Tutorial Pemodelan Sinklin Dan Patahan Dengan Leapfrog
Tutorial Pemodelan Sinklin Dan Patahan Dengan Leapfrog
Tutorial Pemodelan Sinklin Dan Patahan Dengan Leapfrog
Oleh :
SURABAYA
2019
Diagram Alir
Pemodelan Sinklin
Pemodelan dimulai dengan membuat project file baru dengan memilih New Project dan
memberikan penamaan pada file yang akan dibuat. Folder baru akan otomatis terbentuk pada
saat membuat project baru di tempat penyimpanan yang dipilih.
Pembuatan model dimulai dengan memasukkan data peta yang akan digunakan dengan
melakukan klik kanan pada folder GIS Data, Maps and Photos di Project Tree kemudian
memilih Import Map. Window akan muncul untuk memilih file peta yang akan digunakan
(umumnya .tiff) kemudian klik Ok. Selanjutnya akan muncul seperti gambar berikut.
!
Kemudian pilih Import lalu drag file peta (sesuai nama file yang diimport) pada folder GIS
Data, Maps and Photos ke Scene View. Hasilnya akan seperti gambar berikut.
Dalam membuat model, batasan model harus diatur agar ukuran sesuai dengan data.
Mengatur batasan model dengan melakukan klik kanan pada folder GIS Data, Maps and
Photos kemudian pilih Set Clipping Boundary. Untuk mempermudah pengaturan, pilih
Enclosed Object kemudian pilih Everything. Pemilihan Enclosed Object dilakukan jika kita
ingin batasan klip mengikuti data yang ada, dalam hal ini pilihan Everything yang dimaksud
adalah mengikuti data peta.
!
Memasukkan data lubang bor dilakukan dengan melakukan klik kanan pada folder
Drillhole Data kemudian pilih Import Drillholes. Setelah itu akan muncul Window untuk
memilih file yang akan digunakan (collar, survey, geology), kemudian pilih file data lubang
bor pada kolom collar (format data yang dapat diinput yaitu .csv). Terdapat 3 file yang
diinput, yaitu collar, survey, dan geology. File collar berisikan titik koordinat lubang bor, file
survey berisikan kedalaman, dipping, dan azimuthal lubang bor, serta file geology berisikan
variasi data lubang bor, dalam pemodelan ini yang digunakan adalah data litologinya.
Setelah memilih file lubang bor yang akan digunakan kemudian klik Import. Selanjutnya
akan muncul Window untuk mengatur satuan data hingga tepat dengan data yang tersedia
(dimulai dari collar), pilih Next untuk lanjut ke pengaturan satuan survey dan geology, klik
Finish jika sudah selesai. Ketika file collar, survey, dan geology sudah muncul pada folder
Drillhole Data, subfolder Drillholes, berarti file sudah terinput dan siap digunakan. Lakukan
klik and drag file collar dan geology ke Scene View untuk melihat data lubang bor yang kita
gunakan. Berikut adalah contohnya. (Gambar atas : output geology. Gambar bawah : output
geology dan collar (tampak atas)).
!
5. Membuat Topografi
Pendefinisian topografi dibutuhkan dalam membuat model geologi pada LeapFrog agar
data yang dimasukkan akan menyesuaikan dengan informasi elevasi yang ada. Pada
pemodelan ini kita akan mendefinisikan topografi berdasarkan data lubang bor (titik
koordinat).
Klik kanan pada folder Topographies kemudian pilih New Topography lalu pilih From
Points. Selanjutnya pilih file collar pada pilihan Select Points To Add (karena data yang
digunakan berdasarkan titik koordinat lubang bor) dan klik Ok. Setelah itu membuat
penamaan untuk file topography kemudian klik Ok. File topografi akan muncul di folder
Topographies pada Project Tree jika program telah selesai running. Ini berarti file topografi
sudah terinput.
Klik kanan pada folder Geological Models kemudian pilih New Geological Model.
Window pengaturan model geologi baru akan muncul. Selanjutnya pilih Lithology pada
kolom pilihan Base lithology column untuk mendefinisikan informasi litologi yang
digunakan (yaitu informasi litologi dari file geology lubang bor). Kemudian atur Surface
resolution yang diinginkan, model akan semakin baik resolusinya jika angka yang
dimasukkan pada Surface resolution semakin kecil, namun pemrosesan akan semakin lama.
Selanjutnya atur batasan untuk model geologi dengan memilih Enclosed Object dan pilih
geology. Setelah itu atur nama model geologi kemudian klik Ok. Subfolder model geologi
akan muncul pada folder Geological Models.
Informasi geologi sangat diperlukan untuk membuat model geologi, salah satunya adalah
stratigrafi sekuen. Pada pemodelan ini data stratigrafi yang digunakan yaitu berdasarkan data
geology lubang bor.
Klik kanan pada subsubfolder Surface Chronology lalu pilih New Stratigraphy.
Window New Stratigraphic Sequence akan muncul. Pilih litologi paling atas pada kolom
Lithology Above sebagai urutan teratas dari stratigrafi yang akan dibuat. Pilih litologi paling
bawah pada kolom Lithology Below, kemudian masukkan semua litologi dengan memilih
Add Lithology dan mencentang semua litologi yang akan dimasukkan, lalu klik Ok. Jika
urutan litologi belum sesuai maka atur dengan cara memilih litologi yang akan dipindahkan
kemudian klik Younger untuk memindahkan litologi ke atasnya atau Older untuk
memindahkan litologi ke bawahnya. Setelah itu membuat penamaan file stratigrafi kemudian
klik Ok.
Klik and drag file stratigrafi ke Scene View untuk melihat output stratigrafi. Model
stratigrafi berupa lembaran-lembaran yang terbentuk pada kontak antar litologi dari informasi
geology lubang bor dan titik koordinat lubang bor. Klik and drag subfolder model geologi
untuk melihat stratigrafi dalam bentuk volume. Berikut adalah output dari Stratigraphic
Sequence.
!
!
Pemodelan Patahan
File patahan umumnya berupa file shape sehingga untuk memasukkan data patahan klik
kanan pada folder GIS Data, Maps and Photos lalu pilih Import Vector Data. Selanjutnya
pilih file data patahan (format .shp) lalu klik Open. Klik Ok pada window yang muncul. File
patahan akan muncul pada folder GIS Data, Maps and Photos dan akan tersalin otomatis pada
subfolder Draped GIS Objects folder Topographies. File patahan pada folder Topographies
adalah patahan yang telah menyesuaikan dengan informasi topografi yang telah terdefinisi.
Berikut adalah model patahan yang dimasukkan.
Klik kanan pada subsubfolder Fault System pada folder model geologi lalu pilih New
Fault dan pilih From GIS Vector Data. Window Select Vector GIS To Add akan muncul,
selanjutnya pilih file patahan (On Topography) lalu klik Ok. Untuk mengaktifkan model
patahan double click subsubfolder Fault System kemudian centang file patahan (On
Topography) lalu klik Ok. Outputnya akan seperti berikut.
!
Patahan yang digunakan membagi model geologi menjadi dua blok sehingga
subsubfolder model geologi akan otomatis terbentuk, yaitu subsubfolder model geologi blok
1 dan blok 2.
! !