Tugas 3 Masriani Tap

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3

PANDUAN TUGAS AKHIR

PROGRAM SARJANA FKIP

NAMA : MASRIANI
NIM : 838 261 212
KELAS : A

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT KENDARI
POKJAR UNAAHA
Nama Mata : Tugas Akhir Program (TAP) SumberMateri :
Kuliah
PokokBahasan : Uji mengerjakan TAP Buku Panduan
Pengembang : Rina Restanti, Dra, M.Pd Tugas Akhir
Soal (PDGK 4500 )
Masa Tutorial : 2015.2 Program Sarjana
JumlahSoal : 2 kasus pembelajaran FKIP UT
Skor Maksimal :
JenisTugas : Penguasaan konsep
Waktu : 60 menit

Kompetensi Khusus : Mahasiswa mampu menyelesaikan tugas uji TAP

Uraian
Tugas:
Kasus Pembelajaran Matematika dan Bahasa
Indonesia
Ketika duduk di kelas 5 SD, pelajaran matematika merupakan pelajaran yang paling
dibenci
oleh Rinto. Namun setelah duduk di kelas 6 dan diajar oleh Pak Bondan, ia mulai
menyukai Matematika. Pak Bondan selalu mengajak anak-anak untuk mengaitkan bentuk-bentuk
bangun ruang yang sedang dipelajari dengan benda-benda yang ada di sekitar anak-anak.
Misalnya, ketika membahas tentang kubus, kerucut, dan silinder, anak-anak diminta
membawa benda-benda dari rumah seperti kotak sepatu, kaleng susu, stoples, dan caping (topi
petani). Di samping benda-benda tersebut, Pak Bondan juga telah menyediakan tiruan benda-
benda tersebut dari kertas. Anak-anak dibimbing menemukan rumus untuk menghitung volume
atau isi benda-benda tersebut. Prestasi belajar Rinto pun meningkat. Ia sering dipuji oleh Pak
Bondan karena menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu dan benar.
Namun dalam pelajaran lain, yaitu bahasa Indonesia yang diajar oleh Ibu Umi (kebetulan
di SD
tersebut diterapkan sistem guru bidang studi, khusus kelas 6). Rinto merasa bosan. Ia
sering mengantuk, lebih-lebih ketika anak-anak diminta membaca secara bergilir. Supaya tidak
dimarahi oleh Bu Umi, Rinto mencoba menghitung baris mana yang akan menjadi bagiannya.
Baris itu diberi tanda. Selanjutnya, agar tidak mengantuk, Rinto yang memang gemar membaca,
mengeluarkan komik yang dibawanya dan menaruhnya di atas Buku Pelajaran Bahasa Indonesia.
Ia membaca dalam hati komik tersebut. Ketika gilirannya tiba, dengan tangkas Rinto membaca
baris yang telah diberinya tanda. Bu Umi yang duduk di depan tidak pernah tahu kalau selama
teman-temannya membaca, Rinto tidak mendengarkan tetapi membaca komik.

Perta
nyaan
:
1. Identifikasi 2 (dua) hal yang membuat Rinto menyukai Matematika, dan berikan
alasan masing-masing mengapa kedua hal tersebut Anda anggap merupakan faktor yang
membuat Rinto menyukai Matematika.
2. Identifikasi 3 (tiga) hal yang membuat Rinto bosan dan mengantuk dalam pelajaran
bahasa
Indonesia. Berikan masing-masing alasan mengapa ketiga hal tersebut membuat Rinto
bosan dan mengantuk.
3. Jika Anda yang menjadi Bu Umi, cobalah rancang kegiatan belajar bahasa Indonesia
yang
mampu membuat anak-anak yang gemar membaca seperti Rinto mengembangkan
potensinya secara optimal. Tuliskan 2 (dua) keunggulan rancangan tersebut, dilihat dari
hakikat pelajaran bahasa Indonesia di SD dan pendekatan belajar aktif
Identifikasi Masalah

1. Dua (2) hal yang membuat Rinto menyukai pelajaran matematika yang diajarkan oleh Pak
Bondan adalah:
 Pak Bondan menggunakan media pembelajaran yaitu alat peraga baik berupa
model (yang dibuat dari kertas) maupun benda nyata (yang diminta siswa untuk
membawa dari rumah), sehingga pembelajaran menjadi lebih bersifat konkret
(tidak abstrak). Pembelajaran yang tidak abstrak (bersifat konkret) membuat
pelajaran lebih mudah dipahami oleh siswa (Rinto).
 Pak Bondan menggunakan benda-benda yang akrab dengan keseharian siswa
sehingga pembelajaran menjadi lebih kontekstual, seperti kotak sepatu, kaleng
susu, stoples, dan caping (topi petani). Pembelajaran yang kontekstual akan
membuat siswa (Rinto) menjadi lebih merasa terlibat, dan akan cenderung
memunculkan rasa ingin berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
 Anak-anak dibimbing untuk menemukan rumus untuk menghitung volume atau
isi benda-benda tersebut, bukan langsung diberi tahu. Hal ini, menurut falsafah
konstruktivisme, akan membuat pembelajaran lebih menarik, menggugah
motivasi belajar, dan efektif.
2. Tiga (3) hal yang membuat Rinto bosan dan mengantuk dalam pelajaran Bahasa Indonesia
adalah:
1. Bu Umi selalu menggunakan strategi mengajar yang sama, tidak bervariasi. Anak-
anak sering diminta membaca secara bergilir.
Alasan:
Karena seringnya guru melakukan pembelajaran dengan strategi ini, Rinto bahkan
dapat menebak bagian bacaan yang akan menjadi tugasnya. Ini membuatnya menjadi
bosan. Sepertinya Bu Umi jarang atau bahkan tidak pernah menggunakan strategi
pembelajaran lain yang lebih menarik dan lebih efektif. Rasa bosan tersebut dialihkan
Rinto dengan membaca komik.

2. Rinto sudah dapat menebak bagian bacaan yang akan menjadi gilirannya.
Alasan:Karena seringnya Bu Umi menggunakan strategi membaca bergilir, Rinto
sudah dapat menebak bagian bacaan (kalimat) yang akan menjadi tugasnya untuk
membaca. Rinto, setelah menebak dan memberi tanda di bagian tertentu dari bacaan
tersebut merasa aman jika sampai tiba waktu gilirannya membaca. Pada
kenyataannya Rinto memang telah berhasil menebak bagian bacaan yang menjadi
tugasnya.

3. Rinto adalah siswa yang cerdas sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia yang
dilakukan Bu Umi tidak memberikan tantangan belajar yang berarti untuk Rinto.
Alasan:
Siswa-siswa cerdas seperti Rinto selalu memerlukan kegiatan belajar atau tugas-tugas
yang menantang. Kecerdasan Rinto terbukti dengan kemampuannya menebak bagian
bacaan yang akan menjadi tugasnya membaca. Ia juga cerdik, karena dapat
mengelabui Bu Umi dan kawan-kawannya seakan-akan sedang memperhatikan
bacaan kawannya, bukan sedang membaca komik. Cara yang dilakukan Rinto adalah
dengan meletakkan komik di atas buku Bahasa Indonesia, sehingga siapapun pasti
akan menyangka ia sedang membaca buku Bahasa Indonesia tersebut.

4. Bu Umi hanya duduk di depan dan tidak pernah berkeliling kelas untuk
memperhatikan kegiatan setiap siswanya, termasuk Rinto.
Alasan:
Kurangnya perhatian guru terhadap setiap siswa yang berada di kelasnya sangat
penting untuk menjaga agar semua siswa di kelas tersebut tetap aktif belajar, bukan
melakukan kegiatan-kegiatan lain yang tidak ada kaitannya dengan pembelajaran
yang sedang dilaksanakan. Ini terbukti
3. Rancangan kegiatan belajar Bahasa Indonesia untuk anak yang gemar membaca seperti
Rinto:

1. Rancangan pembelajaran di bawah ini dimaksudkan sebagai rancangan pembelajaran


Bahasa Indonesia tentang membaca sekilas untuk menulis ringkasan berita.

Kegiatan Belajar Jenis Kegiatan/Waktu

A. Kegiatan Awal 10’

 Guru mengkondisikan kelas: apersepsi


dan motivasi K

 Guru menyampaikan tujuan


pembelajaran yang ingin dicapai K

 Guru memberikan penjelasan tentang


tugas yang akan mereka melakukan K

 Guru membagikan teks berita


(guntingan koran) I

B. Kegiatan Inti

 Siswa membaca dalam hati dan menulis


pokok-pokok teks I/G (10’)

 Siswa memadukan pokok teks yang


telah ditulisnya G (5’)

 Siswa menulis ringkasan berita G (5’)

 Siswa memadukan ringkasan berita


untuk direvisi secara tertulis G (5’)

 Siswa membacakan hasil ringkasan


berita yang telah direvisi dengan diwakili oleh salah seorang
anggota kelompok G (10’)

 Siswa memajang hasil revisi G (5’)

 Siswa saling mengomentari hasil


pekerjaan kawannya yang dipajang di dinding-dinding kelas G (10’)

C. Kegiatan Akhir 10’

Guru mengajukan pertanyaan tentang


isi berita dan siswa menjawab secara lisan K/I

Guru bersama-sama siswa merangkum


pembelajaran K
Guru bersama-sama siswa merefleksi
pembelajaran K

Guru menutup pelajaran K

Keterangan: K = Klasikal; I = Individual; G = Grup/Kelompok

2. Dua keunggulan rancangan di atas adalah:


Pada rancangan di atas, siswa tidak hanya mengembangkan keterampilan
membaca, tapi juga keterampilan menyimak, menulis (keterampilan berbahasa
tulis), dan berbicara (keterampilan berbahasa lisan).
Pada rancangan pembelajaran di atas, kelas menjadi lebih aktif, dan seluruh siswa
termasuk siswa yang gemar membaca seperti Rinto akan dapat mengembangkan
potensinya.

Anda mungkin juga menyukai