Kelompok 2
Kelompok 2
Kelompok 2
D
I
B
U
A
T
OLEH
KELOMPOK 2 :
ERTHA
ISMAEL
PANDU
SUDENO
BAYU
SALWA
STIKES INDONESIA
PADANG
2019
A. Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari
dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Biasanya penyebab gempa
bumi disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi.
Frekuensi suatu wilayah didasarkan pada jenis dan ukuran gempa bumi yang dialami
selama periode waktu. Alat pengukur gempa bumi disebut seismometer. Skala yang paling
umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia disebut dengan Moment magnitudo.
Indonesia merupakan salah satu negara yang sering mengalami gempa bumi. Hal ini
disebabkan oleh banyaknnya gunung berapi dan berada pada Siklum Pasifik yang sangat
berpotensi terjadi gempa bumi setiap saat.
Penyebab utama terjadinya gempa bumi adalah adanya pelepasan energi karena
disebabkan oleh pergeseran lempeng bumi. Semakin lama energi yang berada dalam lempeng
bumi membesar dan mencapai keadaan maksimum. Jika pinggiran lempeng tidak mampu
menahan energi tersebut maka akan menyebabkan terjadinya gempa bumi.
Jika kedua lempeng bumi saling menjauh maka akan membentuk lempeng baru diantara
kedua lempeng tersebut. Lempeng yang baru akan ditekan oleh kedua lempeng lama. Hal ini
menyebabkan lempeng baru bergerak ke bawah. Pergerakan ini akan menghasilkan suatu
energi dengan kekuatan yang sangat luar biasa.
Selain gerak lempeng bumi yang saling menjauh, gerak lempeng bumi yang saling mendekat
juga termasuk faktor yang mengakibatkan terjadinnya gempa bumi. Ketiak lempeng bumi
saling mendekat, maka akan membentuk gunung baru. Gunung baru tersebut akan bertumpuk
dan menyebabkan gempa bumi.
Pergeseran Magma
Penyebab gempa bumi yang lainnya adalah pergeseran magma di dalam gunung berapi.
Hal ini disebabkan karena adnya tekanan gas yang sangat besar pada bagian sumbatan kawah.
Penyebab gempa bumi yang satu ini merupakan gejala awal terjadinya gunung meletus.
Penyebab ini merupakan ulah manusia sendiri. Gempa ini terjadi ketika seseorang sedang
meluncurkan atau melakukan percobaan tes rahasia senjata nuklir.
Jenis-Jenis Gempa Bumi
Berdasarkan Gelombangnya
Gelombang Primer
Gelombang Sekunder
Berdasarkan Kedalamannya
Gempa bumi dalam tidak terlalu membahayakan kelangsungan hidup manusia. Gempa
bumi dalam hiposentrumnya sama atau lebih dari 300 km berada dibawah perut bumi. Jarak
getaran gempa bumi dalam memiliki jarakgetaran yang sangat jauh. Oleh sebab itu, getaran
gempa bumi dalam hanya dapat dirasakan oleh sebagian kecil manusia.
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang Hiposentrumnya berada pada jarak
300-60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi menengah kekuatan getarannya lebih besar
daripada gempa bumi dalam. Gempa bumi menengah mampu dirasakan oleh sebagian besar
manusia dan hanya menyebabkan kerusakan kecil.
Berdasarkan Penyebabnya
Gempa Bumi tetktonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh pergeseran lempeng
bumi. Gempa tektonik memiliki kekuatan getaran yang sangat kecil bahkan dapat menjadi
sangat besar. Gempa tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena
pergeseran lepengan bumi. Jika gempa tektonik terjadi di daerah perairan atau laut maka
besar kemungkinan akan menyebabkan bencana tsunami.Getaran gempa tektonik mampu
merambat keseluruh bagian bumi tanpa terkecuali. Umumnya gempa tektonik terjadi di
daerah-daerah Siklum Pasifik dan Siklum Mediterani.
Gempa Bumi Vulkanik (Gunung Berapi)
Penyebab terjadinya gempa vulkanik adalah karena adanya pergerakan magma yang
terdapat pada gunung berapi. Umumnya gempa bumi vulkanik terjadi saat gunung dalam
keadaan aktif dan beberapa saat sebelum gunung meletus. Selain itu penyebab terjadinya
gempa bumi vulkanik adalah adanya tekanan gas yang sangat besar pada bagian sumbatan
kawah.
Gempa Bumi runtuhan adalah gempa yang getarannya disebabkan oleh runtuhnya
terowongan atau lubang di dalam tanah. Biasanya gempa bumi turban atau runtuhan
disebabkan oleh runtuhnya pertambangan yang sudah tidak dipakai. Gempa bumi terowongan
jarang terjadi dan hanya bersifat lokal.
Faktor utama yang mengakibatkan terjadinya gempa bumi tumbukan adalah adanya
meteor dan asteroid yang jatuh di permukaan bumi. Penyebab getaran ini adalah meteor yang
secara tiba-tiba menabrak bagian permukaan bumi dengan keras. Sekarang ini gempa bumi
tumbukan jarang kita temui.
Penyebab gempa bumi buatan adalah ulah manusia sendiri. Gempa bumi buatan
disebabkan oleh adanya peledakan dinamit, nuklir, dan bahan peledak lainnya.
Dibawah ini merupakan akibat yang ditimbulkan oleh bencana gempa bumi.
Terjadinya bencana alam yang berhubungan dengan gempa bumi, seperti tanah
longsor, tsunami, banjir bandang, kerusakan lingkungan, dan keruskaan bangunan.
Munculnya wabah penyakit.
Terangkatnya mineral ke permukaan bumi.
Jatuhnya korban jiwa.
Alat yang digunakan untuk mengukur gempa bumi adalah seismometer. Seismometer
merupakan suatu alat atau sensor getaran yang digunakan untuk mendeteksi getaran pada
permukaan tanah. Hasil rekaman yang dikeluarkan oleh Seismometer disebut dengan
Seismogram.
Seismometer berasal dari Bahasa Yunani, yakni dari kata Seismo yang artinya gempa
bumi dan Metero yang artinya mengukur. Jadi, seismometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur getaran gempa bumi. Seismometer diperkenalkan pertama kali pada tahun
132 SM oleh seorang matematikawan dari Dinasti Han yang bernama Chang Heng.
Seismometer disebut juga dengan Seismograf. Alat ini digunakan untuk mendeteksi
kekuatan getaran dan arah yang akan dilewati getaran tersebut.Alat ini terdiri dari beberapa
perangkat, yakni gantungan pemberat dan ujung lancip yang menyerupai sebuah pensil.
Contohnya adalah beberapa sesar (patahan) aktif yang terkenal di Indonesia yaitu Sesar
Sumatera, Sesar Cimandiri di Jawa Barat dan sesar Palu-Koro di Sulawesi. Selain itu ada
sesar naik Flores, sesar naik Wetar, dan sesar geser Sorong. Semua sesar ini aktif dan
memungkinkan terjadinya bencana alam khususnya gempa. Pergerakan ini seringkali terjadi
dengan skala Gempa dangkal (kedalaman 0 – 50 km) yang terjadi pada periode 1900 – 1995
dengan 5,5 skala richter atau lebih membuktikan bahwa beberapa lokasi merupakan daerah
aktif gempa di Indonesia.
Gempa bumi merupakan salah satu peristiwa yang terjadi dengan ciri bergetarnya kulit
bumi atau kerak bumi akibat adanya energi dari dalam bumi ataupun dari tenaga
endogen maupun eksogen. Kekuatan ini dirasakan hingga ke permukaan bumi, sehingga hal
ini bisa sampai terasa manusia yang menempati bagian permukaan bumi.
Bumi seringkali mengalami gempa mengingat lempengan tektonik yang ada di bawah
bumi terus aktif dan melakukan gesekan, tumbukan serta faktor lain yang dilakukan dari
dalam bumi. Sebenarnya hal ini wajar mengingat bumi terus berputar dan terus aktif
memproduksi berbagai inti bumi.
Berbicara soal gempa bumi maka kita berbicara soal pencegahan yang bisa dilakukan
oleh masyarakat khususnya warga Indonesia. Mengingat apa yang terjadi akhir-akhir ini di
Indonesia, seperti halnya gempa Palu, gempa Lombok dan lainnya menjadikan masyarakat
Indonesia lebih waspada dan menginginkan cara untuk menanggulangi atau cara mengatasi
gempa bumi. Nah untuk anda yang ingin tahu berikut ini beberapa caranya :
Dalam penanggulangan bencana alam khususnya gempa bumi ada beberapa hal yang
harus dilakukan agar bisa mengatasi masalah gempa bumi. Pertama adalah penanggulangan
yang dilakukan sebelum gempa terjadi:
Pertama pastikan anda tahu area yang anda tinggali, biasanya masyarakat hanya
menempati sebuah daerah atau tempat tanpa perduli hal sejenis itu. Padahal sangat
penting mengenali area sendiri, seperti dekat dengan pantai atau tidak, bagaimana
konstruksi dan struktur tanahnya, bagaimana kondisi alamnya, bagaimana anda
mendapatkan area untuk evakuasi jika tahu ada beberapa tempat yang tidak sesuai
dengan anda.
Biasakan untuk meletakan barang yang sangat berat dibawah dan jangan ditumpuk,
menghindari adanya gempa bumi dan menyebabkan benda tersebut jatuh
Perbaiki kabel yang rusak menghindari kesetrum dan lainnya
Periksa pondasi rumah, dan usahakan untuk mencari area seperti lapang agar bisa
menyelamatkan diri ketika terjadi gempa.
Jika terjadi gempa bumi, ada beberapa hal yang harus anda lakukan dan tidak boleh terserang
rasa panik yang menjadikan anda hanya bisa diam atau mengurung diri karena ketakutan. Hal
seperti ini akan membahayakan anda dan keluarga. Lakukan beberapa penanggulangan yaitu :
Segeralah keluar dari bangunan ataupun ruangan yang sedang anda tempati.
Utamakan diri anda sendiri dan jangan barang
Carilah tanah yang lapang di sekitar, hal ini akan berguna untuk anda yang memang
sedang berada di area bangunan banyak. Gempa biasanya menyebabkan keruntuhan
Jika anda berada di pantai maka jauhi pantai dan usahakan untuk menyelamatkan diri
tanpa ada bangunan di sekitar. Khawatir gempa berasal dari laut dan menyebabkan
Tsunami
Itulah deretan bagaimana cara menanggulangi gempa bumi yang bisa anda lakukan.
Pastikan selalu diri anda dan keluarga serta nyawalah yang paling utama dibandingkan
barang atau harta anda.
Beberapa upaya pengendalian yang dapat kita lakukan antara lain sebagai berikut:
1. Membangun konstruksi bangunan yang tahan getaran atau gempa. Hal ini bisa
dilakukan terutama di daerah-daerah yang rawan terjadi gempa bumi. sebagai contoh
adalah Jepang. Jepang adalah negara yang sangat rawan terjadi gempa, dengan
demikian bangunan- bangunan yang ada di Jepang pun dirancah agar tahan dengan
gempa.
2. Memperkuat bangunan agar sesuai dengan standar kualitas bangunan.
3. Untuk fasilitas umum, harus dibangun dengan kualitas tinggi.
4. Memperkuat bangunan- bangunan vital yang sifatnya penting dan sering dikunjungi
banyak orang.
5. Merencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian
di daerah yang rawan gempa bumi.
6. Zonasi daerah- daerah yang yang rawan gempa bumi dan juga pengaturan lahan.
7. Membekali pendidikan kepada masyarakat tentang pentingnya mengetahui cara- cara
penyelamatan ketika terjadi gempa bumi.
8. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan juga praktek penyelamatan diri dari
bencana gempa bumi.
9. Turut serta dalam pelatihan berbagai program upaya penyelamatan, kewaspadaan
masyarakat terhadap gempa bumi, dan juga dalam pelatihan pemadam kebakaran
serta pertolongan pertama ketika menghadapi bahaya.
10. Selalu mempersiapkan alat-alat yang penting, seperti pemadam kebakaran, peralatan
penggalian, dan lainnya.
11. Melatih anggota keluarga untuk melakukan kegiatan yang tanggap darurat.
12. Pembentukan kelompok penyelamat bencana alam.