Soap KANGURU
Soap KANGURU
Soap KANGURU
A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
a. Identitas Bayi
2) Umur : 1 Hari
5) BB / PB : 2200 gram / 47 cm
45
46
1) Keluhan utama
Juli 2019, pukul 11.15 WIB dengan berat badan 2200 gram dan
a) HPHT : 11 – 10 – 2018
b) HPL : 18 – 7 – 2019
c) Keluhan-keluhan pada
d) ANC
Kronjo.
47
f) Imunisasi TT
Keadaa
n Anak
Jenis Anak Nifas Seka-
Tgl/Thn Tempat Umur Peno
No Partus Partus khmln
par
long Rang
Tus
BB PB Keada Lakta
Jenis
(gr) (cm) an si
1 Hamil ini
e) Plasenta
5) Riwayat penyakit
dari 2 minggu.
49
kehamilan 34minggu.
pada mulutnya.
suaminya.
50
e) Riwayat operasi
b) Suhu : 36,80C.
c) Pernafasan : 45 x/menit.
sklera putih.
banyak.
labiopalatoskisis.
tambahan.
kembalinya lama.
n) Ekstremitas
4) Pemeriksaan reflek
menggenggam
pada bibir
jari-jari kakinya
sisi
ke cpermukaan keras
5) Pemeriksaan antropometri
a) Lingkar kepala : 31 cm
b) Lingkar dada : 31 cm
53
c) Panjang badan : 47 cm
6) Eliminasi
konsistensi padat.
2. Interpretasi Data
a. Diagnosa Kebidanan
Data dasar :
Data subjektif
11.15 WIB
2) Ibu mengatakan bayinya lahir dengan berat 2200 gram dan panjang
47 cm.
Data objektif
R : 52 x/menit
S : 36.4
3) Apgar Score : 7-8
4) Pemeriksaan antropometri
b) Panjang badan : 44 cm
c) Lingkar kepala : 31 cm
d) Lingkar dada : 31 cm
menggenggam
jari-jari kakinya
keras
6) Telinga simetris antara kanan dan kiri, tulang rawan belum terbentuk
b. Masalah
c. Kebutuhan
3. Diagnosa Potensial
Tidak ada
5. Perencanaan
6. Pelaksanaan
memegang bayi
b. menjaga kehangat bayi dengan cara mengganti baju yang basah dengan
d. Menyuntikkan Vit K
7. Evaluasi
yang basah dengan pakaian yang bersih dan kering lalu membedong
c. Bayi sudah BAB 1 kali dengan konsistensi hijau kehitaman dan BAK 2
S : 36,40C.
57
DATA PERKEMBANGAN I
S: Subjektif
Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayinya, Ibu mengatakan cemas dengan
keadaan bayinya
O: Objektif
3. Vital sign : Nadi 138 x/menit, respirasi 48 x/menit, suhu bayi 36,70C
5. Tali pusat dalam keadaan basah, bersih tidak ada tanda-tanda infeksi masih
A: Assesment
Bayi Ny. A umur 6 jam NKB KMK dengan PMK
P: Planning
1. mencegah infeksi pada bayi dengan cara mencuci tangan sebelum dan
2. menjaga kehangatan bayi dengan cara mengganti baju yang basah dengan
pakaian yang bersih dan kering lalu membedong bayi dan tetap
Evaluasi :
2. Sudah dipakaikan pakaian yang bersih dan kering lalu membedong bayi
3. Bayi sudah BAB 1 kali dengan konsistensi kehitaman dan BAK 3 kali
DATA PERKEMBANGAN II
S: Subjektif
Bayi muntah
O: Objektif
3. Tali pusar bersih dalam keadaan basah, tidak ada tanda-tanda infeksi
A: Assesment
P: Planning
1. mencegah infeksi pada bayi dengan cara mencuci tangan sebelum dan
2. menjaga kehangatan bayi dengan cara mengganti baju yang basah dengan
pakaian yang bersih dan kering lalu membedong bayi dan tetap
Evaluasi :
2. Bayi sudah dipakaikan pakaian yang bersih dan kering lalu membedong
S : Subjektif
Bayi muntah
O: Objektif
Assesment
Bayi Ny. A usia 1 hari NKB KMK PMK dengan resti hipotermi dan resti pemenuhan nutrisi
Planning
1. mencegah infeksi pada bayi dengan cara mencuci tangan sebelum dan
2. menjaga kehangatan bayi dengan cara mengganti baju yang basah dengan
3. Memasang oksigen
4. Memberikan minum 5cc
Evaluasi :
1. Sudah dilakukan pencegahan infeksi pada bayi dengan cara mencuci tangan
2. Bayi sudah diberikan pakaian yang bersih dan kering lalu membedong bayi
5. Bayi belum bisa menyusu karena daya hisap bayi lemah, sudah dipasang OGT
S : Subjektif
O: Objektif
Assesment
Bayi Ny. A usia 1 hari NKB KMK PMK dengan resti hipotermi dan resti pemenuhan nutrisi
Planning
1. mencegah infeksi pada bayi dengan cara mencuci tangan sebelum dan
2. menjaga kehangatan bayi dengan cara mengganti baju yang basah dengan
4. Mengobservasi muntah
Evaluasi :
2. Bayi sudah diberikan pakaian yang bersih dan kering lalu membedong
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas asuhan kebidanan bayi baru lahir
pada bayi Ny. A dengan berat badan bayi lahir rendah di RS Umum
Varney, yang terdiri dari tujuh langkah yaitu pengkajian, interpretasi data,
sebagai berikut:
(BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa
suhu tubuh berkisar 34°C - 37° C .Pada bayi dengan BBLR frekuensi
berkisar 100 - 140 x/menit.Pada kasus BBLR dengan umur kehamilan < 37
), pada kasus bayi lahir dengan BBLR telinga sangat lunak,Pada kasus bayi
dengan BBLR umur kehamilan < 37 minggu pada bayi laki-laki skrotum
belum banyak lipatan, testis belum turun, pada bayi labia mayora belum
menutupi labiaminora Pada kasus bayi dengan BBLR. Menurut Sukarni dan
Sudarti (2014), pada kasus bayi dengan BBLR dinding thorax elastis, putting
susu belum terbentuk,Pada kasus bayi dengan BBLR umur kehamilan < 37
minggu pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan, testis belum turun,
mayora belum menutupi labiaminora Pada kasus bayi dengan BBLR umur
kehamilan < 37 minggu kadang oedema, garis telapak kaki sedikit. Menurut
Arief (2009), pada kasus BBLR umur kehamilan < 37 minggu kulit keriput,
anaknya yang ke 1 pada tanggal 02 Juli 2019, pukul 11.15 WIB dengan
baik, tangis kuat, gerak lemah, kulit merah, turgor kulit baik, suhu 36,40C,
cm, Berat badan 2200 gram dan lingkar lengan atas 10 cm, apgar score 7,
8, keadaan umum baik, tangis kuat, gerak lemah turgor kulit tipis, Reflek
kuat , reflek tonick neck kuat, reflek walking kuat. Pada langkah ini
lingkup praktek kebidanan. Diagnosa kebidanan pada kasus ini yaitu: Bayi
baru lahir Ny. A dengan Berat Badan Lahir Rendah. Menurut Arief (2009),
masalah yang umumnya muncul pada bayi baru lahir dengan Berat
67
pada bayi dengan BBLR yaitu dengan menjaga lingkungan nyaman dan
Diagnosa pada kasus Bayi baru lahir Ny. A umur 2 jam dengan berat
badan lahir rendah. Masalah yang umumnya muncul pada bayi baru lahir
dengan Berat Badan Lahir Rendah adalah pergerakan kurang dan lemah,
bayi. Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori
Dr. Sp. A yang paling tepat untuk keselamatan pasien. Antisipasi yang
periksa bayi dan hitung nafas dalam semenit, ukur suhu axilla,
inkubator dengan suhu 35°C dan untuk berat badan 2000- 2500 gram
Pada kasus ini antisipasi yang diberikan yaitu kolaborasi dengan dokter
adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang ada di lahan praktek, yaitu
Perencanaan
dengan berat badan lahir renah, Setelah lahir yaitu membersihkan jalan
dan perawatan mata, Suhu tubuh dijaga pada suhu aksila 36,5- 37,50 C, Beri
Pada kasus perencanaan yang dilakukan pada tanggal 2 Juli 2019, yaitu
peningkatan berat badan, Observasi BAB dan BAK tiap 2 jam, Jaga
reflek pada bayi, Kolaborasi dengan dokter dalam beri terapi yaitu injeksi
logafox 2x100 mg, injeksi Neo K 0,5 g/cc lewat selang infus.Sehingga pada
langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan
Pelaksanaan
tindakan yang telah dibuat, yaitu mencegah infeksi dengan mencuci tangan
sebelum dan sesudah memegang bayi, menjaga kehangat bayi dengan cara
mengganti baju yang basah dengan pakaian yang bersih dan kering lalu
membedong bayi dan tetap memasukkan dalam inkubator dengan suhu 340