Manajemen Produksi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN PRODUKSI

Disusun oleh :

1. Rizal Pramudya Putra (1958632012028)


2. Muhammad Ainul Yaqin (1958632012035)
3. Erwin Yulianti (1958632012042)
4. Melina Ayu Septarini (1958632012049)
5. Fajar Putranto (1958632012056)
6. Baskoro Purbo Husodo (1958632012063)
7. Muh Pinandion R.S (1958632012070)
8. Savela Mahatma Ira Sasti (1958632012077)
9. Agus Salim Ashari (1958632012085)

Prodi Administrasi Publik


STIA PEMBANGUNAN JEMBER
Jln. Lumba Lumba no 9 Sempusari, Jember. Telepon (0331) 48618
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan terhadap Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah ini, sebuah makalah yang berjudul
“MANAJEMEN PRODUKSI” dapat selesai seperti waktu yang telah kami rencanakan.
Tersusunnya makalah ini tentu tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Adi Santoso, M.Si selaku dosen mata kuliah asas asas manajemen di STIA
Pembangunan Jember
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan segala fasilitas yang memadai untuk
menulis makalah ini
3. Teman teman yang telah memotivasi dan memberikan semangat kepada kami.

Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah asas asas manajemen.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari materi ataupun
susunan nya. Kritik yang sifatnya membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk
penyempurnaan materi.

Jember, 5 November 2019

Penyusun

2
MANAJEMEN PRODUKSI
Pengertian Produksi
Istilah produksi sering dipakai dalam suatu organisasi yang menghasilkan keluaran
output, baik berupa barang maupun jasa. Secara umum produksi diartikan sebagai suatu
kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran
(output). Dengan dasar pengertian itu, di dalam kegiatan menghasilkan barang atau jasa,
dapat diukur kemampuan menghasilkan atau transformasinya, yang sering dikenal dengan
apa yang disebut dengan produktivitas untuk setiap masukan (input) yang dipergunakan,
kecuali bahan.
Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang
menghasilkan barang, baik barang jadi, barang setengah jadi, bahan industri, suku cadang,
dan komponen. Karena adanya batasan pengertian produksi dalam arti sempit, maka
dipergunakanlah istilah produksi, sehingga mencakup pembahasan dalam arti luas untuk
kegiatan masukan (input) menjadi keluaran (output) yang berupa barang atau jasa.
Pengertian produksi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan yang berhubungan
dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau utilitas suatu barang atau
jasa. Yang terkait dalam pengertian produksi adalah penambahan atau penciptaan kegunaan
atau utilitas karena bentuk dan tempat, sehingga membutuhkan faktor-faktor produksi. Dalam
ilmu ekonomi faktor-faktor produksi terdiri atas tanah atau alam, modal, tenaga kerja, dan
keterampilan manajerial (managerial skills) serta keterampilan teknis dan teknologi.

Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang
mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.
Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan
dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai
dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai
tujuan organisasi atau perusahaan.

Pengertian Manajemen Produksi menurut beberapa ahli di antaranya :

1. Manajemen produksi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam


bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output (Heizer dan Render,
2011:4).

3
2. Manajemen produksi adalah suatu ilmu yang membahas secara komprehensif
bagaimana pihak manajemen produksi perusahaan mempergunakan ilmu dan seni yang
dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk mencapai suatu hasil
produksi yang diinginkan (Irham Fahmi, 2012:3).

Perkembangan Manajemen Produksi


Ilmu manajemen berkembang hampir seumur dengan lamanya manusia menghuni
bumi ini. Banyak catatan membuktikan bahwa manajemen sudah di terapkan sejak
jaman kuno. Penafsiran tulisan kuno di Mesir yang di perkirakan di tulis tahun 1300
sebelum masehi menunjukan bahwa organisasi dan administrasi negara telah di
terapkan oleh para pelaksana negara pada zaman kuno.
Sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bagian dari manajemen
itu mengkhususkan diri untuk mengejar tujuannya masing-masing. Manajemen
produksi termasuk ke dalam bidang manajemen yang mengkhususkan tujuannya.
Manajemen produksi berkembang mengikuti perkembangan konsumsi masyarakat
terhadap produk yang di hasilkan.
Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang
menunjang yaitu:
a. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
b. Revolusi industri
c. Perkembangan alat dan teknologi
d. Perkembangan ilmu dan metode

Proses Produksi
Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu:
a. Berdasarkan kelangsungan hidup terbagi kedalam 2 bagian:
 Proses produksi terus menerus (Continuous production)
 Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production)
b. Berdasarkan teknik terbagi kedalam 4 bagian:
 Proses ekstraktif
 Proses analitis
 Proses pengubahan
 Proses sintesis

4
Aspek Manajemen Produksi

Untuk mendapatkan hasil produksi yang sesuai harapan, perlu dilakukan


beberapa tahapan penting dalam proses produksi. Berikut ini tahapan dan aspek di
dalam Manajemen Produksi:

1. Perencanaan Produksi

Tujuan perencanaan produksi adalah agar proses produksi yang dilaksanakan


berjalan secara sistematis. Beberapa keputusan yang berhubungan dengan perencanaan
produksi diantaranya;

 Jenis barang
 Bahan baku yang digunakan
 Kualitas barang
 Kuantitas barang
 Pengendalian produksi

2. Pengendalian Produksi

Pengendalian atau kontrol produksi sangat diperlukan agar proses produksi


berjalan sesuai dengan perencanaan yang ditentukan dengan biaya yang optimal.
Beberapa kegiatan dalam pengendalian produksi:

 Membuat perencanaan
 Menyusun jadwal kerja
 Menentukan target market produk

3. Pengawasan Produksi

Tujuan pengawasan produksi adalah agar hasil produksi sesuai dengan apa
yang diharapkan, tepat waktu, dan dengan biaya yang optimal. Beberapa kegaitan
pengawasan produksi adalah:

 Menetapkan kualitas barang


 Membuat standar barang
 Pelaksanaan produksi sesui jadwal

Fungsi Manajemen Produksi

1. Perencanaan

Ini adalah keterkaitan dan pengorganisasian kegiatan produksi yang akan


dilakukan dengan dasar waktu atau periode tertentu. Dengan perencanaan yang baik
maka akan meminimalisir biaya produksi sehingga perusahaan bisa menentukan harga
yang sehat dan meraih untung yang besar.

5
2. Proses Pengolahan

Ini adalah metode atau teknik yang digunakan untuk mengolah masukan
(input). Proses ini sangat penting untuk pemanfaatan sumber daya secara maksimal
dan efisien.

3. Jasa Penunjang

Sarana yang diperlukan untuk penetapan dan metode yang digunakan agar
proses pengolahan bisa dilakukan secara efektif dan efisien. Hal ini seringkali
diperlukan guna membantu perusahaan bersaing secara sehat dengan meningkatkan
produksi dan hasil yang berkualitas.

4. Pengendalian/ Pengawasan

Ini merupakan fungsi untuk menjamin pelaksanaan kegiatan sesuai dengan


perencanaan, dengan begitu maksud dan tujuan dalam menggunakan dan pengolahan
masukan (input) dapat dilaksanakan.

Proses ini akan membantu perusahaan mencapai visi dan misi, meningkatkan reputasi
perusahaan, serta mempermudah pekerjaan departemen lain seperti marketing, finansial
atau pun personalia. Mereka memiliki tanggung jawab untuk memproduksi barang yang
sesuai standar pasar sehingga penjualan bisa meningkat.

Ruang Lingkup Manajemen Produksi

1. Keputusan/ Kebijakan Mengenai Desain

Keputusan ini termasuk dalam keputusan jangka panjang, dimana di dalamnya


meliputi; penentuan desain produk yang akan dibuat, lokasi dan tata letak pabrik,
desain kegiatan pengadaan masukan yang diperlukan, desain metode dan teknologi
pengolahan, desain organisasi perusahaan, dan desain job description dan job
specification.

2. Kebijakan/ Keputusan Mengenai Transformasi

Keputusan operasi ini sifatnya jangka pendek, berkaitan dengan keputusan


taktis dan operasional. Kebijakan ini mencakup jadwal produksi, gilir kerja (Shift),
anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan ke sub-sistem pengolahan, dan
jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau penyelesaian produk.

3. Keputusan/ Kebijakan Mengenai Perbaikan

Kebijakan ini sifatnya berkesinambungan, maka kebijakan ini dilakukan


secara rutin. Beberapa kegiatan yang ada di dalamnya meliputi perbaikan secara
kontinu terhadap mutu keluaran, keefektifan dan keefisienan sistem, kapasitas dan
kompetensi dari para pekerja, perawatan sarana kerja atau mesin, serta perbaikan
terus-menerus atas metode penyelesaian atau pengerjaan produk.

6
Tujuan Manajemen Produksi

Tujuan manajemen produksi tercermin dalam kualitas yang tepat, kuantitas yang tepat,
waktu yang telah ditentukan dan biaya yang ditetapkan sebelumnya (biaya produksi).

1. Kualitas Yang Tepat :

Kualitas produk ditetapkan berdasarkan kebutuhan konsumen, yang


diterjemahkan ke dalam spesifikasi produk oleh departemen desain atau teknik.
Departemen manufaktur kemudian menerjemahkan spesifikasi ini ke dalam tujuan
terukur.

Dengan demikian keseimbangan yang tepat harus diperoleh, sehingga kualitas


produk yang ditawarkan kepada konsumen harus dalam biaya produksi yang telah
ditetapkan sebelumnya.

2. Kuantitas Yang Tepat :

Organisasi manufaktur harus menghasilkan produk dengan jumlah yang tepat.

Jika produk diproduksi dalam jumlah yang melebihi permintaan, modal akan dihadang
dalam bentuk inventaris dan jika diproduksi dalam jumlah yang sedikit dari permintaan,
akan ada kekurangan produk. Dengan demikian keputusan harus diambil mengenai
berapa banyak yang harus diproduksi.

3. Waktu Yang Tepat :

Ketepatan waktu pengiriman adalah salah satu parameter penting untuk


menilai efektivitas departemen produksi. Ada banyak alasan seperti tidak tersedianya
bahan pada waktu yang tepat, ketidakhadiran, kerusakan mesin dll. yang
mempengaruhi penyelesaian tepat waktu dari proses produksi. Jadi departemen
manufaktur harus mengatur kegiatannya sedemikian rupa sehingga proses produksi
sesuai jadwal.

4. Biaya Produksi Yang Tepat :

Biaya produksi ditetapkan sebelum produk benar-benar diproduksi.


Departemen manufaktur harus melakukan proses produksi dengan biaya yang telah
ditentukan sebelumnya. Dalam setiap kasus, variasi apa pun antara biaya aktual dan
standar (yang ditetapkan sebelumnya) harus dijaga seminimal mungkin.

7
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Pentingnya mempelajari manajemen poduksi adalah topik-topik yang
dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi dan
pengawasan sisi penawaran organisasi-organisasi. Proses pembuatan keputusan
diawali dengan perumusan masalah yang dilakukan dengan menguji hubungan sebab-
akibat, mencari penyimpangan-penyimpangan, dan yang paling penting adalah
berkonsultasi dengan pihak lain.
Dapat disimpulkan, tanpa adanya perencanaan yang matang, pengaturan yang
bagus serta pengawasan akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi. Di samping
hasil produksi yang harus bagus kwalitasnya juga harus di pikirkan pula agar jangan
sampai terjadi hasil produksi bagus tapi ongkos yang diperlukan untuk keperluan itu
terlalu besar. Biaya produksi yang terlalu tinggi akan berakibat harga pokok
produksinya menjadi besar dan hal ini akan mengakibatkan tingginya harga jual
produk, sehingga akan tidak terjangkau oleh konsumen. Inilah yang merupakan tugas
dari bagian produksi. Tugas-tugas tersebut akan dapat terlaksana dengan baik dengan
mengacu pada pedoman kerja tertentu. Pedoman kerja yang harus menjadi arah kerja
bagi bagian produksi.

Saran
 Setelah mengetahui kegiatan produksi, maka penulis menyarankan dan mengajak
kepada pembaca agar dalam menjalankan suatu produksi harus tahu terlebih dahulu
terhadap penentuan standart suatu produksi sehingga barang yang di produksi bisa di
awasi dalam kegiatannya.
 Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa kesalahan baik dari
isi dan cara penulisan. Untuk itu kami sebagai penulis mohon maaf apabila pembaca
merasa kurang puas dengan hasil yang kami sajikan, dan kritik beserta saran juga
kami harapkan agar dapat menambah wawasan untuk memperbaiki penulisan
makalah kami.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-produksi.htm

https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_produksi

https://www.kajianpustaka.com/2016/08/pengertian-dan-fungsi-manajemen-produksi.html

https://jurnalmanajemen.com/manajemen-produksi/

Anda mungkin juga menyukai