Gempa Bumi
Gempa Bumi
Gempa Bumi
A. Pengertian
Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi
secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi
energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng
tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi
sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.
Indonesia merupakan daerah rawan gempabumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3
lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Lempeng Indo-Australia bergerak relatip ke arah utara dan menyusup kedalam lempeng
Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatip ke arah barat. Jalur pertemuan lempeng
berada di laut sehingga apabila terjadi gempabumi besar dengan kedalaman dangkal maka
akan berpotensi menimbulkan tsunami sehingga Indonesia juga rawan tsunami. Belajar dari
pengalaman kejadian gempabumi dan tsunami di Aceh, Pangandaran dan daerah lainnya
yang telah mengakibatkan korban ratusan ribu jiwa serta kerugian harta benda yang tidak
sedikit, maka sangat diperlukan upaya-upaya mitigasi baik ditingkat pemerintah maupun
masyarakat untuk mengurangi resiko akibat bencana gempabumi dan tsunami. Mengingat
terdapat selang waktu antara terjadinya gempabumi dengan tsunami maka selang waktu
tersebut dapat digunakan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat sebagai
salah satu upaya mitigasi bencana tsunami dengan membangun Sistem Peringatan Dini
Tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System/ Ina-TEWS).
C. Karakteristik Tsunami
Kecepatan tsunami.
Secara empiris, kecepatan tsunami tergantung pada kedalaman laut dan
percepatan gravitasi di tempat tersebut. Untuk di laut dalam, kecepatan tsunami
bisa setara dengan kecepatan pesawat jet, yaitu sekitar 800 km/jam. Semakin
dangkal lautnya, kecepatan tsunami semakin berkurang, yaitu berkisar antara 2
5 km/jam.
Ketinggian tsunami.
Ketinggian gelombang Tsunami berbanding terbalik dengan kecepatanya.
Artinya, jika kecapatan tsunami besar, tetapi ketinggian gelombang tsunami
hanya beberapa puluh centimeter saja. Sebaliknya untuk di daerah pantai,
kecepatan tsunaminya kecil, sedangkan ketinggian gelombangnya cukup tinggi,
bisa mencapai puluhan meter.
Ketinggian tsunami di pantai dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya
adalah bentuk pantainya. Ada 2 (dua) bentuk pantai yaitu :
a. Pantainya terjal
Bentuk pantai seperti ini mengakibatkan bagian utama dari energi tsunami
dipantulkan oleh slope (pembatas). Sehingga pemantulannya secara utuh
mengikuti periode tsunami, tanpa pecah. Tinggi gelombang yang gelombang
yang dihasilkan antara 1 2 meter.
b. Pantainya Landai
Bentuk pantai ini mengakibtkan energi tsunami akan dinaikkan oleh pantai,
disini berlaku prinsip dasar energi, yakni energi selalu konstan. Sehingga jika
kecepatannya berkurang maka amplitudonya besar, panjang gelombangnya
berkurang dan mengakibatkan pecahnya gelombang. Hal inilah yang
mengakibatkan tinggi gelombang tsunami bisa mencapai puluhan meter.
Gambar 1.3 Karakteristik Tsunami
E. Dampak Tsunami
Dampak positif dari bencana tsunami.
a. Kegunaan secara Psikologis: Menjalin kerjasama dan bahu- membahu untuk
menolong korban bencana, menimbulkan efek kesadaran bahwa manusia itu
saling membutuhkan satu sama lain.
b. Kita bisa mengetahui samapai dimanakah konstruksi bangunan kita serta
kelemahannya, dan kita dapat melakukan inovasi baru untuk penangkalan
apabila bencana tersebut datang kembali tetapi dengan konstruksi yang lebih
baik.