TUGAS 2 Pendidikan Agama Islam (UT)
TUGAS 2 Pendidikan Agama Islam (UT)
TUGAS 2 Pendidikan Agama Islam (UT)
JAWAB :
1. Dalam kasus Ibu Siti Rukoyah yang digugat oleh anaknya sendiri di Pengadilan Negeri
Kabupaten Garut telah melanggar dari penegakan hukum moral. Dimana hokum moral
disni berlandaskan pada perwujudan nila-nilai moral seperti bertindak baik, jujur, dan adil.
Hukum moral melihat dari tindakan yang menggerakkan manusia pada tujuan akhir yang
berkaitan dengan kegiatan manusiawi bukan pada kegiatan manusia. Perintah moral
paling dasar adalah melakukan yang baik dan menghindari kejahatan.
Pada kasus ini, Yani Suryani menggunggat ibunya karena utang yang dimiliki anak
keenam Siti Rokuyah yang bernama Asep kepada suami Yani. Namun dalam proses utang-
piutang antar Asep dan Yani tidak terselesaikan, sehingga Yani dan seuaminya melibatkan
Ibu Siti Rokuyah untuk menandatangani perjanjian utang. Perjanjian inilah yang kemudian
menjadikan landasan dari gugatan yang dilayangkan oleh Yani Suryani ke Pengadilan
Negeri Kabupaten Garut.
Dalam proses utang yang tidak atau belum dilunasi oleh Asep sudah terjadi
pelanggaran hukum moral. Yaitu pada kaidah dasar prinsip moral bahwa setiap utang
wajib dilunasi, bukan mengenai berapa jumlah uang yang harus dibayar. Asep selaku
pengutang tidak melaksanakan kewajibannya untuk melunasi utang, walaupun yang
ditempati mengutang adalah saudara sendiri.
Kemudian gugatan yang dilakukan Yani kepada ibunya sendiri juga melanggar kaidah-
kaidah dasar moralitas yang berlaku di masyarakat Indonesia. Kita selalu diajarkan bahwa
Ibu adalah orang yang paling pertama untuk dihormati, karena surga berada ditelapak kaki
ibu. Walapun ada indikasi pidana atau perdata dalam kasus ini, tetap saja sebaiknya tidak
mesti dilakukan jalur gugatan ke Pengedilan. Sebaiknya diselesaikan secara kekeluargaan
baik itu melibatkan tokoh-tokoh masyarakat atau secara intern keluarga.
Selain itu kasus tersebut bisa batal demi hokum karena banyak hal yang tidak
memnuhi ketentuan peraturan perundang-undangan hokum perdata. Salah satunya
adalah asas kepatutan. Dalam pasal 1339 KUHPerdata, perjanjian tidak hanya mengikat
apa yang tertulis dalam perjanjian, tapi juga diharuskan menaati kepatutan, kebiasaan,
dan undang-undang. Jika bertentangan dengan kepatutan, maka batal demi hukum.
2.