalam tanah, akar rambutnya
tidak terlalu besar, tidak rimbun dan tidak menonjol kepermukaan tanah. Akar rambutnya
berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen, oleh karena itu tanah disekitar pohon sengon
menjadi subur. Dengan sifat-sifat kelebihan yang dimiliki sengon, maka banyak pohon
sengon ditanam ditepi kawasan yang mudah terkena erosi dan menjadi salah satu kebijakan
pemerintah melalui DEPHUT untuk menggalakan ‘Sengonisasi’ di sekitar daerah aliran
sungai (DAS) di Jawa, Bali dan Sumatra. Bunga
13
Laporan Reklamasi 2022
tanaman sengon tersusun dalam bentuk malai berukuran sekitar 0,5 – 1 cm, berwarna
putih kekuning-kuningan dan sedikit berbulu. Setiap kuntum bunga mekar terdiri dari bunga
jantan dan bunga betina, dengan cara penyerbukan yang dibantu oleh angin atau serangga.
Gambar 3. 3
Contoh Jenis Pohon Sengon
B. Tanaman Cempedak
Cempedak merupakan tanaman pohon yang diperkirakan berasal dari Indonesia dan
daerah Malaysia. Saat ini, cempedak sudah menyebar ke Thailan, Filipia, Thailand,
Vietnam, dan Negara tropis yang lainnya.
Buah cempedak berbentuk bulat hingga lonjong dengan warna kulit yang matang berwarna
merah sampai kekuningan tergantung varietas atau kultivarnya. Panjang buah cempedak
berkisar antara 3-6 cm dengan diameter 3-4 cm. Buah muncul berkelompok dalam satu
tangkai terdiri dari 10-20 buah. Kulitnya ditutupi rambut yang jumlah per satuan luasnya
akan semakin berkurang ketika ukuran buah bertambah besar (Sunardi, 2008). Yang
transparan dan dimakan bukanlah buah yang sejati. Buah sejati cempedak hanyalah lapisan
yang menutupi biji yang memisahkan dengan bagian yang dimakan. Bagian yang dimakan
adalah aril buah. Buah cempedak bersifat nonklimakterik sehingga harus dipanen dalam
keadaan yang benar-benar matang. Ketika dipanen dalam keadaan yang kurang matang,
cempedak akan banyak memiliki getah dan berasa agak pahit. Cempedak biasanya dimakan
dalam keadaan segar dan industri pengolahan cempedak belum terlalu banyak dewasa ini.
Akibatnya, harga cempedak sering kali sangat murah ketika
14
Laporan Reklamasi 2022
musimnya tiba. Menurut Ashari (2006), dari 100 gram buah cempedak, diperkirakan
mengandug 82,9 g air, protein 0,9 gram, lemak 0,1 gram, vitamin A, vitamin C, dan
karbohidrat. Buah Cempedak dapat digunakan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan
juga dapat menurunkan demam.
Tanaman tumbuh dan berbuah baik di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl dengan
tipe iklim basah. Curah hujan 1500-3000 mm per tahun. Tanah yang gembur dan subur lebih
disenangi. Tanaman relatif tahan pada lahan gambut yang masam dan tanah latosol coklat
dengan pH 4-6,5 (Sunarjono, 2004). Ketika mendapatkan musim kering lebih dari tiga bulan
berturut-turut, buah cempedak akan segera menghasilkan buah. Artinya, tanaman cempedak
membutuhkan distribusi hujan yang baik. Bukan distribusi hujan yang merata. Tanaman
diperbanyak dengan teknik okulasi dan ditanam di lahan dengan jarak 4 x 5 m. cempedak
tidak perlu dipupuk dalam jumlah banyak karena memang cempedak memang tidak
menyerap hara dari dalam tanah dalam jumlah yang banyak. Panen buah sebanyak 7,3 ton
hanya membutuhkan N sebanyak 15 kg, P 2 kg, K 11,7 kg, Ca 5,9 gram, dan Mg sebanyak
2,7 kg.
Gambar 3. 4
Contoh Jenis Pohon Cempedak
15
Laporan Reklamasi 2022
Pada satu hektar diasumsikan jumlah tanaman sengon yang di butuhkan lebih kurang 625
bibit dengan disisipkan buah cempedak 60 bibit dalam 1 hektar di sela-sela penanaman
sengon. Untuk menghinari keberhasilan dalam kegiatan reklamasi perlu di perhitungkan
kembali pencadangan bibit 10 %, karena dalam setiap penanaman pasti ada tanaman yang
mati karena berbagai macam factor.
Gambar 3. 5
Pola Penanaman
16
Laporan Reklamasi 2022
17
Laporan Reklamasi 2022
4. Mesin pompa;
5. Hand sprayer;
6. Paranet/sarlon;
7. Parang dan cangkul;
8. Kantong plastik (polibag);
9. Media tabur dan media sapih yang sudah dicampur dengan pupuk; dan
10. Fungisida dan pestisida untuk persiapan pemberantasan hama dan penyakit.
3.4.5 Penyapihan
Penyapihan adalah memindahkan bibit/anak semai dari bedengan/bak ke medium di
bedengan sapih. Cara penyapihan baik pada waktu mencabut atau menggali bibit di
bedengan/bak maupun waktu menanamnya ke medium
18
Laporan Reklamasi 2022
sapih harus dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai batang atau akar- akarnya rusak atau
tidak tertanam tegak lurus. Waktu penyapihan sebaiknya dilakukan sore hari, dan setelah
disapih segera dilakukan penyiraman sampai tanahnya cukup basah.
Penyapihan dilakukan setelah kelopak biji sudah terlepas yaitu pada umur 1 – 1,5 bulan atau
setelah keluar daun pertama. Saat itu benih sudah dapat dipindahkan ke dalam polybag
secara hati-hati supaya akarnya tidak putus. Setelah bibit/semai sapihan berumur 3 – 4
minggu sejah disapih, kerapatan atap/naungan mulai dikurangi dan setelah berumur 8 – 10
minggu sebelum semai dipindahkan atau ditanam ke lapangan, atap/naungan tanaman sama
sekali ditiadakan.
19
Laporan Reklamasi 2022
tumbuhnya kurang baik/kurang sehat dengan menggunakan kecambah yang sehat dari
bedengan/bak tabur.
f. Pembersihan dilakukan agar memberikan ruang tumbuh yang luas pada
anakan dan mencegah adanya hama dan penyakit, dilakukan penyemprotan
hama dan penyakit dengan pestisida apabila dianggap perlu.
3.4.7 Penanaman
Penanaman tanaman pioneer akan menggunakan sistem jalur dengan jarak tanam 4 x
5 m. Komposisi antara sengon dan cempedak, akan diatur sedemikian rupa hingga mencapai
perbandingan 70% : 30%, melalui proses pemeliharaan penyiangan dan penyulaman yang
dilakukan secara rutin. Hal ini dilakukan adalah untuk mengarahkan terbentuknya jenis baru
yang diharapkan dan memelihara jenis yang sudah sangat adaftif untuk membentuk iklim
mikro menghantarkan terjadinya suksesi ke arah yang lebih baik dimana pada akhirnya akan
mencapai suksesi klimaks yaitu terbentuknya hutan tropis primer. adapun tahapan-tahapan
yang akan dilakukan dalam penanaman adalah:
a. Persiapan Lapangan
Untuk sistem jalur ataupun sistem cemplongan, pekerjaan utama yang perlu dilaksanakan
adalah pembuatan dan pemasangan ajir. Arah pembersihan lapangan dilaksanakan sesuai
dengan ajir. Tahap selanjutnya adalah pembuatan lubang tanaman dengan ukuran lubang
40 x 50 x 40 cm yang jaraknya disesuaikan dengan jarak tanam yang telah direncanakan
yaitu 4 x 5 meter. Sebelum penanaman, lubang dipupuk dengan pupuk dasar yang sesuai
dengan kebutuhan. Pupuk diberikan secara merata di dasar lubang tanam. Setelah diberi
pupuk dasar dibiarkan 2 sampai 3 hari selanjutnya baru dilaksanakan penanaman.
b. Penanaman
Proses penanaman diawali dengan pemasangan ajir (panjang 45 cm) yang ditancapkan pada
titik dan jalur tanam sebagai tanda posisi lubang
20
Laporan Reklamasi 2022
tanaman yang akan dibuat. Ajir ditancapkan pada sebuah titik tanam dengan dibantu tali
(supaya lurus). Jika tepat di titik tanam terdapat batu atau pangkal batang yang mengganggu,
posisi ajir digeser, tetapi untuk berikutnya tetap mengikuti jalur awal. Lubang tanam dibuat
pada setiap titik tanam yang telah ditandai ajir. Bibit ditanam satu persatu pada setiap
lubang dengan terlebih dahulu melepas/menyobek bagian bawah kantong plastik/polybag
secara hati-hati agar media tetap utuh dan tanahnya tidak rusak. Jika terdapat akar cabang
atau tunggang yang menerobos keluar dari tanah dalam polybag, dipotong agar tidak terlipat
dalam lubang tanam. Bibit tanam berdiri tegak pada lubang yang disiapkan pada setiap ajir
yang terlebih dahulu sudah di tancapkan, kemudian ditutup dengan tanah yang gembur
sampai leher akar. Tanah disekelilingnya ditekan dari samping agar tanah menjadi padat.
Bila perlu bibit diikat pada ajir agar tidak goyang ditiup angin.
3.4.8 Pemeliharaan
Keberhasilan hidup tanaman dan pertumbuhanannya dipengaruhi oleh berbagai
faktor lingkungan yang terdapat pada tempat tumbuhnya berupa faktor biotik dan abiotik.
Faktor biotik meliputi semua komponen lingkungan berupa organisme hidup yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain patogen, parasit, serangga dan tumbuhan
liar seperti gulma. Faktor abiotik meliputi seluruh kondisi lingkungan yang berupa benda
mati yang dapat mempengaruhi pertumbuhanan tanaman seperti iklim dan kesuburan tanah.
Untuk meningkatkan peran positif dan menekan peran negatif dari semua faktor lingkungan
tersebut, maka pemeliharaan tanaman sangat diperlukan agar keberhasilan hidup dan
pertumbuhan tanaman menjadi baik. Beberapa kegiatan pemeliharaan tanaman antara lain :
C. Pemeliharaan Tanaman Tahun Ke-2
Pemeliharaan tanaman tahun ke-2 mulai dilakukan pada saat umur tanaman satu bulan.
Kegiatan pokok pemeliharaan tanaman berupa penyulaman, penyiangan, pendangiran,
pemangkasan serta pemberantasan hama dan penyakit tanaman.
21
Laporan Reklamasi 2022
1) Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati dengan tanaman yang masih
seumur. Dalam kegiatan ini dilakukan penggantian terhadap tanaman mati atau tanaman
sakit dengan tanaman baru yang baik dan sehat. Penyulaman dilakukan berdasarkan hasil
sensus tanaman < 90% maka dilakukan penyulaman. Secara umum kegiatan penyulaman
diperkirakan meliputi sekitar 20% dari kegiatan penanaman. Penyulaman dilakukan satu
bulan setelah penanaman dan penyulaman ke-dua dilakukan satu tahun setelah penanaman.
Penyulaman harus dilakukan pada waktu musim hujan sebagaimana waktu yang layak untuk
penanaman. Bibit yang digunakan adalah bibit yang sehat, seumur dan berasal dari
persemaian yang sama dengan bibit yang ditanam terdahulu.
2) Penyiangan
Kegiatan penyiangan bertujuan untuk membebaskan tanaman dari tumbuhan pengganggu
agar ruang tumbuh menjadi lebih luas, terutama untuk memperoleh kandungan hara, mineral
dan cahaya matahari yang dibutuhkan.
Penyiangan dilakukan dengan cara membersihkan gulma dan tanaman pengganggu secara
total di areal tanaman, dengan cara manual menggunakan alat cangkul atau parang. Bagian
gulma yang dibersihkan dapat berbentuk piringan atau melingkar dengan diameter 1 – 3
meter atau berbentuk jalur dengan lebar jalur 1 – 3 meter. Kegiatan penyiangan dapat
dilakukan pada saat musim kemarau atau musim hujan dengan frekuensi 3 – 4 bulan sekali
dalam setahun untuk tanaman umur 1 – 2 tahun, frekuensi 6 – 12 bulan sekali untuk
tanaman umur lebih dari 2 tahun hingga tampak ada kepastian bahwa pohon tidak akan
terkalahkan dalam bersaing dengan gulma. Sedangkan pada tahun ketiga cukup satu kali
penyiangan dengan cara menebas perdu/pohon yang dianggap mengganggu tanaman pokok.
3) Pendangiran
22
Laporan Reklamasi 2022
Pendangiran dilakukan apabila pertumbuhan tanaman terhambat oleh kondisi tanah yang
padat atau drainase jelek atau merupakan kegiatan penggemburan tanah disekitar tanaman
dalam upaya memperbaiki sifat fisik tanah. Pendangiran dilakukan secara manual dengan
menggunakan cangkul pada tanah disekitar tanaman dengan radius 25 – 50 cm. Kegiatan ini
dilakukan selama tiga kali dalam satu tahun berjalan, yaitu pada umur 4 bulan, 8 bulan dan
12 bulan.
4) Pemupukan
Pemupukan merupakan kegiatan penambangan unsur hara pada media tumbuh
tanaman untuk menyeimbangkan unsur hara yang diperlukan terhadap pertumbuhan
tanaman. Cara melakukan pemupukan dengan cara meletakkan pupuk dalam lubang pada
area tanam. Pemupukan dengan KCL dapat dilakukan dengan dosis 75 – 100
gram/tahun/pohon. Kegiatan pemupukan pada tahun ke-1 dilakukan bersamaan dengan
kegiatan persiapan lahan. Pupuk yang digunakan untuk tanaman Akasia dan Sengon yaitu
KCL dengan dosis pupuk setiap batang selam daur 100 gram/batang. Teknis pemupukan
adalah dengan meletakkan pupuk di atas tanam pada dasar lubang tanam. Setelah bibit
tanaman dimasukkan dalam lubang tanam maka pupuk tersebut beserta bagian akar bibit
tanaman ditimbun dengan tanah dari sekeliling lubang tanam.
5) Singkling dan Pemangkasan
Pemangkasan cabang merupakan kegiatan membuang cabang bagian bawah untuk
memperoleh batang bebas cabang yang panjang dan bebas dari mata kayu. Pemangkasan
dilakukan dengan tujuan memperkecil mata kayu dan memperbaiki kualitas bentuk kayu.
Singling dan pemangkasan dalam kepentingan reklamasi tidak diperlukan, karena
pertumbuhan tanaman periode pertama lebih mengutamakan fungsi ekologis bukan
ekonomis (kualitas kayu).
6) Pemberantasan Hama dan Penyakit
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya pencegahan serangan hama dan penyakit
dengan melakukan penyemprotan segera setelah ditemukan gejala dan tanda serangan oleh
mikroorganisme atau serangga. Prakiraan
23
Laporan Reklamasi 2022
frekuensi penyemprotan dilakukan sebanyak dua kali dengan menggunakan Agritik dengan
dosis masing-masing 0,2% atau 20 ml per 10 liter air untuk sekitar 150 – 200 batang
tanaman, sehingga kebutuhan setiap jenis obat pada setiap kali penyemprotan rata-rata 145
ml/ha atau untuk selama pemeliharaan tahun berjalan 290 ml/ha.
D. Pemeliharaan Tanaman Tahun Ke-3
Kegiatan pemeliharaan tahun ke-3 dimulai setelah tanaman umur lebih dari 1 tahun
atau tahun ke dua penanaman meliputi kegiatan penyulaman 80 %, pembersihan,
pemupukan, serta pemberantasan hama dan penyakit.
Tabel 3. 5
Kebutuhan Bibit
Tahun 1 2 3 4 5
Luasan (ha) - 8,68 6,35 8,27 5,57
Pioneer -
Sengon - 5425 3969 5169 3481
Sisipan -
Cempedak - 521 381 496 334
Jumlah Pioneer - 5425 3969 5169 3481
Jumlah Sisipan - 521 381 496 334
Grand Total - 11.892 8.700 11.330 7.630
Total 39.552
Keseluruhan
24
Laporan Reklamasi 2022
Tabel 3. 6
Kebutuhan Tenaga Kerja Untuk Revegetasi Per-Hektar
Deskripsi Waktu
Angka Satuan
Waktu penanaman 1 batang 15 Menit
Waktu penanaman per-hektar 41 Jam
Jam kerja per-hari 7 Jam
Hari yang diperlukan 6 Hari
Jumlah tenaga kerja dalam 1 minggu 2 Orang
Penanaman Tanaman Sisipan
Deskripsi Waktu
Angka Satuan
Waktu penanaman 1 batang 15 Menit
Waktu penanaman per-hektar 15 Jam
Jam kerja per-hari 7 Jam
Hari yang diperlukan 2 Hari
Jumlah tenaga kerja dalam 1 minggu 1 Orang
3.7 Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan terhadap hasil kegiatan reklamasi akan terus dilakukan oleh
perusahaan sampai dengan pasca tambang dan merupakan tanggung jawab dari pihak
perusahaan. Kegiatan pemeliharaan akan dilakukan oleh bagian lingkungan /environment
dan akan selalu melakukan pemantauan terhadap perkembangan kegiatan revegetasi di
setiap blok bekas penambangan.
A. Kebutuhan Bahan untuk Pemeliharaan
Dalam upaya pemeliharaan lahan yang sudah direvegetasi, maka diperlukan
bahan-bahan untuk pemeliharaan. Uraian pemupukan dan pemberantasan
25
Laporan Reklamasi 2022
26
Laporan Reklamasi 2022
4. Menanam tanaman/pohon di seluruh bagian lereng, baik atas maupun bawah;
dan
5. Menutup cekungan-cekungan yang berpotensi menimbulkan
genangan air.
27
Laporan Reklamasi 2022
BAB IV
BIAYA REKLAMASI
28
Laporan Reklamasi 2022
29
Laporan Reklamasi 2022
Tabel 4. 1
Biaya Revegetasi Per Hektar
No Uraian Kebutuhan Jenis Kebutuhan Per-Hektar Harga Satuan Biaya Per-Hektar Keterangan
Jumlah Satuan (Rp) (Rp)
1 Analisa Kualitas Tanah Tanah subur 2 Sampel 500,000 - -
2 Tanaman Penutup (Cover Crop)
- Pupuk KCL 10 Kg 6,500 65,000 -
- Kapur Dolomit 25 Kg 3,250 81,250 -
- Benih Colopogonium Mucunoides 6 Kg 25,000 150,000 -
- Insektisida Agristik 1 Liter 15,500 15,500 -
- Polibag Plastik hitam (10x15) 800 Buah 100 80,000 -
- Tenaga kerja* Buruh penanaman 4 Orang 595,000 2,380,000 Rp. 595.000 = 7 Hari
- Pembuatan tempat persemaian Kotak 10 Buah 115,000 - -
3 Tanaman Pokok (Pioneer)
- Pupuk KCL 40 Kg 6,500 260,000 -
- Kapur Dolomit 25 Kg 3,250 81,250 -
- Bibit
Sengon 625 Batang 7,000 4,375,000 4-6 Bulan, T. 40 cm
- Insektisida Agristik 1 Liter 15,500 15,500 -
4 Tanaman Sisipan
- Pupuk KCL 30 Kg 6,500 195,000 -
- Kapur Dolomit 10 Kg 3,250 32,500 -
- Bibit - - - - -
Rambutan okulasi 60 Batang 20,000 1,200,000 4-6 Bulan, T. 40 cm
- Tenaga kerja Buruh penanaman 1 Orang 595,000 595,000 Rp. 595.000 = 7 Hari
5 Pemeliharaan
- Pupuk KCL 25 Kg 6,500 162,500 -
- Insektisida Agristik 1 Liter 15,500 15,500 -
- Tenaga kerja* Buruh pemeliharaan 2 Orang 100,000 200,000 Rp. 85.000 = 1 Hari
Total Biaya 9,904,000
30
Laporan Reklamasi 2022
4.4 Biaya Pekerjaan Sipil Sesuai Peruntukan Lahan Pascatambang Atau Program
Reklamasi Bentuk Lain
Secara spesifik pekerjaan sipil pada kegiatan pertambangan PT. SUNGAI BATU
UTAMA tidak ada. Rencana reklamasi untuk pekerjaan sipil akan dimasukan dalam biaya
rencana penutupan tambang.
31
Laporan Reklamasi 2022
32
Laporan Reklamasi 2022
33
Laporan Reklamasi 2022
34
Laporan Reklamasi 2022
35
Laporan Reklamasi 2022
36
Laporan Reklamasi 2022
37
Laporan Reklamasi 2022
38
Laporan Reklamasi 2022
39
Laporan Reklamasi 2022
40
Laporan Reklamasi 2022
41
Laporan Reklamasi 2022
42
Laporan Reklamasi 2022
43
LAMPIRAN
Air Buangan menuju Sungai
Lahan Yang Akan di Reklamasi
Biaya Reklamasi (Rp)
No Deskripsi Biaya Total (Rp)
Tahun 2020 Tahun 20021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
1 Biaya Langsung
A. Biaya Penatagunaan lahan
- Biaya pengaturan permukaan lahan - - - - - -
- Biaya penebaran tanah pucuk dan penataan akhir - 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 40.000.000
- Biaya pengendalian erosi dan pengelolaan air - 1.624.752 1.701.532 866.865 866.865 5.060.014
B. Biaya Revegetasi
- Analisis kualitas tanah 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3000000 3.000.000 15.000.000
- Pemupukan - 4.500.000 4.500.000 4.500.000 4.500.000 18.000.000
- Pengadaan bibit / benih - 15.000.000 15.000.000 14.087.500 14.087.500 58.175.000
- Penanaman - 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 40.000.000
- Pemeliharaan tanaman - 3.213.000 2.646.000 2.646.000 2.646.000 11.151.000
C. Biaya pencegahan dan penanggulangan air asam tambang 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000
Sub Total 1 5.000.000 49.337.752 48.847.532 47.100.365 47.100.365 197.386.014
2 Biaya Tidak Langsung
A. Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat (2,5% dari biaya
125.000 1.233.444 1.221.188 1.177.509 1.177.509 4.934.650
langsung)
B. Biaya perencanaan reklamasi (6% dari biaya langsung) 300.000 2.960.265 2.930.852 2.826.022 2.826.022 11.843.161
C. Biaya administrasi dan keuntungan kontraktor (8% dari biaya
400.000 3.947.020 3.907.803 3.768.029 3.768.029 15.790.881
langsung)
D. Biaya supervisi (5% dari biaya langsung) 250.000 2.466.888 2.442.377 2.355.018 2.355.018 9.869.301
Sub Total 2 1.075.000 10.607.617 10.502.219 10.126.578 10.126.578 42.437.993
3 Total Biaya Reklamasi
Total biaya reklamasi = sub total 1 + sub total 2 6.075.000 59.945.369 59.349.751 57.226.943 57.226.943 239.824.007