Pengoperasian Sisteam Air Condensate

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

PENGOPERASIAN SISTEAM AIR CONDENSATE

1. SUBYEK
Memberikan pedoman kepada Technician bagaimana tata-cara mengoperasikan sistem air
condensate Turbin Generator SC #1, #2 dan #3.

2. DESKRIPSI SISTEM
2.1 Pada saat Turbine Start Up harus dilakukan pengontrolan kondisi Condensate Water
Quality yang meliputi kandungan SiO2, Fe dan Cu.
2.2 Untuk menjaga kualitas Demin Water tetap baik dan agar tidak tercampur dengan
Condensate Water yang kondisinya masih diatas standard/parameter operasi.
2.3 Condensate merupakan air yang berasal dari proses kondensasi uap exhaust turbin yang
terjadi di dalam condenser dan ditampung dalam hot well condenser untuk selanjutnya
dipompa dengan condensate pump untuk dimanfaatkan kembali sebagai air pengisi boiler.
2.4 Condensate digunakan untuk heating tube side HP Heater dan sebagai media untuk
mengoperasikan threeway valve sebagai protection pada HP heater, membuka dan
menutup Hydraulic check valve steam extraction.
2.5 Condensate berfungsi sebagai pendingin Auto Main Stop Valve (AMSV), Servo Actuator
Rotary Diaphragm dan Servo Actuator Governor Valve. Selain itu condensate juga
digunakan sebagai spray water untuk mencegah overheating di dalam condenser dan
sebagai sealing water condensat pump.

3. TINDAKAN KESELAMATAN
3.1 Utamakan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).

3.2 Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).


3.3 Pergunakan alat pelindung diri dengan baik dan benar (safety helmet, earplug, safety
shoes, sarung tangan safety).
3.4 Pergunakan alat kerja dengan baik dan benar (Senter, HT, kunci F, kunci inggris, stik untuk
mengukur vibrasi dan noise).
3.5 Mengoperasikan equipment sesuai SOP, WI, atau Instruction Manual Operation.
3.6 Pastikan semua valve, equipment yang berhubungan dengan sistem condensate kondisi
standby.
3.7 Pastikan sudah tidak ada tagging dan sudah tidak ada pekerjaan dari pihak Maintenance
Mechanik (MM) / Electrical Instrument (EI).
3.8 Pastikan semua equipment kondisi normal dan sudah dilakukan test running.
3.9 Pastikan sistem udara tekan sudah ada dengan pressure 6 - 7 Kg/Cm 2 dan sistem
kelistrikan sudah beroperasi.

4. RUTINITAS KERJA
4.1 Pengoperasian dan Pengontrolan Condensate Water Quality.
4.1.1. Pada saat Turbine Start UP yang harus dilakukakan antara lain:
4.1.2. Mengisi condenser level sampai 30% dengan cara membuka stop valve make up
water dari demin water di elevasi 4 meter dan atau di elevasi 5 meter.
4.1.3. Check kondisi stop valve yang ke HP Deaerator untuk SC #1 ~3 harus kondisi
close dan check kondisi stop valve yang ke recovery tank atau ke selokan harus
kondisi open.
4.1.4. Check kondisi stop valve yang ke Demin Tank 2000 m3 untuk SC #6 harus kondisi
close dan check kondisi stop valve yang ke recovery tank atau ke selokan harus
kondisi open.
4.1.5. Start Condensate Pump 1 unit dan monitor level condenser, dischange pressure
pump dan motor current kondisi normal.
4.1.6. Koordinasi dengan pihak laborat untuk pengambilan sampel dan
pengecekan/analisa condensate water tersebut 2 jam sekali yang meliputi analisa
SiO2, Fe dan Cu.
4.1.7. Apabila hasil analisa laborat untuk SiO2, Fe dan Cu masih diatas standard/ diluar
control range parameter yang diizinkan maka condensate water tersebut tetap di
buang/dialirkan ke recovery tank atau ke selokan.
4.1.8. Apabila hasil analisa condensate water quality di laborat sudah sesuai standard
yaitu SiO2 < 0.02 ppm ( < 20 ppb ), Fe < 0.02 ppm ( < 20 ppb ),Cu < 0.01 ppm ( <
10 ppb ), maka yang harus dilakukan :
- Check kondisi stop valve yang ke HP Deaerator untuk SC #1 ~3 harus kondisi
Open ( dibuka ) dan check kondisi stop valve yang ke recovery tank atau ke
selokan harus kondisi Close ( ditutup ).
- Check kondisi stop valve yang ke Demin Tank 2000 m3 untuk SC #6 harus
kondisi Open ( dibuka )dan check kondisi stop valve yang ke recovery tank
atau ke selokan harus kondisi Close (ditutup).
4.1.9. Untuk selanjutnya karena condensate water quality sudah normal maka
pengecekan dilakukan 1 shift 1 kali untuk SiO2 dan 1 hari 1 kali untuk Fe

4.2 Pengoperasian air condensate untuk heating tube side (water side) HP Heater.

4.2.1. Check semua valve, pipa dan instrumen kondisi normal.


4.2.2. Check inlet steam valve drain HP. Heater kondisi buka penuh.
4.2.3. Check manual valve drain HP. Heater kondisi buka penuh.
4.2.4. Buka sedikit water side vent valve ( valve E1 & E2 ).
4.2.5. Buka valve injection condensate water ( valve D ) secara pelan – pelan sampai
pressure tube HP. Heater ( P1 ) sama dengan pressure condensate water ( P2 ).
4.2.6. Setelah pressure normal, segera tutup valve tersebut ( valve D ) dan tutup water side
vent valve ( valve E1 & E2 ). Check pressure turun atau tidak ( P1 ).
4.2.7. Buka valve heating HP. Heater ( valve F ) dan buka water side vent valve ( valve E1
& E2 ) sampai pressure HP. Heater ( P1 ) = 15 Mpa ; T = ± 150°C.
4.2.8. Segera tutup water side vent valve ( valve E1 & E2 ).
4.2.9. Buka # 1 HP. Heater feed water inlet valve ( MOV HS. 217 ).
4.2.10. Buka # 2 HP. Heater feed water outlet valve ( MOV HS. 218 ).
4.2.11. Tutup HP. Heater bypass valve ( MOV HS. 219 ) secara pelan – pelan. Koordinasi
dengan operator common panel dan Boiler untuk check feed water pressure
kembali normal ( P1 = ± 15 Mpa ).

4.3 Mengoperasikan air condensate sebagai media penggerak Hydraulic Check valve
Extraction

4.3.1. Pastikan power source DCS sistem standby ON


4.3.2. Pastikan Condensate pump sudah beroperasi dengan pressure condensate
water 0.7 - 1 Mpa.
4.3.3. Pastikan stop valve inlet solenoid valve terbuka.
4.3.4. Lakukan test open close steam extraction check valve No 1 dan No 2 sebagai
proteksi apabila level HP Heater max, dengan cara menggoperasikan switch HS
205 ON/OFF untuk manual. Kemudian aktifkan switch US-205 dan kemudian
pastikan solenoid valve beroperasi untuk menutup check valve dan lihat indikasi di
DCS.
4.3.5. Lakukan test open close steam extraction check valve No 3 (Left & Right)
sebagai proteksi apabila level HP Deaerator max, dengan cara menggoperasikan
switch HS 206 ON/OFF untuk manual. Kemudian aktifkan switch US-206 dan
kemudian pastikan solenoid valve beroperasi untuk menutup check valve dan lihat
indikasi di DCS.
4.3.6. Lakukan test open close steam extraction check valve No 4 dan No 5 sebagai
proteksi apabila level LP Deaerator dan LP Heater no 3 max, dengan cara
menggoperasikan switch HS 207 ON/OFF untuk manual. Kemudian aktifkan switch
US-207 dan kemudian pastikan solenoid valve beroperasi untuk menutup check
valve dan lihat indikasi di DCS.
4.3.7. Apabila sudah dilakukan test open / close steam extraction check valve dan
turbin sudah startup, maka Aktifkan Interlock switch US-207, US-206, US-205.

4.4 Mengoperasikan air condensate sebagai media penggerak Threeway valve HP Heater

4.4.1. Pastikan power source DCS sistem standby ON.


4.4.2. Pastikan Condensate pump sudah beroperasi dengan pressure condensate
water 0.7 - 1 Mpa.
4.4.3. Pastikan stop valve inlet solenoid valve terbuka.
4.4.4. Informasikan ke Technician DCS Hydraulic sistem Media penggerak air sudah
siap untuk di operasikan.
4.4.5. Lakukan test open / close threeway valve dengan mengoperasikan switch
solenoid valvenya.

4.5 Mengoperasikan air condensate untuk spray water overheating condenser.


4.5.1. Pastikan power source DCS sistem standby ON.
4.5.2. Pastikan Condensate pump sudah beroperasi dengan pressure condensate
water 0.7 - 1 Mpa.
4.5.3. Pastikan stop valve inlet solenoid valve spray water terbuka.
4.5.4. Informasikan ke Technician DCS Spray water overheating air sudah siap untuk di
operasikan.
4.5.5. Lakukan test on / off cylinder left & right jet water selenoid.
5. TINDAKAN PENCEGAHAN DAN CARA MENGATASI MASALAH
5.1. Technician local harus selalu check semua kondisi equipment normal baik itu pump yang
running maupun yang stand by.
5.2. Technician DCS harus selalu memonitor level condenser , ampere motor condensate pump
dan jet water pump yang running, pressure condensate water, vacuum condenser normal.
Bila ada kondisi yang abnormal segera informasikan ke foreman.
5.3. Technician harus selalu memonitor semua kondisi baik DCS ataupun local normal, bila ada
kondisi yang abnormal segera buat WO ke pihak maintenance dan informasikan ke
engineer shift atau engineer.
5.4. Technician lokal harus selalu check dan kirim sampel condensate water setiap 1 shift 1 kali
untuk analisa SiO2 dan 1 hari 1 kali untuk analisa Fe selama condensate water quality
sudah normal ke laborat.
5.5. Foreman harus selalu memonitor dan mengawasi kondisi condensate water quality
dengan berkoordinasi dengan foreman Seksi Water Treatment bila ada kondisi
abnormal diinformasikan kepada Engineer Shift atau Engineer Seksi.
5.6. Technician DCS harus selalu memonitor parameter parameter sebagai berikut :

N Nama Equipment Range parameter Parameter normal


o
1 Condensate water pressure 0.70 – 1 Mpa 0.77 Mpa
2 Condenser Level < 50% 30%
3 Exhaust Condenser < 60 °C 40 °C
Temperature
4 Silica (SiO2) < 20 ppb

5 Fe < 20ppb

6 Cu < 10 ppb

Anda mungkin juga menyukai