Laporan Sondir
Laporan Sondir
Laporan Sondir
UJI SONDIR
Dosen Pengampu : Dra. Daryati, M.T
Dibuat Oleh
Kelompok Sondir 1:
Pada saat itu dilihat pada jarum manometer terdapat dua nilai,
nilai yang terbesar adalah jumlah perlawanan konus ( JPK ) dan nilai
terkecil adalah perlawanan penetrasi konus ( PPK ).
Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap
ujung konus pada saat dilakukan penetrasi.
Jumlah perlawanan konus adalah perlawanan geser terhadap
konus pada saat dilakukan penetrasi.
Hambatan lekat adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung
bikonus.
B. TUJUAN PERCOBAAN
C. DASAR TEORI
Cone Penetration Test (CPT) atau lebih sering disebut sondir adalah salah satu
survey lapangan yang berguna untuk memperkirakan letak lapisan tanah keras. Tes ini
baik dilakukan pada lapisan tanah lempung. Dari tes ini didapatkan nilai perlawanan
penetrasi konus. Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung
konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas. Sedangkan hambatan lekat adalah
perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya per satuan panjang.
Nilai perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat dapat diketahui dari bacaan
pada manometer
Komponen utama sondir adalah konus yang dimasukkan kedalam tanah
dengan cara ditekan. Tekanan pada ujung konus pada saat konus bergerak kebawah
karena ditekan, dibaca pada manometer setiap kedalaman 20 cm. Tekanan dari atas
pada konus disalurkan melalui batang baja yang berada didalam pipa sondir (yang
dapat bergerak bebas, tidak tertahan pipa sondir). Demikian juga tekanan yang
diderita konus saat ditekan kedalam tanah, diteruskan melalui batang baja didalam
pipa sondir tersebut ke atas, ke manometer.
Data hasil pengujian sondir disajikan dalam bentuk tabel serta dalam bentuk
kurva hubungan kedalaman dengan nilai konus, qc dan nilai kumulatif total friksi.
Berdasarkan data hasil uji sondir selanjutnya dapat diperkirakan karakteristik lapisan
tanah yang ada di lokasi pengujian. Lapisan tanah tersebut dapat dikelompokkan
berdasarkan nilai rata-rata qc-nya yaitu :
KARAKTERISTIK TANAH QC
D. PROSEDUR PERCOBAAN
CATATAN :
1. Pekerjaan sondir ringan (2 Ton) dihentikan apabila pembacaan PPK ≥
150 kg/cm2, sebanyak 3 kali berturut-turut atau penetrasi konus telah
mencapai kedalaman 30m.
2. Pekerjaan sondir berat (5 Ton) dihentikan apabila pembacaan PPK ≥
500 kg/cm2sebanyak 3 kali berturut-turut atau penetrasi konus telah
mencapai kedalaman 50 m.
0 0 0 0 0 0 0
0,2 0 0 0 0 0 0
0,4 0 0 0 0 0 0
0,6 0 0 0 0 0 0
0,8 20 38 1,2 24 24 17
1 9 14 0,3 6 30 30
1,2 30 48 1,2 24 54 25
1,4 32 50 1,2 24 78 27
1,6 58 76 1,2 24 102 48
1,8 21 30 0,6 12 114 35
2 16 26 0,7 14 128 23
2,2 8 16 0,5 10 138 16
2,4 45 60 1 20 158 45
2,6 10 19 0,6 12 170 17
2,8 14 20 0,4 8 178 35
3 24 26 0,8 16 194 30
3,2 80 100 1,3 26 220 62
3,4 55 70 1 20 240 55
3,6 60 75 1 20 260 60
3,8 75 82 0,5 10 270 150
4 140 150 0,7 14 284 200
4,2 115 130 1 20 304 115
4,4 160 180 1 26 330 160
4,6 150 160 0,7 14 344 214
4,8 180 200 1,3 26 370 138
5 250 0 0 0 0 0
6 6
5 5
4 4
3 3 qc
tf
2 2
1 1
0 0
-50 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
G. KESIMPULAN
1. Grafik qc
Pada kedalaman 0 – 1 m tanah cenderung lunak menuju
sedang, pada kedalaman 1 – 2 m tanah sudah mulai sedang, hal
tersebut menunjukkan pada interval/kedalaman tersebut terdapat
hambatan yang besar seperti bebatuan, tetapi pada kedalaman
1,6 m tanah menjadi kaku. Pada kedalaman 2 – 3 m harga qc 10-
40 kg/cm2 sehingga tergolong tanah yang kaku kembali. Seperti
keadaan sebelumnya tanah berubah menjadi sangat kaku pada
kedalaman 3,8 m. Pada kedalaman 4 – 5 m tanah tergolong ke
tanah yang sangat kaku dengan harga qc paling besar adalah 250
kg/cm2, maka termasuk tanah keras.
2. Grafik Tf
Grafik kedalaman dan Tf memperlihatkan penambahan
hambatan lekat yang cukup drastis pada kedalaman 2,5 m menuju
3 m, hal tersebut terlihat dari Tf yang semula sebesar 160 kg/cm
berubah menjadi 200 kg/cm, ini menunjukkan hambatan lekat
pada tanah tersebut cukup besar.
H. SARAN