Laporan Sondir

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

PRAKTEK PENGUJIAN TANAH

UJI SONDIR
Dosen Pengampu : Dra. Daryati, M.T

Dibuat Oleh
Kelompok Sondir 1:

Nama Anggota No. Reg Mahasiswa

1. Nasytha Aureliea Junisa 1506518034


2. Desy Sulistyo Rini 1506518037
3. Fadia Nurul Izza 1506518039
1506518033
4. M. Fahcri Romzi
1506518019
5. M. Akbarur Rizal

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA
2019
PEMERIKSAAN KEKUATAN TANAH DENGAN SONDIR
( DUTCH CONE PENETROMETER )
A. PENDAHULUAN

Penyondiran adalah proses pemasukan suatu batang tusuk


kedalam tanah, dengan bantuan manometer yang terdapat pada alat
sondir tersebut kita dapat membaca atau mengetahui kekuatan suatu
tanah pada kedalaman tertentu. Sehingga, dapat diketahui bahwa dari
berbagai lapisan tanah memiliki kekuatan yang berbeda.
Penyelidikan dengan penyondiran disebut penetrasi, dan alat
sondir yang biasa digunakan adalah Dutch Cone Penetrometer, yaitu
suatu alat yang pemakaiannya ditekan secara langsung kedalam tanah.
Ujung yang berbentuk konus (kerucit) dihubungkan pada suatu
rangkaian stang dalam casing luar dengan bantuan suatu rangka dari
besi dan dongkrak yang dijangkarkan kedalam tanah.

Ada dua macam ujung penetrometer, yaitu :


a. Standard Type ( mantel conus )
Pada jenis ini yang diukur adalah perlawanan pada ujung ( konus ), hal
ini dilakukan hanya dengan menekan stang dalam yang segera
menekan konus tersebut ke bawah sedangkan seluruh casing luar tetap
di luar. Gaya yang dibutuhkan untuk menekan konus tersebut ke bawah
diukur dengan suatu alat pengukur. Alat pengukur yang akan diletakkan
pada kekuatan rangka didongkrak. Setelah dilakukan
pengukuran,konus,stang dalam,dan casing luar dimajukan sampai pada
kedalaman berikutnya dimana pengukuran selanjutnya dilakukan hanya
dengan menekan stang dalamnya saja.
b. Friction Sleeve ( Adhesion Jacket Type / Bikonus )
Pada jenis ini dapat diukur secara sekaligus nilai konus dan hambatan
lekatnya. Hal ini dilakukan dengan penekanan stang dalam seperti
biasa. Pembacaan nilai konus dan hambatan lekat dilakukan setiap 20
cm. Dengan alat sondir yang mungkin hanya mencapai pada kedalaman
30 cm atau lebih, bila tanah yang diselidiki adalah lunak. Alat ini sangat
cocok di Indonesia, karena disini banyak dijumpai lapisan lempung yang
dalam dengan kekuatan rendah sehingga tidak sulit menembusnya. Dan
perlu diketahui bahwa nilai konus yang diperoleh tidak boleh disamakan
dengan daya dukung tanah tersebut.
CARA PEMBACAAN MANOMETER pada ALAT SONDIR

Pada saat itu dilihat pada jarum manometer terdapat dua nilai,
nilai yang terbesar adalah jumlah perlawanan konus ( JPK ) dan nilai
terkecil adalah perlawanan penetrasi konus ( PPK ).
Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap
ujung konus pada saat dilakukan penetrasi.
Jumlah perlawanan konus adalah perlawanan geser terhadap
konus pada saat dilakukan penetrasi.
Hambatan lekat adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung
bikonus.

B. TUJUAN PERCOBAAN

C. DASAR TEORI

Cone Penetration Test (CPT) atau lebih sering disebut sondir adalah salah satu
survey lapangan yang berguna untuk memperkirakan letak lapisan tanah keras. Tes ini
baik dilakukan pada lapisan tanah lempung. Dari tes ini didapatkan nilai perlawanan
penetrasi konus. Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung
konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas. Sedangkan hambatan lekat adalah
perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya per satuan panjang.
Nilai perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat dapat diketahui dari bacaan
pada manometer
Komponen utama sondir adalah konus yang dimasukkan kedalam tanah
dengan cara ditekan. Tekanan pada ujung konus pada saat konus bergerak kebawah
karena ditekan, dibaca pada manometer setiap kedalaman 20 cm. Tekanan dari atas
pada konus disalurkan melalui batang baja yang berada didalam pipa sondir (yang
dapat bergerak bebas, tidak tertahan pipa sondir). Demikian juga tekanan yang
diderita konus saat ditekan kedalam tanah, diteruskan melalui batang baja didalam
pipa sondir tersebut ke atas, ke manometer.
Data hasil pengujian sondir disajikan dalam bentuk tabel serta dalam bentuk
kurva hubungan kedalaman dengan nilai konus, qc dan nilai kumulatif total friksi.
Berdasarkan data hasil uji sondir selanjutnya dapat diperkirakan karakteristik lapisan
tanah yang ada di lokasi pengujian. Lapisan tanah tersebut dapat dikelompokkan
berdasarkan nilai rata-rata qc-nya yaitu :

KARAKTERISTIK TANAH QC

LUNAK (SOFT) 0-10


SEDANG (MEDIUM) 10-20
KAKU (STIFF) 20-50
SANGAT KAKU (HARD) 50-100

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui perlawanan


penetrasi konus dan hambatan lekat tanah yang merupakan indikasi dari
kekuatan tanah tersebut dan yang dapat menentukan dalamnya erbagai
lapisan yang berbeda.

C. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN

1) Mesin sondir ringan kapasitas 2,5 Ton


2) Seperangkat alat sondir lengkap dengan batang dalam dengan
panjang 1m
3) Angker
4) Plat besi
5) Konus dan bikonus
6) Minyak hidraulic
7) Manometer
8) Kunci – kunci pipa dan lain – lain.

D. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Masukkan angker ke dalam tanah pada titik yang ditentukan,


minimal dua buah.
2. Pasang mesin sondir tepat diantara angker tersebut, kemudian
stel sondir agar berdiri tegak lurus.
3. Kunci mesin sondir pada angker dengan menggunakan plat
besi.
4. Isi minyak hidraulic pada tempat pemasangan manometer
sampai penuh dan bebas dari udara ditandai dengan tidak ada
gelembung udara lagi.
5. Pasang bikonus pada ujung pipa pertama, kemudian pasang
rangkaian tersebut pada mesin sondir.
6. Tekan batang dengan cara memutar stang pemutar yang
berhubungan dengan sisi yang menjalankan penekan stang
luar untuk memasukan bikonus pada kedalaman yang yang
akan disondir dengan memasang tri-ker.
7. Tekanlah stang dalam untuk mencabut tri-ker sehingga ujung
konus masuk sedalam 4 cm dan baca manometer sebagai
perlawanan penetrasi konus (PPK). Penekanan selanjutnya
akan menggerakkan konus beserta selubung sedalam 8 cm
dan baca manometer sebagai jumlah perlawanan konus (JPK)
8. Tekan pipa bersama batang sampai kedalaman yang akan
diukur berikutnya. Pembacaan dilakukan setiap kedalaman 20
cm.
9. Demikian selanjutnya hingga pembacaan perlawanan penetrasi
konus (PPK) mencapai nilai 150 kg/cm2 sebanyak 3 kali.
10. Lalu penyondiran dihentikan dengan mencabut kembali pipa
sondir dengan memutar ke arah yang berlawanan.

CATATAN :
1. Pekerjaan sondir ringan (2 Ton) dihentikan apabila pembacaan PPK ≥
150 kg/cm2, sebanyak 3 kali berturut-turut atau penetrasi konus telah
mencapai kedalaman 30m.
2. Pekerjaan sondir berat (5 Ton) dihentikan apabila pembacaan PPK ≥
500 kg/cm2sebanyak 3 kali berturut-turut atau penetrasi konus telah
mencapai kedalaman 50 m.

KEUNTUNGAN DARI PENGGUNAAN ALAT SONDIR


1) Baik untuk lapisan tanah lempung.
2) Dapat dengan cepat menentukan lapisan tanah keras.
3) Dapat memperkirakan pernedaan lapisan tanah.
4) Mengetahui daya dukung tanah dengan rumus empiris.
5) Baik digunakan untuk menentukan letak muka air tanah.

KEKURANGAN DARI PENGGUNAAN ALAT SONDIR


1) Tidak cocok digunakan pada lapisan tanah berbutir kasar ( keras )
2) Hasil penyondiran diragukan apabila letak alat tidak vertikal atau
konus dan bikonus bekerja tidak baik.
Setiap penggunaan alat sondir harus dilakukan kalibrasi dan
pemeriksaan perlengkapan antara lain :
1) Manometer yang digunakan masih dalam keadaan baik sesuai
dengan standard yang berlaku.
2) Ukuran konus yang akan digunakan haus sesuai dengan ukuran
standard (d = 36 mm)
3) Jarum manometer harus menentukan awal nilai nol.
4) Dalam pembacaan harus hati – hati melihat apakh induk stang bor
sudah ikut terkena, karena akan mempengaruhi pembacaan
manometer.
5) Apabila alat sondir mulai terangkat,sedangkan tekanan manometer
belum mencapai angka 150 kg/cm2 untuk sondir ringan dan 500
kg/cm2 untuk sondir berat,maka alat sondir harus diberi pemberat.
UJI SONDIR TANAH
Nama Instansi : Universitas Negeri Jakarta

Nama Proyek : Uji Sondir Tanah (Tower UNJ)


Hari, Tanggal Pengujian : Rabu, 02-10-2019
Jam Pengujian : 13.00 WIB
Lokasi Proyek : Depan Gedung O, UNJ Kampus A
Kedalaman Tanah Uji : 5m
Nama Engineer : Kelompok Sondir 1

Kedalaman qc qt f l.f t.f qc/f


(m)

0 0 0 0 0 0 0
0,2 0 0 0 0 0 0
0,4 0 0 0 0 0 0
0,6 0 0 0 0 0 0
0,8 20 38 1,2 24 24 17
1 9 14 0,3 6 30 30
1,2 30 48 1,2 24 54 25
1,4 32 50 1,2 24 78 27
1,6 58 76 1,2 24 102 48
1,8 21 30 0,6 12 114 35
2 16 26 0,7 14 128 23
2,2 8 16 0,5 10 138 16
2,4 45 60 1 20 158 45
2,6 10 19 0,6 12 170 17
2,8 14 20 0,4 8 178 35
3 24 26 0,8 16 194 30
3,2 80 100 1,3 26 220 62
3,4 55 70 1 20 240 55
3,6 60 75 1 20 260 60
3,8 75 82 0,5 10 270 150
4 140 150 0,7 14 284 200
4,2 115 130 1 20 304 115
4,4 160 180 1 26 330 160
4,6 150 160 0,7 14 344 214
4,8 180 200 1,3 26 370 138
5 250 0 0 0 0 0
6 6

5 5

4 4

3 3 qc
tf

2 2

1 1

0 0
-50 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450

G. KESIMPULAN

a) Dari hasil percobaan terlihat bahwa perlawanan penetrasi konus


bervariasi menurut kedalaman tertentu.
b) Dari grafik hasil sondir dapat terlihat bahwa terdapat lapisan tanah
dimana kekuatan perlawanan konusnya tidak sama
c) Berdasarkan hasil grafik uji sondir:

1. Grafik qc
Pada kedalaman 0 – 1 m tanah cenderung lunak menuju
sedang, pada kedalaman 1 – 2 m tanah sudah mulai sedang, hal
tersebut menunjukkan pada interval/kedalaman tersebut terdapat
hambatan yang besar seperti bebatuan, tetapi pada kedalaman
1,6 m tanah menjadi kaku. Pada kedalaman 2 – 3 m harga qc 10-
40 kg/cm2 sehingga tergolong tanah yang kaku kembali. Seperti
keadaan sebelumnya tanah berubah menjadi sangat kaku pada
kedalaman 3,8 m. Pada kedalaman 4 – 5 m tanah tergolong ke
tanah yang sangat kaku dengan harga qc paling besar adalah 250
kg/cm2, maka termasuk tanah keras.
2. Grafik Tf
Grafik kedalaman dan Tf memperlihatkan penambahan
hambatan lekat yang cukup drastis pada kedalaman 2,5 m menuju
3 m, hal tersebut terlihat dari Tf yang semula sebesar 160 kg/cm
berubah menjadi 200 kg/cm, ini menunjukkan hambatan lekat
pada tanah tersebut cukup besar.

Percobaan sondir dilakukan mencapai kedalaman 5 m.


Percobaan ini untuk memberikan gambaran mengenai
keadaantanahdanmenghasilkan data-data
dayadukungtanahmaksimumdanhambatanlekattanahmaksimumyai
tu :

 Kedalaman max (>250 kg/cm2) : 5.00 m

H. SARAN

1. Bagi peneliti selanjutnya dalam penurunuan batang konus secara


hidrolis sebaiknya secara teliti sehingga dalam pencatatan datnya
kan lebih akurat.
2. Untuk kemajuan dalam praktikum selanjutnya, alat sondir perlu
disediakan lagi agar dalam praktikum mahasiswa mampu benar-
benar aktif dalam melakukan praktikum dengan tersedianya alat
sondir yang mencukupi.
H. DOKUMENTASI

Foto 1: Pemasangan angkur Foto 2: Pembuatan titik uji sondir


di kanan dan kiri
Foto3:Pemasangan alat sondir Foto4: Proses sondir

Foto5: Pemcabacaan data manometer Foto 6: Pencatatan data manometer

Anda mungkin juga menyukai