SWOT
SWOT
SWOT
b. Untuk mencocokkan antara sumber daya internal dan situasi eksternal perusahaan.
Pencocokkan yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan dan
meminimumkan kelemahan dan ancamannya. Asumsi sederhana ini mempunyai
implikasi yang kuat untuk design strategi yang sukses.
a. Strenghts (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
b. Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam
tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
c. Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang
terjadi merupakan peluang dari luar organisasi bisnis itu sendiri. Misalnya kompetitor,
kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar
d. Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar, ancaman ini dapat menggangu
organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.
Keterangan :
1) Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan
kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat
2) Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Disini harus dilakukan upaya
mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak
ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah
peluang.
3) Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar. Situasi
seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia
sangat meyakinkan namun tidak dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup
untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang yang ada
untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu
(investasi)
4) Damage Control
Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan
pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya
keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang
harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak
menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.
Data SWOT kualitatif diatas dapat dikembangkan secara kuantitatif melalui perhitungan
analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar diketahui
secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.
1) Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total
perkalian skor dan bobot (c = a×b) pada setiap faktor S-W-O-T
2) Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O
dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu
X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;
3) Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran.
Keterangan :
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan
mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang
besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya
organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga
diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya
bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera
memperbanyak ragam strategi taktisnya.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi
disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama
dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki
kinerja organisasi.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan
besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi
internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan
untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak
semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.
Teknik analisis SWOT dapat dibedakan atas tiga tahap. Teknik yang dimaksud adalah:
Untuk dapat melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi, perlu dilakukan
hal-hal sebagai berikut :
Unsur-unsur yang akan dinilai tersebut biasanya dibedakan atas dua macam.
Pertama, unsur perangkat organisasi (tool of administration), yang terdiri dari tenaga
(men), dana (money), sarana (material) serta metoda (method). Kedua, unsur fungsi
organisasi (function of administration) yang terdiri dari perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating) serta pengawasan (controlling).
b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai
Nilai yang diberikan untuk setiap unsur yang dinilai secara umum dapat dibedakan
atas dua macam :
Untuk dapat melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi, perlu dilakukan
hal-hal sebagai berikut :
Biasanya unsur-unsur yang akan dinilai tersebut merupakan hal-hal yang baru bagi
organisasi. Misalnya perubahan kebijakan peerintah, perubahan tingkat sosial-ekonomi
penduduk, perubahan keadaan sosial budaya penduduk dan lain sebagainya.
Nilai yang diberikan secara umum dapat dibedakan atas dua macam sebagai berikut :
Nilai daya tarik (attractiveness) yang dinyatakan dengan tinggi dan rendah
Nilai kemungkinan keberhasilan (succces probability) yang dinyatakan dengan
tinggi dan rendah.
Sama halnya dengan kesempatan, biasanya unsur-unsur yang akan dinilai merupakan
hal-hal yang baru bagi organisasi. Misalnya perubahan kebijakan pemerintah, perubahan
keadaan sosial ekonomi penduduk, perubahan keadaan sosial budaya penduduk dan lain
sebgaainya.
Nilai yanng diberikan secara umum dapat dibedakan atas dua macam sebagai berikut:
Berikut ini merupakan data yang didapat dari rumah sakit tersebut
3 Tenaga paramedis,
perawat maupun
+1 0,13 +0,13
bidan berpendidikan
minimal D-III
4 Usia pegawai dan
perawat relatif muda +2 0,07 +0,14
(tenaga produktif)
5 Disiplin waktu para
dokter masi perlu -2 0,15 -0,30
ditingkatkan
6 Kondisi keamanan
masih kurang
-3 0,11 -0,33
(kurang tenaga
keamanan)
8 Menerima pasien
+2 0,08 +0,16
dari akses
9 Lokasi Strategis.
Mempunyai suasana +3 0,05 +0,15
yang nyaman
Total 1 +0,41
4 Tingkat pendidikan
penduduk sekitar -2 0,10 -0,20
rendah.
Total 1 0,5
INTERNAL
0,41
EKSTERNAL
0,05
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa RSUD Berkah Pandeglang terletak di
kuadran I artinya strategi pertumbuhan cepat / agresif. Kuadran I merupakan situasi yang
menguntungkan karena rumah sakit memiliki peluang dan kekuatan yang baik dan bisa
dioptimalkan dengan cara meminimalisir segala kelemahan dan ancaman.
Strategi yang digunakan adalah mendukung strategi agresif yang bertujuan untuk
memajukan program serta meminimalisir kelemahan yang berasal dari sumber daya
manusia (pekerja). Cara yang digunakan antara lain :
1. Meningkatkan mutu pelayanan dengan memperbaiki dan mengembangkan sarana dan
prasarana yang ada.
2. Mengadakan pelatihan yang dikhususkan untuk para dokter, perawat, bidan dan tenaga
kerja yang lainnya untuk mningkatkan kualitas SDM
3. Meningkatkan keamanan dengan menambah tenaga keamanan
4. Menetapkan kebijakan baru yang mendukung perkembangan Rumah Sakit