Pengolahan Limbah Cair
Pengolahan Limbah Cair
Pengolahan Limbah Cair
PENDAHULULAN
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat
tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomi.
Limbah merupakan benda yang tidak diperlukan dan dibuang, limbah pada
umumnya mengandung bahan pencemar dengan konsentrasi bervariasi. Bila
dikembalikan ke alam dalam jumlah besar, limbah ini akan terakumulasi di alam
sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem Alam.
Air limbah adalah air yang tidak digunakan lagi, yang merupakan hasil
dari berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Dengan semakin bertambah dan
meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatanya, maka jumlah air
limbah juga mengalami peningkatan. Pada umumnya limbah cair dibuang ke
dalam tanah, sungai danau dan laut. Jika jumlah air limbah yang dibuang melebihi
kemampuan alam untuk menerima, maka akan terjadi kerusakan lingkungan.
1
mendapatkan perhatian yang serius. Sebenarnya, keberadaan limbah cair dapat
memberikan nilai negatif bagi suatu kegiatan industri. Namun, penanganan dan
pengolahannya membutuhkan biaya yang cukup tinggi sehingga kurang
mendapatkan perhatian dari kalangan pelaku industri, terutama kalangan industri
kecil dan menengah.
1.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-
reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.
Untuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut dapat
diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.
Air limbah yang merupakan benda sisa, maka tentu bahwa air limbah merupakan
benda yang sudah tidak dipergunakan lagi. Akan tetapi tidak berarti bahwa air
limbah tersebut tidak perlu dilakukan pengelolaan, karena apabila limbah tersebut
tidak dikelola secara baik akan dapat menimbulkan gangguan, baik terhadap
lingkungan maupun terhadap kehidupan yang ada.
Dengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air limbah, maka
akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam air
limbah. Dengan demikian akan menyebabkan kehidupan di dalam air
4
yang membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan
mengurangi perkembangannya. Selain kematian kehidupan di dalam air
disebabkan karena kurangnya oksigen di dalam air dapat juga karena
adanya zat beracun yang berada di dalam air limbah tersebut.
Pada bangunan pengolah air limbh sumber utama dari bau berasal dari :
a. Tangki pembusuk air limbah yang berisikan hydrogen sulfida air dan bau-
bau lain yang melewati bangunan pengolahan.
b. Tempat pengumpulan buangan limbah industri.
c. Bangunan penangkap pasir yang tidak dibersihkan.
5
2.3 Sistem Pengolahan Limbah Cair
Setiap tingkatan treatmen terdiri pula atas sub- sub treatmen yang satu
dengan lainnya berbeda, tergantung pada jenis parameter pencemar didalam
limbah cair, volume limbah cair, dan kondisi fisik lingkungan. Ada beberapa
proses yang dilalui air limbah agar limbah ini benar-benar bebas dari unsur
pencemaran. Pada mulanya air limbah harus dibebaskan dari benda terapung atau
padatan melayang. Untuk itu diperlukan treatment pendahuluan (pretreatmen).
6
minyak akan berada di atas / permukaan (disebut grease). Dengan adanya
pengendapan ini , maka akan mengurangi kebutuhan oksigen pada proses
pengolahan biologis berikutnya dan pengendapan yang terjadi adalah
pengendapan secara garafitasi.
Teknik Pengolahan air limbah banyak ragamnya. Salah satu dari teknik
Air limbah adalah proses lumpur aktif dengan aerasi oksigen murni. Pengolahan
ini termasuk pengolahan biologi, karena menggunakan bantuan mikroorganisma
pada proses pengolahannya. Cara Kerja alat ini adalah sebagai berikut : Air
limbah setelah dilakukan penyaringan dan equalisasi dimasukkan kedalam bak
pengendap awal untuk menurunkan suspended solid. Air limpasan dari bak
pengendap awal dialirkan ke kolam aerasi melalui satu pipa dan dihembus dengan
udara sehingga mikroorganisma bekerja menguraikan bahan organik yang ada di
air limbah. Dari bak bak aerasi air limbah dialirkan ke bak pengendap akhir,
lumpur diendapkan, sebagian lumpur dikembalikan ke kolam aerasi.
Keuntungannya : daya larut oksigen dalam air limbah lebih besar; efisiensi proses
lebih tinggi; dan cocok untuk pengolahan air limbah dengan debit kecil untuk
polutan organik yang susah terdegradasi.
Pada tahap ini air limbah menggunakan bahan-bahan kimia agar senyawa-
senyawa dalam pencemar dalam limbah diikat melalui reaksi kimia. Karena itu
sitem operasinya disebut juga dengan cara kimia yaitu metode pengolahan dengan
menghilangkan atau mengubah senyawa pencemar dalam air limbah dengan
menambahkan bahan kimia.
7
Menggunakan bahan kimia membutuhkan perkiraan dari sudut biaya
mengingat diantara bahan- bahan tersebut harganya cukup mahal. Dengan
menggunakan bahan kmia berarti akan timbul unsur bau dalam air buangan dan
diharapakan semakin mudah mengambilnya, atau bahan tersebut befungsi sebagai
katalisator. Proses ini mempunyai kelemahan yaitu bagai mana mengambil unsur
baru yang terjadi akibat reaksi terjadi. Pengendapan dengan kapur akan
menimbulkan lumpur yang harus direncanakan cara mengambil dan sarana
pembuangannya. Pengolahan limbah dengan tingkatan kedua atau menggunakan
bahan kimia bertujuan mengendapkan bahan, mematikan bakteri pathogen
mengikat dengan cara oksidasi atau reduksi menetralkan kosentrasi kelarutan
asam dan desinfektasia.
1. Padatan tersuspensi dalam limbah cair baik yang terdiri dari material
organik maupun anorganik yang masih ada pada air limbah
2. Phospat terlarut dapat direduksi bila kadar kurang dari pada 1 mg/l dengan
bahan pengendap alum (tawas), ferry sulfat .
3. Calcium, magnesium, silicon, dapat dihilangkan dengan kapur CaOH.
Khusus untuk Calcium dan magnesium efesien lebih tinggi tercapai bila
kapur dalam air buangan terdiri dari carbonat yang tinggi
4. Beberapa logam berat dapat dihilangkan dengan penambahan kapaur
(lime) seperti dalam pengendapan cadium, chromium, cooper nikel,
plumbum.
5. Pengurangan bakteri dan virus dapat dicapai dengan kapur pada kondisi
pH 10,5 – 11,5 dengan cara pengumpulan dan simentasi .
8
dengan volume yang relative banyak . Sistim operasinya dikenal dengan operasi
biologi yaitu metode pengolahan dengan menghilangkan senyawa pencemar
melalui aktivitas biological yang dilakukan pada peralatan unit proses biologi .
Metode ini dipakai terutama untuk menghilangkan bahan organic biodegaradable
dalam limbah cair. Senyawa-senyawa organic tersebut dikonversikan menjadi gas
dan air yang kemudian dilepaskan di atmosfir. Zat- zat organic dengan rantai
korban panjang diubah menjadi rantai ikatan karbon sederhana dan air yang
berbentuk gas. Untuk menghilangkan senyawa nitrogen dalam air dipakai proses
aerasi dengan menggunakan metode biologi . Unit proses dipakai pada proses
biologi yaitu : kolam aerobic, aerasi, lumpur aktif, kolan oksidasi, dan saringan
biologi dan kolam anaerobic.
PT. Perta Arun Gas (PT. PAG) merupakan perusahaan yang mengelola gas
alam menjadi gas metan dan juga bergerak dalam proses regasifikasi LNG.
Sekalipun PT. Perta Arun Gas tidak lagi melanjutkan proses pencairan gas alam
yang dulu dilakukan oleh PT. Arun NGL sehingga membuat beberapa unit proses
berhenti, akan tetapi penggunaan air sebagai media pertukaran panas tetap masih
dalam jumlah yang besar. Sama seperti PT. Badak NGL, PT. Perta Arun Gas
memiliki dua jenis limbah, yaitu limbah domestik yang berasal dari comunity dan
limbah proses.
Adapun proses pengolahan limbah di PT. Perta Arun Gas secara umum
ditampilkan pada bagan berikut ini.
9
Gambar 2.1. Diagram Sederhana Sistem Pengelolaan
Limbah Cair di PT. Perta Arun Gas
10
dengan sendirinya karena meningkatnya temperatur limbah. Sedangkan tujuan
dari water fall adalah untuk melepaskan unsur-unsur terlarut dengan perlakuan
fisik yaitu tekanan fluida yang jatuh bebas dari ketinggian. Selanjutnya limbah
akan dibuang ke laut melalui saluran pembuangan. Untuk air limbah yang
terkontaminasi bahan-bahan kimia juga dialirkan dalam proses ini setelah
mengalami proses penetralan pH terlebih dahulu dengan menggunakan Caustic
Soda.
Limbah yang berasal dari NSO plant, merupakan limbah B3 karena
mengandung H2S dan bersifat asam. Penangan untuk limbah ini sama seperti
penanganan limbah dari unit lainnya, yaitu dengan menginjeksi bahan kimia
untuk menetralkan pH-nya. Bahan kimia yang digunakan ialah Caustic Soda.
Adapun aliran prosesnya sebagai berikut.
Air yang berasal dari drain di Pelletizing Sulfur Storage Area dan Contain
area dialirkan masuk ke Basin Z-5903. Disini kecepatan aliran diturunkan
11
gunanya untuk pengendapan padatan seperti pellet yang terbawa sewaktu
pendrainan. Z-5903 cukup dangkal untuk memdapatkan endapan dan mudah
dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan. Dari Z-5903 air mengalir ke Z-5904
(water disposal Chamber). Ukurannya 15 menit pertama dari Pelletizer adalah
rata-rata curahan dari Pelletizer dan Sulfur Storage Area ini merupakan aliran
yang normal. Penambahan dari kedua aliran itu setelah aliran tetap tidak
tertampung lagi dan aliran dapat dialihkan melalui over flow ke Z-5904.
Pengalaman menunjukkan bahwa setelah 10 sampai 15 menit dari rata-rata pH
air dari Sulfur Storage sama pentingnya dengan pH air hujan. Acid water (air
asam) dipompakan ke water disposal G-5904. Dari sini air mengalir ke
Neutralization Chamber yang pertama (Z-5905) dimana pHnya dimonitor.
Apabila pHnya dibawah set yang telah ditentukan (pH=7.0) maka pompa G-
5905 secara otomatis akan menginjeksikan Caustic Soda ke dalam Z-5905.
Namun Apabila pHnya masih dibawah 7.0, maka limbah tersebut di sirkulasikan
lagi dengan memakai pompa G-5908 ke Neutralization Chamber yang ke 2 (Z-
5906). Air akan dibuang ke Sea water Canal jika air tersebut sudah mencapai pH
standar.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat
tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomi. Limbah merupakan benda yang tidak diperlukan dan dibuang,
limbah pada umumnya mengandung bahan pencemar dengan konsentrasi
bervariasi. Bila dikembalikan ke alam dalam jumlah besar, limbah ini akan
terakumulasi di alam sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem
Alam.
2. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut
secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan fisika, kimia, dan
biologi
3. Dampak limbah dapat berpengaruh terhadap kesehatan, kehidupan biotik,
keindahan, dan kerusakan benda.
4. Sistem pengolahan limbah cair terdiri dari tiga yaitu : primary treatment
system, secondary treatment, dan tertiari treatment.
5. Pengolahan limbah cair proses di PT. Perta Arun Gas antara lain
pemisahan antara air dengan minyak, penetralan pH, perlakuan fisika
berupa aerasi dan water fall.
13
DAFTAR PUSTAKA
Jarnawi S. 2006. North Sumatera Onshore Plant. Lhokseumawe: PT. Arun NGL
14