Makalah Kesehatan
Makalah Kesehatan
Makalah Kesehatan
Dibuat oleh
1813451081
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah pengelolaan limbah
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,baik
dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan
saran yang bersifat membangun guna perbaikan bagi saya dalam membuat makalah selanjutnya,
akan saya terima dengan senang hati
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam mata kuliah pengelolaan limbah dan
apabila terdapat kejanggalan-kejanggalan dalam penyusunan makalah saya mohon maaf dan
sekali lagi saya mengucapkan terima kasih.
Pengolahan air limbah adalah suatu proses yang dijalankan untuk menghilangkan atau
membersihkan limbah (effluent) atau limbah hasil kegiatan industri, komersial atau rumah
tangga dari air sehingga air dapat dimanfaatkan kembali oleh lingkungan tanpa memberikan
dampak negatif ataupun dapat digunakan kembali dalam proses industri, komersial dan rumah
tangga tersebut. Kegiatan pengolahan ini dilakukan dalam 3 atau lebih tahapan yang spesifik,
tergantung pada komposisi dan tingkat limbah yang terkandung dalam air limbah.
pengelolaan lingkungan adalah meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan
dampak positif yang terjadi. Untuk meminimalkan dampak negatif, dilakukan upaya pengolahan
air limbah sebelum dibuang ke badan air. Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam
memelihara kelestarian lingkungan.
Teknik-teknik pengolahan air limbah secara umum dibagi menjadi tiga teknik yaitu pengolahan
secara fisika, kimia dan biologi (Eckenfelder & Wesley 2000).
Ketiga teknik tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.
1. Pengolahan air limbah secara fisika
dapat dilakukan dengan penyaringan (screening), presipitasi, filtrasi. Penyaringan
merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi berukuran besar
dengan menggunakan sand filter dimana ukuran silikanya dapat disesuaikan dengan bahan
tersuspensi yang akan disaring. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan
secara mudah dengan proses pengendapan. Proses filtrasi dilakukan untuk mendahului proses
adsorbsi atau proses reverse osmosis. Hal ini dilakukan untuk menyisihkan sebanyak mungkin
partikel tersuspensi dalam air sehingga tidak mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat
membran yang digunakan dalam proses osmosis. Proses adsorbsi biasanya menggunakan karbon
aktif dan dilakukan untuk menyisihkan senyawa aromatik dan senyawa organik terlarut lainnya.
2. Pengolahan air limbah secara kimia
dapat dilakukan dengan menambahkan bahan kimia tertentu yang diperlukan untuk
menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat,
senyawa fosfor dan zat organik beracun. Bahan kimia yang banyak digunakan adalah ferosulfat,
kapur, alum, PAC dan polielektrolit. Penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya
berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut yaitu dari tak dapat diendapkan
menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi) baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi.
Penyisihan logam berat dan senyawa fosfor dilakukan dengan menambahkan larutan alkali
(misalnya air kapur) sehingga terbentuk endapan hidroksida logam-logam tersebut. Penyisihan
bahan-bahan organik beracun seperti fenol dan sianida pada konsentrasi rendah dilakukan
dengan cara mengoksidasinya dengan klor atau kalsium permanganat.
3. Pengolahan air limbah secara biologi
Dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Semua air limbah yang
biodegradable dapat diolah secara biologi. Ditinjau dari segi lingkungan, pengolahan air limbah
secara biologi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pengolahan aerob dan pengolahan
anaerob. Apabila BOD air limbah tidak melebihi 400 mg/L, proses aerob masih dapat dianggap
lebih ekonomis dari anaerob
Air limbah kota-kota besar di Indonesia khususnya Jakarta secara garis besar dapat dibagi
menjadi tiga yaitu air limbah industri dan air limbah domestik yakni yang berasal dari buangan
rumah tangga dan yang ke tiga yakni air limbah dari perkantoran dan pertokoan (daerah
komersial). Saat ini selain pencemaran akibat limbah industri, pencemaran akibat limbah
domestikpun telah menunjukkan tingkat yang cukup serius. Di Jakarta misalnya, sebagai akibat
masih minimnya fasilitas pengolahan air buangan kota (sewerage system) mengakibatkan
tercemarnya badan sungai oleh air limbah domestik, bahkan badan sungai yang diperuntukkan
sebagai bahan baku air minumpun telah tercemar pula.
Permasalahan yang ada sampai saat ini adalah laju perkembangan pembangunan sarana
pengelolaan air limbah secara terpusat sangat lambat hanya sekitar 3,5 % dari total daerah
pelayanan), serta teknologi pengolahan air limbah rumah tangga invidual (On Site treatment),
ataupun semi komunal yang ada tidak memadai atau sangat kurang sekali, sehingga pelaksanaan
pengelolaan limbah untuk wilayah yang belum terlayani oleh jaringan air limbah belum dapat
dilaksanakan. Sistem penbuangan air limbah yang umum digunakan masyarakat yakni air limbah
yang berasal dari toilet dialirkan ke dalam tangki septik dan air limpasan dari tangki septik
diresapkan ke dalam tanah atau dibuang ke saluran umum. Sedangkan air limbah non toilet yakni
yang berasal dari mandi, cuci serta buangan dapur dibuang langsung ke saluran umum.
Berdasarkan survey di Jakarta tahun 1989, tiap orang rata-rata mengeluarkan beban limbah
organik sebesar 40 gram BOD per orang per hari, yakni dari limbah toilet 13 gram per orang per
hari dan dari limbah non toilet sebesar 27 gram BOD
per orang per hari. Jika hanya air limbah toilet yang diolah dengan sistem tangki septik dengan
efisiensi pengolahan 65 %, maka hanya 22,5 % dari total beban polutan organik yang dapat
dihilangkan, sisanya 77,5 % masih terbuang keluar. Hal ini secara umum dapat diterangkan
seperti pada Gambar 10.1. Gambar 10.1 : Sistem pengelolaan air limbah rumah tangga yang
banyak digunakan saat ini. Dalam rangka mengatasi masalah air limbah rumah tangga,
berdasarkan Pergub Propinsi DKI Nomor 122 tahun 2005, untuk pengolahan air limbah domestik
individual, seluruh air limbah rumah tangga baik air limbah toilet maupun air limbah non toilet
harus diolah dengan unit pengolahan air limbah di tempat (on site treatment), selanjutnya air
olahannya dibuang ke saluran umum. Jika efisiensi pengolahan “On site treatment “ rata-rata 90
%, maka hanya tinggal 10 % dari total beban polutan yang masih terbuang keluar. Sistem
pembuangan air limbah dengan sistem “on site treatmet ”secara sederhana
Pengolahan air limbah domestik dengan sistem “On Site Treatment “. Beberapa contoh
teknologi pengolahan air limbah rumah tangga dengan sistem “ On Site Treatment “ anatara lin
adalah teknologi biofilter baik anaerob, aerob ataupun kombinasi anaerob-aerob, Sistem
modifikasi lumpur aktif (modified activated sludge) dan lainnya. Sistem tersebut dapat
diaplikasikan untuk tiap-tiap rumah tangga maupun semi komunal yakni beberapa rumah
menggunakan satu unit alat pengolahan air limbah.
F. Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit
Teknologi proses pengolagan air limbah yang digunakan untuk mengolah air limbah rumah sakit
pada dasarnya hampir sama dengan teknologi proses pengolahan untuk air limbah yang
mengandung polutan organik lainnya. Pemilihan jenis proses yang digunakan harus
memperhatikan bebrapa faktor antara lain yakni kualitas limbah dan kualitas air hasil olahan
yang diharapkan, jumlah air limbah, lahan yang tersedia dan yang tak kalah penting yakni
sumber energi yang tersedia.
Berapa teknologi proses pengolahan air limbah rumah sakit yang sering digunakan yakni
antara lain: proses lumpur aktif (activated sludge process), reaktor putar biologis (rotating
biological contactor, RBC), proses aerasi kontak (contact aeration process), proses pengolahan
dengan biofilter "Up Flow", serta proses pengolahan dengan sistem "biofilter anaerob-aerob".
http://www.lautan-luas.com/id/industries/products/water-treatment/process/waste-water/.
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrs/limbahrs.html.
https://pbde.bppi.kemenperin.go.id/files/hukum/19%20Permen%20LHK%20th%202016%20No.
%20P.63%20Baku%20Mutu%20Air%20Limbah%20Domestik.pdf#page=8&zoom=auto,-99,839.
http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirLimbahDomestikDKI/BAB10SEMI%20KOMUNAL.pdf.
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrs/limbahrs.html.