Soap KANGURU

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI

Ny. A DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH

DI RS UMUM KABUPATEN TANGERANG

Tempat : Ruang Perinatologi


Tanggal : 2-7-2019

Pukul : 12.00 WIB


No. Register : 00228413

A. TINJAUAN KASUS

1. Pengkajian

Tanggal 02 Juli 2019 Pukul 12.00 WIB

a. Identitas Bayi

1) Nama : By. Ny. A I

2) Umur : 1 Hari

3) Tanggal / Jam lahir : 02 Juli 2019 / 11.15 WIB

4) Jenis Kelamin : Perempuan

5) BB / PB : 2200 gram / 47 cm

b. Identitas Ibu Identitas Ayah

1) Nama : Ny. AI Nama : Tn. H

2) Umur : 21 tahun Umur : 21 tahun

3) Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

4) Agama : Islam Agama : Islam

45
46

5) Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

6) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

7) Alamat : Kp. P udik

c. Anamnesa (Data Subjektif)

1) Keluhan utama

Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya yang ke 1 pada tanggal 02

Juli 2019, pukul 11.15 WIB dengan berat badan 2200 gram dan

panjang badan 47 cm.

2) Riwayat kehamilan sekarang

a) HPHT : 11 – 10 – 2018

b) HPL : 18 – 7 – 2019

c) Keluhan-keluhan pada

Trimester I : Ibu mengatakan mengeluh mual muntah.

Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

Trimester III : Ibu mengatakan mengeluh kaki sakit

d) ANC

Ibu mengatakan melakukan ANC sebanyak 6 kali

Trimester I : Ibu tidak pernah melakukan anc

Trimester II : 3 kali, pada umur kehamilan 16, 19, 20, 23 di

BPM swasta. Dan 27 minggu di PKM Kronjo

Trimester III : 1 kali, pada umur kehamilan 37 minggu di PKM

Kronjo.
47

e) Penyuluhan yang pernah didapat

Ibu mengatakan pada umur kehamilan 4 bulan ibu pernah

mendapatkan penyuluhan tentang gizi ibu hamil, tanda-tanda

persalinan dan tanda bahaya kehamilan dari bidan dan puskesmas

f) Imunisasi TT

Ibu mengatakan mendapatkan imunisasi TT sebanyak 1 kali.

TT 1 : pada saat kehamilan 23 minggu

g) Obat yang dikonsumsi

Ibu mengatakan mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan

yaitu asam follat dan kalk

3) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Keadaa
n Anak
Jenis Anak Nifas Seka-
Tgl/Thn Tempat Umur Peno
No Partus Partus khmln
par
long Rang
Tus
BB PB Keada Lakta
Jenis
(gr) (cm) an si
1 Hamil ini

4) Riwayat persalinan ini

a) Tempat persalinan : RSU Kab. Tangerang

b) Penolong : dr. SpOG dan bidan

c) Jenis persalinan : Sectio Cesarea atas indikasi

HAP ec. PPT

d) Komplikasi dalam persalinan : tidak ada


48

e) Plasenta

(1) Berat plasenta : + 450 gram

(2) Panjang tali pusat : + 50 cm

(3) Jumlah kotiledon : lengkap

(4) Insersi tali pusat : centralis

f) Jumlah perdarahan : + 500 cc

5) Riwayat penyakit

a) Riwayat penyakit saat hamil

Ibu mengatakan saat hamil tidak menderita sakit apapun seperti

batuk dan pilek hanya saja waktu kehamilan trimester 2 mengeluh

mual dan muntah.

b) Riwayat penyakit sistemik

(1) Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan

dada sebelah kiri berdebar-debar, nyeri

dan tidak mudah lelah saat beraktivitas

dan tidak pernah mengeluarkan keringat

pada telapak tangannya.

(2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan

nyeri pada pinggang bagian bawah dan

tidak pernah merasakan sakit saat BAK.

(3) Asma / TBC : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan

sesak nafas dan batuk berdahak lebih

dari 2 minggu.
49

(4) Hepatitis : Ibu mengatakan pada mata dan ujung

kuku tidak pernah terlihat kuning.

(5) Diabetes Mellitus : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan

lapar, haus dan kencing lebih dari 7 kali

pada waktu malam hari.

(6) Hipertensi : Ibu mengatakan pernah mengalami

pusing yang menetap dan tekanan darah

melebihi 140/90 mmHg sejak umur

kehamilan 34minggu.

(7) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

kejang yang disertai dengan keluar busa

pada mulutnya.

(8) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak mempunyai

penyakit lain seperti HIV/AIDS dan

penyakit kelamin lainnya.

c) Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan baik dari pihak dirinya maupun dari pihak

suaminya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menurut

seperti jantung, hipertensi dan diabetes mellitus, serta tidak

mempunyai riwayat penyakit menular seperti asma atau TBC,

hepatitis dan HIV/AIDS.

d) Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan tidak ada riwayat keturunan kembar dari pihak

suaminya.
50

e) Riwayat operasi

Ibu mengatakan belum pernah operasi apapun.

d. Pemeriksaan Fisik Bayi

1) Riwayat pemeriksaan khusus (apgar score)

Tabel 4.1. Riwayat Apgar Score Bayi Ny. H

Yang dinilai Nilai


0 1 2 1’ 5’ 10’
Warna kulit Pucat Badan merah Seluruh 0 1 1
Ekstremitas biru tubuh
kemerahan
Denyut Tidak < 100 kali/menit > 100 2 2 2
jantung ada kali/menit
Reaksi Tidak Sedikit gerakan Batuk / 1 1 2
rangsangan ada mimik bersin
Tonus otot Lumpuh ekstremitas Gerakan aktif 1 1 2
sedikit fleksi
Pernafasan Tidak Lemah/tidak Baik, teratur 1 2 2
ada teratur
Jumlah 5 7 9
2) Pemeriksaan umum

a) Keadaan umum : Baik

b) Suhu : 36,80C.

c) Pernafasan : 45 x/menit.

d) Nadi : 142 x/menit.

3) Pemeriksaan fisik sistematis

a) Kepala : Normal, bentuk mesocephal, tidak ada cephal

hematoma atau caput succedaneum.

b) Rambut : Hitam, tipis dan lurus.

c) Muka : Bersih, warna merah muda dan simetris.


51

d) Mata : Simetris antara kanan dan kiri, tidak ada

kotoran, conjungtiva warna merah muda,

sklera putih.

e) Telinga : Simetris antara kanan dan kiri, tulang rawan

belum terbentuk sempurna, rambut lanugo

banyak.

f) Mulut : Bibir warna merah muda, mukosa basah,

tidak ada kelainan labioskisis atau

labiopalatoskisis.

g) Hidung : Simetris, berlubang dan tidak ada cairan.

h) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

i) Dada : Simetris, tidak ada retraksi saat nafas,

jantung tidak bising, tidak ada suara

tambahan.

j) Perut : Perut tidak kembung.

k) Kulit : Keriput, warna merah muda, apabila dicubit

kembalinya lama.

l) Tali pusat : Masih basah, terbungkus kassa steril.

m) Punggung : Tidak ada benjolan atau tumor.

n) Ekstremitas

(1) Atas : Aktif, jumlah jari lengkap, kuku belum

melebihi ujung jari.


52

(2) Bawah : Aktif, jumlah jari lengkap, kuku belum

melebihi ujung jari

o) Genetalia : Labia mayor menutupi labia minor.

p) Anus : (+), berlubang.

4) Pemeriksaan reflek

d) Reflek moro : kuat, tangan bayi dapat

menggenggam

e) Reflek rooting : lemah,Tidak ada respon pada bayi

untuk memalingkan muka bila

pipi atau bibirnya disentuh

f) Reflek sucking : lemah,tidak terdapat rangsangan

pada bibir

g) Reflek Grasping :kuat, Jari-jari kaki bayi melekuk ke

bawah bila jari diletakkan di dasar

jari-jari kakinya

h) Reflek Tonick necky: kuat, Bayi melakukan perubahan

posisi bila kepala di putar ke satu

sisi

i) Reflek walking : kuat, Kaki bergerak keatas dan

kebawah bila sedikit disentuhkan

ke cpermukaan keras

5) Pemeriksaan antropometri

a) Lingkar kepala : 31 cm

b) Lingkar dada : 31 cm
53

c) Panjang badan : 47 cm

d) Berat badan : 2200 gram

e) Lingkar lengan atas : 10 cm

6) Eliminasi

a) Urine : Sudah keluar 2 x, warna kuning jernih.

b) Mekonium : Sudah keluar 1 x, warna coklat kehijauan,

konsistensi padat.

2. Interpretasi Data

Tanggal 2-7-2019 Pukul 13.15 WIB

a. Diagnosa Kebidanan

Bayi Ny. A umur 2 jam NKB KMK dengan PMK.

Data dasar :

Data subjektif

1) Ibu mengatakan bayinya lahir pada tanggal 2 juli 2019 pukul

11.15 WIB

2) Ibu mengatakan bayinya lahir dengan berat 2200 gram dan panjang

47 cm.

Data objektif

1) Keadaan umum : Baik

2) TTV : N : 144 x/menit


54

R : 52 x/menit

S : 36.4
3) Apgar Score : 7-8

4) Pemeriksaan antropometri

a) Berat badan : 2200 gram

b) Panjang badan : 44 cm

c) Lingkar kepala : 31 cm

d) Lingkar dada : 31 cm

e) Lingkar lengan atas : 10 cm

f) Reflek moro :kuat, , tangan bayi dapat

menggenggam

g) Reflek rooting : lemah, Tidak ada respon pada


bayi untuk memalingkan muka
bila pipi atau bibirnya disentuh

h) Reflek sucking : lemah, tidak terdapat rangsangan


pada bibir
i) Reflek Grasping :kuat,Jari-jari kaki bayi melekuk ke

bawah bila jari diletakkan di dasar

jari-jari kakinya

j) Reflek Tonick necky: kuat, Bayi melakukan perubahan posisi bila

kepala di putar ke satu sisi

k) Reflek walking : kuat, Kaki bergerak keatas dan kebawah

bila sedikit disentuhkan ke permukaan

keras

5) Kulit keriput warna merah muda dan turgor kulit jelek

6) Telinga simetris antara kanan dan kiri, tulang rawan belum terbentuk

sempurna, rambut lanugo banyak.


55

b. Masalah

Reflek sucking dan rooting lemah

c. Kebutuhan

Menjaga kehangatan bayi

3. Diagnosa Potensial

NKB KMK dengan PMK resti hipotermi dan resti infeksi

4. Antisipasi / Tindakan Segera

Tidak ada

5. Perencanaan

a. Cegah infeksi pada bayi

b. Jaga kehangatan bayi

c. Observasi BAB dan BAK

d. Kolaborasi dengan dokter Sp.A untuk pemberian terapi

6. Pelaksanaan

a. mencegah infeksi dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah

memegang bayi

b. menjaga kehangat bayi dengan cara mengganti baju yang basah dengan

pakaian yang bersih dan kering lalu membedong


56

bayi dan tetap memasukkan dalam inkubator dengan suhu 340 C.

c. mengobservasi BAB dan BAK tiap 2 jam.

d. Menyuntikkan Vit K

7. Evaluasi

a. Sudah dilakukan pencegahan infeksi dengan mencuci tangan sebelum

dan sesudah memegang bayi.

b. Sudah dilakukan menjaga kehangatan bayi dengan cara mengganti baju

yang basah dengan pakaian yang bersih dan kering lalu membedong

bayi dan tetap memasukkan dalam inkubator dengan 340 C.

c. Bayi sudah BAB 1 kali dengan konsistensi hijau kehitaman dan BAK 2

kali dengan konsistensi kuning jernih.

d. Keadaan umum lemah, TTV: N : 144 x/menit, R : 52 x/menit,

S : 36,40C.
57

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal 2 Juli 2019 Pukul 17.15 WIB

S: Subjektif

Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayinya, Ibu mengatakan cemas dengan
keadaan bayinya

O: Objektif

1. Keadaan umum : baik

2. Berat badan 2200 gr

3. Vital sign : Nadi 138 x/menit, respirasi 48 x/menit, suhu bayi 36,70C

4. Reflek sucking masih agak lemah

5. Tali pusat dalam keadaan basah, bersih tidak ada tanda-tanda infeksi masih

terbungkus kassa steril

6. Bayi di dalam inkubator dengan suhu 340 C

A: Assesment
Bayi Ny. A umur 6 jam NKB KMK dengan PMK

P: Planning

1. mencegah infeksi pada bayi dengan cara mencuci tangan sebelum dan

sesudah memegang bayi.

2. menjaga kehangatan bayi dengan cara mengganti baju yang basah dengan

pakaian yang bersih dan kering lalu membedong bayi dan tetap

memasukkan dalam inkubator dengan 340 C.

3. mengobservasi BAB dan BAK tiap 2 jam.

4. mengobservasi KU dan TTV tiap 6 jam.


58

Evaluasi :

1. Sudah dilakukan pencegahan infeksi pada bayi dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.

2. Sudah dipakaikan pakaian yang bersih dan kering lalu membedong bayi

dan tetap memasukkan dalam inkubator dengan 340 C.

3. Bayi sudah BAB 1 kali dengan konsistensi kehitaman dan BAK 3 kali

dengan konsistensi kuning jernih.

4. Keadaan umum baik

TTV : N 138x/menit, R: 48 x/menit, S: 36,70 C


59

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal 2 Juli 2019 Pukul 00.00 WIB

S: Subjektif
Bayi muntah

O: Objektif

1. Keadaaan umum sedang

2. Vital sign : nadi 142 x/menit, respirasi 42 x/menit, suhu 36,90C

3. Tali pusar bersih dalam keadaan basah, tidak ada tanda-tanda infeksi

masih terbungkus kassa steril.

4. Bayi muntah lendir berwarna coklat 2x

A: Assesment

Bayi Ny. A umur 12 jam NKB KMK dengan PMK

P: Planning

1. mencegah infeksi pada bayi dengan cara mencuci tangan sebelum dan

sesudah memegang bayi.

2. menjaga kehangatan bayi dengan cara mengganti baju yang basah dengan

pakaian yang bersih dan kering lalu membedong bayi dan tetap

memasukkan dalam inkubator dengan 340 C.


60

3. lapor dokter SpA untuk tindak lanjut

Evaluasi :

1. Sudah dilakukan pencegahan infeksi pada bayi dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.

2. Bayi sudah dipakaikan pakaian yang bersih dan kering lalu membedong

bayi dan tetap memasukkan dalam inkubator dengan 330 C.

3. Sesuai instruksi dokter SpA bayi dipindahkan keruangan perawatan khusus.


61

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal 3 Juli 2019 Pukul 05.00 WIB

S : Subjektif

Bayi muntah
O: Objektif

1. Keadaan umum : lemah, akral hangat

2. Vital sign : nadi 144 x/menit, respirasi 46 x/menit, suhu 36,8

3. Tali pusat bersih dan kering

4. Reflek hisap bayi lemah

Assesment

Bayi Ny. A usia 1 hari NKB KMK PMK dengan resti hipotermi dan resti pemenuhan nutrisi

Planning

1. mencegah infeksi pada bayi dengan cara mencuci tangan sebelum dan

sesudah memegang bayi.

2. menjaga kehangatan bayi dengan cara mengganti baju yang basah dengan

pakaian yang bersih dan kering lalu membedong bayi.

3. Memasang oksigen
4. Memberikan minum 5cc

5. Melakukan pemasangan OGT

6. Melakukan pengambilan darah untuk dilakukan pemeriksaan penunjang

7. Memberikan posisi yang nyaman untuk bayi


62

Evaluasi :

1. Sudah dilakukan pencegahan infeksi pada bayi dengan cara mencuci tangan

sebelum dan sesudah memegang bayi.

2. Bayi sudah diberikan pakaian yang bersih dan kering lalu membedong bayi

dan tetap memasukkan dalam inkubator dengan 330 C

3. Sudah terpasang oksigen pada bayi

4. Setelah diberikan minum bayi muntah

5. Bayi belum bisa menyusu karena daya hisap bayi lemah, sudah dipasang OGT

6. Pengambilan darah untuk pemeriksaan penunjang sudah dilakukan

7. Bayi sudah dalam keadaan nyaman


63

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal 3 Juli 2019 Pukul 10.00 WIB

S : Subjektif

O: Objektif

1. Keadaan umum : baik, akral hangat

2. Vital sign : nadi 130 x/menit, respirasi 46 x/menit, suhu 36,9

Assesment

Bayi Ny. A usia 1 hari NKB KMK PMK dengan resti hipotermi dan resti pemenuhan nutrisi

Planning

1. mencegah infeksi pada bayi dengan cara mencuci tangan sebelum dan

sesudah memegang bayi.

2. menjaga kehangatan bayi dengan cara mengganti baju yang basah dengan

pakaian yang bersih dan kering lalu membedong bayi.

3. Memberikan minum 5cc

4. Mengobservasi muntah

5. Memberikan posisi yang nyaman untuk bayi

6. Mengobservasi TTV bayi


64

Evaluasi :

1. Sudah dilakukan pencegahan infeksi pada bayi dengan cara mencuci

tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.

2. Bayi sudah diberikan pakaian yang bersih dan kering lalu membedong

bayi dan tetap memasukkan dalam inkubator dengan 330 C

3. Bayi sudah diberikan minum

4. Bayi tidak muntah

5. Bayi sudah dalam posisi yang nyaman

6. Observasi TTV dilakukan

7. Melanjutkan jadwal pemberian minum setiap 2 jam


65

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas asuhan kebidanan bayi baru lahir

pada bayi Ny. A dengan berat badan bayi lahir rendah di RS Umum

Kabupaten Tangerang menggunakan manajemen asuhan kebidanan menurut

Varney, yang terdiri dari tujuh langkah yaitu pengkajian, interpretasi data,

diagnosa potensial, rencana tindakan, dan evaluasi. Adapun urutannya adalah

sebagai berikut:

Menurut Proverawati dan Ismawati (2010).Bayi berat lahir rendah

(BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa

memandang masa kehamilan. Menurut Nursalam (2012)Pada kasus BBLR

gerakan bayi lemah.Menurut Wiknjosastro, 2005). Pada bayi dengan BBLR

suhu tubuh berkisar 34°C - 37° C .Pada bayi dengan BBLR frekuensi

pernafasan pada hari pertama 40- 50 x/menit sedangkan hari-hari berikutnya

35 - 45 x/menit). Menurut Pantiawati (2010), pada bayi BBLR denyut jantung

berkisar 100 - 140 x/menit.Pada kasus BBLR dengan umur kehamilan < 37

minggu ubun-ubun dan sutura lebar.Menurut Proverawati dan Ismawati (2010

), pada kasus bayi lahir dengan BBLR telinga sangat lunak,Pada kasus bayi

dengan BBLR umur kehamilan < 37 minggu pada bayi laki-laki skrotum

belum banyak lipatan, testis belum turun, pada bayi labia mayora belum

menutupi labiaminora Pada kasus bayi dengan BBLR. Menurut Sukarni dan

Sudarti (2014), pada kasus bayi dengan BBLR dinding thorax elastis, putting

susu belum terbentuk,Pada kasus bayi dengan BBLR umur kehamilan < 37

minggu pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan, testis belum turun,

pada bayi perempuan labia


66

mayora belum menutupi labiaminora Pada kasus bayi dengan BBLR umur

kehamilan < 37 minggu kadang oedema, garis telapak kaki sedikit. Menurut

Arief (2009), pada kasus BBLR umur kehamilan < 37 minggu kulit keriput,

lanugo banyak, lemak kulit kurang atau tipis

Pada kasus data subyektif meliputi ibu mengatakan telah melahirkan

anaknya yang ke 1 pada tanggal 02 Juli 2019, pukul 11.15 WIB dengan

berat badan 2200 gram dan panjang badan 47 cm.

Data obyektif yaitu pemeriksaan umum didapatkan Keadaan umum

baik, tangis kuat, gerak lemah, kulit merah, turgor kulit baik, suhu 36,40C,

Pernafasan 52 x/menit, nadi 144 x/menit.Pemeriksaan antropometri

didapatkan lingkar kepala 28 cm, Lingkar dada 28 cm, Panjang badan 47

cm, Berat badan 2200 gram dan lingkar lengan atas 10 cm, apgar score 7,

8, keadaan umum baik, tangis kuat, gerak lemah turgor kulit tipis, Reflek

moro:kuat, reflek rooting:lemah, reflek suckinglemah, reflek grasping

kuat , reflek tonick neck kuat, reflek walking kuat. Pada langkah ini

penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktek.

Diagnosa Kebidanan Diagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam

lingkup praktek kebidanan. Diagnosa kebidanan pada kasus ini yaitu: Bayi

baru lahir Ny. A dengan Berat Badan Lahir Rendah. Menurut Arief (2009),

masalah yang umumnya muncul pada bayi baru lahir dengan Berat
67

Badan Lahir Rendah adalah pergerakan kurang dan lemah, sering

mengalami serangan apnoe, reflek hisap lemah. Kebutuhan yang diberikan

pada bayi dengan BBLR yaitu dengan menjaga lingkungan nyaman dan

hangat serta pemenuhan nutrisi.

Diagnosa pada kasus Bayi baru lahir Ny. A umur 2 jam dengan berat

badan lahir rendah. Masalah yang umumnya muncul pada bayi baru lahir

dengan Berat Badan Lahir Rendah adalah pergerakan kurang dan lemah,

sering mengalami serangan apnoe, reflek hisap lemah. Pada kasus

kebutuhan yaitu pemenuhan nutrisi yang adekuat dan menjaga kehangatan

bayi. Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori

dan kasus yang ada di lahan praktek

Menurut Wiknjosastro (2008), kasus bayi BBLR, kemungkinan yang

dapat terjadi adalah asfiksia, gangguan nafas, hipotermia, hipoglikemia dan

masalah pemberian ASI.

Pada kasus bayi Ny. A diagnosa potensial tidak terjadi asfiksia,

gangguan nafas, hipotermia, hipoglikemia dan masalah pemberian ASI.Pada

langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.

Antisipasi / Tindakan Segera

Menurut Wiknjosastro (2005), langkah ini bila ada kegawatan maka

bidan harus bertindak segera dan menentukan bentuk kolaborasi dengan

Dr. Sp. A yang paling tepat untuk keselamatan pasien. Antisipasi yang

dilakukan adalah hindari kehilangan panas dengan metode Kanguru,

periksa bayi dan hitung nafas dalam semenit, ukur suhu axilla,

menganjurkan ibu mulai menyusui bayinya.


68

Bayi dengan berat badankurang dari 2000 gram dirawat dalam

inkubator dengan suhu 35°C dan untuk berat badan 2000- 2500 gram

dengan suhu 34°C dapat diturunkan 1°C per minggu.

Pada kasus ini antisipasi yang diberikan yaitu kolaborasi dengan dokter

spesialis anak untuk pemberian terapi.Pada langkah ini penulis ditemukan

adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang ada di lahan praktek, yaitu

dalam teori diberikan perawatan metode kangguru.

Perencanaan

Suatu tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah atau berfungsi

untuk menuntun perawatan yang diberikan kepada pasien sehingga tercapai

tujuan dan hasil yang optimal atau diharapkan (Varney, 2004).Rencana

asuhan pada bayi dengan BBLR adalah sebagai berikut :

Menurut Sukarni dan Sudarti (2014), manajemen terapi untuk bayi

dengan berat badan lahir renah, Setelah lahir yaitu membersihkan jalan

napas, Mengusahakan nafas pertama dan seterusnya, Perawatan tali pusat

dan perawatan mata, Suhu tubuh dijaga pada suhu aksila 36,5- 37,50 C, Beri

O2 sesuai dengan masalah pernafasan, pantau dengan oksimetri., Sirkulasi

dipantau dengan ketat, Awasi keseimbangan cairan, Awasi keseimbangan

cairan, Pemberian cairan dan nutrisi, Pencegahan infeksi,


69

Mencegah perdarahan: vitamin K mg/pemberian, Pencegahan infeksi

Infeksi maksudnya adalah masuknya bibit penyakit atau kuman ke dalam

tubuh khususnya mikroba. Bayi BBLR sangat mudah mendapat infeksi.

Pada kasus perencanaan yang dilakukan pada tanggal 2 Juli 2019, yaitu

Cegah infeksi, Observasi keadaan umum dan vital sign, Observasi

peningkatan berat badan, Observasi BAB dan BAK tiap 2 jam, Jaga

kehangatan bayi, Pemenuhan kebutuhan nutrisi sebanyak 5-10 cc, Periksa

reflek pada bayi, Kolaborasi dengan dokter dalam beri terapi yaitu injeksi

logafox 2x100 mg, injeksi Neo K 0,5 g/cc lewat selang infus.Sehingga pada

langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan

kasus yang ada di lahan praktek.

Pelaksanaan

Menurut Varney (2007), langkah ini merupakan pelaksanaan dari

rencana asuhan menyeluruh dari perencanaan.Penataksanaan asuhan ini bisa

dilakukan oleh klien atau tenaga kesehatan lainnya.

Pelaksanaan asuhan pada bayi BBLR disesuaikan dengan rencana

tindakan yang telah dibuat, yaitu mencegah infeksi dengan mencuci tangan

sebelum dan sesudah memegang bayi, menjaga kehangat bayi dengan cara

mengganti baju yang basah dengan pakaian yang bersih dan kering lalu

membedong bayi dan tetap memasukkan dalam inkubator dengan suhu 340

C, Sehingga pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan

antara teori dan kasus yang ada di lahan praktek.


70
71
72

Anda mungkin juga menyukai